LANDASAN TEORI
Dasar Teori
Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin
didalamnya terdapat torak yang bekerja bolak – balik yang diakibatkan oleh
proses pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara didalam
pembakaran fluida kerja, karena itu jumlah komponen motor bakar sedikit,
cukup sederhana, lebih kompak, dan lebih ringan dibanding dengan mesin
pembakaran luar (mesin uap). Karena itu pula penggunaan motor bakar
Ada dua jenis mesin kalor dilihat dari cara kerjanya. (yaitu:)
bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi
energi termal dari gas hasil pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin.
a. Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang konstan.
volume konstan.
h. Siklus dianggap ’tertutup’, artinya siklus ini berlangsung dengan fluida kerja
yang sama, atau gas yang berada didalam silinder pada titik 1 dapat
dikeluarkan dari dalam silinder pada waktu langkah buang, tetapi pada langkah
Prinsip kerja motor bakar dibedakan menjadi 2 yaitu motor 4 langkah dan
2 langkah.
Motor bensin empat langkah adalah motor yang setiap satu kali
pembakaran bahan bakar memerlukan 4 langkah dan 2 kali putaran poros engkol,
Langkah kompresi :
2. Katup masuk dan katup buang kedua-duanya tertutup sehingga gas yang
telah diisap tidak keluar pada waktu ditekan oleh torak yang mengakibatkan
api.
Langkah pembuangan :
1. Katup buang terbuka, katup masuk tertutup.
3. Gas sisa pembakaran terdorong oleh torak keluar melalui katup buang.
dilaksanakan dalam satu kali putaran poros engkol atau dalam dua kali gerakan
piston.
Pada (Gbr. 2.4) merupakan kerja pada motor 2 langkah, jika piston
bergerak naik dari titik mati bawah ke titik mati atas maka saluran bilas dan
saluran buang akan tertutup. Dalam hal ini bahan bakar dan udara dalam ruang
bakar dikompresikan. Sementara itu campuran bahan bakar dan udara masuk
ruang engkol, beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas, busi akan
Langkah hisap :
1. Torak bergerak dari TMA ke TMB.
2. Pada saat saluran bilas masih tertutup oleh torak, didalam bak mesin terjadi
3. Di atas torak, gas sisa pembakaran dari hasil pembakaran sebelumnya sudah
4. Saat saluran bilas terbuka, campuran bensin dengan udara mengalir melalui
Langkah kompresi :
2. Rongga bilas dan rongga buang tertutup, terjadi langkah kompresi dan
setelah mencapai tekanan tinggi busi memercikkan bunga api listrik untuk
3. Pada saat yang bersamaan, dibawah (di dalam bak mesin) bahan bakar yang
Langkah kerja/ekspansi :
1. Torak kembali dari TMA ke TMB akibat tekanan besar yang terjadi pada
2. Saat itu torak turun sambil mengkompresi bahan bakar baru didalam
bak mesin.
Langkah buang :
1. Menjelang torak mencapai TMB, saluran buang terbuka dan gas sisa
Motor bensin adalah merupakan jenis dari motor bakar, motor bensin
kebanyakan dipakai sebagai kendaraan bermotor yang berdaya kecil seperti mobil,
sepeda motor, dan juga untuk motor pesawat terbang. Pada motor bensin selalu
diharapkan bahan bakar dan udara itu sudah tercampur dengan baik sebelum
dinyalakan oleh busi. Pada motor bakar sering memakai sistem bahan bakar
Pompa bahan bakar menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke
karburator untuk memenuhi jumlah bahan bakar yang harus tersedia didalam
karburasi. Pompa ini terutama dipakai apabila letak tangki lebih rendah daripada
letak karburator. Untuk membersihkan bahan bakar dari kotoran yang dapat
bahan bakar dan udara yang sesuai dengan keadaan beban dan kecepatan poros
baik di dalam saluran isap maupun didalam silinder sebelum campuran itu
setiap silinder, campuran yang kaya (rich fuel) diperlukan dalam keadaan tanpa
beban dan beban penuh sedangkan campuran yang miskin (poor fuel) diperlukan
Bensin premium mempunyai sifat anti ketukan yang baik dan dapat
dipakai pada mesin kompresi tinggi pada saat semua kondisi. Sifat-sifat penting
c) Kadar belerang
d) Titik nyala
e) Berat jenis
a. Angka Oktan
Angka oktan pada bensin adalah suatu bilangan yang menunjukkan sifat
anti ketukan /berdetonasi. Dengan kata lain, makin tinggi angka oktan semakin
intensitas untuk berdetonasi, maka campuran bahan bakar dan udara yang
dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor akan lebih
Besar angka oktan bahan bakar tergantung pada presentage iso oktan
pembanding, bahan bakar yang sangat mudah berdetonasi adalah heptana normal
Bensin yang cenderung kearah sifat heptana normal disebut bernilai oktan
rendah (angka oktan rendah) karena mudah berdetonasi, sebaliknya bahan bakar
yang lebih cenderung kearah sifat iso-oktan (lebih sukar berdetonasi) dikatakan
bernilai oktan tinggi (angka oktan tinggi). Misalnya, suatu bensin dengan angka
oktan 90 akan lebih sukar berdetonasi daripada dengan bensin beroktan 70. Jadi
murni diberi indeks 100, sedangkan heptana normal murni diberi indeks 0.
Dengan demikian, suatu bensin dengan angka oktan 90 berarti bahwa bensin
terdiri atas 90% volume iso-oktan dan 10% volume heptana normal.
pembakaran dan sistem saluran. Pada temperatur tinggi, bahan bakar sering terjadi
berpengaruh kurang baik terhadap sistem saluran, misalnya pada katup-katup dan
pada proses pembakaran. Pada bahan bakar juga sering terdapat bahan/senyawa
yang menyebabkan korosif, senyawa ini antara lain : senyawa belerang, nitrogen,
oksigen dan lainnya. Kandungan tersebut pada gasoline harus diperkecil untuk
mengurangi korosif (korosi) dari senyawa tersebut dapat terjadi pada dinding
silinder, katup, busi dan lainnya dan hal inilah yang menyebabkan awal kerusakan
pada mesin.
terjadi proses cracking dimana akan timbul asap, pembakaran semacam ini
2. Pembakaran tidak normal, dimana bahan bakar tidak ikut terbakar atau tidak
1. Pembakaran Normal
terjadinya loncatan bunga api pada busi, kemudian api membakar gas bakar yang
pembakaran normal, pembagian nyala api terjadi merata diseluruh bagian. Pada
pada beberapa phase. Dengan timbulnya energi panas, maka tekanan dan
a. Knocking
Seperti telah diterangkan sebelumnya, pada peristiwa pembakaran normal
api menyebar keseluruh bagian ruang bakar dengan kecepatan konstan dan busi
berfungsi sebagai pusat penyebaran. Dalam hal ini campuran bahan bakar dan
udara yang belum terbakar terdesak oleh gas yang sudah terbakar, sehingga
tekanan dan suhunya naik sampai mencapai keadaan hampir terbakar. Jika pada
saat ini gas tadi terbakar dengan sendirinya, maka akan timbul ledakan (detonasi)
Pada lapisan yang telah terbakar akan berekspansi. Pada kondisi lapisan
yang tidak homogen ekspansi lapisan gas tadi akan mendesak lapisan gas lain
yang belum terbakar, sehingga tekanan dan suhunya naik. Bersamaan dengan
adanya radiasi dari ujung lidah api, lapisan gas yang terdesak akan terbakar tiba-
3. Pelampung (floater), berfungsi untuk mengatur agar tetap posisi bahan bakar
4. Skep / Katup Gas (throtle valve), berfungsi mengatur banyaknya gas yang
besarnya semprotan bahan bakar dari main nozzle pada waktu motor di gas.
11. Katup Cuk (choke valve), berfungsi menutup udara luar yang
start.
bahan bakar dan udara pada saat dibutuhkan, sesuai dengan beban dan putaran
motor. Sumber api diambil dari tenaga listrik tegangan tinggi yang dapat
1. Baterai
3. Distributor
4. Kondensator
5. Kontak pemutus
6. Busi
untuk mendapatkan loncatan bunga api pada busi (di)dengan menggunakan arus
mendapatkan loncatan bunga api pada elektroda busi dengan menggunakan arus
listrik.
a. Silinder
dengan udara untuk mendapatkan tekanan dan temperatur yang tinggi. Akibat
silindernya, maka pembuatan silinder harus dikerjakan dengan halus, teliti dan
baik. Bahan logam yang dipergunakan adalah bahan yang berkualitas baik
sehingga tahan lama, tahan gesekan, serta tahan terhadap temperatur tinggi. Pada
umumnya silinder dibuat dari baja tuang untuk mesin besar dan untuk mesin kecil
b. Kepala silinder
Pada umunya kepala silinder dibuat dari bahan alumunium paduan. Untuk
c. Torak
Torak atau piston terbuat dari bahan alumunium paduan yang mempunyai
sifat :
a. Ringan
c. Pemuaian kecil
d. Cincin Torak
Cincin torak adalah cincin yang memisahkan dua bagian, yaitu torak dan
silinder. Fungsi cincin torak adalah untuk mempertahankan kerapatan antara torak
dan dinding silinder agar tidak ada kebocoran gas dari ruang bakar kedalam bak
pelumas di dinding silinder. Cincin torak dibuat dari besi tuang atau baja
campuran dan digunakan sebagai penekan arah radial ke dinding silinder untuk
1. Cincin kompresi
terdiri dari dua cincin. Pada dasarnya cincin kompresi berfungsi untuk
Ring ini dipasang pada bagian bawah dan merupakan ring tunggal
jenis, yaitu :
a. Ring oli besi tuang (Slotted cast iron oil ring) yang dibuat satu buah
b. Ring oli bentuk segmen terdiri dari dua atau empat buah
e. Pena Torak
Selain itu, pena torak juga berfungsi sebagai pemindah tenaga torak ke batang
penggerak agar gerak bolak-balik dari torak dapat diubah menjadi gerak berputar
pada poros engkol. Pena torak terbuat dari bahan baja paduan yang bermutu tinggi
f. Batang Penggerak
Batang penggerak memindahkan gaya torak dan memutar poros engkol. Ketika
balik torak kedalam gerakan putaran dari poros engkol dan roda gigi, batang
g. Poros Engkol
Pada umumnya poros engkol dibuat dari bahan baja. Poros engkol
menjadi gerakan berputar. Pada poros engkol biasanya terdapat counter weight
yang berfungsi untuk membalance gaya-gaya yang tidak seimbang dari komponen
poros engkol atau dari komponen mesin yang berputar pada poros engkol. Bagian
poros engkol yang berfungsi sebagai poros disebut journal yang ditumpu oleh dua
buah lempengan bantalan yang disebut bantalan utama (main bearing). Bantalan
utama juga berfungsi sebagai penumpu dari poros engkol agar tidak mudah
tenaga gerak (energi kinetik) yang disimpan pada roda penerus sebagai kelebihan
pada saat langkah kerja. Roda penerus atau disebut juga roda gila dalam
pembuatannya harus dibalance dengan teliti agar putaran mesin rata tanpa
getaran-getaran.
i. Bak Mesin
Bak mesin merupakan tempat penempatan poros engkol dan gigi transmisi.
Bak mesin umumnya dibuat dari bahan logam alumunium paduan. Pada jenis
motor 2 langkah pada bagian bak mesinnya terdapat saluran yang dihubungkan
dengan karburator sebagai pemasukan bahan bakar. Pada motor 4 langkah bak
mesin merupakan tempat minyak pelumas sekaligus juga sebagai pendingin
a. Volume Silinder
Volume silinder antara TMA dan TMB disebut volume langkah torak (V1).
Sedangkan volume TMA dan kepala silinder (tutup silinder) disebut volume sisa
(Vs). Volume total (Vt) ialah isi ruang antara torak ketika berada di TMB sampai
tutup silinder.
