Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan makan, aktivitas,

maupun kebutuhan dasar lain. Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang

penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-

ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang

berbeda (Tarwoto & Wartonah, 2006).

Setiap individu membutuhkan istirahat dan tidur untuk memulihkan

keadaan tubuh. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Tanpa

jumlah tidur dan istirahat yang cukup, kemampuan untuk berkonstrasi dan

beraktivitas akan menurun serta peningkatan iritabilitas (Potter & Perry, 2003).

Tidur merupakan setatus perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu

terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikan dengan aktivitas

metabolisme tubuh menurun (Choppra, 2003), tingkat kesadaran yang bervariasi,

perubahan proses fisiologi tubuh, dan perubahan respon terhadap stimulus

eksternal (Wahid, 2007). Sebagian besar remaja memerlukan tidur 8 sampai 9 jam

setiap malam, sedangkan pada usia dewasa memiliki waktu tidur malam hari rata-

rata 6-8.5 jam perhari, Walaupun terdapat perbedaan individual yang signifikan,

tetapi anak berusia 5 tahun memerlukan sekitar 11 jam tidur malam hari, dan anak

usia 10 tahun memerlukan tidur malam sekitar 9.5 jam sampai 10 jam (Rudoplh,

2006).

Universitas Sumatera Utara


Orang tua sangat berperan penting terhadap kebutuhan istirahat dan tidur

pada anak, karena pada anak usia sekolah mereka akan lebih banyak bermain

sehingga lupa waktu akan kebutuhan dasarnya. Maraknya perkembangan internet

juga menjadi salah satu masalah, banyak pengaruh (faktor eksternal) bagi siswa.

Salah satunya dengan kehadiran game online. Anak sekolah merupakan salah satu

kelompok yang mudah terpengaruh oleh dampak game online. Waktu yang

seharusnya digunakan untuk beristirahat atau bermain, namun anak cenderung

memanfaatkannya untuk duduk di depan komputer dan asik dalam permainan

game online tersebut, fasilitas internet yang banyak tersedia di mana-mana, salah

satunya warung internet, menjadikan anak bisa mengakses internet dari mana saja.

Tidak selalu harus bermain di rumah, anak bisa mencuri waktu sepulang sekolah

dengan mengunjungi arena game online atau warung internet yang ada di sekitar

sekolah mereka. Hal ini mengakibatkan meningkatnya intensitas anak bermain

game online (Indriani, 2013). Pengguna game online di Indonesia juga cukup

terbilang besar jumlahnya yaitu mencapai 6,5 juta orang atau bertambah sebesar

500 ribu orang dari jumlah gamer pada tahun 2010 yaitu 6 juta orang (Republika,

19 oktober 2013). Dari besarnya jumlah pengguna tersebut maka timbul

kekawatiran terhadap anak atau pun remaja mengenai dampak yang dihasilkan

dari bermain game online tersebut.

Anak dianggap lebih sering dan rentan terhadap penggunaan permainan

game online daripada orang dewasa. Aktivitas bermain game online yang

dilakukan secara berlebihan yang dapat membawa pengaruh negatif pada anak.

Banyak anak yang menyisihkan uang jajan mereka demi bisa bermain game

Universitas Sumatera Utara


online (Griffiths & Wood, 2000 dalam Lemmens, 2009). Hal ini dapat membuat

anak kecanduan dalam bermain game online, seorang anak yang mengalami

kecanduan game online biasanya mengahabiskan waktu bermain game online 2-

10 jam perminggu. Bahkan ada yang menghabiskan waktu hingga 39 jam dalam

seminggu, rata-rata pecandu game online menghabiskan waktu 20-25 jam dalam

seminggu untuk bermain game online (Kusumadewi, 2009). Dengan demilikian

kemungkinan besar pengguna game oline akan mempengaruhi istirahat dan tidur

anak. Hasil wawancara terhadap 7 ibu yang memiliki putra yang memiliki

kebiasaan bermain game online menyatakan bahwa 2 orang ibu menyatakan

walaupun anaknya sering bermain game online tetapi tidak berpengaruh pada pola

tidur anak, baik jumlahnya ataupun frekuensinya. Tapi 5 orang ibu menyatakan

bahwa kebiasaan tidur siang pada anak menjadi berkurang anak sulit tidur dan

anak sering tidur larut malam. Hal tersebut bisa mempengaruhi atau menurunkan

jumlah jam tidur anak. Padahal diketahui bahwa manfaat tidur bagi anak

diantaranya membantu meningkatkan kecerdasan anak, memproduksi hormon

pertumbuhan, penyimpanan energi, fungsi kognitif dan penyimpanan memori

jangka panjang. (Perry and Potter, 2006). Apabila kebutuhan tidur anak tidak

terpenuhi secara cukup, akibatnya akan mempengararuhi berbagai fungsi tubuh

baik itu penampilan motorik, memori dan keseimbangan (Hidayat, 2007).

Menurut Sanditaria (2010) hasil penelitian yang di lakukan di warung

internet penyedia game online Jatinangor Sumedang, diketahui bahwa dari 71

responden terdapat 62% yang kecanduan bermain game online dan sebanyak 38%

responden tidak mengalami kecanduan bermain game online. Maka gambaran

Universitas Sumatera Utara


penelitian ini sebagian besar dari responden anak usia sekolah mengalami

kecanduan bermain game online di warung internet penyedia game online

Jatinangor Sumedang. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik

untuk mengetahui hubungan kebiasan bermain game online pada anak usia

sekolah dengan kebutuhan dasar istirahat dan tidur di SD Negeri 060895

Kecamatan Medan Baru, Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan

penelitian adalah hubungan kebiasaan bermain game online pada anak usia

sekolah dengan kebutuhan istirahat dan tidur di SD Negeri 060895 Kecamatan

Medan Baru, Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui data demografi

2. Untuk mengetahui frekuensi bermain game online pada anak usia

sekolah di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan.

3. Untuk mengetahui kualitas bermamain game online pada anak usia

sekolah di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan.

4. Untuk mengetahui jumlah jam tidur pada pada anak usia sekolah SD

Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan.

5. Untuk mengetahui kebutuhan istirahat dan tidur pada anak usia

sekolah SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan.

Universitas Sumatera Utara


6. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan bermain game online pada

anak usia sekolah dengan kebutuhan istirahat dan tidur SD Negeri

060895 Kecamatan Medan Baru, Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi, masukan atau

bahan prtimbangan bagi sekolah untuk mengantisipasi adanya masalah

maraknya anak usia sekolah yang bermain game online didalam menghadapi

hehidupan modern saat ini.

1.4.2 Manfaat bagi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan

informasi untuk pengembangan ilmu keperawatan terkait dengan kebutuhan

dasar istirahat dan tidur pada anak.

1.4.3 Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan

perbandingan untuk melakukan penelitian selanjutnya terkait dengan

kebiasaan bermain game online pada anak usia sekolah terhadap kebutuhan

dasar dan hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat dimanfaatkan bagi

perkembangan ilmu kesehatan.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai