Anda di halaman 1dari 28

Orientasi Pasar

JURNAL SAINS PEMASARAN INDONESIA


Volume XII, No. 2, September 2013, halaman 121 - 148

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA


PEMASARAN PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN
DI KOTA SEMARANG

Daniel Manek

Abstract

This research aimed to examine and measure the market orientation effects on marketing
performance. The research sample was manufacture companies that constitutes of Small
and Midlle Entrepreneurship in Semarang, particularly those which are customer of Bank
Mandiri Business Banking Semarang – Gajahmada Branch. The manufacture companies
sector in this research includes furniture, food & beverages, printing/ offset, machinery &
workshop, garment & footwear, metal industry, plastic waste cycle, soapworks& cleansing
ware and plywood. Number of respondent in this research concludes 105unit of companies,
each company represented by their owner or manager. This research is using Structural
Equation Modeling ( SEM) Analysis through AMOS 21.0 software. Based on the data analysis
collected, it can be concluded that market orientation is positively and significantly affect the
marketing performance. Moreover, the model developed in this study proved that: 1) Market
orientation result also positively influence marketing performance through process of product
adaptation and business strategy quality; 2) Business strategy and product adaptation has
positive effect on competitive advantage; 3) Product adaptation and competitive advantage
has positive influence to marketing performance.
Keywords: Market Orientation, Marketing Performance, Product Adaptation, Quality Strategy,
Competitive Advantage.

PENDAHULUAN tidak saja dapat terpenuhi oleh pasar di dalam


negeri maka perdagangan antar negara pun
terjadi dengan sangat cepat. Hal ini
G lobalisasi dan integrasi ekonomi abad
ini adalah faktor yang sangat
menentukan dari sudut pandang bisnis
menjadikan setiap perusahaan berusaha
untuk mengembangkan dan mempertahankan
internasional di semua wilayah dunia. posisi perusahaan dan peluang pasar agar
Perkembangan teknologi yang diikuti dengan lebih baik dan yang mungkin akan diraihnya.
sistem spesialisasi kerja yang semakin baik, Dengan demikian setiap perusahaan harus
merupakan kondisi yang memungkinkan mengembangkan kegiatan pemasarannya
terjadinya peningkatan produksi barang dan agar tujuan atau sasaran yang ingin diinginkan
jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi dapat tercapai dengan baik.
kebutuhan hidup konsumen. Oleh karena Perubahan pola persaingan global
penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan memerlukan analisis terhadap segala

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 121


Daniel Manek

kekuatan yang mempengaruhi perusahaan kemampuan mengembangkan dan menjaga


secara berkesinambungan. Bisnis dan keberlangsungan usaha; menggunakan
strategi pemasaran pun perlu diubah untuk pendekatan strategi yang tepat; mampu dalam
memperoleh peluang-peluang serta mengidentifikasi dan fokus terhadap pasar
menghindari ancaman. Dominasi pembeli, (market oriented); memiliki visi, kemampuan
perubahan teknologi yang cepat, persaingan memimpin dan hubungan yang baik dengan
global yang gencar, deregulasi dan perubahan pelanggan atau klien.
sosial menimbulkan tantangan dan peluang Berkaitan dengan kinerja pemasaran,
yang baru dalam melaksanakan bisnis. Dalam sejumlah peneliti telah memperoleh
keadaan ini, analisis terhadap berbagai teori kesimpulan adanya keuntungan positif dalam
pemasaran merupakan sebuah kebutuhan penerapan orientasi pasar (Baker, Simson,
dalam rangka mencapai kinerja pemasaran Siguaw, 1999). Diungkapkan bahwa sebuah
yang tinggi. Ferdinand (2000) mengatakan persepsi tentang orientasi pasar oleh penjual
bahwa teori-teori pemasaranmerupakan akan memberikan dampak positif terhadap
aktivitas manajemen pemasaran dalam persepsi pemasok tentang model hubungan
aktivitas manajerial yangdiarahkan untuk pemasaran yang dibangun. Teori manajemen
merencanakan, menganalisis, melaksanakan pemasaran menyatakan bahwa kinerja
dan mengendalikanseluruh elemen-elemen pemasaran dapat dipengaruhi melalui filosofi
strategi yang lazim dikenal sebagai bauran manajemen pemasaran yang lebih
pemasaranuntuk menghasilkan kinerja usaha berorientasi pada pasar untuk mendukung
seperti meningkatkan volume penjualan dan mendampingi berbagai strategi bauran
sertamemfasilitasi untuk mengembangkan pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan.
pengetahuan yang menjadi dasarkeunggulan Derajat orientasi pasar yang dikembangkan
bersaing. sebagai budaya organisasi sebuah
Peningkatan kinerja dan peningkatan perusahaan memberikan pengaruh pada
daya saing perusahaan dapat dilakukan kinerja pemasaran perusahaan (Ferdinand,
melalui pengembangan budaya organisasi 2000).
yang difokuskanpada pemahaman terhadap Banyak penelitian yang telah dilakukan
kebutuhan pasar, keinginan dan permintaan dengan tujuan untuk membuktikan apakah
pasar yaitu berorientasi pada pasar (market orientasi pasar menghasilkan kinerja
oriented-culture). Kesimpulan yang sama juga organisasi yang unggul. Pada umumnya hasil
diberikan oleh Kumar (2002), bahwa orientasi penelitian yang menguji hubungan kausal
pasar memberikan kontribusi yang signifikan antara orientasi pasar dengan kinerja
dalam peningkatan sejumlah kompetensi organisasi memberikan kesimpulan bahwa
perusahaan yang dapat mendorong kinerja orientasi pasar memiliki pengaruh terhadap
yang tinggi dalam bidang biaya dan kinerja organisasi. Hal ini sebagaimana yang
kesuksesan dalam memberikan layanan yang dikemukakan oleh Ellis (2006) dalam
baru. Pencapaian kinerja yang baik merupakan penelitiannya yang berjudul ”Market
kontribusi dari dinamisasi strategi dan Orientation and Performance: A Meta-
beberapa faktor sukses, meliputi: komitmen, Analysis and Cross-National Comparisons”,
daya dukung, manajemen tim yang kuat, menyatakanbahwabuktikuantitatif yang

122 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

diperolehdari meta-analisisdari 56 penelitian memiliki pengaruh signifikan terhadap


(58 sampel) yang dilakukan di 28 negara pertumbuhan penjualan dan market share.
membuktikan bahwa pada umumnya orientasi Penelitian ini juga mendukung penelitian yang
pasar menentukan kinerja perusahaan. dilakukan oleh Selnes et. al., (1996) yang
Temuan Ellis (2006) mendukung temuan menyatakan bahwa orientasi pasar tidak
Kircaet. al., (2005) yang melakukan penelitian memiliki pengaruh signifikan terhadap market
dengan judul”Market Orientation: A Meta- share.
Analytic Review and Assesment of Its Penelitian yang dilakukan oleh Baker
Antecedents and Impact on Performance”. dan Sinkula (1999) memberikan hasil bahwa
Penelitian Kirca (2005) ini menyatakan bahwa orientasi pasar secara signifikan berhubungan
orientasi pasar memiliki pengaruh terhadap dengan kinerja perusahaan.Kesimpulan ini
kinerja organisasi secara keseluruhan. berbanding terbalik dengan hasil penelitian
Beberapa penelitian yang lain Han et. al., (1998) yang menyatakan bahwa
memberikan hasil yang berbeda yaitu orientasi pasarberpengaruh positif tetapi tidak
Jaworski dan Kohli (1993) dengan signifikan terhadap kinerja. Orientasi pasar
penelitiannya yang berjudul ”Market hanya dapat berpengaruh signifikan terhadap
Orientation: Antecedent and Consequences” kinerja melalui variabel intervening yakni
dalam penelitian tersebut Jaworski dan Kohli inovasi.
(1993) menggunakan dua sampel penelitian, Narverdan Slater (1998) menyatakan
dengan ukuran sampel 222 Strategi Bisnis bahwa meskipun hasil penelitian tentang
Unit dan 230 manajer di AmerikaSerikat. Hasil hubungan antara orientasi pasar dengan
penelitiannya baik pada sampel satu maupun kinerja masih memberikan hasil yang berbeda-
pada sampel dua menyatakan bahwa beda, tetapi penelitian tentang pengaruh
orientasi pasar tidak memiliki pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja masih menarik
terhadap market share. dilakukan untuk kepentingan di bidang strategi.
Penelitian yang dilakukan oleh Harris, Berdasarkan uraian di atas terlihat jelas
(2001) terhadap 241 manajer di Inggris, bahwa penelitian yang bertujuan untuk
dengan menggunakan indikator kinerja menguji pengaruh orientasi pasar terhadap
pemasaran pertumbuhan penjualan, kinerja pemasaran masih menghasilkan
memberikan kesimpulan bahwa orientasi temuan yang saling kontradiksi.
pasar tidak memiliki pengaruh terhadap Pada akhir-akhir ini pembahasan
pertumbuhan penjualan yang diukur secara mengenai orientasi pasar telah menarik
subyektif maupun secara obyektif. Penelitian banyak minat para ahli pemasaran (Blankson,
lain yang dilakukan oleh Deshpande et.al., 2005), namun demikian ketika banyak
(2000) juga memperoleh temuan bahwa perhatian yang diberikan kepada usaha kecil
orientasi pasar tidak memiliki pengaruh yang oleh para pengambil kebijakan, praktisi dan
signifikan terhadap pertumbuhan dan market akademisi, tetapi hanya sedikit penelitian
share. Penelitian Deshpande et. al.,(2000) mengenai orientasi pasar pada usaha kecil
inimendukung hasil penelitian sebelumnya (McLarty, 1998). Hal ini tentunya sangat
yang dilakukan oleh Pelham (1997) yang mengejutkan karena usaha kecil memegang
menyatakan bahwa orientasi pasar tidak peranan yang sangat besar dalam mendorong

