Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS KEPENDUDUKAN

Konsep Dasar Safe Motherhood


Oleh: Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes

Pengertian Safe Motherhood


Safe Motherhood adalah usaha-usaha yang dilakukan agar seluruh
perempuan menerima perawatan yang mereka butuhkan selama hamil dan
bersalin. Program itu terdiri dari empat pilar yaitu keluarga berencana, pelayanan
antenatal, persalinan yang aman, dan pelayanan obstetri esensial.
Menurut pengertian ini penyebab kematian ibu dapat dibagi menjadi
penyebab langsung maupun tak langsung. Penyebab kematian langsung yaitu
setiap komplikasi persalinan disetiap fase kehamilan (kehamilan, persalinan dan
pasca persalinan), akibat tindakan, kesalahan pengobatan atau dari kesalahan yang
terjadi disetiap rangkaian kejadian diatas. Contohnya seperti perdarahan, pre-
eklamsia/eklamsia, akibat komplikasi anestesi atau bedah kaisar. Penyebab
kematian tak langsung yaitu akibat penyakit lain yang telah ada sebelumnya atau
berkembang selama kehamilan dan yang tidak berhubungan dengan penyebab
langsung tetapi dipicu secara fisiologis oleh kehamilan. Contohnya seperti
kematian akibat penyakit ginjal atau jantung.
Gerakan Sayang Ibu (GSI) merupakan salah satu upaya yang telah
dilaksanakan dan menjadi gerakan nasional sejak tahun 1996, namun dalam
perkembangannya gerakan ini perlu ditingkatkan kembali baik kepedulian
maupun tanggung jawab masyarakat, LSM, swasta dan pemerintah.
Kematian ibu hamil dilatarbelakangi oleh:
1. Persalinan yang ditolong dukun
2. Persalinan yang dilakukan dirumah, bila terjadi komplikasi dan memerlukan
rujukan, akan membutuhkan waktu cukup lama.
3. Derajat kesehatan ibu sebelum dan saat hamil masih rendah yaitu 50%
menderita anemia, 30% berisiko kurang energi kronis, sekitar 65% berada
dalam keadaan 4 terlalu.
4. Status perempuan masih rendah sehingga terlambat untuk mengambil
keputusan ditingkat keluarga untuk mencari pertolongan.

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 1


Sekitar 90% kematian ibu disebabkan oleh pendarahan, toksemia gravidarum,
infeksi, partus lama dan komplikasi abortus. Kematian ini paling banyak terjadi
pada masa sekitar persalinan yang sebenarnya dapat dicegah.
Sesungguhnya tragedi kematian ibu tidak perlu terjadi karena lebih dari
80% kematian ibu sebenarnya dapat dicegah melalui kegiatan yang efektif,
semisal pemeriksaan kehamilan, pemberian gizi yang memadai dan lain-lain.
Karenanya upaya penurunan AKI serta peningkatan derajat kesehatan ibu tetap
merupakan prioritas utama dalam pembangunan kesehatan menuju tercapainya
Indonesia Sehat 2015.
Melihat kondisi itu semua, disusunlah suatu gerakan yang disebut dengan
Safe Motherhood. Gerakan ini pertama kali dicanangkan pada International
Conference on Safe Motherhood, Nairobi, 1987. Program ini sendiri telah
dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1988 dengan melibatkan secara aktif
berbagai sector pemerintah dan non-pemerintah, masyarakat, serta dukungan dari
berbagai badan internasional.
Empat Pilar Safe Motherhood
1. Keluarga berencana
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana., maksud daripada ini adalah:
"Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan
membatasi kelahiran."
Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga.Pembatasan bisa
dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsiatau penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya. Jumlah anak dalam
sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai
dicanangkan pada tahun akhir 1970'an.
2. Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal sangat penting untuk mendeteksi lebih dini komplikasi
ke-hamilan. Selain itu, juga menjadi sarana edukasi bagi perempuan tentang
kehamilan. Komponen penting pelayanan antenatal meliputi:
a. Skrining dan pengobatan anemia, malaria, dan penyakit menular seksual.

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 2


b. Deteksi dan penanganan komplikasi seperti kelainan letak, hipertensi,
edema, dan pre-eklampsia.
c. Penyuluhan tentang komplikasi yang potensial, serta kapan dan bagaimana
cara memperoleh pelayanan rujukan
3. Persalinan yang bersih dan aman
Focus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman
serta mencagah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan pergeseran
paradigma dari menunggu terjadinya dan kemudian menangani komplikasi,
menjadi pencegahan komplikasi. Persalinan bersih dan aman serta pencegahan
komplikasi selama dan pasca persalinan terbukti mampu mengurangi
kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.
Persalinan yang bersih dan aman memiliki tujuan memastikan setiap
penolong kelahiran/persalinan mempunyai kemampuan, ketrampilan, dan alat
untuk memberikan pertolongan yang bersih dan aman, serta memberikan
pelayanan nifas pada ibu dan bayi.
Syarat dalam persalinan yang bersih dan aman:
a. Wanita harus ditolong oleh tenaga kesehatan profesional yang memahami
cara menolong persalinan secara bersih dan aman.
b. Tenaga kesehatan juga harus mampu mengenali secara dini gejala dan
tanda komplikasi persalinan serta mampu melakukan penatalaksanaan
dasar terhadap gejala dan tanda tersebut.
c. Tenaga kesehatan harus siap untuk melakukan rujukan komplikasi
persalinan yang tidak dapat diatasi ke tingkat pelayananyang lebih mampu.
4. Pelayanan obstetri esensial
Memastikan bahwa tempat pelayanan kesehatan dapat memberikan
pelayanan obstetri untuk risiko tinggi dan komplikasi tersedia bagi ibu hamil
yang membutuhkan. Pelayanan obstetric esensial bagi ibu yang mengalami
kehamilan risiko tinggi atau komplikasi diupayakan agar berada dalam
jangkauan setiap ibu hamil. Pelayanan obstetri esensial meliputi kemampuan
fasilitas pelayanan kesehatan ‘untuk melakukan tindakan dalam mengatasi
risiko tinggi dan komplikasi kehamilan/persalinan.

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 3


Pelayanan obstetri esensial pada hakekatnya adalah tersedianya
pelayanan secara terus menerus dalam waktu 24 jam untuk bedah cesar,
pengobatan penting (anestesi, antibiotik, dan cairan infus), transfusi darah,
pengeluaran plasenta secara manual, dan aspirasi vakum untuk abortus
inkomplet. Tanpa peran serta masyarakat, mustahil pelayan-an obstetri
esensial dapat menjamin tercapainya keselamatan ibu. Oleh karena itu,
diperlukan strategi berbasis masyarakat yang meliputi:
a. Melibatkan anggota masyarakat, khususnya wanita dan pelaksanaan
pelayanan setempat, dalam upaya memperbaiki kesehatan ibu.
b. Bekerjasama dengan masyarakat, wanita, keluarga, dan dukun untuk
mengubah sikap terhadap keterlambatan mendapat pertolongan.
c. Menyediakan pendidikan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
tentang komplikasi obstetri serta kapan dan dimana mencari pertolongan.
Departemen Kesehatan pada tahun 2000 telah menyusun Rencana
Strategis (Renstra) jangka panjang upaya penurunan angka kematian ibu dan
kematian bayi baru lahir. Dalam Renstra ini difokuskan pada kegiatan yang
dibangun atas dasar sistem kesehatan yang mantap untuk menjamin
pelaksanaan intervensi dengan biaya yang efektif berdasarkan bukti ilmiah
yang dikenal dengan sebutan "Making Pregnancy Safer (MPS)" melalui tiga
pesan kunci.
Tiga pesan kunci MPS itu adalah:
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat
akses terhadap pencegahan kehamilan.
3. Setiap wanita usia subur mempunyai tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran.

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 4


Keluarga Berencana (KB)

Pengertian Keluarga Berencana (KB)


Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU No 10 tahun 1992
(tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera)
adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Apa Itu KB?
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program
pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi,
spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan
yang baik dengan kemampuan produksi nasional. Karena Keluarga Berencana
adalah suatu program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara
kebutuhan dan jumlah penduduk, maka dari itu program KB ini diharapkan
menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang. Perlu diketahui, bahwa Gerakan
Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah dianggap masyarakat dunia sebagai
program yang berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Perencanaan
jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan yaitu dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom,
spiral, IUD, dan sebagainya.
Tujuan Keluarga Berencana (KB)
Pasangan yang menggunakan KB tentu memiliki tujuan masing-masing.
Ya, KB tidak hanya dilakukan untuk menekan jumlah kelahiran bayi. Lebih
jelasnya, tujuan KB terbagi menjadi dua bagian, di antaranya:
1. Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 5


2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
b. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
c. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan
kelahiran.

Manfaat KB bagi Pasangan Suami Istri


Menjalani program KB sangat bermanfaat bagi pasangan suami istri,
selain membatasi kelahiran, juga bermanfaat mengurangi risiko penyakit hingga
gangguan mental. Lebih jelasnya, berikut ini beberapa manfat KB untuk pasangan
suami istri:
1. Menurunkan risiko kehamilan
Alat kontrasepsi berfungsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Alat kontrasepsi juga berfungsi untuk menurunkan risiko melahirkan terlalu
muda atau terlalu tua. Jika perempuan yang terlalu tua dan belum menopause
melakukan hubungan intim tanpa menggunakan alat kontrasepsi, ada
kemungkinan terjadi kehamilan. Melahirkan di atas usia 35 tahun akan
berisiko pada wanita dan dapat menyebabkan kematian.
2. Menurunknan risiko kanker pada wanita
Kontrasepsi hormonal yang digunakan wanita, seperti jenis suntik, pil, atau
IUD biasanya mengandung progesteron dan estrogen. Hormon ini dapat
membantu wanita mengendalikan kehamilan dan menurunkan risiko kanker
pada sistem reproduksi. Kanker yang dapat diatasi dua hormon tersebut adalah
kanker indung telur (ovarium) dan kaker atau dinding rahim (endometrium).
Program KB hormonal juga dapat menurunkan risiko tumbuhnya mioma di
rahim.
3. Tidak mengganggu tumbuh kembang anak
Jika anak belum satu tahun sudah memiliki adik, tumbuh kembang anak akan
terganggu. Normalnya jarak anak pertama dan kedua antara 3-5 tahun. Jika
anak belum berusia 2 tahun sudah mempunyai adik, ASI untuk anak tidak bisa
penuh 2 tahun sehingga kemungkinan mengalami gangguan kesehatan. Orang

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 6


tua yang mempunyai dua anak juga akan mengalami kesulitan membagi
waktu. Maka anak yang lebih besar akan akan kurang perhatian, meski anak
masih membutuhkan perhatian penuh dari kedua orangtuanya.
4. Risiko radang panggul menurun
Hormon untuk KB adalah bermanfaat menurunkan radang panggul. Radang
pada panggul akan menyerang area rahim, ovarium, dan area sekitar vagina
lainnya. Risiko terkena radang panggul menurun jika wanita menggunakan
program KB jenis implan. Tubektomi juga menurunkan risiko gangguan pada
panggul yang dapat membahayakan nyawa wanita.
5. Menjaga kesehatan mental
Sebagian wanita kemungkinan mengalami depresi yang cukup hebat setelah
melahirkan. Depresi biasanya hilang jika mendapatkan dukungan dari
pasangan. Jika terjadi kelahiran anak dengan jarak yang dekat, kemungkinan
risiko depresi semakin besar. Depresi juga dapat terjadi pada ayah karena
tidak siap secara fisik dan mental. Dua kondisi tersebut bisa dihilangkan
dengan melakukan program Keluarga Berencana. Jika melakukan pengaturan
kehamilan, pasangan suami istri bisa hidup lebih sehat. Bahkan anak bisa
tumbuh secara maksimal dan perencanaan kehamilan akan berjalan matang.
Manfaat KB bagi Anak
Ternyata KB tak hanya bermanfaat untuk pasangan suami istri, program Keluarga
Berencana juga bermanfaat bagi anak, namun bukan berarti anak menjalani
program KB. Ini dia beberapa manfaat KB untuk anak:
1. Dapat mengetahui pertumbuhan anak dan kesehatannya.
2. Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup.
3. Perencanaan masa depan dan pendidikan yang baik
Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi:
1. Sterilisasi
Sterilisasi Wanita adalah ketika seorang wanita telah menjalani pembedahan
yang permanen dengan cara pengikatan indung telur untuk membatasi
kehamilan.

