Ibu Pertiwi (Kamsidi Samsuddin) dan/atau (Ismail Marzuki)[1] Indonesia Bersatulah (Alfred Simanjuntak) Indonesia Jaya (Chaken M) Indonesia Raya (Wage Rudolf Soepratman) Indonesia Subur (M Syafei) Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki) Indonesia Tetap Merdeka (Cornel Simanjuntak) Indonesia Tumpah Darahku (Ibu Soed) Jembatan Merah (Gesang) Kebyar Kebyar (Gombloh) Ku Pinta Lagi (Cornel Simanjuntak) Karang bunga dari selatan
M - P[sunting | sunting sumber]
Mengheningkan Cipta (Ismail Marzuki)
Maju Indonesia (Cornel Simanjuntak) Maju Tak Gentar (Cornel Simanjuntak) Mars Bambu Runcing (Kamsidi/Daldjono) Mars Harapan Bangsa (Kamsidi/Daldjono) Mars Pancasila (Sudharnoto) Melati di Tapal Batas (Ismail Marzuki) (Hymne Pahlawan) Mengheningkan Cipta (Truno Prawit) Merah Putih (Ibu Soed) Merah Putih (Gombloh) Nusantara Nyiur Hijau (Maladi) Pada Pahlawan (Cornel Simanjuntak/Usmar Ismail) padi menguning (Kusbini) Pahlawan Merdeka (Wage Rudolf Soepratman) Pantang Mundur (Titiek Puspa)
Q - T[sunting | sunting sumber]
Rayuan Pulau Kelapa (Ismail Marzuki)
Satu Nusa Satu Bangsa (Liberty Manik) Selamat Datang Pahlawan Muda (Ismail Marzuki) Sepasang Mata Bola Serumpun Padi (Maladi) Sumpah Kita Syukur (Husein Mutahar) Tanah Airku (Ibu Soed) Tanah Airku (R. Iskak) Tanah Tumpah Darahku (Cornel Simanjuntak/Sanusi Pane) Teguh Kukuh Berlapis Baja (Cornel Simanjuntak/Usmar Ismail) Terima Kasih Kepada Pahlawanku (Husein Mutahar)