METODE PENELITIAN
23
B. Alur Penelitian
Alur proses penelitian
24
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan pada jasaboga yang menyediakan makanan untuk PT.
Refindo Intiselaras Indonesia di Jl. Tawang Sari Tawangrejo, kec.
Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei2020 (adapun keterangan
jadwal tugas akhir terlampir).
25
1) Sampel makanan
Adapun hasil yang diambil meliputi :
a) Sampel nasi 200-300 gram nasi
b) Sampel lauk 200-300 gram lauk
c) Sampel sayur 200-300 gram sayur
d) Sampel sambal 200-300 gram sambal
26
2. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definifi Operasional Penelitian
o Variabel Definisi K
agaan atau Penjamah - Kondisi fisik dari ketenagaan atau penjamah yang -
bekerja di jasa boga PT. Refindo Intiselaras Indonesia 8-100%
o Variabel Definisi
27
- Dinilai dengan menggunakan metode observasi dan
pengisian checklist pada lembar observasi yang telah
dibuat
10.000
Tidak m
28
F. Alat Pengumpulan Data
1. Hygiene Sanitasi Jasaboga
Alat yang digunakan dalam menilai hygiene sanitasi jasa boga yang meliputi
aspek fasilitas bangunan, fasilitas sanitasi, peralatan, ketenagaan atau
penjamah, dan makanan menggunakan lembar observasi sesuai dengan
Permenkes RI Nomor 1096/ MENKES/ PER/ VI/ 2011.
2. Pemeriksaan Fisik (Uji Organoleptik)
a. Pengambilan sampel makanan secara fisik menggunakan alat yang
meliputi :
1) Alat
a) Sendok
b) Plastik klip
c) Kertas label atau alat tulis
2) Bahan
a) Sampel makanan atau minuman
3) Prosedur kerja
a) Siapkan alat dan bahan
b) Bersihkan alat yang digunakan mengambil dengan tisu agar
bersih
c) Ambil satu sampel makanan yang akan diperiksa dengan
menggunakan sendok (untuk fisik dan kimia tidak perlu
steril yang penting bersih peralatannya).
d) Masukkan sampel makanan tersebut ke wadah atau ke
plastik klip.
e) Lalu dibawa ke laboraturiumuntuk pemeriksaanfisik kepada
panelis untuk merasakan (bau, warna, rasa, dan tekstur)
dengan lembar uji yang sudah disediakan.
29
3. Pemeriksaan Kimia
a. Pengambilan sampel makanan secara kimia menggunakan alat
yang meliputi :
1) Alat
a) Sendok
b) Plastik klip
c) Kertas label atau alat tulis
2) Bahan
a) Sampel makanan atau minuman
3) Prosedur kerja
a) Siapkan alat dan bahan
b) Bersihkan alat yang digunakan mengambil dengan tisu agar
bersih
c) Ambil sampel makanan sebanyak 200-300 gram
menggunakan sendok (untuk fisik dan kimia tidak perlu
steril yang penting bersih peralatannya).
d) Masukkan sampel makanan tersebut ke wadah atau ke
plastik klip.
e) Lalusampel makanan kimia dibawa ke laboraturium untuk
dilakukan pemeriksaan kimia dengan menggunakan Rapid
Test Kit di Prodi D-III Kesehatan Lingkungan Kampus
Magetan dan sertakan fomulir pengambilan sampelnya.
4. Pemeriksaan Mikrobiologi
a. Pengambilan sampel angka kuman pada makanan menggunakan
alat yang meliputi :
1) Alat
a) Botol sampel makanan atau plastik klip
b) Sarung tangan steril atau alkohol 70%
30
c) Sendok atau pisau steril
d) Bunsen
e) Kertas label dan alat tulis
f) Termos es
2) Bahan
a) Sampel makanan atau minuman
3) Prosedur kerja
a) Siapkan alat dan bahan,
b) Sterilkan meja, plastik klip, sendok dengan alkohol 70%,
c) Hidupkan lampu bunsen menggunakan korek api,
d) Ambil sampel makanan dengan sendok yang sudah
disterilkan sebanyak 200-300 gram,
e) Masukan kedalam plastik klip yang sudah diseterilkan dan
tutup rapat plastik klip,
f) Sampel diberi label dan dimasukkan kedalam termos es
(suhu 0oC – 4oC),
g) Sampel siap dikirm ke laboraturium mikrobiologi untuk
pemeriksaan angka kuman di Prodi D-III Kesehatan
Lingkungan Kampus Magetan dan sertakan fomulir
pengambilan sampelnya.
31
Intiselaras Indonesia yang dilakukan secara langsung dengan pengelola
jasaboga.
