nr FIS 1
Kalor
A. KALOR C. PERUBAHAN WUJUD OLEH KALOR
Kalor adalah energi yang berpindah/ mengalir Kalor dapat menyebabkan perubahan wujud.
dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda yang
bersuhu lebih rendah untuk mencapai GAS
kesetimbangan termal. 4
6
Satuan kalor yang sering digunakan: 5 3
1J = 0,24 kal
1
1 kal = 4,2 J PADAT CAIR
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang 2
dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebesar 1 K
menyerap kalor
pada 1 kg benda. melepas kalor
c = kalor jenis (J/kg K) 1) Peleburan, proses perubahan zat cair
Q Q = energi kalor (J)
c= m = massa benda (kg) menjadi zat padat.
m.∆T
ΔT = perubahan suhu (K) 2) Pembekuan, proses perubahan zat padat
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang menjadi zat cair.
dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebesar 1 K. 3) Penguapan, proses perubahan zat cair
menjadi gas.
Q
C= = m.c C = kapasitas kalor (J/K) 4) Pengembunan, proses perubahan gas
∆T
menjadi zat cair.
Energi kalor dapat dirumuskan: 5) Pengkristalan/ deposisi, proses perubahan
gas menjadi zat padat.
Q = m.c.ΔT Q = C.ΔT 6) Penyumbliman, proses perubahan zat padat
menjadi gas.
B. AZAS BLACK
Kalor laten adalah kalor yang diperlukan untuk
Azas Black menjelaskan kekekalan energi kalor: mengubah wujud zat tanpa kenaikan suhu tiap
satuan massa.
Banyaknya kalor yang dilepas sama dengan
banyak kalor yang diterima. Kalor laten terdiri dari kalor lebur/beku dan
kalor uap/embun.
Azas Black dapat dirumuskan: Pada perubahan wujud air dari es menjadi uap,
terjadi peleburan dan penguapan.
m1.c1.(T1-Tc) = m2.c2.(Tc-T2) 1) Penguapan air terjadi di permukaan air pada
suhu sembarang.
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis (J/kg K) 2) Mendidih adalah peristiwa penguapan di
Tc = suhu campuran (K) seluruh bagian air, terjadi pada suhu 100oC
pada tekanan 1 atm.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kalor. Kalorimeter bekerja berdasarkan 3) Tekanan mempengaruhi titik didih dan titik
azas Black. beku air.
Kalorimeter adalah sistem terisolasi, sehingga Tekanan berbanding lurus dengan titik didih
tidak ada energi kalor yang terbuang ke dan berbanding terbalik dengan titik beku
lingkungan. air.
T (oC)
Q2 = m.c.ΔT3
gas
Qu = m.Lu
100
menguap
cair
Q2 = m.c.ΔT2
Ql = m.Ll
melebur waktu
padat
Q1 = m.c.ΔT1 Qtot = Q1 + Ql + Q2 + Qu + Q3
-10
h.A.t.∆T Q h.A.∆T
Q= H= =
L t L
Konduksi adalah perpindahan kalor dengan zat
perantara tanpa disertai perpindahan partikel- h = koefisien konveksi termal (W/mK)
partikel zat. A = luas penampang (m2)
L = panjang batang (m)
ΔT = selisih suhu tinggi dengan suhu rendah (K)
k.A.t.∆T Q k.A.∆T
Q= H= = Konveksi terjadi pada zat yang merupakan
L t L
fluida, yaitu air atau gas. Konveksi terjadi akibat
Q = energi kalor (J) perbedaan massa jenis.
H = laju perpindahan kalor (J/s)
Jenis-jenis konveksi:
t = waktu perpindahan kalor (s)
k = koefisien konduktivitas termal (W/mK) 1) Konveksi alamiah, terjadi akibat perbedaan
A = luas penampang (m2) massa jenis.
L = panjang batang (m)
ΔT = selisih suhu tinggi dengan suhu rendah (K) Contoh: pemanasan air, ventilasi udara,
cerobong asap, angin darat dan angin laut.
Proses konduksi yaitu:
2) Konveksi paksa, terjadi akibat adanya
1) Pada benda non-logam, perpindahan
tambahan seperti peniupan atau
terjadi akibat getaran partikel yang
pemompaan zat yang dipanaskan ke suatu
menumbuk partikel di sebelahnya, sehingga
tempat.
berlangsung lambat.
Contoh: radiator mobil, pengering rambut,
2) Pada benda logam, perpindahan terjadi
lemari es.
melalui elektron bebas pada lautan valensi
ikatan logam yang mudah berpindah,
sehingga berlangsung cepat.