Anda di halaman 1dari 74

Proposal pengajuan program

studi profesi Ners

Universitas Wiraraja Sumenep


2012
DAFTAR ISI

Daftar Isi..................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................ 3
1.1 Aspek Kemanfaatan dan Keunggulan......................................................................... 3
1.2 Aspek Spesifikasi........................................................................................................ 6
BAB II KURIKULUM.................................................................................................................... 8
2.1 Road Map Keilmuan dan Keahlian.............................................................................. 8
2.2 Rancangan Kurikulum................................................................................................. 10
BAB III SUMBER DAYA............................................................................................................... 28
3.1 Sumber Daya Manusia................................................................................................ 28
3.2 Sarana Prasarana........................................................................................................ 29
3.3 Sarana Kerjasama dengan instansi lain....................................................................... 30
3.4 Tenaga Administrasi dan Penunjang Akademik.......................................................... 30
3.5 Rencana pengembangan Sumber Daya...................................................................... 31
BAB IV PENDANAAN.................................................................................................................. 31
4.1 Manajemen Finansial.................................................................................................. 31
4.2 Aspek Berkelanjutan................................................................................................... 35
BAB V MANAJEMEN AKADEMIS................................................................................................ 37
5. 1 Prosedur Pengembangan Program Studi................................................................... 37
5.2 Struktur Organisasi Dan Manajemen Penyelenggaraan Program Studi...................... 39
5.3 Metode Pengelolaan dan pengembangan Sumberdaya serta Metode Peningkatan
mutu akademik............................................................................................................ 40
5.4 Usulan Jumlah Mahasiswa lima tahun terakhir dan mekanisme rekrutmen.............. 43
5.5 Rencana Pengembangan Jangka Pendek (1 Tahun).................................................... 43
5.6 prosedur penutupan program studi............................................................................ 56
BAB VI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL........................................................................ 57
BAB VII KESIMPULAN................................................................................................................. 69
LAMPIRAN

Universitas Wiraraja Sumenep 2


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Aspek Kemanfaatan dan Keunggulan


1.1.1 Misi dan tujuan penyelenggaraan program studi

Visi prodi ners fakultas ilmu kesehatan universitas wiraraja sumenep

“Mencetak ners profesional yang mampu menerapkan asuhan keperawatan berbasis riset baik di
tatanan klinik maupun di komunitas”

Untuk mencapai visi tersebut maka disusunlah Misi dari prodi ners fakultas ilmu kesehatan
universitas wiraraja sumenep yaitu

1. Menerapkan proses pembelajaran pada profesi ners dengan pendekatan perceptorship dan
mentorship, yang menggunakan konsep, teori, prinsip, riset, dalam ilmu keperawatan, ilmu
perilaku, ilmu sosial, ilmu biomedik, dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada individu,
keluarga , komunitas dan masyarakat.
2. Melaksanakan pendidikan Ners yang menerapkan asuhan keperawatan paripurna mulai dari
Pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan tindakan keperawaran, implementasi, hingga
evaluasi, berlandaskan kode etik keperawatan dan dapat mengelola pelayanan keperawatan
secara profesional
3. Melaksanakan pendidikan Ners yang mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan untuk
kepentingan riset dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan
4. Melaksanakan riset dan pengabdian kepada masyarakat di bidang keperawatan secara profesional
Tujuan
Prodi pendidikan ners bertujuan menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang keperawatan, mampu
menggunakan hasil riset dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, melaksanakan praktik keperawatan
berdasar etik keperawatan, mampu mengelola keperawatan berdasar manajemen keperawatan
1.1.2 Manfaat program studi
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 12 th 2012 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan tinggi dibagi menjadi tiga domain, yaitu pendidikan vokasional,
akademik dan profesi, maka program studi ners termasuk pendidikan profesi yang merupakan
kelanjutan dari pendidikan Akademik untuk S1 Keperawatan.

Universitas Wiraraja Sumenep 3


Mengembangkan suasana akademik
mengembangkan penelitian-penelitian
Manfaat Prodi ners bagi universitas wiraraja dimana saat ini adalah untuk mendukung dan
memperkokoh keberadaan universitas wiraraja, saat ini wiraraja mempunyai 9 prodi dan UU no 12 th
2012 menyebutkan bahwa sebuah universitas minimal mempiliki 10 prodi, sehingga pendirian prodi
ners mutlak dibutuhkan oleh universitas wiraraja, Program studi S1 keperawatan sebagai tahapan
pendidikan sebelum melanjutkan ke jenjang profesi, telah mendapat akreditas dari Ban PT, dan
mendapat kepercayaan dari beberapa instansi pemerintah kabupaten sumenep, dibuktikan dengan
para pegawai rumah sakit, puskesmas, dan dinas kesehatan melanjutkan pendidikannya di universitas
wiraraja (data mahasiswa wiraraja, 2011),
Program Pendidikan Profesi Ners merupakan masa penyesuaian professional bagi peserta didik
dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan, dengan menggunakan
tatanan pelayanan kesehatan nyata, khususnya pelayanan keperawatan. Kondisi riil di lapang sampai
saat ini jumlah dan mutu lulusan perawat bergelar Ners dalam praktek profesi masih sangat
dibutuhkan, sehingga mampu memainkan peran strategisnya dalam menghadapi era globalisasi. Salah
satu faktor keberhasilan pencapaian sasaran di era globalisasi adalah menuntut lebih banyak
kemampuan dibidang pelayanan kesehatan. Oleh karena itu penyelenggaraan Program Pendidikan
Profesi Ners merupakan salah satu pilihan penting yang dapat dijadikan salah satu pemecahannya
Manfaat prodi ners bagi masyarakat dan bangsa adalah untuk mencetak tenaga perawat
profesional untuk memberikan asuhan keperawatan profesional. Dalam pendidikan tinggi keperawatan
lulusan sarjana keperawatan masih belum kompeten untuk melakukan asuhan keperawatan langsung
kepada pasien (AIPNI, 2010), Namun terdapat beberapa fenomena yang terjadi di berbagai tatanan
layanan kesehatan dimana lulusan sarjana keperawatan dapat bekerja di pelayanan kesehatan tanpa
melanjutkan ke pendidikan profesi, hal ini berisiko terhadap keselamatan pasien karena memberikan
layanan kesehatan dari tenaga yang tidak kompeten, seharusnya rumah sakit dan sarana pelayanan
kesehatan yang mempekerjakan perawat sebagai tenaga profesional mensyaratkan perawat harus
mempunyai surat ijin perawat, dimana untuk jenjang S1 keperawatan untuk mendapat SIP harus telah
lulus dari pendidikan profesi Ners. Sehingga secara mutlak pendidikan profesi ners sangat dibutuhkan.
Menurut data dinas kesehatan kabupaten sumenep Tingkat Pendidikan perawat di madura,
khususnya di kabupaten sumenep pada tahun 2010-2011 tingkat pendidikan perawat paling banyak
adalah Diploma tiga, sedangkan sarjana keperawatan masih sangat sedikit, dibawah ini adalah data
tentang jumlah tenaga keperawatan kab sumenep tahun 2010-2011

Universitas Wiraraja Sumenep 4


Tabel 1.1 jumlah tenaga keperawatan di kabupaten sumenep tahun 2010-2011

Tahun 2010 Tahun 2011


Spk Amd kep S.kep,ns Spk Amd kep S.kep,ns
77 371 2 77 503 16
Sumber : profil dinas kesehatan kab sumenep, 2011

Kebutuhan perawat di indonesia saat ini masih kurang, perbandingan ideal perawat adalah satu
perawat melayani 5.000 orang sedangkan saat ini perbandingan perawat dengan penduduk indonesia
1 banding 10.000 orang, begitu pula permintaan kebutuhan perawat di dunia juga masih belum
terpenuhi, di jepang saja mengajukan permintaan 15.000 dan sejauh ini indonesia baru bisa memenuhi
hanya 600 orang (PPNI. 2012). Kebijakan pemerintah juga mempengaruhi kebutuhan perawat di
masing masing daerah berbeda, untuk jawa timur saat ini diadakan program pondok kesehatan desa,
dimana perawat sebagai petugasnya dan perawat ditempatkan di setiap desa, sehingga kebutuhan
perawat di jawa timur menjadi naik.
Beberapa fenomena terjadi di kabupaten sumenep yaitu: tenaga perawat berlomba lomba untuk
meningkatkan jenjang pendidikannya terutama dari tingkat SPK (setara SMA) dan Diploma tiga ke
jenjang Sarjana Keperawatan, hal ini dikarenakan beberapa isu, salah satunya adanya perawat ahli yang
mana hanya bisa didapat dengan jenjang pendidikan S.Kep,Ns, pendidikan SPK tidak dapat mengurus
surat ijin perawat (SIP) selama belum melanjutkan pendidikannya, Fenomena lain yang terjadi dimana
terdapat peraturan kepegawaian, khususnya pegawai negri tidak boleh melanjutkan pendidikan yang
jauh dari tempat kerjanya atau mengikuti kelas jauh, sehingga hal ini menjadi peluang bagi universitas
wiraraja untuk membantu menyelesaikan permasalah tersebut

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah bersepakat untuk mengembalikan sistem
pendidikan Ners kembali terintegrasi sebagai satu kesatuan yang utuh dengan pendidikan sarjana
keperawatan dengan menggunakan pendekatan baru, dimana pendidikan tahap akademik akan
melanjutkan langsung ke tahap profesi kemudian dilakukan uji kompetensi sebelum mereka dinyatakan
lulus sebagai ners. Hal inibertujuan untuk menghindari pengangguran terdidik. Sarjana keperawatan,
dimana saat ini pelayanan kesehatan mulai mensyaratkan SIP untuk setiap tenaga yang melamar,
dimana SIP hanya didapat jika telah selesai pendidikan profesi ners, hal ini juga untuk melindungi
masyarakat dari praktek keperawatan dan pelayanan kesehatan dari tenaga yang tidak kompeten.
Mencermati permasalahan tersebut, Universitas Wiraraja sebagai salah satu perguruan tinggi
swasta di kabupaten sumenep, dengan melihat potensi yang dimiliki, sumber daya manusia, sarana
prasarana, komitmen bersama, dan dukungan masyarakat akan berpartisipasi memecahkan
permasalahan tersebut, berinisyatif untuk ikut memecahkan pemasalahan tersebut dengan cara

Universitas Wiraraja Sumenep 5


menyelenggarakan pendidikan program profesi ners, diharapkan lulusan nantinya akan memberikan
kontribusi berarti dalam mengatasi problem tenaga perawat di kabupaten sumenep khususnya dan di
daerah madura pada umumnya

1.1.3 Kemampuan dan potensi perguruan tinggi untuk mengelola program studi
Universitas wiraraja didirikan pada tahun 1986 oleh yayasan arya wiraraja sumenep yang awalnya
terdiri 4 fakultas, hingga saat ini terdapat 7 fakultas, dengan 9 prodi. kepercayaan masyarakat mulai
meningkat semenjak beberapa tahun ini, dibuktikan dengan peningkatan jumlah mahasiswa dengan
rata rata mahasiswa baru sebanyak 700 orang, Kepercayaan instansi pemerintah dan swasta juga
semakin meningkat dari tahun ketahun, yang ditandai dengan semakin banyak diterimanya lulusan
universitas wiraraja di instansi pemerintah dan swasta (hasil tracer studi, 2012)
Beberapa penghargaan juga diterima oleh Universitas Wiraraja mulai dari tingkat lokal hingga
nasional, salah satunya menjadi finalis dalam pekan kreativitas mahasiswa tahun 2010, 2011, 2012,
finalis lomba catur tingkat mahasiswa seluruh indonesia, hingga akhirnya dua tahun berturut turut
mulai tahun 2011-2021 mendapat penghargaan dari kopertis wilayah 7 sebagai kampus unggul bidang
kelembagaan tata kelola, penelitian dan kemahasiswaan.
Fakultas ilmu kesehatan memiliki beberapa fasilitas yang akan mendukung prodi ners, beberapa
fasilitas juga digunakan bersama karena milik universitas, laboratorium keperawatan, laboratoium
bahasa, laboratorium komputer, perpustakaan, laboratorium micro teaching, laboratorium biologi, dan
fasilitas hotspot, saai ini juga sedang dikembangkan sistim informasi akademik universitas, jurnal
penelitian.

1.2 Aspek Spesifikasi


1.2.1 Posisi program studi terhadap bidang ilmu

Posisi program studi ners di bidang ilmu merupakan kelompok keilmuan profesi (UU) Program
Pendidikan Profesi Ners merupakan lanjutan tahap akademik pada pendidikan sarjana keperawatan,
artinya tahap ini dilaksanakan setelah menyelesaikan program sarjana keperawatan. Program
Pendidikan Profesi Ners ini didesain pendidikan kedinasan mengacu pada PP No.4 tentang pendidikan
kedinasan dengan lama studi 2 – 3 semester dengan bobot minimal 36 SKS. Pendidikan tahap profesi
keperawatan merupakan tahapan proses adaptasi profesi untuk dapat menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam malakukan asuhan keperawatan profesional, memberikan
pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik
serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan. Program Pendidikan
Profesi Ners adalah untuk menyiapkan peserta didik untuk mampu melaksanakan fungsi dan peran
Ners. Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.232/U/2000

Universitas Wiraraja Sumenep 6


pasal 2 ayat 2 bahwa program pendidikan profesional bertujuan untuk menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional dalam menerapkan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan tehnologi dan atau kesenian serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan
nasional.

1.2.2 Hubungan program studi ners dengan program studi lain

Di universitas wiraraja saat ini memiliki 9 program studi yaitu, prodi ilmu hukum, prodi ilmu
administrasi negara, prodi manajemen, prodi akuntansi, prodi agrobisnis, prodi pendidikan ipa, prodi
keperawatan, prodi kebidanan, prodi tehnik sipil, masing masing prodi memiliki kekhususan yang
berbeda satu dengan yang lain. Hubungan prodi terdekat adalah dengan prodi S1 keperawatan, dimana
program studi ners merupakan kelanjutan dari program studi ilmu keperawatan (S-1 Keperawatan).
Pada program akademik mahasiswa akan menempuh 152 SKS dengan waktu 8 semester sedangkan di
program profesi mahasiswa akan menempuh 36 SKS selama 3 semester. Adapun hubungan tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1 : Hubungan Program Pendidikan Profesi Ners FIK dengan Program Studi Ilmu Keperawatan
Program Studi Ilmu Keperawatan Program Pendidikan Profesi Ners
2008 2009 2010 2011 2012 2012 2013 2014 2015 2016
Jml 40 80 70 80 80 70 estima - - -
mhsw si estima
si
Sumber data

1.2.3 Keunggulan dan karakteristik prodi

Keunggulan dan karakteristik dari Program Pendidikan Profesi Ners adalah ada program peminatan
selama 9 minggu di akhir stase profesi. Latar belakang program tersebut adalah karena semakin
banyaknya permintaan pasar akan tenaga professional perawat yang ahli dalam bidang keperawatan
tertentu. Program Pendidikan Profesi Ners mempersiapkan dan membekali mahasiswa sejak mereka
profesi di rumah sakit. Departemen yang di buka untuk program peminatan antara lain : medical
surgery, pediatry (PICU,NICU), emergency, dan anestesi. Mahasiswa yang menempuh program
peminatan tertentu akan mendapatkan sertifikat legal dari lembaga penyelenggara sehingga pada saat
kompetisi di dunia kerja telah memiliki keahlian mahir (advance) dan siap didayagunakan oleh rumah
Universitas Wiraraja Sumenep 7
sakit, dan kecenderungan rekrutmen tenaga perawat di rumah sakit lebih memprioritaskan lulusan
perawat yang memiliki keahlian khusus.
Perlu diskusi dengan praktisi

1.2.4 Kualifikasi dan Potensi calon peserta didik


Untuk mendapatkan input mahasiswa yang baik maka dibutuhkan kualifikasi calon mahasiswa yang
dapat mengikuti program profesi ners, adapun kualifikasi calon peserta didik untuk prodi profesi
ners adalah sebagai berikut.
1. Memiliki ijasah sarjana keperawatan
2. Kompeten secara akademik dalam bidang ilmu keperawatan (dibuktikan lulus tes tulis)
3. Mempunyai etika yang baik (tes wawancara kepribadian dan rekomendasi)
4. Sehat jasmani (lulus tes kesehatan)
Sedangkan potensi calon peserta didik didapat dari lulusan prodi S1 keperawatan dari universitas
wiraraja sendiri maupun dari universitas atau PT lain sesuai dengan kualifikasi calon peserta didik

Universitas Wiraraja Sumenep 8


BAB II

KURIKULUM

2.1 ROAD MAP KEILMUAN DAN KEAHLIAN

Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep merupakan
proses sosialisasi peserta didik dalam mendapatkan pengalaman nyata untuk mencapai kemampuan
ketrampilan profesional, intelektual, sikap, dan teknis dalam melaksanakan asuhan keperawatan
kepada klien. Berdasarkan kurikulum pendidikan tinggi keperawatan, maka program profesi
mempunyai tujuan mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian profesional dalam bentuk
pengalaman belajar klinik dan lapangan secara komprehensif.
Program Studi S1 keperawatan adalah suatu pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan
perawat yang disebut profesional. Proses pendidikan ini dilaksanakan melalui 2 tahapan, yaitu tahapan
akademik dan tahapan profesi. Proses pendidikan tahap profesi di Indonesia dikenal dengan
pengajaran klinik dan lapangan. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di kelas (pada tahap akademik) ke keadaan nyata.
Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja merupakan proses
transformasi dari mahasiswa menjadi seorang perawat profesional. Dengan kata lain, peserta didik
dengan perilaku awal sebagai mahasiswa keperawatan. Setelah program profesi ia akan memiliki
perilaku sebagai perawat profesional. Dalam fase ini, mahasiswa mendapat kesempatan beradaptasi
pada perannya sebagai perawat profesional dalam masyarakat keperawatan dan lingkungan pelayanan
/ asuhan keperawatan. Adapun rancangan keahlian yang akan dibentuk pada Program Studi Profesi
Ners dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 : Rancangan keahlian yang akan dibentuk pada Program Studi Profesi Ners FIK Unija
No. Keahlian Unit Keahlian Area Pencapaian
1 Berkomunikasi 1. Mampu melakukan komunikasi yang efektif Di seluruh area
secara efektif dalam pemberian asuhan keperawatan praktik
dalam menjalin 2. Mampu menggunakan keterampilan keperawatan
hubungan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
interpersonal 3. Mampu menggunakan teknologi dan
informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab
2 Melaksanakan 1. Mampu menggunakan proses keperawatan Diseluruh area
asuhan dalam menyelesaikan masalah klien kritis, praktik

