Anda di halaman 1dari 2

Nama : Eva Ari Yanti

Lokal : 2B (PAI 3)
Nim : 1711101153
Dosen Pengampu : Muhammad Sali, M.Pd

Aksi kebangsaan Perguruan Tinggi Kalimantan Timur


Melawan Radikalisme

Upacara pada tanggal 28 Oktober 2017 yang bertempat di Kampus II IAIN Samarinda
Seberang di Hadiri oleh beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Kalimantan Timur.
Laporan Ketua Panitia ;
 Abdul Aziz : Bahwa acara ini kita gagas, tidak lebih dari 2.000 orang. Dengan
keterbatasan anggaran dan semangat juang, akhirnya acara ini berhasil mengumpulkan
kawan-kawan dari berbagai Universitas di tempat yang sama, diwaktu yang sama dengan
semangat yang sama dan tujuan yang sama yaitu agar persatuan republik indonesia tetap
utuh.
Laporan sambutan Rektor IAIN Samarinda Seberang ;
 Dr. H. Mukhammad Ilyasin, M.Pd : Point penting dalam aksi kebangsaan perguruan
indonesia, bahwa aksi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme yang
diselenggarakan diseluruh indonesia termasuk kalimantan timur hari ini kita semua
merupakan kelanjutan dari pada aksi para pimpinan tinggi yang ada di indonesia.
 Bapak Kapolda Samarinda seberang, Bapak Yudha Pranoto (kesbangpol) yang
membacakan sumpah mahasiswa, sebagai berikut ;
“ Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah ; Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan.
Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah ; Berbangsa satu, Bangsa yang gandrung akan
keadilan. Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah ; Berbahasa satu, bahasan tanpa
kebohongan.”
 Lalu Bapak Sureji Eka Yuda, S.H membacakan sumpah pemuda, sebagai berikut ;
“ Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah indonesia yang satu tanah air
Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjujung bahasa persatuan, bahasa indonesia.”
 kemudian dilanjutkan dengan deklarasi yang di bacakan oleh Rektor Universitas 17
Agustus Bapak Dr.Marjoni Rachman, M.Si sebagai berikut ;
Asssalamu’alaikum wr wb. Mahasiswa saya, Pancasila sakti, NKRI harga mati, Bhinneka
Tungga Ika baik, saya akan membacakan deklarasi kebangsaan perguruan tinggi se-
indonesia melawan radikalisme bahwa perguruan tinggi adalah pusat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni bertujuan menemukan dan menegakkan kebenaran serta
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa, negara dan kemanusiaan. Bahwa
muncul kecenderungan dan berkembangannya ajaran-ajaran atau paham yang bersifat
radikal di indonesia yang mengajarkan kekerasan dalam mencapai tujuan dengan
mengatas namakan suku, agama, ras dan antar golongan atau yang bertentangan dengan
pancasila yang akan membahayakan bangsa, negara dan kemanusiaan. Bahwa perguruan
tinggi se indonesia harus mengambil sikap jelas dan tegas dalam mencegah melawan
radikalisme dan mengambil peran nyata dalam membela pancasila dan keutuhan negara
kesatuan rebuplik indonesia sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab kepada bangsa
dan negara indonesia. Atas dasar pemikiran tersebut dengan rahmat Tuhan yang maha esa
kami pimpinan perguruan tinggi se indonesia menyatakan, mohon semua mengikuti.
1 ideologi Pancasila, 1 Konstitusi Negara RI tahun 1945, 1 Negara NKRI, 1 semboyan
Bhinneka Tunggal Ika, 1 Tujuan melawan radikalisme dan intolerensi. Terima kasih,
Wasalammu’alaikum wr.wb.
 Kemudian Acara ditutup dengan membaca Doa.

Kesimpulan dari Sumpah Pemuda pada Upacara 28 Oktober 2017


Sumpah Pemuda sangat besar pengaruhnya bagi bangsa Indonesia. Rasa persatuan dan
kesatuan semakin tebal yang semakin meluas tidak hanya dikalangan pemuda saja tetapi juga
dikalangan masyarakat luas. Sifat kedaerahan yang sebelumnya sangat kuat menjadi berganti
dengan sifat Nasionalisme yang mengakar pada semangat persatuan untuk terwujudnya
bangssa Indonesia yang merdeka dari belenggu penjajahan.
Sumpah Pemuda juga mempunyai nilai-nilai strategis yang mendukung ke arah
kesatuan dan persatuan bangsa seperti yang telah kita ketahui. Kalau sekarang nilai-nilai itu
sepertinya terabaikan dalam berbangsa, itu adalah kesalahan transformasi nilai. Maka, yang
kita butuhkan di masa depan adalah sejarah sebagai pembelajaran moral untuk kepentingan
kebangsaan. Masa lalu sebagai pengalaman dan darinya kita dapat berefleksi dan
memperoleh banyak nilai yang terkandung di dalam sumpah pemuda tersebut.

Anda mungkin juga menyukai