V1 = V1 + Vs ......................................................... (1)
diameter silinder (D) dan panjang langkah torak (L) biasanya mempunyai satuan
V1 = r2 x L
2
1
V1 = D x L
2
silinder tergantung dari banyaknya silinder yang digunakan dan besarnya volume
b. Perbandingan kompresi
Hasil bagi volume total dengan volume sisa disebut sebagai perbandingan
kompresi
V1 Vs V
C 1 1 .............................................. (2)
Vs Vs
Dimana :
Vs = volume sisa
Jadi, bila suatu motor mempunyai volume total 56 cu.in dan volume sisa 7
56
C 8
7
ada diatas torak dimampatkan 8 kali lipat dari volume terakhirnya. Makin tinggi
b. Daya Mesin
Pada motor bakar, daya yang berguna adalah daya poros seperti telah
dijelaskan diatas. Daya poros ditimbulkan oleh bahan bakar yang dibakar dalam
pembakaran yang seimbang dengan hambatan atau beban pada kecepatan putaran
konstan (n), kalau n berubah, maka motor pembakaran menghasilkan daya untuk
mengaduk air yang ada didalamnya. Hambatan ini akan menimbulkan torsi ( T ),
Dimana :
T = torsi (N.m)
Torak yang didorong oleh gas membuat usaha. Baik tekanan maupun
suhunya akan turun waktu gas berekspansi. Energi panas diubah menjadi usaha
mekanis. Konsumsi energi panas ditunjukkan langsung oleh turunnya suhu. Kalau
toraknya tidak mendapatkan hambatan dan tidak menghasilkan usaha gas tidak
Wi
Pi ..............................................................(4)
Vs
indikator Wi pada tekanan konstan selama torak pada langkah ekspansi. Pada
mesin 4 langkah besar nilai Pi terjadi setiap 2 putaran, sehingga besar nilai Ni
Ni = Vi . Pi n/2 (kW)............................................(5)
Dimana ;
V1 = volume langkah (m3)
Pada mesin 2 langkah besara nilai Pi dihasilkan pada tiap putaran, maka
secara teoritis nilai Ni akan menjadi dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan
persamaan 4, tetapi pada umumnya besar nilai Pi pada mesin 2 langkah lebih kecil
keluaran efektif (brake mean out put), nilai Ne dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ne = V1 . N . BMEP .2 (kW)......................................(6)
Nilai BMEP adalah merupakan tekanan efektif rata-rata (brake mean effective
pressure ). Besar nilai Ne yan ditentukan oleh produk dari volume langkah V1,
kecepatan putaran dan BMEP yang berhubungan dengan tekanan gas rata-rata
merupakan keluaran suatu pembakaran yang bermanfaat. BMEP adalah besar nilai
yang menunjukkan daya mesin setiap satuan volume silinder pada putaran tertentu
dan tidak tergantung dari ukuran motor bakar (Soenarta & Furuhama, 1995).
60.P.z
BMEP ................................................................(7)
Vd .n
Dimana :
P = daya (kW)
N = putaran mesin (rpm)
1. Efisiensi Thermis
860
bt 100(%) ..................................... (8)
SFC.H
Dimana :
atau g/kWh dan umum digunakan daripada ηbt. Besar nilai SFC adalah
kebalikan dari pada ηbt. Penggunaan bahan bakar dalam gram / jam Ne dapat
m f kg ........................................... (9)
SFC
P kWh
Dimana :
b 3600
mf . .bb Kg jam ................................. (10)
t 1000
Dimana :
t = waktu (detik)
berlangsung dengan sempurna, tetapi juga dapat tidak sempurna. Jika bahan
pembakaran saja.
memperoleh tekanan yang lebih tinggi pula. Tetapi bilamana bahan bakar
tidak terbakar dengan sempurna, sebagian bahan bakar itu akan tersisa.
yang lama, apabila dibiarkan lama kelamaan akan menjadi liat bahkan
menjadi keras. Akibat yang demikian, maka panas yang terjadi tidak banyak,
sehingga suhu dari gas pembakaran turun dan tekanan gas akan turun pula.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembakaran yang kurang sempurna
dapat berakibat :
menjadi turun. Usaha dari motor turun pula pada penggunaan bahan
katup dan dudukannya, terutama pada katup buang sehingga katup tidak
Kawasaki mencatat gas buang Ninja sebagai berikut: 0,49 gram/km karbon
oksida (NOx).
a. Super KIPS
mekanisme klep yang mengontrol gas buang pada exhaust port. Super KIPS
didalamnya unsur HC, yang pada mesin 2-tak biasa seyogyanya akan terbuang,
dapat dicegah untuk keluar sehingga kadar HC yang dihasilkan menjadi rendah
Bagian terpenting dari Super KIPS adalah adanya klep ( valve ) yang
kecepatan/RPM di atas 7000-8500. Katup ini akan berfungsi membuka pada RPM
tinggi, agar pembuangan gas sisa pembakaran dapat berlangsung lebih sempurna.