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 123


Daniel Manek

laju perekonomian Indonesia. Meskipun usaha perekonomian maka penelitian tentang


kecil mempunyai keunggulan sebagai pilar pemasaran pada usaha kecil semakin penting
utama pembangunan ekonomi, demokrasi untuk dilakukan (Duncan, 2000). Disamping
ekonomi, pendorong diversifikasi kegiatan itu Duncan (2000) juga menyatakan bahwa
ekonomi, dan penyerapan tenaga kerja, namun penelitian mengenai orientasi pasar pada
usaha kecil beroperasi di sektor bisnis yang perusahaan kecil memiliki bebarapa
tinggi tingkat kegagalannya dan juga keuntungan dibandingkan jika dilakukan pada
menghadapi beberapa hambatan untuk perusahaan-perusahaan besar, yaitu:
peniruan, yang berarti bahwa usaha kecil tidak penelitian pada perusahaan kecil cenderung
memiliki kemampuan atau sumberdaya akan dapat menurunkan kekaburan sebagai
perusahaan yang dapat mengarah pada akibat dari adanya pembauran multi-produk
keunggulan bersaing (Zahra and Bogner, 2000). yang ditawarkan pada perusahaan besar,
Terbatasnya penelitian mengenai disamping itu penelitian pada perusahaan kecil
orientasi pasar pada perusahaan kecil akan dapat memaksimalkan peranan informan
menurut Duncan (2000) disebabkan karena kunci, karena pemimpin perusahaan kecil
adanya beberapa alasan yaitu: (1) semakin lebih mengetahui kondisi yang berkaitan
besar perusahaan maka semakin mudah dengan tingkat orientasi pasar dibandingkan
untuk diteliti, karena dengan semakin besar dengan pemimpin pada perusahaan besar,
ukuran perusahaan maka peneliti akan lebih hal ini disebabkan dekatnya hubungan antara
mudah untuk melakukan observasi dan pemimpin perusahaan kecil dengan tingkat
pengumpulan data, (2) pada umumnya operasional dalam perusahaan.
perusahaan besar memiliki umur usaha yang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di
lebih lama sehingga memungkinkan peneliti Jawa Tengah menghadapi permasalahan
untuk melakukan penelitian dengan yang relatif sama dengan masalah Usaha
menggunakan analisis longitudinal, (3) pada Kecil dan Menengah (UKM) secara nasional,
umumnya perusahaan besar memiliki budaya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Jawa
organisasi yang lebih kompleks sehingga lebih Tengah menurut Munir (2008) memiliki enam
menarik untuk diteliti dibandingkan perusahaan masalah yaitu permodalan, akses pasar,
kecil, dan (4) perusahaan besar memiliki keterampilan dan teknologi, manajemen
sumber keuangan yang lebih kuat untuk usaha, akses untuk bahan baku dan iklim
melakukan penelitian dibandingkan dengan usaha yang belum kondusif.Selanjutnya
perusahaan kecil. Kondisi ini menyebabkan menurut Sulhadi (2008) masalah Usaha Kecil
perusahaan kecil seringkali memiliki dan Menengah (UKM) di Jawa Tengah di
kelemahan pada departemen pemasaran, kelompokan menjadi empat, yaitu akses
proses pembuatan keputusan secara pasar, modal, kualitas sumber daya manusia
sistematik, hal ini menyebabkan perusahaan dan regulasi.
kecil akan mengalami kesulitan dalam Perusahaan-perusahaan pengolahan
meningkatkan profitabilitas (Robinson dan di kota Semarang, khususnya yang menjadi
Pearce, 1984). nasabah pada Bank Mandiri Cabang Gajah
Dengan melihat peningkatan Madah, sebagai obyek dalam penelitian ini,
konstribusi usaha kecil terhadap mengungkapkan masalah-masalah yang

124 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

dihadapi antara lain kurangnya permodalan, menunjukkan pemahaman tentangkeinginan


Sumber Daya Manusia yang terbatas dan juga dan kebutuhan pelanggan saat ini serta
tuntutan persaingan yang semakin tinggi serta melakukan pemantauan untuk masadatang.
kemampuan dalam melakukan inovasi produk Orientasi pesaing mempunyai makna
yang perlu untuk ditingkatkan secara terus- pemahaman kekuatan dan kelemahandari
menerus untuk dapat menang dalam pesaing serta mampu mendefinisikan
persaingan di pasar dan memperoleh kinerja kemampuan dan strategi pesaing.
pemasaran yang baik. Duadimensi di atas disempurnakan dengan
dimensi koordinasi antar fungsi,
PEMBAHASAN yaknipemberdayaan semua sumberdaya
perusahaan dalam proses penciptaan nilai
bagikonsumen.Usaha yang berorientasi
Orientasi Pasar
pesaing menurutPorter (1985 dalam Narver
Orientasi pasar merupakan perspektif
dan Slater, 1990) adalah usaha yang mampu
bisnis yang menjadikan konsumen sebagai
memahamidalam jangka pendek kekuatan
fokusperhatian dalam keseluruhan kegiatan
dan kelemahan pesaing serta dalam jangka
perusahaan, (Cravens dan Piercy, 2006).
panjangmengetahui kemampuan dan strategi
Halini selaras dengan pendapat Kohli dan
pesaing.
Jaworski (1993) bahwa philosofi tentang
Konsep pemasaran dan orientasi
orientasi pasar adalah: (i) mempelajari
pasar dipandang sebagai salah satu
perkembangan pasar; (ii) berbagi informasi
fokusperhatian manajemen pemasaran untuk
dengan seluruh anggota perusahaan; dan(iii)
mengartikulasikan strategi-strategi yang
mengadaptasi perubahan pasar yang terjadi.
dikembangkan. Untuk meningkatkan
Penerapan orientasi pasar pada suatu usaha
kemampulabaan, perusahaan akan
akan membawa konsekwensi sangat luasbagi
memusatkan perhatian manajemennya pada
usaha tersebut, diantaranya pada: kinerja
upaya mengenali pelanggannya (Ferdinand,
usaha, konsumen, karyawan dan inovasi
2003). Pandangan untuk lebih mengenal
usaha (Kirca, Jayachandran dan Bearden
pelanggan dan kebutuhan pelanggan tidak
2005). Penerapan orientasi pasar akan
terlepas dari tujuan dari konsep pemasaran
berhasil apabila ditunjang oleh berbagai faktor,
untukmemuaskan pelanggan.
baik faktor yang bersifat internalmaupun
eksternal. Faktor yang bersumber dari internal Narver dan Slater (1990) menyatakan
usaha adalah: top manajemen,faktor bahwa orientasi pasar (orientasi pelanggan)
interdepartemen dan sistem organisasi, dan pertumbuhan pasar merupakan faktor-
(Kirca, Jayachandran dan Bearden,2005). faktor yang secarasignifikan memberikan
Sedangkan faktor yang berasal dari ekternal kontribusi pada peningkatan profitabilitas
usaha adalah faktor lingkungandan intensitas perusahaan. Seperti diketahui bahwa orientasi
persaingan (Van Raaij dan Stoelhorst, 2008). pasar telah dipandang sebagai sebuahperilaku
atau budaya organisasi yang menempatkan
Pengukuran orientasi pasar, menurut
konsumen sebagai titik pusatyang
Narver dan Slater didasarkan pada dimensi:
menentukan sukses perusahaan (Ferdinand,
orientasi konsumen, orientasi pesaingdan
2003). Narver dan Slater (1990)
koordinasi antar fungsi. Orientasi konsumen

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 125


Daniel Manek

mendefinisikan orientasi pasar sebagai melalui keberhasilan produk baru,


budaya organisasi yang paling efektif pertumbuhan penjualan dan keuntungan atau
danefisien untuk menciptakan perilaku- laba yang diperoleh setiap tahunnya.
perilaku yang dibutuhkan untuk menciptakan Menurut Ferdinand (2000) kinerja
”superior value” bagi pembeli dan pemasaran akan diukur dengan
menghasilkan “superior performance” bagi menggunakan unit yang terjual (peningkatan
perusahaan apalagi dalam lingkungan yang volume penjualan), pertumbuhan pelanggan
bersaing ketat. dan tingkat turnover pelanggan untuk lebih
Slater dan Narver (1995) menyatakan kegiatan pemasaran.
mengemukakan bahwa orientasi pasar adalah Kemampuan menghasilkan laba merupakan
(1) budaya yang menempatkan prioritas tinggi salah satu indikator dalam pengukuran
pada setiap penciptaan dan penjagaan kinerja. Laba digunakan karena keluasan
superiorcustomer value dengan tetap penggunakan tolok ukur ini untuk mengukur
memperhatikan kepentingan stakeholders kinerja pada penelitian-penelitian terdahulu
sehingga keunggulan dapat dicapai dan (2) dimana merupakan refleksi dari
menyediakan norma-norma perilaku keberhasilan kinerja pemasaran. Pemasaran
mengenai pengembangan dan respon produk yang kompetitif yang dilaksanakan
terhadap informasi pasar. Narver et al. (1998) sesuai dengan struktur dan strategi yang
mengemukakan bahwa inti dari orientasi telah diyakini, akan meningkatkan kinerja
pasar adalah komitmen dari seluruh anggota pemasaran perusahaan sehingga
organisasi untuk selalu menciptakan nilai mempengaruhi apakah produk tersebut
tambah dari konsumen. sukses atau tidak seperti mampu
mencetak laba (Pelham, 1997).
Kinerja Pemasaran Kinerja pemasaran merupakan faktor
Menurut Ferdinand (2000), kinerja yang umum digunakan untuk mengukur
pemasaran merupakan konstruk (faktor) yang dampak dari sebuah strategi perusahaan.
umum digunakan untuk mengukur dampak Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk
dari sebuah startegi perusahaan. Strategi menghasilkan kinerja pemasaran seperti
perusahaan selalu diarahkan untuk volume penjualan, porsi pasar (market share)
menghasilkan kinerja, baik kinerja pemasaran dan tingkat pertumbuhan penjualan maupun
maupun kinerja keuangan. Kinerja pemasaran kinerja keuangan (Ferdinand, 1999). Lebih
merupakan konsep untukmengukur prestasi lanjut disarankan supaya pengukuran kinerja
pasar suatu produk, dimana setiap menggunakan “activity based measure” yang
perusahaan berkepentingan untuk mengetahui dapat menjelaskan aktivitas-aktivitas
prestasi pasar dari produk-produknya. Dalam pemasaran yang mampu menghasilkan
teori Cravens (1996), indikator pengukuran kinerja pemasaran tersebut (Ferdinand, 2000).
kinerja adalah kepuasan, kesetiaan, pangsa Market share adalah pengukuran kinerja
pasar dankemampuan menghasilkan laba. pemasaran atau kinerja operasional
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Narver yangdapat membedakan antara pemenang
dan Slater (1994), diungkapkan bahwa dan pecundang (Szimansky, 1993). Jika
keberhasilan kinerja pemasaran dapat diukur market share perusahaan meningkat berarti