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 7


Sterilisasi Pria adalah ketika seorang pria telah menjalani pembedahan untuk
mengikat saluran sperma agar tidak mempunyai anak.
2. Implan
Batang kecil (satu atau lebih) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas
wanita, berfungsi mencegah kehamilan selama satu tahun atau
3. IUD/AKDR
Alat berbentuk T yang mengandung tembaga ditempatkan di dalam rahim,
bisa dipakai 5-10 tahun.
4. Suntik KB
Suntikan yang mengandung hormon diberikan secara teratur (1 bulanan atau 3
bulanan) kepada wanita untuk mencegah kehamilan.
5. Pil
Pil yang mengandung hormon sebagai kontrasepsi, diminum setiap hari agar
tidak hamil (andalan, microgynon, dll)
6. Kontrasepsi Darurat
Pil kontrasepsi yang mengandung hormon dosis tinggi, dikonsumsi dalam
jangka waktu maksimal 3 hari setelah melakukan hubungan seksual (contoh:
Postinor, Valenor).
7. Kondom
Kondom Pria adalah alat berupa selubung karet yang dipakai pada alat
kelamin pria pada saat berhubungan seks.
Kondom Wanita adalah Alat berupa pembungkus karet transparan dan tipis
dipasang dalam vaginanya sebelum berhubungan seks.
8. Intravag/Diafragma
Benda tipis fleksibel berbentuk cakram dipasang pada vaginanya untuk
menutupi leher rahim (menghalangi sperma masuk rahim) sebelum
berhubungan seksual.
9. Metode Hari Standar/ Cyclebeads/Gelang Manik
Alat berupa gelang manik untuk mengetahui hari subur dan tidak melakukan
hubungan seksual pada hari subur tersebut.

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 8


10. Metode Kalender/Pantang Berkala
Cara untuk menghindari kehamilan dengan sengaja tidak melakukan
hubungan seksual pada hari-hari tertentu dalam satu bulan saat ia
berkemungkinan besar dapat hamil.
11. Senggama Terputus
Suatu cara untuk mencegah kehamilan dengan cara mengeluarkan air mani di
luar vagina ketika berhubungan seksual.
12. Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Seorang wanita yang ingin menghindari kehamilan dengan cara menyusui bayi
secara eksklusif (tidak diberikan makanan dan minuman selain ASI) selama 0-
6 bulan dan wanita tsb belum menstruasi setelah melahirkan.

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 9


Tabel Kematian (Life Table)

Tabel kematian (life table) adalah suatu tabel yang mendeskripsikan pola
dan tingkat kematian penduduk (suatu kohor), sejak lahir sampai semua
meninggals. Tabel kematian digunakan oleh banyak orang, seperti pekerja
kesehatan masyarakat, demografer, petugas asuransi dan ekonom. Tabel kematian
digunakan untuk studi tentang keadaan hidup panjang (longevity), fertilitas,
migrasi, dan pertumbuhan penduduk. Tabel kematian juga digunakan untuk
proyeksi penduduk dan studi tentang keadaan menjanda (widowhood), keadaan
tanpa orang tua (orpanhood), lama menikah, lama kehidupan bekerja dan lama
hidup tanpa disabilitas (disability-free life).
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu tabel kematian keseluruhan
dihasilkan dari angka kematian menurut umur (age-specific mortality rates) dan
nilai-nilai yang dihasilkan digunakan untuk mengukur mortalitas, kelangsungan
hidup (survivorship) dan harapan hidup (life expectancy). Dalam penerapannya,
angka mortalitas dalam tabel kematian digabung dengan data demografi lainnya
menjadi suatu model yang lebih kompleks yang mengukur pengaruh gabungan
mortalitas dan perubahan dalam satu atau lebih karakteristik ekonomi. Sebagai
contoh, suatu tabel kematian ketenagakerjaan (working life table) menggabung
angka mortalitas dan tingkat partisipasi angkatan kerja dan mengukur pengaruh
gabungannya terhadap kehidupan bekerja.
Tabel kematian pada dasarnya adalah satu bentuk penggabungan angka
mortalitas populasi menjadi suatu model statistika. Tabel kematian terutama
digunakan untuk mengukur tingkat mortalitas suatu populasi. Salah satu
keunggulan tabel kematian dibandingkan dengan metode pengukuran mortalitas
lain adalah tabel kematian tidak menunjukkan pengaruh distribusi umur suatu
populasi aktual dan tidak memerlukan pemakaian suatu populasi standar untuk
perbandingan yang dapat diterima tentang tingkat mortalitas dalam populasi yang
berbeda. Keunggulan lain dari tabel kematian adalah dimungkinkannya
pengukuran mortalitas untuk kohor-kohor umur, tanpa harus menyusun statistik

