Anda di halaman 1dari 7

1.

1 RUK (Rencana Usulan Kegiatan)


Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk mempertahankan
kegiatan yang sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperbaiki
program yang masih bermasalah.
Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi
kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2 langkah, yaitu Analisa
Masalah dan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan.
1.2 Analisa Masalah
a. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang
dikelompokkan menurut jenis program, cakupan, mutu dan ketersediaan
sumberdaya. Identifikasi masalah ini diperoleh dari data Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP) Kandanghaur Tahun 2017.
Tabel 3.1 Identifikasi Masalah Program ISPA Puskesmas Kandanghaur Tahun
2017
No Program ISPA Target Pencapaian Kesenjangan

1 Rendahnya cakupan 100 % 48,32 % 51,68 %


penemuan penderita
peneumonia pada Balita

b. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara
sekaligus, ketidaktersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu masalah
dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan
kesepakatan tim dalam penetapan urutan prioritas masalah, Puskesmas
Kandanghaur menggunakan Metode Matrik USG.

Tabel 3.2 Penentuan Prioritas Masalah Program ISPA Puskesmas


Kandanghaur Tahun 2017
KRITERIA U (Urgensi) S G NILAI
MASALAH (Keseriusan) (Perkembangan)

MASALAH 1 2 2 3 12

Keterangan :
Masalah : Rendahnya cakupan penemuan penderita peneumonia pada Balita
1. Rumusan Masalah
Rendahnya angka cakupan penemuan pasien penumonia pada balita yaitu
48,32%
2. Penyebab Masalah
a. Masyarakat belum paham tentang penumonia
b. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan
c. Kurangnya sosialisasi petugas kesehatan kepada masyarakat tentang
penyakit penumonia sehingga banyak warga yang belum mengenal
penumonia
d. Kurangnya dana untuk melaksanakan program
e. Kurangnya kerjasama dengan lintas sektor
f. Terbatasnya leaflet dan poster ISPA
g. Sarana dan prasarana untuk melakukan program kurang
3. Diagram Fishbone
DANA
SARANA MANUSIA
Kurangnya
Sarana dan
dana untuk
prasarana untuk Masyarakat belum paham Rendahnya angka
melaksanakan
melakukan tentang penumonia
program cakupan penemuan
program kurang
pasien penumonia
pada balita yaitu
Kurangnya kesadaran sebanyak 48,32 % di
masyarakat akan Terbatasnya wilayah Puskesmas
kebersihan lingkunngan leaflet dan Kurangnya sosialisasi Kandanghaur
poster ISPA kepada masyarakat
Kurangnya
tentang penumonia
kerjasama
LINGKUNGAN dengan lintas
ALAT sektor
METODE
2. Prioritas Pemecahan Masalah Dengan Metode NGT
Tabel. Rendahnya angka cakupan penemuan pasien penumonia pada balita yaitu 48,32%
TIM PTP PUSKESMAS KANDANGAHAUR TOTAL
NO PENYEBAB MASALAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Masyarakat belum paham tentang penumonia 5 6 4 5 6 5 5 4 6 5 51
2 Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 33
3 Kurangnya sosialisasi petugas kesehatan kepada masyarakat
tentang penyakit penumonia sehingga banyak warga yang 6 4 5 4 4 4 4 5 5 4 49
belum mengenal penumonia
4 Kurangnya dana untuk melaksanakan program 1 2 3 3 3 2 2 1 3 2 22
5 Kurangnya kerjasama dengan lintas sektor 1 1 2 2 3 2 2 2 1 2 18
6 Terbatasnya leaflet dan poster ISPA 2 2 2 3 3 4 3 3 1 2 25
7 Sarana dan prasarana untuk melakukan program kurang 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 27
Keterangan :
Tim PTP Puskesmas Bunten Barat
1 : Achmad Yani, S.Kep.Ns, MM (Kepala Puskesmas Bunten Barat)
2 : Sri Astutik (Ka. TU)
3 : Sri Fuji Hastina, SST (Bidan Koordinator)
4 : SitiMutmainnah, SST (Bidan Desa)
5 : HettyNurfarida, Amd. KL (Programer Kesehatan Lingkungan)
6 : VentiHerawati (Programer Promosi Kesehatan)
7 : Moh. Ismail, Amd. Gz (Programer Gizi)
8 : R. RikoPrasetyoAwaludin, S.Kep. Ns (Programer Imunisasi)
9 : Ach. Muddiq, S.Kep. Ns (Programer Kusta)
10 : Dwi Citra ResminingtiyasFebriani, S.KM (Koordinator UKM Pemberdayaan)

1. Prioritas Pemecahan Masalah Dengan Metode CARL


1. Tabel: Penentuan Prioritas pemecahan masalah yaitu masyarakat belum
paham tentang penumonia
N PEMECAHAN SKOR HASIL
RANKING
O MASALAH C A R L CxAxRxL
1 Melakukan 2 2 2 2 16 I
sosialisasi
/Penyuluhan tentang
penyakit pneumonia
agar masyarakat lebih
mengenal mengenai
pneumonia

2 Refreshing kader 1 1 1 1 1 II
dalam tatalaksana
kasus ISPA
2. Tabel: Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah yaitu Kurangnya sosialisasi
petugas kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit penumonia
sehingga banyak warga yang belum mengenal penumonia
SKOR HASIL
N PEMECAHAN
CxAxRx RANKING
O MASALAH C A R L
L
1 Menambah jadwal 2 2 2 2 16 I
kegiatan di desa
2 Melaksanakan 1 2 1 1 2 II
pelayanan BP/MTBS

3 Melakukan kunjungan 1 1 1 1 1 III


rumah (PHN)
2. Pemecahan masalah
Tabel. Cara pemecahan masalah Rendahnya angka cakupan penemuan pasien penumonia pada balita

ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH KET
MASALAH TERPILIH
1 Rendahnya cakupan 1. Masyarakat belum 1. Melakukansosialisasi 1. Melakukan Refresing
/penyuluhan tentang kader dalam
penemuan penderita paham tentang
penyakit pneumonia tatalaksana kasus
peneumonia pada Balita penumonia agar masyarakat ISPA
lebih mengenal 2. Melakukan
mengenai sosialisasi
pneumonia. /penyuluhan tentang
2. Melakukan koordinasi penyakit pneumonia
dengan lintas sektor agar masyarakat lebih
seperti toga toma, mengenal mengenai
kepala desa dll pneumonia.

1. Kurangnya sosialisasi 3. Menambah jadwal 3.Melaksanakan


petugas kesehatan kegiatan di desa pelayanan BP/MTBS
kepada masyarakat 4. Melaksanakan 4.Menambah jadwal
tentang penyakit pelayanan BP/MTBS kegiatan di desa
penumonia sehingga 5. Melakukan kunjungan 5.Melakukan kunjungan
rumah (PHN)
banyak warga yang rumah (PHN)
belum mengenal
penumonia

Anda mungkin juga menyukai