Sebaliknya katup ini akan berfungsi menutup pada RPM rendah untuk
b. HSAS
udara bersih yang langsung disuntikkan ke ruangan (chamber) dimana gas buang
dari ruang bakar bermuara. Pada akhir saluran udara ini ditempatkan mekanisme
reed-valve, yang hanya membuka pada saat tekanan dalam chamber rendah (pada
waktu putaran mesin rendah). Pada saat tekanan dalam chamber tinggi (pada
waktu putaran mesin tinggi) reed valve tertutup. Pada waktu klep Super KIPS
membuka (pada RPM tinggi) HSAS berfungsi menutup, sebaliknya pada waktu
putaran mesin rendah klep Super KIPS menutup, HSAS berfungsi membuka, pada
saat terbuka itulah udara segar masuk ke exhaust chamber. Kegunaan utama
HSAS adalah mempercepat reaksi oksidasi dalam catalylic converter dengan cara
c. Catalytic Converter
Catalytic Converter utama agar didapat pemurnian yang lebih sempurna. Logam
yang digunakan pada Catalytic Converter termasuk logam mulia yaitu Platinum
dan Rhodium, yang mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam memurnikan
Hidro Karbon ). Setelah melewati Catalytic Converter, kedua gas beracun ini
akan berubah bentuk menjadi gas Karbondioksida ( CO2 ) dan air yang tidak
beracun.
.
Gambar 2.16. Catalytic Converter
Carbon ) tapi lebih ke arah kabut asap yang selalu menyelimuti bila motor 2 tak.
yang dapat menahan oli pelumas didalamnya sehingga penggunaan oli tidak
berlebihan. Bagian dalam dari silinder tersebut terbuat melalui proses elektro-fusi
dari logam tertentu, yaitu molybdenum dan High Carbon Steel. Kawat
molybdenum dan kawat high carbon steel dengan diameter 1,4mm dimasukkan
("diledakkan"- untuk molybdenum 15.000 volt dan High Carbon Steel 13.000
melebur ke permukaan silinder dan membentuk lapisan logam khusus yang sangat
tipis di bagian dalam silinder tersebut ( martensite = susunan besi dan karbon
yang kuat ). Proses tersebut diulang beberapa kali ( Molybdenum 7 kali, High
Carbon Steel 14 kali ) sehingga terbentuk lapisan yang sangat kuat ( ketebalannya
kurang lebih 0,070 mm ). Permukaan lapisan hasil peledakan ini bersifat dapat
menyerap dan menahan oli pelumas ( porous ) dimana dalam celah-celah halus
inilah oli akan tinggal di dalamnya sehingga terhindar adanya gesekan langsung
antara dinding silinder dengan piston. Jadi disamping lapisan hasil elektro-fusi
tersebut sangat kuat, lapisan itu menjamin pelumasan yang terus menerus bagi
gesekan piston dengan dindingnya. Boleh dikatakan dengan sistem elektrofusi ini
silinder tidak perlu di korter ( oversize ) disamping bahwa sistem ini menjamin
pemakaian oli yang cukup, yang tentu juga mengurangi kemungkinan terbakarnya
asap putih.
kendaraan, gas dari sistem pembuangan (knalpot) merupakan sumber utama tetapi
juga dari evaporasi bahan bakar, tangki bahan bakar dan blow by gas. Jika
pembakaran bahan bakar dan udara secara sempurna, maka yang akan dihasilkan
adalah gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H 2O) yang tidak berbahaya bagi
sempurna sulit terjadi, sehingga gas yang bersifat racun seperti : CO, NO 2, HC,
Gas karbon monoksida berasal dari pembakaran tak sempurna bahan bakar
dalam kendaraan bermotor. Gas buang hasil pembakaran bensin dari kendaraan
bermotor mengandung 10.000 sampai 40.000 ppm CO. Gas ini tidak berwarna
dan tidak berbau, oleh karena itu, kehadirannya tidak segera diketahui. Gas itu
bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan, dan
afinitas terhadap hemoglobin dalam darah (COHb) yang lebih tinggi daripada
oksigen. Kekurangan oksigen dalam aliran darah dan jaringan tubuh akan
menurunkan kinerja tubuh dan pada akhirnya dapat menimbulkan kerusakan pada
organ-organ tubuh.
