Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

N Tinjauan Teori/ Pembahasan/


Tinjauan Kasus (SOAP) Kesimpulan
o Referensi

I. Data Subjektif
1 I. Identitas Pasien  Rentang usia yang memiliki resiko Ny. S berusia
Nama : Ny. S tinggi dalam kehamilan adalah 22 tahun dan
Umur : 22 tahun kurang dari 20 tahun dan lebih dari termasuk dalam
Pendidikan : SMA 35 tahun, pada usia kurang dari 20 usia yang pas
Pekerjaan : IRT tahun kebutuhan zat besi meningkat untuk hamil
Agama : Islam dan pengetahuannya masih rendah
Alamat : Kiarapandak tentang kehamilan sampai
Goldar :B menyusui, demikian pula pada usia
lebih dari 35 tahun kondisi fisik
sudah menurun dan daya tahan
tubuh juga tidak lagi optimal serta
rentan terhadap komplikasi penyakit
sehingga akan lebih beresiko untuk
hamil (Henderson, 2006)
 Kehamilan pada masa remaja yaitu
terjadi pada umur 15-19 tahun akan
meningkatkan risiko kematian 2-4
kali lebih tinggi dibandingkan
perempuan yang hamil pada usia 20-
30 tahun. Demikian juga risiko
kematian bayi mencapai 30% lebih
tinggi pada ibu hamil di usia remaja
dibandingkan hamil usia 20-30
tahun (Widyastuti, 2009)
2II. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada
keluhan
3III. Riwayat Kehamilan Usia kehamilan. = 34 minggu 1
Sekarang Tanggal kunjungan – HPHT x 4.1/3 atau hari
HPHT : 09-02-2020 13/3 = 34 – 35
TK = 07-10-2020 minggu
HPHT = 09-02-2020 _
28 7
= 7 x 13/3 = 30 minggu 1 hari
= 28 hari = 4 minggu

HPL : 16-11-2020 Perhitungannya sesuai dengan rumus = 16-11-2020


yang direkomendasikan dari Neagle
yaitu dihitung dari tanggal haid terakhir,
hari ditambah 7, bulan ditambah 9/
dikurang 3, tahun ditambah 1/ tidak.
(Dartiwen, 2019)
HPHT : 01-02-2020
+7 +9

Tanda Bahaya : Tidak ada Gejala dan tanda bahaya kehamilan Ibu tidak
menurut Prawirohardjo (2014) sebagai pernah
berikut : perdarahan, preeklamsia, nyeri mengalami
hebat di daerah abdominopelvikum, tanda bahaya
muntah yang berlebihan yang pada
berlangsung selama kehamilan, disuria, kehamilan.
menggigil atau demam, ketuban pecah
dini atau sebelum waktunya, uterus lebih
besar atau lebih kecil dari usia
kehamilan yang sesungguhnya.

Gerakan Janin : aktif Normalnya ibu mulai merasakan


gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau
ke 6, beberapa ibu dapat merasakan
gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur gerakan bayi akan melemah.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa
jika ibu berbaring untuk beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik.
Bayi harus bergerak 3x dalam 1 jam
atau minimal 10x dalam 24 jam. Jika
kurang dari itu, maka waspada akan
adanya gangguan janin dalam rahim,
misalnya asfiksia janin sampai kematian
janin (Sulistyawati, 2009: 79)
Batas nilai normal gerakan janin adalah
lebih dari 10 kali dalam 12 jam dan
biasanya gerakan lebih sering dan
mudah dirasakan pada malam hari.
(Dartiwen, 2019)

Kunjungan ANC selama  Berdasarkan standar WHO, ibu Ibu sudah


hamil : 8 kali hamil disarankan untuk melakukan memenuhi
kunjungan ANC minimal 4 kali standar
selama kehamilan; dengan minimal
komposisi waktu kunjungan satu kunjungan
kali pada trimester I, satu kali pada ANC menurut
trimester II, dan dua kali pada WHO
trimester III.
 Menurut standar pelayanan
kebidanan, jadwal kunjungan ANC,
adalah sebagai berikut; satu kali
setiap bulan pada trimester I, satu
kali setiap 2 minggu pada trimester
II, dan satu kali setiap minggu pada
triemester 3. (Tyastuti, Siti. 2016)
Obat/ vitamin yang Fe, dibutuhkan untuk pembentukan Hb, Ibu rutin
dikonsumsi : fe terutama hemodilusi. Pemasukan harus mengonsumsi
adekuat selama hamil untuk mencegah fe
anemia. Wanita hamil memerlukan 800
atau 30-50 gram/hari. Anjuran
maksimal: penambahan mulai awal
kehamilan, karena pemberian yang
hanya trimester III tidak dapat mengejar
kebutuhan ibu dan juga untuk cadangan
fetus (Dartiwen, 2019)
Untuk mencegah anemia gizi besi, ibu
hamil harus mendapat tablet tambah
darah (tablet zat besi) dan asam folat
minimal 90 tablet selama kehamilan
yang diberikan sejak kontak pertama.
WHO juga menganjurkan pemberian
ferro sulfat 320 mg (setara dengan 60
mg zat besi) 2 kali sehari bagi semua ibu
hamil. Jika Hb 9% atau kurang dari pada
salah satu kunjungan tingkatan tablet zat
besi menjadi 3 kali sehari sampai akhir
masa kehamilannya.

Kekhawatiran khusus : Pada trimester III calon ibu akan Ibu tidak
tidak ada semakin peka perasaannya, tingkat mengalami
kecemasan ibu akan semakin meningkat. kekhawatiran
Seorang ibu akan sering mngelus-elus khusus yang
perutnya untuk menunjukkan mengganggu
perlindungannya kepada janin. Ibu akan psikologisnya.
sering membayangkan kejadian negatif
saat melahirkan kelak seperti kelainan
letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau
bahkan janin lahir dengan kecacatan. (

4IV. Riwayat Kehamilan Riwayat obstetrik ditanyakan untuk Ini merupakan


Terdahulu mengetahui riwayat kehamilan kehamilan
- sebelumnya, misalnya adanya pertama ibu
komplikasi pada kehamilan dan
kelahiran serta faktor risiko. (Dartiwen,
2019)

5V. Riwayat Kesehatan Riwayat penyakit sistemik ditanyakan Ibu mengatakan


Ibu mengatakan tidak juga guna untuk gunakan sebagai tidak memiliki
mempunyai riwayat penandaan (warning) akan adnya riwayat
penyakit jantung, penyulit masa hamil. Adanya perubahan penyakit
hipertensi, diabetes, fisik dan fisiologis pada masa hamil
malaria, penyakit kelamin yang melibatkan seluruh sistem dalam
HIV/AIDS, penyakit tubuh akan mempengaruhi organ yang
ginjal, dan masalah mengalami gangguan. Beberapa data
lainnya penting tentang riwayat kesehatan
pasien yang perlu kita ketahui adalah
apakah pasien pernah atau sedang
menderita penyakit seperti penyakit
jantung, diabetes mellitus (DM), ginjal
hipertensi (hipotensi) (Sulistyawati,
2009)
6VI. Riwayat Imunisasi TT Imunisasi dilakukan pada trimester 1 Ibu sudah
TT 1 : catin 2019 atau 2 pada kehamilan 3-5 bulan dengan mendapatkan 3
TT 2 : 4 minggu dari TT1 interval minimal 4 minggu. Penyuntikan kali imunisasi
2019 dilakukan secara IM (intramusculer) TT
TT 3 : 28-06-2020 dengan dosis 0,5 ml.
Jadwal Imunisasi TT

Antigen Selang Lama


Waktu Perlindungan
Pemberian
Minimal

TT 1 Pada -
kunjungan
antenatal
pertama

TT 2 4 minggu 3 tahun
setelah TT
1

TT 3 6 bulan 5 tahun
setelah TT
2

TT 4 1 tahun 10 tahun
setelah TT
3

TT 5 1 setelah 25 tahun
TT 4

VII.
7 Riwayat KB
Jenis kontrasepsi yang
digunakan : ibu tidak
menggunakan kontrasepsi
apapun sebelum hamil

VIII.
8 Riwayat Sosial Penting digali terkait respon ibu Ibu
Status perkawinan : terhadap kehamilannya. Apakah menginginkan
menikah kehamilannya diharapkan, apakah kehamilannya
kehamilannya adalah kehamilan pertama dan merupakan
dari suami kedua, dan apakah anak pertama
kehamilannya merupakan anak mahal. dari suami
pertama

Respon klien dan keluarga  Respons ibu hamil pada kehamilan Respon klien
terhadap kehamilan ini : yang diharakan, yaitu ibu siap untuk dan keluarga
Sangat senang dan kehamilan dan siap menjadi ibu sangat senang
mendukung kehamilan karena sudah lama didambakan serta dan menyambut
sebagai salah satu tujuan kehamilannya
perkawinan. Sementara itu respons
ibu hamil pada kehamilan yang
tidak diharapkan, yaitu belum siap
dan kehamilan sebagai beban
(mengubah bentuk tubuh,
mengganggu aktivitas)
 Respons keluarga akan menyambut
hangat kehamilan klien, apabila
keluarga menganggap kehamilan
merupakan salah satu tujuan dari
perkawinan, rencana untuk
menambah jumlah anggota
keluarga, penerus keturunan dan
untuk memperkuat tali perkawinan.
Sebaliknya, respons keluarga akan
dingin terhadap kehamilan klien
apabila keluarga menganggap
kehamilan merupakan salah satu
faktor keturunan tidak baik,
ekonomi kurang mendukung,
ketidakstabilan dalam keluarga,
karier belum tercapai, jumlah anak
sudah cukup, dan kegagaln
kontrasepsi.
Pengambilan keputusan : Perundingan antar anggota keluarga Pengambilan
Suami (suami, orang tua, dan anak) dan keputusan oleh
tetangga yang menyita waktu dapat suami
menyebabkan keterlambatan dalam
pengambilan keputusan untuk merujuk
segera ke rumah sakit. Keterlambatan
pengambilan keputusan rujukan dapat
disebabkan oleh pihak keluarga yang
terlambat dalam mengenali risiko tinggi
ibu bersalin, terlambat dalam mencari
pertolongan persalinan, terlambat dalam
mencari transportasi, dan terlambat
dalam mengambil keputusan membawa
ke rumah sakit karena faktor adat
istiadat (Juwita, 2015)

Gizi yang dikonsumsi : Kebutuhan nutrisi selama kehamilan Ibu makan 3x


makan 3x sehari harus diperhatikan untuk pemenuhan sehari dan
dengan jenis makanan kebutuhan gizi ibu dan janin. minum 8 gelas
bervariasi dan minum 8 Berdasarkan rekomendasi Angka perhari
gelas perhari atau kurang Kecukupan Gizi (AKG) 2013, ibu hamil
lebih 1,5 liter air mineral. Timester III membutuhkan sekitar 2.550
Kal. Tambahan energi yang dianjurkan
sebesekitar 300 kkal, karbohidrat 40 g,
protein 20 g, lemak total 10 g. Energi
yang ditambahkan umumnya berasal
dari zat gizi makro, yaitu karbohidrat,
protein dan lemak. Kenaikan berat yang
harus dicapai oleh setiap ibu hamil
berbeda, hal ini didasarkan pada status
gizi prahamil ibu yang diukur
berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT)
(Fikawati, Syafik, dan Karima, 2015)
Kebutuhan cairan (minum) ibu hamil
minimal 10 gelas perhari

Kebiasaan hidup sehat : Terdapat sejumlah risiko yang dikaitkan Ibu tidak
tidak merokok dengan merokok selama kehamilan. merokok
Beberapa risiko tersebut di antaranya:
 Asap rokok mengandung karbon
monoksida dan nikotin. Hemoglobin
dalam sel darah merah sejatinya
berkombinasi dengan oksigen.
Apabila yang tersedia hanya karbon
monoksida, maka karbon monoksida
ini menggantikan oksigen di dalam
sel
 Selama pertukaran gas di dalam
plasenta, kadar oksigen berkurang
saat rokok diisap dan lebih sedikit
oksigen ditranfer ke janin
 Setiap kali rokok diisap maka janin
dapat mengalami hipoksia
 Nikotin bekerja pada pembuluh
darah sehingga menyebabkan
penurunan aliran darah, mengurangi
suplai oksigen dan nutrien di dalam
tubuh.
 Pembuluh darah di plasenta akan
terpengaruh pada saat yang sama
akan mengurangi suplai oksigen dan
nutrien ke janin
Ibu juga dapat mengalami masalah
selama kehamilan akibat merokok:

 Peningkatan risiko keguguran sejak


dini
 Komplikasi plasenta seperti plasenta
previa dan solusio plasenta
 Persalinan prematur
 Infeksi intrauteri
Bayi yang dilahirkan dari wanita
perokok dapat mengalami masalah
berikut:

 Penurunan pertumbuhan fisik


 Penurunan perkembangan
intelektual
 Peningkatan risiko sindrom
kematian bayi mendadak
 Masalah pernapasan
 Perkembangan paru buruk
Kebiasaan minum jamu, kebiasaan ini
sangat berisiko bagi ibu hamil karena
efeknya dapat membahayakan tumbuh
kembang janin seperti kecacatan,
abortus, BBLR, paerus prematurus, dan
lain-lain.

Alkohol dan kafein, alkohol yang


dikonsumsi ibu hamil dapat
membahayakan jantung ibu hamil dan
merusak janin, termasuk menimbulkan
kecacatan pada janin.

Pekerjaan sehari-hari : Status pekerjaan diklasifikasikan bekerja Pekerjaan


melakukan pekerjaan ibu dan tidak bekerja. Pekerjaan berkaitan sehari-hari ibu
rumah tangga dengan aktifitas atau kesibukan ibu. melakukan
Kesibukan ibu akan menyita waktu aktivitas ibu
sehingga pemenuhan pemeriksaan rumah tangga
selama kehamilan berkurang atau tidak
dilakukan (Sunarsih, 2010)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pekerjaan atau aktivitas bagi ibu hamil
adalah aktivitasnya berisiko bagi
kehamilan. Contoh aktivitas yang
berisiko bagi ibu hamil adalah aktivitas
yang meningkatkan stress, berdiri lama
sepanjang hari, mengangkat sesuatu
yang berat, paparan terhadap suhu atau
kelembaban yang ekstrim tinggi atau
rendah, pekerjaan dengan paparan
radiasi. Nasihat yang penting
disampaikan adalah bahwa ibu hamil
tetap boleh melakukan aktivitas atau
pekerjaan tetapi tetap dicermati
pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan
berisiko atau tidak untuk kehamilan dan
ada perubahan dalam aktivitas atau
pekerjaan karena berhubungan dengan
kapasitas fisik ibu dan perubahan sistem
tubuh, selain itu juga bisa dilihat dari
sisi keuntungan dan risiko ibu hamil
(Kusmiyati, Wahyuningsih, dan
Sujiyatini, 2009)

Rencana bersalin : Bidan Persiapan persalinan yang perlu Ibu


disiapkan sesuai dengan Program merencanakan
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan persalinannya
Komplikasi (P4K). Program ini di bidan
merupakan kegiatan yang difasilitasi
bidan untuk meningkatkan peran aktif
suami, keluarga, dan masyarakat dalam
merencanakan persalinana yang aman
dan persiapan menghadapi komplikasi
persalinan. Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) meliputi penolong persalinan,
tempat persalinan, biaya persalinan,
transportasi, calon donor darah,
pendamping persalinan serta pakaian ibu
dan bayi (Kemenkes RI, 2015)

II. Data Objektif

A. Keadaan Umum Kesadaran dinilai baik jika dapat Keadaan umum


Keadaan umum : baik menjawab semua pertanyaan (penderita ibu baik, dan
Kesadaran : sadar akan menunjukkan tidak ada kesadaran
composmentis kelainan psikologis). (Bobak, 2005:161) composmentis
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari
kesadaran dan respon seseorang
terhadap rangsangan dari lingkungan,
tingkat kesadaran dibedakan menjadi:
 Composmentis adalah ketika
seseorang masih tersadar penuh
 Apatis adalah kurangnya respon
terhadap keadaan sekeliling ditandai
dengan tidak adanya kontak mata
atau mata terlihat menerawang dan
tidak fokus
 Samnolen (letargie) adalah keadaan
dimana seseorang sangat mudah
mengantuk dan tidur terus menerus
tapi masih mudah di bangunkan
 Sopor adalah kondisi tidak sadar
atau tidur berkepanjangan tetapi
masih memberikan reaksi terhadap
rangsangan
 Koma adalah kondisi tidak sadar
dan tidak ada reaksi terhadap
rangsangan tertentu
 Delirium adalah penurunan
kesadaran disertai kekacauan
motorik dan siklus tidur bangun.
Pasien tampak gaduh, gelisah,
kacau, disorientasi, dan meronta-
ronta
 Semi koma adalah penurunan
kesadaran yang tidak memberikan
respon rangsangan verbal dan tidak
dapat dibangunkan sama sekali
(kornea, pupil) masih baik. Repon
nyeri tidak adekuat.
B. Antropometri Cara menghitung IMT: IMT sebelum
TB : 152 cm hamil = 20,8
IMT = BB = 50
BB seblm hamil : 50 kg (berat badan
2
BB sekarang : 69 kg TB 2,4 normal)
IMT sekarang
IMT = BB = 69
= 28,7 (berat
TB2 2,4 badan berlebih)

Status IMT:

<18,5 = Berat badan kurang

18,5 – 24,9 = Normal


25 - 29,5 = berat badan berlebih

≥30 = obesitas

(Asuhan kebidanan pada kehamilan.


2019)

Kenaikan selama hamil : Menurut teori (Prawirohardjo, 2013) Kenaikan berat


19 kg kenaikan berat badan ibu hamil badan ibu
bertambah 0,5 kg per minggu atau 6,5 selama hamil
kg sampai 16 kg selama kehamilan. berlebih yaitu
(Manuaba, 2013) 19 kg

BMI sebelum Total bertambah


hamil Berat Badan (Kg)

Rendah (BMI)
12,5 – 18
kurang 19,8

Normal (BMI)
11,5 – 16
antara 19,8 – 26

Tinggi (BMI)
7 - 11,5
antara lebih 26-29

Gemuk (BMI)
Kurang 7
lebih 29

Sumber: Manuaba, 2007:664

Lila : 27 cm Nilai status gizi ibu dilihat dari Lila ibu 27 cm


peningkatan berat badan ibu, serta (status gizi
dilihat dari LILA ≥23,5 cm. baik)

Jika lila <23,5 merupakan indikator


status gizi kurang, sehingga berisiko
untuk melahirkan BBLR (Prawirohardjo
dalam Romauli, 2011: 173)

C. Tanda-tanda Vital Tekanan darah dikatakan tinggi bila Tanda-tanda


TD : 110/80 mmHg lebih dari 140/90 mmHg. Vital Normal
Nadi : 80x/ menit Denyut nadi normal 60-80 x/menit.
Pernapasan : 23x/ menit Pernapasan normal 16-24 x/menit
Suhu : 36,5oC Suhu tubuh normal 36,5 – 37,5oC
D. Pemeriksaan Fisik Edema muka menunjukkan adanya Tidak ada edem
a. Kepala penyakit jantung, penyakit ginjal, pada wajah
Oedema pada wajah preeklamsi, kekurangan gizi, bentuk
: tidak ada anemia.

Konjungtiva : tidak Konjungtiva pucat atau cukup merah Konjungtiva


anemis sebagai gambaran tentang anemianya tidak
Sklera : tidak ikterik (kadar Hb) secara kasar (Manuaba, Sklera tidak
2010:162-2015) ikterik

Pembesaran kelenjar Ibu hamil dengan pembesaran kelenjar Tidak ada


limfe : tidak ada tiroid berhubungan dengan gangguan pembesaran
Pembesaran kelenjar fungsi kelenjar tersebut (Prawirohardjo, kelenjar limfe
tiroid : tidak ada 2009:289) dan tiroid

b. Payudara Payudara teraba atau tidak benjolan ASI (positif)


Bentuk : simetris abnormal, setelah bulan pertama suatu sudah ada
Puting susu : cairan berwarna kekuningan (kolostrum)
menonjol diproduksi oleh kelenjar-kelenjar asinus
Benjolan : tidak ada yang mulai bersekresi. Meskipun dapat
Nyeri tekan : tidak dikeluarkan air susu belum dapat
ada diproduksi karena prolaktin ditekan oleh
Retraksi dimpling : PIH (Saifuddin, 2009:179).
tidak ada Pada kehamilan trimester akhir, lobules
ASI : +/+ dan alveolus telah terbentuk dan
dipenuhi hasil sekresinya (manuaba,
2010: 163)

c. Abdomen Leopold 1 digunakan untuk menentukan Posisi bayi


Luka bekas operasi : tinggi fundus uteri, bagian janin dalam tidak ada
tidak ada fundus. (Manuaba, 2010) kelainan dan
Leopold 1 : TFU 2 Leopold 2 menentukan batas samping sudah masuk
jari dibawah px, rahim kanan/kiri dan menentukan letak PAP
Teraba bulat, lunak, punggung
kurang melenting Leopold 3 menentukan bagian terbawah
(bokong) janin di atas simpisis ibu dan bagian
Leopold 2 : Teraba terbawah sudah masuk pintu atas
bagian keras panggul (PAP) atau masih bisa
memanjang di sebelah digoyangkan
kanan (punggung), Leopold 4 menentukan bagian terbawah
dan teraba bagian janin dan seberapa jauh janin sudah
kecil di sebelah kiri masuk PAP (Manuaba, 2010)
(tangan dan kaki)
TFU Umur Kehamilan
Leopold 3 : Teraba
Setinggi simfisis 12 minggu
bulat, keras,
pubis
melenting sempurna
(kepala), sudah masuk Pertengahan 16 minggu
PAP antara simfisis
Leopold 4 : pubis dan
Konvergen 4/5 umbilicus