Universitas Wiraraja Sumenep 9


keperawatan logis, dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan
profesional di keperawatan. terutama
tatanan klinik 2. Mampu memberikan asuhan yang berkualitas keperawatan
dengan secara holistik, kontinyu dan konsisten. medikal bedah,
menerapkan 3. Mampu menggunakan teknologi dan anak, maternitas
aspek etik dan informasi kesehatan secara efektif. dan jiwa.
legal 4. Mampu menjalankan fungsi advokasi untuk
mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya sendiri
5. Mampu menggunakan prinsip-prinsip
peningkatan kualitas dan berkesinambungan
dalam praktik
6. Mampu mempertahankan lingkungan yang
aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen
resiko
7. Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam
bidang kesehatan
8. Mampu memberikan dukungan kepada tim
asuhan dengan mempertahankan
akuntabilitas asuhan keperawatan yang
diberikan
9. Mampu mewujudkan lingkungan bekerja yang
kondusif
10. Mampu mengembangkan potensi diri untuk
meningkatkan kemampuan profesional
11. Mampu berkonstribusi dalam
mengembangkan profesi keperawatan
12. Menggunakan hasil-hasil penelitian untuk
diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan
3 Melaksanakan 1. Mampu menggunakan proses keperawatan Di area
asuhan dalam menyelesaikan masalah klien di keperawatan
keperawatan tatanan komunitas komunitas,
profesional di 2. Mampu bekerjasama dengan unsur terkait di keluarga, dan
tatanan masyarakat dalam menerapkan asuhan gerontik
komunitas keperawatan komunitas
3. Mampu mengembangkan program yang
kreatif dan inovatif di tatanan komunitas
dalam aspek promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
4. Mampu melaksanakan terapi
modalitas/komplementer sesuai dengan
kebutuhan klien
4 Mengaplikasi 1. Mampu merencanakan kebutuhan ruangan Keperawatan
kan keperawatan secara berkelompok medikal bedah,
kepemimpinan 2. Mampu mengorganisasikan manajemen anak, jiwa dan
dan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok komunitas
keperawatan 3. Mampu mencegah dan menyelesaikan konflik
di dalam tim
4. Mampu memberikan pengarahan kepada
anggota tim

Universitas Wiraraja Sumenep 10


5. Mampu melakukan evaluasi terhadap anggota
tim
6. Mampu menerapkan gaya kepemimpinan
yang sesuai dengan kondisi ruangan
2.2 Rancangan Kurikulum

Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep memiliki profil
atau karakteristik lulusan, yaitu:
1) Care provider (Pemberi asuhan keperawatan)
2) Community Leader (Pemimpin komunitas dimanapun beraktifitas)
3) Educator (Pendidikan kesehatan kepada sistem klien)
4) Manager (Pengelola asuhan)
5) Researcher (Peneliti pemula)
Selain itu juga, Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep
memiliki kompetensi yang harus dicapai oleh setiap peserta didik, yaitu;
Dijadikan visi misi
1) Mampu berkomunikasi efektif
2) Melaksanakan pendidikan kesehatan
3) Mengelola administrasi keperawatan
4) Berpartisipasi aktif sebagai anggota tim
5) Menerapkan aspek etik dan legal dalam praktek keperawatan
6) Melaksanakan asuhan keperawatan profesional di klinik dan dikomunitas dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan
7) Memberikan asuhan keperawatan lintas budaya dengan menghargai sumber – sumber etnik, agama
atau faktor lain dari setiap klien yang unik
8) Mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan
9) Menjalin hubungan interpersonal
10) Melakukan penelitian sederhana sebagai peneliti pemula
11) Mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau belajar sepanjang hayat

Kurikulum Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja
Sumenep mengacu pada KURNAS (SK Dirjen DIKTI Nomor 129/U/1999), tentang KIPNI (Kurikulum Inti
Pendidikan Ners Indonesia) tanggal 11 Juni 1999. Besar beban studi Program Studi Pendidikan Profesi
Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep adalah 36 SKS, dengan penjabaran sebagai
berikut (tabel 2.2) :

Universitas Wiraraja Sumenep 11


Tabel 2.2 : Kurikulum Program Studi Profesi Ners FIK Universitas Wiraraja
Kelompok Ilmu Mata Kuliah SKS
Ilmu Keperawatan Dasar Praktek Keperawatan Dasar 6
Manajemen Keperawatan 2
Ilmu Keperawatan Klinik Keperawatan Anak 3
Keperawatan Maternitas 3
Keperawatan Medikal Bedah 6
Keperawatan Gawat Darurat 2
Keperawatan Jiwa 2
Ilmu Keperawatan Komunitas Keperawatan Komunitas 2
Keperawatan Keluarga 2
Keperawatan Gerontik 2
Peminatan Klinis Keperawatan 6
Jumlah SKS 36

Sebagian besar kegiatan pengajaran pada tahap program pendidikan ini adalah berbentuk
pengalaman belajar klinik (PBK) dan pengalaman belajar lapangan (PBL), menggunakan berbagai bentuk
dan tingkat tatanan pelayanan kesehatan nyata yang memenuhi persyaratan pendidikan sebagai lahan
praktek. Program Studi Profesi Ners FIK Universitas Wiraraja dilaksanakan dengan menempatkan
mahasiswa pada institusi pelayanan kesehatan dan masyarakat sesuai kemampuan keperawatan yang
akan dicapai, dan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun. Jumlah beban studi maksimal yang dapat
diberikan dalam program profesi pada kurikulum fakultas selama 1 (satu) tahun adalah 36 SKS seperti
pada table 2.3 :

Tabel 2.3 : Penjabaran Mata Kuliah, Jumlah SKS, dan Waktu Belajar Program Studi Profesi
Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja

5
Depar JAM/SKS/1
Stase temen MATA KULIAH SKS 4 MGG HARI MINGGU BULAN
I 1 Praktek Keperawatan Dasar 6 420 60 8,6 2,00
II 2 Manajemen Keperawatan 2 140 20 2,9 0,67
  3 Keperawatan Gawat Darurat 2 140 20 2,9 0,67
  4 Keperawatan Jiwa 2 140 20 2,9 0,67
III 5 Keperawatan Anak 3 210 30 4,3 1,00
  6 Keperawatan Maternitas 3 210 30 4,3 1,00
IV 7 Keperawatan Medikal Bedah 6 420 60 8,6 2,00
VI 8 Keperawatan Komunitas 2 140 20 2,9 0,67
  9 Keperawatan Keluarga 2 140 20 2,9 0,67
  10 Keperawatan Gerontik 2 140 20 2,9 0,67
VI 11 Peminatan Klinis Keperawatan 6 420 60 8,6 2,00

Universitas Wiraraja Sumenep 12


    (Emergency, Anastesi)          
    Jumlah SKS 36 2520 360 51,4 12,86

Selanjutnya dijelaskan deskripsi masing-masing mata kuliah sebagai berikut:


1. Manajemen Keperawatan (bobot 2 SKS)
Deskripsi mata kuliah:
praktik profesi manajemen keperawatan merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam
adaptasi profesi untuk dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan manajemen dan
kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang sesuai dengan keadaan saat ini. Praktik profesi
manajemen keperawatan mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
dengan menerapkan berbagai gaya kepemimpinan yang efekfif. Selama praktik mahasiswa
memprakarsai perubahan yang efektif dan inovatif dalam asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan.
Kompetensi:
Setelah mengikuti praktik manajemen keperawatan mahasiswa mampu:
menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim, menggunakan teknologi dan
informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab, mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan
manajemen keperawatan, merencakanan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan perawatan secara
berkelompok, mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok, mencegah
dan menyelesaikan konflik didalam tim, Memberikan pengarahan kepada anggota timnya, melakukan
supervise terhadap anggota timnya, melakukan evaluasi terhadap anggota timnya, menerapkan gaya
kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi ruangan, melaksanakan perubahan dalam asuhan
dan pelayanan keperawatan, mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko, memberikan dukungan kepada tim
asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan, mewujudkan
lingkungan bekerja yang kondusif, mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional, berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan, menggunakan hasil
penelitian untuk diterapkan dalam pengelolaan klien.

2. Keperawatan Gawat Darurat (bobot 2 SKS)

Deskripsi mata kuliah:

Prakti k profesi keperawatan gawat darurat merupakan program yang menghantarkan


mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap,
dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi
advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi

Universitas Wiraraja Sumenep 13


dari hasil penelitian yang berkaitan dengan keperawatan gawat darurat. Praktik Profesi
Keperawatan Gawat darurat mencakup asuhan keperawatan dalam konteks keluarga pada klien
dengan berbagai tingkat usia yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat
gangguan salah satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya dalam keadaan gawat
darurat.

Kompetensi:

Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan gawat darurat mahasiswa mampu : melakukan
komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat
usia dalam keadaan gawat darurat, menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja
tim, menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab,
menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada berbagai tingkat
usia, dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan: termoregulasi : trauma kapitis; Oksigenasi : Infark
Miokard, Gagal nafas, trauma thoraks; pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : DM dengan
ketoasidosis , krisis timid; keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa, menggunakan
langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
keadaan gawat darurat, mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat, men demonstrasikan keterampilan
teknis keperawatan yang sesuai dengan Ld e n g a n s t a n d a r y a n g b e r la k u a t a u s e c a r a k re a ti f
d a n in ov a ti f a g a r p e la y a n a n yang diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai
tingkat usia dalam keadaan gawat darurat: resusitasi/RJP/BHD, mengembangkan pola pikir kritis, logis
dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
keadaan gawat darurat (Triage), menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia
dalam keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil
keputusan untuk dirinya, mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien dengan berbagai tingkat
usia dalam keadaan gawat darurat, melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang
berlaku dalam bidang kesehatan, me m b e r i k a n d u k u n g a n k e p a d a ti m a s u h a n d e n g a n
m e m p e r t a h a n k a n akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan, mewujudkan lingkungan
bekerja yang kondusif, mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional,
berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan, m enggunakan hasil penelitian untuk
diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.

3. Keperawatan Jiwa (bobot 2 SKS)


Deskripsi Mata kuliah :
P ra kti k p rof e s i ke p e r a w a t a n ji w a m e r u p a k a n t a h a p a n p r og ra m y a n g menghantarkan

Universitas Wiraraja Sumenep 14


mahasiswa ketika adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam
melakukan asuhan keperawatan jiwa yang diberikan kepada individu, keluarga dan masyarakat balk
yang sifatnya preventif, promoti f, kurati f dan rehabilitati f serta memberikan pend i d i kan
kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkim yang berkaitan dengan keperawatan jiwa. Praktik profesi
keperawatan jiwa berfokus pada penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah
kesehatan jiwa dalam konteks keluarga dan masyarakat melalui penerapan terapi modalitas
keperawatan.
Kompetensi :
Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Jiwa mahasiswa mampu:
melakukan komunikasi yang terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan jiwa, menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam keda tim, m enggunakan
teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab, memberikan asuhan
keperawatan kepada individu, anak dan keluarga yang mengalami masalah adaptasi blo-psiko-
sosio-spiritual terutama masalah gangguan i iwa dengan core problem; Hallusinasi, Waham, Harga Dirt
Rendah, Isolasi Sosial, Bunuh Din, Perilaku Kekerasan dan Defisit Perawatan Dirt. peserta pratik
melakukan proses keperawatan jiwa, menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan
legal, memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari
setiap klien yang unik, mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien, mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan
efisien dan efektif, mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan jiwa, memberikan asuhan yang berktinlitas secara holistik, kontinyu dan konsisten,
menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil
keputusan untuk dirinya, mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko, memberikan dukungan kepada tim
asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan, mewujudkan
lingkungan bekeda yang kondusif, mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional, berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan, menggunakan hasil
peneliti an untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.

4. Keperawatan Anak (bobot 3 SKS)


Deskripsi mata kuliah:
Prakti k profesi keperawatan anak merupakan program yang menghantarkan mahasiswa
dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam

Universitas Wiraraja Sumenep 15


melakukan asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan
kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien anak dan keluarganya, membuat keputusan legal
dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada anak.
Praktik profesi keperawatan anak mencakup anak dengan berbagai tingkat usia neonatus, bayi,
toddler, pra sekolah, sekolah dan remaja ) dalam konteks keluarga yang bertujuan untuk
optimalisasi pertumbuhan clan perkembangan pada anak sehat, anak sakit akut dan sakit yang
mengancam kehidupan, anak dengan masalah pediatrik sosial dan manajemen terpadu balita sakit,
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan ditatanan klinik.

Kompetensi :
Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan anak mahasiswa mampu:
Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan anak dengan berbagai
tingkat usia dalam konteks keluarga, menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja
tim, menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab,
menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien anak pada berbagai
tingkat usia dalam konteks keluarga ditatanan klinik ; bayi dan anak dengan gangguan
termoregulasi : MAS, RDS, BBLR, Thypoid, Morbili; bayi dan anak dengan gangguan oksigenasi
akibat RDS, Pneumonia, Asma, Anemia, Thalasemia; bayi dan anak dengan gangguan eliminasi akibat
kelainan kongenital Hirschprung, Atresia Ani, Hypospadia, Labiopalatoschiziz; bayi dan anak dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit :, Diare, DHF, NS; bayi dan anak dengan
gangguan nutrisi: KEP/ malnutrisi, Juvenile DM, Obesitas; bayi dan anak dengan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan; bayi dan anak dengan gangguan keamanan fi sik :
Leukemia, ITP, Trombositopenia, Meningitis / Enchepalitis, Hyperbilirubinemia, Kejang,
menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien anak dalam konteks
keluarga, mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien anak
dalam konteks keluarga, mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai
dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang
diberikan efisien dan efektif pada klien anak, mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan keperawatan pada klien anak dalam konteks keluarga, menjalankan fungsi
advokasi untuk mempertahankan hak klien dan keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk
dirinya, mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan s t r a t e g i
m a n a j e m e n k u a l i t a s d a n m a n a j e m e n r e s i k o p a d a k l i e n a n a k d a l a m konteks keluarga,
membuat klasifi kasi dan ti ndakan dan' kasus yang diperoleh di Puskesmas, dengan
pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), memberikan asuhan keperawatan pada anak
dengan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sehat di masyarakat, memb e ri k a n d u k u n g a n

Universitas Wiraraja Sumenep 16


k e p a d a ti m a s u h a n d e n g a n m e m p e rt a h a n k a n akontabilitas asuhan keperawatan yang
diberikan, mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif, mengembangkan potensi diri untuk
meningkatkan kemampuan professional, berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan,
menggunakan hasil peneliti an untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan

5. Keperawatan Maternitas (bobot 3 SKS)


Deskripsi mata kuliah:
Praktik profesi keperawatan maternitas merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam
adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan
asuhan keperawatan profesional, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi
pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang
berkaitan dengan keperawatan maternitas dalam konteks keluarga. Praktik profesi keperawatan
maternitas dilakukan secara bertahap dimulai dari prenatal, intranatal dan post natal serta yang
mengalarm masalah pada sistem reproduksi dan pengaturan kehamilan.
Kompetensi :
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan maternitas mahasiswa mampu: melakukan komunikasi
yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada ibu hamil, melahirkan dan paska
melahirkan serta yang mengalami masalah pada sistem reproduksi dan pengaturan kehamilan dan
kelnarganya, menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam keja tim, menggunakan
teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab, menggunakan proses
keperawatan pada ibu hamil, melahirkan dan paska melahirkan serta yang mengalami
masalah pada system reproduksi dan pengaturan kehamilan, menggunakan langkah-langkah
pengambilan keputusan etis dan legal merencanakan program keluarga berencana, memberikan
asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien yang unik,
mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan ibu hamil, melahirkan,
paska melahirkan, masalah pada system reproduksi dan pengaturan kehamilan,
mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang
berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif
,mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan
maternitas, memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten, menjalankan
ftingsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya,
mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi
manajemen kualitas dan manajemen resiko, memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan
mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan, mewujudkan lingkungan bekerja
yang kondusif, mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional,

Universitas Wiraraja Sumenep 17


berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan, menggunakan hasil peneliti an untuk
diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan maternitas.

6. Keperawatan Medikal Bedah (bobot 6 SKS)


Deskripsi mata kuliah:
P r a k ti k profesi keperawatan medikal Bedah merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika melakukan asuhan keperawatan profesional,
memberikan pendidikan kesehatan, menjalank-an fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan
legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini ya ng berka ita n denga n kepe ra wata n
pa da orang dewa sa. P ra kti k P rof esi Keperawatan Medikal Bedah mencakup asuhan
keperawatan pada klien dewasa dalam konteks keltiarga yang mengalami masalah pemenuhan
kebutuhan dasarriya akibat gangguan satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya.

Kompetensi :
Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Medikal Bedah mahasiswa
mampu:
Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada orang dewasa,
menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim, menggunakan teknologi dan
informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab, menggunakan proses keperawatan dalam
menyelesaikan masalah klien dewasa ditatanan klinik dengan gangguan: - Termoregulasi : Thypoid;
Oksigenasi akibat ARDS, Pneumonia, Asma, Anemia, Dekompensasio cordis, Ca pare; Eliminasi :Ileus, Ca
saluran cerna, BPH; pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : Diare, DHF, ARF/CRF, Pankreatitis
akut, Kolelitiasis akut; Nutrisi: DM, Hipo/hipertiroid; Keamanan fisik : Leukemia , Stroke, Cirhep,
hepatitis, HIV/AIDS; Mobilitas fisik: fraktur, menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis
dan legal, memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari
setiap klien yang umik, mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
klien dewasa, mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan
efisien dan efektif, mengembangkan pola pikir kritis, logic dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan orang dewasa, memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan
konsisten, menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil
keputusan untuk dirinya, mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko, melaksanakan pelayanan kesehatan

Universitas Wiraraja Sumenep 18


sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan, memberikan dukungan kepada tim
asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan, mewujudkan
lingkungan bekeda yang kondusif, mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional, berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan, menggunakan hasil penelitian
untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan
7. Keperawatan Komunitas dan Keluarga (bobot 4 SKS)
Deskripsi mata ajar:
Prakti k profesi keperawatan keluarga dan komunitas merupakan tahapan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan
secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan
tersier kepada individu, kelii grga, kelompok, dan komunitas dengan masalah kesehatan yang bersifat
aktual, risiko dan potensial, menjalankan fungsi advokasi, membuat keputusan legal dan etik Berta
menggunakan hasil penelitian terkini terkait dengan keperawatan keluarga dan komunitas. Praktik
profesi keperawatan keluarga dan komunitas berfokus kepada kebijakan dan program
pemerintah tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui kerjasama
dengan lintns program dan sektoral
Kompetensi :
Setelah melaksanakan praktek profesi keperawatan keluarga dan komunitas mahasiswa
memiliki kemampuan :
Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada individu, keluarga,
kelompok dan komunitas, Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim,
Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab,
Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan
individu, keluarga, kelompok dan komunitas, Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat
dalam menerapkan asuhan keperawatan komunitas, Menggunakan langkah-langkah pengambilan
keputusan etis dan legal, Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau
faktor lain dari setiap individu, keluarga, kelompok dan komunitas klien yang unik, Mengkolaborasikan
berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan secara individu, keluarga, masyarakat dan
komunitas, Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan
standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan
efektif, Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam aspek
promoti f preventi f, kurati f dan rehabilitati f melalui pemberdayaan masyarakat,
Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan keluarga
dan komunitas, Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten,
menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak individu, keluarga, masyarakat dan

Universitas Wiraraja Sumenep 19


komunitas agar dapat mengambil keputusan, mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten
melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko, Memberikan dukungan
kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan,
Mewujudkan lingkungan bekeda yang kondusif, Mengembangkan potensi din' untuk meningkatkan
kemampuan professional, Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan, Menggunakan
hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan, Mampu melaksanakan
terapi modalitas/ Komplementari sesuai dengan kebutuhan klien.