126 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

perusahaan dapat mengungguli pesaingnya, pemahaman terhadap kebutuhan pasar,


jika maket share perusahaan menurun, dapat keinginan dan permintaan pasar yaitu
dikatakan perusahaan kalah dari pesaingnya. berorientasi pada pasar (market oriented-
Pengukuran dengan pangsa pasar culture). Senada dengan hasil temuan
keseluruhan ini banyak digunakan karena penelitian Kumar (2002) bahwa orientasi
hanya membutuhkan informasitentang pasar memberikan kontribusi yang signifikan
penjualan total (Kotler, 2003). Johnson dan dalam peningkatan sejumlah kompetensi
Arunthanes (1995) menggunakan perusahaan yang dapat mendorong kinerja
pertumbuhan market share, pertumbuhan yang tinggi dalam bidang biaya dan
penjualan dan profitabilitas untuk mengukur kesuksesan dalam memberikan layanan yang
keberhasilan kinerja pemasaran sebuah baru. Pencapaian kinerja yang baik merupakan
perusahaan. kontribusi dari dinamisasi strategi dan
beberapa faktor sukses, meliputi: komitmen,
Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap daya dukung, manajemen tim yang kuat,
Kinerja Pemasaran kemampuan mengembangkan dan menjaga
Narver dan Slater (1990) keberlangsungan usaha; menggunakan
menyatakan bahwa orientasi pasar pendekatan strategi yang tepat; mampu dalam
(orientasi pelanggan) dan pertumbuhan mengidentifikasi dan fokus terhadap pasar
pasar merupakan faktor-faktor yang secara (market oriented); memiliki visi, kemampuan
signifikan memberikan kontribusi pada memimpin dan hubungan yang baik dengan
peningkatan profitabilitas perusahaan. pelanggan atau klien.
Kinerja pemasaran didefinisikan sebagai Teori-teori manajemen pemasaran
ukuran tingkat keberhasilan dari strategi menyatakan bahwa kinerja pemasaran dapat
pemasaran yang dijalankan dalam bisnis dipengaruhi melalui pengembangan filosofi
dan diukur dengan volume penjualandan manajemen pemasaran yang lebih
keuntungan atau laba (Menon, Bharadwaj, berorientasi pada pasar untuk mendukung
dan Howell, 1996). Kinerja pemasaran berbagai bauran pemasaran (marketing mix)
paling sering digunakan untuk mengukur yang dijalankan oleh perusahaan.
dampak dari strategi bisnis. Strategi bisnis Pengembangan teori orientasi pasar yang
selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja dilakukan oleh Kohli, Jawkorsi (1990),
pasar, antara lainperkembangan volume Jawkorsi, Kohli (1993), Narver, Slater (dalam
penjualan, dan keuntungan bisnis. Untuk Ferdinand 2000) menunjukkan bahwa
meningkatkan volume penjualan sekaligus orientasi pasar yang diaktualisasi melalui
keuntungan, bisnis atau manajemen harus pengembangan informasi pelanggan,
memahami betul tentang orientasi pasar pesaing serta distribusi informasi pasar pada
secara intensif. semua lini organisasi perusahaan pada
Haris dan Piercy (1997) umumnya dapat memberikan sebuah jalur
mengungkapkan bahwa peningkatan kinerja stratejik guna menghasilkan kinerja pasar
dan peningkatan daya saing perusahaan yang baik melalui pengenalan kebutuhan
dapat dilakukan melalui pengembangan pelanggan dan upaya-upaya untuk
budaya organisasi yang difokuskan pada memuaskan kebutuhan itu.

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 127


Daniel Manek

Informasi yang berkaitan dengan bahwa adaptasi produk dapat memperkuat


pelanggan dan informasi yang berkaitan posisi kompetitif produk di pasaran. Secara
dengan pesaing dalam pasar target yang lebih luas, Douglas dan Wind (1987)
diperoleh melalui orientasi pelanggan dan menekankan bahwa untuk dapat bertahan
orientasi pesaing, selanjutnya diolah dan hidup dalam jangka waktu yang panjang maka
dikembangkan serta disebarkan melalui produk harus disesuaikan dengan budaya
koordinasi antar fungsi dalam organisasi yang khas atau istimewa dari pasar.
perusahaan untuk mendukung program Penyesuaian ini menuntut analisa pasar yang
pemasaran. Dari uraian di atas dapat mendalam termasuk terhadap iklim
diperoleh sebuah kesimpulan bahwa orientasi persaingan pasar itu sendiri. Intensitas dalam
pasar akan dapat meningkatkan volume persaingan pasar, khususnya pasar ekspor,
penjualan dan pertumbuhan pelanggan karena dapat mendorong perusahaan untuk mencari
terdapat tesis bahwa volume penjualan tingkat perbedaan yang tinggi dalam adaptasi
bergantung pada jumlah pelanggan yang telah produk, sehingga mampu memperoleh
diketahui tingkat konsumsi rata-ratanya yang keunggulan dan jugakeuntungan kompetitif
bersifat tetap (Ferdinand,2000). melebihi pesaingnya (Cavusgil, Zou dan
H1: Orientasi pasar berpengaruh positif Naidu, 1993). Tingkat adaptasi produk yang
terhadap kinerja pemasaran tinggi dapat ditemukan ketika perusahaan
mempunyai kompetensi internasional,
produknya khas (unik), baru, atau budaya yang
Adaptasi Produk khas, atau juga karena kondisi pasar
Adaptasi produk merupakan strategi internasional yang kompetitif. Kondisi
yang perlu untuk dilakukan dengan mengubah persaingan yang semakin ketat mendorong
atau mendesain kembali produk agar dapat perusahaan untuk melakukan adaptasi produk
memenuhi kebutuhan atau selera setempat sebagai strategi untuk memenangkan posisi
tanpa mengubah strategi komunikasi yang pasaran produk, dibandingkan dengan
ada. Asumsi dasar dari penerapan strategi perusahaan-perusahaan pesaing.
adaptasi produk ini adalah bahwa produk yang Buatsi (1980, dalam Mengunc 1997)
dipasarkan, akan melayani fungsi yang sama mengungkapkan bahwa jenis dan tingkat
di pasar asing pada kondisi pemakaian yang adaptasi produk yang dilakukan turut
berbeda. Chang (1995) mendefinisikan dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik
adaptasi produk sebagai kadar dimana produk pasar. Pasar internasional menyediakan
fisik berbeda lintas batas negara. Zou dan kemungkinan penawaran yang beragam dari
Cavusgil (1994) memberikan pendapat konsumen yang perlu menjadi pertimbangan
tentang adaptasi produk sebagai sebuah dalam melakukan adaptasi produk. Setelah
bentuk penyesuaian produk ke dalam kultur memasuki pasar, maka siklus hidup produk
dan karakteristik permintaan, sehingga dapat di dalam pasar tersebut pada akhirnya
meningkatkan kekuatan produk perusahaan ditentukan oleh tingkat kebutuhan terhadap
untuk dapat bersaing di pasar global. keunikan dari produk yang ditawarkan ke
Hill dan Still (1984, dalam Cavusgil, dalam pasar (Cateora, 1993, dalam Mengunc
Zou dan Naidu, 1993) memberikan catatan 1997).

128 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

Dalam rangka menunjang besar dan telah memenuhi standar yang


keberhasilan sebuah adaptasi produk, maka diperlukan di pasar ekspor.
dibutuhkan kontrol dan tanggung jawab dari Biaya pengembangan produk baru
setiap manajer pemasaran. Calantone, dkk., dan juga adaptasi produk juga akan
(2004) menekankan pentingnya menimbulkan masalah dalam hal penetapan
kemampuan melakukan analisis yang baik harga, karena perusahaan harus melakukan
dari dari para manajer untuk mengetahui adanya tambahan peralatan baru, tambahan
perbedaan pelanggan dari satu negara ke fasilitas, keuangan dan sumber daya manusia.
negara yang lain, yang meliputi adaptasi Oleh karena itu, pertimbangan yang perlu
budaya maupun adaptasi prosedural dalam diperhatikan dalam melakukan adaptasi
hubungan pembeli dan penjual serta produk adalah yang berhubungan dengan
memformulasikan desain yang lebih baik, tujuan perusahaan, sumber daya perusahaan,
skala, komponen dan perubahan-perubahan pasar dan kebutuhan konsumen, keaslian
lain pada produk. produk, usia produk yang diharapkan, daya
Hill dan Still (1984, dalam Mengunc, tarik yang dimiliki secara universal, level
1997) membagi adaptasi produk dalam dua pelayanan yang dibutuhkan, merek dan
kelompok yaitu adaptasi sebagian yang terdiri kemudahan dalam memproduksi.
dari estetika pengemasan, pemilihan produk, Selain hal-hal di atas, Mengunc (1997)
perlindungan pengemasan; dan adaptasi menambahkan bahwa adaptasi produk perlu
menyeluruh yang meliputi fitur produk dan mempertimbangkan kesesuaian biaya dalam
penggunannya, petunjuk penggunaan dan hubungan dengan sasaran perusahaan,
nama merek. Sedangkan Johnson dan pasar dan kebutuhannya, sumberdaya
Arunthanes (1995) membedakan adaptasi perusahaan, sifat dan usia produk, daya tarik,
produk dalam adaptasi produk aktual dan merek, kemudahan produksi dan batasan
adaptasi produk ideal. Adaptasi produk aktual hukum. Dalam penelitian Boyd dan Mason
adalah perbedaan antara produk ekspor dan (1999), tentang karakteristik produk, ditemukan
produk domestik dalam ukuran unit, besaran, bahwa jika semakin baik karakteristik sebuah
merek, pengemasan, penggunaan (features), produk yang dirasakan oleh konsumen, maka
contens, dan kualitas. Sedangkan adaptasi daya tarik produk juga akan semakin
produk ideal adalah opini manajemen bertambah (meningkat), yang mendorong
pemasaran untuk mengembangkan produk konsumen untuk melakukan keputusan
yang harus diadaptasi sesuai ukuran unit, pembelian.
besaran, merek, pengemasan, penggunaan, Salah satu cara untuk bersaing secara
contens, dan kualitas. efektif pada abad 21 adalah dengan jalan
Menurut Cavusgil, Zou dan Naidu memenuhi kebutuhan pelanggan (customer)
(1993), adaptasi produk diklasifikasikan lebih baik dari yang diberikan pesaing
menjadi adaptasi selama pemasukan dan (competitor) kita, dengan cara menawarkan
adaptasi setelah pemasukan. Adaptasi produk lini produk yang dihasilkan dengan variasi tinggi
lebih tinggi dilakukan setelah memasuki pasar (Kahn, 1998).
ekspor, dimana produk-produk industri Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
menawarkan daya tarik universal yang lebih Calantone, dkk., (2004) yang menemukan

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 129


Daniel Manek

hasil bahwa perusahaan yang melakukan bahwa perusahaan-perusahaan yang berhasil


berbagai variasi biaya untuk melakukan mengendalikan pasar disebut market driven
modifikasi terhadap produk-produk untuk firms. Market driven firms merupakan
pasar yang bervariasi, akan dapat perusahaan yang selalu menyeimbangkan dua
menawarkan produk yang bervariasi pula orientasi utama yakni orientasi terhadap
pada pasar yang beragam, sehingga dapat pelanggan (konsumen) dan juga orientasi
menghasilkan keuntungan yang lebih besar terhadap pesaing (kompetitor) secara baik
dibandingkan biaya yang dikeluarkan ketika sehingga menghasilkan kinerja yang baik.
melakukan adaptasi produk. Adaptasi produk Orientasi pasar merupakan anteseden bagi
dapat menghasilkan keuntungan yang lebih terciptanya adaptasi produk dan keunggulan
besar, dibandingkan dengan menjual produk bersaing yang tinggi dalam rangka
yang sejenis di berbagai tempat. Keputusan menunjang peningkatan kinerja pemasaran.
adaptasi produk memberikan banyak manfaat Douglas dan Wind (1987)
bagi perusahaan. menekankan bahwa untuk dapat bertahan
hidup dalam jangka waktu yang panjang maka
Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap produk harus disesuaikan dengan budaya
Adaptasi Produk yang khas atau istimewa dari pasar.
Dalam rangka menunjang Penyesuaian ini menuntut analisa pasar yang
keberhasilan adaptasi produk dan juga mendalam termasuk terhadap iklim
menciptakan keunggulan bersaing bagi persaingan pasar itu sendiri.
perusahaan, maka perusahaan perlu memiliki H2: Orientasi pasar berpengaruh posiitif
budaya yang berorientasi pada pasar. Dengan terhadap adaptasi produk.
memiliki landasan orientasi pasar, perusahaan
akan menjadi kuat dan menghasilkan produk
Kualitas Strategi
yang berkualitass tinggi. Perusahaan juga
Strategi merupakan sarana
memiliki kemampuan untuk pengembangan
organisasi yang digunnakan untuk mencapai
produk baru sehingga dapat meningkatkan
tujuannya. Strategi mengimplikasikan konsep
efektivitas perusahaan yang meliputi
manajemen dari lingkup bisnis, misi, maksud
keunggulan produk baru, keterikatan
dan tujuan. Strategi juga adalah pola sasaran,
konsumen dan kulaitas produk standar yang
maksud, tujuan dan kebijakan serta rencana-
berdampak pada profitabilitas perusahaan
rencana penting untuk mencapai tujuan
(Pelham, 1997). Orientasi pasar dipandang
tersebut yang dinyatakan dengan cara antara
sebagai budaya organisasi yang lebih
lain menetapkan model bisnis serta jenis dari
mengutamakan konsumen sebagai kunci
perusahaan (Craig dan Robert, 1996).
kesuksesan perusahaan. Orientasi pasar
mencerminkan kompetensi perusahaan Dalam pandangan Mintzberg dan
dalam memahami konsumen sehingga Quinn (1991), strategi bisnis merupakan
perusahaan juga mampu memahami posisi rencana keseluruhan yang menjelaskan posisi
pesaing. daya saing suatu perusahaan. Strategi bisnis
memainkan peranan yang sangat penting
Dalam studi yang dilakukan Day dan
dalam perkembangan sebuah perusahaan
Negunadi (dalam Pelham, 1997), diungkapkan

130 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

oleh karena strategi menceminkan kesadaran 4. Melakukan pengembangan produk.


perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan 5. Melakukan penetrasi pasar.
di mana perusahaan tersebut harus bersaing, 6. Melakukan perampingan bisnis.
melawan siapa dan untuk tujuan apa (Pearch 7. Melakukan likuidasi.
dan Robinson, 1997).
8. Mengadakan joint venture.
Kebutuhan strategi muncul karena
Melakukan strategi bisnis yang
perusahaan harus membuat keputusan
berkualitas merupakan salah satu upaya untuk
berdasarkan pertimbangan yang
dapat bersaing di dalam dunia usaha yang
memperhitngkan ribuan variabel eksternal
semakin kompetitif. Startegi bisnis dilakukan
yang mempengaruhinya. Tujuan utama dari
untuk menciptakan peluang dan mengatasi
setiap strategi tersebut adalah untuk
ancaman-ancaman di dalam persaingan
memperoleh laba yang merupakan sebuah
global.
bentuk tanggung jawab pihak manajemen
Strategi pemasaran mengacu pada
kepada pemilik perusahaan (Craig dan
strategi-strategi pemasaran primer yang
Robert, 1996).
menjadi landasan bagi manajemen
Menurut Porter (1980), kemampuan
perusahaan. Strategi pemasaran
perusahaan untuk dapat bertahan di dalam
mencerminkan: (1) strategi untuk menjadi
lingkungan bisnis tergantung pada pemilihan
yang terdepan di dalam pemasaran, (2)
dan implementasi strategi bersaing
kualitas, (3) spesialisasi produk, yang
perusahaan, dimana hal tersebut yang akan
semuanya muncul dari analisis faktor
membedakan suatu perusahaan dengan
indikator-indikator orientasi strategi (Morriison
pesaingnya. Menurut Jack Trout,
dan Roth, 1992). Selanjutnya Morrison dan
menggunakan strategi yang baik adalah
Roth menunjukkan bahwa kualitas strategi
bagaimana bertahan hidup dalam dunia yang
pemasaran dicirikan oleh teknik-teknik
kompetitif. Kunci untuk sukses adalah
pemasaran yang inovatif, penempatan tenaga
memahami dasar-dasar bisnis, yakni
kerja yang terampil dan kontrol terhadap jalur-
merancang dan mempertahankan strategi
jalur distribusi secara cermat.
yang jelas dan terfokus.
Dalam pandangan David (1995),
Pengaruh Orientasi Pasar terhadap
strategi merupakan rencana dan kejadian riil
Kualitas Strategi
yang dilakukan perusahaan. Perubahan-
perubahan kondisi yang ada di lapangan yang Seperti diketahui bahwa orientasi
terjadi tanpa direncanakan, juga termasuk pasar telah dipandang sebagai sebuahperilaku
dalam pengertian strategi. Berbagai alternatif atau budaya organisasi yang menempatkan
strategi bisnis yang dapat ditempuh konsumen sebagai titik pusatyang
perusahaan dalam menghadapi persaingan menentukan sukses perusahaan (Ferdinand,
yaitu: 2003). Narver dan Slater (1990)mendefinisikan
orientasi pasar sebagai budaya organisasi
1. Memperluas wilayah geografis.
yang paling efektif danefisien untuk
2. Melakukan diversifikasi.
menciptakan perilaku-perilaku yang dibutuhkan
3. Melakukan akuisisi. untuk menciptakan”superior value” bagi

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 131


Daniel Manek

pembeli dan menghasilkan “superior menentukan keberhasilanperusahaan.


performance” bagi perusahaan apalagi dalam Pelham (1997) menyatakan bahwa sebuah
lingkungan yang bersaing ketat. Karena itu perusahaan yang berorientasipasar akan
dua dimensi utama dari orientasi pasar adalah dapat mengembangkan pemahaman
orientasi pelanggan dan orientasi pesaing. organisasi yang lebih baik tentang kebutuhan
Orientasi pelanggan dapat dinyatakan melalui: konsumen. Hal ini pada akhirnya akan
1) luasnya monitoring atas komitmen dapatmenciptakan consumer value,
karyawan terhadap pelanggan, 2) mengetahui secara lebih baik tentang
pengembangan strategi bersaing yang kekuatan dan kelemahan pesaing sehingga
didasarkan pada pemahaman atas kebutuhan membantu untuk menciptakan strategi pasar
pelanggan, dan 3) pemahaman manajemen yang berkualitas.
atas bagaimana bisnis dapat menciptakan H3: Orientasi pasar berpengaruh positif
customer value. Orientasipesaing dapat terhadap kualitas strategi.
dinyatakan dengan: 1) tenaga penjualan
berupaya untuk mengumpulkan informasi
mengenai pesaing, 2) tenaga penjualan Keunggulan Bersaing
membagi informasi tentang pesaing pada Perusahaan harus memiliki
fungsi-fungsi lain dalam perusahaan keunggulan bersaing agar dapat bersaing
(Ferdinand, 2003). dengan pesaingnya. Keunggulan bersaing
Perusahaan yang mampu mengelola timbul ketika suatu perusahaan memiliki
pasar yaitu pelanggan dan pesaingnya akan kemampuan untuk bertahan melawan
mampu mengendalikan gerak-gerik pesaing kekuatan pesaing dan mempertahankan
dan memenangkan pasar melalui: 1) pelanggannya, serta dapat meyakinkan
diperkuatnya hubungan antara perusahaan pelanggan bahwa produk perusahaan
dan pelanggan, 2) sistem intelijen persaingan menawarkan nilai lebih, misalnyamelalui
perusahaanmengembangkan pemahaman produk yang lebih murah atau pelayanan yang
mengenai kekuatan dan kelemahan pesaing, lebih cepat atau melalui produk yang lebih
dan 3)menggunakan pengetahuan itu untuk baik. Keunggulan bersaing dapat diperoleh
merancang dan mengimplementasikan dengan menawarkankepada konsumen nilai
strategi yang sasaran akhirnya adalah “to lebih yang tidak dimiliki oleh pesaing. Nilai
deliver better customer value andsatisfaction”. lebih adalah nilai yang diharapkan
Ketiga strategi tersebut akan menghasilkan dibandingkan dengan biaya dari suatuproduk/
pijakan dasar untukmengembangkan basis jasa, dan harus melebihi apa yang dimiliki
pelanggan yang baik dan prospektif bagi oleh konsumen. Keunggulan bersaingyang
perusahaan. paling baik adalah suatu strategi yang
tidakdapat ditiru oleh pesaing.
Perusahaan yang telah menjadikan
orientasi pasarsebagai budaya organisasi akan Konsep keunggulan bersaing
berfokus pada kebutuhan pasar ekternal, (Competitive Advantage), menurut Porter
keinginan dan permintaan pasar sebagai basis (1994), tidak dapat dipahami dengan cara
dalam penyusunan strategi bagimasing- memandang sebuah perusahaan sebagai
masing unit bisnis dalam organisasi, dan suatu keseluruhan, tetapi harus dari asal

132 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

keunggulan bersaing itu yaitu berbagai keunggulan bersaing ada kalau terdapat
aktivitas berlainan yang dilakukan keserasianantara kompetensi yang
olehperusahaan dalam mendesain, membedakan dari sebuah perusahaan dan
memproduksi, memasarkan, menyerahkan faktor-faktor kritis untukmeraih sukses
dan mendukungproduknya. Analisis rantai dalam industri yang menyebabkan
nilai lebih tepat untuk meneliti keunggulan perusahaan tadi mempunyai prestasi
bersaing daripada nilaitambah (harga jual yangjauh lebih baik dari pada pesaingnya. Ada
dikurangi biaya pembelian bahan baku), 2 cara dasar untuk mencapai keunggulan
karena analisis ini dapatmengetahui nilai- bersaing,yang pertama dengan strategi
nilai yang dimiliki semua aktivitas, sehingga biaya rendah yang memampukan
dapat diketahui asal atausumber dari perusahaan untukmenawarkan produk
keunggulan bersaing itu. dengan harga yang lebih murah dari
Konsep keunggulan bersaing pesaingnya. Yang kedua, denganstrategi
(competitive advantage) menurut Day dan diferensiasi produk, sehingga pelanggan
Wensley(1988) diartikan sebagai kompetisi menganggap memperoleh manfaat unik
yang berbeda dalam keunggulan keahlian yangsesuai dengan harga yang cukup.
dan sumberdaya. Secara luas Akan tetapi kedua strategi tersebut
menunjukkan apa yang diteliti di pasar mempunyai pengaruhyang sama yakni
yaitu keunggulan posisionalberdasarkan meningkatkan anggapan manfaat yang
adanya customer value yang unggul atau dinikmati oleh pelanggan. Mutustrategi
pencapaian biaya relatif yang lebihrendah perusahaan pada akhirnya diukur dari hasil
dan menghasilkan pangsa pasar dan kinerja penjualan, laba atau beberapa ukuranyang
yang menguntungkan. lain. Hasilnya pada gilirannya tergantung
pada tingkat nilai yang diciptakan
Dikembangkanuntukpeneliitianini untukpelanggan. Semakin besar nilai yang
Cravens (1996) mengemukakan diterima oleh pelanggan semakin baik
bahwa keunggulan bersaing seharusnya strategi itu.Disebutkan juga sukses akhir
dipandangsebagai suatu proses dinamis suatu produk tergantung pada keputusan
bukan sekedar dilihat sebagai hasil akhir. pelanggan apakahakan membelinya atau
Keunggulan bersaingmemiliki tahapan proses tidak menurut nilai yang diyakininya ada
yang terdiri atas sumber keunggulan, pada produk tersebut.Ringkasnya,
keunggulan posisi dan prestasihasil akhir keunggulan bersaing dicapai dengan
serta investasi laba untuk mempertahankan menciptakan nilai yang lebih tinggi daripada
Keunggulan dipertahankan denganberjuang pesaing dan nilainya selalu ditentukan oleh
sekuat tenaga untuk melakukan perbaikan pelanggan.
secara terus menerus terhadap nilai Sumber-sumber keunggulan
yangdiberikan pada para pembeli dan atau bersaing (Cravens, 1996), adalah
mengurangi biaya dalam menyediakan keterampilan, sumber daya dan pengendalian
produk ataujasa. yang superior.Keterampilan yang superior
Sedangkan menurut Keegan (1995), memungkinkan organisasi untuk memilih
dan melaksanakanstrategi yang akan

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 133


Daniel Manek

membedakan organisasi dan persaingan. melakukan perbaikan secara terus menerus


Keterampilan mencakup kemampuan teknis, terhadap nilai yang diberikan pada para
manajerial dan operasional. Sebagai pembeli dan atau mengurangi biayadalam
contoh, pengetahuan tentang keinginan dan menyediakan produk atau jasa. Produk baru
permintaan konsumen membantu yang sesuai dengan keinginan konsumen dan
perusahaan dalam menggunakan lebih baik ketimbang produk yang sudah ada
kemampuannya untuk memuaskan jugadapat menciptakan keunggulan (Cravens,
konsumen. 1996).
Menurut Aaker (1998), ada tiga
strategi yang dapat dilakukan perusahaan Pengaruh Kualitas Strategi terhadap
untuk memperolehkeunggulan bersaing, Kenggulan Bersaing
yaitu keunggulan biaya rendah (cost Menurut Porter (1980), kemampuan
leadership), differensiasi danfokus, maka perusahaan untuk dapat bertahan di dalam
akan mempunyai keunggulan bersaing. lingkungan bisnis tergantung pada pemilihan
Keunggulan biaya rendah dapat dan implementasi strategi bersaing
diindikasikan dari jumlah biaya yang perusahaan, dimana hal tersebut yang akan
dibutuhkan dalam setiap unit penjualannya membedakan suatu perusahaan dengan
atau setingkat efisiensinya. pesaingnya.
Bagi produsen yang ingin menikmati Dalam situasi persaingan yang
keunggulan bersaing dipasar, perbedaan semakin ketat maka strategi bisnis dapat
antara produknya dan produk pesaing harus dilihat sebagai sebuah cara untuk membangun
dapat dirasakan di pasaran. Mereka harus dan memperkuat posisi daya saing
dapat merefleksikan pada beberapaproduk/ perusahaan dalam jangka waktu yang panjang
atribut yang akan disampaikan, yang di pasar. Porter (1985) bahkan menekankan
merupakan kriteria pokokpembelian (key strategi sebagai alat untuk mencapai
buying criterion) pasar. Kesenjangan keunggulan bersaing. Hal tersebut sejalan
kapasitas (a capabelitygap) adalah perbedaan dengan tujuan strategi yaitu untuk
antara posisi perusahaan dan pesaing terkuat mempertahankan atau mencapai suatu posisi
untuk kriteria pembelian. Keunggulan bersaing yang unggul dibanding pesaing di pasar.
terjadi pada saat kemampuan perusahaan H4: Kualitas strategi berpengaruh positif
melebihi pesaing terkuat untuk kriteria terhadap keunggulan bersaing
pembelian yang penting bagi parapembeli.
Keunggulan bersaing diperoleh dengan
mencari aspek-aspek diferensiasi yang akan Pengaruh Adaptasi Produk terhadap
dinilai sebagai nilai superior oleh konsumen Keunggulan Bersaing
sasaran dan yangtidak mudah diduplikasikan Hill dan Still (1984, dalam Cavusgil,
oleh pesaingnya. Zou dan Naidu, 1993) memberikan catatan
Para pesaing selalu berusaha untuk bahwa adaptasi produk dapat memperkuat
mengurangi atau menghilangkankesenjangan posisi kompetitif produk di pasaran.Michael
kapasitas tersebut. Keunggulan dipertahankan Song and Mark E Parry (1997), menemukan
dengan berjuang sekuat tenaga untuk adanyahubungan positif antara tingkat

134 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

kesuksesan suatu produk dengan keunggulan Ming dan Chia (2004) menyatakan
bersaing, seperti penentuan keistimewaan variabel-variabel pengukuran kinerja bisnis,
produk dengan ukuran keunggulan bersaing yaitu pertumbuhan, kemampulabaan,
produk dan juga penentuan keunggulan kepuasan konsumen, dan kemampuan
produk yang dibuatuntuk memberikan beradaptasi. McGahan (1999) menyatakan
perbedaan dengan produk lain sehingga bahwa tujuan-tujuan strategis dari kinerja
kualitas produk tersebut dapatdiunggulkan. perusahaan ditunjukkan melalui beberapa
Intensitas dalam persaingan pasar, cara, yaitu market share, pertumbuhan
dapat mendorong perusahaan untuk mencari revenue, earnings per share, pertumbuhan
tingkat perbedaan yang tinggi dalam adaptasi divident, dan pengembalian biaya operasi.
produk, sehingga mampu memperoleh Calantone, dkk., (2004) menunjukkan
keunggulan dan jugakeuntungan kompetitif hasil bahwa perusahaan yang melakukan
melebihi pesaingnya (Cavusgil, Zou dan berbagai variasi biaya untuk melakukan
Naidu, 1993). modifikasi terhadap produk-produk untuk
H5: Adaptasi produk berpengaruh positif pasar yang bervariasi, akan dapat
terhadap keunggulan bersaing. menawarkan produk yang bervariasi pula
pada pasar yang beragam, sehingga dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih besar
Pengaruh Adaptasi Produk terhadap dibandingkan biaya yang dikeluarkan ketika
Kinerja Pemasaran melakukan adaptasi produk. Keberhasilan dari
Ketika sebuah perusahaan menjadi strategi lini produk di pasar akan dapat
global, maka perusahaan tersebut berada meningkatkan volume penjualan dan
dalam tekanan untuk menghasilkan produk meningkatkan market share sehingga akan
yang sifatnya global. Dengan produk global, mempengaruhi kinerja pemasaran untuk
perusahaan dapat menawarkan adaptasi mendapatkan product performance dan
pada rancangan global, bukannya rancangan market performance yang optimal. Adaptasi
nasional yang unik di setiap negara. Hal ini produk dapat menghasilkan keuntungan yang
akan menghasilkan daya tarik dan juga daya lebih besar, dibandingkan dengan menjual
saing di pasar global terhadap produk yang produk yang sejenis di berbagai tempat.
dihasilkan sehingga pada akhirnya dapat H6: Adaptasi produk berpengaruh posiitif
menunjang kinerja perusahaan. Dalam terhadap kinerja pemasaran
penelitiannya, Li & Calantone (1998)
menunjukkan bahwa keunggulan dari produk Pengaruh Keunggulan Bersaing
adalah berkaitan dengan atribut produk terhadap Kinerja Pemasaran
(seperti kualitas, teknologi, dapat dipercayanya Kemampuan organisasi
suatu produk baru, hal-hal baru dan menggambarkan kecakapan manajer dalam
keunikannya) yang dapat memberikan memahami prinsip-prinsip dan menerapkan
gambaran lebih konkret dari kemampuan proses konsisten dengan prinsipuntuk
perusahaan untuk memahami, memenuhi mengatur orang-orang untuk keunggulan
kebutuhan pelanggannya dan alternatif serta kompetitif. Halini juga dapat dipandang
bukti langsung dari keunggulannya. sebagai cara bersaing dari dalam ke luar.

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 135


Daniel Manek

Nilaipelanggan datang dari meletakkan Strandskov (2006) mengukur


praktek-praktek manajemen padatempatnya keunggulan kompetitif perusahaan dengan
yang dapat mempertemukan kebutuhan menggunakan empat variabel, yaitu firm
pelanggan dan mempertahankan suatu specific advantages, localizationspecific
pembagian pemahaman diantara para pekerja advantages, relationship specific advantages
danpelanggan. Untuk bisnis yang mampu, dan competitive strenghts/performance. Hasil
fokusnya tidak hanya pada penelitian Strandskov (2006) menemukan
membangunefisiensi internal seperti bahwa keunggulan kompetitif yang berupa firm
mengurangi waktu siklus produk, tetapi specific advantages dan relationship specific
dalammenerjemahkan efisiensi-efisiensi advantages lebih berpengaruh terhadap
internal itu ke dalam nilai tambah barang kesuksesan kinerja bisnis.
barang dan jasa kepada pelanggan. Fokus Hasil penelitian dari Cavanagh dan
juga tidak hanya pada pemimpin yang Clifford (1986) menemukan bahwa
memberikan pengarahan kepada para perusahaan yang berfokus pada penciptaan
pekerja, tapi pada pemimpin internal dengan nilai kepada konsumenmempunyai kinerja
pandangan ke luar yang menyambungkan yang lebih baik dibandingkan perusahaan yang
pekerja untukmemenuhi permintaan hanya berorientasi pada penetapan harga.
pelanggan. Untuk merespon kompetisi pasar Keunggulan bersaing dapat diperkirakan
yang makin meningkat, manajer harus belajar menghasilkan kinerja pasar yang unggul dan
bagaimana membuat suatu keunggulan kinerja finansial (laba pada investasi,
bersaing yang berkelanjutan. Duaelemen penciptaan kesejahteraan pemegang
penting dari keunggulan bersaing adalah saham/dividen) (Day & Wensley, 1988).
perceived customer value danuniqueness H7: Keunggulan bersaing berpengaruh positif
(Ulrich, 1991). Perceived customer value akan terhadap kinerja pemasaran
terwujud bila bisnis mengerti dan memahami
kebutuhan konsumen sepenuhnya.
Uniqueness terwakili saat bisnis METODE PENELITIAN
mengembangkan kapabilitas uniknya yang
memberikan nilai tambah bagi konsumen. Populasi dan Sampel Penelitian
Porter (1980) mengemukakan konsep Populasi merupakan gabungan dari
keunggulan kompetitif, dimana hal tersebut seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal
merupakan jantung kinerja bisnis dalam atau orang yang memiliki karakteristik yang
menghadapipersaingan pasar. Keunggulan serupa yang menjadi pusat perhatian seorang
kompetitif pada dasarnya tumbuh dari nilai peneliti karena itu dipandang sebagai
atau manfaat yang diciptakan perusahaan bagi sebuahsemestapenelitian (Ferdinand, 2011).
para pembelinya Nilai atau manfaat inilah yang Populasi dalam penelitian ini adalah para
bersedia dibayar oleh pembeli, dan nilai yang manajer beberapa perusahaan pengolahan
unggul berasal daripenawaran harga yang di kota Semarang. Populasi yang diambil
lebih rendah dibanding dengan pesaing untuk bersifat terbatas yakni semua mereka yang
manfaatyang setara atau manfaat unik menjadi manajer pada perusahaan-
melebihi harga yang ditawarkan. perusahaan yang menjadi nasabah pada