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 10


kematian untuk kohor-kohor umur dari stastistik kematian tahunan menurut umur,
meskipun data ini tersedia.
Tabel kematian berbeda-beda dalam beberapa hal, termasuk tahun acuan
dan rincian umur.
Menurut tahun acuan tabel kematian dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tabel kematian saat ini atau periode (current or period life table)
Tabel kematian periode didasarkan pada pengalaman pada suatu periode
waktu yang pendek, seperti 1 tahun, 3 tahun atau periode antara dua sensus,
dimana mortalitas secara substansial tetap sama. Secara umum, statistik
kematian yang digunakan untuk tabel kematian periode berhubungan dengan
periode 1 sampai 3 tahun, dan data kependudukan yang digunakan
berhubungan dengan pertengahan periode tersebut yang biasanya dekat
dengan suatu sensus. Tabel kematian periode menyatakan pengalaman
mortalitas yang digabung menurut umur dari suatu populasi pada suatu
periode pendek tertentu, dan tidak menyatakan pengalaman mortalitas kohor
yang sebenarnya. Sebaliknya, tabel kematian periode mengasumsikan suatu
kohor hipotetis yang terpapar pada angka kematian menurut umur tertentu
pada suatu periode tertentu. Jadi, tabel kematian kohor dapat dipandang
sebagai suatu potret mortalitas saat ini (current mortality).
2. Tabel generasi atau kohor (generation or cohort life table).
Tabel kematian generasi didasarkan pada pengalaman suatu kohor kelahiran
tertentu. Misalnya, semua orang yang lahir pada tahun 1900. Menurut tabel
kematian generasi, pengalaman mortalitas dari orang-orang dalam kohor akan
diamati mulai dari saat lahir sampai umur berikutnya dalam tahun kalender
yang berurutan sampai semua orang meninggal dunia. Data untuk periode
waktu yang panjang jelas diperlukan untuk melengkapi suatu tabel kematian
generasi. Akan tetapi, adalah tidak mungkin untuk membuat tabel kematian
generasi hanya berdasarkan pada data aktual untuk kohor yang lahir pada abad
ke-20. Tabel kematian generasi berguna untuk proyeksi penduduk, studi
mortalitas, dan untuk pengukuran fertilitas dan reproduktivitas.

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 11


Menurut rincian umur, tabel kematian digolongkan menjadi dua, yaitu
1. Tabel lengkap (complete or unabridged life table)
Tabel kematian lengkap berisi data untuk setiap kelompok umur dari saat lahir
sampai umur terakhir yang ada.
2. Tabel singkat (abridged life table).
Suatu tabel kematian yang singkat berisi data untuk interval 5 atau 10 tahunan
untuk sebagian besar rentang umur. Demografer biasanya menyiapkan tabel
kematian singkat dengan interval 5 atau 10 tahun karena cukup rinci untuk
berbagai keperluan, persiapan penyusunannya lebih sederhana, dan lebih
cocok untuk digunakan.
Tabel kematian lain adalah tabel pengurangan berganda (multiple
decrement table). Tabel ini menggambarkan pengaruh terpisah dan digabung dari
lebih dari satu faktor. Mortalitas selalu dilibatkan. Multiple decrement table ada
beberapa bentuk. Faktor mortalitas mungkin digunakan dalam bentuk angka
kematian komponen, seperti penyebab kematian, atau dapat digabung dengan
perubahan dalam satu atau lebih karakteristik sosial dan ekonomi dari populasi.
Multiple decrement life table menggambarkan pengurangan kohor awal melalui
faktor-faktor ini. Misalnya, pengurangan penduduk belum menikah (single)
karena kematian atau perkawinan. Penjabaran multiple decrement table, yang
menghasilkan increment-decrement tables dan multistate tables, menggambarkan
pengaruh pencapaian (accession) ke atau penarikan (withdrawal) dari kohor awal
pada berbagai tahap dalam sejarah kehidupannya. Sebagi contoh adalah suatu
tabel kematian ketenagakerjaan, yang menggabungkan angka mortalitas dan
tingkat partisipasi angkatan kerja, dan suatu tabel nuptialitas, yang
menggabungkan angka mortalitas dan data tentang prevalensi atau insidens
perkawinan atau perceraian