8. Keperawatan Gerontik (bobot 2 SKS)


Deskripsi Mata Ajar :
Praktik profesi keperawatan gerontik merupakan program yang menghantarkan mahasiswa
dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam
melakukan asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan
kesehatan, menjalankan ftingsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan keperawatan gerontik. Praktik profesi
keperawatan gerontik berfokus pada klien usia lanjut dengan masalah kesehatan yang
bersifat aktual, risiko dan potensial serta untuk meningkatkan kualitas hidup klien.
Kompetensi:
Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan Gerontik mahasiswa mampu:
Melakukan komunikasi efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien usia lanjut,
Menggunakan keterampilan interpersonal efektif dalam kerja tim, Menggunakan teknologi informasi
kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab, Menggunakan proses keperawatan dalam
menyelesaikan masalah klien usia lanjut, Oksigenasi akibat COPD, Pneumonia hipostati k,
Dekompensasio cordis, hipertensi, Eliminasi : BPH, Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit :
Diare, Nutrisi: KEP, Keamanan fisik dan Mobilitas fisik: fraktur, arthritis, Menggunakan langkah-
langkah pengambilan keputusan etis dan legal. Memberikan asuhan peka budaya dengan
menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien usia lanjut yang unik, Mengkolaborasikan
berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien usia lanjut, Mendemonstrasikan
keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau
secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif, Mengembangkan pola
pikir kritis, logis, etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan usia lanjut, Memberikan asuhan
yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten, Menjalankan fungsi advokasi untuk
mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya, Mempertahankan
lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan
manajemen resiko, Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam

Universitas Wiraraja Sumenep 20


bidang kesehatan, Memberikan dukungan kepada ti m asuhan dengan
m e m p e r t a h a n k a n akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan, Mewujudkan lingkungan
bekeda yang kondusif, Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional,
Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan, Menggunakan hasil penelitian untuk
diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.
2.3 Sistem Pembelajaran

Secara umum kegiatan pembelajaran pada Program Studi Profesi Ners di FIK Universitas
Wiraraja dibagi menjadi 2 tempat belajar yaitu : rotasi klinik dan rotasi non klinik. Rotasi di bagian klinik
dicapai di Rumah Sakit Pendidikan yaitu rotasi bagian empat besar: Keperawatan Medikal Bedah (KMB),
Keperawatan Gawat Darurat (Gadar), Keperawatan Anak, dan Keperawatan Maternitas. Bagian sedang
yaitu Manajemen Keperawatan juga dilakukan di rumah sakit pendidikan. Pencapaian kompetensi
keperawatan jiwa dicapai di Rumah Sakit Jiwa Lawang. Rotasi Non Klinik ; Stase di Puskesmas
merupakan stase bagian besar, sedang dan kecil. Yang termasuk dalam rotasi non klinik adalah
pencapaian kompetensi: Keperawatan Keluarga, Keperawatan Komunitas, Keperawatan Gerontik.

Mekanisme bimbingan program profesi dibagi menjadi tiga tahap; yaitu tahap persiapan,
tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Pada setiap tahap tersebut pembimbing dan peserta didik
diharapkan melakukan interaksi. Adapun metode pembelajaran yang digunakan seperti pada tabel 2.4
berikut ini:
Tabel 2.4 : Metode pembelajaran Program Studi Profesi Ners di FIK Unija
ACTIVITIES
NO NOTE
CLINIC COMMUNITY
1.  Bedside Teaching+ Clinical  Community Health
Tutorial Teaching + Tutorial
Community
2.  Clinical Science  Community Journal Presentation
Science
3.  Case Report Session  Case Report Case Presentation
Session
4.  Direct Observation
Procedural Skill (DOPS)
5.  Mini-Clinical Evaluation  Mini-Clinical
Excercise (Mini-Cex) Evaluation Excercise
(Mini-Cex)
6.  Meet the Expert  Meet the Expert
7  Conference (Pre& Post)  Conference
(Pre&Post)
8.  Case Progress Report / SOAP
9  Final examination

Sedangkan tugas Preseptor dan Pembimbing Klinik tampak pada tabel 2.5 berikut ini:

Universitas Wiraraja Sumenep 21


Tabel 2.5: Tugas Preseptor dan Pembimbing Klinik Program Studi Profesi Ners di FIK Unija
JOB DESCRIPTION
NO NOTE
PRECEPTOR CLINICAL INSTRUCTUR
1. Bedside Teaching + Tutorial Conference LP & Askep (Pre&Post)
Klinik
2. Clinical Science Case Progress Report/SOAP

3. Case Report Session Direct Observation


Procedural Skill (DOPS)
4. Direct Observation Procedural
Skill (DOPS,)
5. Mini-Clinical Evaluation
Excercise (Mini-Cex)

Kegiatan pembelajaran klinik dan komunitas meliputi proses dan evaluasi, baik yang dilakukan di
RS Pendidikan ataupun Puskesmas. Proses pembelajaran meliputi:
1. Bedside teaching (BST).
Bedside teaching merupakan inti dari pembelajaran kepaniteraan. Bedside teaching yang ideal
adalah dengan mendemonstrasikan tekhnik pemeriksaan fisik, interview, clinical nursing skills, dan
pengembangan interpersonal skill. Selain itu, bedside teaching juga menunjukkan interaksi antara
pembimbing, mahasiswa, dan pasien serta merupakan role mode dan preceptor. Dilakukan tidak
lebih dan 45 menit. Dalam pelaksanaan bedside teacing preceptor menilai sesuai form yang ada.
Kasus atau skill yang di-BST-kan sesuai dengan ketentuan masing-masing departemen yang telah di
cantumkan didalam logbook.
Kegiatan pembelajaran ini merupakan diskusi tentang kasus pasien yang ada dalam logbook.
Adapun format bentuk laporan analisis kasus pada tabel 2.6 :
Tabel 2.6: Case Analysis (Sebagai Tahapan dalam Tutorial)
Don’t Learning Problem
Problem Hypothesis Mechanism More info
Know issues Solving
Decision
Making:
Diagnosis:
lntervension

Kompetensi BST yang akan dinilai:


Keterampilan komunikasi terapeutik, Keterampilan pemeriksaan fisik, Profesionalisme/kualitas
kemanusiaan, Kemampuan pengumpulan dan intenpretasi data, Keterampilan pengambilan putusan
klinis/intervensi keperawatan, Organisasi/efisiensi proses bedside teaching dan presentasi, Kompetensi
klinis keperawatan secara keseluruhan.
2. Case report session (presentasi kasus).

Universitas Wiraraja Sumenep 22


Kegiatan pembelajaran ini merupakan diskusi tentang kasus yang pernah dilakukan dalam bedside
teaching sebelumnya atau kasus yang telah ditentukan. Dapat juga menggunakan kasu-kasus yang
spesifik yang disesuaikan dengan modul dan tujuan pembelajaran. Dalam presentasi kasus ini selama
120 menit, satu kelompok mahasiswa dibagi menjadi kelompok presenter dan audience. Preceptor
melakukan selesai dengan menggunakan form yang telah disediakan.
3.Clinical/community science (jurnal).
Kegiatan ini merupakan diskusi kasus atau isu-isu ilmiah (jurnal) yang berkaitan dengan topik
pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam menerapkan Evidence
Based Nursing (EBN) dalam memecahkan masalah-masalah klinis. Dalam presentasi jurnal ini selama
120 menit, satu kelompok mahasiswa dibagi menjadi kelompok presenter dan audience. Preceptor
melakukan selesai dengan menggunakan form yang telah disediakan.
4.Direct Observation Prosedural Skill (DOPS).
DOPS merupakan kegiatan untuk mengevaluasi kegiatan Koas-ners selama satu departemen kegiatan
ini untuk menilai performen Skill koas-ners dalam satu stase, dan untuk menilai pencapaian skill dalam
satu departemen. Preseptor dan Pembimbing kUnik menilai sesuai dengan form yang ada dengan
waktu 20 menit.
5. Mini-Cex (Mini Clinical/Community Evaluasi Exercise)
Mini Clinical/Community Evaluasi Exercise merupakan kegiatan untuk mengevaluasi kegiatan Koas-ners
selama satu departemen. Kegiatan ini untuk menilai performen kasus koas-ners dalam satu stase mulai
dan kemampuan interview, pemeriksaan fisik dan lain – lain. Kegiatan Mini-Cex dilakukan dua kali
selama satu stase:
a. Mini-Cex: Sebagai ujian Formatif
Dapat dilakukan pada setiap hari sabtu satu koas yaitu mulai minggu I-V
b. Mini-Cex: Sebagai ujian Sumatif
Dilakukan pada akhir stase yaitu minggu V
Kompetensi Mini-Cex yang akan dinilai: Keterampilan komunikasi terapeutik, Keterampilan
pemeriksaan fisik, Profesionalisme/kualitas kemanusiaan, Kemampuan pengumpulan dan interpretasi
data, Keterampilan pengambilan putusan klinis/intervensi keperawatan, Organisasi/efisiensi proses
bedside teaching dan presentasi, Kompetensi klinis keperawatan secara keseluruhan, Preseptor menilai
sesuai dengan form yang ada dengan waktu satu kegiatan MiniCex: 20 Menit.
6. Meet the Expert (Temu ahli/kuliah pakar).
KegiatanTemu ahil dilakukan apabila dan skill atau kasus yang telah ditetapkan oleh masing-masing
departemen belum terpenuhi, sehingga diperlukan pendalaman terhadap kasus/skill dan orang yang
ahli di bidangnya dan berpengalaman dalam kasus/skill. Inti Kegiatan ini adalah kemampuan

Universitas Wiraraja Sumenep 23


menjelaskan terkait kasus di komunitas/ masyarakat. Kegiatan dilakukan selama 120 menit dan tidak
masuk dalam selesai.
7.Conference
Conference merupakan sesi diskusi dan menjadi kesempatan yang ideal untuk menilai kesiapan dan
kemampuan mahasiswa, memperbaiki kemampuan problem solving serta performance mahasiswa
secara keseluruhan dan aspek skill, knowledge dan attitude.
Conference terdiri dan pre-conference dan post-conference.
a. Pre-conference bertujuan untuk mengetahui kesiapan knowledge mahasiswa sebelum
membenikan asuhan keperawatan pada klien kelolaan. Hal ml bisa dinilai dan laporan pendahuluan
yang dibuat mahasiswa.
b. Post-conference bertujuan untuk menilai sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam memberikan
asuhan kepenawatan terhadap klien kelotaannya. Hal ini bisa dinilai dan laporan asuhan
keperawatan dan follow up yang dibuat mahasiswa
8. Case Progress Report/ Catatan perkembangan pasien (SOAP).
Kegiatan ini dilakukan untuk menilai mahasiswa dalam pendokumentasian asuhan keperawatan yang
meliputi: pengkajian, menegakkan diagnosa keperawatan, menentukan intervensi, melakukan
implementasi dan membuat evaluasi (SOAP). Pembimbing klinik preceptor diharapkan dan mohon
diberi komentar/saran apakah mahasiswa sudah benar/tidak, perlu berlatih lagi/tidak.

Model bimbingan pada Program studi Profesi Ners Universitas Wiraraja Sumenep menggunakan
model preseptorship dan mentorship. Istilah preceptoring dan mentoring Bering digunakan untuk maksud
yang hampir sama (interchangeably). Perbedaannya adalah; pada program mentoring, proses
pembimbingan berlangsung lama sedangkan pada preceptoring berdurasi pendek dan
pembimbingan diberikan secara intens. Model bimbingan ini merupakan sistem dan proses
melimpahkan kewenangan secara bertahap dari para preseptor / mentor kepada peserta didik.
Setiap ruang yang dilalui peserta didik harus memiliki pembimbing yang berperan sebagai preseptor /
mentor. Tujuannya adalah agar peserta didik menjadi dewasa dan matang dalam profesionalisme
keperawatan sehingga ketika lulus mampu menjadi profesional sejati. Peserta didik harus
merupakan seseorang yang telah dibekali dengan kompetensi yang diperlukan dan mahir untuk
menjalankannya, sehingga dapat berfungsi sebagai praktisi yang akuntabel. Oleh karena itu, semua
peserta didik yang akan berperan sebagai preseptee adalah individu yang bare akan memasuki dunia
nyata dan memerlukan bimbingan namun telah memiliki seluruh kompetensi yang diperlukan.
Pada program preseptoring / mentoring, proses mempelajari suatu kompetensi
sudah diminimalisasi, sebaliknya pada pendidikan ini difokuskan pada penerapan
pengetahuan, teori, konsep, sikap, dan ketrampilan kedalam tatanan nyata dengan subyek Mien

Universitas Wiraraja Sumenep 24


nyata / riil bukan pasien simulasi. Oleh karma itu, keberadaan seseorang yang bertindak sebagai
pembimbing clan preseptor bukan hanya memberikan bimbingan tetapi juga melimpahkan sebagian
kewenangan yang dimilikinya dalam memberikan asuhan klien kepacla, peserta didik.
a. Definisi Preseptor/ mentor
Preseptor / mentor dapat merupakan seorang dosen yang ditempatkan ditatanan klinik atau perawat
senior yang bekerja ditatanan layanan dan ditetapkan sebagai preseptor. la harus seorang ahli atau
berpengalaman dalam memberikan pelatihan dan pengalaman praktik kepada peserta didik; biasanya
seorang perawat praktisi yang bekelga dan berpengalaman di suatu area keperawatan t e r t e n t u ,
y a n g m a m p u m e n g a ja rk a n , m e m b e ri k a n k on se l in g , menginspirasi, Berta bersikap, dan
bertindak sebagai model peran untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan individu
pemula dalam periode tereantu dengan tujuan tertentu mensosialisasikan pemula,
kedalam peran baru sebagai profesional.
b. Kriteria preseptor / mentor
P r e s e p t o r a t a u m e n t o r p a d a p e n d i d i k a n n e r s i n i s e h a r u s n y a berpendidikan lebih
tinggi dari peserta didik (PP no. 19/2005, pasal 36 ayat 1), minimal merupakan seorang ners
tercatat (STR) / memiliki lisensi (SIP/SIK) yang berpengalaman klinik minimal 5 tahun, Memiliki
sertifikat kompetensi sesuai keahlian di bidangnya (PP no 19/2005 tentang standar nasional
pendidikan, pasal 31 ayat 3 dan pasal 36 ayat 1) . Telah berpengalaman minimal 2 tahun
berturut-turut ditempatnya bekeda dimana ybs ditunjuk sebagai preseptor / mentor sehingga
dapat membimbing peserta didik dengan balk, Merupakan model peran ners yang baik dan layak
dicontoh karena sikap, perilaku, kemampuan profesionalnya diatas rata, Telah mengikuti pelatihan
pendidik klinik yang memahami tentang kebutuhan, peserta didik akan dukungan, upaya pencapaian
tujuan, perencanaan kegiatan dan cara mengevaluasinya.
c. Kemampuan preseptor / mentor
Seseorang yang menjadi preceptor/ mentor harus mampu:
Berkomunikasi secara baik dan benar, Model peran profesional, Berkeinginan memberikan waktu
yang cukup untuk peserta didik, Pendengar yang balk dan mampu menyelesaikan masalah, Tanggap
terhadap kebutuhan dan ketidak-berpengalaman peserta didik, Cukup megenali dan terbiasa dengan
teori dan praktik terkim, Kompeten dan percaya diri dalam peran sebagai preseptor / mentor,.
d. Tugas pokok preseptor / mentor
Preseptor / mentor mengidentifikasi kebutuhan belajar klinik peserta didik melalui silabus /
Course Study Guide / modul praktik dari institusi pendidikan, Cukup berpengalaman dan kompeten
untuk membantu peserta didik menerapkan pengetahuan teoritis kedalam praktik, Memperlihatkan
komitmen tinggi untuk membimbing peserta didik selama proses belajar klinik berlangsung,
Membantu menyelesaikan masalah yang bersifat transisi peran dari

Universitas Wiraraja Sumenep 25


peserta didik menjadi ners kompeten yang dihadapi oleh peserta didik, Bersama peserta didik
memformulasikan tujuan belajar untuk menjembatani masalah transisional tersebut diatas,
Me n ye le sa ika n ma sa la h , me m b a nt u m e mb u a t ke p u t u sa n da n menumbuhkan
akuntabilitas peserta didik selama proses belajar, Memfasilitasi sosialisasi profesional peserta
didik kedalam peran profesi ners peserta didik, Memberikan umpan balik secara terus
menerus dan periodik pada peserta didik terkait kemajuan atau kelemahan peserta didik
selama belajar di klinik, Berperan sebagai narasumber dalam memberikan dukungan personal
dan profesional kepada peserta didik, Membantu peserta didik dalam mengkaji, memvalidasi, Berta
mencatat pencapaian kompetensi klinik peserta didik.
e. Persiapan sebelum melakukan program preseptor.
Setiap peserta didik yang ditempatkan di RS tertentu sebagai wahana praktik harus
menjalani beberapa hal yang merupakan kegiatan wajib yaitu: Melakukan kegiatan orientasi RS
dan ruang rawat dan menerima buku pedoman preseptorship dan program kegiatannya.
Memberikan waktu pada peserta didik untuk mendalami ruang rawat dan kliennya pada saat
orientasi. Menjalani latihan yang diadakan oleh institusi pendidikan bekedasama dengan RS selama 2
hari. Pelatihan informal meliputi diseminasi informasi terkait berbagai hal, seperti berikut: kebijakan
yang berlaku di RS dan ruang rawat dimana peserta didik ditempatkan. sifat layanan yang diberikan.
jenis dan kriteria pasien yang dirawat. aturan dan ketentuan apabila menghadapi situasi tidak
diharapkan seperti klien jatuh, salah memberikan obat, kebakaran, dll. kedudukan dan posisi
preseptor dan peserta didik. Melakukan pertemuan formal dengan preseptor dan manajer ruang
rawat, untuk : Mendiskusikan peran preseptor dan harapan peserta didik. Berbagi informasi tentang
tujuan dan luaran prows belajar peserta didik berdasarkan pengalaman lalu, kualifikasi preseptor
dan kemampuan belajar peserta didik. Menetapkan jumlah jam tatap muka untuk berdiskusi
antara preseptor dan peserta didik. Menetapkan kesepakatan periode dan tanggal evaluasi /
review peserta didik. Menyepakati kontrak belajar.
f. Pelaksanaan kegiatan program preseptorship.
Sebelum peserta didik memulai kegiatan praktiknya, manajer ruangan memberikan kepada
seti ap preseptor/mentor beberapa kasus klien dengan berbagai tingkat ketergantungan
dan tingkat kebutuhan dasar yang berbeda. Lazimnya, setiap preseptor/mentor memiliki 4 sd 6
klien yang menjadi tanggung jawabnya. Setiap preseptor/mentor memiliki 2 sampai dengan 3 orang
peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. Preseptor/mentor harus memahami karakteristik
setiap peserta didik agar ketika melimpahkan sebagian k ewena nga n yang dimilikiny a ti da k
me nyam a-rata kan ti ng kat kemampuan menjalankan kompetensi dari masing2 peserta
didik, walaupun is harus memiliki asumsi bahwa setiap peserta didik telah memiliki kompetensi
yang diperlukan untuk menjadi seorang ners clan telah lulus uji masuk klinik. Mengikuti preseptor

Universitas Wiraraja Sumenep 26


dalam mengkaji klien, menghadiri pertemuan tim asuhan, m e n d ok u m e n t a s ik a n ,
m e n g o p e ra si on a lk a n k om p u t e r, mengantarkan klien keluar ruang rawat. Memperkenalkan
secara extensive pada komunitas klien yang berada di ruangan dimana peserta didik ditempatkan.
Secara teratur menghadin pertemuan dengan perawat ruangan ketika diadakan diskusi
kasus. Mendengarkan ners spesialis atau konsultan ketika memberikan ceramah atau
pencerahan bagi perawat.
Sistem Penilaian umum profesi.
Evaluasi hasil studi adalah penilaian terhadap pengetahuan, skill atau ketrampilan serta prilaku
atau sikap mahasiswa dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan pendidikan yang ditetapkan pada
cabang ilmu di bagian yang bersangkutan.
Evaluasi terhadap mahasiswa tahap profesi mencakup unsur-unsur:
a. Penilaian Performen Departemen
Koas-ners boleh mengikuti ujian akhir departemen apabila telah menyelesaikan performen
departemen/telah dianggap lulus performen departemen. Komponen performen departemen adalah
sebagal berikut: Kehadiran: mahasiswa wajib hadir 100%, Laporan kasus kelolaan, Laporan catatan
perkembangan (SOAP), Pencapahan skill kompetensi minimal 75% dan kompetensi skill yang
ditetapkan Mahasiswa menunjukkan perilaku sebagai seorang calon professional.
b. Assessment Departemen
Ada empat komponen sebagai penilaian akhir suatu departemen:
Tabel 2.6: Peneliaian Program Pendidikan Profesi Ners fIK Unija
NO JENIS KEGIATAN BOBOT NILAI RATA HASIL
(a) (b) (a) x (b)
A. PROSES STASE:
1. Bedside Teaching (Tutorial) 20%
2. Presentasi Kasus 10%
3. Presentasi Jurnal 10%
4. Mini-Cex (Formatif) 15%
5. DOPS 20%
B. UJIAN AKHIR STASE
1. Mini-Cex (Sumatif) 25%
JUMLAH (A+B) 100%
C. ATTITUDE

Standar penilaian
Penilaian ners dilakukan oleh preseptor klinik. Setelah nilai ada, pada akhir stase mahasiswa diharuskan
mengumpulkan Log Book kepada bagian Profesi PSIK. Standar pembakuan skor nilai akhir menjadi nilai
dalam bentuk huruf mengacu pada sistem PAP yang berlaku seperti yang terdapat pada tabel 2.7 :
Tabel 2.7 : Standar penilaian Program Studi Profesi Ners FIK Universitas Wiraraja Sumenep
No. Huruf Angka (Skala 0 – 4) Angka (Skala 0 – 100)

Universitas Wiraraja Sumenep 27


1. A 4 80< x ≤ 100
2. B+ 3.5 75< x ≤ 80
3. B 3 68< x ≤ 75
4. C+ 2.5 59< x ≤ 68
5. C 2 50< x ≤ 59
6. D 1 40< x ≤ 50
7. E 0 0≤ x ≤ 40

Kelulusan :
Mahasiswa dinyatakan lulus stase bila telah mencapai nilai minimal 68 (B). Apabila setelah dilakukan
penghitungan nilai akhir stase terdapat: ≤ 3 nilai C maka mahasiswa harus mengulang ujian pada mata
kuliah tersebut ≥ 4 nilai D maka mahasiswa harus mengulang ujian periode berikutnya.

Ujian komprehensif:
Setelah menempuh pendidikan di semua departemen, maka mahasiswa akan mengikuti ujian
komprehensif sebagai syarat untuk pelantikan Ners. Ujian komprehensif terdiri dari:
1. Evaluasi klinik, yaitu berupa ujian kasus yang menyeluruh meliputi semua proses keperawatan
(pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi). Evaluasi klinik dilakukan pada
empat stase klinik, yaitu: Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan
Anak dan Keperawatan Maternitas.
2. DOPS (Directly Observed Procedural Skills), yaitu berupa ujian skill yang dilaksanakan di
laboratorium PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja.

Disesuaikan dengan kurikulum

BAB III
SUMBER DAYA

Universitas Wiraraja Sumenep 28


3.1 Sumber Daya Manusia
Penyelenggaraan dan pengelolaan Program Pendidikan Profesi Ners FIK UNIJA dilakukan dengan 2
kebijakan yakni desentralisasi akademik (praktek profesi) dan sentralisasi administratif, sehingga
memberikan peluang seluas-luasnya pada FIK UNIJA untuk mengembangkan bidang akademiknya sesuai
dengan kespesifikan program studi, tetapi secara administratif masih terpantau dan terkendali oleh pihak
universitas.
Secara umum sistem pengelolaan pengelolaan universitas, fakultas, program studi dan unit-unit lainnya
telah diatur dalam statuta yang ditetapkan universitas dan dijabarkan melalui beberapa aturan. Sistem
organisasi FIK UNIJA dipimpin oleh Dekan dan dibantu oleh Pembantu Dekan I yang melaksanakan tugas
bidang akademik, Pembantu Dekan II yang melaksanakan tugas bidang pengembangan sumberdaya dan
keuangan serta bidang kemahasiswaan di tingkat fakultas. Unsur-unsur pimpinan dalam fakultas memiliki
kewenangan pengaturan terhadap pelaksanaan kegiatan akademis baik dari segi administratif,
pengembangan dan memberikan kebijakan sesuai dengan kebijakan universitas, sedangkan pelaksanaan
program pengajaran yang sifatnya tehnis di serahkan pengelolaannya pada prodi, dekanat berperan
sebagai kontroling dan memberikan pengarahan. Sedangkan pelaksanaan program pengajaran didukung
dengan pengelolaan laboratorium yang baik oleh Kepala Laboratorium dan wakilnya.

Kontroling dan pengarahan dari dekan dimaksudkan untuk melakukan penjaminan mutu terhadap
pelaksanaan kegiatan akademik dan non akademik, sedangkan dari tingkat universitas penjaminan mutu
akademik dilakukan oleh Badan Pengendali Mutu Akademik (BKMA).

Untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif dan produktif, di universitas wiraraja diterapkan
sistem reward dan punishment, yang diterapkan untuk dosen, karyawan, dan mahasiswa. Setiap tahun
dilaksakanan pemilihan dosen, karyawan dan mahasiswa berprestasi, yang biasa dilakukan bertepatan
dengan peringatan dies natalis universitas wiraraja, penghargaan lain juga disampaikan juga dengan
pemberian insentif bagi dosen atau karyawan, sedangkan untuk sistem punishment dilakukan dengan
pemberian surat peringatan hingga pemberian pemberhentian kerja.

Metode baku mutu dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu kesiapan proses pembelajaran
(meliputi persiapan dosen, mahasiswa, administrasi, serta sarana dan prasarana), pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pembelajaran (meliputi: metode, strategi dan cara mengajar dosen, keterlibatan mahasiswa
dan kecukupan sarana), serta sistem penilaian mata kuliah.Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
menggunakan metode preceptorship yang di fasilitasi oleh dosen dalam( Dosen tetap ) maupun dosen luar
( Dosen tidak tetap )

Program Studi Profesi Ners di Universitas Wiraraja didukung oleh tenaga dosen yang termasuk usia
produktif dengan jumlah yang cukup. Sebagian besar dosen yang terlibat di Program Studi Profesi Ners

Universitas Wiraraja Sumenep 29


berkualifikasi S2. Adapun nama – nama dosen tetap pada tahun pertama disajikan pada tabel 3.1. Setiap
tahun diprogramkan untuk menambah tenaga dosen tetap sehingga memenuhi nisbah dosen tetap :
mahasiswa sebagaimana dipersyaratkan.
Rencana kebutuhan Dosen tetap sebagaimana disajikan pada tabel 3.2

Tabel 3.1 Daftar Nama Dosen Tetap


NO Nama dosen Kualifikasi Peran
1 Abd. Wahid, S.Kep., Ns., M.Kep S2 Keperawatan Dep. Komunitas, Keluarga dan Gerontik
2 Sufyan Lubis, S.Kep., Ns., M.Kep S2 Keperawatan Dep. Keperawatan kritis
3 Ns.Eko Mulyadi, S,Kep., M.Kep S2 Keperawatan Dep. Keperawatan jiwa
4 Ella Ariesita, S.Kep., Ns., M.Kep S2 Keperawatan Dep. Keperawatan Maternitas
5 Fitria Adrani, M.Kep S2 Keperawatan Dep. Keperawatan Anak
6 Susmadi, M.Kep S2 Keperawatan Dep. Manajemen Keperawatan
7 Sumedi, M.Kep S2 Keperawatan Dep. Keperawatan Medikal Bedah

Untuk menunjang proses praktek profesi ners, maka juga dibutuhkan dosen tidak tetap sebagaimana
disajikan pada Tabel 3.3
Tabel 3.2 Daftar Nama dosen Tidak tetap
NO Nama dosen Kualifikasi Peran
1 Mujib Hannan, SKM., M.Kes S2 kesehatan Dep. Komunitas, Keluarga dan Gerontik
2 Sri Sumarni, S.Kep.,Ns., M.Kes S2 kesehatan Dep. Keperawatan Maternitas
3 Cory Nelia D., S.Kep., Ns Studi S2 Kesehatan Dep. Keperawatan Anak
4 Syaifurrahman H., S.kep., Ns Studi S2 Keperawatan Dep. Keperawatan Medikal Bedah
5 Imam muslim, S.kep., Ns Studi S2 Kesehatan Dep. Keperawatan kritis
6 Anny Nur Farizah, S.kep., Ns Studi S2 Kesehatan Dep. Keperawatan Maternitas
7 Suharsono, S.Kep., Ns Studi S2 Kesehatan Dep. Keperawatan Medikal Bedah
8 Zakiyah Yasin, S.Kep., Ns Studi S2 Keperawatan Dep. Keperawatan Medikal Bedah

3.2 Sarana dan Prasarana


Pelaksanaan Program Studi Profesi Ners di Universitas Wiraraja dilakukan di kampus Universitas
Wiraraja yang mempunyai akses masuk dari jalan Raya Sumenep – Pamekasan, merupakan jalan arteri
utama yang ada di kota Sumenep.
Program Studi Ners Universitas Wiraraja sumenep mempunyai Gedung laboratorium dilengkapi
dengan AC, LCD dan laptop dan dibagi 7 Ruang yang terdiri dari 7 departemen : Lab. KMB. Lab. Kep. Anak,
Lab. Kep.Maternitas, Lab. Kep.Jiwa, Lab.Kep. Komunitas, Lab.Kep.Kritis, Lab.Gadar, Lab. Manajemen kep.
Adapun daftar instansi dan perusahaan yang ikut mendukung dan terlibat dalam kegiatan di luar kampus
(kerjasama ) disajikan pada Tabel 3.4

3.4 Sarana Kerjasama dengan instansi lain


NO Bentuk dukungan Instansi/lembaga Lokasi
1 Lahan praktek profesi Ners RSUD. Kabupaten Sumenep Kab. Sumenep, Jatim

Universitas Wiraraja Sumenep 30


2 Lahan praktek profesi Ners RSUD. Kabupaten Pamekasan Kab.Pamekasan, Jatim
3 Lahan praktek profesi Ners RSUD. Kabupaten Sampang Kab. Sampang, Jatim
4 Lahan praktek profesi Ners RSUD Dr. Suwandhi Surabaya, Jatim
5 Lahan praktek profesi Ners RSI Surabaya Surabaya, Jatim
6 Lahan praktek profesi Ners RSI Garam Kalianget Kab. Sumenep, Jatim
7 Lahan praktek profesi Ners RSJ lawang Kab. Malang, Jatim
8 Lahan praktek profesi Ners RSAL Lakesla Surabaya, Jatim
9 Lahan praktek profesi Ners Dinas Sosial Provinsi Jatim Surabaya, Jatim
10 Lahan praktek profesi Ners Dinas Kesehatan Kab. Sumenep Kab. Sumenep, Jatim

3.5 Tenaga Administrasi dan Penunjang Akademik


Tenaga administrasi sebanyak 3 orang di ruang administrasi dengan fasilitas komputer, printer, ac
untuk menciptakan kondisi yang nyaman dalam melaksanakan aktifitas pekerjaan.
Tenaga penunjang akademik yang lain berupa petugas perpustakaan sebanyak 2 orang di ruang
perpustakaan, dilengkapi dengan komputer dan printer untuk memproses keluar masuknya buku – buku
yang dipinjam baik oleh dosen maupun mahasiswa.
Laboratorium dikelola oleh tenaga teknisi. Tenaga teknisi untuk laboratorium sebanyak 2 orang
untuk membantu kegiatan praktikum. Adapun daftar tenaga administrasi,perpustakaan dan teknisi
laboratorium penunjang akademik secara rinci disajikan pada Tabel berikut ini :

Tabel 3.5 Daftar Nama Tenaga Administrasi


No Nama Jabatan Pendidikan terakhir
1 Nur Qoudri Wijaya, SE Ka. TU S 1 Ekonomi
2 Hairul Qamari Staf administrasi SMA (Studi S1 Hukum)
3 Irina Ayu indriana Staf administrasi SMA(Studi S1 Hukum)

Tabel 3.6 Daftar Nama Tenaga Administrasi


No Nama jabatan Pendidikan terakhir
1 Seftiana Dwi Risdian, Amd Ka. Perpus D3 ( kepustakaan )
2 Wito mulyatno Administrasi SMA

Tabel 3.7 Daftar Nama Tenaga Teknisi Laboratorium


No Nama jabatan Pendidikan terakhir
1 Yuli Indriawati, SST Ka. Laboratorium D IV Kebidanan
2 Shofiatul Azmah, Amd. Kep Petugas laboratorium D III Keperawatan
3 Havivah Idham Chalid, SST Petugas laboratorium D IV Kebidanan
3.6 Rencana pengembangan Sumber Daya

Studi lanjut diberlakukan bagi dosen yang masih S1 untuk ke jenjang S2 serta S3 yang sudah bergelar
S2. Selain itu juga dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia dilakukan dengan mengirimkan tenaga
dosen, administrasi dan penunjang akademik untuk mengikuti workshop, seminar lokakarya.

Universitas Wiraraja Sumenep 31


Pengembangan dalam hal bahan kepustakaan dilakukan dengan memberlakukan sumbangan buku
oleh alumni setiap kali meluluskan mahasiswa. Dengan demikian diharapakan semakin berkembang ilmu
pengetahuan. Selain itu juga dengan berlangganan majalah dan jurnal ilmiah, melakukan kerjasama dengan
Perguruan Tinggi lain dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Rencana pengembangan lain berupa penambahan peralatan laboratorium dan penunjang praktek
klinik. Serta penambahan kerjasama dengan instansi – instansi kesehatan dan Rumah Sakit untuk
penunjang praktek klinik di lapangan. Diharapkan dengan adanya pengembangan tersebut menciptakan
suasana yang baik dan menghasilkan lulusan yang kompetitif dipasar kerja.

3.1 Perencanaan pengembangan untuk aspek dosen dan tenaga kependidikan hingga mampu
menyelenggarakan program studi lima tahun kedepan

Tabel 3.6 Rencana Pengembangan Dosen tetap


Tahun Jumlah dosen tetap Jumlah mahasiswa Ratio/Nisbah
I 7 60 1:8
II 8 65 1:8
III 9 70 1:8
IV 9 75 1:8

BAB IV

PENDANAAN

Universitas Wiraraja Sumenep 32


4.1 Manajemen Finansial
Kebijakan, regulasi, panduan, dan SOP manajemen keuangan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Wiraraja.
4.1.1 penganggaran
1. Ruang Kerja Dosen Pembimbing
(50 m2 x Rp. 3.400.000)................................................................. = Rp 125.000.000
2. Ruang Kaprodi
(16 m2 x 3.000.000) ..................................................................... = Rp 48.000.000
3. Penggandaaan Refrensi/perpustakaan....................................... = Rp 4.000.000
4. LCD (2 x Rp 5.000.000)................................................................. = Rp 10.000.000
5. penggandaan papan tulis.............................................................. = Rp 300.000
6. penggandaan buku praktek profesi
(100x Rp 150.000)......................................................................... = Rp 15.000.000
7. pengandaan meja dan kursi dosen
(1/tahunx Rp 600.000).................................................................. = Rp 600.000
8. Pengadaan kursi auditorium
(75xRp 150.000)............................................................................ = Rp 11.250.000
9. Pengadaan kursi laboratorium...................................................... = Rp 11.250.000
10. pengadaan peralatan praktek..................................................... = Rp 20.000.000
11. pengadaan meja kursi di ruang seminar..................................... = Rp 75.000.000
12. pengadaan meja kursi di ruang kerja dosen............................... = Rp 3.750.000
13. Pengadaan mebelair di ruang kaprodi........................................ = Rp 10.000.000
14. Pengadaan Meja Dan kursi di ruang rapat.................................. = Rp 3.500.0000
15. pengadaan lemari dan filling kabinet.......................................... = Rp 8.000.000
16. Pengembangan Kerjasama Praktek............................................ = Rp425.000.000

Total = Rp 866.650.000,-

4.1.2 Pengelolaan/pemanfaatan
Pengelolaan anggaran Program Studi Pendidikan Ners di gunakan untuk rencana pengembangan
sumber daya yang ada, beban yang direncanakan setiap tahun sebesarRp. 400.000.000,00.

Universitas Wiraraja Sumenep 33


4.1.3 Pencatatan :
Kebutuhan investasi
Investasi yang direncanakan untuk penyelenggaraan Progran studi pendidikan Ners digunakan intuk
operasional dan pemeliharaan, pengembangan sarana dan prasarana, dan pengembangan sumber
daya manusia berupa praktik laboratorium dan praktik klinik, honorarium dosen tidak tetap.
Investasi yang diperlukan sebesar Rp. 750.000.000,00.

Biaya operasional
1biaya rapat kordinasi praktek profesi............................................. = Rp 3.000.000,-
2. biaya survey RS............................................................................ = Rp 5.000.000,-
3. biaya pembekalan RS................................................................... = Rp 5.000.000
4. biaya praktek RS (5x 15.000.000)................................................. = Rp 75.000.000
5. HR Pembimbing rumah sakit(2 x 4 mgg x 12 bln x Rp 70.000)Rp6.720.000
6.HR pembimbing institusi
(2 x 4 mgg x 12 bln x Rp 50.000)................................................ = Rp48.000.000
7. Transport Pembimbing
(2 x 4 mgg x 12 bln x Rp 75.000)...................................................... = Rp7.200.000
8. Foto copy dan pengadaan buku pedoman
(50 x Rp 300.000)........................................................................... = Rp15.000.000
9. Tanda mahasiswa dan pin (100 x Rp 10.000)................................ = Rp1.000.000
10. HR Penguji (2 x 7 departemen x Rp 200.000)................................ = Rp 2.800.000
11. Biaya Penyelenggaraan ujian
(7 departemen x Rp 3.000.000)..................................................... = Rp 21.000.000
12. ATK dan Foto kopi.......................................................................... = Rp 2.000.000
13. HR Panitia Praktek Profesi............................................................. = Rp 10.000.000
14. Pelatihan Clinical Instructur........................................................... = Rp 50.000.000

Total = Rp 310.000.000,-

Biayapemeliharaan
1. pemeliharaan gedung................................................................... = Rp 4.000.000
2. pemeliharaan peralatan............................................................... = Rp 2.500.000
3.pemeliharaan mebelair................................................................. = Rp 500.000

Universitas Wiraraja Sumenep 34


4. Pemeliharaan Kendaraan.............................................................. = Rp 3.000.000

Total = Rp 10.000.000,-

Biaya pengembangan
Untuk rencana pengembangan sumberdaya yang ada, beban yang direncanakan setiap tahun
sebesar Rp. 350.000.000,00.

Biaya taktis dan strategis lainnya


Biaya taktis untuk pelaksanaan program Studi Pendidikan Ners direncanakan setiap tahun
sebesarRp. 150.0.000.000,00.

Untuk mencegah korupsi di lingkungan fakultas ilmu kesehatan dilakukan dengan cara membentuk
tim panitia khusus yang melakukan pengawasan langsung terhadap bagian keuangan yang dibawah
tanggung jawab pembantu dekan 2, dan selanjutnya sistem pencaian dana dilakukan dengan prosedur
Sesua dengan rencana anggaran yang disusun sebelumnya, apabila ada kebutuhan tak terduga maka
diajukan saat itu juga menngunakan dana taktis. Laporan keuangan di fakultas ilmu kesehatan
dipertanggung jawabkan pada saat rapat senat universitas,

Analisis cash flow selama 5 tahun pertama penyelenggaraan Program Studi Ners:
 Dana operasional
Untuk kegiatan operasional berupa Bimbingan praktik, Biaya dosen tidak tetap, biaya lahan praktik,
MOU,dan lain-lain diperlukan biaya pengeluaran selama 5 tahun sebesar Rp. 400.000.000,00.
 Sumber dana investasi
Sumber dana Investasi yang direncanakan untuk penyelenggaraan Progran studi pendidikan Ners
diperlukan sebesar Rp. 750.000.000,00.

Hasil dari kontrak layanan yang diperoleh melalui program kerjasama dengan pihak luar selama 5
satun diharapkan rata-rata sebesar p. 700.000.000,00. Sedangkan penerimaan yang diperoleh dari
pihak lain berupa subsidi Yayasan dan Hibah Kompetisi sebesar Rp. 600.000.000,00.

 Sumberdana yang berkelanjutanbukan SPP


Untuk kegiatan berkelanjutan bukan SPP seperti tempat praktik( lahan praktik) dan lain-lain
diperlukan biaya pengeluara nelama 5 tahun sebesar Rp. 200.000.000,00. Keperluan dana untuk
alat tulis menulis,

Universitas Wiraraja Sumenep 35


 Kontribusi peserta didik (dapat berupa SPP)
Penerimaan internal berasal dari biaya pendidikan mahasiswa (SPP) dan iuran semester, untuk tiap
mahasiswa sebesar Rp. 2900.000,00/ semester. Dari SPP ini dengan asumsi jumlah mahasiswa
semua angkatan 320 mahasiswa, diperoleh dana sebesar Rp 928000000,00. Penerimaan lain
diperoleh dari sumbangan orang tua mahasiswa sebesar Rp. 2000.000/ mahasiswa.Untuk jumlah
mahasiswa sebesar 80 orang diperoleh dana sebesar Rp. 160.000.000,00.
 Sumber dana lainnya
penerimaan yang diperoleh dari sumber daa pihak lain berupa subsidi Yayasan dan Hibah Kompetisi
sebesar Rp. 500.000.000,00.

4.2. ASPEK BERKELANJUTAN

Lulusan Program Pendidikan Profesi Ners Universitas Wiraraja Sumenep diharapkan dapat menempuh
(1) jalur profesional, menjadi tenaga profesional di bidang kepearawatan, (2) jalur akademis, dengan
melanjutkan studi pada program pascasarjana. Dalam hal supporting system penyelenggaraan
pendidikan di Program Pendidikan Profesi NersUniversitas Wiraraja Sumenep, maka keberlanjutan
program studi dapat dinyatakan hal-hal berikut:

a. Secara berkala dan berkelanjutan pengadaan peralatan-peralatan kesehatan khususnya bidang


keperawatan yang mendukung pendirian Program praktek profesi ini telah dilakukan bersama-sama
dengan program studi lain (Program Studi D3 Kebidanan) secara terintegrasi. Demikian juga kebutuhan
tenaga kesehatan lainnya, misalnya Bidan. Untuk menyelenggarakan program ini telah dipersiapkan
pembimbing (clinical instruktur) yang memiliki kualifikasi yang memadai.

b. Biaya operasional Program praktek profesi keperawatan adalah berasal dari dana SPP mahasiswa
sejak awal operasionalnya. Estimasi terhadap jumlah mahasiswa diperkirakan akan mampu menutup
biaya operasional. Fasilitas gedung di Universitas Wiraraja Sumenep saat ini sangat memadai untuk
mengembangkan program-program studi yang prospektif dan strategis. Untuk pengembangan
Program praktek profesi ini, Universitas Wiraraja Sumenep telah mengalokasikan berbagai fasilitas,
sarana dan prasarana baik yang khusus diberikan kepada Program praktek profesi maupun
terintegrasi dengan fakultas-fakultas lain di lingkungan Universitas Wiraraja Sumenep.

c. Pimpinan dan civitas akademika Universitas Wirarja Sumenep memberikan dukungan penuh terhadap
pembukaan Program Praktek Profesi. Dukungan itu berupa fasilitas, bantuan tenaga baik akademis
maupun administratif dan akses informasi dan dana bagi pembukaan program praktek profesi ini.
Program Pendidikan Profesi Nerstelah mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana yang memadai.
Laboratorium kepearawatn juga telah tersedia, diantaranya Laboratorium Anatomi, Skill Lab meliputi
laboratorium keperawatan medikal bedah, lab. Keperawan anak, lab. Keperawatan maternitas, lab.

Universitas Wiraraja Sumenep 36


Keperawatan jiwa, lab. Keperawatan komunitas, dan keperawatan gawat darurat. Sehingga hal ini
semakin memudahkan institusi pendidikan untuk mengakses dan mengaplikasikan secara langsung
terhadap pelayanan yang diberikan kepada klien. Kerjasama dengan instansi terkait telah dijalin,
diantaranya RSUDSumenep, RSUD Pamekasan, RSUD Sampang, RSUD Bangkalan, RS Haji Surabaya,
RSUD Suwandi, RS Jiwa Lawang, dan lain sebagainya.

BAB V
MANAJEMEN AKADEMIS

Universitas Wiraraja Sumenep 37


5. 1 Prosedur Pengembangan Program Studi
Universitas Wiraraja Sumenep didirikan oleh Bupati Sumenep Soegondo selaku Ketua Yayasan
Universitas Wiraraja dengan Surat Keputusan No. 01/SK/Ya/Unija/VII/1986, tanggal 17 juli 1986
dengan lima fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Hukum
(FH), dan Fakultas Pertanian (FP). Sedangkan Fakultas Pendidikan tidak mendapat status dan akhirnya
ditiadakan. Masing-masing Fakultas mempunyai satu Program Studi/ Program Studi, kecuali Fakultas
Ekonomi mempunyai dua Program Studi/ Program Studi, yaitu Program Studi Manajemen Perusahaan
dan Program Studi Akutansi. Fakultas Ilmu Administrasi memiliki Program Studi Administrasi Negara,
Fakultas Hukum, memiliki Program Studi Ilmu Hukum, dan Fakultas Pertanian memiliki Program Studi
Sosial Ekonomi/ Agribisnis. Pada perkembangan selanjutnya Universitas Wiraraja mengadakan kerja
sama dengan PTS lain untuk menyelenggarakan program pasca sarjana (S2) Magister Administrasi
Publik, Magister Manajemen, dan Magister Ilmu Hukum.
Pada tahun 1989 Universitas Wiraraja mendapat status terdaftar untuk 4 (empat) fakultas,
yaitu FIA, FP, FE, dan FH, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor :
0618/O/1989. Pada perkembangan selanjutnya tahun 1996 Universitas Wiraraja memperoleh diakui
berdasarkan Surat Keputusan Dirjen DIKTI Departemen Pendidikan Nasional RI Nomor :
86/DIKTI/KEP/1996. Yang memperoleh status diakui adalah 4 (empat) fakultas yaitu FIA,FP,FE, dan FH.
Dan pada tanggal 26 Pebruari 1996 Universitas Wiraraja diresmikan pendiriannya dengan SK DIKTI
Departemen Pendidikan Nasional RI Nomor : 47/DIKTI/KEP/1996, yang diperpanjang dengan Surat
Nomor : 2766/D/T/2003 tanggal 23 September 2003.
Perkembangan selanjutnya Fakultas yang ada di Universitas Wiraraja Sumenep menjadi lima
fakultas dengan didirikannya Fakultas Teknik yang mendapat status terdaftar pada tahun 1996. Pada
tahun yang sama empat fakultas yang terdahulu berhasil meningkatkan statusnya menjadi diakui, dan
saat ini empat fakultas yang berstatus diakui tersebut telah berstatus Terakreditasi dengan predikat B
untuk Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Administrasi dan Fakultas Pertanian, sedangkan Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Teknik berpredikat C. Namun untuk selanjutnya status akan diusahakan untuk
ditingkatkan supaya mendapat predikat B atau A.
Pada tahun 2008 didirikan prodi baru yaitu prodi pendidikan IPA, prodi S1 Keperawatan (SK
Dikti No. 2733/D/T/K/2008) dan Prodi DIII Kebidanan (SK Dikti No. 2212/D/T/2008). Pada tahun 2010
Prodi S1 Keperawatan dan Prodi DIII Kebidanan memperoleh perpanjangan ijin penyelenggaraan
dengan SK. No. 3830/D/T/K-VII/2010 pada Prodi S1 Keperawatan dan SK. No. 3807/D/T/K-VII/2010
pada Prodi DIII Kebidanan, pada tanggal 14 Juli 2010 Prodi S1 Keperawatan dan Prodi DIII Kebidanan
digabung menjadi satu dalan Fakultas Ilmu Kesehatan dengan SK Rektor: 32/SK/R/AKM-
19/UNIJA/VII/2010. Dan pada tanggal 23 September 2011 Prodi S1 Keperawatan Terakreditasi BAN-PT

Universitas Wiraraja Sumenep 38


No. 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 dengan Predikat C dan pada tanggal 7 Oktober 2011 Prodi DIII
Kebidanan Terakreditasi BAN-PT No. 017/BAN-PT/Ak-IX/Dpl-III/X/2011 dengan predikat C.
Sampai saat ini Universitas Wiraraja secara berangsur-angsur melakukan pengembangan
sarana fisik dan peningkatan kualitas Dosen, pembenahan staf administrasi guna meningkatkan
kualitas, sehingga visi dan misi Universitas Wiraraja tercapai. Pada perkembangan selanjutnya
mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Wiraraja Sumenep semakin bertambah
jumlahnya, berasal dari Wilayah Kabupaten Sumenep dan luar Sumenep.
Pada pengembangan selanjutnya, saat ini Universitas Wiraraja merencanakan program untuk
membuka Program Studi baru di lingkungan Universitas Wiraraja, yaitu Program Studi Perofesi Ners.
Program ini mengacu pada renstra Universitas Wiraraja tahun 2004-2014, yang tercantum pada
Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Pertama Bidang Pendidikan, yaitu pada poin d, yang berbunyi
“Pembukaan Program Studi Baru”.
Rencana selanjutnya program pengembangan untuk Program Studi Profesi Ners yang akan
dibuka ini, akan dikembangkan di Fakultas Ilmu Kesehatan yang pernah yang sebelumnya memiliki 2
Prodi yaitu Prodi Profesi ners dan Prodi D3 Kebidanan. Dan selanjutnya dikembangkan lg dengan
mendirikan prodi profesi ners. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, akan dilengkapi
sarana dan prasarana dengan membangun laboratorium dan mengadakan MoU dengan rumah sakit
pendidikan B atau lahan yang akan digunakan praktek profesi serta melengkapi sarananya yang
dibutuhkan sesuai dengan kurikulum. Ruang kuliah yang belum sempurna, akan disempurnakan dan
dilengkapi sarana pembelajaran. Setiap ruang kuliah direncanakan akan dilengkapi dengan LCD dan AC,
supaya proses pembelajarannya dapat berjalan dengan baik dan nyaman. Dan tempat praktek profesi
ners yang belum sesuai dengan standart yang ditentukan akan diusahakan lebih diperbaiki sesuai
dengan standart departmentnya. Dalam kaitannya dengan pembukaan program baru, yaitu Program
Ners di Fakultas Ilmu Kesehatan Wiraraja dukungan dari semua pihak terutama dari pimpinan
Universitas sampai fakultas serta senat akademik. Karena sebagai penentu kebijakan program studi
khususnya di prodi profesi ners.

5.2 Struktur Organisasn dan Manajemen Penyelenggaraan Program Studi


5.2.1 Struktur Organisasi

DEKAN Tim penjaminan mutu fakultas


Senat Fakultas PD I
PD II

Universitas Wiraraja Sumenep 39


Ka TU
Kaprodi keb Kaprodi Ners Kaprodi kep

Sekprodi keb Sekprodi Ners Sekprodi kep

Tim penjamin mutu prodi

Dep. KMB Kelompok dosen keperawatan


Kelompok dosen kebidanan Laboratorium
Dep. Jiwa

Dep. Kom, Gerontik Keluarga

Dep. Kep. Anak

Dep. Kep. Maternitas

Dep. Manajemen

Dep. Kritis

Gambar 1. Struktur Organisasi Tingkat

Fakultas Ilmu Kesehatan dan Program Studi

5.2.2 Manajemen Penyelenggaraan Program Studi


Struktur organisasi dan uraian tugas dalam prodi terdapat dalam SK Rektor NO 097/SK/R/ORG-
7/Unija/VII/2012. Ka. Prodi Profesi Ners sebagai pelaksana hubungan eksternal program studi dan sekprodi
dan 7 penanggungjawab Departement program studi sebagai pelaksana kegiatan internal program studi,
dimana proses penyelenggaraan pembelajaran disusun oleh sekretaris program studi, dengan mengetahui
ketua program studi. Sedangkan untuk membangun jejaring di luar program studi dan advokasi dilakukan
sepenuhnya oleh ketua program studi. Pengambilan keputusan dalam program studi dilakukan secara
musyarawah mufakat atau voting dalam setiap rapat koordinasi. Untuk pelaksanaan profesi dilaksanakan di
lahan yang sudah sesuai dengan standart profesi. Dengan bantuan pembimbing lahan yaitu preceptorcip
dalam pelaksanaan di profesi di tempat lahan praktek.

Universitas Wiraraja Sumenep 40


5.3 Metode Pengelolaan dan pengembangan Sumberdaya serta Metode Peningkatan mutu akademik
5.3.1 Metode Pengelolaan Sumber Daya
Struktur organisasi Program Studi Profesi Ners di Universitas Wiraraja, direncanakan diketuai
oleh seorang Ketua Program Studi yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Ketua Program
Studi akan dibantu oleh sekretaris Program Studi dan Koordinator masing-masing departemen. Untuk
menjamin kelancaran administrasi akan dibantu oleh beberapa tenaga administrasi yang diketuai oleh
seorang ketua administrasi Program Studi.
Mekanisasi evaluasi proses belajar mengajar dimonitoring melalui mahasiswa dan petugas
monitoring, untuk selanjutnya dilaporkan ke pimpinan Program Studi sebagai dasar penilaian DP3.
Sebagai tindak lanjut dari proses evaluasi belajar mengajar, maka secara periodik dilakukan rapat atau
pertemuan.
Media yang digunakan untuk komunikasi antara pengurus dengan dosen adalah rapat secara
periodik, diumumkan dan diinventarisasi. Komunikasi antara mahasiswa dengan pengurus adalah
diskusi terbuka atau tertutup dengan menyediakan kotak suara. Sedangkan komunikasi antara
pengurus dengan staf administrasi adalah dengan komunikasi langsung, rapat secara periodik dan
instruksi.
Sistem pendistribusian beban kerja antara pengajar, peneliti, pengelola Program Studi dan
administrasi dirinci sebagai berikut:
1. Distrubusi pengajaran bergantung pada senioritas, minat dan kesesuaian bidang studi yang ditekuni.
2. Distribusi penelitian bergantung pada minat terhadap topik dan sumberdana
3. Pengelola/ pengurus Program Studi mengkoordinasi Humas dan pengajar/CI (Preceptorcip).
4. Tenaga administrasi diberikan wewenang dan deskripsi kerja oleh pengelola atau pengurus Program
Studi.
Sistem seleksi/perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian dosen dan
tenaga kependidikan untuk menjamin mutu penyelenggaraan program studi Profesi ners sebagai
berdasarkan SK Rektor No: 01/PR/KPG/UNIJA/XI/2009 tentang peraturan Kepegawaian pada BAB II
tentang Kriteria dan Kualifikasi Dosen dan Karyawan serta pada BAB III tentang Rekrutmen Dosen dan
Karyawan di lingkungan Universitas Wiraraja Tahun 2009 diantaranya:

a. Sistem seleksi
Sumber daya manusia di lembaga perguruan tinggi dibedakan antara tenaga dosen (pengajar) dan
karyawan. Sistem seleksi dosen dan tenaga pendukung dilaksanakan secara terpusat di tingkat
Universitas atas persetujuan Ketua Yayasan Arya Wiraraja Kabupaten Sumenep.
b. Perekrutan

Universitas Wiraraja Sumenep 41


Pengelola Program Studi Profesi ners Fakultas Ilmu Kesehatan juga diberikan kewenangan dalam
merekrut dosen tidak tetap, hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk dosen tidak tetap
diangkat berdasarkan kebutuhan program studi dengan melihat mata kuliah yang diampu. Dosen
tidak tetap ini diangkat berdasarkan keputusan rapat program studi. Yang selanjutnya diusulkan
kepada Dekan Fakultas untuk disetujui selanjutnya diusulkan kepada Rektorat Penempatan
Mekanisasi dan kebijakan penerimaan tenaga kerja baru diseleksi menurut persyaratan :
1. Warga Negara Indonesia atau WNA
2. Umur tidak lebih dari 35 tahun
3. Minimum S2 dengan latar belakang Keperawatan atau Profesi Ners
4. Mempunyai IP = 3
5. Bersedia studi lanjut
Usaha pengembangan program dilakukan dengan perbaikan kurikulum, meliputi:
1.Evaluasi terhadap kurikulum yang dilaksanakan
2.Membuat garis besar rencana perkuliahan dan rencana pembelajaran
Rincian alokasi dana didistribusikan untuk: pembelian bahan habis pakai/ATK, honorarium
tenaga tidak tetap, pemeliharaan alat-alat laboratorium, pengadaan bahan-bahan praktik, studi
lapangan, aktivitas pengajaran, aktivitas administrasi, biaya pengelolaan praktik, dan ujian
komprehensif, Kegiatan lain yang mendukung proses pengajaran.
5.3.2 Pengembangan SDM
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di tingkat Program Studi profesi ners, telah disusun
perencanaan pengembangan dosen baik untuk studi lanjut maupun mengikuti
magang/pelatihan/seminar/lokakarya. Perencanaan pengembangan dosen dilakukan dengan
kerjasama kelompok bidang ilmu sehingga sesuai dengan sasarannya dan pendanaannya dilakukan
dengan mengikuti hibah kompetisi, dan dana lainnya. Pengelola Program Studi profesi ners selalu
melakukan pengembangan sumber daya manusia bagi dosen diantaranya mendelegasikan dosen
mengikuti kegiatan ilmiah baik lokal maupun nasional, serta pengelola Prodi profesi ners mengirimkan
tahun pertama 1, tahun kedua 2 orang dosen, tahun ketiga 3 dosen keperawatan melanjutkan
pendidikan ke jenjang S2 spesialis di perguruan tinggi dalam negeri

d. Retensi, dan Pemberhentian


Untuk meningkatkan retensi Program Studi Profesi ners, maka setiap dosen tetap diwajibkan untuk
menandatangani surat perjanjian terikat kontrak kerja selama tiga tahun yang di tandatangani
bersama oleh dosen yang bersangkutan dan rektor, apabila dosen tetap tersebut menyalahi isi dari
perjanjian tersebut maka akan di kenakan sanksi.

Universitas Wiraraja Sumenep 42


Dalam rangka menjamin mutu Prodi Profesi ners telah dilakukan monev terhadap kinerja dosen.
Program Studi melakukan pembinaan kepada dosen yang tidak melaksanakan tugas baik secara
lisan maupun tertulis. Kemudian ditindak lanjuti dengan pemberitahuan kepada Pembantu Dekan II
kemudian Dekan dan pelaporan akhir ke tingkat rektorat.

5.3.3 Manajemen Mutu Akademis


Kepentingan adminidtrasi akademik khususnya administrasi untuk seluruh mahasiswa
Universitas Wiraraja ditangani oleh Biro Administrasi Akademis dan Kemahasiswaan. Kepentingan
tersebut meliputi: pendaftaran masuk, pengumuman penerimaan, pendaftaran ulang, pengumpulan
nilai, transkrip akademik, Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), cuti kuliah dan wisuda
atau pelantikan Ners.
Kepentingan pembelajaran yang meliputi jadwal praktik, dosen pengajar, dosen pembimbing
akademik, preceptorsip serta pembimbing lahan praktek. Selama menjalani profesi, mahasiswa
dibimbing oleh dosen penasihat akademik yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi, precertorcip yang
telah diberi pengarahan terlebih dahulu serta pembimbing lahan. Kesulitan Mahasiswa non akademis
(masalah pribadi) selama belajar di Universitas Wiraraja dibantu oleh tim bimbingan dan penyuluhan
yang ada pada masing-masing progran studi.
Kualitas dosen, perkembangan karir dan mutunya dikendalikan oleh Pembantu rektor bidang
akademis dengan dibantu oleh Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK). Tugas dosen dalam
penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi dikoordinasi
oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
Mutu akademis ditandai sebagai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan proses belajar
mengajar. Mutu akademis dapat dilihat dari angka produktivitas (dalam persen), Sedangkan kualitas
hasil pendidikan dilihat dari hasil Indeks Prestasi Mahasiswa.
Selain evaluasi terhadap proses pembelajaran, juga diberlakukan evaluasi terhadap
kemampuan studi mahasiswa. Tahapan evaluasi kemampuan studi mahasiswa dilakukan dalam dua
semester mahasiswa harus sudah menempuh minimal 36 SKS dengan melalui 7 departemen dan ujian
praktik dilakukan di akhir masing-masing departemen dan uji komprehensif dimana IP komulatif
minimal 2,75.Namun demikian jika terjadi IP semester 2,60 terus terjadi berturut-turut selama dua
semester, mahasiswa akan dikenai peringatan.
5.4 Usulan Jumlah Mahasiswa lima tahun terakhir dan mekanisme rekrutmen
5.4.1 Jumlah mahasiswa reguler lima tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:
Jumlah Mahasiswa Reguler per Angkatan pada Tahun*
Tahun Masuk
TS-5 TS-4 TS-3 TS-2 TS-1 TS
(1) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
TS-5 87
TS-4 82
Universitas Wiraraja Sumenep 43
TS-3 77
TS-2 72
TS-1 68
TS 60

5.4.2 Mekanisme Rekrutmen


Sesuai dengan SK Rektor No: 78/SK/R/AKM-15/UNIJA/IX/2011 Tentang pedoman akademik dan
pelaksanaan rekrutmen mahasiswa program studi profesi ners akan dilaksanakan sesuai dengan
syarat-syarat yang telah dimusyawarahkan oleh pimpinan fakultas dan prodi. Demi terbentuknya dan
untuk mencetak mahasiswa profesi yang berkwalitas maka pihak prodi mengadakan syarat masuk
program studi profesi ners dari ketentuan sebagai berikut :
1. Mahasiswa yang sudah lulus Profesi ners
2. lulus tes masuk yang direncanakan oleh prodi profesi ners diantaranya :
a. tes seleksi tulis
b. lab skill test
c. wawancara

5.5 Rencana pengembangan dan peningkatan mutu akademik


Universitas Wiraraja sebagai induk lembaga faklutas imu kesehatan memiliki rencana strategis yang
kemudian dijadikan acuan dalam penyusunan rencan pengembangan fakultas ilmu kesehatan
kemudian sebagai acuan dalam rencana pengembangan program studi profesi ners. Visi universitas
wiraraja adalah telah ditetapkan saat berdirinya adalah Universal,Write and research.
(universal,berkarya ilmiah, dan berbasis riset), hingga saat ini masih merupakan ruh dalam kegiatan
pekaksanaan program, kendala utama dalam mewujudkan visi tersebut adalah pendanaan, namun
tidak menyurutkan tekad karyawan dan dosen untuk mewujudkan angan angan tersebut. Sedang misi
dari universitas wiraraja adalah
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas
2. Melaksanakan penelitian yang professional untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai dengan kebutuhan pembangunan
Berdasar visi misi tersebut universitas wiraraja menetapkan tujuan yaitu menyiapkan lulusan menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau professional sehingga dapat
menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengerahuan, tehnologi dan seni serta
mengupayakan penggunaannya untuk menigkatkan tarah hidup masyarakat dan mengembangkan jiwa
enterpreunership yang beretika dan berbudaya kerja

Universitas Wiraraja Sumenep 44


Berkaitan dengan pencapaian visi tersebut maka perkembangan universitas wiraraja dibagi menjadi empat
fase yaitu:
1. Fase perbaikan kapasitas institusi (2005-2015)
2. Fase persiapan universitas riset (2015-2020)
3. Fase embrio universitas riset (2020-2025)
4. Fase universitas riset (2025-2030)
Berdasar rencana induk pengembangan universitas tersebut maka prodi profesi ners membuat rencana
induk pengembangan dibagi rencana jangka pendek dan jangka panjang, diantaranya :
Fase pertama adalah memperbaiki kapasitas dari program studi (2012-2015), pada fase ini prodi
memperbaiki sumberdaya manusia, dengan meningkatkan jumlah dosen hingga meningkatkan kualitas dari
dosen prodi ners, prodi ners mengupayakan peningkatan jumlah dosen sesuai dengan bidang keilmuan
yang diajar dimana dia dan mengusahakan pemberian beasiswa bagi dosen yang melanjutkan, fase kedua
adalah fase persiapan prodi, dimana pada fase ini prodi mulai mempersiapkan sumber dana, sumber daya,
dan sistem yang mendukung visi prodi, untuk mencapai visi dan misi prodi yaitu menjadi universitas Fase
ketiga adalah fase embrio, dimana pelaksanaan dan pencapaian visi seharusnya mulai terlihat pada fase ini
(2015-2020), dan terakhir adalah fase prodi ners yang yang universal, berkualitas, berbasis riset dan
berdaya saing, untuk perencanaan secara terperinci terdapat pada rencana strategis, rencana induk
pengembangan dan rencana operasional (terlampir)

Analisis Situasi

Untuk mengetahui kekuatan dan hambatan UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP dalam upaya mendirikan
pengembangan Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan, maka perlu dilakukan analisis SWOT. Maka
berdasarkan analisis SWOT kekuatan yang dimiliki Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan antara lain

1. Pengalaman UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP dalam mengelola pendidikan program studi Diploma
Kebidanan dan program studi S-1 Keperawatan sejak tahun 2008

2. Pengalaman UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP dalam mengelola berbagai Pusat


Pengembangan dan Pusat Studi yaitu Pusat Pengembangan Bioteknologi (PPB), Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia (PPSDM), Pusat Studi Wanita dan Kemasyarakatan (PSWK), Pusat Studi
Kewilayahan (PSK), Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF), Pusat Studi Kewilayahan (PSKW) , dan Pusat
Studi Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PSKLH), Pusat-pusat diharapkan mendukung
pengembangan Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan

3. Fasilitas pendidikan yang dimiliki UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP cukup

Universitas Wiraraja Sumenep 45


memadai terutama untuk mendukung pembelajaran di Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan
seperti tersedianya Laboratorium Anatomi, Laboratorium keperawatan, Kebidanan yang bisa
digunakan bersama, laboratorium Bioteknologi, laboratorium komputer, Laboratorium Internet,
Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komunikasi,Laboratorium IPA, Perpustakaan (terutama
Keperawatan), Ruang Kuliah, Ruang Perkantoran,, dan lain sebagainya.

4. Tersedianya cukup dana untuk pendirian Program Praktek Profesi Ners S1


Keperawatan

5. Telah dikembangkannya Laboratorium Dasar dan prasarana milik UNIVERSITAS


WIRARAJA SUMENEP untuk mendukung Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan. Selain itu juga
telah tersedianya ruang pimpinan, ruang sekretariat, ruang tunggu Dosen Tidak Tetap, ruang Dosen,
ruang diskusi, ruang perkuliahan, dan ruang unit aktivitas kemahasiswaan.

6. Rencana pimpinan UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP untuk mengembangkan


perpustakaan elektronik yang representatif.

Sedangkan hambatan dalam pendirian dan pengembangan Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan :

6. Persaingan dalam negeri yang menuntut adanya peningkatan kualitas lulusan dengan mempunyai
karakteristik tertentu.

7. Masuknya Perguruan Tinggi Asing (PTA) ke Indonesia.

Isu Strategis

Isu strategis dalam rencana pengembangan jangka pendek Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP adalah :

Bidang Pendidikan

1. Rekruitmen Mahasiswa S1 Keperawatan

2. Rekruitmen CI

3. Penyiapan proses bimbingan di rumah sakit/lapangan


Universitas Wiraraja Sumenep 46
4. Melakukan evaluasi proses bimbingan

Bidang Penelitian

 Penciptaan kondisi yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan penelitian pada tahap awal.

 Perintisan pendirian berbagai pusat studi di lingkungan Program Praktek Profesi Ners S1
Keperawatan

 Perintisan penerbitan jurnal ilmiah di lingkungan Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat

 Penciptaan kondisi yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat
tahap awal.

 Perintisan pendirian institusi layanan masyarakat dalam bidang keperawatan.

Bidang Sumberdaya Manusia

3. Pemenuhan kebutuhan pimpinan Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan

4. Pemenuhan kebutuhan tenaga pembimbing program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan

5. Pemenuhan kebutuhan tenaga administrasi Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan

6. Pemenuhan kebutuhan tenaga teknisi Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan

Bidang Fasilitas, Sarana, dan Prasarana Fisik

Penyediaan Fasilitas, sarana, dan prasarana fisik Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP tahap awal yang meliputi ruang pimpinan, ruang kuliah, ruang
diskusi, ruang administrasi, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, dan lain sebagainya.

Bidang Kerjasama

Pencapaian kerjasama tingkat lokal dan regional untuk mendukung pendidikan Program Praktek Profesi
Ners S1 Keperawatan tahap awal

Bidang Kelembagaan dan Organisasi

Penyiapan kelembagaan untuk mendukung pendidikan Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP tahap awal

Bidang Penunjang

Penyediaan fasilitas home page dan email Program Praktek Profesi Ners S1 Keperawatan serta
penciptaan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan pendidikan pada tahap awal

Dukungan Kerjasama

Universitas Wiraraja Sumenep 47


Dalam menyelenggarakan Program studi Profeni Ners, Kerjasama dilakukan dengan instansi
pemerintah dan swasta meliputi:
1. RSUD Kabupaten Sumenep
2. RSUD KabupatenPamekasan
3. RSUD KabupatenSampang
4. RSUD Dr.Suwandhi
5. RSI Surabaya
6. RSI Garam Kalianget
7. RSJ. Lawang
8. RSAL Lakesla
9. Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur
10. Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep
Dukungan kerjasama tersebut dalam bentuk, Kegiatan Kuliah lapangan, magang,
Seminar/workshop/kuliah terbuka dengan mengundang para praktisi Ners, Stake Holder dan konsultan
di bidang penelitian.Untuk meningkatkan kualitas program studi Profesi Ners, akan dilakukan
kerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta baik dalam negeri maupun luar
negeri. Untuk memperlancar pengembangan program Profesi Ners juga akan aktif mengikuti program
hibah kompetisi yang diselenggarakan oleh DIKTI. Secara rinci rencana program pengembangan
Program Studi Profesi Ners dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 5.1 Rencana Pengembangan Program Studi Profesi Ners

No. Bidang Pengembangan Program Pengembangan


1. Bidang Pendidikan a. Penyesuaian kurikulum
b. Peningkatan kualitas pembelajaran
c. Sosialisasi program pada masyarakat
d. Peningkatan sarana pembelajaran.
2. Sumber daya manusia a. Pendidikan lanjut ke S2 dan S3
b. Peningkatan kualitas dosen melalui seminar, diskusi, lokakarya,
dan program pendidikan jangka pendek.
c. Peningkatan skill dosen dalam bidang keperawatan (Ners) dan
bahasa Inggris
3. Penelitian dan karya ilmiah a. Mewajibkan dosen melaksanakan penelitian 1 kali 1 tahun atau 2
karya tulis tiap tahunnya.
b. Peningkatan metode penelitian tentang Profesi Ners
c. Mengembangkan jurnal Wiraraja Medika untuk memotivasi dosen
menulis karya ilmiah.
4. Pengabdian kepadaa. Memperluas aksesibilitas dengan institusi lain dan masyarakat

Universitas Wiraraja Sumenep 48


masyarakat pada umumnya
b. Pengembangan alternative sumber dana
5. Organisasi dan Manajemen a. Memperjelas job deskripsi
b. Peningkatan pengawasan dan pembinaan staf
c. Peningkatan sistem monitoring dan evaluasi
d. Peningkatan kerjasama dengan instansi lain.
e. Peningkatan partisipasi dalam program hibah kompetisi

5.6 prosedur penutupan program studi

Penutupan Program Studi merupakan langkah terakhir yang diambil oleh Program Studi apabila dari
hasil evaluasi menunjukkan bahwa program yang ditawarkan sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan
masyarakat. Proses atau prosedur penutupan program ini sebetulnya sudah diatur dalam KEP.MENDIKNAS
No. 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana
dan Pasca Sarjana serta Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 302/D/T/2003 tentang
Evaluasi Izin Penyelenggaraan Program Studi. Namun, untuk memberikan arah yang jelas kepada program
studi apabila akan menutup suatu program, Universitas memandang perlu untuk mengembangkan suatu
pedoman penutupan program studi. Hal tersebut juga merupakan perwujudan dari RENSTRA Universitas
dan sesuai SK Rektor No.566/Kept/UKP/2007, tentang Pedoman Pembukaan dan Penutupan Jurusan/
Program Studi UK Petra, meliputi Studi kelayakan, Pengajuan usulan ke tingkat Universitas, Pengajuan ijin
kepada instansi terkait, Evaluasi Program Studi dan Penutupan Program Studi.

1. PROSEDUR KERJA PENUTUPAN PRODI


Internal:
1. Jurusan/program studi melakukan evaluasi terhadap program studi yang dianggap tidak efektif, misalnya
karena jumlah mahasiswa program tersebut terus menurun (jumlah calon mahasiswa minimum 30
orang Kepmendiknas No. 234/U/2000 pasal 10).
2. Jurusan/program studi perlu meminta pertimbangan Dekan dan Wakil Rektor I apabila
dipandang perlu bahwa suatu program studi harus ditutup.
3. Jurusan/program studi dan Fakultas membahas penutupan program dengan senat fakultas.
4. Dekan mengusulkan penutupan Program Studi kepada Rektor dengan memperhatikan pertimbangan
Senat Fakultas.

Universitas Wiraraja Sumenep 49


5. Usulan penutupan dilengkapi dengan kajian terinci yang menjelaskan latarbelakang
penutupan, sebagai pertanggungjawaban Dekan atas penyelenggaraan Program Studi di
Fakultasnya,
6. Rektor meneruskan usulan penutupan Program Studi ke Senat Universitas untuk dinilai;
7. Senat Universitas melakukan penilaian terhadap kelayakan usulan dengan penilaian dokumen,
kunjungan lapangan, dan apabila diperlukan dapat melakukan dengar pendapat dengan pihak-pihak terkait;
8. Pimpinan Universitas mengadakan Rapat Pimpinan yang mengundang Dekan Fakultas dan Ketua
Jurusan terkait untuk melakukan pembahasan atas usulan penutupan Program Studi.
9. Selanjutnya usulan diajukan ke Yayasan untuk dimintakan persetujuan. Kemudian Senat
Universitas memberikan rekomendasi penutupan Program Studi kepada Rektor untuk ditetapkan dengan
Surat Keputusan Rektor;
10. Dalam hal usulan ditolak, Dekan Fakultas atau Ketua Jurusan terkait dapat mengajukan
kembali usulan dengan menempuh seluruh prosedur yang berlaku,
11. Dekan bertanggungjawab menjamin kelancaran proses penutupan Program Studi dan mencegah
terjadinya gejolak yang dapat mengganggu penyelenggaraan Fakultas.
12. Jurusan/program studi mempersiapkan pelimpahan program studi dan mempersiapkan
sistem alih kredit.
13. Dekan membuat surat pemberitahuan ke Rektor u.p Wakil Rektor Bidang Akademik tentang penutupan
program studi.
14. Rektor u.p Wakil Rektor I memberi izin penutupan program dan menulis surat ke Dikti tentang
penutupan program studi.
15. Jurusan/program studi menginformasikan proses penutupan dan alih kredit program studi yang akan
ditutup ke unit-unit terkait (BAU, BAAK, BAK, BAKA, Puskom, dlsb). Pedoman Pembukaan dan Penutupan
Program Studi di UK Petra Page 24 of 25
16. Universitas bersama fakultas, jurusan dan program studi menyusun proses pemindahan
mahasiswa ke program baru yang telah ditentukan fakultas dan universitas
17. Jurusan/program studi mempersiapkan pengalihan program studi lama ke program studi
baru secara otomatis.

Eksternal:
1. Rektor u.p Wakil Rektor I membuat surat pemberitahuan kepada mahasiswa program studi yang akan
ditutup minimal 2 (dua) tahun sebelum program studi tersebut ditutup.
2. Rektor u.p Wakil Rektor I membuat surat pemberitahuan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan
instansi lain terkait, yang selama ini telah bekerja sama mengelola
program studi, minimal 2 (dua) tahun sebelum program studi tersebut ditutup.

Universitas Wiraraja Sumenep 50


3. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengeluarkan surat keputusan penutupan program studi.
(kepmendiknas No. 234/U/2000 pasal 18 butir 5)
Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sehubungan dengan penutupan suatu program studi agar
dapat memberikan jaminan perlindungan terhadap konsumen yang antara lain meliputi:
a. Pengalihan tugas bagi para staf pengajar dan administrasi di Jurusan yang ditutup.
b. Memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk menyelesaikan studinya dalam batas waktu
tertentu,
c. Dampak terhadap para alumni program studi tersebut,
d. Dampak terhadap kegiatan penelitian dan abdimas yang sedang berlangsung
e. Dampak terhadap program studi lain yang mengambil matakuliah pada program studi tersebut,
f. Dampak terhadap relasi dengan PT lain baik dalam dan luar negeri
g. dampak terhadap misi Universitas serta keberadaannya sebagai penyedia pendidikan di bidang
tersebut di lingkup lokal, nasional bahkan internasional.

BAB VI
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

6.1 Model Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi


Universitas Wiraraja Sumenep memiliki Pusat Jaminan Mutu di tingkat Universitas yang bersifat
independen sejak tahun 2011. Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Penjaminan Mutu Universitas
dibantu oleh tim penjaminan mutu fakultas dan tim penjaminan mutu prodi.

Universitas Wiraraja Sumenep 51


Pusat Jaminan Mutu Universitas Wiraraja merumuskan kebijakan SPMI dan Manual SPMI
Perguruan Tinggi yang berfungsi sebagai stándar yang harus dipenuhi seluruh civitas akademika
Universitas Wiraraja untuk menjamin terselenggaranya kegiatan akademik dan non akademik pada
lingkungan Universitas Wiraraja.
Standar SPMI Universitas Wiraraja telah memenuhi standar Nasional Pendidikan yang diatur
dalam PP No. 19 Tahun 2005 yang mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Selain hal tersebut, Lembaga Penjaminan Mutu
Universitas Wiraraja juga mengatur mengenai standar penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan
standar kerja sama.
Perumusan dan implementasi Sistem Penjaminan Mutu di Universitas Wiraraja memiliki
beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Menjamin bahwa setiap layanan pendidikan kepada mahasiswa dilakukan sesuai standar yang
ditetapkan, sehingga apabila diketahui terjadi penyimpangan antara kondisi riil dengan standar
yang ada, maka akan segera dilakukan tindakan perbaikan.
2. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, khususnya orang tua / wali
mahasiswa tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar yang ada dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan.
Secara umum, model dasar Sistem Penjaminan Mutu yang digunakan oleh Universitas Wiraraja
dapat dilihat pada gambar 6.1.

Model Dasar Sistem Penjaminan Mutu

Standar Pelaksanaan Monitoring

standar baru

Audit Mutu Akademik


Peningkatan Rumusan
dan non Akademik Evaluasi Diri
Mutu Koreksi
Internal

Gambar 6.1 Model Dasar Sistem Penjaminan Mutu


Dalam penerapan dan pengembangan sistem penjaminan mutu, Pusat Jaminan Mutu
Universitas Wiraraja memilih pendekatan Facilitating, Empowering and Enabling (FEE) yang tercantum
dalam Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Universitas Wiraraja Sumenep 52


Departemen Pendidikan Nasional 2003. Pusat Jaminan Mutu universitas menfasilitasi,
memberdayakan dan memampukan para dosen dan staf administrasi untuk dapat
mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu Internal. Strategi yang dijalankan oleh Universitas
Wiraraja untuk mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu Internal yaitu :
1. Melibatkan secara aktif semua civitas akademika sejak tahap perencanaan hingga tahap
pengembangan SPMI dan juga melibatkan organisasi profesi, alumni, dunia usaha serta
pemerintah pada tahap penetapan standar SPMI.
2. Melaksanakan pelatihan secara terstruktur dan terencana bagi para dosen dan staf
administrasi mengenai SPMI.
3. Melaksanakan pelatihan bagi dosen dan staf administrasi sebagai auditor internal.
4. Melakukasn sosialisasi mengenai fungsi dan tujuan SPMI kepada para pemangku kepentingan
secara periodik.
Model manajemen sistem penjaminan mutu di Universitas Wiraraja, Lembaga Penjaminan Mutu
Universitas Wiraraja menggunakan model PDCA (Plan, Do, Check, Action). Dengan menggunakan
model manajemen PDCA, maka setiap unit dalam lingkungan Universitas Wiraraja secara berkala harus
melakukan proses evaluasi diri untuk menilai kinerja unitnya sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
Evaluasi diri terhadap SPMI akan dilakukan oleh tim auditor internal yang akan dilakukan tiap
satu tahun sekali. Tim auditor internal terdiri dari para dosen dan staf yang telah memperoleh
pendidikan pelatihan tentang SPMI. Hasil evaluasi diri akan dilaporkan pada pimpinan unit, seluruh
staf pada unit yang bersangkutan dan kepada pimpinan universitas.
Hasil evaluasi dari pimpinan unit dan pimpinan Universitas akan menjadi dasar untuk membuat
keputusan tentang langkah atau tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
mutu akademik dan non akademik.
Sistem Penjaminan Mutu Program Studi NERS
Program studi NERS merupakan program profesi bagi keperawatan. Untuk menjamin
terselenggaranya proses akademik pada program studi NERS, Pusat Jaminan Mutu Universitas akan
membentuk tim penjaminan mutu pada program studi NERS. Pada implementasinya, tim penjaminan
mutu prodi NERS akan melaksanakan standar yang telah diatur dalam SPMI Universitas Wiraraja.
Fungsi dan tugas ketua penjaminan mutu prodi :
1. Memonitor dan mengevaluasi proses belajar mengajar
2. Mengontrol kualitas ujian sesuai dengan silabi tiap mata kuliah
3. Menjadi panitia tetap ujian di tiap - tiap prodi untuk mengontrol kualitas lulusan
4. Mensurvey kepuasan layanan akademik mahasiswa
5. Membantu ketua prodi dalam menyusun kegiatan akreditasi

Universitas Wiraraja Sumenep 53


6. Membuat laporan pelaksanaan penjaminan mutu prodi kepada pimpinan universitas.
Penerapan sistem jaminan mutu program studi NERS akan dievaluasi secara berkala oleh Pusat
Jaminan Mutu Universitas. Hasil evaluasi akan dijadikan bahan masukan untuk perbaikan mutu
akademik.

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Instrumen Evaluasi Diri

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi

2012

Universitas Wiraraja Sumenep 54


o Nama Perguruan Tinggi : Universitas Wiraraja

o Alamat Perguruan Tinggi : Jl. Raya Sumenep – Pamekasan Km.5, Patean Sumenep

o Nama Pemimpin Perguruan Tinggi : Hj. Alwiyah, SE., MM

o Jumlah Program Studi :

D1 : _______ D2 : _______ D3 :1 D4 : _______


Sp1 : _______ Sp2 : _______ Sp3 : _______
S1 :8 S2 : _______ S3 : _______

PENGANTAR
Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2003 oleh Direktorat Akademik (dh.Direktorat
Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan), Ditjen.Dikti., Depdiknas, kegiatan Penjaminan Mutu (Quality
Assurance) di perguruan tinggi pada saat ini telah berlangsung selama enam tahun. Dalam kurun waktu itu
tentu telah berkembang berbagai variasi implementasi Penjaminan Mutu, baik pada tingkat perguruan
tinggi maupun pada tingkat Nasional.
Sejak peluncuran kegiatan Penjaminan Mutu di perguruan tinggi dianut prinsip bahwa Direktorat
Akademik hanya memberikan inspirasi tentang Penjaminan Mutu, sedangkan implementasinya harus
mampu dilakukan sendiri oleh setiap perguruan tinggi sesuai dengan sejarah, budaya, kapasitas, dan visi
serta misi perguruan tinggi yang bersangkutan. Oleh karena itu, pada saat ini tentu telah terdapat sejumlah
praktek baik (good practices) dari berbagai perguruan tinggi yang telah mengimplementasikan kegiatan
Penjaminan Mutu.
Sementara itu, pada tahun 2006 telah selesai disusun secara Nasional suatu sistem yang
menyinergikan kegiatan EPSBED, Penjaminan Mutu, dan Akreditasi Perguruan Tinggi, yang semuanya
bertujuan menjamin mutu perguruan tinggi di Indonesia. Sistem tersebut dinamakan Sistem Penjaminan
Mutu Perguruan Tinggi atau disingkat SPM-PT. Di dalam SPM-PT, kegiatan EPSBED akan dikembangkan
menjadi suatu Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT), sedangkan kegiatan Penjaminan Mutu dan
Akreditasi masing-masing disebut sebagai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal (SPME). Instrumen evaluasi diri ini merupakan instrumen yang bertujuan mengevaluasi
implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
Pada tahun 2008 Direktorat Akademik Ditjen Dikti telah menyebarluaskan Instrumen Evaluasi
Implementasi SPMI dan telah diisi oleh 387 perguruan tinggi. Berdasarkan desk evaluation telah terpilih 127

Universitas Wiraraja Sumenep 55


dari 387 perguruan tinggi tersebut untuk menjalani site verification dan technical assistance. Akhirnya,
dihasilkan 68 dari 127 perguruan tinggi yang memiliki praktek baik (good practices) dalam SPMI.
Pada tahun 2009 praktek baik implementasi SPMI di berbagai perguruan tinggi diyakini telah semakin
meningkat. Agar peningkatan implementasi SPMI dapat dipetakan, Direktorat Akademik menyebarluaskan
instrumen evaluasi diri ini untuk diisi dengan data dan informasi tentang implementasi SPMI oleh semua
perguruan tinggi, kecuali 68 perguruan tinggi yang disebutkan di atas. Dari hasil pemetaan tersebut akan
dipilih sekitar 120 perguruan tinggi yang akan divisitasi oleh Tim dari Direktorat Akademik. Bersamaan
dengan visitasi tersebut akan dilakukan technical assistance (TA), sehingga perguruan tinggi tersebut
terdorong untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan hasil pemetaan dan visitasi, Direktorat
Akademik akan menetapkan sekitar 60 perguruan tinggi yang telah mengimplementasikan SPMI dengan
baik, sehingga dapat digunakan sebagai praktek baik oleh perguruan tinggi lain.
Untuk memperoleh data dan informasi tentang implementasi SPMI perguruan tinggi di Indonesia,
Direktorat Akademik menyelenggarakan kembali Program Evaluasi Implementasi Sistem Penjaminan
Mutu Internal Perguruan Tinggi 2009.

Komposisi Pernyataan

Kelompok Pernyataan A : Kebijakan SPMI PT : 10 pernyataan

Kelompok Pernyataan B : Manual SPMI PT : 5 pernyataan

Kelompok Pernyataan C : Standar dalam SPMI PT : 46 pernyataan

Kelompok Pernyataan D : Implementasi SPMI PT : 10 pernyataan

Kelompok Pernyataan E : Peningkatan berkelanjutan SPMI PT : 7 pernyataan

Petunjuk Pengisian
1. Lingkari atau centang pada YA jika pernyataan sesuai dengan kenyataan atau TIDAK jika pernyataan
tidak sesuai dengan kenyataan
2. Beri uraian pada pernyataan yang terbuka (jika tidak dapat dijelaskan dengan YA dan TIDAK).

A. KEBIJAKAN SPMI PERGURUAN TINGGI

No Pernyataan Konfirmasi
1 PT kami memiliki kebijakan tentang Sistem Penjaminan YA √ TIDAK
Mutu Internal (SPMI). (langsung ke
No. 10)
2 Kebijakan SPMI PT kami telah diterapkan YA √ TIDAK
(jawab No. 4)
3 Kebijakan SPMI PT kami telah diterapkan sejak Tahun 2011
Universitas Wiraraja Sumenep 56
(langsung ke No. 5)
4 SPMI PT kami belum diterapkan karena kebijakan SPMI
PT tersebut: YA TIDAK
a. baru selesai dan belum disosialisasikan
b. belum disetujui dan/atau disahkan YA TIDAK

c. belum mendapat dukungan/komitmen dari para YA TIDAK


pemangku kepentingan PT kami
d. terbentur kendala seperti keterbatasan dana YA TIDAK
dan/atau sumber daya manusia
e. lainnya, sebutkan.................................

5 Kebijakan SPMI PT kami telah didokumentasikan dalam YA √ TIDAK


bentuk buku atau surat keputusan
6 Ruang lingkup SPMI PT kami meliputi: YA √ TIDAK
a. aspek pembelajaran
b. selain butir a juga semua aspek Tridharma PT YA √ TIDAK

c. selain butir b juga aspek lain seperti misalnya YA √ TIDAK


pengelolaan dan pendanaan PT
7 SPMI PT kami telah memenuhi ketentuan dalam PP.
No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional YA √ TIDAK
Pendidikan
8 Rujukan SPMI PT kami:
a. Buku Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan YA √ TIDAK
Tinggi yang diterbitkan oleh Ditjen Dikti
b. selain butir a di atas (misal AUN Criteria, Malcolm Baldrige’s Criteria),
sebutkan …………………………

9 Model manajemen kendali mutu SPMI PT kami adalah:


a. PDCA (plan, do, check, action) YA √ TIDAK
b. lainnya, sebutkan………………………

10 PT kami tidak memiliki Kebijakan SPMI karena: YA TIDAK


a. belum paham tentang SPMI PT
b. belum memerlukan SPMI PT YA TIDAK

c. belum ada komitmen dari pimpinan PT dan/atau YA TIDAK


Yayasan
d. belum ada alokasi dana YA TIDAK
e. lainnya, sebutkan .....................................

Universitas Wiraraja Sumenep 57


B. MANUAL SPMI PERGURUAN TINGGI

Dalam pernyataan berikut ini, yang dimaksud Manual SPMI adalah pedoman tertulis tentang (a). perumusan
standar dalam SPMI PT; (b). penerapan standar dalam SPMI PT; (c). pengendalian standar dalam SPMI PT,
dan (d). peningkatan dan pengembangan standar dalam SPMI PT.

No Pernyataan Konfirmasi
1 PT kami memiliki manual SPMI PT YA √ TIDAK
(langsung ke
No. 5)
2 Manual SPMI PT kami berisi pedoman: YA √ TIDAK
a. cara menyusun isi standar mutu
b. cara melaksanakan/memenuhi isi standar YA √ TIDAK

c. cara mengendalikan isi standar YA √ TIDAK

d. cara meningkatkan dan mengembangkan isi standar YA √ TIDAK

3 Manual SPMI PT kami mudah diakses oleh komunitas


di lingkungan PT kami karena: YA √ TIDAK
a. telah dicetak, misalnya dalam bentuk buku
b. dapat diunduh dari website PT kami YA TIDAK √

c. lainnya, sebutkan ...................................

4 Manual SPMI PT kami tentang: YA √ TIDAK


a. perumusan standar telah dilaksanakan
b. penerapan standar telah dilaksanakan YA √ TIDAK

c. pengendalian standar telah dilaksanakan YA √ TIDAK

d. peningkatan dan pengembangan standar telah YA √ TIDAK


dilaksanakan
5. Manual SPMI PT kami belum ada atau belum lengkap
karena kami: YA TIDAK
a. belum selesai membuatnya
b. tidak tahu bahwa manual SPMI PT harus
memuat keempat pedoman tertulis tentang YA TIDAK
perumusan, pelaksanaan, pengendalian, serta
peningkatan dan pengembangan standar
c. tidak tahu bagaimana membuat manual YA TIDAK
SPMI PT
d. tidak merencanakan untuk membuat manual YA TIDAK
SPMI PT
e. tidak tahu bahwa harus ada manual dalam YA TIDAK
SPMI PT
f. memiliki alasan lain, sebutkan ..........

Universitas Wiraraja Sumenep 58


C. STANDAR DALAM SPMI PERGURUAN TINGGI

C.1. Delapan Kelompok Standar Minimum Dalam SPMI PT Menurut PP. No.19 Tahun 2005

Kedelapan kelompok standar di bawah ini didasarkan pada PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yang dalam Pasal 91 ayat (2) menetapkan bahwa setiap satuan pendidikan tinggi wajib
memenuhi kedelapan kelompok standar tersebut atau melampauinya.

Agar dapat memahami pengertian berbagai standar di bawah ini, sangat dianjurkan untuk membaca
dengan seksama PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang dapat diunduh di
http://www.infohukum.dkp.go.id/produk/653.pdf

Istilah standar dalam pernyataan berikut merujuk pada tolok ukur yang dinyatakan secara tertulis dalam
sebuah dokumen (misalnya berupa Keputusan, Buku SPMI). Sedangkan istilah formulir/borang adalah
berbagai instrumen tertulis untuk melaksanakan standar tersebut.

Contoh:

1. Standar: “Setiap semester Dosen harus memberi kuliah minimum 12 kali tatap muka untuk setiap
matakuliah yang diasuhnya”.

2. Formulir/Borang: formulir ’Berita Acara Perkuliahan’ atau ’Daftar Hadir Dosen’ di kelas.

No Pernyataan Konfirmasi
I. Standar Isi / Kurikulum (Pasal 5 – 18 PP No 19 Tahun 2005)
1 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar Kerangka YA √ TIDAK
Dasar dan Struktur Kurikulum
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/boring
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

2 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar Muatan YA √ TIDAK


Kurikulum Program Studi
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/boring
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

3 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar Beban YA √ TIDAK


sks Efektif Program Studi
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/boring

Universitas Wiraraja Sumenep 59


c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

4 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar Kalender YA √ TIDAK


Akademik
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/boring
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

II. Standar Proses Pembelajaran (Pasal 19 – 24 PP No 19 Tahun 2005)


5 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar YA √ TIDAK
Perencanaan Proses Pembelajaran
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/boring
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

6 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Pelaksanaan Proses Pembelajaran
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

7 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar Penilaian YA √ TIDAK


Hasil Proses Pembelajaran
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

8 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Pengawasan Proses Pembelajaran
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

III. Standar Kompetensi Lulusan (Pasal 25 – 27 PP No 19 Tahun 2005)


9 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar YA √ TIDAK
Kompetensi Lulusan
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

IV. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Pasal 28 – 41 PP No 19 Tahun 2005)


10 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar YA √ TIDAK
Kualifikasi Akademik Dosen
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

11 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Kompetensi Dosen
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

Universitas Wiraraja Sumenep 60


12 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar Sertifikat YA √ TIDAK
Keahlian Dosen
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

13 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar Rasio YA √ TIDAK


Dosen-Mahasiswa
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

14 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar


Kualifikasi Akademik Tenaga Kependi-dikan YA √ TIDAK
(administrasi/penunjang)
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

15 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Kompetensi Tenaga Kependidikan
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

16 a. SPMI PT kami telah menetapkan standar Sertifikat


Keahlian Tenaga Kependidikan YA √ TIDAK
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

V. Standar Sarana dan Prasarana (Pasal 42 – 48 PP No 19 Tahun 2005)


17 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar Lahan YA √ TIDAK

b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK


formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

18 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Ruang Kuliah
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

19 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Ruang Perpustakaan
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

Universitas Wiraraja Sumenep 61


20 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar
Ruang Laboratorium dan/atau Bengkel Kerja YA √ TIDAK
dan/atau Studio dan/atau Unit Produksi,
dan/atau Kebun Percobaan
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

21 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar Ruang


Pimpinan, Dosen, Tata Usaha, dan Kantin YA √ TIDAK
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

22 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar Tempat


Ibadah, Olah Raga, dan Berkreasi YA √ TIDAK
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

23 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar


Ruang/Tempat Lain untuk menunjang proses YA √ TIDAK
pembelajaran
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

24 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Peralatan Ruang Kuliah
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

25 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Peralatan Laboratorium dan/atau Studio, dsb
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

26 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Peralatan Pendidikan
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

27 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar Peralatan YA √ TIDAK


Ruang Kantor
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

28 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar

Universitas Wiraraja Sumenep 62


Perlengkapan Lain untuk menunjang proses YA √ TIDAK
pembelajaran
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

29 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar Buku dan YA √ TIDAK


Sumber Belajar
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

VI. Standar Pengelolaan (Standar 49 – 61 PP No 19 Tahun 2005)


30 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar YA √ TIDAK
Pengelolaan Akademik
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

31 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Pengelolaan Operasional

b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK


formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

32 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Pengelolaan Personalia
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan formulir/ YA √ TIDAK
borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

33 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Pengelolaan Keuangan
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan formulir/ YA √ TIDAK
borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

34 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar Rencana YA √ TIDAK


Kerja Tahunan
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

35 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar Rencana YA √ TIDAK


Kerja Menengah [meliputi masa 4 (empat) tahun]
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √
VII. Standar Pembiayaan (Pasal 62 PP No 19 Tahun 2005)
36 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar Biaya YA √ TIDAK
Investasi Perguruan Tinggi

Universitas Wiraraja Sumenep 63


b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

37 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar Biaya YA √ TIDAK


Operasional Perguruan Tinggi
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

38 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar Biaya YA √ TIDAK


Personal Mahasiswa
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

VIII. Standar Penilaian Pendidikan (Pasal 63 – 72 PP No 19 Tahun 2005)


39 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar YA √ TIDAK
Penilaian Hasil Belajar Oleh Dosen
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA √ TIDAK

40 a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar YA √ TIDAK


Penilaian Hasil Belajar Oleh Institusi
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan YA √ TIDAK
formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi YA TIDAK √

41 Standar No. 1 sd. No. 40 di atas ada yang belum diatur


dalam SPMI PT kami, serta belum dilengkapi dengan
formulir/borang, karena: YA TIDAK
a. pembentukan SPMI PT kami belum selesai
b. standar yang ada tidak sesuai dengan daftar di atas YA TIDAK

c. lainnya, sebutkan .............................

42 Berbagai standar dalam SPMI PT kami belum dipenuhi,


karena: YA TIDAK √
a. standar tersebut terlalu sulit dicapai
b. keterbatasan sumber daya YA √ TIDAK

c. keterbatasan kemampuan manajemen YA √ TIDAK


internal
d. lainnya, sebutkan ..........................

C.2. Kemungkinan Penambahan Standar lain selain 8 (Delapan) Kelompok Standar Minimum Di atas

Universitas Wiraraja Sumenep 64


Kedelapan kelompok standar minimum di atas wajib dipenuhi menurut PP. No. 19 Tahun 2005, namun PP
tersebut juga mengatur bahwa setiap satuan pendidikan tinggi dapat melampaui kedelapan standar
minimum tersebut dengan merumuskan/ menetapkan standar lain yang tidak diatur dalam PP tersebut.
Contoh standar lain: Standar Penelitian, Standar Pengabdian Kepada Masyarakat, Standar Kerjasama, dan
sebagainya yang ditingkatkan dan dikembangkan berdasarkan visi PT kami.

43 SPMI PT kami telah memiliki standar lain yang


melampaui 8 (delapan) kelompok standar minimum di TIDAK YA √
atas (langsung ke no
46)
44 Standar lain yang melampaui 8 (delapan) kelompok standar minimum dalam SPMI PT
kami, sebutkan
1. standar penelitian
2. pengabdian masyarakat

45 Standar dalam pernyataan No 44 ditetapkan


berdasarkan Visi PT kami YA √ TIDAK

46 Visi PT kami:
“Terwujudnya Universitas Wiraraja Sumenep sebagai Universitas yang Universal,
Berkarya Ilmiah dan Berbasis Riset”.

D. Implementasi SPMI Perguruan Tinggi


No Pernyataan Konfirmasi
1 Ketika PT kami mulai menjalankan Kebijakan SPMI
secara utuh, PT kami melakukan sosialisasi SPMI PT
tersebut kepada: YA √ TIDAK
a. Pendidik/Dosen
b. Tenaga kependidikan (administrasi/penun jang) YA √ TIDAK
c. Mahasiswa YA √ TIDAK
d. Alumni YA TIDAK √
e. Orang tua mahasiswa YA TIDAK √
f. Organisasi profesi YA TIDAK √
g. Lainnya, sebutkan...........................

2 Cara PT kami melakukan sosialisasi SPMI PT kepada


pemangku kepentingan dalam nomor 1 di atas,
adalah:
a. melakukan pertemuan/rapat kerja/loka-karya, YA √ TIDAK
dsbnya
b. melakukan komunikasi tertulis YA √ TIDAK
c. melakukan komunikasi lisan YA √ TIDAK
d. lainnya, ........................................

Universitas Wiraraja Sumenep 65


3 PT kami memiliki strategi internalisasi budaya mutu
(membentuk budaya kerja berorientasi mutu) dalam
rangka pelaksanaan SPMI PT bagi seluruh dosen, YA √ TIDAK
tenaga kependidikan,mahasiswa, dan staf pimpinan,
pada semua unit kerja

4 Internalisasi budaya mutu tersebut di PT kami lakukan sebagai berikut:


1. melibatkan secara aktif semua civitas akademika sejak tahap perencanaan hingga
tahap evaluasi dan tahap pengembangan SPMI
2. melibatkan pula organisasi profesi, alumni, dunia usaha dan pemerintahan sebagai
pengguna lulusan, khususnya pada tahap penetapan standar SPMI
3. melakukan pelatihan secara terstruktur dan terencana bagi para dosen dan staf
administrasi tentang SPMI, dan secara khusus pelatihan sebagai auditor internal
4. melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI kepada para pemangku
kepentingan secara periodik.
5 Semua unit kerja di lingkungan PT kami telah YA √ TIDAK
mengimplementasikan SPMI PT
6 a. Implementasi SPMI PT kami dilakukan secara YA TIDAK √
melekat atau menyatu (embedded) dalam struktur Langsung ke
organisasi PT kami No. 9
b. Implementasi SPMI PT kami dikoordinasikan oleh
sebuah unit/lembaga tersendiri yang menangani YA √ TIDAK
penjaminan mutu
7 Nama dan struktur organisasi dari lembaga penjaminan mutu di PT kami seperti yang
dimaksud dalam no. 6b, serta posisinya di dalam struktur organisasi PT kami sebagai
berikut: (bila perlu jawaban dapat ditulis pada lembar terpisah)
*terlampir

8 Mekanisme kerja dari lembaga pada pernyataan no. 7 sebagai berikut: (bila perlu
jawaban dapat ditulis pada lembar terpisah)
*terlampir

(langsung ke Bagian E)
9 Mekanisme SPMI PT kami dilakukan secara embedded
tanpa adanya lembaga tersendiri yang menangani
penjaminan mutu, karena cara tersebut:
a. lebih efektif dan cocok dengan budaya orga- YA TIDAK
nisasi PT Anda
b. tidak memerlukan dana operasional yang YA TIDAK
besar
c. lainnya, sebutkan.................................

10 Mekanisme kerja implementasi SPMI PT kami yang dilakukan secara embedded sebagai
berikut: (bila perlu jawaban dapat ditulis pada lembar terpisah)

Universitas Wiraraja Sumenep 66


E. Peningkatan Berkelanjutan SPMI PT

Sebagai sebuah sistem di dalam SPM-PT, SPMI PT juga seharusnya ditingkatkan efektivitas dan efisiensinya
melalui proses evaluasi terhadap SPMI PT itu sendiri secara berkala dan berkelanjutan. Pada gilirannya
peningkatan SPMI PT harus memacu perkembangan PT. Perlu diingat, bahwa pernyataan berikut
merupakan evaluasi diri terhadap SPMI PT sebagai sebuah sistem yang utuh, bukan evaluasi atas substansi
atau standar dalam SPMI PT.

No Pernyataan Konfirmasi
1 PT kami memiliki mekanisme untuk mengevaluasi YA √ TIDAK
efektivitas dan efisiensi SPMI PT sebagai sebuah sistem (Anda tak perlu
menjawab lagi)
2 SPMI PT kami sebagai sebuah sistem telah dievaluasi YA TIDAK √
secara berkala
3 Hasil evaluasi tersebut telah digunakan untuk:
a. peningkatan efektivitas dan efisiensi SPMI PT YA TIDAK
kami sebagai sebuah sistem
b. pengembangan PT kami YA TIDAK

4 Periode/siklus evaluasi SPMI PT kami sebagai sebuah sistem sebagai berikut:

5 a. SPMI PT kami sebagai sebuah sistem pernah YA TIDAK


dievaluasi pihak internal
b. SPMI PT kami sebagai sebuah sistem pernah YA TIDAK
dievaluasi pihak eksternal
6 a. evaluator internal SPMI PT kami sebagai sebuah sistem adalah

b. evaluator eksternal SPMI PT kami sebagai sebuah sistem adalah

7 Prosedur evaluasi SPMI PT kami sebagai sebuah sistem sebagai berikut: (bila perlu
jawaban dapat ditulis pada lembar terpisah)

Penjelasan untuk Pernyataan Kelompok E (Peningkatan Berkelanjutan SPMI PT), butir no.2

Pusat Penjaminan Mutu Universitas Wiraraja belum melaksanakan evaluasi efektivitas dan efisiensi SPMI-
PT sebagai suatu sistem yang utuh dikarenakan implementasi SPMI-PT baru dilaksanakan pada bulan Juli
2011 sehingga langkah untuk melaksanakan evaluasi masih dalam proses.

Lampiran untuk Pernyataan Kelompok D (Implementasi SPMI Perguruan Tinggi), butir no. 7

Universitas Wiraraja Sumenep 67


Struktur Organisasi lembaga Penjaminan Mutu (Pusat Penjaminan Mutu) di Universitas wiraraja
Sumenep.

KEPALA
Sekretaris

Sekretariat

Kepala Bidang Kepala Bidang Audit


Manajemen Mutu dan Akreditasi

Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Penjaminan Mutu Universitas Wiraraja Sumenep.

Posisi Lembaga Penjaminan Mutu dalam Struktur Organisasi Universitas Wiraraja Sumenep.

Yayasan Arya Wiraraja

Rektor Senat

PJM
PR-I PR-II PR-III

Universitas Wiraraja Sumenep 68


FIA BAAK

FE BAU
FKIP

Gambar 2. Posisi PJM dalam Struktur Organisasi Universitas wiraraja

Perlu diketahui bahwa lembaga penjaminan mutu Universitas Wiraraja memiliki tim penjaminan
mutu yang berada di tingkat fakultas dan prodi yang melekat pada struktur organisasi fakultas. Berikut ini
adalah struktur organisasi dari tim penjaminan mutu fakultas dan prodi.

Universitas Wiraraja Sumenep 69


Pusat Jaminan Mutu REKTOR SENAT
(PJM) UNIVERSITAS

LEMBAGA
audit

Gugus Jaminan DEKAN


SENAT
Mutu (GJM)
FAKULTAS
Ketua: Pembantu Dekan I
Sekret:
Anggota:

Unit Jaminan Mutu KETUA


(UJM) JURUSAN/PROGRAM
Ketua : STUDI
Sekretaris :
Anggota :

Gambar 3. Struktur Fungsional Organisasi Penjaminan Mutu Akademik Universitas Wiraraja

Universitas Wiraraja Sumenep 70


Lampiran untuk Pernyataan Kelompok D (Implementasi SPMI Perguruan Tinggi), butir no. 8
Mekanisme Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Universitas
Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Wiraraja Sumenep merupakan lembaga yang terpisah dari struktur
otganisasi Universitas Wiraraja Sumenep. Berikut ini adalah mekanisme kerja Pusat Penjaminan Mutu
Universitas Wiraraja Sumenep :
A. Tingkat Universitas
1. Unsur-unsur organisasi penjaminan mutu akademik di tingkat universitas terdiri atas Pimpinan
Universitas dibantu oleh Pusat Jaminan Mutu (PJM) atas dasar ketentuan norma-norma, standar
mutu dan kebijakan akademik yang ditetapkan oleh Senat Universitas.
2. Rektor menetapkan peraturan, kaidah dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara
umum.
3. Pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan mutu akademik di semua unit kerja, Rektor
dibantu oleh PJM.
4. PJM beranggotakan: Ketua, sekretaris dan dosen perwakilan fakultas/program.
5. PJM dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Rektor dengan tugas untuk:
1. Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) secara
keseluruhan di Universitas Wiraraja termasuk penyusunan perangkat yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaannya.
2. Membantu Rektor dalam monitoring, evaluasi serta audit pelaksanaan SPMA di
lingkungan di Universitas Wiraraja.
3. Melaporkan secara berkala pelaksanaan SPMA kepada Rektor.

B. Tingkat Fakultas
1. Unsur organisasi jaminan mutu akademik di tingkat fakultas terdiri atas pimpinan fakultas.
2. Dekan bertanggungjawab atas terjaminnya mutu akademik di fakultas.
3. Untuk mempersiapkan SPMA di tingkat fakultas, maka setiap fakultas membentuk Gugus Jaminan
Mutu (GJM) yang bersifat ad hoc dengan Surat Keputusan Dekan.
4. Tugas GJM adalah membantu Dekan dalam peningkatan mutu akademik, dimulai dari:
a. penyusunan dokumen kebijakan, peraturan, standar dan manual prosedur akademik,
b. penyusunan Laporan Evaluasi Diri Fakultas berdasar Laporan Evaluasi Diri Jurusan dan
EPSBED (Laporan Elektronik Evaluasi Diri Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) PS tiap semester,
c. penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA),
d. peningkatan mutu fakultas berkelanjutan berdasarkan rumusan koreksi.
5. GJM beranggotakan: Ketua, para dosen perwakilan jurusan/program studi dan mahasiswa yang
ditunjuk.

Universitas Wiraraja Sumenep 71


6. Berkaitan dengan audit mutu, PJM melaksanakan tugas Rektor untuk melaksanakan Audit Internal
Mutu Akademik (AIMA) pada fakultas atau jurusan selaku pelaksana kegiatan akademik secara
berkala.
7. PJM melaporkan hasil audit kepada Rektor. Tindak lanjut atas laporan audit tersebut (termasuk
permintaan tindakan koreksi/PTK) dilakukan oleh Rektor untuk dilaksanakan oleh Dekan. Dekan
melakukan koordinasi tindaklanjut atas PTK, membuat keputusan dalam batas kewenangannya
serta memobilisasi sumberdaya di fakultas untuk melaksanakan keputusan tersebut.
8. Setiap tahun Senat Fakultas menerima Laporan Evaluasi Diri serta Laporan Audit Internal Mutu
Akademik dari Dekan. Senat Fakultas akan mempelajari kedua laporan tersebut dan menentukan
kebijakan dan peraturan baru di tingkat fakultas untuk peningkatan mutu pendidikan.

C. Tingkat Jurusan
1. Unsur organisasi jaminan mutu akademik di tingkat jurusan terdiri atas pimpinan jurusan.
2. Ketua Jurusan bertanggungjawab atas terjaminnya mutu akademik di jurusan.
3. Untuk mempersiapkan SPMA di tingkat jurusan, maka setiap jurusan membentuk Unit Jaminan
Mutu (UJM) yang bersifat ad hoc dengan Surat Keputusan Dekan.
4. Tugas UJM adalah membantu Ketua Jurusan dalam peningkatan mutu melalui:
a. penyusunan dokumen (Spesifikasi Program Studi (SP), Manual Prosedur
(MP), Instruksi Kerja (IK) yang sesuai dengan Standar Akademik, Manual Mutu Akademik dan
Manual Prosedur di tingkat fakultas),
b. penyusunan Laporan Evaluasi Diri Jurusan dan EPSBED (Laporan
Elektronik Evaluasi Diri Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) PS tiap semester,
c. penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA),
d. peningkatan mutu jurusan berkelanjutan berdasarkan rumusan
koreksi.
5. UJM beranggotakan: Ketua, para dosen dan mahasiswa yang ditunjuk.
6. Ketua Jurusan bertanggungjawab atas terlaksana-nya:
a. Proses pembelajaran yang bermutu sesuai SP, MP, IK.
b. Evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran.
c. Evaluasi hasil proses pembelajaran.
d. Tindakan perbaikan proses pembelajaran.
e. Penyempurnaan SP, MP, IK secara berkelanjutan.
f. Penelitian yang sesuai dengan kompetensi jurusan dan Manual Mutu Penelitian.
g. Pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan kompetensi jurusan dan Manual Mutu
Pengabdian Kepada Masyarakat.

Universitas Wiraraja Sumenep 72


BAB VII
KESIMPULAN

Tahun 2020, Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas. Perdagangan bebas tidak hanya
terkait dengan produk berupa barang namun juga jasa. Salah satu bentuk dari produk jasa adalah
pelayanan kesehatan oleh perawat. Pada era perdagangan bebas tantangan yang dihadapai perawat
Indonesia akan semakin berat. Dengan diadakannya perdagangan bebas perawat luar negeri dapat dengan
bebas masuk ke indonesia. Jika tidak diimbangi dengan peningkatan mutu serta kualitas maka perawat
indonesia akan kalah bersaing dengan perawat yang berasal dari luar negeri.
Universitas Wiraraja Sumenep merupakan salah satu universitas di wilayah Madura yang kontribusi
dalam mencetak perawat. Universitas Wiraraja memiliki fakultas Ilmu Kesehatan yang memiliki program
studi DIII Kebidanan dan S1 Keperawatan. Program Studi S1 keperawatan adalah suatu pendidikan yang
bertujuan untuk menghasilkan perawat profesional. Proses pendidikan ini dilaksanakan melalui 2 tahapan,
yaitu tahapan akademik dan tahapan profesi. Proses pendidikan tahap profesi di Indonesia dikenal dengan
pengajaran klinik dan lapangan. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di kelas (pada tahap akademik) ke keadaan nyata.
Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja merupakan proses
transformasi dari mahasiswa menjadi seorang perawat profesional. Program Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga perawat yang ada di indonesia.
Visi Universitas Wiraraja Sumenep adalah Terwujudnya Universitas Wiraraja Sumenep sebagai
Universitas yang Universal, harapan kami alumni Pendidikan Profesi Ners Universitas Wiraraja Sumenep
dapat memiliki kompetensi yang layak dan bermutu di dalam bidang keilmuan dan mampu bersaing dengan
perawat dari luar negeri.
Adapun kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh Program Pendidikan Profesi Ners Universitas Wiraraja
Sumenep yang dapat mendukung keberlangsungan Program Pendidikan Profesi Ners Universitas Wiraraja
antara lain:
a). Kurikulum Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja
Sumenep mengacu pada KURNAS (SK Dirjen DIKTI Nomor 129/U/1999), tentang KIPNI (Kurikulum
Inti Pendidikan Ners Indonesia) tanggal 11 Juni 1999.
b). Universitas Wiraraja Sumenep telah mempersiapkan tenaga dosen tetap sebanyak 7 (tujuh) orang
dengan kualifikasi S2 Keperawatan dan 8 (delapan) dosen tidak tetap untuk membuka Program
Studi NERS. Jumlah tersebut sesuai dengan syarat minimal dalam Keputusan Direktur Jenderal

Universitas Wiraraja Sumenep 73


Pendidikan Tinggi No. 108/DIKTI/Kep/2001 yang mensyaratkan jumlah dosen tetap minimal 6
orang.
c). Program Pendidikan Profesi Ners Universitas Wiraraja Sumenep berkomitmen untuk merekrut
dosen-dosen yang berkompeten pada tiap periode secara bertahap sesuai yang telah di jelaskan
dalam bab Sumber Daya.
d). Terjalinnya kerjasama dengan instansi terkait untuk mendukung kegiatan di dalam pendidikan
profesi Ners Universitas Wiraraja Sumenep. Hal ini merupakan kekuatan tersendiri guna
mengembangkan kemampuan IPTEKS yang telah dimiliki.
e). Dua tahun berturut turut mulai tahun 2011-2012, Universitas Wiraraja Sumenep mendapat
penghargaan dari kopertis wilayah 7 sebagai anugerah kampus unggul bidang kelembagaan tata
kelola penelitian dan kemahasiswaan. Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Wiraraja memiliki
kemampuan untuk mengelola sumber daya yang ada untuk keberlangsungan program studi yang
ada dibawah naungan Universitas Wiraraja Sumenep.

Program Pendidikan Profesi Ners Universitas wiraraja memiliki potensi besar untuk terus tumbuh,
berlanjut, dan berkembang sejalan dengan kebutuhan kesehatan bagi warga maupun bagi masyarakat
Indonesia pada umumnya.

Universitas Wiraraja Sumenep 74

Anda mungkin juga menyukai