I. Data Subjektif
1 I. Identitas Pasien Rentang usia yang memiliki resiko Ny. S berusia
Nama : Ny. S tinggi dalam kehamilan adalah 22 tahun dan
Umur : 22 tahun kurang dari 20 tahun dan lebih dari termasuk dalam
Pendidikan : SMA 35 tahun, pada usia kurang dari 20 usia yang pas
Pekerjaan : IRT tahun kebutuhan zat besi meningkat untuk hamil
Agama : Islam dan pengetahuannya masih rendah
Alamat : Kiarapandak tentang kehamilan sampai
Goldar :B menyusui, demikian pula pada usia
lebih dari 35 tahun kondisi fisik
sudah menurun dan daya tahan
tubuh juga tidak lagi optimal serta
rentan terhadap komplikasi penyakit
sehingga akan lebih beresiko untuk
hamil (Henderson, 2006)
Kehamilan pada masa remaja yaitu
terjadi pada umur 15-19 tahun akan
meningkatkan risiko kematian 2-4
kali lebih tinggi dibandingkan
perempuan yang hamil pada usia 20-
30 tahun. Demikian juga risiko
kematian bayi mencapai 30% lebih
tinggi pada ibu hamil di usia remaja
dibandingkan hamil usia 20-30
tahun (Widyastuti, 2009)
2II. Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada
keluhan
3III. Riwayat Kehamilan Usia kehamilan. = 34 minggu 1
Sekarang Tanggal kunjungan – HPHT x 4.1/3 atau hari
HPHT : 09-02-2020 13/3 = 34 – 35
TK = 07-10-2020 minggu
HPHT = 09-02-2020 _
28 7
= 7 x 13/3 = 30 minggu 1 hari
= 28 hari = 4 minggu
Tanda Bahaya : Tidak ada Gejala dan tanda bahaya kehamilan Ibu tidak
menurut Prawirohardjo (2014) sebagai pernah
berikut : perdarahan, preeklamsia, nyeri mengalami
hebat di daerah abdominopelvikum, tanda bahaya
muntah yang berlebihan yang pada
berlangsung selama kehamilan, disuria, kehamilan.
menggigil atau demam, ketuban pecah
dini atau sebelum waktunya, uterus lebih
besar atau lebih kecil dari usia
kehamilan yang sesungguhnya.
Kekhawatiran khusus : Pada trimester III calon ibu akan Ibu tidak
tidak ada semakin peka perasaannya, tingkat mengalami
kecemasan ibu akan semakin meningkat. kekhawatiran
Seorang ibu akan sering mngelus-elus khusus yang
perutnya untuk menunjukkan mengganggu
perlindungannya kepada janin. Ibu akan psikologisnya.
sering membayangkan kejadian negatif
saat melahirkan kelak seperti kelainan
letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau
bahkan janin lahir dengan kecacatan. (
TT 1 Pada -
kunjungan
antenatal
pertama
TT 2 4 minggu 3 tahun
setelah TT
1
TT 3 6 bulan 5 tahun
setelah TT
2
TT 4 1 tahun 10 tahun
setelah TT
3
TT 5 1 setelah 25 tahun
TT 4
VII.
7 Riwayat KB
Jenis kontrasepsi yang
digunakan : ibu tidak
menggunakan kontrasepsi
apapun sebelum hamil
VIII.
8 Riwayat Sosial Penting digali terkait respon ibu Ibu
Status perkawinan : terhadap kehamilannya. Apakah menginginkan
menikah kehamilannya diharapkan, apakah kehamilannya
kehamilannya adalah kehamilan pertama dan merupakan
dari suami kedua, dan apakah anak pertama
kehamilannya merupakan anak mahal. dari suami
pertama
Respon klien dan keluarga Respons ibu hamil pada kehamilan Respon klien
terhadap kehamilan ini : yang diharakan, yaitu ibu siap untuk dan keluarga
Sangat senang dan kehamilan dan siap menjadi ibu sangat senang
mendukung kehamilan karena sudah lama didambakan serta dan menyambut
sebagai salah satu tujuan kehamilannya
perkawinan. Sementara itu respons
ibu hamil pada kehamilan yang
tidak diharapkan, yaitu belum siap
dan kehamilan sebagai beban
(mengubah bentuk tubuh,
mengganggu aktivitas)
Respons keluarga akan menyambut
hangat kehamilan klien, apabila
keluarga menganggap kehamilan
merupakan salah satu tujuan dari
perkawinan, rencana untuk
menambah jumlah anggota
keluarga, penerus keturunan dan
untuk memperkuat tali perkawinan.
Sebaliknya, respons keluarga akan
dingin terhadap kehamilan klien
apabila keluarga menganggap
kehamilan merupakan salah satu
faktor keturunan tidak baik,
ekonomi kurang mendukung,
ketidakstabilan dalam keluarga,
karier belum tercapai, jumlah anak
sudah cukup, dan kegagaln
kontrasepsi.
Pengambilan keputusan : Perundingan antar anggota keluarga Pengambilan
Suami (suami, orang tua, dan anak) dan keputusan oleh
tetangga yang menyita waktu dapat suami
menyebabkan keterlambatan dalam
pengambilan keputusan untuk merujuk
segera ke rumah sakit. Keterlambatan
pengambilan keputusan rujukan dapat
disebabkan oleh pihak keluarga yang
terlambat dalam mengenali risiko tinggi
ibu bersalin, terlambat dalam mencari
pertolongan persalinan, terlambat dalam
mencari transportasi, dan terlambat
dalam mengambil keputusan membawa
ke rumah sakit karena faktor adat
istiadat (Juwita, 2015)
Kebiasaan hidup sehat : Terdapat sejumlah risiko yang dikaitkan Ibu tidak
tidak merokok dengan merokok selama kehamilan. merokok
Beberapa risiko tersebut di antaranya:
Asap rokok mengandung karbon
monoksida dan nikotin. Hemoglobin
dalam sel darah merah sejatinya
berkombinasi dengan oksigen.
Apabila yang tersedia hanya karbon
monoksida, maka karbon monoksida
ini menggantikan oksigen di dalam
sel
Selama pertukaran gas di dalam
plasenta, kadar oksigen berkurang
saat rokok diisap dan lebih sedikit
oksigen ditranfer ke janin
Setiap kali rokok diisap maka janin
dapat mengalami hipoksia
Nikotin bekerja pada pembuluh
darah sehingga menyebabkan
penurunan aliran darah, mengurangi
suplai oksigen dan nutrien di dalam
tubuh.
Pembuluh darah di plasenta akan
terpengaruh pada saat yang sama
akan mengurangi suplai oksigen dan
nutrien ke janin
Ibu juga dapat mengalami masalah
selama kehamilan akibat merokok:
Status IMT:
≥30 = obesitas
Rendah (BMI)
12,5 – 18
kurang 19,8
Normal (BMI)
11,5 – 16
antara 19,8 – 26
Tinggi (BMI)
7 - 11,5
antara lebih 26-29
Gemuk (BMI)
Kurang 7
lebih 29
28 minggu 26,5 cm
30 minggu 29,5-30 cm
32 minggu 29,5 – 30 cm
34 minggu 31 cm
36 minggu 32 cm
38 minggu 33 cm
40 minggu 37,7 cm
7. Memberitahu ibu
tentang persiapan
persalinan dan
kegawatdaruratan
seperti menentukan
penolong persalinan dan
tempat persalinan,
peralatan yang
dibutuhkan ibu dan bayi,
persiapan keuangan
(tabulin), sarana
transportasi, pendonor
darah, dll. (Ibu sudah
mengerti tentang
persiapan persalinan dan
kegawatdaruratan)
8. Memberikan KIE
tentang kebutuhan
nutrisi pada ibu hamil
yaitu : makan beragam
makanan secara teratur
dengan pola gizi
simbang dan lebih
banyak daripada
sebelum hamil dan
memberitahu ibu
kenaikan berat badan
normal pada ibu
hamildhitung dari IMT
ibu ibu sudah
mencukupi bahkan
berlebih, dan
memberitahu ibu untuk
minimal
mempertahankan berat
badannya tetapi tetap
memperhatikan
kebutuhan janin yang di
kandungnya (ibu
mengerti)
9. Memberitahu ibu untuk
memberesihkan area
payudaranya termasuk
puting untuk nanti
persiaoan menyusui (ibu
mengerti dan bersedia
melakukannya di rumah)
10. Memberikan KIE
tentang istirahat yang
cukup, malam 8 jam dan
siang 1-2 jam dan
mengurangi aktivitas
yang berat. (Ibu bersedia
untuk istirahat yang
cukup pada malam hari
dan siang hari dan
bersedia untuk
mengurangi aktivitas
yang terlalu berat)
11. Menjadwalkan Penjadwalan kunjungan ulang
kunjungan ulang 2 berikutnya bagi wanita yang mengalami
minggu kedepan atau perkembangan normal selama
apabila ada keluhan (Ibu kehamilan biasanya dijadwalkan sebagai
bersedia) berikut, antara 28-36 minggu setiap 2
minggu, antara 36 hingga persalinan
dilakukan setiap minggu (manuaba,
2010:531)
12. Penokumentasian
asuhan