1-2 jari dibawah 20 minggu


umbilicus

1-2 jari diatas 24 minggu


umbilicus

1/3 bagian antara 28 – 30 minggu


umbilicus dan
prosesus
xifoideus (3 jari
di atas umbilicus)

2/3 bagian antara 32 minggu


umbilicus dan
prosesus
xifoideus (3-4 jari
di bawah px)

1 jari di bawah px 36-38 minggu

2-3 jari di bawah 40 minggu


px

Sumber : Kriebs, Jan M., 2010. Buku


Asuhan Kebidanan Varney Edisi 2.
Jakarta, halaman 198

DJJ : 145x/ menit, Janin sehat jumlah detak jantungnya =145x/menit


teratur sekitar 120-140 x/menit. (normal)
 Diatas 160 x/menit menunjukkan
takikardia, permulaan asfiksia
 Tidak teratur tetapi jumlah sama,
menunjukkan gangguan
keseimbangan asam basa atau
kurang O2
 Kurang dari 100 x/menit
menunjukkan asfiksia berat
(Bobak, 2005: 170)

TFU Mc. Donald : 32 Menurut Mc. Donald pemeriksaan TFU


cm dapat dilakukan dengan menggunakan
metlin (pita pengukur), dengan cara
memegang tanda nol pita pada aspek
superios simpisis pubis dan menarik pita
secara longitudinal sepanjang aspek
tengah uterus ke ujung atas fundus,
sehingga dapat ditentukan TFU
(Manuaba, 2010)

Umur Kehamilan Ukuran


Sentimeter

22-28 minggu 24-25 cm

28 minggu 26,5 cm

30 minggu 29,5-30 cm

32 minggu 29,5 – 30 cm

34 minggu 31 cm

36 minggu 32 cm

38 minggu 33 cm

40 minggu 37,7 cm

Sumber: Kriebs, Jan M., 2010. Buku


Saku Asuhan Kebidanan Varney Edisi
2. Jakarta, halaman 196.

TBBJ : (32-11) x Taksiran berat janin menggunakan = 2.835 – 3.255


135/ 155 = 2.835 – rumus johnson-toshach dihitung dengan gram
3.255 gram (TBB_J) = (TFU – n) x 155, dimana n
adalah penurunan bagian bawah janin,
n=11 bila kepala janin sudah melewati
spina iskiadika (bidang hodge III), n =
12 bila kepala janin sudah memasuki
pintu atas panggul, n=13 bila kepala
janin belum melewati pintu atas panggul

d. Ekstremitas Atas Adanya oedema pada ekstremitas atas


Oedema : tidak ada atau bawah dapat dicurigai adanya
Kuku jari : tidak pucat hipertensi hingga preeklamsi, diabetes
mellitus, jantung, kekurangan albumin
darah. Edema ini akan cekung ke dalam
jika di tekan (Fraser, 2011:355)

Tangan dan jari tangan diperiksa untuk


mengetahui adanya oedema, pucat pada
telapak tangan dan ujung jari, unutk
mendeteksi adanya gangguan sistem
kardiovaskuler dan anemia. (Siti
Fatimah, dkk. 2016)
e. Ekstremitas Bawah Adanya oedema pada ekstremitas atas
Oedema : tidak ada atau bawah dapat dicurigai adanya
Kuku jari : tidak pucat hipertensi hingga preeklamsi, diabetes
Varises : tidak ada mellitus, jantung, kekurangan albumin
darah. Edema ini akan cekung ke dalam
jika di tekan (Fraser, 2011:355)

