Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

PENGERTIAN, OBJEK, METODE, DAN KEGUNAAN


SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

MATA KULIAH SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

DISUSUN OLEH:
ELIYA HASANAH

DOSEN:
A. ROHMAN, S.Pd.I

FAKULTAS TARBIYAH
STAI AN NUR KAMPUS II KALIANDA
TAHUN 2016-2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah
yang membahas tentang “Sejarah Pendidikan Islam” meskipun bentuknya sangat
jauh dari kesempurnaan, selanjutnya salawat dan salam kami sanjung agungkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat
derajat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Dalam penulisan makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait
dengan materi yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat
dipahami oleh pembaca.
Dan kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
yang membimbing mata kuliah sejarah pendidikan islam atas bimbingannya pada
semester ini meskipun baru memasuki awal perkuliahan. Kami juga
mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan pedoman apabila, pembaca
melakukan hal yang berkaitan dengan makalah ini, karena apalah gunanya kami
membuat makalah ini apabila tidak dimanfaatkan dengan baik. Sebagai manusia
biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini dengan baik,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari dosen pembimbing mau pun pembaca.

Kalianda, November 2016


Penulis

Mahiyar

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam................................................. 3
B. Objek Sejarah Pendidikan Islam......................................................... 5
C. Metode Sejarah Pendidikan Islam...................................................... 5
D. Kegunaan Sejarah Pendidikan Islam.................................................. 7

BAB III   PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................................12
B. Saran...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB   I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah dan pendidikan adalah dua hal penting yang dapat dijadikan pijakan
dalam menentukan maju dan mundurnya sebuah peradaban, karena dengan
sejarah kita dapat belajar dari masa lalu untuk memperbaiki masa depan,
sedangkan dengan pendidikan kita dapat mengupgrade tingkat sumber daya
manusia.
Pendidikan Islam mempunyai sejarah yang panjang, dalam pengertian yang
lesuas-luasnya, pendidikan Islam berkembang seiring dengan munculnya Islam itu
sendiri (Azyumari Azra, 2001, cet. Ke-3: 7). Oleh karena itu, mempelajari sejarah
pendidikan adalah hal yang sangat penting, karena kita dapat menilai seberapa
kemajuan pendidikan peradaban kita dari masa ke masa.
Sebelum kita belajar banyak tentang Sejarah Pendidikan Islam, ada baiknya
kita ketahui dulu pengertian sejarah, sejarah pendidikan Islam, obyek, materi dan
tujuan mempelajarinya, agar memudahkan dalam mempelajari Sejarah Pendidikan
Islam.

B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan menjadi terarah dan jelas dengan berlandaskan pada latar
belakang di atas, maka penulis akan menspesifikan pokok pembahasannya yang
meliputi :
1. Apa pengertian Sejarah Pendidikan Islam?
2. Apa saja objek Sejarah Pendidikan Islam?
3. Bagaimana metode Sejarah Pendidikan Islam?
4. Apa saja kegunaan Sejarah Pendidikan Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Sejarah Pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui objek Sejarah Pendidikan Islam.

1
2
3. Untuk mengetahui metode Sejarah Pendidikan Islam.
4. Untuk mengetahui kegunaan Sejarah Pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam


Dalam pembahasan tentang pengertian Sejarah Pendidikan Islam terdapat
dua konsep yaitu Sejarah dan Pendidikan Islam. Dalam bahasa Arab kata
“sejarah” dinamakan dengan tarikh yang menurut bahasa berarti ketentuan masa
(Zuhairini dkk., 1992 , cet. Ke-3, h:1). Jadi sejarah berkaitan erat dengan waktu
atau sesuatu yang terjadi pada masa lampau. Kata “sejarah” berasal dari bahasa
Arab “syajarotun’’ yang berarti pohon (Samsul Minur Amin, 2010, cet. Ke-2, h:
1). Kata Syajarotun memberikan gambaran kepada kita tentang  pendekatan ilmu
sejarah yang lebih analogis karena memberikan gambaran pertumbuhan
peradaban manusia seperti pohon yang bermula dari sebuah benih/bibit yang
tumbuh dan berkembang hingga memiliki dahan dan ranting, yang akhirnya akan
layu dan tumbang setelah meninggalkan benih yang baru . Demikian pula dengan
perjalanan hidup manusia yang pada akhirnya akan menghadapi fase akhir
kehidupan setelah meninggalkan generasi-generasi yang berkesinambungan.
Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history, yang berarti “pengalaman
masa lampau dari umat manusia “the past experience of mankind“ (Zuhairini
dkk., 1992 , cet. Ke-3, h:1). Pengertian selanjutnya memberikan makna sejarah
sebagai catatan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian masa silam yang
diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan dalam ruang lingkup yang luas.
Kemudian sebagai cabang ilmu pengetahuan sejarah mengungkap 
peristiwa-peristiwa masa silam, baik peristiwa sosial, politik, ekonomi, maupun
agama dan budaya dari suatu bangsa, negara ataupun dunia.
Pendidikan adalah sebuah konsep yang cukup komplek ketika kita
mendefinisiknnya, hingga cukup banyak arti  dari kata pendidikan ini. Namun
demikian, pada dasarnya semua akan bermuara pada satu makna yang hampir
sama, yaitu pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasai muda untuk
menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan
efisien (Azyumari Azra, 2001, cet. Ke-3:3). Jadi pendidikan lebih mencakup pada

3
4

penanaman nilai dan pembentukan kepribadian, bukan hanya sebatas transfer ilmu
yang spesifik.
Pendidikan secara umum didefinisikan menjadi dua macam,  pertama
pendidikan sebagai proses pewarisan penerusan atau enkulturasi dan sosialisasi
perilaku sosial dan individual yang telah menjadi model anutan masyarakat secara
baku. Dalam pengertian ini pendidikan berarti proses pembudayaan atau untuk
menanamkan nilai tertentu kepada anak didik baik dalam keluarga sekolah
maupun masyarakat. Kedua  pendidikan sebagai upaya  fasilitatif  yang
memungkinkan terciptanya situasi atau lingkungan dimana potensi-potensi dasar
anak dapat berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.Pendidikan
juga diartikan sebagai latihan mental, moral dan fisik yang menghasilkan manusia
berbudaya tinggi untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab dalam
masyarakat selaku khalifah Allah SWT.
Pengertian pendidikan secara umum, yang kemudian di hubungkan dengan
Islam, maka muncullah sebuah pengertian dan pemahaman yang baru. M.
Yusuf  al-Qordhawi memberikan pengertian bahwa ; “Pendidikan Islam adalah
pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak
dan keterampilannya, yang menyiapkan manusia yang tanggguh dalam berbagai
keadaan dan situasi (Azyumari Azra, 2001, cet. Ke-3:5). Jadi pendidikan Islam
dengan berbagai kareakteristiknya telah menjadikan manusia seutuhnya sesuai
dengan tugasnya sebagai khalifah Allah.
Berangkat dari pengertian sejarah dan pengertian pendidikan Islam yang
telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah pendidikan Islam adalah
sebuah proses pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke
waktu sejak Islam lahir sampai masa sekarang. Zuhairini dkk (1992:2)
megungkapkan bahwa:
Sejarah Pendidikan Islam atau “Tarikhut Tarbiyyah Islamiyyah”  adalah
sebagai berikut: (a) keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman lahirnya islam
sampai dengan masa sekarang; dan (b) cabang ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembagan pendidikan Islam, baik dari
5
segi ide kan konsepsi maupun segi institusi dan operasionalisasi sejak zaman Nabi
Muhammad SAW sampai sekarang.
Setelah kita mengetahui arti dari sejarah dan pendidikan Islam, maka
Sejarah Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai rekontruksi masa lalu
pendidikan Islam, baik institusi maupun kegiatannya.

