Anda di halaman 1dari 2

KOLUMNIS

Strategi Penguatan Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Daring

  Laporan : Suarariau.co
   : info@suarariau.co
   05 Jan 2021 | 13:11 WIB

Hj. Rusmanidar, S.Ag


SuaraRiau.co -

Oleh: Hj. Rusmanidar, S.Ag *

Untuk memperkuat karakter anak-anak Indonesia, pemerintah membuat program Penguatan


Pendidikan Karakter (PPK), yang merupakan program resmi untuk memperkuat karakter peserta
didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga.

Namun pandemi yang terjadi saat ini membawa perubahan besar pada berbagai bidang, termasuk
pendidikan. Akibatnya, pelaksanaan Program PPK pun harus disesuaikan dengan kondisi yang
terjadi.

Di Indonesia, sejak bulan Maret 2020 proses pembelajaran beralih ke rumah. Sekolah-sekolah
mulai ditinggalkan untuk mengurangi interaksi sekaligus  mencegah penyebaran virus Covid-19. 
Hal ini membuat seluruh kegiatan siswa berubah. Sebab, tidak ada lagi kegiatan belajar mengajar
guru dan siswa di dalam kelas, tidak ada pembelajaran olahraga di lapangan, pembelajaran seni,
tidak ada kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi siswa.

Namun pendidikan adalah sebuah proses yang dinamis, begitu pun dengan guru. Meski
pembelajaran dilaksanakan secara daring, guru tetap bertanggung jawab untuk menanamkan
nilai-nilai karakter agar siswat idak hanya memahami pendidikan sebagai bentuk pengetahuan,
tapi juga menjadikannya sebagai bagian dari hidup dan secara sadar hidup berdasarkan pada nilai
tersebut.

Thomas Lickona dalam bukunya “Character Matters” menyatakan, karakter adalah sifat alami
seseorang dalam merespons situasi secara bermoral yang dimanifestasikan dalam tindakan nyata
melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain dan karakter
mulia lainnya. 

Dalam hal ini, ada beberapa strategi penguatan karakter siswa dalam pembelajaran daring yang
dapat dilakukan oleh guru, di antaranya:

1. Mempersiapkan pembelajaran daring dengan baik. Persiapan yang baik diperlukan oleh guru
untuk lancarnya proses pembelajaran. Guru perlu membuat rencana pembelajaran dan
mempersiapkan media pembelajaran virtual yang akan digunakan.

2. Merancang program pembelajaran daring dan penilaian berbasis karakter.


Penguatan karakter tetap bisa lakukan dalam pembelajaran daring. Hanya saja cara
pelaksanaannya berbeda dengan pembelajaran tatap muka sehingga guru perlu mempersiapkan
rancangan program pembelajaran daring dan penilaian berbasis karakter.

3. Menjalin kerjasama dengan orangtua. Penguatan karakter siswa juga dapat dilakukan melalui
sinergi antara guru dan orangtua. Dalam hal ini, guru harus menjalin komunikasi intensif dengan
orangtua untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan siswa selama menjalani proses
belajar di rumah.

Pandemi yang saat ini terjadi mestinya tidak menjadi halangan bagi guru untuk tetap melakukan
penguatan karakter siswa, karena tugas seorang guru bukan hanya mengantarkan siswa menjadi
pribadi yang cerdas dalam nalar, tetapi juga harus cerdas dalam moral.

*Penulis adalah Guru MTsN 3 Pekanbaru.  

Anda mungkin juga menyukai