Patella : +/+ Reflek patella (-) berkaitan dengan


kekurangan vitamin B1, penyakit saraf,
intokskasi magnesium sulfat (manuaba,
2010:161)

f. Pemeriksaan Klasifikasi anemia dengan Kadar Hb ibu


Penunjang menggunakan Hb Sahli (Manuaba, dalam batas
Hb : 11,6 gr% 2010), didapatkan hasil sebagai salah normal
satu dibawah ini
 Normal, bila 11 gr%
 Ringan, bila 9-10 gr%
 Sedang, bila 7-8 gr%
 Berat, bila <7 gr%
Klasifikasi anemia berdasarkan usia
kehamilan (Sarwono, 2014)
 Trimester 1, Hb 11,0 g/dl
 Trimester 2, Hb 10,5 g/dl
 Trimester 3, Hb 11,0 g/dl
WHO telah memberikan patokan berapa
kadar Hb normal pada ibu hamil,
sekaligus memberikan batasan kategori
untuk anemia ringan dan berat selama
kehamilan:

 Normal: Hb 11 gr/dl


 Anemia Ringan: Hb 8-11 gr/dl
 Anemia Berat: Hb <8 gr/dl
Protein urin : negatif Peningkatan protein urin terdapat pada
penderita preeklamsi, penyakit jantung,
nefritis, dan sistitis. Hasil 3 g/24 jam
dianggap sebagai indikasi preeklamsia
ringan sampai sedang dan 5 g/24 jam
dianggap eklamsia berat (Fraser,
2011:355)

Pemeriksaan protein urine dilakukan


untuk mengetahui adanya protein dalam
urine yang mengindikasikan adanya
preeklamsia. Pemeriksaan protein urine
dilakukan pada kunjungan trimester II
sebagai deteksi preeklampsia. Adapun
hasil yang diperoleh dari pemeriksaan
protein urine adalah:
No WARNA PENILAIAN
1. Jernih (-)
2. Keruh/ butiran halus (+)
3. Endapan (++)
4. Mengkristal (+++)
(Siti Fatimah, dkk. 2016)
Gluosa urin : negatif Pemeriksaan glukosa urine bertujuan
mengetahui adanya glukosa dalam urine,
yang seyogyanya dalam urine tidak
boleh ada glukosa. Pemeriksaan ini
penting dilakukan pada ibu hamil
sebagai deteksi adanya diabetes mellitus
gestasional yang dapat mengakibatkan
komplikasi pad ibu dan janin.
Pemeriksaan ini dilakukan saat
kunjungan awal kehamilan dan jika ada
indikasi yang mengarah ke diabetes
melitus.
Adapun hasil dari pemeriksaan ini
adalah
No WARNA PENILAIAN
1. Biru/ hijau keruh (-)
2. Hijau/ hijau kekuningan (+)
3. Kuning/ kuning kehijauan (++)
4. Jingga (+++)
5. Endapan (++++)
III. Analisa G1P0A0 UK
G1P0A0 UK 34-35 34-35 minggu
minggu fisiologis fisiologis