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 12


Bonus Demografi Indonesia

Bonus demografi adalah suatu keadaan dimana jumlah penduduk usia


produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif.
Kondisi demikian, memiliki nilai positif dan keuntungan besar bila dikelola secara
profesional. Kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar
dibandingkan usia non produktif mengandung arti bahwa potensi beban
ketergantungan penduduk akan berkurang apabila kelebihan dari potensi bonus
demografi dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.
Banyak negara lain yang telah terbukti sukses memaksimalkan peluang
bonus demografi di negaranya, seperti Malaysia, Thailand, Korea Selatan dan
negara-negara lainnya. Meskipun demikian, tetap saja masih ada negara yang
gagal memaksimalkan keadaan bonus demografi yang dimiliki negaranya.
khususnya negara-negara yang ada di Benua Afrika, seperti Ethiopia dan lain
sebagainya.
Indikator Penghitungan Perkiraan Bonus Demografi
Untuk memperoleh hasil penghitungan yang akurat, presisi dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat luas. Proses perhitungan harus
dilakukan secara cermat dan teliti. Berikut beberapa data yang digunakan untuk
mengetahui indikator keadaan demografi orang Indonesia:
1. Jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan penduduk usia
non produktif.
2. Dampak jumlah usia produktif yang lebih besar akan mengakibatkan beban
hidup menjadi lebih ringan, karena hidup penduduk usia non produktif akan
ditanggung oleh penduduk usia produktif.
3. Bonus demografi akan diawali dengan transisi demografi yang melihat pada
hasil sensus sebelumnya.
Manfaat Bonus Demografi Bagi Indonesia
Banyak manfaat yang bisa diperoleh bangsa Indonesia dari keadaan bonus
demografi yang dialaminya. Salah satu manfaat utama sekaligus manfaat terbesar
dari adanya bonus demografi bagi Indonesia adalah merubah tingkat ekonomi

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 13


Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju. Pernyataan tersebut,
bukanlah suatu hal yang mustahil terjadi. Sebab dengan adanya bonus demografi
di Indonesia, maka jumlah penduduk produktif di usia kerja lebih besar
dibandingkan usia tidak bekerja.
Syarat Mencapai Keuntungan Bonus Demografi
Kondisi suatu negara yang memperoleh bonus demografi sebenarnya
merupakan suatu anugerah dan berkah yang membawa keuntungnga bagi bangsa
dan negara. Namun, bonus demografi harus dimanfaatkan dengan baik, keloka
secara profesional. Sebab banyak pula dari pengalaman negara lain, mereka
mempunyai kesempatan emas dari adanya bonus demografi di negara. Namun
mereka gagal memanfatkannya secara maksimal, sehingga bonus demografi justru
berubah menjadi kerugian negara.
Berikut syarat-syarat yang harus dilakukan oleh suatu negara berkembang,
agar bonus demografi penduduk bisa berubah menjadi keuntungan negara. Mulai
dari peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, peningkatan kualitas dan
kuantitas pendidikan, pengendalian jumlah penduduk, hingga kebijakan ekonomi
yang mendukung terciptanya fleksibilitas tenaga kerja dan pasar serta keterbukaan
perdagangan dan saving nasional.
Kuantitas dan Kualitas Penduduk Indonesia
Secara kuantitas, jumlah penduduk Indonesia saat mengalami bonus
demografi tidak perlu diragukan lagi seberapa besar jumlahnya. Bahkan
merupakan negara dengan jumlah terbesar di ASEAN (negara-negara kawasan
Asia Tenggara).
Namun ketika segi kuantitas tinggi tanpa disertai dengan tingkat kualitas
yang tinggi, justru akan berdampak buruk dan menimbulkan polemik. Oleh karena
itu, indikator bonus demografi sudah seharusnya juga diikuti dengan tingkat
pendidikan yang baik.
Tersedianya Lowongan Kerja Baru
Terbukanya lapangan kerja baru merupakan salah satu langkah penting
yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam menyambut bonus demografi
Indonesia. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam keputusan kebijakan

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 14


pemerintah Indonesia terkait penyediakan lapangan pekerjaan baru bagi warga
negaranya.
Pemerintah bisa mendorong peningkatan investasi di dalam negeri dengan
mengundang investor asing dari negara maju atau dengan mendorong dan
memfasilitasi masyarakat untuk menjadi enterpreneur (pengusaha) baru.
Program keluarga berencanmerupakan salah satu program andalan utama
BKKBN. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional salah
satu fungsi keluarga adalah melaksanakan program keluarga berencana. Fungsi
program keluarga berencana adalah untuk menekan jumlah pertumbuhan keluarga
agar tidak melonjak secara drastis dan mudah dikontrol. Sebab dampak
pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol justru bisa menyebabkan berbagai
masalah sosial, seperti miningkatnya angka pengangguran dan meningkatnya
angka tingkat kriminalitas.
Bahaya Bonus Demografi
Bonus demografi tidak hanya berpotensi memberikan keuntungan saja,
namun juga potensial menimbulkan ancaman berbahaya bagi suatu bangsa. Untuk
mencegah potensi dari ancaman bonus demografi yang ada, maka pemerintah
harus memperhatikan tingkat Indek Pembangunan Manusia dalam setiap
kebijakan pemerintah yang dikeluarkan untuk masyarakat. Berikut faktor-faktor
Indeks Pembangunan Manusia yang harus menjadi bahan pertimbangan utama
dalam membuat keputusan publik:
1. Faktor Ekonomi
Tingkat ekonomi stabil menjadi salah satu penentu dalam memaksimalkan
bonus demografi. Sebab dengan tingkat perekonomian stabil, negara menjadi
mudah dalam memajukan dan meningkatkan tingkat pendapatann masyarakat.
2. Faktor Kesehatan
Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat justru akan menjadi bumerang
sekaligus merugikan negara karena potensi bonus dari demografi yang ada
tidak bisa dimaksimalkan. Tingkat perekonomian negara tidak bisa meningkat
karena masuarakat Indonesia tidak berperilaku sehat, seperti merokok,
minum-minuman keras, dan kebiasan perilaku buruk lainnya. Sehingga

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 15


perilaku tersebut berakibat pada penurunan angka angkatan kerja. Sebab
banyak orang usia produktif yang berubah menajadi usia tidak produktif, baik
karena sakit-sakitan, terserang penyakit berbahaya, dan lain sebagainya.
3. Faktor Pendidikan
Pentingnya faktor pendidikan tidak hanya ditentukan dengan tingginya angka
tingkat pendidikan saja. Namun juga harus diimbangi dengan kualitas
pendidikan yang diberikan. Kualitas sistem pendidikan yang buruk akan
menyebabkan banyak masyarakat menganggur, sebab skill, ketampilan, dan
kemampuan angkatan kerja yang ada tidak sesuai dengan kriteria kerja yang
dibutuhkan perusahaan. Oleh sebab itu menjadi penting, peluang besar dari
adanya bonus demografi penduduk harus diseimbangkan dengan sektor
pendidikan.
Permasalahan Bonus Demografi
Bonus demografi tidak hanya memiliki nilai positif, tetapi juga aspek nilai
negatif. Penanganan yang kurang tepat atau salah justru akan menimbulkan
malapetakan besar, terutama yang terkait dengan masalah ketenagakerjaan, seperti
berikut:
1. Kualitas tenaga kerja rendah.
2. Rasio jumlah angkatan kerja tidak sebanding (timpang) dengan jumlah
kesempatan kerja yang tersedia.
3. Persebaran tenaga kerja tidak merata.
4. Tebatasnya kesempatan kerja.
5. Tingginya angaka pengangguran

ANALISIS KEPENDUDUKAN Oleh Fikitri Marya Sari, SE, M.Kes 16

Anda mungkin juga menyukai