Anda di halaman 1dari 3

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian ISK

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya


mikroorganisme didalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak
mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih dapat terjadi baik
di pria maupun wanita dari semua umur, dan dari kedua jenis kelamin ternyata wanita lebih
sering menderita infeksi daripada pria (Sudoyo Aru,dkk. 2009).

ISK merupakan infeksi yang disebabkan oleh masuknya bakteri ke saluran kemih.
Bakteri yang biasanya menjadi penyebab ISK adalah E. coli. Bakteri yang berasal dari anus
ini dapat menyebar ke saluran kemih, karena kurang terjaganya kebersihan atau cara cebok
yang salah.

Infeksi saluran kemih (ISK) tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tapi juga anak-
anak. ISK lebih sering dialami oleh anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Hal ini
karena anak perempuan memiliki uretra atau saluran kencing yang lebih pendek. Ada
beberapa faktor yang dapat membuat anak lebih berisiko mengalami ISK, seperti menderita
kelainan pada ginjal dan saluran kemih, tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet,
atau faktor keturunan.

B. Penyebab ISK

Penyebab utama ISK adalah karena adanya jamur, virus dan bakteri yang masuk
kedalam saluran kencing. Sedangkan ada beberapa faktor predisposisi terjadinya ISK, yaitu :

1) Kebersihan alat vital yang kurang baik

2) Sisa urin dalam kandung kemih akibat pengosongan kandung kemih yang kurang efektif

3) Sering menahan kencing

4) Kurang minum

5) Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan daerah seputar saluran kencing.

6) Cara cebok yang salah

7) Memiliki riwayat penyakit kelamin.


C. Manifestasi Klinis ISK

Beberapa gejala yang bisa menjadi tanda anak menderita ISK adalah:

 Demam.
 Nyeri saat buang air kecil.
 Nyeri perut di area saluran kemih, umumnya di bawah pusar.
 Frekuensi buang air kecil bertambah, namun jumlah air kencingnya sedikit.
 Air kencing berbau tidak sedap.
 Mual atau muntah.

D. Komplikasi

Infeksi saluran kemih yang dibiarkan tidak tertangani dapat menyebabkan infeksi ginjal
(pielonefritis). Kondisi ini akan mengakibatkan kerusakan ginjal permanen. ISK juga berisiko
untuk kambuh dalam kurun waktu 6 bulan, atau hingga empat kali dalam setahun. Jika sudah
terjadi infeksi ginjal maka bisa menimbulkan sepsis, dimana terjadi infeksi di seluruh tubuh.

E. Penatalaksanaan

1. Farmakologi

Infeksi saluran kemih umumnya dapat ditangani dengan pemberian antibiotik. Jenis obat
yang diresepkan tergantung pada kondisi kesehatan pasien, dan jenis bakteri yang
ditemukan di urine. Beberapa jenis antibiotik yang biasanya digunakan untuk ISK
adalah fosfomycin, nitrofurantoin,  trimethoprim, dan ceftriaxone. Biasanya, gejala akan
hilang setelah beberapa hari mengonsumsi antibiotik. Namun demikian, pengobatan
dengan antibiotik tetap harus dilanjutkan hingga selesai.

Anak-anak dengan ISK ringan biasanya dirawat di rumah dengan antibiotik oral. Namun,
anak dengan infeksi yang lebih parah mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk
menerima antibiotik melalui suntikan atau infus.

2. Non farmakologi

a. Istirahat yang cukup


b. Diet: perbanyak vitamin A dan C untuk mempertahankan epitel saluran kemih

c. Menjaga status gizi pasien agar tetap seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh

d. Berikan kompres air hangat pada bagian abdomen untuk mengurangi rasa tegang pada
kandung kemih

F. Pencegahan

Untuk mencegah infeksi saluran kemih pada anak, lakukanlah beberapa cara berikut ini:

 Ajarkan anak untuk membersihkan diri dengan cara yang benar.


 Bagi anak perempuan, ingatkan dia untuk selalu membersihkan alat kelamin dengan cara
menyiramnya dari depan ke belakang.
 Biasakan anak untuk banyak minum air putih setiap hari. Hindari minuman yang dapat
menyebabkan iritasi, seperti minuman bersoda dan berkafein.
 Ingatkan anak untuk tidak menahan kencing.
 Hindari memakaikannya celana dalam yang terbuat dari nilon atau bahan sintetis, karena
dapat mempermudah tumbuhnya bakteri. Selain itu, hindari juga mengenakannya celana
dalam yang terlalu ketat.
 Hindari membersihkan alat kelaminnya dengan sabun yang mengandung parfum.

Anda mungkin juga menyukai