Bab Iii-1
Bab Iii-1
b. PenyakitMenular
Berdasarkan data PKP tahun 2019 menunjukan bahwa temuan
kasus terduga TB baru HIV , Hepatitis belum optimal yaitu masih
77,95%. Namun 100% dari hasil temuan kasus positif dilakukan
pengobatan. Dari 9 orang pasien temuan yang diobati, 4 pasien yang
berobat di Puskesmas. Dengan kesembuhan sejumlah 4 pasien
senilai 75 % dinyatakan sembuh dan masih ada 25 % yang belum
sembuh. Sebanyak 86 pasien berobat di Puskesmas Leles.
Permasalahannya adalah belum terbentuk sistem pencatatan untuk
pemantauan pasien yang berobat di luar wilayah. Pasien baru
terlaporkan apabila sudah sembuh atau drop out.
c. Gizi Masyarakat
Dari data PKP tahun 2019 didapatkan bahwa penilaian untuk
pelayanan gizi masyarakat 83,39% termasuk kriteria sedang. Nilai
yang sudah mencapai 90% yaitu ibu hamil mendapat tablet
tambah darah minimal 90 tablet, balita ditimbang, balita 6 – 59
bulan mendapat kapsul vitamin A, ibu hamil KEK mendapat
makanan tambahan dan balita kurus mendapat makanan
tambahan.
Adapun kegiatan yang belum tercapai optimal yaitu IMD,
pemberian ASI ekslusif, balita yang ditimbang naik berat badannya
dan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri. Hal ini
terutama karena:
- Belum adanya sistem atau data yang dapat digunakan untuk
merekap bagi bayi-bayi yang lahir di luar UPT Puskesmas Leles
yang mendapatkan IMD.
- Sosialisasi dari tenaga kesehatan belum optimal karena yang
disuluh belum seluruh anggota keluarga sehingga dukungan
untuk pemberian ASI eksklusif belum kuat, tidak keluarnya ASI
pada hari pertama sampai hari ketiga kelahiran yang
disebabkan perawatan payudara saat hamil belum dilakukan.
- Adanya balita sakit saat dilakukan penimbangan. Sehingga
berat badannya tidak naik. Pola pemberian dan pengolahan
makanan menjadi salah satu penyebab.
- Seluruh ibu hamil KEK yang tercatat sudah diberikan makanan
tambahan, namun masih terjadi peningkatan jumlah kasus ibu
hamil KEK dari tahun sebelumnya.
Pemberian tablet FE baik pada ibu hamil maupun rematri sudah
dilakukan 100% namun belum ada system pemantauan yang baik
apakah tablet tersebut dikonsumsi atau tidak. Sehingga perlu
adanya kegiatan atau system yang mendukung pemantauan
tersebut.
Bila disandingkan dengan angka stunting di wilayah kerja
Puskesmas Leles yaitu 192 dengan rincian 31 sangat pendek, 161
pendek dengan status gizi buruk 9, sangat kurus 9 pelaksanaan
pembinaan 1000 hari pertama kehidupan masih perlu
ditingkatkan dan dicari terobosan-terobosan agar capaian
penilaian kinerja berbanding terbalik dengan kasus-kasus yang
muncul.
d. Promosi Kesehatan
Berdasarkan data diatas bahwa cakupan pelayanan promosi
kesehatan UPT Puskesmas Leles mencapai nilai sedang dengan
nilai 74,45%
Adapun kegiatan yang sudah mencapai target yaitu:
- Penyuluhan PHBS keluarga.
- Pembinaan PHBS di tatanan institusi kesehatan.
- Pembinaan pemberdayaan masyarakat dengan Kelurahan siaga
aktif.
- Pembinaan UKBM dengan seluruh Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Leles berstrata Mandiri.
- Telah melakukan advokasi kepada Kelurahan, Kecamatan dan
lintas sektor lainnya.
- Telah melakukan kegiatan orientasi promosi kesehatan bagi
kader.
- Telah menggunakan media KIE dalam menyebarluaskan
informasi berupa leaflet, brosur, x banner, rol banner, spanduk,
media elektronik.
- Telah melakukan pendampingan pelaksanaan SMD dan MMD
tentang kesehatan.
Adapun kegiatan yang belum mencapai target dikarenakan
sering /banyaknya jadwal kegiatan yang berbenturan dengan
kegiatan lintas sektor dan lintas program. Adapun untuk
pembinaan PHBS tatanan rumah tangga permasalahan yang
paling menonjol adalah masih banyak yang merokok di dalam
ruangan. Khusus di kelurahan Kota Kulon masih banyak
keluarnya yang tidak menggunakan jamban sehat.
e. Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan data PKP 2019 cakupan pelayanan kesehatan
lingkungan memiliki kriteria sedang dengan rincian:
Untuk target sasaran dengan jumlah sasaran yang banyak, target
ditentukan dibagi untuk 5 tahun sesuai RPJMD.
Cakupan untuk kepemilikan jamban sehat sebanyak 82,15%.
Kesenjangan sebesar 17,85 %, diantaranya ada satu kelurahan yang
belum mencapai kelurahan ODF yaitu 4 desa, namun jumlah
kelurahan yang melaksanakan STBM adalah 7 Desa. Sehingga
nilainya 100%.
Persentasi penduduk terhadap akses air minum senilai 82,15% dari
target 100%. Kesenjangan nya sebesar 17,85% diantaranya
dikarenakan pengaruh iklim, perawatan sumber mata air hingga
sampai ke pemakaian rumah-rumah belum terlaksana dengan
optimal.
Persentase IKL, sarana air bersih, tempat-tempat umum dan
pengolahan makanan masih berlum mencapai target dengan
kesenjangan 18,57% disebabkan diantaranya karena belum
optimalnya sosialisasi TPM dan TFU sehingga kwualitas dan standar
belum terpenuhi, kurangnya dukungan anggaran dan terbenturnya
biaya pelaksanaan standar di TFU dan TPM, dukungan pimpinan TFU
dan TPM yang kurang optimal untuk meningkatkan kwalitas sarana
sanitasi
B. ISU STRATEGIS
4. IntegrasiVertikal
5. PengembanganJenisPelayanan
6. PeningkatanSaranaPrasaranaPelayanan
Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran lainnya adalah kondisi Sarana dan Prasarana UPT
Puskesmas Leles dalam menilai kondisi sarana dan prasarana
digunakan dua indikator yaitu ketersediaan peralatan dan ruangan.
Ketersediaan peralatan diukur dengan 3 proxy yaitu (1) kelengkapan
peralatan, (2) kalibrasi, dan (3) kondisi peralatan pada layanan rawat
jalan, penunjang medis, dan non medis. Sedangkan ketersediaan
ruangan diukur dengan pemenuhan standar minimum luas ruangan
pada layanan rawat jalan, penunjang medis, dan non medis.
Dengan gedung UPT Puskesmas Leles yang dibaru, dan terus menerus
mengalami perubahan dan renovasi gedung maupun peralatan medis
dan penunjang medis yang memadai diharapkan dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang prima.