Anda di halaman 1dari 4

1.

Fungsi Sistem Neurologis

 Pusat Pengaturan
Sistem saraf disebut sebagai pusat pengaturan karena merupakan sistem koordinasi atau
pengaturan dan pengendali aktivitas tubuh. Contohnya dalam mengatur fungsi fisiologis
seperti detak jantung, tekanan darah, dan mengatur gerakan sadar atau merespon stimulus.
 Pusat Pengendali
Sistem pengendali yaitu sebagai pengendali kerja organ dan mengendalikan tanggapan yang
akan dihasilkan apabila terdapat stimulus atau rangsangan
 alat komunikasi dalam – keluar
alat komunikasi dalam diartikan sebagai impuls yang diteruskan oleh neuron dalam tubuh ke
neuron lain untuk diolah oleh sistem saraf pusat, sedangkan alat komunikasi luar diartikan
sebagai impuls atau rangsangan yang berasal dari lingkungan luar tubuh yang diterima oleh
reseptor kemudian dilanjutkan sampai sistem saraf hingga menghasilkan respon atau
tanggapan.

2. Hormon yang membuat bahagia :

 Dopamin
Dopamin adalah hormon kesenangan yang dikeluarkan ketika kita berusaha untuk
menggapai tujuan hidup.
 Serotonin
Dengan hormon ini dapat membantu kita mengatur suasana hati, tidur, nafsu makan,
pencernaan, kemampuan belajar, dan meningkatkan memori.
 Endorfin
Endorfin adalah penghilang rasa sakit alami tubuh, yang diproduksi oleh tubuh sebagai
respons terhadap stres atau ketidaknyamanan.
 Oksitosin
Oksitosin dikenal dengan hormon cinta, yang membangun hubungan yang kuat dan sehat. 

3. Proses melihat objek atau benda pada mata

- Cahaya memantulkan obyek dan mengirim pada garis lurus menuju mata Anda. (impuls)
- Cahaya melalui kornea, menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata.
- Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar di fokuskan ke retina.
- Photoreceptors pada retina mengkonversi cahaya menjadi gelombang elektrik.
- Gelombang elektrik melalui saraf optik menuju otak.
- Otak memproses sinyal-sinyal itu menjadi sebuah bayangan (image).

4. Saraf atau Nervus 1 - 12

1. Saraf kranial I: olfaktori

Saraf olfaktori lah yang berperan dalam penciuman atau penghidu. Saraf tersebut mengirim
informasi dari hidung ke otak terkait bau yang ada di sekitar kita. Jadi, jika Anda tidak sengaja
mencium aroma mi instan, maka saraf olfaktori Anda sedang bekerja.

2. Saraf kranial II: optik

Saraf optik masuk ke dalam saraf kranial yang berperan dalam sensori. Sebab, saraf inilah yang
berperan dalam penglihatan kita. Saat kita menerima cahaya dari luar, bersama dengan bagian-
bagian mata lainnya, saraf ini akan membantu menyampaikan informasi ke otak untuk diolah
sehingga kita bisa mengenali objek yang dilihat.

3. Saraf kranial III: okulomotor

Saraf okulomotor memiliki dua fungsi motorik, yaitu mengontrol fungsi otot serta respon pupil di
mata. Saraf inilah yang mengatur empat dari total enam otot yang ada di sekitar mata Anda. Otot-
otot tersebut akan membantu mata Anda bergerak dan fokus terhadap objek tertentu. Saraf
okulomotor juga membatu mengontrol ukuran pupil, sebagai respons terhadap cahaya yang
diterima mata.

4. Saraf kranial IV: troklear

Saraf troklear mengontrol otot oblik superior yang berperan untuk menggerakkan bola mata ke
bawah, atau saat Anda melotot dan kembali seperti semula.

5. Saraf kranial V: trigeminal

Saraf trigeminal adalah saraf kranial terbesar dan memegang kedua fungsi, motorik maupun
sensorik. Saraf trigeminal sendiri dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:

• Saraf optalmikus

Saraf optalmikus bertugas untuk mengirim informasi sensori dari wajah bagian atas, seperti dahi,
kulit kepala, dan kelopak mata.

• Saraf maksilaris
Saraf maksilaris berperan mengirimkan informasi sensori dari dari bagian tengah wajah seperti pipi,
bibir atas, dan rongga hidung. Maksilaris juga mempersarafi gigi-gigi yang ada di rahang atas.

• Saraf mandibular

Saraf mandibular berfungsi dalam hal sensorik serta motorik. Saraf ini bertugas mengirim informasi
dari telinga, bibir bawah, dan dagu. Saraf ini juga mengatur pergerakan otot rahang dan telinga.
Selain itu, saraf mandibular pun mempersarafi gigi-gigi rahang bawah.

6. Saraf kranial VI: abdusen

Saraf abdusen bertugas untuk mengatur pergerakan otot yang disebut otot rektus lateral. Otot ini
fungsinya berhubungan dengan pergerakan mata. Ia menjadi salah satu otot yang berperan saat
mata melotot atau melirik.

7. Saraf kranial VII: fasialis

Seperti saraf trigeminal, saraf fasial juga memiliki fungsi motorik dan sensorik. Saraf fasialis terdiri
dari empat percabangan yang masing-masingnya memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:

Pergerakan otot agar kita bisa memunculkan ekspresi wajah

Pergerakan dari kelenjar lakrimal, submaksilar, dan submandibular

Merasakan sensasi di telinga luar

Kemampuan merasakan makanan

8. Saraf kranial VIII: vestibulokoklear

Saraf vestibulokoklear berperan dalam pendengaran dan membantu keseimbangan manusia. Saraf
ini mengandung dua komponen, yaitu:

Saraf vestibular yang membantu tubuh merasakan adanya perubahan posisi kepala akibat gaya
gravitasi. Lalu, tubuh akan menggunakan informasi ini untuk tetap berada di posisi seimbang.

Saraf koklearis, yang membantu manusia mendengar serta mendeteksi getaran dari suara.

9. Saraf kranial IX: glossofaringeal

Saraf glossofaringeal berperan dalam fungsi motorik dan sensorik. Berikut ini penjelasannya:
Saat berperan dalam fungsi sensorik, saraf ini menerima informasi dari tenggorokan, tonsil, telinga
tengah, dan lidah bagian belakang. Saraf ini juga berperan untuk merasakan sensasi di lidah bagian
belakang.

Saat berperan dalam fungi motorik, saraf ini sapat mengatur pergerakan otot stilofaringeus yang
memungkinkan tenggorokan untuk melebar dan memendek.

10. Saraf kranial X: vagus

Saraf vagus memiliki berbagai fungsi mulai dalam hal fungsi, motorik, sensori, hingga parasimpatik.

Bagian sensori dari saraf ini berperan merasakan sensasi dari telinga bagian luar, tenggorokan,
jantung, dan organ-organ yang terdapat di perut.

Bagian motorik saraf ini berperan mendukung pergerakan tenggorokan dan langit-langit mulut
bagian lunak.

Bagian parasimpatik saraf ini berperan dalam mengatur detak jantung dan mempersarafi otot halus
di saluran pernapasan, paru-paru, dan saluran cerna.

11. Saraf kranial XI: aksesorius

Saraf aksesorius berperan untuk mendukung motorik atau pergerakan dari otot leher. Otot inilah
yang mengontrol otot di leher, sehingga kita dapat menggerakkan leher sesuai keinginan.

12. Saraf kranial XII: hipoglosus

Saraf kranial yang terakhir adalah saraf hipoglosus. Saraf ini berperan untuk tugas motorik. Sebab,
saraf inilah yang mengatur pergerakan otot lidah.

Anda mungkin juga menyukai