136 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

Bank Mandiri cabang Gajah Madah, Semarang. Semarang, khususnya perusahaan yang
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah menjadi nasabah pada Bank Mandiricabang
sebesar 1314 perusahaan. Gajah Madah Semarang. Keputusan ini
Sampel pada penelitian ini mengacu diambil berdasarkan jenis dan jumlah variabel
pada Hair, et,al., (2010), yang menentukan yang akan diteliti yakni 5 variabel, yang terdiri
kriteria sample size berdasarkan ukuran dari orientasi pasar, adaptasi produk,
minimum sample size dengan jumlah sampel kualitasstrategi, keunggulan bersaing dan
yang representative jika variabel construct kinerja pemasaran. Pengambilan sampel ini
<7 dengan syarat nilai communalities 0,5, sesuai dengan standar maximum likehood
maka sample size yang dibutuhkan adalah estimation (MLE) yang berkisar antara 100-
sekitar 105 responden. Kriteria responden 400 responden.
dalam penelitian ini adalah beberapa manajer
perusahaan pengolahan jenis UKM di kota ANALISIS DATA

Gambar 1
Confirmatory Full Model

UJI HIPOTESIS e4 e5 e6 e7
Chi Square =68,327
Cmin/Df =1,921
,24 ,35 ,39 ,37
Probability =0,079 X4 X5 X6 X7
GFI =0,972 ,49 ,59 ,63
,78 ,61
Z1
AGFI = 0,934
CFI =0,960
TLI =0,978 AP
RMSEA=0,075
,51
Z4
,65 ,89 ,86
e1 X1 ,79 ,81 1,03 ,93 X15,86 e15
,89 ,18
e2 X2 ,78,88 OP ,92
,95 KP ,93 X16,86 e16
e3 X3
,50
X17 e17
,77 ,34

e8 X8 ,74 ,88 ,25 Z3


1,11
,86 ,20
e9 X9 ,67,82 KS
KB
e10 X10 ,88
,82 ,86
,86
,78 ,68 ,74 ,74
Z2
X11 X12 X13 X14

e11 e12 e13 e14


Sumber: data primer, diolah, 2013

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 137


Daniel Manek

Tabel 1
Hasil Pengujian kelayakan Structural Equation Model
Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil Model Keterangan
Chi-Square 50.892, X2 dengan df=30 68,327 Baik
Probability =0,05 0,079 Baik
GFI = 0,90 0,972 Baik
AGFI = 0,90 0,934 Baik
TLI = 0,95 0,978 Baik
CFI = 0,95 0,960 Baik
RMSEA = 0,08 0,075 Baik
CMIN/DF = 2,00 1,921 Baik
Sumber: data primer, diolah, 2013
Tabel 2
Hasil Regression Weights Analisis Structural Equation Model
Estimate S.E. C.R. P Label
AP <--- OP ,406 ,079 5,123 *** par_13
KS <--- OP ,455 ,096 4,737 *** par_14
KB <--- KS ,294 ,067 4,394 *** par_15
KB <--- AP 2,734 ,507 5,387 *** par_18
KP <--- AP 1,305 ,335 3,889 *** par_16
KP <--- OP ,208 ,092 2,270 ,023 par_17
KP <--- KB ,304 ,111 2,732 ,006 par_19
X3 <--- OP 1,000
X2 <--- OP ,996 ,077 12,917 *** par_1
X1 <--- OP ,914 ,087 10,556 *** par_2
X4 <--- AP 1,000
X5 <--- AP 1,235 ,268 4,601 *** par_3
X6 <--- AP 1,224 ,257 4,755 *** par_4
X7 <--- AP 1,403 ,302 4,641 *** par_5
X10 <--- KS 1,000
X9 <--- KS 1,005 ,101 9,935 *** par_6
X8 <--- KS 1,139 ,114 9,989 *** par_7
X14 <--- KB 1,000
X13 <--- KB 1,002 ,081 12,343 *** par_8
X12 <--- KB ,862 ,076 11,383 *** par_9
X11 <--- KB 1,013 ,078 13,013 *** par_10
X15 <--- KP 1,000
X16 <--- KP 1,041 ,059 17,604 *** par_11
X17 <--- KP 1,123 ,063 17,752 *** par_12
Sumber: data primer, diolah, 2013

138 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

Tabel 3
Kesimpulan Hipotesis
Hipotesis HasilUji
H1 Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran Diterima
H2 Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap adaptasi produk Diterima
H3 Orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kualitas strategi Diterima
H4 Kualitas strategi berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing Diterima
H5 Adaptasi produk berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing Diterima
H6 Adaptasi produk berpengaruh posiitif terhadap kinerja pemasaran Diterima
H7 Keunggulan bersaing berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran Diterima
Sumber: data primer, diolah, 2013

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI oriented-culture). Senada dengan hasil temuan


KEBIJAKAN penelitian Kumar (2002) bahwa orientasi pasar
memberikan kontribusi yang signifikan dalam
Kesimpulan Hipotesis Penelitian peningkatan sejumlah kompetensi perusahaan
yang dapat mendorong kinerja yang tinggi
dalam bidang biaya dan kesuksesan dalam
Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap
memberikan layanan yang baru.
Kinerja Pemasaran
Penelitian Narver dan Slater (1990)
juga menyatakan bahwa orientasi pasar
H1: Orientasi pasar berpengaruh positif
(orientasipelanggan) dan pertumbuhan pasar
terhadap kinerja pemasaran
merupakan faktor-faktor yang secarasignifikan
Dari hasil pengujian yang telah memberikan kontribusi pada peningkatan
dilakukan, diketahui bahwa pengaruh orientasi profitabilitas perusahaan.
pasar terhadap kinerja pemasaran
menunjukkan nilai yang signifikan. Maka dapat Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap
disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang Adaptasi Produk
menyatakan bahwa orientasi pasar
berpengaruh positif terhadap kinerja
H2: Orientasi pasar berpengaruh positif
pemasaran dapat diterima. Hasil ini sesuai
terhadap adaptasi produk
dengan kesimpulan dari penelitian Haris dan
Piercy (1997) yang mengungkapkan bahwa Dari hasil pengujian yang telah
peningkatan kinerja dan peningkatan daya dilakukan, diketahui bahwa pengaruh orientasi
saing perusahaan dapat dilakukan melalui pasar terhadap adaptasi produk menunjukkan
pengembangan budaya organisasi yang nilai signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa
difokuskanpada pemahaman terhadap hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
kebutuhan pasar, keinginan dan permintaan orientasi pasar berpengaruh positif terhadap
pasar yaitu berorientasi pada pasar (market adaptasi produk dapat diterima.

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 139


Daniel Manek

Hasil di atas sejalan dengan membantu untuk menciptakan strategi pasar


kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Day yang berkualitas.
dan Negunadi (dalam Pelham, 1997), yang
menyatakan bahwa orientasi pasar Pengaruh Kualitas Strategi Terhadap
merupakan anteseden bagi terciptanya Keunggulan Bersaing
adaptasi produk dan keunggulan bersaing
yang tinggi dalam rangka menunjang
H4: Kualitas strategi berpengaruh positif
peningkatan kinerja pemasaran. Selanjutnya
terhadap keunggulan bersaing
Douglas dan Wind (1987) menekankan
bahwa untuk dapat bertahan hidup dalam Dari hasil pengujian yang telah
jangka waktu yang panjang maka produk dilakukan, diketahui bahwa pengaruh kualitas
harus disesuaikan dengan budaya yang khas strategi terhadap keunggulan bersaing
atau istimewa dari pasar. Penyesuaian ini menunjukkan nilai yang signifikan. Maka dapat
menuntut analisa pasar yang mendalam disimpulkan bahwa hipotesis keempat yang
termasuk terhadap iklim persaingan pasar menyatakan bahwa kualitas strategi
itu sendiri. berpengaruh positif terhadap keunggulan
bersaing dapat diterima.
Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Hasil di atas sejalan dengan
Kualitas Strategi Perusahaan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh
Porter (1980), dengan kesimpulan bahwa
kemampuan perusahaan untuk dapat
H3: Orientasi pasar berpengaruh positif
bertahan di dalam lingkungan bisnis
terhadap kualitas strategi perusahaan
tergantung pada pemilihan dan implementasi
Dari hasil pengujian yang telah strategi bersaing perusahaan, dimana hal
dilakukan, diketahui bahwa pengaruh orientasi tersebut yang akan membedakan suatu
pasar terhadap kualitas strategi perusahaan perusahaan dengan pesaingnya.
menunjukkan nilai yang signifikan. Maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang Pengaruh Adaptasi Produk Terhadap
menyatakan bahwa orientasi pasar Keunggulan Bersaing
berpengaruh positif terhadap kualitas strategi
perusahaan dapat diterima.
H5: Adaptasi produk berpengaruh positif
Hasil ini sejalan dengan hasil terhadap keunggulan bersaing
penelitian yang dilakukan oleh Pelham (1997)
yang menyatakan bahwa sebuah Dari hasil pengujian yang telah
perusahaan yang berorientasi pasar akan dilakukan, diketahui bahwa pengaruh adaptasi
dapat mengembangkan pemahaman produk terhadap keunggulan bersaing
organisasi yang lebih baik tentang kebutuhan menunjukkkan nilai signifikan. Maka dapat
konsumen. Hal ini pada akhirnya akan disimpulkan bahwa hipotesis kelima yang
dapatmenciptakan consumer value, menyatakan bahwa adaptasi produk
mengetahui secara lebih baik tentang berpengaruh positif terhadap keunggulan
kekuatan dan kelemahan pesaing sehingga bersaing dapat diterima.

