Uji Kekerabatan
Disusun oleh :
Firda Anggraini
Yuli Permatasari
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Makalah ini dengan tepat pada waktunya yang berjudul materi ‘ Uji
Kekerabatan” Makalah ini berisikan tentang informasi tentang Uji Paternitas dan
Identifikasi Sisa Tubuh Manusia
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
senantiasa melancarkan segala usaha kita. Aamiin.
b. Metode Chelex
Metode ini dapat mengekstraksi DNA lebih cepat dari metode organik. Selain itu,
ekstraksi Chelex melibatkan lebih sedikit langkah sehingga kontaminasi bisa
diminimalisisasi. Tes ini juga menghilangkan inhibitor PCR sehingga dapat menjadi
suatu keuntungan untuk PCR.
c. FTA paper
FTA paper adalah kertas serap berbasis selulosa. Metode ini memiliki
keuntungan karena menghasilkan data konsisten dan dapat diautomatisasi.
d. Ekstrasi fase-solid
Merupakan ekstraksi di mana DNA diikat secara selektif pada sebuah substrat
seperti silica dan dilepaskan pada pencucian yang memisahkan DNA dari
protein dan komponen seluler lainnya.
e. Differential extraction
Modifikasi ekstraksi organikyang memisahkan sel epitel dan sel sperma. Metode
ini umum digunakan untuk mengisolasi DNA pria dan wanita pada barang bukti
kasus-kasus perkosaan yang mengandung campuran kedua jenis DNA tersebut.
2. Khusus
Pemeriksaan sidik jari.
Pemeriksaan golongan darah.
Gigi-geligi.
Warna kulit, mata ,rambut
Cacat atau kelainan bawaan.
Bekas tato dan bekas luka/parut.
2.3 Antropometri
2.3.1 Metode Antropometri
Antropometri adalah suatu teknik identifikasi yang dilakukan untuk
mengukur bagian tubuh manusia.Antropometri merupakan terapan
dari ilmu antropologi forensik. Oleh karena itu antropometri dibutuh
kan dalam upaya identifikasi jenazah atau sisa-sisa tubuh manusia.
Antropometri dapat dibagi menjadi dua yaitu somatometri dan
osteometri.
1. Somatometri
Somatometri merupakan pengukuran bagian tubuh manusia yang
masih hidup dan kadaver termasuk pengukuran kepala dan wajah.
2. Osteometri
Osteometri didefinisikan sebagai teknik pengukuran yang
dilakukan pada bahan kerangka.Pada studi antropometri
pengukuran pada orang hidup tetap dapat dilakukan. Penelitian-
penelitian sudah menjelaskan pengukuran antropometri
khususnya panjang tulang orang hidup dengan akurat yang
dilakukan secara per-cutaneous.Tetapi pengukuran dilakukan pada
waktu yang sama untuk seluruh subjek penelitian, demi
menghindari diurnal variation yang dapat memengaruhi hasil
pengukuran tersebut.
file:///C:/Users/AKBARF~1/AppData/Local/Temp/Roy%20Abednego
%20Purba.pdf
http://repository.lppm.unila.ac.id/10340/1/Biospecies.pdf