Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Made Pasmiari

Nim : 17061008
Kelas : B/Sem VII

1. 1) teknik pengambilan sampel :


 probability sampling (random sample)
adalah teknik pengambilan sampel dimana seseorang peneliti menetapkan pilihan
beberapa kriteria dan memilih anggota populasi secara acak. Jenis-jenis dari teknik
probability sebagai berikut:

1. Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling)


Pengambilan sampel acak sederhana disebut juga Simple Random
Sampling. teknik penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang
sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Cara pengambilannya
menggunakan nomor undian.
2. Pengambilan sampel acak sistematis (systematic random sampling)
Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam
memilih sampel penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100
orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnya responden dibagi ke
dalam masing-masing kelompok lalu diambil secara acak tiap kelompok.
3. Pengambilan sampel acak berstrata (stratified random sampling)
Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar tingkatan
tertentu. Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat atas, manajer
tingkat menengah dan manajer tingkat bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-
masing kelompok tersebut.
4. Pengambilan sampel acak area (cluster random sampling)
Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan
sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok / area tertentu.
5. Pengambilan sampel acak Bertingkat (multi stage sampling)
Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baik itu
bertingkat dua, tiga atau lebih.

 Non Probability sampling (non random sample)


Metode pengambilan sampel ini bukan proses seleksi tetap atau standar. Dalam
teknik yang satu ini tidak semua elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
di masukkan dalam sampel. Jenis-jenis pengambilan sampel non- probability samling
sebagai berikut:
1. Purposive sampling
Purposive Sampling adalah teknik sampling yang cukup sering digunakan. Metode
ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel. Kriteria
pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan eksklusi.
2. Snowball sampling
Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan wawancara atau
korespondensi. Metode ini meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan
sampel berikutnya, demikian secara terus menerus hingga seluruh kebutuhan sampel
penelitian dapat terpenuhi.
3. Accidental sampling
Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti mengambil sampel
yang kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian ini cocok untuk meneliti jenis kasus
penyakit langka yang sampelnya sulit didapatkan.
4. Quota sampling
Tehnik sampling ini mengambil jumlah sampel sebanyak jumlah yang telah ditentukan
oleh peneliti. Kelebihan metode ini yaitu praktis karena sampel penelitian sudah diketahui
sebelumnya, sedangkan kekurangannya yaitu bias penelitian cukup tinggi jika
menggunakan metode ini.
5. Teknik sampel jenuh
Teknik Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel yang menjadikan semua anggota
populasi sebagai sampel. 
2.

3. a. Keuntungan cross sectional study

 Mudah dilakukan & relatif lebih murah

 Dapat memberikan informasi mengenai frekuensi & distribusi penyakit yg


menimpa masyarakat, serta informasi mengenai faktor risiko atau karakteristik
lain yg dapat menyebabkan terjadinya kesakitan pada masyarakat

 Dapat dipakai untuk mengetahui stadium dini atau kasus sub-klinik dari suatu
penyakit, seperti pap-smear pada kanker leher Rahim

Kerugian/Kelemahan cross sectional study

 Tidak dapat dipakai untuk penelitian terhadap penyakit yg terjadi secara akut &
cepat sembuh

 Tidak dapat menjelaskan mana yg lebih dulu terjadi antara penyakit dengan
variabel yg sedang diteliti

 Sering terjadi penyimpangan berupa bias observasi/bias informasi & bias respon.

b. Keuntungan/Kekuatan case control study

 Studi kasus kontrol sangat berguna untuk meneliti masalah kesehatan atau
penyakit yg jarang terjadi di masyarakat

 Cocok untuk meneliti penyakit dgn periode laten yg panjang

 Dapat meneliti pengaruh sejumlah paparan terhadap sebuah penyakit

 Hanya memerlukan waktu yg singkat & biaya yg relatif lebih murah dibandingkan
dgn studi kohort

Kerugian/Kelemahan case control study

 Alur metodologi inferensi kausal yg bertentangan dgn logika eksperimen klasik


(paparan penyakit) sehingga rawan terhadap bias seleksi maupun bias
informasi.

 Tidak efisien untuk mempelajari paparan-paparan yg langka

 Karena subyek dipilih berdasarkan status penyakit, maka dgn studi kasus kontrol
pada umumnya peneliti tidak dapat menghitung laju insidensi (kecepatan kejadian
penyakit) baik pada populasi yg terpapar maupun tidak terpapar

 Sulit untuk memastikan apakah kasus & kontrol pada populasi yg terpisah,
sehingga sulit dipastikan apakah kasus & kontrol pada populasi studi benar-benar
setara

 Hubungan temporal untuk memastikan pemaparan mendahului penyakit, kadang-


kadang sulit ditentukan.

4. a. persentase orang dengan hipertensi menderita penyakit DM

a
= ×130 %
a+b
70
= 70+30 ×130 % = 91 %

b. Presentasi orang penyakit DM dengan hipertensi

a
= ×130 %
a+c
70
= ×130 % = 61%
70+80

5. OR = 50x80 = 4.00 = 6,66

20x30 600

X2=180(50x80)-(20x30)2

80x100x70x110

=180.3.400x2

61.600.000

=2.080800.00

61.600.000

X=33,78 CI :95%

Anda mungkin juga menyukai