140 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

Hasil di atas sejalan dengan menawarkan produk yang bervariasi pula


kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Hill pada pasar yang beragam, sehingga dapat
dan Still (1984, dalam Cavusgil, Zou dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar
Naidu, 1993) yang memberikan catatan dibandingkan biaya yang dikeluarkan ketika
bahwa adaptasi produk dapat memperkuat melakukan adaptasi produk.
posisi kompetitif produk di pasaran.Hasil
penelitian yang sama juga disampaikan oleh
Michael Song and Mark E Parry (1997), Pengaruh Keunggulan Bersaing
bahwa terdapathubungan positif antara tingkat Terhadap Kinerja Pemasaran
kesuksesan suatu produk dengan keunggulan
bersaing, seperti penentuan keistimewaan H7: Keunggulan bersaing berpengaruh positif
produk dengan ukuran keunggulan bersaing terhadap kinerja pemasaran
produk dan juga penentuan keunggulan
Dari hasil pengujian yang telah
produk yang dibuatuntuk memberikan
dilakukan, diketahui bahwa pengaruh
perbedaan dengan produk lain sehingga
keunggulan bersaing terhadap kinerja
kualitas produk tersebut dapatdiunggulkan.
pemasaran menunjukkan nilai yang signifikan.
Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Pengaruh Adaptasi Produk Terhadap ketujuh yang menyatakan bahwa keunggulan
Kinerja Pemasaran bersaing berpengaruh positif terhadap kinerja
pemasaran dapat diterima.
H6: Adaptasi produk berpengaruh positif Hasil di atas memberikan justifikasi
terhadap kinerja pemasaran atas penelitian yang dilakukan oleh Strandskov
Dari hasil pengujian yang telah (2006) yang menemukan bahwakeunggulan
dilakukan, diketahui bahwa pengaruh adaptasi kompetitif yang berupa firm specific
produk terhadap kinerja pemasaran advantages dan relationshipspecific
menunjukkkan nilai yang signifikan. Maka advantageslebih berpengaruh terhadap
dapat disimpulkan bahwa hipotesis keenam kesuksesan kinerja bisnis. Selanjutnya Porter
yang menyatakan bahwa adaptasi produk (1980) mengemukakan konsep keunggulan
berpengaruh positif terhadap kinerja kompetitif, dimana hal tersebut merupakan
pemasaran dapat diterima. jantung kinerja bisnis dalam menghadapi
Hasil di atas memberikan justifikasi persaingan pasar.
atas penelitian yang dilakukan oleh Ming dan
Chia (2004) yang menyatakanvariabel-variabel Kesimpulan Terhadap Masalah
pengukuran kinerja bisnis, yaitu pertumbuhan, Penelitian
kemampulabaan,kepuasan konsumen, dan
kemampuan beradaptasi. Sejalan dengan hasil Berdasarkanhasilpengujianseperti di
tersebut, Calantone, dkk., (2004) atasmakakesimpulanmasalahpenelitian yang
menunjukkan hasil bahwa perusahaan yang pertama adalah bahwa kinerja pemasaran
melakukan berbagai variasi biaya untuk dapat ditingkatkan dengan orientasi pasar
melakukan modifikasi terhadap produk-produk melalui proses adaptasi produk, kualitas
untuk pasar yang bervariasi, akan dapat strategi dan keunggulan bersaing.

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 141


Daniel Manek

Gambar 5.1
Peningkatan Kinerja Pemasaran dengan Orientasi Pasar,
melalui Adaptasi Produk

Sumber: data primer, diolah, 2013.

Berdasarkan hasil analisis hendaknya juga tetap memperhatikan dan


konfirmatori di atas, maka usaha untuk mengetahui kebutuhan pelanggannya di
meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan pasar, mengetahui keberadaan dan usaha
dapat dilakukan dengan meningkatkan pesaingnya serta selalu melakukan
kualitas adaptasi produk dengan situasi dan koordinasi bersama terhadap setiap informasi
kebutuhan pasar antara lain melalui adaptasi yang diperoleh.
kualitas, fitur-fitur produk, fungsi dan juga Selanjutnya kesimpulan masalah
keanekaragaman produk yang dihasilkan penelitian yang kedua adalah bahwa kinerja
untuk dapat memenuhi kebutuhan pemasaran dapat ditingkatkan dengan
konsumen. Untuk mendukung keberhasilan orientasi pasar, melalui adaptasi produk dan
adaptasi produk di pasar, maka perusahaan juga keunggulan bersaing.

Gambar 5.2
Peningkatan Kinerja Pemasaran dengan Orientasi Pasar,
melalui Adaptasi Produk dan Keunggulan Bersaing

Sumber: data primer, diolah, 2013.

Berdasarkan hasil analisis konfirmatori menunjang peningkatan kinerja pemasaran ini


di atas, maka usaha untuk meningkatkan dapat dicapai melalui usaha yang berorientasi
kinerja pemasaran dapat ditingkatkan dengan pada pasar serta kemampuan melakukan
memperoleh posisi yang unggul di pasar yakni adaptasi produk secara maksimal.
keunggulan dalam memasuki setiap pasar Selanjutnya kesimpulan masalah
yang ada, keunggulan untuk mampu memimpin penelitian yang ketiga adalah bahwa kinerja
pasar dibanding dengan pesaing, keunggulan pemasaran dapat ditingkatkan dengan
dalam jumlah segmen yang dilayani di pasar orientasi pasar, melalui kualitas strategi
serta keunggulan dalam hal melakukan perusahaan yang baik dan juga keunggulan
diferensiasi produk. Keunggulan bersaing yang bersaing.

142 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

Gambar 5.3
Peningkatan Kinerja Pemasaran dengan Orientasi Pasar,
melalui Kualitas Strategi dan Keunggulan Bersaing

Sumber: data primer, diolah, 2013.

Berdasarkan hasil analisis konfirmatori pada peningkatan profitabilitas perusahaan.


di atas, maka usaha untuk meningkatkan Kesimpulan yang sama juga disampaikan oleh
kinerja pemasaran dapat dilakukan dengan Haris dan Piercy (1997) bahwa peningkatan
memperhatikan usaha yang selalu kinerja dan peningkatan daya saing
berorientasi pada pasar sehingga perusahaan perusahaan dapat dilakukan melalui
mampu untuk merumuskan strategi pengembangan budaya organisasi yang
perusahaan secara baik yakni strategi yang difokuskanpada pemahaman terhadap
mampu dipahami dan dijalankan dengan baik kebutuhan pasar, keinginan dan permintaan
oleh seluruh anggota perusahaan (aplikabilitas pasar yaitu berorientasi pada pasar (market
strategi), strategi yang terukur sehingga dapat oriented-culture). Selanjutnya penelitian
dikontrol/diawasi pelaksanannya (keterukuran Kumar (2002) menyatakan bahwa orientasi
strategi) dan juga strategi yang berbeda dari pasar memberikan kontribusi yang signifikan
strategi yang dijalankan oleh perusahaan dalam peningkatan sejumlah kompetensi
pesaing. Sehingga pada akhirnya pelaksanaan perusahaan yang dapat mendorong kinerja
strategi tersebut dapat meningkatkan yang tinggi dalam bidang biaya dan
keunggulan perusahaan dalam bersaing kesuksesan dalam memberikan layanan yang
dengan perusahaan lainnya, dan juga dapat baru.Hasil penelitian ini memberikan
membantu peningkatan kinerja pemasaran kesimpulan bahwa orientasi pasar
melalui peningkatan profit, pertumbuhan berpengaruh positif terhadap kinerja
penjualan dan juga pertumbuhan pelanggan pemasaran (Hipotesis 1). Sehingga hasil
dari tahun ke tahun. penelitian ini mendukung penelitian yang telah
dilakukan oleh Narver dan Slater (1990), Haris
Implikasi Teoritis dan Piercy (1997) dan hasil penelitian Kumar
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (2002).
yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka Penelitian Day dan Negunadi (dalam
dapat disimpulkan beberapa implikasi teoritis Pelham, 1997), menyatakan bahwa orientasi
sebagai berikut: pasar merupakan anteseden bagi terciptanya
MenurutNarver dan Slater (1990), adaptasi produk dan keunggulan bersaing
orientasi pasar (orientasipelanggan) dan yang tinggi dalam rangka menunjang
pertumbuhan pasar merupakan faktor-faktor peningkatan kinerja pemasaran. Selanjutnya
yang secarasignifikan memberikan kontribusi Douglas dan Wind (1987) menekankan juga

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 143


Daniel Manek

bahwa untuk dapat bertahan hidup dalam penelitian ini menguatkan penelitian yang telah
jangka waktu yang panjang maka produk dilakukan oleh Porter (1980).
harus disesuaikan dengan budaya yang khas Penelitian yang dilakukan oleh Hill dan
atau istimewa dari pasar. Penyesuaian ini Still (1984, dalam Cavusgil, Zou dan Naidu,
menuntut analisa pasar yang mendalam 1993) memberikan catatan bahwa adaptasi
termasuk terhadap iklim persaingan pasar produk dapat memperkuat posisi kompetitif
itu sendiri. Hasil dalam penelitian ini produk di pasaran.Hasil penelitian yang sama
menunjukkan adanya pengaruh positif dan juga disampaikan oleh Michael Song and Mark
signifikan dari orientasi pasar terhadap proses E Parry (1997), bahwa terdapathubungan
adaptasi produk (Hipotesis 2). Dengan positif antara tingkat kesuksesan suatu produk
demikian penelitian ini mendukung hasil dengan keunggulan bersaing, seperti
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh penentuan keistimewaan produk dengan
Day dan Negunadi (dalam Pelham, 1997) ukuran keunggulan bersaing produk dan juga
serta penelitian Douglas dan Wind (1987). penentuan keunggulan produk yang
Penelitian yang dilakukan oleh Pelham dibuatuntuk memberikan perbedaan dengan
(1997) menyatakan bahwa sebuah produk lain sehingga kualitas produk tersebut
perusahaan yang berorientasi pasar akan dapatdiunggulkan. Hasil penelitian ini
dapat mengembangkan pemahaman menunjukkan bahwa adaptasi produk
organisasi yang lebih baik tentang kebutuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
konsumen. Hal ini pada akhirnya akan keunggulan bersaing. Dengan demikin,
dapatmenciptakan consumer value, penelitian ini menguatkan penelitian
mengetahui secara lebih baik tentangkekuatan sebelumnya yang dilakukan oleh Hill dan Still
dan kelemahan pesaing sehingga membantu (1984, dalam Cavusgil, Zou dan Naidu, 1993)
untuk menciptakan strategi pasar yang serta penelitian Michael Song and Mark E
berkualitas. Hasil penelitian ini menunjukkan Parry (1997).
adanya pengaruh positif dan signifikan dari Penelitian yang dilakukan oleh Ming
orientasi pasar terhadap kualitas strategi dan Chia (2004) menyatakan variabel-variabel
perusahaan. Dengan demikian penelitian ini pengukuran kinerja bisnis, yaitu pertumbuhan,
menguatkan penelitian yang telah dilakukan kemampulabaan, kepuasan konsumen, dan
oleh Pelham (1997). kemampuan beradaptasi. Sejalan dengan hasil
Penelitian yang dilakukan oleh Porter tersebut, Calantone, dkk., (2004)
(1980), menyatakan bahwa kemampuan menunjukkan hasil bahwa perusahaan yang
perusahaan untuk dapat bertahan di dalam melakukan berbagai variasi biaya untuk
lingkungan bisnis tergantung pada pemilihan melakukan modifikasi terhadap produk-produk
dan implementasi strategi bersaing untuk pasar yang bervariasi, akan dapat
perusahaan, dimana hal tersebut yang akan menawarkan produk yang bervariasi pula
membedakan suatu perusahaan dengan pada pasar yang beragam, sehingga dapat
pesaingnya. Hasil penelitian ini menunjukkan menghasilkan keuntungan yang lebih besar
bahwa kualitas strategi perusahaan memiliki dibandingkan biaya yang dikeluarkan ketika
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap melakukan adaptasi produk. Hasil penelitian
keunggulan bersaing. Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa adaptasi produk

