Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH NEGATIF IPTEK TERHADAP EKONOMI

Disusun oleh:
- Saputra Ibnu Sahlaz
- Muhammad pandi Kurniawan Adam
- Rafilda R kahar
- Zainal Abidin
Kelompok: 6
Kelas: XII MIPA 5
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK )

Ilmu Pengetahuan berasal dari dua kata, yaitu “ilmu” dan “pengetahuan” yang memiliki arti
tersendiri. Keseluruhannya telah lama dipersoalkan oleh ahli filsafat seperti socrates, plato, dan
aristoteles dimana teori ilmu pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat. Oleh J.P Farrier
dalam institutes of metaphiscs (1854), pemikiran tentang teori pengetahuan itu disebut
”epistemologi” (epistem=pengetahuan, logos=pembicaraan/ilmu).

Menurut Immanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan budi dan pengalaman. Dari berbagai
macam pandangan tentang pengetahuan di peroleh sumbe-sumber pengetahuan berupa ide,
kenyatan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sentesis budi atau meragukan karena tak adanya sarana
untuk mencapai pengetahuan yang pasti.

Banyaknya teori dan pendapat tentang pengetahuan dan kebenaran mengakibatkan suatu definisi
ilmu pengetahuan akan mengalami kesulitan sebab, membuat suatu definisi dari definisi ilmu
pengetahuan yang dikalangan ilmuan sendiri sudah ada keseragaman pendapat, Hanya akan
merangkap dalam tautologies (pengulangan tanpa membuat kejelasan) dan pleonasme atau mubazir
saja.

Dalam penerapan sebuah ilmu pengetahuan akan memunculkan sebuah hambatan sosial. Hal ini
disebabkan, pola pikir ilmiah tidak mempertimbangkan nilai moral dan dampak terhadap sosial
ekonomi.Sebab manusia tidak selalu sadar dengan hal ini,dan manusia yang paling sederhanapun
hanya sedikit peduli terhadap sosial ekonomi.

Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Ekonomi

Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula
transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.

Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang
mengakibatkan kerugian financial yang besar.

Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi kasus
penipuan dalam perdagangan online.

Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara online,
akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau melihat penjualnya. Belum
lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan
barang dikirim tetapi tak diterima.
Violance and Gore. Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan dalam dunia bisnis di
internet. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka, salah satunya dengan
menampilkan hal-hal yang tabu.

Carding. Karena sifatnya yang langsung (real time), cara belanja dengan menggunakn kartu kredit
adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internetpun paling
banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu
mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan kartu kredit) online dan mencatat kode kartu yang
digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka daptkan untuk melakukan
kejahatan.

Cybercrime

Cybercrime adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang
bersifat:

· Melintasi batas Negara

· Perbuatan dilakukan secara illegal

· Kerugian sangat besar

· Sulit pembuktian secara hokum

Hacking

Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan
system jaringan. Seperti hacking pada facebook yang sering terjadi sebagai sarana untuk jual beli
online sehingga menimbulkan kerugian bagi penjual ataupun pembeli.

Cracking

Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau
menghancurkan file yang di simpan pada jaringan tersebut. Dalam dunia bisnis online hal ini
menimbulkan kerugian yang besar.

Saling menghujat di media sosial karena pengambilan foto-foto testimony ataupun foto-foto produk
yang dijual tanpa izin. Barang dagangan, menghitung rugi laba, inventori dan sebagainya.

Kesimpulan:

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Terutama dalam
perkembangannya yang semakin pesat dari tahun ke tahun. Masyarakat mau tidak mau harus
mengikuti perkembangan yang ada demi kemudahannya dalam beraktifitas, tetapi faktor penybaran
perekonomian yang tidak merata menyababkan hal-hal yang ingin dicapai tidak dapat berjalan
dengan maksimal.

Hanya kalangan ekonomi menengah keatas atau kaum yang tergolong makmur yang bisa merasakan
dari perkembangan IPTEK yang saat ini berkembang dnegan pesat. Sebaliknya, kaum miskin akan
semakin tersingkir dengan IPTEK yang semakin maju.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan adalah sesuatu yang bertentangan. Teknologi
diciptakan oleh manusia demi kesejahteraan umat manusia dan untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan arti menciptakan, mencari kesenangan manusia, melindungi dari malapetaka,
kelaparan, melindungi dari bahaya kekejaman alam serta memenuhi kebutuhan pokok manusia.Ilmu
pengetahuan, teknologi serta kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas, sebab bagi siapa saja
yang dapat menguasai IPTEK maka ia akan berkembang mengikuti era globalisasi yang sudah modern
ini. Dan bagi siapa saja yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan tertinggal jauh oleh pesatnya
perkembangan teknologi di zaman ini.Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang
tertinggal dan tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam
kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah tertinggal dan tidak efektif
dan efisien lagi dizaman ini.

Penanganan kemiskinan pada prinsipnya merupakan pemecahan masalah-masalah yang berkaitan


dengan kondisi sumberdaya alam yang tidak menguntungkan dan rendahnya akses kelompok
masyarakat miskin terhadap peluang- peluang yang tersedia. Oleh karena itu upaya pengentasan
yang harus diarahkan pada :

a. Meningkatkan kualitas dan kemampuan sumberdaya manusia, melalui jalur pelayanan


pendidikan (pemantapan IMTAQ dan transfer IPTEK), pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi

b. Mengembangkan dan membuka usaha produktif yang dapat diakses oleh kelompok masyarakat
miskin secara berkelanjutan serta memperbesar akses masyarakat miskin dalam penguasaan faktor
produksi

c. Memelihara dan memperbaiki fungsi produktif dari sumberdaya alam bagi masyarakat miskin

d. Pemihakan kebijakan publik yang mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat miskin

Anda mungkin juga menyukai