lambang NOx. NOx di udara tidak beracun secara langsung pada manusia, tetapi
NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena
asbut (asap-kabut) atau smog dalam bahasa Inggris. Asbut ini mengakibatkan
mata perih, nafas sesak dan tanaman layu. Asbut adalah campuran rumit yang
terdiri dari berbagai gas dan partikel-partikel zat cair dan zat padat. Asbut
dihasilkan dari serentetan reaksi fotokimia (yaitu reaksi kimia di bawah pengaruh
energi sinar matahari). NO (g) dan O (g). NO2 (g) + sinar matahari. Motor bakar,
dalam motor kurang sempurna. Hidrokarbon ini dapat bereaksi dengan atom
menghasilkan radikal hidrokarbon bebas yang sangat reaktif. Radikal ini bereaksi
dengan NO dan menghasilkan NO2 lagi, dan serentetan reaksi berulang lagi dan
menghasilkan ozon. Radikal bebas itu juga bereaksi dengan O2 dan N2 dan
c. Hidrokarbon (HC)
aromatik yang terdapat dalam bahan bakar. Senyawa alifatik terdapat dalam
beberapa macam gugus yaitu alkana, alkena, alkuna. Oleh karena itu penelitian
terhadap polutan alkena menjadi sangat penting, terlebih lagi dengan munculnya
polutan sekunder yang berasal dari reaksi fotokimia alkena, seperti peroksiasetil
nitrat (PAN) dan ozon (O3). Salah satu senyawa alkena yang cukup banyak
terdapat pada gas buang kendaraan adalah etilen. Penelitian menunjukkan bahwa
etilen dapat mengganggu pertumbuhan tomat dan lada, juga merusak struktur dari
anggrek. Alkuna, meskipun lebih reaktif dari alkena namun jarang ditemukan di
udara bebas dan tidak menjadi masalah utama dalam pencemaran udara akibat gas
buang kendaraan.
kompresor udara melalui pipa suplai. Oksigen dalam udara itu terkirim
memicu pembakaran yang lebih sempurna dan polusi udara yang lebih
campuran udara dan bahan bakar yang lebih banyak dari biasanya serta
nitrogen adalah mencairkan campuran udara dan bahan bakar yang masuk
dengan gas buangan yang relatif diam, yang keluar dari peralatan buangan
gas buangan dengan cara ini adalah untuk mengurangi pembentukan awal
dari oksida nitrit, oksida utama dari emisi buangan nitrogen, dengan
menurunkan kecepatan api dan suhu puncak yang dicapai dalam ruang-ruang
operasi normal untuk meningkatkan respons mesin dan juga selama waktu
idle untuk menghindari operasi yang kasar, dan mengurangi operasi dalam
biasa disebut katup EGR pada sistem itu dan dibuat agar peka terhadap
sistem ini pada akhirnya tidak mampu mencapai level emisi NOx rendah
terbakar dan gas-gas karbon monoksida yang dikeluarkan dari mesin adalah
yang tertutup rapat dan berkapasitas lebih besar yang berperan sebagai ruang
digunakan untuk memaksa udara bersih masuk ke dalam reaktor termal; cara
mencapai 10000C dan karena itu perlu dibuat dari material yang mahal, juga
tinggi.
4. Konverter Katalitis
dengan injeksi udara dari kompresor yang digerakkan mesin. Tujuan udara
untuk dikontrol secara terpisah, baik dengan resirkulasi gas buangan maupun
dengan membatasi pembentukannya di dalam mesin itu sendiri. Pembatasan
ini dilakukan dengan menciptakan tingkat putaran induksi yang tinggi untuk
dapat dimanfaatkan.