A. Pengertian ISK
ISK merupakan infeksi yang disebabkan oleh masuknya bakteri ke saluran kemih.
Bakteri yang biasanya menjadi penyebab ISK adalah E. coli. Bakteri yang berasal dari anus
ini dapat menyebar ke saluran kemih, karena kurang terjaganya kebersihan atau cara cebok
yang salah.
Infeksi saluran kemih (ISK) tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tapi juga anak-
anak. ISK lebih sering dialami oleh anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Hal ini
karena anak perempuan memiliki uretra atau saluran kencing yang lebih pendek. Ada
beberapa faktor yang dapat membuat anak lebih berisiko mengalami ISK, seperti menderita
kelainan pada ginjal dan saluran kemih, tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet,
atau faktor keturunan.
B. Penyebab ISK
Penyebab utama ISK adalah karena adanya jamur, virus dan bakteri yang masuk
kedalam saluran kencing. Sedangkan ada beberapa faktor predisposisi terjadinya ISK, yaitu :
2) Sisa urin dalam kandung kemih akibat pengosongan kandung kemih yang kurang efektif
4) Kurang minum
Beberapa gejala yang bisa menjadi tanda anak menderita ISK adalah:
Demam.
Nyeri saat buang air kecil.
Nyeri perut di area saluran kemih, umumnya di bawah pusar.
Frekuensi buang air kecil bertambah, namun jumlah air kencingnya sedikit.
Air kencing berbau tidak sedap.
Mual atau muntah.
D. Komplikasi
Infeksi saluran kemih yang dibiarkan tidak tertangani dapat menyebabkan infeksi ginjal
(pielonefritis). Kondisi ini akan mengakibatkan kerusakan ginjal permanen. ISK juga berisiko
untuk kambuh dalam kurun waktu 6 bulan, atau hingga empat kali dalam setahun. Jika sudah
terjadi infeksi ginjal maka bisa menimbulkan sepsis, dimana terjadi infeksi di seluruh tubuh.
E. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Infeksi saluran kemih umumnya dapat ditangani dengan pemberian antibiotik. Jenis obat
yang diresepkan tergantung pada kondisi kesehatan pasien, dan jenis bakteri yang
ditemukan di urine. Beberapa jenis antibiotik yang biasanya digunakan untuk ISK
adalah fosfomycin, nitrofurantoin, trimethoprim, dan ceftriaxone. Biasanya, gejala akan
hilang setelah beberapa hari mengonsumsi antibiotik. Namun demikian, pengobatan
dengan antibiotik tetap harus dilanjutkan hingga selesai.
Anak-anak dengan ISK ringan biasanya dirawat di rumah dengan antibiotik oral. Namun,
anak dengan infeksi yang lebih parah mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk
menerima antibiotik melalui suntikan atau infus.
2. Non farmakologi
c. Menjaga status gizi pasien agar tetap seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh
d. Berikan kompres air hangat pada bagian abdomen untuk mengurangi rasa tegang pada
kandung kemih
F. Pencegahan
Untuk mencegah infeksi saluran kemih pada anak, lakukanlah beberapa cara berikut ini: