Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wanita yang mengalami hamil pada usia tua (40-50 tahun) lebih
sering melahirkan anak dengan kelainan.
Diduga bahwa keadaan istirahat sel telur dalam keadaan meiose
yang terlalu lama menimbulkan gangguan choromosom.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kelainan organ reproduksi ?
2. Kelainan apa saja yang terjadi pada kehamilan ?
3. Apa yang dimaksud dengan kelainan placenta, air ketuban,
janin dan cacat bawaan ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui akan kelainan-kelainan
yang terjadi pada saat kehamilan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan apa saja kelainan yang
terjadi pada masa kehamilan
3. Mahasiswa bisa mengetahui akan kelainan pada placenta,
air ketuban, janin dan cacat bawaan
4. Mahasiwa bisa mengetahui apa saja kelainan pada organ
reproduksi wanita
5. Mahasiswa dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan
kelainan-kelainan yang terjadi pada masa kehamilan
D. Manfaat
1. Memberi wawasan pada mahasiswa akan pentingnya
mengetahui akan kelainan yang terjadi pada ibu masa
kehamilan
2. Memberikan wawasan kepada mahasiswa akan pentingnya
menjaga organ reproduksi
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Kelainan Organ Reprouksi

1. kelainan pada sistem reproduksi pria diantaranya adalah :


 Kanker Prostat
Kanker prostat, merupakan kelainan yang sering
terjadi pada sistem reproduksi pria, namun pria juga
dapat mengalami sakit testicular dan kanker penis.
Kanker ini berkembang di bagian kelenjar prostat dan
dapat menyebar ke bagian tubuh lainya terutama
pada tulang dan lymph node. Ciri ciri kanker prostat
adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit bagian
prostat, impotensi, dll. Penanganan untuk kanker
prostat tergantung pada usia, tingkat keparahan
penyakit, dan kondisi kesehatan pasien lainnya.
Penanganan yang paling umum pada kanker prostat
adalah operasi, terapi radiasi, dan treatmen hormonal.
2. Kanker ovarium
Terdapat banyak bagian organ dari sistem reproduksi
wanita yang bisa dipengaruhi oleh kanker. Pada wanita,
kanker dapat menyerang uterus, ovarium, payudara, dan
serviks. Kanker ovarium diketahui memiliki akibat yang lebih
buruk dibanding kanker lainnya pada organ reproduksi,
karena kanker ovarium ini dapat terdeteksi saat sudah
berkembang dengan signifikan. Tidak ada standar screening
untuk kanker ovarium, sehingga sulit dideteksi dari dini.

Gambar kanker ovarium


3. Kanker Serviks
Untuk deteksi kanker serviks terdapat dua metode, yaitu test
pap screen untuk perubahan seluler di dalam serviks,
disebut cytology. Sementara tes human papillomavirus
genital (HPV) mengidentifikasi keberadaan infeksi dengan
HPV, yaitu strain yang berhubungan dengan kanker serviks.

Gambar kanker serviks


4. Dysmenorrhea
Merupakan penyakit yang sering terjadi pada sistem
reproduksi wanita, yang menyerang saat wanita mengalami
menstruasi setiap bulan. Rasa sakit ini dapat terjadi sebelum
atau saat menstruasi, dan dalam rentang waktu yang
berbeda, bisa dari 1 hingga 7 hari dan mengganggu aktivitas
harian. Penanganan terbaik untuk penyakit ini adalah
dengan menghambat efek prostaglandin dengan ibuprofen
dan naproxen. Pil KB juga bisa digunakan untuk mengatasi
dysmenorrheal karena menurunkan aliran darah.
5. Infeksi jamur pada vagina
Candida merupakan jamur yang mempunyai kemampuan
untuk tumbuh dalam 2 bentuk yang berbeda yaitu blastopore
(blasroconidia) adalah bentuk venotip yang bertanggung
jawab dalam tranmisi dan penyebaran, serta germinated
yeast.
6. Herpes genitalis
Herpes adalah penyakit yang di sebab kan oleh infeksi virus
herpes yang tandai dengan rasa gatal dan rasa sakit di
sekitar alat kelamin.

7. Gonorhoea
Penyakit ini yang bisa di sebut kencing nanah di sebabkan
oleh bakteri, gejala penyakit ini adalah keluarnya cairan
seperti nanah dari saluran kelamin, muncul rasa panas, dan
sering buang air kecil. Bakteri yang menyebabkan penyakit
ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga
menyebabkan rasa nyeri pada kesendian dan dapat
mengakibatkan kemandulan.
8. Miom
Penyakit miom adalah jenis penyakit tumor pada otot rahim
dan merupakan sel tumor jinak yang banyak tumbuh pada
dinding rahim dan vagina. Jenis penyakit satu ini termasuk
penyakit yang banyak dialami oleh wanita. Meskipun
penyakit satu ini tidak berbahaya, bukan berarti tidak cepat
ditindak lanjut. Jika miom tidak segera diobati, bisa menjadi
penyakit berbahaya. Yang mana menurut sebagian orang
terutama wanita, miom merupakan penyakit yang cukup
ditakuti. Takutnya wanita akan penyakit satu ini dikarenakan
miom menjadi salah satu penyebab wanita sulit hamil. Ini
dikarenakan ada sebagian wanita yang memiliki penyakit ini
membuat rahimnya harus diangkat. Besar kecilnya miom
berbeda-beda tergantung telah berapa lama penyakit ini
Anda. Semakin lama miom berada di dalam tubuh, maka
semakin besar ukurnya.

9. Kista
Penyakit kista adalah kondisi yang disebabkan oleh benjolan
berbentuk kapsul atau kantung dan terisi dengan cairan,
semisolid, atau material gas, yang dapat muncul pada
jaringan tubuh mana saja.
Ukuran benjolan bervariasi, mulai dari sangat kecil
(mikroskopik) hingga sangat besar. Benjolan kista yang
berukuran besar bisa menghimpit organ dalam yang berada
di dekatnya. Tergantung pada lokasi, benjolan kista memiliki
beberapa jenis umum, seperti: Kista ovarium atau kista
indung telur adalah kantung berisi cairan di dalam atau pada
permukaan indung telur.

B. Kelainan Tempat Kehamilan


1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana sel telur yang
dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium
kavum uterus. Kehamilan ektopik terganggu dapat
menyebabkan terjadi abortus maupun ruptur yang
menyebabkan penurunan keadaan umum pasien. Lebih dari
60% kehamilan ektopik terjadi pada wanita 20-30 tahun
dengan sosio-ekonomi rendah dan tinggal didaerah dengan
prevalensi gonore dan prevalensi tuberkulosa yang tinggi.
Penelitian Cunningham di Amerika Serikat melaporkan
bahwa kehamilan ektopik terganggu lebih sering dijumpai
pada wanita kulit hitam dari pada kulit putih karena
prevalensi penyakit peradangan pelvis lebih banyak pada
wanita kulit hitam. Frekuensi kehamilan ektopik terganggu
yang berulang 1-14,6%.4 Trias gejala dan tanda dari
kehamilan ektopik adalah riwayat keterlambatan haid atau
amenorrhea yang diikuti perdarahan abnormal (60-80%),
nyeri abdominal atau pelvik (95%). Biasanya kehamilan
ektopik baru dapat ditegakkan pada usia kehamilan 6–8
minggu saat timbulnya gejala tersebut . Gejala lain yang
muncul biasanya sama seperti gejala pada kehamilan muda,
seperti mual, rasa penuh pada payudara, lemah, nyeri bahu,
dan dispareunia. Selain itu pada pemeriksaan fisik
didapatkan pelvic tenderness, pembesaran uterus dan
massa adneksa.
Penanganan kehamilan ektopik pada umunya ialah
laparotomi. Dalam tindakan demikian, beberapa hal harus
diperhatikan dan dipertimbangkan yaitu: kondisi penderita,
keinginan penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi
kehamilan ektopik, kondisi anatomik organ pelvis,
kemampuan teknik bedah mikro dari dokter operator, dan
kemampuan teknologi fertilisasi invitro setempat. Hasil
perimbangan ini menentukan apakah perlu dilakukan
salpingektomi pada kehamilan tuba, atau dapat dilakukan
ppembedahan konservatif dalam arti hanya dilakukan
salpingostomi atau reanastomosis tuba. Kehamilan ektopik
dapat mengancam nyawa; oleh karena itu deteksi dini dan
pengakhiran kehamilan merupakan tatalaksana yang
disarankan yaitu dengan obat-obatan atau operasi
C. Kelainan Plasenta
1. Solusio Placenta
Solusio plasenta adalah gangguan komplikasi di mana
sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim
sebelum bayi sempat lahir. Kondisi ini bisa menyebabkan
bayi kekurangan oksigen dan terjadi pendarahan hebat pada
ibu hamil. Solusio plasenta biasanya sering terjadi menginjak
trimester ketiga kehamilan. Selain perdarahan, gejala atau
tanda-tanda lain yang mengiringi solusio plasenta adalah
rasa nyeri pada perut dan pinggang, rahim berasa seperti
ditekan, serta durasi kontraksi yang terlampau sering.
Ada beberapa penyebab terjadinya solusio plasenta, yaitu
benturan keras pada perut, berkurangnya cairan ketuban,
penggunaan obat-obatan terlarang saat kehamilan, tekanan
darah tinggi, serta faktor-faktor lainnya. Dalam kondisi
kehamilan di bawah 34 minggu, selain tindakan medis
diupayakan supaya ibu hamil istirahat total. Sedangkan
kehamilan di atas 34 minggu, kerap kali kelahiran dini
dilakukan untuk menyelamatkan anak dan ibu. Baca
juga: Ibu Hamil Jangan Menangis, Ini Dampaknya untuk
Janin Biasanya kalau ibu memiliki riwayat solusio plasenta
pada kehamilan sebelumnya, kemungkinan situasi yang
sama akan terjadi. Ada baiknya untuk menghindari segala
bentuk risiko, ibu hamil senantiasa melakukan konsultasi
rutin kepada dokter.
2. Previa Plasenta
Previa plasenta adalah gangguan plasenta di mana
kondisi plasenta melekat pada bagian bawah rahim.
Penutupan jalan lahir karena plasenta ini terbagi pada empat
situasi, pertama plasenta menutupi keseluruhan jalan lahir,
menutupi sebagian jalan lahir, mendekati lubang jalan lahir
tapi tidak menutupinya, dan yang terakhir adalah kondisi di
mana plasenta tertanam di rahim bagian bawah. Gejala yang
mengiringi previa plasenta adalah perdarahan tanpa disertai
rasa nyeri dan tanpa ada kontraksi pada rahim.
Beberapa faktor yang memicu terjadinya previa
plasenta adalah faktor usia ibu, yaitu usia ibu yang masih
terlalu muda sehingga rahim belum terlalu siap menerima
kehamilan. Selain itu, usia yang terlalu tua juga bisa
meningkatkan risiko previa plasenta, riwayat persalinan yang
terlalu dekat, serta keadaan rahim yang pernah mengalami
trauma seperti bekas dikuret atau pun jenis operasi lainnya.
Memperhatikan asupan gizi ibu hamil adalah salah
satu cara untuk meminimalisir risiko terjadinya previa
plasenta. Terutama kalau usia ibu hamil masih tergolong
muda atau terlalu tua, ada baiknya memperbanyak makanan
sayuran berwarna hijau tua, seperti bayam, kangkung,
singkong, sawi, dan sumber protein seperti tahu, ikan, telur,
buah-buahan, dan konsumsi air putih secukupnya. 

D. Kelainan Air Ketuban


Jumlah cairan amnion yang normal akan meningkat selama
kehamilan dari hanya beberapa millimeter sampai kira-kira satu liter
pada usia kehamilan 38 minggu. Setelah itu, jumlah ini akan
berkurng hingga sekitar 800 mL pada kehamilan cukup bulan. Cairn
amnion bersifat tidak statis, air yang merupakan bagian
terbesarnya diganti setiap jam dan zat yang terlarut di dalamnya
diganti setiap tiga jam. Pada beberapa kasus, jumlah cairan amnion
dapat menjadi lebih sedikit dari normal (oligohidramnion), maupun
lebih banyak dari yang normal (polihidramnion/hidramnion).
1. Polyhydramnion
Insidensi hydramnion dijumpai pada sekitar satu
persen dari semua kehamilan. Diagnosis
polyhidramnion/hidramnion ditentukan dari pemeriksaan
USG. Batasan hidramnion adalah apabila volume cairan
ketuban melebihi 2000 mL. Hidrmnion ringan apabila lebih
dari 2000 mL, Sedangkan hidramnion sedang apabila lebih
dari 3000 mL. Diagnosis klinis sulit ditegakkan, dan cukup
bervariasi dengan menggunakan pengukuran yang berbeda-
beda. Untuk itu pemeriksaan USG dapat dibantu dengan
pemeriksaan pengukuran lingkar perut
menggunakan medline.
2. Oligohydramnion
Oligohydramnion adalah suatu kelainan cairan
ketuban dimana jumlah cairan ketuban/amnion yang terlalu
sedikit. Jumlah cairan amnion pada kehamilan cukup bulan
sekitar 300-500 mL. Saat didiagnosis pada pertengahan
kehamilan, kelainan ini sering berkaitan dengan agenesis
renal (tidak adanya ginjal) atau sindrom Potter, yaitu bayi
yang menderita hypoplasia pulmoner. Jika terdiagnosis
sebelum kehamilan 37 minggu, hal ini kemungkinan
berkaitan dengan abnormalitas janin atau ketuban pecah dini
yang menyebabkan cairan amnion gagal berakumulasi
kembali.
Jumlah cairan aminon yang terlalu sedikit dapat
berakibat pada kurangnya ruang intauterin, dan jika terjadi
pada waktu yang lama akan menyebabkan deformitas
kompresi. Wajah bayi akan tampak seperti terjepit, hidung
rata, mikrognatia (deformitas rahang), dan kulit bayi akan
terlihat kering dan kasar. Kejadian oligohydramnion kadang
dijumpai pada kehamilan lebih bulan, dan diyakini berkaitan
dengan insufisiensi placenta. Jika fungsi placenta berkurang,
perfusi ke sistem organ janin juga akan berkurang, termasuk
ke ginjal. Penurunan pembentukan urin janin menyebabkan
oligohidramnion karena komponen utama cairan amnion
adalah urin janin.
E. Kelainan Janin dan Cacat Bawaan
A. Kematian Janin
Sebab-sebab kematian janin adalah :
1. Lues, diabetes, nephritis, choronica, toxaemia gravidarum.
2. Penyakit infeksi acut atau intoksikasi
3. Kelainan bawaan yang berat
4. Erythroblastosis foetalis
a. Patologi
Jika janin mati pada kehamilan yang telah lanjut terjadilah
perubahan-perubahan sebagai berikut :
a) Rigor mortis (tegang mati).
Berlangsung 21/2 jam setelah mati, kemudian lemas kembali.
b) Stadium macerasi I
Timbul lepuh-lepuh pada kulit
Lepuh ini mula-mula terisi cairan jernih tetapi kemudian
menjadi merah.
Berlangsung sampai 48 jam setelah anak mati.
c) Stadium macercasi II
Lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air tuba menjadi merah
coklat.
Terjadi 48 jam setelah anak mati.
d) Stadium macerasi III
Terjadi kira-kira 3 minggu setelah anak mati.
Badan janin sangat lemas, hubungan antara tulang-tulang
sangat longgar. Oedem dibawah kulit
b. Gejala-gejala
a) BJ tidak terdengar lagi
b) Rahim tidak membesar, fundus uteri malahan turun
c) Pergerakan anak tidak teraba lagi oleh pemeriksa.
d) Palpasi anak menjadi tidak jelas.
e) Reaksi biologis menjadi negatif setelah anak mati ±10 hari
f) Pada pada foto rongsen dapat terlihat :
 Tulang-tulang tengkorak tutup menutupi (tanda
spalding)
 Tulang punggung janin sangat melengkung (tanda
naujokes)
 Ada gelembung-gelembung gas pada badan janin.
Kalau janin yang mati tertahan 5 minggu atau lebih, kemungkinan
hypofibrinogenaemia 25%.
c. Terapi
Sebaiknya ditunggu dua minggu karena 75% dari pasien akan
melahirkan anaknya yang mati secara spontan dalam masa ini.
Jika setelah dua minggu belum lahir atau kira tidak dapat
menunggu dua minggu karena faktor psykologis dilakukan induksi
dengan amniotomi dan pemberian oxytocin.
Pada trimester kedua dapat disuntikan garam hypertosis (20%)
atau prostaglandin intramnia.
B. Cacat Janin
Cacat janin ada bersifat ringan seperti polydactyli (kebanyakan
jari) da nada yang berat, yang tidak memungkinkan kelanjutan
hidup seperti anencephalus.
Cacat bawaan merupakan sebab penting dari kelahiran mati.
Kejadian cacat bawana dipengaruhi oleh umur, paritas, bangsa
ibu dan juga oleh jenis kelamin janin.
Penyakit down misalnya sangat dipengaruhi oleh umur ibu,
banyak terdapat pada anak yang dilahirkan pada ibu umur 35
tahun ke atas.
Juga hydrocephalus lebuh banyak terdapat pada anak dari ibu
yang sudah lanjut umurnya.
Anencephalus dan spina bifida lebih banyak terdapat pada anak
yang pertama dan ke enam atau lebih, juga lebih banyak
terdapat pada bayi wanita dari bayi laki-laki.
Kalau seorang ibu pernah melahirkan anak dengan cacat
bawaan maka kemungkinan bahwa ia akan melahirkan annak
dengan cacat bawaan lagi lebih besar, disbanding dengan ibu
yang belum.
Kenyataan ini misalnya berlaku untuk spina bifida,
anencephalus dan bibir sumbing.
Perlu juga dikemukakan bahwa cacat bawaan sering bersifat
multipel jadi jika menemukan suatu cacat maka perlu untuk
mencurigai kemungkinan adanya cacat yang lain dan harus
mencarinya.
a) Etiologi
Cacat bawaan dapat disebabkan oleh :
1) Factor lingkungan
 Rubala dapat menyebabkan calaraci, kelainan
jantung dan kelainan telinga tengah
 Toxoplasmosis dapt menimbulkan kelainan
saraf pusat (hydrocephalus dan lain-lain)
 Penyinaran dapat menimbulkan kelainan
susunan saraf pusat.
 Intoksikasi CO dapat menimbulkan
hydrocephalus dan anencephalus
 Progesteron dapat menimbulkan kelainan pada
genitalia externa.
 Begitu pula pada anti biotica dan tranquilizer
(thalidomide) dapat menimbulkan kelainan
pada janin;
Semua faktor yang dapat menimbulkan cacat
bawaan disebut faktor teragonetik.
2) Factor genetic
Misalnya : polydactyli
3) Kombinasi factor 1 dan 2
Kebanyakan cacat bawaan dapat dimasukan dalam
golongan ini. Berikut dibicarakan cacat bawaan yang
terpenting.
Anencephalus
Tidak ada otak atau otak tidak sempurna
terbentuk dan atap tengkorak juga tidak ada.
Terdapat lebih banyak pada bayi wanita.
Diagnosa :
 pada palpasi tidak dapat ditemukan
dimana letaknya kepala; kedua ujung
badan lunak
 pada hydramnion harus dibuat rongsen
foto mengingat kemungkinan
anencephalus
 tekanan pada tengkorak waktu toucher
menyebabkan pergerakan yang
sekonyong-konyong dan bunyi jantung
menjadi lambat.
Pengaruh Ancephalus Pada Persalinan :
 sering menimbulkan kehamilan
serotin
 biasanya disertai hydramnion
 anak sering lahir dengan letak muka
 badan anak kadang-kadang besar
dan menimbukan kesukaran waktu
baru lahir.
Hydrocephalus
Hydrocephalus ialah kelebihan liquor
cerebrospinalis didalam ventrikel otak kira-kira
500-1500cc. karena ini kepala menjadi besar
sekali.
Hydrocephalus kadang-kadang disertai spina
bifida dan karena hydrocephalus menyababkan
dystocia akan dibicarakan lebih mendalam
padapatologi persalinan.
Spina Bifida
Karena adanya lobang pada ruas tulang
belakang biasanya didaerah lumbosacral maka
selaput sum-sum tulang belakang menonjol
(meningocelo) kadang-kadang ikut keluar sum-
sum tulang belakangnya sendiri
(meningomyelocele).
Tomor ini harus dilindungi terhadap trauma dan
infeksi jadi harus segera ditutup secara
steril.Kadang-kadang anak dapat ditolong
dengan operasi.
Penyakit Down
Muka anak menyerupai seorang mongol
(mongolismus) : matanya berdekatan, celah
mata sempit.
Tanga dan terutama jari-jarinya pendek dan
tebal, lidah besar, kasardab retak-reta. Anak
terbelakang, sering idiot dan mudah meninggal
karena infeksi. Biasanya anak ini dilahirkan dari
ibu yang sudah berumur 40 tahun lebih.
Ternyata bahwa anak mongoloid mempunyai
choromosom yang berlebihan jadi 47 buah
choromosom (trisomi) sedangkan orang yang
biasanya menpunyai 46 buah choromosom.
Kelainan Jantung Bawaan
Ductus arteriosus persistens, coarctatio aortae,
stenosi sarteria pulmonalis, kelainan septum
dan tetralogi fallot mungkin terjadi.
Kaki Kepong (pas equinovarus)
Sering bersamaan dengan kelainan susunan
saraf pusat seperti hydrocephalus, spina bifida,
meningocele
Luxation Coxae Bawaan
Labih banya terdapat pada laki-laki dari pada
wanita dan disebabkan karena kurang
sempurnanya bibir atas acetabulum.
Polidactylimus
Antara jari-jari terdapat selaput kulit,
menyerupai kaki bebek
Bibir Sumbing dan Langit-langit Belah
Menyebabkan kesukaran waktu minum dan
dapat diperbaiki dengan operasi.
Meningocele
Selaput otak menonjol keluar pada salah satu
sela tengkorak tapi biasanya didaerah
belakang kepala.
Jika jaringan otak menonjol keluar disebut
encephalocele.
Hernia
Hernia umbilicalis dan hernia inguinalis
kadang-kadang diketemukan pada bayi, tapi
jarang menimbulkan hernia icarcerata. Yang
kecil dapat sembuh sendiri, sedangkan yang
besar dapat ditolong secara operasi
Turunny Testes
Secara normal testes itu turun dari rongga
perut melalui canalis inguinalis kedalam
scrotum.
Pada bayi yang cukup bulan testesnya sudah
ada didalam scrotum. Kadang-kadang hal ini
tidak terjadi .
Kadang-kadang dengan pemberian
choriogonadotropin diusahakan untuk
mempercepat penurunan testes.
Atresia
Lobang anus tertutup, hingga rectum buntu.
Keadaan ini harus segera ditolong secara
cirurgis.
Perut Bengkak
Dapt disebabkan oleh :
 Ascites
 Ginjal kista bawaan
 Kandung kencing yang penuh misalnya
karena atresi urethra. Dapat
menimbulkan dystosia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wanita yang mengalami hamil pada usia tua (40-50 tahun) lebih
sering melahirkan anak dengan kelainan, adapun kehamilan
yang yang terjadi dapat menimbulkan kematiandan kecacat
pada bayi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

OBSTETRI PATOLOGI, Bandung : elstar offset 1984


TMA Chalik, 1997. HEMORAGI UTAMA OBSTETRI & GINEKOLOGI
Jakarta : Widya Medika, 1997
Luz Heller, 1981. Gawat darurat ginekologi dan obstetri new York : EGC,
1981
OBSTETRI & GINEKOLOGI, Bandung : elstaroffset 1981
MAKALAH

Nilai Personal dan Nilai Luhur Profesi Dalam Pelayanan Kebidanan

Diajukan untuk memenuhi tugas Matakuliah

Etika dan Hukum Kesehatan

Dosen:

Sri Hennyati A, SST., M.Kes

Disusun Oleh :

Ayu Febrianti (4004180014)

Dini Pitrianti (4004180008)

Ega Lasri Rizqi Pratam (4004180036)

Novi Nurhamidah (4004180018)

Siti Raudatul Zanah (4004180012)

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

STIKES DHARMA HUSADA


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah. Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha


Pengasih lagi Maha Penyayang, Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan Kehamilan yang berjudul
“Kelainan Pada Tempat Kehamilan, Kelainan Pada Jalan Lahir, Kelainan
Plasenta, Air Ketuban Janin dan Cacat Bawaan”. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang senantiasa
membantu kami menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktu.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya dan
jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami mohon saran dan kritiknya
yang membangun Demi tercapainya makalah yang sempurna. Kami
ucapkan Terimaksih atas perhatiannya

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung 3 April 2019

Anda mungkin juga menyukai