OLEH :
JURUSAN D3 GIZI
i
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Penyusun menyadari bahwa isi laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
mengingat waktu dan kemampuan yang penyusun miliki. Karena itu kepada para
pembaca, penyusun harapkan kritik dan sarannya demi sempurnanya laporan ini
dimasa yang akan datang. Untuk itu penyusun ucapkan terimakasih.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penyusun, mendapat imbalan
dari Allah swt. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi peyusun
dan umumnya bagi para pembaca. Jika ternyata ada yang benar dalam makalah ini
maka itu semata-mata karunia dari Allah, dan jika ada kesalahan maka itu tidak lain
dari diri penyusun sendiri. Penyusun berharap kepada para pembaca agar bersedia
memberikan masukan atas apa yang dibacanya.
Bandar Lampung, 25
Oktober 2020
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
1.2 Tujuan............................................................................................................5
2.1 Hasil...............................................................................................................6
2.2 Pembahasan...................................................................................................7
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Menurut keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang persyaratan hygiene sanitasi rumah
makan dan restoran pada pasal (1) tentang pengertian rumah makan dan restoran.
Rumah makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum ditempat
usahanya.
Kebersihan di Rumah makan sangat penting, mengingat salah satu fungsi
dari rumah makan yaitu sebagai tempat menjual makanan dan dihidangkan
kepada pembeli. Sebagaimana tempat umum lainnya, rumah makan perlu
mendapat pengawasan khusus mengenai keadaan sanitasinya.bila tidak maka akan
menimbulkan hal - hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya penyakit menular.
Sebagai konsekuensi dari berkembangnya rumah makan diperlukan upaya
penyehatan makanan dan minuman dengan tujuan agar kemampuan masyarakat
dalam mengelola dapat meningkat sehingga masyarakat terhindar dari gangguan
kesehatan atau penyakit bawaan makanan/keracunan makanan.Salah satu upaya
penyehatan makanan dan minuman yang dilakukan adalah pengawasan rumah
makan.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui pengertian hygiene sanitasi di rumah makan
b. Mengetahui hygiene dan sanitasi di rumah makan ISON
4
BAB II
HASIL KEGIATAN
2.1 Hasil
5
2.2 Pembahasan
6
menjamin rasa nyaman. Selanjutnya pencahayaaan atau penerangan diberi poin 5
dengan bobot 1 sehingga memiliki jumlah skor 5 karena pencahayaannya tersebar
merata disetiap ruangan. Kemudian atap diberi poin 10 dengan bobot 0,5 sehingga
memiliki jumlah skor 5 karena atap tidak menjadi sarang tikus dan serangga, tidak
bocor, dan cukup landai. Kemudian langit-langit diberi poin 10 dengan bobot 0,5
sehingga memiliki jumlah skor 5 karena langit-langit pada rumah makan tersebut
memiliki tinggi minimal 2,4 meter, rata dan bersih, dan tidak terdapat lubang-lubang.
Kemudian pintu diberi poin 0 karena pada rumah makan ISON tidak memiliki pintu
karena rumah makan ISON bentuk nya seperti ruko. Jumlah skor keseluruhan pada
tabel A adalah 76.
7
cukup memadai dan tempat cuci peralatan terbuat dari bahan yang kuat, aman, dan
halus, namun belum tersedia air panas yang memadai serta tidak terdiri dari tiga bilik/
bak pencuci. Kemudian tempat pencuci bahan makanan diberi poin 0 karena tidak
tersedia tempat pencuci bahan makanan karena makanan dimasak di rumah
pemiliknya bukan di dapur tempat rumah makan. Kemudian locker karyawan diberi
poin 0 karena pada rumah makan tersebut belum tersedia locker karyawan. Kemudian
peralatan pencegah masuknya serangga dan tikus diberi poin 5 dengan bobot 2
sehingga memiliki jumlah skor 10 karena setiap lubang ventilasi dipasang kawat
kassa serangga dan persilangan pipa dan dinding tertutup rapat. Jumlah skore
keseluruhan pada tabel B adalah 84.
8
jadi beri poin 10 dengan bobot 6 sehingga diperoleh skor 60 karena kondisi fisik
makanan jadi dalam keadaan baik, makanan jadi sudah memenuhi persyaratan yang
telah di tentukan, makanan jadi kemasan tidak ada tanda-tanda kerusakan dan
terdaftar pada Depkes RI
9
dan penyimpanan peralatan sudah memenuhi persyaratan agar peralatan yang
digunakan selalu dalam keadaan bersih, keadaan peralatan dalam keadaan baik dan
utuh, permukaan alat yang kontak langsung dengan tidak ada sudut mati dan halus,
peralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak mengandung zat beracun.
makan ISON tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, vaksin thypoid,
check up penyakit khusus, bila sakit yang ringan tetap bekerja dan tidak memiliki
buku kesehatan karyawan. Untuk bagian personal hygiene di beri poin 7 dengan
bobot 7 karena setiap karyawan atau penjamah makanan sudah berprilaku bersih dan
berpakaian rapih, menutup mulut dengan sapu tangan bila sedang batuk dan
bersin,dan sudah menggunakan alat yang sesuai dan bersih bila mengambil makanan.
Namun, terkadang lupa untuk mencuci tangan saat mau kerja.
10
BAB III
KESIMPULAN
2. Dari hasil pemeriksaan yang di lakukan di rumah makan ISON memperoleh skor
keseluruhan 712, yang termasuk pada penetapan mutu hygiene sanitasi rumah makan
dan restoran tingkat mutu C.
11
Daftar Pustaka
Brownell. 2000. Pengertian Hygiene dalam Sihite Hygiene and Sanitation (hal
3). Surabaya : SIC
Depkes RI. 2004. Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Dirjen PPL dan
PM. Jakarta
12
LAMPIRAN
13