Anda di halaman 1dari 14

PENGKAJIAN AWAL KLINIS

No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/105

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman : 1/2

Pemerintah UPTD
Kabupaten Puskesmas DTP
Indramayu Kandanghaur
H. Supriyadi,SKM
NIP.19730315 199403 1 007

1. Pengertian Pengkajian awal adalah penggalian informasi tentang identitas


pasien, keluhan, faktor pencetus dan faktor pendukung penyakit
kepada pasien, untuk mendapatkan informasi mengenai masalah
kesehatan yang dialami pasien
2. Tujuan Menyusun langkah-langkah bagi petugas untuk melakukan
pengkajian awal klinis
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Kandanghaur Nomor
C/VII/SK/2016/066 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi H.M.S Markum. Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.
FKUI. Jakarta. 2000
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan
  2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan kartu pasien
  rawat jalan
  3. Apabila tidak cocok petugas mengembalikan status
  kependaftaran
  4. Apabila cocok petugas melanjutkan ke pengkajian awal klinis
  5. Petugas melakukan anamnesa penyakit
   6. Petugas menanyakan keluhan utama
7. Petugas menanyakan keluhan tambahan
8. Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu
9. Petugas menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga
10. Petugas menanyakan lamanya sakit
11. Petugas menanyakan pengobatan yang sudah di dapat
12. Petugas memberitahu akan dilakukan pemeriksaan fisik
13. Petugas menjelaskan maksud pemeriksaan fisik
14. Petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi inspeksi,
palpasi, perkusi, auskultasi
15. Petugas memberitahukan kepada pasien hasil pemeriksaan
16. Petugas memberitahu kepada pasien bila diperlukan
pemeriksaan penunjang
17. Petugas menulis rujukan internal bila diperlukan
18. Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
pasien ke dalam status pasien
PENGKAJIAN AWAL KLINIS

No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/105


UPTD
Puskesmas No. Revisi :0
Kandanghaur SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman : 2/2

6. Unit Terkait  Ruang pendaftaran


 Ruang Pengobatan Umum
 Ruang Pengobatan Gigi
 Ruang KIA-KB
 Ruang MTBS
 Ruang UGD

7. Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
ASUHAN KEPERAWATAN

No. Dokumen : C/VII/SOP/2016/107

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman : 1/1

Pemerintah UPTD
Kabupaten Puskesmas
Indramayu H. Supriyadi,SKM Kandanghaur
NIP.19730315 199403 1 007

1. Pengertian Asuhan keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan praktik


keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan
metodologi proses keperawatan dalam lingkup dan wewenang
serta tanggung jawab perawat .
2. Tujuan Menetapkan langkah-langkah bagi petugas dalam melaksanakan
asuhan keperawatan di Puskesmas Kandanghaur
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kandanghaur Nomor
C/VII/SK/2016/526 tentang Layanan Klinis Yang Menjamin
Kesinambungan Layanan
4. Referensi Nurarif, A.H, Kusuma H. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan diagnosa medis dan Nanda Nic-Noc, Edisi Revisi Jilid
3. 2015
5. Prosedur 1. Petugas mempersilakan pasien masuk.
  2. Petugas melakukan pengkajian dan pemeriksaaan fisik yang
  dibutuhkan pasien.
  3. Petugas menentukan diagnosa keperawatan.
  4. Petugas melakukan tindakan keperawatan yang dibutuhkan
  oleh pasien.
  5. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang penyakit,
   pencegahan, dan perawatan penyakitnya.
6. Petugas melakukan evaluasi keperawatan sesuai tindakan
yang dilakukan.
7. Petugas merencanakan kolaborasi dengan petugas lainnya bila
dibutuhkan untuk penanganan pasien secara komprehensif.
8. Petugas mempersilakan pasien untuk melanjutkan pengobatan
dokter, dan atau konsultasi ke petugas lain bila dibutuhkan
kolaborasi.
9. Mencatat semua hasil dalam rekam medis.
6. Unit Terkait Unit BP-Umum

7. Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
PELAYANAN MEDIS

No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/106

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman :½

Pemerintah UPTD
Kabupaten Puskesmas
Indramayu Kandanghaur
H. Supriyadi,SKM
NIP.19730315 199403 1 007

1. Pengertian Pelayanan Medis adalah proses pengkajian yang dilakukan oleh


tenaga yang kompeten dan sesuai dengan standar profesi.
2. Tujuan Menetapkan langkah-langkah bagi petugas dalam pelayanan
medis yang diberikan kepada pasien, sehingga dapat memberikan
pelayanan yang sesuai standar profesi.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas DTP Plumbon Nomor
C/VII/SK/2016/061 tentang Penyusunan Rencana Layanan Klnis
dan Layanan Terpadu
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur 1. Petugas dari masing-masing unit pelayanan mengidentifikasi
  kebutuhan pasien.
  2. Petugas melakukan kajian sesuai dengan standar profesi
  yang telah ditetapkan.
  3. Petugas melakukan pencacatan hasil kajian pada rekam
  medis sesuai dengan standar profesi yang meliputi :
   Data sosial seperti : nama, jenis kelamin, tanggal lahir /
   umur, alamat, nomor kartu jaminan jika ada.
 Data anamnesa ( data subjektif ) yang mencakup keluhan
pasien, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit keluarga dan alergi obat.
 Data pemeriksaan fisik yang meliputi hasil pemeriksaan
vital sign, hasil pemeriksaan spesifik yang mengacu dab
sesuai dengan keluhan pasien serta hasil pemeriksaan
laboratorium yang menunjang kajian pasien.
 Data diagnosis yang berupa klinis pasian beserta kode ICD
X pada kasus 10 besar penyakit,
 Data terapi yang berupa jenis obat, jumlah obat yang
diberikan dan cara memakan obat.
 Data penunjang lain seperti rujukan ke unit lain, dan
edukasi yang diberikan kepada pasien.
 Paraf dan nama petugas.
6. Unit Terkait  Poli umum
 Loket pendaftaran
PELAYANAN MEDIS

No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/106


UPTD
Puskesmas No. Revisi :0
Kandanghaur SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman : 2/2

7. Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
PENGKAJIAN AWAL DALAM REKAM
MEDIS
No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/108

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman : 1/1

Pemerintah UPT
Kabupaten Puskesmas
H. Supriyadi,SKM
Indramayu Kandanghaur
NIP.19730315 199403 1 007

1. Pengertian Kajian awal pasien dalam catatan medis adalah proses


pendokumentasian informasi yang didapat dari pasien
2. Tujuan Menetapkan acuan bagi petugas untuk pengkajian awal dalam
rekam medis
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Kandanghaur Nomor
A/VII/SK/2016/058 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur 1. Petugas mengecek biodata Rekam Medis pasien yang
  bersangkutan
  2. Petugas menanyakan keluhan utama pasien.
  3. Petugas melakukan anamnesa
  4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik mengukur tekanan
  darah, nadi, respirasi dan suhu.
  5. Petugas menyarankan pemeriksaan laboratorium jika perlu
   6. Petugas menyimpulkan diagnosis.
7. Petugas menulis terapi.
8. Petugas manganalisis tujuan terapi.
9. Petugas melakukan penyuluhan kesehatan berdasarkan
diagnosis yang disimpulkan
10. Petugas membubuhi paraf pada Rekam Medis
6. Unit Terkait 1. Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Poli umum
3. Poli Anak / MTBS
4. Poli Gigi
5. Poli KIA / KB
6. UGD

7. Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
TRIASE

No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/109

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman :½

Pemerintah
UPT Puskesmas
Kabupaten
DTP Plumbon
Cirebon
H. Supriyadi,SKM
NIP.19730315 199403 1 007

1. Pengertian Triase ( Triage ) adalah tindakan untuk memilih / mengelompokan


pasien / korban berdasar beratnya cidera, kemungkinan untuk
hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar sumber daya dan
sarana yang tersedia pada penanganan pasien darurat non
bencana dan bencana.
2. Tujuan Menyusun acuan bagi petugas untuk melakukan triase pada
pasien / korban lebih dari satu pada pasien darurat non bencana
dan bencana
3. Kebikakan SK Kepala UPTD Puskesmas Kandanghaur Nomor
A/VII/SK/2016/063 Tentang Penanganan Pasien Darurat dan
Gawat Darurat
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur 1. Petugas menerima pasien.
2. Petugas melakukan penilaian kesadaran, ventilasi, dan perfusi
selama kurang dari 60 detik.
3. Petugas memberikan tanda sesuai dengan pengelompokan
triase :
a. Prioritas Nol ( Hitam ) / P0
Pasien meninggal atau cidera parah yang jelas tidak
mungkin untuk diselamatkan.
b. Prioritas Pertama ( Merah ) / P1
Penderita cidera berat dan memerlukan penilaian cepat dan
tindakan medis atau transport segera untuk menyelamatkan
hidupnya. Misalnya : gagal ginjal, henti jantung, luka bakar
berat, perdarahan parah dan cidera kepala berat.
c. Prioritas Kedua ( Kuning ) / P2
Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cidera dan
tingkat yang kurang berat dan dipastikan tidak akan
mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. Miasalnya :
cidera abdomen tanpa syok, luka bakar ringan, fraktur atau
patah tulang tanpa syok.
d. Prioritas Ketiga ( Hijau ) / P3
Pasien dengan cidera minor dan tingkat penyakit yang tidak
membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam
nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan.
4. Petugas memprioritaskan pelayanan sesuai dengan urutan
prioritas : P1, P2, P3
5. Petugas langsung memberikan penanganan tindakan pada
pasien P1 ( Merah).
TRIASE

No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/109


UPTD
Puskesmas No. Revisi :0
Kandanghaur SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman : 2/2
6. Petugas merujuk ke rumah sakit apabila pasien P1 ( merah )
memerlukan rujukan.
7. Petugas memberikan tindakan medis pada pasien P2 ( kuning )
apabila memerlukan tindakan medis, apabila petugas terbatas
menunggu pasien P1 ( merah ) ditangani.
8. Petugas memindahkan pasien kategori P3 ( hijau ) ke periksa
rawat jalan.

6. Unit Terkait 1. Bagian Pendaftaran dan Rekam Medis


2. UGD

7. Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

RUJUKAN PASIEN EMERGENSI


No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/110

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman :½

Pemerintah UPT
Kabupaten Puskesmas
Indramayu Kandanghaur
H. Supriyadi,SKM
NIP.19730315 199403 1 007

1. Pengertian Rujukan emergensi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung


jawab pada keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan
medis segera guna menyelamatkan nyawa dan pencegahan
kecacatan lebih lanjut ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
mempunyai kemampuan lebih tinggi
2. Tujuan Menetapkan langkah-langkah bagi petugas untuk melakukan
rujukan emergensi agar pasien segera mendapatkan tindakan dan
terapi yang cepat dan tepat.
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPT Puskesmas DTP Plumbon nomor
A/VII/SK/2016/013 Tentang Penetapan Rumah Sakit
Tujuan Rujukan dari Puskesmas Plumbon.
2. SK Kepala UPT Puskesmas DTP Plumbon nomor
A/VII/SK/2016/066 tentang Layanan Klinis yang Menjamin
Kesinambunagn Layanan.
3. SK Kepala UPT Puskesmas DTP Plumbon nomor
A/VII/SK/2016/063 tentang Penanganan Pasien Darurat dan
Gawat Darurat.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Prosedur 1. Petugas menentukan kasus emergensi yang perlu dirujuk.
2. Petugas melakukan stabilisasi keadaan umum sesuai kasus
sebelum melakukan rujukan :
a. Tekanan darah stabil / terkendali
b. Nadi teraba
c. Pernapasan teratur dan jalan napas longgar
d. Terpasang oksigen dan jika perlu dipasang infus
e. Tidak terdapat kejang ( kejang terkendali )
3. Petugas mengatasi perdarahan, bila ada perdarahan sehingga :
a. Tidak terdapat perdarahan aktif, atau
b. Perdarahan telah terkendali
c. Terpasang cairan infus dengan aliran lancar 20-30 tpm
4. Petugas menyiapkan sarana transportasi ke tempat rujukan
dengan dilengkapi oksigen dan cairan infus yang cukup selama
proses rujukan ( 1 kolf untuk 4-6 jam ) atau sesuai kondisi
pasien
5. Petugas menjelaskan kondisi pasien dan alasan dirujuk kepada
pasien dan atau keluarga pasien
6. Petugas dan keluarga pasien atau yang mengantar pasien
memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan

UPT Puskesmas RUJUKAN PASIEN EMERGENSI dr. H. Edi Susanto


DTP Plumbon
No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/110

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman :½

7. Petugas menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan


menggunakan sarana komunikasi, menjelaskan kondisi pasien
dan memastikan unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien.
8. Petugas membuat surat rujukan.
9. Petugas meminta keluarga pasien menandatangani surat
persetujuan rujukan.
10. Petugas memberikan surat rujukan kepada keluarga pasien atau
yang mengantar pasien.
11. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan
pasien.
12. Petugas yang mampu mengawasi dan antisipasi kedaruratan
mendampingi pasien di dalam ambulans.
13. Petugas mencatat kondisi pasien dan tindakan yang diberikan
terhadap pasien di dalam ambulans dalam cacatan
perkembangan pasien.
14. Petugas mengantar pasien dengan kendaraan ambulans dan
menyerah terimakan kepada petugas tempat rujukan.
15. Petugas dan kendaraan ambulans tetap menunggu sampai
pasien mendapat kepastian pelayanan.
16. Petugas melengkapi rekam medis pasien.

6. Unit Terkait 1. Unit pendaftaran dan Rekam Medis


2. Unit BP-Umum
3. Unit KIA / KB

7. Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

RUJUKAN INTERNAL

No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/…..

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman :½
Pemerintah UPTD
Kabupaten Puskesmas
Indramayu Kandanghaur
H. Supriyadi,SKM
NIP.19730315 199403 1 007

1. Pengertian Rujukan internal adalah proses pengalihan pasien kepada


petugas lain sesuai kompetensi masing-masing profesi agar
terjadi kesinambungan layanan dan pasien dapat ditangani
dengan optimal.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan rujukan internal
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Plumbon nomor …tentang Layanan
Klinis yang Menjamin Kesinambunagn Layanan.
4. Referensi Kesepakatan bersama
5. Prosedur 1. Petugas pemeriksa menyimpulkan hasil pemeriksaan
memerlukan rujukan internal.
2. Petugas pemeriksa menjelaskan alasan rujukan dan tujuan
rujukan internal.
3. Petugas pemeriksa memastikan kesediaan pasien dan atau
keluarga pasien untuk dirujuk.
4. Petugas pemeriksa menuliskan hasil pemeriksaan,
pemeriksaan penunjang, diagnosa, terapi dan tujuan rujukan
internal dalam rekam medis.
5. Petugas pemeriksa membuat surat rujukan internal.
6. Petugas pemeriksa memberikan surat rujukan internal kepada
pasien atau keluarga pasien.
7. Petugas pemeriksa mempersilakan pasien menuju tempat
rujukan internal.
8. Petugas tujuan rujukan menerima hasil rujukan.
9. Petugas tujuan rujukan melakukan anamnesa.
10. Petugas tujuan rujukan melakukan pemeriksaan, pemeriksaan
penunjang, atau konseling, tergantung kebutuhan pasien.
11. Petugas tujuan rujukan menuliskan hasil pemeriksaan,
pemeriksaan penunjang, diagnosa dan terapi dalam form
rujukan balik
6. Unit Terkait 1. Unit pendaftaran dan Rekam Medis
2. Unit BP-Umum
3. Unit KIA / KB
4. BP Gigi
5. Unit Gizi

Rekaman historis perubahan


Tanggal mulai
No Isi perubahan
diberlakukan

PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN

No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/013

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2016

Halaman :½
Pemerintah UPTD
Kabupaten Puskesmas
Indramayu Kandanghaur
H. Supriyadi,SKM
NIP.19730315 199403 1 007

1. Pengertian Persiapan pasien rujukan adalah tindakan untuk mempersiapkan


pasien, keluarga pasien, petugas, kendaraan, surat, alat, bahan,
dan obat-obatan sebelum melakukan rujukan.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan persiapan sebelum
merujuk pasien
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Plumbon nomor
A/VII/SK/01/2016/003 tentang Penanganan Pasien Darurat
dan Gawat Darurat.
4. Referensi 1. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. Pedoman Pelaksanaan
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan. 20..
2. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 64 Tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan.
5. Prosedur 1. Petugas menemukan kasus yang perlu dirujuk.
2. Petugas memberikan tindakan pra-rujukan sesuai kasus.
3. Petugas menjelaskan kondisi pasien dan alasan dirujuk
kepada pasien dan atau keluarga pasien.
4. Petugas menyampaikan rencana rujukan kepada pasien dan
atau keluarga pasien.
5. Petugas dengan meminta pertimbangan pasien atau keluarga
pasien memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.
6. Petugas menghubungi fasilitas rujukan yang dituju dengan
menggunakan sarana komunikasi dan menjelaskan kondisi
pasien, dan memastikan unit pelayanan tujuan dapat
menerima pasien.
7. Petugas membuat surat rujukan, berisi identitas pasien, alasan
rujukan, tindakan dan obat-obatan yang telah diberikan
kepada pasien.
8. Petugas meminta pasien atau keluarga pasien
menandatangani surat persetujuan rujukan.
9. Petugas mempersiapkan kendaraan atau mobil ambulans
dalam kondisi baik, kelengkapan alat, bahan dan obat yang
diperlukan.
10. Petugas yang kompeten mendampingi pasien.
11. Petugas meminta keluarga pasien untuk ikut mengantar
pasien ke tempat rujukan.
12. Petugas mengingatkan keluarga pasien untuk membawa uang
yang cukup untuk membeli obat-obatan dan bahan yang
mungkin diperlukan ditempat rujukan.
13. Pada kasus yang kemungkianan memerlukan donor darah,
petugas meminta keluarga pasien mempersiapkan calon
pendonor darah sesuai golongan darah pasien

PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN

No. Dokumen : A/VII/SOP/01/16/012

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 13 Mei 2018

Halaman : 2/ 2

6. Unit Terkait 1. Unit pendaftaran dan Rekam Medis


2. Unit BP-Umum
3. Unit KIA / KB
Rekaman historis perubahan
Tanggal mulai
No Isi perubahan
diberlakukan

PENGKAJIAN AWAL KLINIS

No. Dokumen : A/VII/SOP/2016/010

No. Revisi :0
DAFTAR
TILIK
Tanggal Terbit : 13 Mei 2018

Halaman : 1/1

Unit :…………………………………………………
Nama Petugas :…………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………

NO KEGIATAN YA TIDAK TIDAK


BERLAKU
1 Apaka petugas unit pelayanan memanggil
nama pasien sesuai nomor antrian?
2 Apakah petugas unit pelayanan mencocokkan
identitas pasien dengan Rekam Medis?
3 Apakah jika ada ketidaksesuaian data, petugas
unit pelayanan mengkonfirmasi dengan unit
pendaftaran?
4 Apakah petugas unit pelayanan
mempersilakan pasien untuk duduk?
5 Apakah petugas unit pelayanan menanyakan
keluhan utama pasien?
6 Apakah petugas unit pelayanan menanyakan
riwayat penyakit sekarang?
7 Apakah petugas unit pelayanan menanyakan
riwayat penyakit sebelumnya?
8 Apakah petugas unit pelayanan menanyakan
hal-hal yang sesuai dengan jenis penyakit atau
keluhan pasien, seperti makan, aktifitas?
9 Apakah petugas unit pelayanan menanyakan
riwayat penyakit keluarga yang berhubungan
dengan jenis penyakit atau keluhan pasien?
10 Apakah petugas unit pelayanan menanyakan
riwayat alergi obat pasien
11 Apakah petugas unit pelayanan melakukan
vital sign ( sesuai indikasi dan kebutuhan
pasien )?
12 Apakah petugas unit pelayanan melakukan
penimbangan berat badan, jika diperlukan?
13 Apakah petugas unit pelayanan mencatat hasil
anamnesis dan pemeriksaan vital sign ke
Rekam Medis pasien?
14 Apakah petugas unit pelayanan menyerahkan
Rekam Medis ke pemeriksa?

CR = [ YA / ( YA + TIDAK )] X 100% =

Anda mungkin juga menyukai