150
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kelas XI
KEBUTUHA! LIMINASI
APERSEPSI
he isp enwl
Gambar 6.1 Organ Tubuh Manusia
| (Sumber: https://3.bp. blogspot.com/-Hxah_A-
9jxs/VVLJGqTNnal/AAAAAAAAAUA/OHywo3PYB8sddes W9T-
sPxnDqWz2WPUw_w/v1200-1630-p-k-no-
nu/Cara%2BProsedur%2BPemenuhan?%2BKebutuhan%2BEliminasi jpg)
Pemenuhan kebutuhan eliminasi terdiri atas kebutuhan climinasi fecal
(berhubungan dengan defekasi) dan kebutuhan eliminasi urine (berhubungan
dengan berkemih). Dalam memenuhi kebutuhan eliminasi, sangat diperlukan
pengawasan terhadap masalah yang berhubungan dengan gangguan kebutuhan
climinasi, seperti: obstipasi, inkontinensia, retensi urine, dan lain-lain. Gangguan
tersebut dapat mengganggu pola aktivitas sehari-hari
Untuk memenubi kebutuhan eliminasi, ada beberapa prosedur keperawatan
yang dapat dilakukan, di antaranya pemenuhan kebutuhan climinasi fecal dengan
pispot pada pasien yang tidak mampu melakukannya secara mandiri, melakukan
huknah rendah, huknah tinggi, pemberian gliserin per-rektal, evakuasi feses
manual, memenuhi kebutuhan eliminasi urine dengan urinal, pada pasien yang
tidak mampu melakukan secara mandiri dan pemasangan kateter kondom.
Mengamati
Sebagai bahan tambahan untuk mempelajari bab
literatur lain ataupun dari internet! Pelajarilah dengan baik 4
ini coba carilah mateti dari
jan buatlah
ringkasannya.
‘Scanned with CamScanneri KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kelas XI 151
ayo PAHAMI
MELAKUKAN PERTOLONGAN ELIMINASI URINE BAK
Fliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa
urine atau feses.
1, Pengertian Eliminasi Urine BAK
Eliminasi urine adalah kebutuhan dalam manusia yang esensial dan berperan
menentukan kelangsungan hidup manusia. Eliminasi dibutuhkan untuk
mempertahankan homeostasis tubuh.
2. Organ yang Berperan dalam Eliminasi Urin BAK
Adapun organ yang berperan dalam emininasi urin BAK antara lain sebagai
berikut.
a. Ginjal
Ginjal merupakan organ retroperitoneal (di belakang selaput perut)
yang terdiri atas ginjal sebelah kanan dan kiri tulang panggul. Ginjal
berperan sebagai pengatur komposisi dan volume cairan dalam tubub.
Ginjal juga menyaring bagian dari darah untuk dibuang dalam bentuk
urine sebagai zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Bagian ginjal
terdiri atas nefron yang merupakan unit dari struktur ginjal yang
berjumlah kurang lebih satu juta nefron, Melalui nefron, urine disalurkan
ke dalam bagian pelvis ginjal kemudian disalurkan melalui ureter menuju
kandung kemih.
. Ureter
Ureter adalah suatu saluran moskuler berbentuk silider yang
menghantarkan urine dari ginjal menaju kandung Kemi. Panjang ureter
adalah sekitar 20-30 cm dengan diameter maksimum sekitar 1,7 cm di
viekat kandung kemih dan berjalan dari hilus ginjal menuju kandung
kemih, Dinding ureter terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel-sel
transisional, otot polossirkuler, dan longitudinal yang dapat metakukan
ontraksi guna mengeluarkan urine menuju kandung kemih.
“ Kaname Keo ih merupakan sebuah kantong yang terdiri atas otot
ae oe eines sebagai tempat penampungan air seni (urine). Di
dalam kandung, kemih, terdapat lapisan jaringan otot yang memanjang di
th dan melingkar disebut sebagai detrusor dan berfungsi untuk
tere uarkan urine, Pada dasar kandung kemih terdapat lapisan tengah
elua k a 1
ace tot yang berbentuk lingkaran bagian dalam atau disebut sebagai
sat Hingkaran yang berfungsi menjaga saluran antara kandung kemih ke
Jwar tubuh.
s
‘Scanned with CamScanner3.
__KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kelas X!
d. Uretra an uri
Uretra merupakan organ yang berfungsi untuk aa |
bagian luar. Saturan perkemian dilapisi membran I MS nl a a
meatus uretra hingga ginjal, Secara normal, mikroorks ak ad
yang bisa melewati uretra bagian bawah, tetapi mem’ kana =
pada keadaan patologis yang terus-menerus akan menjaciKannya media
F pam untuk pertumbuhan beberapa Lae (BAK)
‘aktor yan; i Eliminasi a
Adan for yong meron canins in BAK) 21828 ebay
berikut.
a. Diet dan Asupan (intake)
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang Memengaruhj
output urine (jumlah urine). Protein dan natrium dapat menentukan
jumlah urine yang dibentuk. Selain itu, minum kopi juga dapat
meningkatkan pembentukan urine.
b. Respons Keinginan Awal untuk Berkemih
Kebiasaan mengubaikan keinginan awal untuk berkemih dapat
menyebabkan urine banyak tertahan di dalam vesika urinaria, sehingga
memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine,
Gaya Hidup /
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuban kebutuhan
eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet.
Stres Psikologis ;
Meningkatnya stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih,
Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan
jumlah urine yang diproduksi.
Tingkat Aktivitas
Eliminasi urine membutubkan tonus otot vesika urinaria yang baik
untuk fungsi sphincter. Kemampuan tonus otot didapatkan dengan
beraktivitas. Hilangnya tonus otot vesika urinaria dapat menyebabkan
kemampuan pengontrolan berkemih menurun.
Tingkat Perkembangan
‘Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola
berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih memiliki
kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Namun, kemampuan dalam
mengontrol buang air kecil meningkat seiring dengan pertambahan usi2.
Kondisi Penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi Produksi urine, seperti diabetes mellitus
‘Scanned with CamScanner___KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kelas XI 153
osiokultural
pudaya dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan climinasi uri
Ma asi urine,
; adanya kultur pada mi:
oe asyarakat terter
puang air kecil di tempat tertentu. niu yang melarang, untuk
Kebiasaan Seseorang
geseorang yang memiliki kebiasaan berkemih di
i i emih di toilet, biasanys
mengalami kesulitan untuk berkemih dengan melalui ait lesan
pila dalam keadaan sakit. eal/pot urine
Tonus Otot
‘Tonus otot berperan penting dalam membantu proses berkemih adalah
otot kemih, otot abdomen, dan pelvis, Ketiganya sangat berperan dalam
kontraksi sebagai pengontrolan pengeluaran urine.
_ Pembedahan
Pembedahan berefek menurunkan filtrasi glomerulus sebagai dampak
dari pemberian obat anestesi sehingga menyebabkan penurunan jumlah
duksi uri PB J
produksi urine.
Pengobatan
Pemberian tindakan pengobatan dapat berdampak pada terjadinya
Pp i
peningkatan atau penurunan proses perkemihan. Misalnya pemberian
diuretik dapat meningkatkan jumlah urine, sedangkan pemberian obat
antikolinergik dan anthipertensi dapat menyebabkan retensi urine.
. Pemeriksaan Diagnostik :
Pemeriksaan diagnostik ini juga dapat memengaruhi kebutuhan
eliminasi urine, khususny@ prosedur-prosedur yang berhubungan dengan
tindakan pemeriksaan saluran kemih seperti intra venus pyelogram
IVP). Pemeriksaan ini dapat membatasi jumlah asuan sehingga
ee : - urine, Selain itu, tindakan sistoskopi dapat
rangi produksi urine. P
as if e al pada uretra sehingga pengeluaran urine
menimbulkan
dema lok
terganggu-
Scanned with CamScannerKEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kelas XI a
jAKUKAN PERTOLONGAN ELIMINASI ALVI
D pads pembelajaran ini, Anda akan belajar melakukan pert & —
«(ta Berikut penjelasannya! pertolongan climinasi
alvi Pengertial Eliminasi Alvi
pliminast alvi adalah proses pembuangan i
feses yang berasal dari saluran ee erie
. melakukan buang air besar beberapa kali dalam satu hari stew eat a
qetapi bahkan dapat mengalami gangguan yaitu hingga hanya beberapa kali one
alam satu minggu atau dapat berkali-kali dalam satu hari, biasanya vanaguan-
guan tersebut diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak benar dan jika
fjiarkan dapat menjadi masalah yang lebih besar.
2, Organ yang Berperan dalam Eliminasi Alvi
Berikut organ yang berperan penting dalam eliminasi alvi antara lain:
a, Usus Halus
‘Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Bagian-bagian dari usus halus
yaitu: duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), ileum
(usus penyerapan).
b. Duodenum (usus dua belas jari)
‘Usus dua belas jari adalah bagian dari usu halus yang terletak setelah
tambung dan menghubungkannya Ke ushé Kosong dengan panjang antara
35-38 om. Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari
usus halus.
¢, Jejunum (usus Kosong)
dalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua
Pada manusia dewasa, panjang seluruh
‘Usus kosong #
betas jari dan usus penyerapeh,
‘asus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus Kosong:
4, Team (usus penyerapan) :
‘sus penyerapan adalah Pasi terakhir dari usus balus. Pada sistem
pencernaan smanusia ini memiliki panjang sekitar 2-4 meter dan terletak
setelah duodenum dan jeji jlanjutkan_ ‘oleh usus buntu.
fe. Usus Besar
‘Usus besar
tama organ ini
ppesar, yaitu kolon,
‘unum dan di
.s buntu dan rektum. Fungsi
adalah bagian sus antara US um. F
adalah menyerap ait dan Fe5e5- Bagian-bagian dari usus
rektum, dan anus:
tara usus buntu dan rektum.
Kolon
Kolon adalah bagian usvs 27
Scanned with CamScanner166
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kelas X!
& Rektum 7
Rektum adalah organ terakhir dari usus besar. Organ ini berfungs;
Scbagai tempat penyimpanan feses sementara.
h. Anus
‘Anus atau dubur adalah sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar
tubuh.
3. Proses Pelaksanaan Eliminasi Alvi ae
Defekasi merupakan proses pengosongan usus yang sering disebut buang air
besar. Terdapat dua pusat yang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak
di medulla dan sumsum tulang belakang. Apabila terjadi rangsangan
Parasimpatis, sphincter anus bagian dalam akan mengendur dan usus besar
menguncup. Refleks defekasi dirangsang untuk buang air besar, kemudian
sphincter anus bagian luar yang diawasi oleh sistem saraf parasimpatis, setiap
waktu menguncup atau mengendur. Selama defekasi berbagai otot lain membantu
Proses itu, seperti otot dinding perut, diafragma, dan otot-otot dasar pelvis.
Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi,
yaitu refleks defekasi intrinsik dan refleks defekasi parasimpatis. Refleks defekasi
intrinsik dimulai dari adanya zat sisa makanan (feses) di dalam rektum sehingga
terjadi distensi kemudian fleksus mesenterikus merangsang gerakan peristaltik
dan akhirnya feses sampai di anus. Lalu, pada saat sphincter internal relaksasi,
maka terjadilah proses defekasi. Sementara itu, refleks defekasi parasintetis
dimulai dari adanya proses dalam rektum yang merangsang saraf rektum, ke
spinal cord, dan merangsang ke kolon desenden, kemudian ke sigmoid, lalu ke
rektum dengan gerakan peristaltik dan akhimya terjadi relaksasi sphincter
internal, maka terjadilah proses defekasi saat sphincter internal berelaksasi. Feses
terdiri atas sisa makanan seperti selulosa yang tidak direncanakan dan zat
makanan lain yang seluruhnya tidak dipakai oleh tubuh, berbagai macam
mikroorganisme, sekresi kelenjar usus, pigmen empedu dan usus kecil.
4. Gangguan Eliminasi Alvi
Adapun gangguan eliminasi alvi antara lain sebagai berikut.
a. Konstipasi
Konstipasi_ merupakan keadaan individu yang mengalami atau
berisiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami
eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar terlalu kering da
keras.
‘Scanned with CamScanner17) _ KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kelas XI
Diare
Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau berisiko
sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering
disertai kejang usus, mungkin ada rasa mual dan muntah.
_ {nkontinesia Usus
Inkontinesia usus merupakan keadaan individu yang mengalami
perubahan kebiasaan dari proses defekasi normal, sehingga mengelami
proses pengeluaran feses tidak disadari. Hal ini juga disebut sebagai
jnkontinesia alvi yang merupakan hilangnya kemampuan otot untuk
mengontrol pengeluaran feses dan gas melalui sphincter akibat kerusakan
sphincter.
|. Kembung
Kembung merupakan keadaan penuh udara di dalam perut karena
pengumpulan gas berlebih di dalam lambung atau usus.
Hemorroid
Hemorrhoid merupakan keadaan terjadinya pelebaran vena di daerah
anus sebagai akibat peningkatan tekanan di daerah anus yang dapat
ddiscbabkan Karena konstipasi, peregangan saat defekasi dan lain-lain.