IV. Penatalaksanaan Meminta persetujuan dari ibu untuk


1. Membina hubungan baik melakukan pemeriksaan dan tindakan
dengan ibu (ibu bersedia
dan terbuka)
2. Melakukan informed
consent untuk
melakukan pemeriksaan
dan tindakan (ibu
menyetujui)
3. Memberitahu hasil Penyampaian dan penjelasan hasil
pemeriksaan kepada ibu pemeriksaan kepada ibu sangat penting
bahwa keadaan agar ibu dapat mengetahui
kesehatannya baik, perkembangan kehamilannya serta
tanda tanda vital normal, merupakan tujuan utama pemeriksaan
pemeriksaan fisik antenatal yang berkualitas
normal tetapi ada
kenaikan berat badan
ibu yang berlebih , dan
keadaan janinnya
normal, dan hasil
pemeriksaan
labolatoriumnya juga
dalam batasa normal(ibu
mnegerti dan
mengetahui kondisinya
4. Menganjurkan dan
mengingatkan ibu untuk
mengkonsumsi tablet Fe
secara teratur setiap hari
malam sebelum tidur
serta cara konsumsi
yang tepat yaitu dengan
air putih atau air jus dan
tidak boleh dikonsumsi
dengan air kopi, teh,
susu, ataupun minuman
minuman kemasan.
Serta menganjurkan ibu
makan makanan yang
mengandung zat besi
seperti sayuran hujau,
kacang-kacangan, ati
ayam atau sapi (ibu
mengerti dan akan
melaksakannya)
5. Memberitahu ibu tanda Setiap hari ibu hamil membutuhkan
bahaya kehamilan, tambahan 700-800 mg zat besi. Jika
yaitu : muntah terus dan kekurangan, bisa terjadi perdarahan
tak mau makan, demam pada saat persalinan. Kebutuhan zat besi
tinggi, bengkak kaki, meningkat pada kehamilan trimester 2
tangan dan wajah atau dan 3. (Dartiwen, 2019)
sakit kepala disertai
kejang, janin dirasakan
kurang bergerak
dibandingkan
sebelumnya, perdarahan
pada hamil muda dan
hamil tua, air ketuban
keluar sebelum
waktunya. Dan segera
datangi bidan atau
petugas kesehatan jika
mengalami salah satu
tanda bahaya kehamilan
yang disebutkan. (Ibu
sudah mengerti tentang
tanda bahaya kehamilan,
dan bersedia mendatangi
bidan jika mengalami
salah satu tanda bahaya
kehamilan).
6. KIE tentang tanda-tanda Tanda-tanda bahwa persalinan sudah
persalinan seperti keluar dekat, ditandai dengan :
cairan lendir bercampur 1. Lightening, keadaan ibu menjadi
darah, keluar cairan lebih enteng, merasa kurang sesaj,
yang tidak bisa ditahan, tetapi sebaliknya ia merasa bahwa
adanya kontraksi yang berjalan sedikit lebih sukar, dan
teratur, dan apabila ibu sering terganggu oleh rasa nyeri
merasakan salah satu pada anggota bawah
tandanya maka ibu 2. Pollakisuria, keadaan kandung
segera mendatangi kemih yang tertekan merangsang
bidan. (Ibu mengetahui ibu untuk sering buang air kecil,
dan mengerti) karena fundus uteri lebih rendah
dari pada kedudukannya dan kepala
janin sudah mulai masuk ke dalam
pintu atas panggul
3. Fase labor, pada 3 atau 4 minggu
sebelum persalinan, ibu diganggu
oleh his pendahuluan yang
sebelumnya hanya merupakan
peningkatan dari kontraksi braxton
hicks. His ini bersifat nyeri, tidak
teratur, dan tidakberpengaruh pada
pendataran atau pembukaan serviks
4. Terjadi perubahan serviks
(pembukaan dan penipisan)
5. Energy spurt, terjadi peningkatan
energikira-kira 24-28 jam sebelum
persalinan dimulai
6. Gastrointestinal upsets, seperti
diare, obstipasi, mula dan muntah
karena efek penurunan hormon
terhadap sistem pencernaan
(Yanti, 2009)

7. Memberitahu ibu
tentang persiapan
persalinan dan
kegawatdaruratan
seperti menentukan
penolong persalinan dan
tempat persalinan,
peralatan yang
dibutuhkan ibu dan bayi,
persiapan keuangan
(tabulin), sarana
transportasi, pendonor
darah, dll. (Ibu sudah
mengerti tentang
persiapan persalinan dan
kegawatdaruratan)
8. Memberikan KIE
tentang kebutuhan
nutrisi pada ibu hamil
yaitu : makan beragam
makanan secara teratur
dengan pola gizi
simbang dan lebih
banyak daripada
sebelum hamil dan
memberitahu ibu
kenaikan berat badan
normal pada ibu
hamildhitung dari IMT
ibu ibu sudah
mencukupi bahkan
berlebih, dan
memberitahu ibu untuk
minimal
mempertahankan berat
badannya tetapi tetap
memperhatikan
kebutuhan janin yang di
kandungnya (ibu
mengerti)
9. Memberitahu ibu untuk
memberesihkan area
payudaranya termasuk
puting untuk nanti
persiaoan menyusui (ibu
mengerti dan bersedia
melakukannya di rumah)
10. Memberikan KIE
tentang istirahat yang
cukup, malam 8 jam dan
siang 1-2 jam dan
mengurangi aktivitas
yang berat. (Ibu bersedia
untuk istirahat yang
cukup pada malam hari
dan siang hari dan
bersedia untuk
mengurangi aktivitas
yang terlalu berat)
11. Menjadwalkan Penjadwalan kunjungan ulang
kunjungan ulang 2 berikutnya bagi wanita yang mengalami
minggu kedepan atau perkembangan normal selama
apabila ada keluhan (Ibu kehamilan biasanya dijadwalkan sebagai
bersedia) berikut, antara 28-36 minggu setiap 2
minggu, antara 36 hingga persalinan
dilakukan setiap minggu (manuaba,
2010:531)

12. Penokumentasian
asuhan

Anda mungkin juga menyukai