Anda di halaman 1dari 11

Catatan Kuliah 6 Baru

Pendekatan, Instrumen dan alat riset


- Definisi instrument dan alat riset
Kedua hal itu berbeda, instrument itu tools of riset yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menganilisis data, langsung yang terkait dengan pengumpulan data. Sementara tools of riset
adalah metodologi kualitatif dan kuantitatif. Riset instrument ini biasanya ditentukan oleh
peneliti itu sendiri karena terkait metode yang dipilih. Intrumen penelitian juga disebut startegi
dalam pencarian fakta, yaitu alat pengumpulan data seperti kuesioner, wawancara, observasi
dll. Dalam konteks kuantitatif rujukannya adalah kuesioner dengan beberapa alternative.

Lalu bagaimana dengan kualitatif data instrument? Tradisional biasanya yaitu dengan ebberapa
cara sebagai berikut:
Lalu bagaimana instrument penelitian yang baik?

o Memenuhi kriteria dasar yang valid


o Didasarka kerangka yang baik
o Relevan dengan tpik penelitian
o Data menjawab hipotesis/ topic
o Bebas bias dan jelas untuk mencapainya caranya dengan dibarengi dan ditemani surat
pengantar yang baik, biasanya dari univ. apabila ada rekomendasi sponsor juga dapat
disertakan, jadi tameng pelindung dari segala bentuk pertanyaan aneh/ menyimpang
dalam proses mencari data. Semua ini untuk keaman. Walau tak berkait dengan
substansi penelitian namun hal ini dilakukan untuk keberjalanan kondusifitas dari suatu
penelitian.
- Kuantitatif: Survey dan kuesioner
o Survey ini merupakan serangkaian pengumpulan data dengan tujuan untuk melihat
beberapa perilaku kelompok/ beberapa orang yang dilakukan dengan pada gambar
diatas. Bedanya dengan kuesioner ini adalah fix format yang dapat menghasilkan respon
yang jujur dan objektif. Survey metod ini melayani ke pertanyaan penelitian jadi dalam
bidang kita mencoba untuk mengembangkan dan mencari posisi dari opini/ ilmu terkait
perencanaan wilayah dan kota atau kita mencoba mengumpulkan data demografik dari
karakteristik penduduk. Dari sini kita mencoba untuk melihat tahapan didalam desain
kuesioner.
 Menentukan tujuan kuesioner
Harus paham tujuan dari studi ini, ek pertanyaan penelitian dan hipotesisnya
(klo disini gakuat ada kemungkinan pertanyaan akan berganti). Kita harus tau
jenis informasi apa yang ingin dicari dan bagaimana cara menggunakannya.
Kongkret dari segala sudut dalam mendesain pertanyaan.
 Memilih kalimat/ gaya bahasa yang tepat
Ada dua pilihan,
 Open format
Kasih titik aja setelah pertanyaan, seperti nanya pendapatan, umur dan
jangan menggiring responden untuk menjawab hal tertentu, misal kita
pancing dengan contoh, nah itu diusahakan jangan ada yang seperti itu
karena jawaban akan cenderung bias nanti (jangan pake rentang).
 Close format
Pertanyaan dengan pilihan a,b,c,d

Adapun pertanyaan berdasarkan jenis datanya seperti sebagai berikut:

 Interval level
Berapa tahun anda menyelesaikan pendidikan formal
 Ordinal level
Pendidikan tertinggi apa yang anda telah selesaikan
 Nominal
Kegiatan apa yang anda lakukan setelah lulus

Gaya bertanya juga menentukan nanti coding dan analsiisnya seperti apa? Seperti
misalnya pertanyaan semi formal, yang seperti ini bisa saja memilih jawaban lebih
dari 1 jawaban dan perlu dimodifikasi dalam coding dan analsiisnya. Berikut cara
bertanya untuk mengukur rating scale:

1. Likert type scale response anchors


Kita bertanya dan memberi pilihan, dengan keseimbangan maks kiri dan
maks kanan. Pertanyaan dengan situasi tertentu misal kesepakatan
mengenai jalan raya, paling kiri sanagt setuju paling kanan paling setuju dan
tengahnya netral dengan rentang 5 level. Begitu pula dengan prioritas
paling kiri tidak prioritas dan paling prioritas yang direntang (apapun yang
direntang). Cuma dalam pertanyaan ini harus paham jenis yang ditanyakan,
apakah cocok pake metode ini atau tidak. Contoh lain apakah pengenalan
cocok tanam tingkaat kesulitannya bagaimana (mengenai community
development) menjadi ukuran tingkat kesulitan.

Menariknya adalah mengenai simentic differential yang membandingkan


ujung dengan ujung. Misal ingin ngecek blog/ website yang dibuat oleh kita,
kita tanya blog/ website kita itu aktraktif atau tidak, interaktif atau tidak,
reliable unreliable (opposite ujung dengan ujung) mengenai perbaikan
kampung juga bisa sebelum dan sesdudahnya gimana?. Apakah pejabat
baru itu dari sisi capability itu efesien atau tidak atau dari segi kerapihan
paling kiri berantakan paling kanan sanagt rapih. Cara penyampaiannya
lebih mudah.

Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara visual seperti pada sekarang itu
dimasa pandemic. Kita mau tahu level sakitnya ada dimana. Ini menarik
menghitung dengan cara kontinyu.
 Bagaimana mendesain pertanyaan
Perlu hati2 dengan rujukan yang pas, kita menyelami pola piker sesorang dan
mencoba memotret behavior dia dengan pertanyaan2 yang menstimulasi untuk
mengambil refrensi apa yang akan diambil. Prinsipnya adalah sebagai berikut
 Konsistensi/ reability, orang yang ditanya akan mencjawab secara
konsisten dengan jawaban yang sama, makanya ada pertanyaan yang
menjebak untuk menjebak jawaban yang konsisten. Makanya seringkali
pertanyaan pendapatan dibarengi dengan pertanyaan pengurangan
untuk menjadi variable control/ menyeimbangkan. Hindari kalimat yang
bisa mnimbulkan respon yang tak reliable, gunakan bahasa yang jelas.
Validitas pertanyaan seperti mengukur apa yang kita mau, misal tes iq
sebenernya dipengaruhi oleh latarbelakang univ ngga sih?.

Pertanyaan yang kita buat juga tidak boleh memberikan jawaban yang
tak jelas, ambigu atau ganda. Jadi punya ujung duaa/ menanyakan hal
yang berulang, pertanyaan harus positif tak boleh negative, hindari
kata2 yang terlalu ekstrim seperti semua, tidak pernah, selalu dll. Tidak
bisa menanyakan “apakah selalu belanja disana?” diganti dengan
“berapakali belanja disana dalam 1 bulan”. Pilihan kata yang kompleks
atau baru susah ngga usah dipake, ngga usah bertele2 dan mudah
dimengerti.

Respon pertanyaan perlu diperhatikan, overeacted tak bagus. Jawaban


selalu setuju selalu oke juga aneh dan error biasanya terjadi klo mengisi
kuesioner langsung, dia yang ditanya cenderung terganggu dan ngga
enak untuk menjawab hal sebenrnya sehingga hanya menjawab iya2
aja, ini dikalangan pendidika rendah sering terjadi. Pilihlah responden
yang dirasa meyakinkan dalam menjawab kuesioner.

Perintah harus jelas, flow harus logis dan nyambung, panjang


pertanyaan juga dipertimbangkan
 Bagaimana melakukan pilot test
Mencari kondisi yang mirip dengan target, tak boleh menyurvey lokasi yang
akan kita survey tapi menyurvey lokasi mirip dengan lokasi tersebut. Pokonya
dari segi pola dan karakteristik lokasinya hampir sama.
 Merivisi
Memperbaiki pertanyaan dengan hati2, respon yang tak bisa decoding perlu
dicek dan di buat aternatif. Perlu dibuat pertanyaan sebaik mungkin untuk
menghasilkan data yang baik.
 Menyebarkan
Bagaiaman cara mendapatka sampling teknik, sampling mana yang mau
diguankan dll. Bagaimana menyebarkan via lain2 seperti berikut:

Perlu dipertimbangkan lagi cara mengisi dan memilih responden. Jika responnya
rendah sehingga menggangu representative data/ tak memadai maka perlu
beberapa yang diperhatikan seperti:
 Perhatikan karakteristik responden
 Panjang pertanyaan/ kuesioner
 Topic terlalu sensitive
 Prosedur merekrut narasumber gimana?
 Bagaimana cara mengambil datanya
Biasanya responden bergantung pada pengambilan datanya (postal survey
potensi lebih rendah dibandingkan face to face) cara pemertaanya perlu
dikembangkan dan dikoloborasikan dengan pertanyaan lain untuk mendukung
pertanyaan yang sensitive dan dikira sulit untuk dijawab tanpa ada pertanyaan
pendamping. Segala kemunginan perlu dipertimbangkan. Sering2 mengecek
kualitas jawaban, berapa errornya, kadang kita membutuhkan teman/ orang tuk
bantu menyebar kuesioner makanya kita perlu menyeleksi teman dengan baik
untuk emmenuhi standar bertanya karena akna mempengaruhi kuaitas
jawaban.
- Kualitatif
Menggambarkan tools yang tepat untuk digunakan, instrument tuk mengumpulkan data
kualitatif bahwa peneliti dalam kualitatif adalah instrument itu sendiri, kalo dia mengembangkan
instrument untuk menganalisis data maka dia sendiri adalah instrument itu snediri karea dia
benar2 menggunakan dirinya untuk menjadi instrument mencari data. Dia melakukan
pencatatan dilapangan foto, video dll sebagai data dan wawancara juga, wawancara ini harus di
transkrip dalam tulisanmenjadi hal yang otomatis/ harus dilakukan. Dengan catatan ini juga
menjadi alat khusus yang perlu dilakukan (butuh alat langsung tuk melakukan survey).
Tradisional ini adalah in depth interview yaitu wawancara secara mendalam. Dengan
perkembangan saat ini kita mengenal online communities/ forums melalui media sosial. Survey
melalui web/ chat ada juga kelompok real yang berada pada online. Inilah beberapa model
pengumpulan data yang perlu di improvisasi tergantung pada situasi tertentu. Dalam konteks
strategi kelapangan untuk observasi, saat kita ingin mendapatkan hasil yang baik maka kita
harus menyiapkan hal tersebut dengan baik pula. Ada juga ketika melakukan observasi dengan
kerangka piker tertentu, dia hanya ingin mengamati apa yang ingin dia amati saja. Dalam
observasi ada beberapa yang dapat dilakukan sebagai berikut:

Observasi dalam konteks kita melihat orang melakukan sesuatu (mengamati behaviour) ada 3:
o Structured observation
Bicara mengenai observasi dengan ketat disiapkan (waktu, tempat dll) dengan detail,
menangkap semuabehaviour yang harus direkam dengan persiapan yang matang.
o Naturalistic observation
Spontan, kita mengamati secara natural dimana kita berada, rekam apa yang terjadi apa
adanya.
o Participant observation
Partisipan terlibat dalam observasi yang merupakan lanjutan dari naturalistic, bagian
dari yang diamati.

Wawancara adalah metode interview tatap muka yang memiliki 3 jenis wawancara

o Terstruktur, kaya kuesioner cuman bedanya adalah klo kuantitatif di targetan untuk
diukur untuk sesuai dengan jenis data yang diinginkan random sampling, klo kualitatif ini
dia tidak menargetkan random sampling jumlah proposional tak dipikirkan seperti misal
study research. Keuntungannya bisa singkat cepat/ praktis.
o Semi struktur, seperti bebas namun ada urutannya, tetap diarahkan agar jawaban tidak
kemana2 dan tak keluar dari jalur
o Tak terstruktur, wawancara mendalam dimana peneliti mampu terlibat sangat dalam,
berupa hal2 sensitif bisa ditangkap dalam proses yang sanagt lama untuk masuk secara
bertahap dan dipercaya untuk diajak berdiskusi dan mendengar. Persiapan secara
psikologis diperlukan.

Ketika wawancara ada :

o Sekuensial2
o Pertanyaan dan kata yang masuk akal dan tak aneh
o Kalo ada pertanyaan yang berupa pilihan tanyakan dengan baik
o Hindari pertanyaan yang jawabannya ya/ tidak
o Hati2 kita tak bisa bertanya dengan lugas karena pertanyaan kita sering mengandung
makna yang banyak. Kita harus memperhatikan wawancara seperti di TV, radio dll
o Kalo bertanya terkait 5 W 1 H harus dijeaskan secara hati2
Visual ethnografi kita melakukan penelitian secara visual, kita teks dianggap masa lalu.
Kombinasi gambar dan tulisan. Metodenya bagaimana? mengamati gambar secara visual,
seperti keilmuwan cultural study, geography dll.
Mencba mempraktekan varian dari foto dengan menganalisis kalau ini kira2 bagaimana
terjadinya, hal yang dikontekskan pada masa itu. Kadang foto menjadi alat kita Tanya informan
yang tau. Maka visualnya semacam dokumentasi yang akan kita bawa untuk ditanyakan kepada
orang yang lebih tau. Selain itu juga ada film/ sinematografi dll. Ini adalah cermin pada era masa
itu dimana hal tersebut terjadi. Tak lagi menggunakan teks tetapi mendekati dengan cara visual.
Contoh lain adalah dengan perbedaan intepretasi antara novel dan film.

- Mengenali studi visual dan spatial data science


Spatial data science merupakan terkait dengan behavior yang diamati lalu diidentifikasi dan
diolah menjadi data yang dapat dibaca. Para pengembang meyakini metoda baru ini bahwa
model GIS sudah kuno, ini sudah masuk ranah mencampur/ mengolah dengan teknologi lain
termasuk dengan programming/ geotagging/ smartphone dll. Kadang ini obyek yang diamati tak
paham/ tak jelas. Contoh kota Jakarta dulu yang taka da grab, kita mengalami sistem jaringan
jalan yang kacau, pada situasi tersebut yang dapat mengambil keuntungan adalah blue bird,
mereka memiliki big data sehingga mencegat sumber penumpang di tempat asalnya untuk
mempermudah menjemput pelanggan (mereka punya data pola pergerakan orang). Maka dari
sana semakin berkembanglah pengumpul2 data seperti gojek dll yang dikembangkan kemudian
mengelola peta dengan menciptakan hal baru. Kita tahu pattern orang dan memanfaatkan hal
tersebut untuk membangun kebutuhan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai