Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS BAB V PERPRES NO 16 TAHUN 2018 BAGIAN KEDUA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen pengadaan aset

Dosen Pengampu :

Dra. Katharina Priyatiningsih, M.Si

Oleh :

Alifa Mugia Nugraha Sutisna

NIM : 195244003

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ASET

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


ANALISIS PERPRES NO 16 TAHUN

2018

BAB V

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA (PPBJ)

Bagian Kedua

Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia

1. Persiapan PBJ oleh PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)


Dalam Pasal 25 persiapan pengadaan barang/jasa kegiatannya meliputi :

a. Penyusunan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) (Pasal 26)

Untuk menyusun HPS, akan diperhitungkan dengan analisis menggunakan


data yang faktual dan dapat dipertanggungjawabkan oleh para ahli, dalam
perhitungannya mengenai keuntungan dan biaya tidak langsung (overhead cost)
yang didapatkan dari hasil perhitungan HPS ditambah PPN sebagai total HPS, dan
nilai HPS tersebut dapat diperlihatkan secara terbuka tanpa ada yang ditutup-
tutupi.

Penyusunan HPS bertujuan dalam menetapkan nilai kewajaran harga


penawaran dan harga satuan yang menentukan batas tertinggi dalam penawaran
yang sah untuk Pengadaan Barang/Jasa. Selain itu, HPS juga bertujuan untuk
menetapkan nilai Jaminan Pelaksaanan apabila nilai penawaran lebih rendah 80%
dari HPS. Walaupun begitu HPS tidak dapat menjadi dasar perhitungan besar
kerugian negara.

Dalam penyusunan HPS memiliki suatu syarat yang dimana apabila PBJ yang
dilakukan memiliki PA (Pagu Anggaran) di atas Rp. 10.000.000 dan tidak
menggunakan E- purchasing, serta bukan tender pekerjaan terintegrasi, dimana
penetapan HPS dilakukan paling lama 28 hari sebelum batas akhir pemasukan
penawaran pemilihan pascakualifikasi dan pemasukan dokumen kualifikasi
pemilihan prakualifikasi.
b. Jenis Kontrak (Pasal 27)
Jenis kontrak memiliki 2 bagian yaitu terdiri dari:
A. Kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
Dalam kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dibagi
beberapa jenis, yaitu :
1. Lumsum
Ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang pasti dan tetap dalam
batas waktu tertentu dengan risiko sepenuhnya ditanggung penyedia, dan
pembayaran dilakukan sesuai dengan hasil yang telah disepakati dalam
kontrak, sehingga kontrak ini berorientasi terhadap hasil (output) yang
didapatkan.
2. Harga Satuan
Dengan harga satuan yang tetap untuk setiap satuan dan spesifikasi teknis
tertentu dalam penyelesaian pekerjaan dengan batas waktu yang telah
ditetapkan, sehingga dalam penandatanganan kontrak masih dalam bentuk
perkiraan harga kuantitas tiap barang dan pembayaran dilakukan setelah
pekerjaan telah terealisasi seluruhnya sebagai hasil akhir kontrak.
3. Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
Kedua kontrak dilakukan dalam waktu bersamaan dalam satu pekerjaan.
4. Terima Jadi
Penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan Jumlah
harga yang pasti setelah pekerjaan telah diselesaikan dan proses
pembayaran dilakukan sesuai dengan kontrak.
5. Kontrak Payung
Pada saat penandatanganan kontrak volume dan waktu pengiriman barang
dalam waktu tertentu belum dapat ditentukan.
B. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultasi
Dalam kontrak pengadaan jasa konsultasi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Lumsum
2. Waktu Penugasan
Kontrak konsultasi yang digunakan untuk waktu dan ruang lingkupnya
belum didefinisikan secara rinci dan belum pasti.
3. Kontrak Payung
c. Bentuk Kontrak (Pasal 28)
1. Bukti Pembelian/Pembayara
Untuk Total Pengeluaran Pengadaan maksimal seharga Rp. 10.000.000
2. Kuitansi
Untuk Total Pengeluaran Pengadaan Maksimal Rp. 50.000.000
3. Surat Perintah Kerja (SPK)
- Pengadaan Jasa konsultasi dengan Total Pengeluaran maksimal Rp.
100.000.000
- Pengadaan Barang/Jasa Lainnya untuk Total Pengeluaran seharga
Rp 50.000.000 – Rp 200.000.000
- Pengadaan Pekerjaan Konstruksi untuk Total Pengeluaran maksimal Rp.
200.000.000
4. Surat Perjanjian
- Pengadaan Barang/Konstruksi/Jasa Lainnya dengan total pengeluaran paling
sedikit di atas Rp. 200.000.000
- Pengadaan Jasa Konsultasi dengan total pengeluaran minimal di atas Rp.
100.000.000
5. Surat Pesanan
Untuk Pembelian melalui toko daring atau E-Purchasing.
d. Uang Muka (Pasal 29)
Pemberian uang muka telah tercantum dalam rancangan kontrak di dokumen
pemilihan yang diberikan untuk persiapan pelaksanaan pengadaan. Dengan ketentuan
berikut :
Jenis Kontrak Ketentuang Jumlah Uang Muka
Usaha Kecil Maks 30%
Usaha Non-Kecil dan Jasa
Maks 20%
Konsultasi
Tahun Jamak Maks 15%

e. Jaminan Pengadaan (Pasal 30-35)


Dalam Jaminan Pengadaan terdapat 5 jenis jaminan yang dapat berupa bank
garansi atau surety bond dengan sifat tidak memiliki persyaratan, mudah dicairkan,
dan paling lambat dicairkan 14 hari setelah surat perintah pencairan diterima. Berikut
jenis – jenis jaminan yang terdapat dalam Pengadaan Barang/Jasa.

No Jenis Jaminan Pengadaan yang Berlaku Jumlah Jaminan dan


syarat
diberlakukan
1 Penawaran Pengadaan Konstruksi  Besarnya antara 1% - 3% dari
nilai total HPS apabila nilai
total HPS minimal di atas Rp.
10.000.000.000.

 Untuk Pekerjaan Konstruksi


terintegrasi 1% - 3% dari nilai
Pagu Anggaran.

2 Sanggah Pengadaan Konstruksi  Sebesar 1% dari nilai total HPS


Banding  Sebesar 1% dari nilai Pagu
Anggaran untuk Pekerjaan
Konstruksi terintegrasi

3 Pelaksanaan Pengadaan  Sebesar 5% dari nilai kontrak


Barang/Pekerjaan untuk nilai penawaran
Konstruksi/Jasa terkoreksi antara 80% - 100%
Lainnya dari nilai HPS.

 Sebesar 5% dari nilai total HPS


untuk nilai penawaran
terkoreksi di bawah 80% dari
nilai HPS.

 Sebesar 5% dari nilai kontrak


untuk nilai penawaran antara
80%
- 100% dari nilai Pagu
Anggaran.

 Sebesar 5% dari nilai Pagu


Anggaran untuk nilai
penawaran di bawah 80% dari
nilai Pagu Anggaran.
4 Uang Muka Pengadaan Jasa Konsultasi  Nilainya bertahap dan dapat
dikurangi sesuai dengan sisa
uang muka yang diterima.

 Diserahkan kepada PPK senilai


uang muka.
5 Pemeliharaan Pekerjaan Konstruksi atau  Sebesar 5% dari nilai kontrak
Jasa Lainnya
yang  Pengembalian selama 14 hari
membutuhkan masa setelah masa pemeliharaan
pemeliharaan selesai.

 Penyedia menerima uang retensi


pada serah terima pekerjaan
pertama

f. Sertifikat Garansi (Pasal 36)


 Untuk kelayakan penggunaan barang dalam jangka waktu tertentu sesuai
dengan kontrak
 Diterbitkan oleh produsen atau pihak yang ditunjuk oleh produsen

g. Penyesuaian Harga (Pasal 37)

Kegiatan Ketentuan Persyaratan dan tata cara


Penyesuai 1. Pemberlakuan pada kontrak 1. Masa pelaksanaan lebih dari 18
an Harga tahun jamak bulan

2. Jenis kontrak harga satuan 2. Diberlakukan pada bulan ke 13


atau berdasarkan waktu pelaksanaan pekerjaan
penugasan
3. Berlaku bagi seluruh kegiatan
3. Ketentuan dan persyaratan pembayaran kecuali komponen
tercantum pada dokumen yang telah tercantum pada
pemilihan dan perubahan penawaran
dokumen pemilihan
4. Diberlakukan sesuai dengan
4. Tata cara perhitungan jadwal pelaksanaan
penyesuaian harga harus
dicantumkan pada dokumen 5. Untuk barang dari luar negeri,
dan tidak terpisahkan dari harga menyesuaikan dengan
kontrak Negara asalnya

6. Apabila terjadi pekerjaan baru


dengan harga satuan yang baru,
maka penyesuaian dilakukan
bulan ke 13 setelah addendum
kontrak

7. Indeks terendah antara jadwal


dan realisasi pekerjaan adalah
indeks yang digunakan
apabila pelaksanaan kontrak
terlambat

h. Metode Penyedia (Pasal 38-43)

Metode Barang/Konstruksi/Jasa Jasa Konsultasi


Lainnya
Pemilihan a. E-purchasing a. Seleksi
b. Pengadaan Langsung b. Pengadaan Langsung
c. Penunjukan Langsung c. Penunjukan Langsung.
d. Tender Cepat
e. Tender
Evaluasi a. Sistem Nilai a. Kualitas dan Biaya
b. Penilaian Biaya Selama Umur b. Kualitas
Ekonomis c. Pagu Anggaran
c. Harga Terendah d. Biaya Terendah
Penyampaia a. Satu file a. Satu File
n b. Dua file b. Dua File
c. Dua tahap
i. Tahapan Pemilihan Penyedia Pengadaan Barang/Jasa (Pasal 44)

Dalam pemilihan penyedia pengadaan barang/jasa memiliki beberapa tahapan


yaitu :
1. Kualifikasi merupakan evaluasi kompetensi, kemampuan usaha, dan
pemenuhan persyaratan sebagai Penyedia.
2. Pascakualifikasi (untuk pengadaan tidak kompleks dan jasa konsultasi
perorangan) sebagaimana dimaksud dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan evaluasi penawaran dengan menggunakan metode sistem
gugur.
3. Prakualifikasi dilakukan sebelum pemasukan penawaran dengan
menggunakan metode system gugur dan pembobotan.
4. Hasil prakualifikasi, berisi daftar peserta tender dan daftar pendek peserta
jasa konsultasi.
5. Tidak diperlukan pembuktian kualifikasi.apabila Pelaku Usaha telah
terkualifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia
j. Jadwal Pemelihan (Pasal 45)

- Berdasarkan alokasi waktu bagi pokja dan peserta pemilihan sesuai


kompleksitas pekerjaan
k. Dokumen Pemilihan (Pasal 46)
- Dokumen Kualifikasi
- Dokumen Tender/seleksi/penunjukkan langsung/pengadaan langsung

Anda mungkin juga menyukai