Fecal Impaction
Feeal impaction merupakan massa feses Karena dilipatkan rektum
yang diakibatkan oleh retensi dan akumulasi materi feses yang
perkepanjangan. Penyebsb fecal impaction adalah asupan kurang, kurang
aktivitas, diet rendah serat, dan kelemahan tonus otot.
Faktor yang ‘Memengarubi Eliminasi Alvi
Berikut beberapa faktor yans ‘memengaruhi eliminasi alvi antara lain:
a.
cae tahap perkembangan atau usia memiliki kemampuan
mengontrot proses defekast yang berbeda.
Diet
"Diet pola atau jenis makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi
veges defekasi Makanan yang memiliki andungan serat tinggi dapat
Pre bantu proses percepatan defekasi dan jjumlah yang dikonsumsi dapat
memengaruhinya.
‘Asupan Cairan
‘pemasukan cairan yang kurang ke dalam tubuh membuat defekasi
menjadi keras. Oleh Karena itu, proses absorpsi air yang kurang
‘menyebabkan kesulitan proses defekasi.
‘Scanned with CamScanner168
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kelas XI.
4 Aktivitas -
Aktivitas dapat memengaruhi proses defekasi karen et akg
tinus otot abdomen, pelvis, dan diafragma dapat membantu kelancaray
Proses defekasi,
Pengobatan
Pengobatan Juga dapat memengaruhi proses defekasi, seperti
oo Jaksantif, atau antasida yang terlalu sering.
ebiasaan atau Gaya Hic
*ebiasaan oauc dapat memengaruhi proses defekasi. Hay
ini dapat terinat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat aay
‘erbiasa melakukan buang air besar di tempat bersih atau toile, Jika
Seseorang terbiasa buang air besar di tempat yang kotor, maka ia akan
‘mengalami kesulitan dalam proses defekasi.
8 Penyakit
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses defekasi, biasanya
Penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan sistem
Pencemaan seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya,
bh. Nyeri
Adanya nyeri dapat memengaruhi kemampuan atau keingian untuk
defekasi seperti nyeri pada kasus hemorshoid atau episiotomy.
Kerusakan Sensoris dan Motoris
Kerusakan pada sistem sensoris dan motoris dapat memengaruhi
Proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi
sensoris dalam melakukan defekasi.
Cara Menangani Gangguan Eliminasi Alvi
Adapun cara menangani gangguan eliminasi alvi antara lain sebagai berikut,
a. Menyiapkan Feses untuk Bahan Pemeriksaan
Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan merupakan tindakan
Yang dilakukan untuk mengambil feses sebagai bahan pemeriksaan,
Pemeriksaan tersebut yaitu pemeriksaan lengkap dan pemeriksaan kultur
(pembiakan),
b. Memberikan Huknah Rendah
Memberikan huknah rendah merupakan tindakan memasukkan cairan
hangat ke dalam kolon desensen dengan menggunakan kanula rekti
melalui anus. Tindakan tersebut bertujuan untuk mengosongkan usus
pada proses prabedah agar dapat mencegah terjadinya obstruksi makanan
‘Scanned with CamScanner- 169
Ki
_ KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Kelas XI
sebagai dam
. pak pasca i
pasien yang mengal: } operast dan merangsang buang air besar pada
Memberikan het Jami kesulitan buang air besar.
Memberikan sare i
hangat ke data uknah tinggi merupakan tindakan memasukkan
a “ater kolon asenden dengan menggunakan kanula usus. Hal
as an untuk mengosongkan usus pada pasien prabedah
ra uk prosedur diagnostik.
embants Pasien Buang Air Besar dengan Pispot
embantu pasien buang air besar dengan pispot di tempat tidur
merupakan tindakan bagi pasien yang tidak mampuv puang air besar
secara sendiri di kamar mandi.
Memberikan Gliserin
Memberikan gliser
Jiserin ke dalam oros U
2! Pi
dilakukan untuk merangsang pi
ir.
buang air besa
Mengeluarkan Feses dengan Jari
Rektum pasien untuk mengambil atau menghaneurkan feses sekaligus
geluarkanny®
cairan
\dakan memasukkan cairan,
akan spuit gliserin. Fal ini
sehingga pasien dapat
rin merupakan tin
sus dengan meng!
eristaltik usus,
ment
Scanned with CamScanner