B. Objek Sejarah Pendidikan Islam


Sejarah biasanya ditulis dan dikaji dari sudut pandang suatu fakta atau
kejadian tentang peradaban bangsa. Maka objek Sejarah Pendidikan Islam
mencakup fakta-fakta yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan Islam baik informal maupun formal. Dengan demikian dapat diperoleh
“sejarah serba objek”. Dalam hal ini sejalan dengan peranan agama Islam sebagai
agama da’wah menyeru kebaikan dan mencegah pada kemunkaran, menuju
kehidupan yang sejahtera baik lahir maupun batin. Namun sebagai cabang ilmu
pengetahuan, objek sejarah pendidikan Islam umumnya tidak jauh berbeda dengan
yang dilakukan dalam objek-objek sejarah pendidikan, seperti mengenai sifat-sifat
yang dimilikinya (Zuhairini dkk., 1992 , cet. Ke-3, h:2-3).
Pendidikan tidak akan ada artinya apabila manusia tidak ada di dalamnya.
Hal ini disebabkan karena manusia merupakan objek dan subyek pendidikan,
artinya manusia tidak akan berkembang dan mengembangkan budayanya secara
sempurna apabila tidak ada pendidikan. dengan demikian maka akan di peroleh
apa yang di sebut “ sejarah serba subyek”.
C. Metode Sejarah Pendidikan Islam
Memahami sejarah adalah hal yang cukup rumit, setidaknya ada dua fase
untuk sampai pada hal tersebut. Pertama adalah fase penggalian sejarah, dan
kedua adalah fase penulisan sejarah. Adapun metode yang dapat ditempuh untuk
fase yang pertama adalah :
1. Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan
menggunakan interview.
2. Metode Observasi dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung.
6

3. Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari


secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis  (Samsul
Munir Amin, 2010, Cet. 2:7-11).
Mengenai metode sejarah pendidikan Islam, walaupun terdapat hal-hal yang
sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah.
Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus
keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk
menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk
mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang
penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu
kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan
sumber-sumbernya.
Adapun fase yang kedua yaitu metode penulisan untuk memahami Sejarah
Pendidikan Islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh
adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif danmetode
analisis sintesis.
1. Metode deskriptif, ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Rosulullah SAW,
yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah , khususnya
yang langsung berkaitan dengan pendidikan Islam dapat dilukiskan dan
dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka apa
yang terkandung dalam ajaran islam dapat dipahami.
2. Metode  komparatif  mencoba  membandingkan  antara  tujuan ajaran
Islam tentang pendidikan dan  tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup
dan berkembang pada masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat
diketahui persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal tersebut
sehingga dapat diajukan pemecahan yang mungkin keduanya apabila terjadi
kesenjangan.
3. Metode analisis sintesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap
istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran Islam secara
kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan Islam.
Pada saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-
7

kesimpulan yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan


Islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses
pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang islami (Zuhairini
dkk., 1992 , cet. Ke-3, h:4).
4. Untuk membantu mendapatkan data historis yang akurat, tentunya
dibutuhkan ilmu-ilmu pendukung yang dapat memperkuat keberadaan
sejarah.
Ilmu-ilmu yang dibutuhkan adalah tertulis  (Samsul Munir Amin, 2010, Cet.
2:7-11):
1. Ilmu-ilmu Dasar 
a. Paleografi; pengetahuan tulisan-tulisan kuno
b. Diplomatik; pengetahuan menyelidiki  tanggal, tempat dan keaslian
dokumen-dokumen tertulis
c. Epigrafi; pengetahuan tentang tulisan pada dokumen
d. Kronologis; pengetahan tentang kesatuan waktu
e. Sigilografi; pengetahuan mengenai segel yang dipergunakan zaman
dulu
f. Heraldry; pengetahuan tentang tanda-tanda istimewa dalam benda
g. Numismatik; pengetahuan tentang mata uang dan mendali
h. Genealogi; pengetahuan tentang asal usul/nasabiyah subjek
2. Ilmu-ilmu Bantu Sejarah,
a. Geografi; pengetahuan tentang alam
b. Sosiologi; pengetahuan tentang kultur masyarakat
c. Antropologi; pengetahuan tentang objek sejarah yaitu manusia
d. Arkeologi; pengetahuan tentang warisan masa lampau/sisa
peninggalan
e. Ilmu sejarah; pengetahan tentan perkembangan umat manusia.

D. Kegunaan Sejarah Pendidikan Islam


Secara umum sejarah mengandung kegunaan yang sangat besar bagi
kehidupan umat manusia. Karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan
8

yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi


pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran
Islam adalah Al-Qur’an yang mengandung banyak sekali nilai-nilai kesejarahan,
yang langsung dan tidak langsung mengandung makna besar, pelajaran yang
sangat tinggi dan pimpinan utama, khususnya bagi umat Islam. Maka tarikh dan
ilmu mempunyai kegunaan dalam Islam menduduki arti penting dan mempunyai
kegunaan dalam kajian Islam. Oleh sebab itu, kegunaan sejarah pendidikan Islam
meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat umum dan yang bersifat
khusus atau akademis.
Yang bersifat umum, sejarah pendidikan Islam mempunyai kegunaan
sebagai faktor keteladanan. Hal ini sejalan dengan makna yang tersurat dan
tersirat dalam Firman Allah SWT., :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan Dia banyak menyebut Allah. (QS.Al-Ahzab 33: 21)
Sedangkan yang bersifat akademis, kegunaan sejarah pendidikan Islam
selain memberikan perbendaharaan perkembangan ilmu pengetahuan ( teori dan
praktek), juga untuk menumbuhkan perspektif  baru dalam rangka mencari
relevansi pendidikan Islam terhadap segala bentuk  perubahan dan perkembangan
ilmu teknologi. Dengan mempelajari dan memahami sejarah pendidikan Islam,
maka kita akan dapat (Zuhairini dkk., 1992 , cet. Ke-3, h:6):
1. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan
Islam, sejak zaman lahirnya Nabi Saw sampai sekarang ini.
2. Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam, guna memecahkan
problematika pendidikan Islam masa kini.
3. Memiliki sikap yang positif terhadap perubahan-perubahan dan
pembaharuan-pembaharuan sistem pendidikan Islam.
Selain itu sejarah pendidikan Islam akan mempunyai kegunaan dalam
rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan Islam. Dalam hal ini, sejarah
pendidikan Islam akan memberikan arah kemajuan yang pernah dialami dan
9

dinamismenya sehingga pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam


kerangka pandangan yang utuh dan mendasar.
Dengan mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang
pelaksanaan pendidikan Islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari
pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali
tentang pendidikan Islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang terjadi
dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide, konsep, intitusi,
sistem, dan operasionalisnya yang terjadi dari waktu ke waktu, jadi sejarah pada
dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme tetapi lebih dari itu
merupakan refleksi historis.
Dengan demikian belajar Sejarah Pendidikan Islam dapat memberikan
semangat (back projecting theory) untuk membuka lembaran dan mengukir
kejayaan dan kemajuan pendidikan Islam yang baru dan lebih baik. Dengan
demikian sejarah pendidikan Islam sebagai study tentang masalah-masalah yang
berhubungan dengan sejarah pendidikan sudah barang tentu sangat bermanfaat
terutama dalam rangka memberikan sumbangan bagi pertumbuhan atau
perkembangan pendidikan.
Sejarah yang diartikan sebagai gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa
lampau yang dialami oleh manusia, disusun secara ilmiah, meliputi kurun waktu
tertentu, diberi tafsiran, dan dianalisis secara kritis sehingga mudah dipahami dan
dimengerti sehingga memiliki manfaat. Menurut Kuntowijoyo kegunaan sejarah
dibagi menjadi dua yaitu guna intrinsik dan guna ekstrinsik.
1. Guna Intrinsik
Guna intrinsik, yakni kegunaan dari dalam yang nampak terkait dengan
keilmuan dan pembinaan profesi kesejarahan. Guna intrinsik sejarah adalah
sebagai berikut :
a. Sejarah sebagai ilmu.
b. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
c. Sejarah sebagai pernyataan pendapat.
d. Sejarah sebagai profesi.
10

2. Guna Ekstrinsik.
Guna ekstrinsik terkait dengan proses penanaman nilai dan proses
pendidikan. Guna Ekstrinsik meliputi :
a. Sejarah sebagai pendidikan moral.
b. Sejarah sebagai pendidikan penalaran.
c. Sejarah sebagai pendidikan politik.
d. Sejarah sebagai pendidikan kebijakan.
e. Sejarah sebagai pendidikan perubahan.
f. Sejarah sebagai pendidikan masa depan.
g. Sejarah sebagai pendidikan keindahan.
h. Sejarah sebagai ilmu bantu.
Berkaitan dengan fungsi ekstrinsik tersebut, Nugroho Notosusanto
menjelaskan empat fungsi atau guna sejarah yaitu: fungsi rekretaif, inspiratif,
instruktif dan edukatif, yaitu :
1. Fungsi Rekreatif
Ketika seseorang membaca narasi sejarah dan isinya mengandung hal-hal
yang terkait dengan keindahan, romantisisme, maka akan melahirkan
kesenangan estetis. Tanpa bernajak dari tempat duduk, seseorang yang
mempelajari sejarah dapat menimati bagaimana kondisi suatu masa pada
masa lampau. Jadi seolah-olah seseorang tadi sedang berkreasi ke suasana
yang lampau.
2. Fungsi Inspiratif
Dengan mempelajari sejarah akan dapat mengembangkan inspiratif,
imajinatif dan kretivitas generasi yang hidup sekarang dalam rangka hidup
berbangsa dan bernegara. Fungsi inspiratif juga dapat dikaitkan dengan
pendidikan moral. Sebab setelah belajar sejarah seseorang dapat
mengembangkan inspirasi dan berdasarkan keyakinannya dalam menerima
atau menolak nilai yang terkandung dalam suatu peristiwa sejarah.
11

3. Fungsi Instruktif
Maksud fungsi intrukstif adalah sejarah sebagai alat bantu dalam proses
suatu pembelajaran. Sejarah berperan sebagai upaya penyampaian
pengetahuan dan ketrampilan kepada orang lain.
4. Fungsi Edukatif
Belajar sejarah sebenarnya dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan
keseharian bagi setiap manusia. Sejarah mengajarkan tentang contoh yang
sudah terjadi agar seseorang menjadi arif, sebagai petunjuk dalam
berperilaku.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejarah pendidikan Islam merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan
tentang perkembangan dan pertumbuhan pendidikan Islam sejak turunnya Islam
sampai sekarang ini.
Objek sejarah pendidikan Islam mencakup semua fakta-fakta dan manusia
sebagai pelakunya yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan Islam baik yang bersifat formal, non formal maupun informal.
Pendekatan atau metode yang bisa ditempuh untuk memahami penggalian
sejarah pendidikan Islam adalah metode lisan (interview), observasi dan
dokumenter. Sedangkan metode atau pendekatan untuk memahami penulisan
sejarahpendidikan Islam adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode
komparatif dan metode analisis sintesis.
Adapun kegunaan ataupun manfaaat yang dapat kita raih dari studi sejarah
pendidikan Islam itu adalah :
1. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan Pendidikan
Islam, sejak zaman lahirnya sampai zaman sekarang.
2. Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam, guna memecahkan
problematika Pendidikan Islam pada masa kini.
3. Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-
pembahuruan sistem pendidikan Islam.
4. Ikut menunjang Pembangunan dan Pengembangan pendidikan Islam pada
zaman era globalisasi sekarang ini.

B. Saran
Dengan mempelajari sejarah, kita akan menjadi tahu arah untuk
mengadakan inovasi-inivasi konstruktif dalam rangka mengembangkan pola fikir
yang lebih mapan hingga kita akan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan
yang mampu menghadapi tantangan zaman.
12
13

Selain itu juga, dengan memahami nilai-nilai sejarah kita akan dapat belajar
untuk membentuk akhlakul karimah, mengetahui perjalanan panjang peradaban
manusia dengan berbagai bentuk budayanya, belajar menghargai sebuah
perjuangan yang terkadang harus mengorbankan segalanya dan dengan
memahami sejarah kita juga akan dapat membentuk kepribadian sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Azyumari Azra. 2001. Pendidikan Islam, Jakarta: Kalimah, cet. Ke-3.


Samsul Munir Amin. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah. Cet. 2
Zuhairini dkk. 1992. Sejarah Pendidikan Islam.  Jakarta:Bumi Aksara. Cet. 3 

Anda mungkin juga menyukai