2. Pemeriksaan fisik
Metode yang digunakan yaitu menggunakan uji deskriptif dengan
mengidentifikasi spesifikasi organoleptik atau sensori suatu makanan
dalam bentuk uraian pada lembar penilaian. Pengujian organoleptik
atau sensori ini menggunakan bantuan panelis terbatas disesuaikan
dengan menu makanan yaitu sebanyak (3-5 orang).
3. Pemeriksaan Kimia
Metode yang digunakan Rapid Test Kit (Tes Cepat) yaitu peneliti melakukan
pemeriksaan pada sampel makanan yang sudah diambil untuk di uji
kualitas makanan secara kimia.Pengujian ini dilakukan untuk dapat
mengetahui kandungan bahan berbahaya dari suatau makanan olahan
yang disediakan. Berikut metode Rapid Test Kit :
a. Test kit Boraks
1) Alat dan Bahan
a) Test Kit Boraks
b) Gunting atau pisau
c) Sampel makanan
2) Prosedur kerja
a) Ambil sampel makanan, lalu potong kecil-kecil sebanyak 2
gr
b) Masukkan ke tabung reaksi tambahkan 2-3 ml. Apabila
sampel berupa cairan, ambil 1 ml masukkan ke tabung
reaksi.
c) Tambahkan 10-20 tetes pereaksi I boraks
d) Lalu dikocok-kocok selama 5 menit
e) Celupkan ujung pereaksi II boraks (kertas) ke dalam tabung
reaksi.
32
f) Ambil kertas pereaksi II boraks lalu angina-anginkan,
biarkan terkena sinar matahari selama 10 menit.
g) Lihat hasilnya jika kertas berwarna merah menandakan
positif.
33
dengan menggunakan bolpen atau spidol yang terhubung dengan
counter, setiap koloni yang ditandai maka counter akan menghitung.
Berikut metode yang digunakan pada pemeriksaan sampel makanan :
1) Alat
a) Petridish g) Coloni counter
b) Rak tabung reaksi h) Autoclaf
c) Tabung reaksi i) Kertas kayu
d) Pipet ukur j) Erlenmayer
e) Bunsen k) Korek api
f) Kertas label
2) Bahan
a) Alkohol 70 %
b) Media PCA (Plate Count Agar)
c) Aquades
d) Sampel Makanan
3) Prosedur Kerja
a) Menyiapkan alat danbahan.
b) Usapkan alkohol 70% pada telapak tangan merata sampai siku
dan meja praktikum. Lalu menyalakan bunsen dengan
korekapi.
c) Timbang sampel makanan sebanyak 10 gr ,lalu dihaluskan
dengan mortal - mortil apabila sampel makanan
berupapadatan.
d) Setelah halus, makanan yang sudah halus tadi dituang ke
dalam erlenmeyer dan ditambahkan aquades sebanyak 90ml.\
e) Diambil 2 ml, 1 ml dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi 9
ml aquades dan 1 ml dimasukkan ke petridish (diperoleh
pengenceran 10-1),
34
f) Dari tabung reaksi tadi di ambil lagi sebanyak 2 ml, 1 ml untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades
dan 1 ml dimasukkan ke dalam petridish (diperoleh
pengenceran 10-2). Lakukan hal tersebut sampai pengenceran
10-4. Buat juga 1 kontrol dengan mengambil 1 ml aquades
dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades yang digunakan
untuk kontrol taruh pada petridish.
g) Setelah petridish semua sudah siap dan sudah berisi sampel,
tuangkan PCA (suhu 50oC – 55oC) , goyangkan searah jarum
jam petridish supaya rata. Saat menuangkan lidah apikan mulut
petridish dan erlenmeyer yang berisi PCA ke bunsen.
h) Tunggu hingga PCA dingin dan membeku, setelah itu di balik
dan dibungkus menggunakan kertas kayu, ikat dengan benang.
i) Kemudian beri label dengan keterangan : nama, hari dan
tanggal, lokasi pengambilan, jenis sampel, dan jenis
pengambilan serta jenis pemeriksaan.
j) Masukkan kedalam inkubator pada suhu 37oC selama 1 x 24
jam .
H. Pengolahan Data
1. Hygiene Sanitasi Jasaboga
Setelah lembar observasi sudah terisi maka peneliti melakukan skoring data
dengan mengkalikan (nilai dan bobot)lalu dijumlahkan.Selesai
dijumlahkan mendapatkan hasil yang dinyatakan dalam bentuk
persentase. Berikut skoring atau penilaian terhadap aspek hygiene
sanitasi jasaboga :
Bobot setiap komponen adalah 2
Skor = Bobot x nilai
Skor maksimal adalah 20
35
Nilai akhir =
Catatan :
a. Jika memenuhi semua komponen penilaian nilai maksimal 10
(hasil dalam persentase)
Nilai akhir =
b. Jika memenuhi 3 komponen penilaian nilai maksimal 8 (hasil
dalam persentase)
Nilai akhir =
c. Jika memenuhi 2 komponen penilaian nilai maksimal 5 (hasil
dalam persentase)
Nilai akhir =
d. Jika memenuhi 1 komponen penilaian nilai maksimal 3 (hasil
dalam persentase)
Nilai akhir =
e. Jika tidak memenuhi semua komponen penilaian nilai 0
Dari system penilaian tersebut mendapatkan 3 kategori sebagai berikut :
- Kategori baik : 68-100%
- Kategori cukup : 34-67%
- Kategori kurang : 0-33%
2. Pemeriksaan Fisik
Setelah dilakukan pengambilan sampel, dilakukan pemeriksaan fisik yaitu
dengan memberikan lembar penilaian uji deskripsi kepada panelis
(orang yang bertugas menilai spesfikasi mutu makanan atau produk
secara subjektif).Lembar penilaian uji deskripsi ini meliputi penilaian
dari bau, warna, rasa, dan tekstur menurut masing-masing panelis yang
merasakan untuk mendeskripsikan bagaimana penilaian terhadap
makanan yang disajikan oleh peneliti.
3. Pemeriksaan Kimia
36
Setelah dilakukan pengambilan sampel secara kimia, dilakukan pemeriksaan
kimia dengan menggunakan Rapid Test Kit.Peneliti melakukan
pemeriksaan ini untuk mengetahui bahan tambah pangan yang terdapat
disuatu masakan olahan yaitu bahan tambah boraks dan formalin. Hasil
pemeriksaan dinyatakan sesuai dengan warna yang di dapatkan saat
test kit boraks dan formalin yaitu :
a. Jika berwarna merah, sampel makanan tersebut positif
mengandung boraks
b. Jika berwarna ungu, sampel makanan tersebut positif mengandung
formalin
4. Pemeriksaan Mikrobiologi
Setelah dilakukan pengambilan sampel makanan dengan menggunakan alat
(sendok, plastik klip, alkohol, bunsen, termoes es, kertas label) dan
metode tuang (pour plate), dilakukan tahap pemeriksaan yang nantinya
akan mendapatkan hasil pemeriksaan. Hasil pemeriksaan tersebut
akandibandingkan dengan nilai baku mutu yang terdapat di BPOM RI
No 16 Tahun 2016 untuk sampel makanan. Berikut pernyataannya :
1) Jika angka kuman pada makanan < 10.000 koloni/gram
(Memenuhi syarat)
2) Jika angka kuman pada makanan > 10.000 koloni/gram (Tidak
memenuhi syarat)
I. Hasil Data
1. Jenis Data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dan
observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti di PT. Refindo
Intiselaras Indonesia yang meliputi hasil penilaian dari aspek
hygiene sanitasi jasaboga, pengambilan sampel makanan dan alat
37
makan, jenis makanan yang disediakan, bahan yang digunakan,
waktu dalam memulai pengolahan makanan.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dengan melihat data yang
sudah ada. Data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait
seperti gambaran umum atau profil PT. Refindo Intiselaras
Indonesia, identitas karyawan, jumlah karyawan, shift kerja, dan
sebagainya.
2. Penyajian Data
Setelah data diolah variabel hygiene sanitasi jasaboga disajikan dalam bentuk
tabel deskripsi atau distribusi dengan mengalikan (nilai dan bobot),
setelah itu dijumlahkan dan dibuat persentase.Dalam penyajian hal ini
dapat diketahui secara ringkas dari aspek hygiene sanitasi jasaboga
yang tidak memenuhi persyaratan. Sedangkan pada hasil pemeriksaan
angka kuman makanan dan alat makan disajikan dalam bentuk scan
foto yang dilampirkan.
J. Analisi Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu suatu analisis
dengan cara menguraikan data yang telah terkumpul sesuai dengan
kenyataan. Data hasil observasi dan pemeriksaan laboratorium dianalisis.
Analisis data menggunakan tabel distribusi. Berikut hasil analisa :
1. Menganalisa hasil observasi dari aspek Hygiene Sanitasi Jasaboga
2. Menganalisa hasil pemeriksaan laboratorium dengan Peraturan Kepala
Badan POM RI Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Kriteria Mikroba
dalam Pangan Olahan dan Permenkes No 1096 Tahun 2011 tentang
Hygiene Sanitasi Jasaboga.
3. Hubungan antara hasil penerapanhygiene sanitasi jasaboga dan hasil
pemeriksaan laboratorium
38
39