Anda di halaman 1dari 2

Jika dua atom saling berdekatan, berdasarkan konsep orbital molekul, maka orbital atomnya akan

mengalami tumpang tindih. Proses tumpang tindih ini dapat digambarkan dengan metode
kombinasi linear orbital-orbital atom, liniear combination of atomic arbital orbitals (LCAO),
yaitu menggabungkan dua fungsi gelombang atom untuk menghasilkan dua orbital molekul.

Jika orbital s bercampur, akan terbentuk orbital molekul yang direpresentasikan dengan σ
(sigma) dan σ* (sigma star). Gambar 3.1 memperlihatkan plot kerapatan elektron orbital atom
dan menghasilkan orbital molekul.

Gambar 3.1 Kombinasi 2 orbital atom s membentuk orbital molekul σ dan σ*

Untuk orbital σ, kerapatan elektron antara dua inti bertambah sebagaimana juga inti antara dua
atom bebas. Disebabkan terdapat tarikan elektrostatik antara inti positif dan juga karena area ini
memiliki kerapatan elektron yang tinggi, orbital ini disebut orbital bonding. Sebaliknya, untuk
orbital σ*, kerapatanelektron antara inti berkurang. Hal ini disebabkan karena adanya tolakan
elektrostatik antar atom, orbital ini disebut sebagai orbital antibonding.

Berikut beberapa hal umum yang berkaitan dengan orbital molekul:

1.  Untuk orbital yang tumpang tindih, tanda pada lobes tumpang tindih harus sama
2. Jika 2 orbital atom bercampur, maka akan terbentuk 2 orbital molekul, bonding dan anti
bonding. Orbital bonding memiliki energy lebih rendah dari orbital antibonding.
3. Jika terjadi pencampuran signifikan, orbital atom harus memiliki energy yang sama.
4. Setiap orbital molekul maksimum memiliki 2 elektron dengan spin +1/2 dan -1/2.
5. Konfigurasi elektron molekul dapat disusun berdasarkan prinsip Aufbau dengan mengisi
orbital molekul yang memiliki energy terendah terlebih dahulu.
6. Jika elektron menempati orbital molekul yang berbeda memiliki energy yang sama,
gunakan aturan Hund.
7. Orde ikatan dalam molekul diatomic didefinisikan sebagai jumlah pasangan elektron
ikatan bonding dikurangi jumlah pasangan elektron antibonding.
8. Berdasarkan aturan oktet yang telah di ketahui maka atom hidrogen kekurangan 1
elektron dan atom klorin memerlukan 1 elektron untuk membentuk konfigurasi stabil
golongan gas mulia. Apabila dilihat dari segi keelektronegatifan, klorin mempunyai harga
keelektronegatifan yang tidak kecil. Konfigurasi stabil dapat tercapai dengan pemakaian
elektron bersama. Atom hidrogen dan atom klorin masing-masing menyumbangkan satu
elektron untuk membentuk pasangan elektron milik bersama.

Di dalam struktur Lewis untuk NaCl dan HCl, atom Cl memperoleh konfigurasi elekton
atom gas mulia. Kecenderungan atom Cl untuk menerima sebuah elektron dalam keadaan
apapun selalu sama, tetapi jika dibandingkan antara atom Na atau H, atom-atom tersebut
tidak akan melepaskan elektronnya dengan begitu saja. Untuk melepaskan elektron
valensi dari Na diperlukan energi (I1) sebesar -5,14 eV/atom yang lebih kecil
dibandingkan energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron valensi dari H, yaitu
sebesar 13,6 eV/atom. Natrium lebih bersifat logam daripada hidrogen. Kenyataannya,
hidrogen merupakan bukan logam pada keadaan normal; hidrogen tidak memberikan
elektronnya kepada atom bukan logam lainnya. Pembentukan ikatan antara sebuah atom
H dan sebuah atom Cl melibatkan pemakaian bersama elektron yang menghasilkan ikatan
kovalen.

Anda mungkin juga menyukai