Anda di halaman 1dari 3

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT ARTIKEL

DARI HASIL PENELITIAN (SKRIPSI)?*


*Tulisan ini khusus diperuntukkan bagi mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP-Universitas Sriwijaya yang
sedang dalam proses menuju Ujian Akhir Program S1. Harus dibaca, nomor 12 menarik!
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan oleh calon alumni dalam membuat
artikel yaitu:
1. Permasalahan yang diangkat dalam artikel merupakan bagian dari skripsi (bukan copy
paste skripsi jadi artikel). Artinya, tidak semua permasalahan skripsi dijadikan
permasalahan dalam satu artikel. Hal ini sangat penting diperhatikan untuk menghindari
plagiat atau auto plagiat yang dapat berdampak negatif terutama pada penulis dua dan
tiga (dosen pembimbing). Kenapa bisa plagiat atau auto plagiat? Karena skripsi akan
terdaftar/masuk pada Repository Unsri. Misalnya, skripsi yang bertemakan
pengembangan media pembelajaran, maka permasalahan yang dapat diangkat dalam
artikel tentang Analisis Kebutuhan (Need Assessment) peserta didik terhadap media
pembelajaran. Atau mengangkat satu permasalahan saja. Ini bisa dilakukan pada
penelitian yang menggunakan metode historis juga. Dalam skripsi misalnya mengangkat
tiga permasalahan, maka pilih salah satu permasalahan saja untuk artikel.
2. Terkait dengan poin nomor 1, maka perlu dilakukan parafrasa di dalam artikel. Parafrasa
adalah pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa
menjadi tuturan yang lain tanpa mengubah pengertian atau Penguraian kembali
suatu teks (karangan) dalam bentk (susunan kata-kata) yang lain, dengan maksud untuk
dapat menjelaskan makna yang tersembunyi. Yang pasti tidak boleh diparafrase
adalah Pasal dalam Undang-Undang dan Kibtab Suci (?). Contoh Parafrasa:
a. Unsri adalah universitas terbaik di Sumatra Selatan → Tidak ada universitas
yang lebih baik daripada Unsri di Sumatra Selatan (setelah di parafrasa).
b. Cara lain membuat paraphrase yaitu: mengubah kalimat aktif menjadi pasif
dan sebaliknya. Contoh: Saat ini para dosen dan mahasiswa melakukan
bimbingan skripsi secara online → Bimbingan skripsi antara mahasiswa
dan para dosen dilakukan secara online (setelah di parafrasa).
3. Menentukan jurnal yang sesuai dengan tema (tentunya harus bertemakan Pendidikan
Sejarah, Ilmu Sejarah/Sejarah Murni, Sosial Budaya, dll) dan terkareditasi SINTA. Dimana
mencarinya? Kunjungi sinta.ristekbrin.go.id. Pada bagian Source, pilih Journals dan ketik
kata kunci (misalnya) pendidikan sejarah atau sejarah. Lalu akan muncul daftar jurnal
dan pilih jurnal yang sesuai.
4. Pastikan jurnal yang dituju Free of Charge for submitting, processing and publishing atau
GRATIS. “Kalau Saya mau jurnal yang berbayar apa boleh? BOLEH”. Tapi sebaiknya free
charge.
5. Artikel wajib dibuat sesuai dengan template/author guidelines jurnal yang dituju.
“Dimana Bumi Dipijak, Di situ Langit Dijunjung”. Mungkin peribahasa ini bisa digunakan
untuk poin nomor 6. Kalau mau publish di Jurnal A, harus ikut syarat dan aturan Jurnal A.
“Kito dk pacak sekendak dewek, lokak lapor polisi agek!”.
6. Terutama di bagian Metode Penelitian, banyak artikel yang menjelaskan teori PADAHAL
seharusnya, metode penelitian menjelaskan cara melakukan penelitian secara
KONKRET. Bukan hanya dijelaskan pengertian metode, wawancara, observasi, heuristik,
interpretasi TAPI siapa yang diwawancara? Kapan? Dimana?; observasi dimana? Kapan?
Apa yang ditemukan? Dll; sumber apa yang digunakan? Apa nama bukunya? Penulisnya
siapa? Judulnya apa? Bahas apa?; dan lainnya.
7. Membuat daftar pustaka menggunakan aplikasi tertentu, biasanya Mendeley. Walaupun
proses membuat daftar pustaka tidak bisa dilihat oleh editor atau dosen pemeriksa, tapi
mereka bisa tahu apakah daftar pustaka dibuat menggunakan Mendeley atau tidak.
8. Sitasi atau rujukan/kutipan yang ditulis dalam daftar pustaka. Beberapa artikel menulis
daftar pustaka asal jadi. Padahal ada sumber yang tidak digunakan dalam artikel atau
bagian bab pembahasan artikel. Jumlah rujukan yang digunakan biasanya ditulis dalam
template atau author guidelines. Kalau tidak ada, kutip minimal 15 sumber.
9. Juga perlu dipertimbangkan untuk sitasi artikel/buku dosen pembimbing, artikel di
Criksetra (tidak termasuk artikel yang memuat nama dosen pembimbing) dan artikel
jurnal tujuan. Dimana mencari artikel/buku dosen pembimbing? Silahkan berselancar di
Google Scholar (Google Cendikia) dan ketik nama dosen pembimbingnya. Dimana
mencari Google Scholar? “Ketik bae “Google Scholar” di mesin pencarian Google cak nyari
resep bikin pempek” .
10. Buat akun jurnal dll sesuai tabel yang disediakan. Tujuannya untuk mempermudah prodi
atau membantu penulis mengecek artikel.
11. Perlu konsultasi atau bimbingan dengan dosen pembimbing tentang artikel yang akan
dibuat. Minimal dosen pembimbing tahu atau lebih bagus lagi kalau terlibat dalam
konten/isi artikel, karena dosen pemeriksa artikel hanya memeriksa teknis artikel.
Konten artikel miliki para penulis.
12. Artikel ini bisa dibuat dengan cara dicicil. Setelah Seminar Hasil Penelitian, guyurilah
bikin artikel. NO SKS! (Sistem Kebut Semalam). Misalnya, “penelitian pengembangan kan
la ado analisis kebutuhannyo, buatlah analisis kebutuhan itu jadi artikel. Kalu pacak
sebelum semhas artikel la jadi. Bandung Bondowoso bae (walaupun dibantu oleh kekuatan
super), dk pacak nyelesaike 1000 candi dalam semalam. Apolagi kito, yang nk nyelesaike
galo dalam waktu sehari. Lokak keno marah Bu Dhita, nk sudah hari itulah! Apolagi yang
ngadep 5 wong! Nah sudah!!”.

13. SABAR DAN SEMANGAT. Satu tarikan nafas lagi menuju harapan.

Harapan orang tua, harapan calon suami, harapan calon istri, harapan calon mertua dan
pasti harapan dosen.

Aku akan tiba di hadap mu, membawa harapan jadi nyata


Dalam doa yang kau panjatkan
Siang malam, bersama peluh keringat
Walau tak kan bisa ku balas jasa,
Tapi aku terus bergerak
Demi bahagia mu,
Ibu
Ayah

Anda mungkin juga menyukai