Anda di halaman 1dari 12

ATOM

Janessa – 9A
Pengertian
Kata atom berasal dari bahasa Yunani yaitu ”atomos”
yang berarti ”tidak dapat dibagi”.Menurut teori yang
dikemukakannya, suatu benda dapat dibagi menjadi
bagian-bagian yang sangat kecil yang akhirnya tidak dapat
dibagi lagi yang disebut atom.
Model Teori Atom John Dalton
Teori atom Dalton didasarkan pada dua
hukum, yaitu hukum kekekalan massa
(hukum Lavoisier) dan hukum susunan
tetap (hukum prouts).

Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total


zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama
dengan massa total zat-zat hasil reaksi.”
Sedangkan Prouts menyatakan bahwa
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam
suatu senyawa selalu tetap.”
pendapatnya tentang atom sebagai berikut:

● Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
● Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-
atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
● Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
● Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali
dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Model Teori Atom JJ. Thomson
Menurutnya di dalam atom terdapat partikel elektron dan proton. Berdasarkan
hasil eksperimennya, proton memiliki massa yang jauh lebih besar dibandingkan
elektron, sehingga model atom Thomson menggambarkan atom sebagai proton
tunggal yang besar.

Menurut Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan
rapat muatan yang merata. Di dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan
muatan negatif yang besarnya sama dengan muatan positif. Secara garis besar
teori atom thomson adalah “Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif
dan didalamya tersebar muatan negatif elektron.”
Model Atom Rutherford
Pada tahun 1910 Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners
Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap
lempeng tipis emas. Dari hasil pengamatannya ditemukan bahwa sebagian besar partikel
alfa mampu menembus lembaran emas tanpa dibelokkan.

Bersamaan dengan itu, Rutherford juga menemukan partikel alfa yang dibelokkan sedikit,
namun dengan sangat mengejutkan, Rutherford juga menemukan beberapa partikel alfa
yang dibelokkan pada sudut yang sangat tajam kembali ke sumber radioaktif. Untuk
menjelaskan adanya sebagian besar partikel-α yang menembus lempeng emas tanpa
dibelokkan, Rutherford kemudian mengembangkan model inti atom.
Rutherford membuat kesimpulan bahwa :
● Atom bukan merupakan bola pejal, karena
hampir semua partikel alfa diteruskan

● Jika lempeng emas tersebut dianggap


sebagai satu lapisanatom-atom emas,
maka d idalam atom emas terdapat
partikel yang sangat kecil yang bermuatan
positif.

● Partikel tersebut merupakan partikelyang


menyusun suatu inti atom, berdasarkan
fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa
akan dibelokkan. Bila perbandingan
1:20.000 merupakan perbandingan
diameter, maka didapatkan ukuran inti
atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada
ukuran atom keseluruhan.
Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913, Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui
percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.

Menurut Bohr elektron mengelilingi inti atom pada orbit tertentu, hanya terdapat orbit
dalam jumlah tertentu dan perbedaan antar orbit satu dengan yang lain adalah jarak orbit
dari inti atom.

Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah maupun yang tinggi sepenuhnya
tergantung oleh tingkatan energi elektron. Sehingga elektron di orbit yang rendah akan
memiliki energi yang lebih kecil daripada elektron di orbit yang lebih tinggi.
Bohr mengemukaan model atomnya sebagai berikut :

● Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu,


tidak memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau
tingkat energi elektron.
● Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.

● Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran


energi. Sedang perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai
penyerapan energi.
● Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya
elektron tidak memancarkan atau menyerap energi.
Model Atom Modern

Salah seorang yang menjelaskan tentang model


atom modern adalah Erwin Schrodinger (1926).
Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari
Jerman Werner Heisenberg mengembangkan
teori mekanika kuantum yang dikenal dengan
prinsip ketidak pastian yaitu “Tidak mungkin
dapat ditentukan kedudukan dan momentum
suatu benda secara seksama pada saat
bersamaan, yang dapat ditentukan adalah
keboleh jadian menemukan elektron pada jarak
tertentu dari inti atom.”
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan
elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan
oleh Erwin Schrodinger.
Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan
fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

x ,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi


y = Fungsi gelombang
m= massa
ђ= h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,1 4
e= Energi total
V = Energi potensial
Sekian dan
Terima Kasih
Janessa – 9A

Anda mungkin juga menyukai