144 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemilik perusahaan untuk senantiasa mampu
kinerja pemasaran. Dengan demikian, mengutamakan kualitas produk yang
penelitian ini menguatkan penelitian dihasilkan baik dalam hal fungsi dan kegunaan
sebelumnya yang dilakukan oleh Ming dan yang akan dirasakan oleh konsumen ataupun
Chia (2004) serta penelitian Calantone, dkk., juga kualitas fitur yang terdapat pada setiap
(2004). produk. Perusahaan perlu secara terus-
Penelitian yang dilakukan oleh menerus mengembangkan produk sesuai
Strandskov (2006) menemukan bahwa dengan kebutuhan pembelinya (pasar)
keunggulan kompetitif yang berupa firm meskipun dengan tetap juga
specific advantages dan relationship specific mempertahankan kekhasan produk
advantages lebih berpengaruh terhadap perusahaannya.
kesuksesan kinerja bisnis. Selanjutnya Porter Selain itu, hasil yang diperoleh dari
(1980) mengemukakan konsep keunggulan variabel orientasi pasar menunjukkan adanya
kompetitif, dimana hal tersebut merupakan persepsi yang cukup tinggi terhadap indikator
jantung kinerja bisnis dalam menghadapi orientasi pelanggan dan persepsi yang sedang
persaingan pasar. Hasil penelitian ini pada indikator orientasi pesaing dan koordinasi
menunjukkan bahwa keunggulan bersaing lintas fungsi. Hal ini memberikan penekanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pada usaha untuk selalu memberikan
kinerja pemasaran perusahaan. Dengan pelayanan yang benar-benar sesuai dengan
demikian penelitian ini menguatkan penelitian keinginan konsumen baik dalam hal desain,
sebelumnya yang dilakukan oleh Strandskov mode dan juga proses pengiriman barang
(2006) dan Porter (1980). yang tepat waktu. Perusahaan juga perlu
meningkatkan kemampuan dalam mengamati
Implikasi Manajerial kinerja pesaing dengan tidak hanya terbatas
Penelitian ini memperoleh beberapa pada soal mode, desain, bahan maupun
bukti empiris berdasarkan atas temuan teknologi yang dipakai, melainkan juga soal
penelitian dari hasil pengujian SEM. Hasil dari manajemen yang diterapkan perusahaan
temuan penelitian ini dapat direkomendasikan pesaing untuk dapat menambah kemampuan
sebagai implikasi kebijakan sesuai dengan manajerial dalam mengelola perusahaan
prioritas yang dapat diberikan sebagai khususnya dalam membangun koordinasi
masukan bagi pihak manajer atau pemilik yang lebih solid dengan seluruh divisi di dalam
perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri.
pemasaran. Berikut ini beberapa saran Hasil yang diperoleh dari variabel
alternatif yang bersifat strategis antara lain, kualitas strategi menunjukkan adanya
dari hasil pengujian variabel-variabel yang persepsi yang cukup tinggi terhadap
mempengaruhi kinerja pemasaran, dapat penerapan strategi yang aplikable, strategi
dilihat bahwa variabel adaptasi produk yang terukur dan juga strategi yang berbeda.
memiliki pengaruh yang lebih besar Hal ini memberikan penekanan bahwa setiap
dibandingkan dengan variabel orientasi pasar manajer atau pemilik perusahaan perlu
dan juga keunggulan bersaing. Hal ini dapat memperhatikan perumusan strategi yang jelas
menjadi perhatian dari para manajer ataupun dan mudah dipahami oleh tenaga-tenaga yang

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 145


Daniel Manek

ada di dalam perusahaan, khusunya yang kesibukan sebagai manejer ataupun pemilik
langsung berhubungan dengan strategi- perusahaan.
strategi tertentu. Selanjutnya perlu juga untuk
memberikan batasan waktu yang jelas AGENDA PENELITIAN MENDATANG
sebagai cara untuk mengontrol mekanisme
kerja yang ada sekaligus untuk memenuhi
Berdasarkanketerbatasan yang telah
tuntutan kualitas hasil kerja yang diinginkan
dideskripsikan maka penelitian ini
oleh pembeli.
memungkinkan untuk dikembangkan lebih
Pengujian terhadap variabel lanjut. Penelitian mendatang diharapkan dapat
keunggulan bersaing menunjukkan hasil yang mengungkap hal-hal yang belum terjawab
cukup dominan pada setiap indikatornya. Hal dalam penelitian ini sehingga lebih melengkapi
ini memberikan penekanan pada usaha untuk hasil temuan penelitian.
selalu unggul dalam memasuki setiap wilayah
Penelitian yang akan datang juga
yang memiliki potensi pasar. Dan untuk
disarankan untuk menggunakan sampel lebih
mampu memimpin pasar dan mengalahkan
besar dan luas secara geografis, sehingga
pesaing, maka perusahaan hendaknya selalu
dapat diperoleh pemahaman yang semakin
melakukan langkah-langkah inovatif misalnya
berkembang mengenai pengaruh orientasi
melalui pameran, kunjungan ke toko-toko
pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan juga
buyer dan juga melakukan penawaran online.
diharapkan supaya dalam penelitian yang akan
Perusahaan juga hendaknya memiliki tenaga-
datang, dikembangkan variabel yang lebih
tenaga pemasaran yang handal dalam
banyak dengan indikator-indikator lain yang
melakukan ekspansi dan juga promosi
lebih detail dalam mengukur variabel-variabel
sehingga semakin memperluas jangkauan
penelitian.
pasar.

*****
KETERBATASAN PENELITIAN
DAFTAR REFERENSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
besarnya pengaruh orientasi pasar terhadap
kinerja pemasaran dari perusahaan- Aaker, David A., 1998, “Strategic Market
perusahaan pengolahan jenis UKM di kota Management,”5th ed., New York: John
Semarang. Namun penulis menyadari adanya Wiley.
beberapa keterbatasan yang ditemukan di Baker, Simpson and Siguaw, 1999, “The
dalam penelitian ini, antara lain dalam uji Impact of Suppliers, Perceptions of
validitas konvergen, ditemukan adanya nilai Resellers, Market Orientation on Key
0,690 pada indikator adaptasi fitur (X5). Nilai Relationship Construct,”Journal of
ini telah memenuhi standardized loading Academy of Marketing Science.
estimate yakni harus sama dengan 0.50
Calantone, R., Cavusgil, S., Schmidt, J. and
namun belum memenuhi standar ideal yakni
Shin, G., 2004, “Internationalization and
harus 0.70; tidak semua pertanyaan terbuka
the Dynamics of Product Adaptation:
dijawab oleh responden dengan alasan

146 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Orientasi Pasar

An Empirical Investigation”, Journal Han, Jin, K., Kim, N., &Srivastava, R., 1998,
of Product Innovation “Market Orientationand Organizational
Management,Vol. 21 No. 3. Performance: Is Innovationa Missing
Link?”Journal of Marketing, 62(4).
Cavusgil, S. Tamer and ShoumingZou, 1994,
“Marketing Strategy Performance Johnson, Jean L., Arunthanes, Wiboon, 1995,
Relationship: An Investigation of The “Ideal and Actual Product Adaptation
Empirical Link in Export Market in US Exporting Firms: Market-Related
Ventures,” Journal of Marketing,Vol. Determinants and Impact on
58. Performance,” International Marketing
Review,Vol. 12.
Cavusgil, S. Tamer and ShoumingZou, G. M.
Naidu, 1993, “Product and Promotion Kirca, A.H. Jayachandran, S. Bearden W.O.
Adaptation in Export Ventures: An 2005, “Market Orientation: Meta
Empirical Investigation,” Journal of AnalyticReview and Assessment of
International Business Studies, Vol. Its Antencendent and Impact on
24. Performance,” Journal of Marketing,
54.
Day, G.S., and Wensley, R. 1988, “Assessing
Advantage: AFramework for Kumar, Kamalesh. 2002, “Market Orientation,
Diagnosing Competitive Superiority,” Organizational Competencies and
Journal of Marketing, 52 (April). Performance: An Empirical
Investigation of a Path-Analytical
Model,”Journal of American Academy
Douglass, Susan P. and C. Samuel Craig, of Business, Cambridge; 1, 2; ABI/
1989, “Evolution of Global Marketing INFORM Global.
Strategy: Scale, Scope and Synergy,”
Kohli Ajay K., and Jaworski, Bernard J., 1993,
Columbia Journal of World Business,
“Market Orientation: the Construct,
(Fall).
Research Proposition and Managerial
FandiTjiptono, “Marketing Strategic,”Andi, Implication,” Journal of Marketing, 54
Yogyakarta, 2002. (April).
Ferdinand A.T., 1999, “Strategic Kotler, Philip, 2003, “Marketing
PatwaysToward Sustainable Management,”11th edition/
Competitive Advantage”, Unpublished International Edition.Prentice Hall.
DBA Thesis,Soutern Cross, Lismore, New Jersey
Australia.
Li, Tiger & Roger J. Calantone, 1998, “The
………………….., 2000, “Marketing Impact of Market
Management: Strategic Approach”, KnowledgeCompetence on New
Research Paper Series Product Advantage: Conceptualization
No.1.,Magister Management, and EmpiricalExam,”Journal of
Diponegoro University Publisher. Marketing. Vol.62,Oktober.

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 147


Daniel Manek

Menguc, Bulent, 1997, “Product Adaptation Slater, S., danNarver, J., 1998, “Customer-
Practices in the Context of Export led and Market-Oriented: Let’s Not
Activity: An Empirical Study of Turkish Confuse the Two,”Strategic
Manufacturing Firms,” Journal of Management Journal, 19(10), pp.
Euromarketing, Vol. 6 (2). 1001–1006.
Narver, John C. and Stanley F. Slater., 1990, Szymanski, David M., Sundar G.
“The Effect of a Market Orientation Bharadwajdan P. RajanVaradarajan,
on Business Profitability,” Journal of 1993,“Standardization versus
Marketing,Oktober. Adaptation of International Marketing
Strategy :An Empirical
Pelham, Alfred M., 1997, “Mediating Influence
Investigation,”Journal of Marketing,
on The Relationship Between Market
vol.57.
Orientation and Profitabiility in Small
Industriel Firms,” Journal of Marketing Zahra, S.A., Bogner, G., 2000,
Theory and Practice. “Entrepreneurship and
DynamicCapability: Areview Model
Porter M.E, 1980, “How to CompetitiveForces
and Research
Shape Strategy,” Harvard Business
Agenda,”JournalManagement Studies,
Review.
43 (4), pp. 917–955.

148 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia

Anda mungkin juga menyukai