Catatan Kuliah 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Kuliah 2

A. Memilih Topik Penelitian


 Bagaimana memilih topik penelitian?
Salah satu hal sulit adalah menambahkan ide. Harus focus ke topik penelitian yang
diinginkan. Ide ini mengambilnya darimana? Kadang ide dan topic yang tak matang jika di
paksakan sering terjadi perumusan yang tidak tuntas, membingungkan dan sulit dipahami.
Terkadang juga materinya tak relevan.

Jadi untuk menghindari hal tersebut adalah dengan memperkirakan apa yang akan terjadi
kedepannya dan layak dikerjakan. Alternative caranya adalah sebagai berikut:
1. Pilih area studi yang cangkupannya cukup luas, PWK memiliki bagian yang luas
(transportasi, perumahan dll) pilih lah salah satu.
2. Identifikasi bidang itu yang lebih tajam (misal dalam perumahan itu ada peningkatan
permukiman kumuh, di pengendalian perkotaan ada zonasi penggunaan lahan)
3. Masuk aspek, ini yang dipilih, misal identifikasi tingkat kepuasan warga terhadap
perbaikan permukiman kumuh, atau efektifitas peraturan zonasi dalam
mengendalikan pembangunan kawasan pusat kota (tajam).

- Area : Perumahan/ Housing


- Field : Perbaikan Kampung
- Aspek : Kepuasan Warga/ program dari pemerintah? Program dari swasta

Dari sini dapat dirangkai, ada diamana. Contoh lain pengendalian pembangunan kota
(perizinan, zonasi, sanksi dll) misal kita ambil PZ, kita bisa ambil efektivitas pengendalian
lalu tinggal ambil dimananya? Misal bandung, tidak harus semua kota bandung.

 Apakah tertarik dengan topik penelitian yang dipilih?


Pilih topic yang disukai dan menarik menurut kamu agar saat pengerjaannya tidak ada
hambatan dan tuntas serta paham.
 Seberapa banyak yang diketahui mengenai topik penelitian tersebut?
Lebih paham dengan topic ini akan membuat kamu lebih mudah mengerjakannya,
pengalaman pribadi atau dari kerja praktik.
 Kemudahan akses data
Setiap data penelitian membutuhkan data primer dan sekunder. Dalam analisis
pembentukan topic, dipertimbangkan. Ketersediaan literature juga perlu diperhatikan
 Kebutuhan waktu penyelesaian
Harus mempertimbangkan harusnya topic yang simple.
B. Merumuskan Research Problem
Research problem adalah pembimbing peneliti untuk menunjukan kebutuhan perlu
dilakukannya sebuah penelitian/ studi. Bagaimana caranya? Sumber dari ide RP untuk peneliti
berasal dari pengalaman pekerjaan atau individu, jadi udah menjadi kegiatan sehari-hari. Bagi
kita mahasiswa S1, hal ini bukan hal yang mudah, tapi tetap bisa ditelusuri dengan syarat
akademik. Bisa juga diperoleh dari debat literature sehingga ditemukan kekosongan dalam
argument tersebut. Selain itu juga bisa dibangun dari situasi debat kebijakan di level
pemerintahan.

Perumusan masalah menjadi basis penelitian akhir. Didalam menuliskan statement ini ada
kriteria:
1. Harus secara jelas mengidentifikasikan yang mau diteliti
2. Dituliskan dalam bentuk deklaratif (pertanyaan tidak bisa dijaawab langsung)
3. Statement variable of interest, jadi ditunjukan variable yang terkait dan keterkaitan
antar variable ini

Lalu apa hubungannya dengan latar belakang? Latar belakang itu hanya konteks persoalan yang
dari situ ada sebuah dorongan melakukan penelitian.

Dalam memahami RP, kita menyatakan apa yang kita tidak ketahui dan kita dapat melakukan
penelitian. Misal kita punya pemahaman pengetahuan dan dari sana tahu kita menyadari ada
hal-hal yang tidak diketahui. Didalam perumusan RP pasti ada yang tak kita mengerti, tapi saat
setelah penelitian harus terkait erat antara hasil penelitian dengan RP.
Dari rangkaian tersebut ada temuan studi yang muncul jawaban/ kesimpulan adalah bantuan
untuk menyelesaikan masalah pada level praktik.

C. Merumuskan Pertanyaan Penelitian


Pertanyaan penelitian menjadi guidenesse untuk memahami penelitian. Lebih dari judul atau
topic yang kita teliti, namun membentuk bagaimana pertanyaan yang bisa dijawab dan
bagaimana melakukan penelitian tersebut. Indicator kunci untuk mengumpulkan data yang
mengarah ke temuan studi dan kesimpulan. Terdapat 3 yang menyangkut pertanyaan
penelitian:
1. Hipotesis
Biasanya pertanyaan penelitian itu dirumuskan dalam bentuk hipotesis, tapi klo dia
berbentuk kuantitatif method tidak masalah, berarti dia bisa di tes dengan perhitungan
statistic. Masalahnya topic penelitian yang umumnya pakai kualitatif akan agak sulit
menghasilkan hipotesis yang bisa diuji. Sebenarnya tak semua pertanyaan penelitian
dibentuk dari hipotesis saja dan tak hanya dijawab oleh metode statistic saja.
2. Literature review
Dari hasil tinjauan pustaka, kita bisa memunculkan pertanyaan penelitian yang berkaitan
dengan topic penelitian. Menajamkan riset kita mengenai pertanyaan penelitian/
hipotesis.

Misalkan kita sudah dapat topic penelitian, lalu kita memperkuat lagi dengan membaca
literature/ tinjauan literature, dalam topic penelitian kita mencoba dengan pemahaman
kita, pengalaman kita dalam menyusun RP dll dan kita menemukan pertanyaan
penelitan saat membaca tinjauan literature.
3. Temuan studi/ finding
Dibagian terakhir, kalau tidak sanggup menjawab pertanyaan penelitian maka akan sulit.
Dalam penulisan temuan studi, kita akan mendapatkan 2 hal yaitu jawaban umum dari
penelitian yang dilakukan, sekaligus menjelaskan berbagai isu yang terdapat di
penelitian.
D. Merumuskan Tujuan Sasaran
Tujuan penelitian untuk menyatakan apa yang ingin diketahui dan dibuktikan dalam penelitian.
Pilihan kata yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Menemukan
- Menjelaskan
- Menganalisis
- Menguraikan
- Menilai
- Menguji
- Membandingkan
- Menemukan hubungan
- Memperoleh data
- Dll

Harus tajam dan tidak boleh ambigu atau terlalu general seperti mengetahui, memahami dan
mengerti. Tujuan ini harus spesifik, terbatas dan dapat diukur. Lalu untuk menuliskan sasarn
juga tidak terlalu beda dan harus tajam

Contoh:

- Tujuan
Menganalisis penguatan kapasitas komunitas pada perkembangan komunitas
berkelanjutan Rajawati dalam kegiatan pengelolaan lingkungan di wilayah studi

… : Pemilihan kata awal tujuan


… : Apa yang dianalisis?
… : Pada apa yang dianalisis?/ dianalisis terhadap apa?
… : Keterangan tempat
… : Dalam hal apa? Kalimat penjelas lagi
- Sasaran
o Menganalisis karakteristik kapasitas komunitas berkelanjutan
o Menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran komunitas dalam
memunculkan kepedulian terhadap penanganan masalah lingkungan
o Menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi anggota komunitas
berpartisipasi dalam penanganan maslah lingkungan
o Menganalisis upaya dan perkembangan mobilisasi sumberdaya dalam
mempertahankan keberlanjutan perilaku berwawasan lingkungan
o Menganalisis peran kepemimpinan dan organisasi lokal dalam
pembangunan komunitas berkelanjutan
o Menganalisis peran stakeholder dan jaringan eksternal dalam
pengembangan kapasitas komunitas

Anda mungkin juga menyukai