Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA

Original Research Paper

Pelatihan Pengisian Instrumen Akreditasi Untuk Peningkatan Mutu Evaluasi


Diri Sekolah/Madrasah Pada Kelompok Kerja Madrasah Aliyah Wilayah IV

Agus Ramdani1*, A. Hari Witono1, Sukardi1

1
Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Pascasarjana, Universitas Mataram

*Corresponding Author: Abstrak: Sekolah/madrasah yang berkualitas pada jenjang pendidikan dasar dan
Agus Ramdani, Program menengah adalah sekolah yang telah memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan. Salah
Studi Magister Administrasi satu upaya untuk mengetahui pemenuhan standar tersebut adalah melalui Evaluasi Diri
Pendidikan, Pascasarjana, Sekolah (EDS). Dalam implementasinya, EDS juga digunakan sebagai langkah
Universitas Mataram,
Indonesia; persiapan bagi sekolah/madrasah dalam proses pemenuhan Standar Nasional
Email: Pendidikan melalui akreditasi. Pada kenyataannya guru dan kepala sekolah mengalami
aramdani07i@unram.ac.id kesulitan dalam pengisian instrumen akreditasi yang dikembangkan oleh BAN S/M,
hal ini disebabkan antara lain oleh belum meratanya sosialisasi tentang sistem
akreditasi terutama pada sekolah/madrasah swasta yang perlu mendapat perhatian
lebih. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ada upaya yang lebih intensif untuk
mensosialisasikan sistem akreditasi pada sekolah/madrasah terutama pada bagian
evaluasi diri sekolah/madrasah. Pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk: 1) meningkatkan pemahaman guru dan kepala sekolah tentang konsep
evaluasi diri dalam rangka penjaminan mutu internal sekolah/madrasah, 2)
meningkatkan keterampilan guru dan kepala sekolah dalam mengisi instrumen
akreditasi sebagai bagian dari pelaksanaan evaluasi diri sekolah/madrasah, dan 3)
meningkatkan kesadaran guru dan kepala sekolah tentang pentingnya penjaminan mutu
internal melalui evaluasi diri sekolah/madrasah yang dilakukan secara
berkesinambungan. Permasalahan yang menjadi fokus kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini adalah terbatasnya kemampuan guru dan kepala sekolah/madrasah
dalam mengisi instrumen akreditasi yang dikembangkan oleh Badan Akreditasi
Sekolah/Madrasah. Selain itu, kemampuan untuk menganalisis keterkaitan antara
instrumen akreditasi, petunjuk teknis pengisian instrumen akreditasi, dan instrumen
pengisian data dan informasi pendukung yang masih perlu ditingkatkan. Strategi yang
diterapkan dalam kegiatan ini antara lain adalah: 1) sosialisasi dan focus group
discussion tentang materi evaluasi diri sekolah sebagai bagian dari pelaksanaan
penjaminan mutu internal sekolah, 2) pendampingan dalam pengisian instrumen
akreditasi yang dikembangkan BAN S/M, dan dilanjutkan dengan diskusi refleksi.
Luaran yang telah dihasilkan melalui kegiatan ini adalah: 1) terlaksananya kegiatan
sosialisasi dan diskusi terpusat pada materi instrumen akreditasi jenjang SMA/MA, 2)
terlaksananya kegiatan pendampingan pengisian instrumen akreditasi, dan 3)
tersusunnya artikel yang dipublikasikan pada jurnal pengabdian pada masyarakat.

Kata Kunci: instrument akreditasi, evaluasi diri sekolah, penjaminan mutu internal

Pendahuluan mutu pendidikan nasional. Selanjutnya untuk


mengetahui kelayakan satuan pendidikan perlu
Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dilakukan proses akreditasi sebagaimana tertuang
sebagaimana tertuang dalam Undang-undang dalam Undang-undang Nomor 20/2003 tentang
Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 50 ayat (2) dinyatakan Sisdiknas pada pasal 60 ayat (1), yaitu akreditasi
bahwa pemerintah menentukan kebijakan nasional dilakukan untuk menentukan kelayakan program
dan standar nasional pendidikan untuk menjamin dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan

Publisher © 2018 The Author(s). This article is open access


UPT Mataram University Press
Ramdani et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2018, (1) 1 : 32-36 e-ISSN: 2655-5263

formal dan non-formal pada setiap jenjang dan jenis masyarakat ini adalah dengan: 1) sosialisasi dan
pendidikan dilakukan oleh pemerintah dan/atau focus group discussion tentang materi evaluasi diri
lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk sekolah sebagai bagian dari pelaksanaan
akuntabilitas publik. penjaminan mutu internal sekolah, 2)
Menurut Permendiknas Nomor 19 Tahun pendampingan dalam pengisian instrumen
2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan akreditasi yang dikembangkan BAN S/M, dan
Pendidikan Dasar dan Menengah sekolah wajib dilanjutkan dengan diskusi refleksi.
melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada
dalam rangka pelaksanaan Standar Nasional masyarakat ini adalah: 1) meningkatkan
Pendidikan. Hal ini secara tegas juga tertuang pemahaman guru dan kepala sekolah tentang
dalam Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 Pasal 1 konsep evaluasi diri dalam rangka penjaminan
ayat (2) yang menyatakan bahwa penjaminan mutu mutu internal sekolah/madrasah, 2) meningkatkan
pendidikan adalah kegiatan sistemik dan terpadu keterampilan guru dan kepala sekolah dalam
oleh satuan atau program pendidikan, mengisi instrumen akreditasi sebagai bagian dari
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pelaksanaan evaluasi diri sekolah/madrasah, dan 3)
pemerintah daerah, pemerintah, dan masyarakat meningkatkan kesadaran guru dan kepala sekolah
untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa tentang pentingnya penjaminan mutu internal
melalui pendidikan. melalui evaluasi diri sekolah/madrasah yang
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) merupakan dilakukan secara berkesinambungan.
proses evaluasi diri sekolah yang bersifat internal
yang melibatkan pemangku kepentingan untuk
melihat kinerja sekolah berdasarkan Standar Metode Pelaksanaan
Nasional Pendidikan (Pusat Pengembangan Tenaga
Kependidikan, 2015). Hasil EDS digunakan sebagai Permasalahan mendasar yang diketahui
dasar penyusunan Rencana Kerja Sekolah dan melalui observasi dan wawancara di Kelompok
sebagai masukan bagi perencanaan investasi Kerja Madrasah (KKM) Aliyah Wilayah IV
pendidikan tingkat kabupaten/kota dan pemangku Lombok Barat adalah adanya kesulitan dalam
kepentingan lainnnya. EDS merupakan bagian dari pengisian instrumen akreditasi. Selain itu juga
pemetaan mutu sekolah. Peta mutu ini memberikan adalah belum meratanya sosialisasi yang dilakukan
data awal pencapaian standar nasional pendidikan. oleh BAN S/M dan BAN S/M Propinsi terhadap
Evaluasi diri sekolah dalam konteks akreditasi instrumen akreditasi yang relatif masih baru ini.
dapat dilakukan menggunakan instrumen akreditasi Untuk memecahkan permasalahan tersebut di atas
yang telah dikembangkan oleh Badan Akreditasi maka dilaksanakan kegiatan pengabdian pada
Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M). BAN- masyarakat ini dalam bentuk pelatihan dan
S/M telah mengembangkan instrumen akreditasi pendampingan dengan langkah-langkah sebagai
berdasarkan delapan standar yang kemudian berikut: 1) memberikan pemahaman tentang konsep
dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator yang evaluasi diri dalam rangka penjaminan mutu
mengacu pada ketercapaian masing-masing standar. internal dan sosialisasi instrumen akreditasi dengan
Instrumen akreditasi ini dari waktu ke waktu metode ceramah, tanya jawab dan diskusi, 2)
mengalami perubahan guna menyesuaikan dengan memberikan pelatihan pengisian instrumen
perkembangan dunia pendidikan. akreditasi yang dikembangkan oleh BAN S/M, dan
Hasil observasi yang dilakukan pada 3) melakukan pendampingan dan refleksi terhadap
sekolah/madrasah di wilayah lombok barat, hasil kerja guru dan kepala sekolah dalam pengisian
diperoleh informasi bahwa, 1) guru dan kepala instrument akreditasi.
sekolah mengalami kesulitan dalam pengisian
instrumen akreditasi yang dikembangkan oleh BAN
S/M, 2) belum meratanya sosialisasi tentang sistem Proses dan Hasil
akreditasi terutama pada sekolah/madrasah swasta
yang perlu mendapat perhatian lebih. Berkaitan Kegiatan tahap pertama dilaksanakan pada
dengan permasalahan tersebut maka solusi yang hari Selasa 18 September 2018 diisi dengan
ditempuh melalui kegiatan pengabdian pada penyajian materi yang meliputi: 1) Pentingnya

33
Ramdani et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2018, (1) 1 : 32-36 e-ISSN: 2655-5263

Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal pada Pengisian Instrumen Akreditasi (disampaikan oleh
Satuan Pendidikan (disampaikan oleh Dr. A. Hari Dr. Agus Ramdani, M.Sc). Dokumentasi kegiatan
Witono, M.Pd), 2) Perangkat Akreditasi pada tahapan ini disajikan pada Gambar 1 berikut.
(disampaikan oleh Dr. Sukardi, S.Pd.,M.Pd) dan, 3)

Gambar 1. Foto kegiatan penyajian materi oleh Tim pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan tahap pertama ini diikuti oleh 18 tentang Standar Nasional Pendidikan telah
orang peserta yang terdiri atas Kepala Madrasah, menetapkan delapan (8) komponen sebagai dasar
Wakil Kepala Madrasah, Guru, dan TU/Operator untuk menetapkan kelayakan suatu satuan/program
yang tergabung dalam KKM Wilayah IV pendidikan apakah mampu memberikan pendidikan
Kabupaten Lombok Barat. Peserta sangat antusias yang bermutu, yaitu: Standar Isi, Standar Proses,
mengikuti kegiatan, terbukti dari munculnya Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik dalam Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan
diskusi kelas kepada tim pengabdian pada prasarana, Standar Pengelolaan, Standar
masyarakat maupun antar sesama peserta dalam Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan.
aktivitas diskusi kelompok. Kegiatan standarisasi di negara maju,
Hasil yang diperoleh pada tahap ini dilaksanakan secara terbuka dan transparan.
memperkuat anggapan yang melatar belakangi Misalnya di Amerika, dalam menyusun dan
pentingnya pengabdian pada masyarakat ini menetapkan garis-garis besar standar kurikulum
dilakukan yakni tentang lemahnya sekolah serta instrumen yang digunakan untuk
penguasaan/pemahaman peserta tentang instrumen tingkat nasional melibatkan beberapa organisasi
akreditasi yang dikembangkan oleh BAN S/M. sesuai dengan bidang keahlian mata pelajaran.
Fakta tentang hal ini terungkap dari proses dan (U.S. Education Standard, 2008). Setiap sekolah
hasil diskusi yang terjadi dalam kelas ketika berkewajiban untuk mengembangkan kurikulum
berlangsungnya sosialisasi. berdasarkan standar yang telah ditetapkan dan
Pada sesi ini pula muncul pertanyaan- selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam
pertanyaan terkait dengan kaitan antara akreditasi penyelenggaraan ujian nasional (Nationwide
dengan penyelenggaraan pendidikan. Soedjiarto Exam). Negara Georgia menerapkan delapan (8)
(2005) menyatakan bahwa akreditasi mengarah Standar untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
kepada terjaminnya setiap warga negara untuk yaitu kurikulum, pembelajaran, penilaian,
memperoleh pendidikan yang bermutu. perencanaan dan organisasi, peserta didik,
Berdasarkan tujuan ini muncul keperluan akan dukungan dan keterlibatan keluarga dan
adanya standar mutu untuk dapat dijadikan sebagai masyarakat, pengembangan profesi, kepemimpinan,
acuan. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 dan budaya sekolah. (Bostingl, 2001). Sedangkan di

34
Ramdani et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2018, (1) 1 : 32-36 e-ISSN: 2655-5263

Inggris, terdapat suatu badan standarisasi/ dikembangkan program aplikasi sebagaimana


akreditasi yang bernama OFSTED (Office for dilaporkan (Subangun dan Isroin, 2018) bahwa
Standards in Education), yang tugasnya adalah Program aplikasi EDS model EMI memiliki
melakukan kontrol standar melalui “school beberapa kelebihan dalam hal kemudahan,
inspection” dengan melaksanakan evaluasi dan kecepatan, dan ketepatan. Kelebihan-kelebihan
supervisi, menentukan pencapaian peringkat pada yang dimaksudkan adalah semua komponen
setiap sekolah dan memberikan rekomendasi sekolah bisa melakukan tanpa banyak kesulitan,
kepada sekolah yang bersangkutan serta kepada EDS bisa diselesaikan. dalam waktu relatif yang
pemerintah tentang upaya yang harus dilakukan tidak lama, dan semua aspek standar pendidikan
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Badan mampu dievaluasi.
ini bertanggung jawab langsung kepada parlemen Setelah sesi diskusi selesai, dilanjutkan
dan dipimpin seorang ketua yang diangkat oleh dengan menelaah instrumen akreditasi jenjang
“Queen; Her Majesty Inspectors”, (Waskito, 2005). SMA/MA secara berkelompok. Instrumen
Pada saat sesi diskusi muncul pula akreditasi yang ditelaah adalah dokumen resmi
pertanyaan tentang peranan akreditasi. Peranan yang dikeluarkan oleh BAN S/M pada tanggal 3
akreditasi sangatlah krusial yaitu untuk April 2017 berdasarkan Peraturan Menteri
memperoleh gambaran atau profil yang nyata Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
tentang kelayakan suatu satuan/program pendidikan 004/H/AK/2017 tentang Kriteria Perangkat
diukur dari standar mutu yang telah ditetapkan. Akreditasi SMA/MA.
Hasil penilaian terhadap tingkat kelayakan dan Mekanisme interaksi dalam kegiatan sesi ini
kinerja satuan pendidikan ini akan bermakna: 1) dimulai dengan kegiatan curah pendapat dan
bagi penyelenggara satuan pendidikan untuk diskusi mengenai keterkaitan antara instrumen
berupaya memperbaiki/meningkatkan tingkat akreditasi, petunjuk teknis pengisian instrumen
kelayakannya; 2) bagi masyarakat agar dapat akreditasi, dan instrumen pengisian data dan
memilih sekolah yang memadai bagi putra-putrinya informasi pendukung. Dalam prakteknya,
dan sekaligus bersama-sama berupaya sekolah/madrasah mengisi instrumen pengumpulan
meningkatkan kelayakan satuan pendidikan yang data dan informasi pendukung yang pada saatnya
bersangkutan; 3) bagi instansi terkait untuk dapat nanti akan digunakan oleh asesor sebagai acuan
menyusun program yang tepat sasaran dalam upaya untuk validasi dan verifikasi ketika kegiatan
memperbaiki kelayakan dan kinerja satuan visitasi. Peserta mendalami cara pengisian
pendidikan agar dapat meningkatkan mutu layanan instrumen tersebut dan mendiskusikannya bersama
yang bermakna pada penjaminan dan peningkatan narasumber. Analisis keterkaitan ketiga komponen
mutu pendidikan. perangkat akreditasi tersebut menjadi bahan diskusi
Kaitan antara penjaminan mutu dan selanjutnya yang dapat dikerjakan di
peningkatan mutu juga menjadi materi yang sekolah/madrasah. Analisis dilakukan mengacu
dibahas pada sesi diskusi. Penjaminan mutu pada lembar kerja yang telah disiapkan sebelumnya
(Quality Assurance) dan peningkatan mutu (Quality berisikan komponen standard, nomor butir, hasil
Improvement) merupakan dua hal yang saling telaah terhadap instrumen, petunjuk teknis
berkaitan erat. Upaya menciptakan pendidikan yang pengisian instrumen, dan IPDIP, serta saran solusi
bermutu harus dilakukan secara sistematis diawali jika ada permasalahan terkait dokumen-dokumen
dengan pengumpulan data, pemrosesan data, tersebut.
analisa data, pelaporan, dan rekomendasi yang Hasil telaah yang menjadi sumbang saran
ditindak lanjuti dengan implementasi. dari peserta antara lain: 1) daftar pertanyaan yang
Pengumpulan data secara akurat dan proses analisis relevan masih perlu dikembangkan untuk
yang dilakukan secara professional serta laporan melengkapi petunjuk teknis pengisian instrumen
yang dapat dipercaya atau akuntabel adalah akreditasi, 2) pengecekan isian data pada instrumen
merupakan bentuk penjaminan mutu. Sedangkan pengumpulan data dan informasi pendukung perlu
program pengembangan dan implementasinya yang dilakukan secara teliti, 3) perhitungan jumlah
didasarkan atas rekomendasi dari laporan adalah terkait dengan perangkat pembelajaran yang
merupakan upaya peningkatan mutu (McGinn and dikembangkan oleh guru di sekolah perlu
Borden, 1995). Sejalan dengan hal tersebut telah mencantumkan formula yang sederhana dalam

35
Ramdani et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2018, (1) 1 : 32-36 e-ISSN: 2655-5263

dokumen instrumen pengumpulan data dan disampaikan kepada Ketua Kelompok Kerja
informasi pendukung. Madrasah (KKM) Aliyah Wilayah IV Lombok
Barat yang telah mengkoordinir seluruh peserta
(Kepala Madrasah, Guru, Operator) sehingga
Kesimpulan kegiatan ini dapat terlaksana sesuai dengan yang
direncanakan.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari proses
dan hasil pengabdian pada masyarakat ini antara
lain ialah: 1) Guru-guru dan Kepala madrasah pada Daftar Pustaka
kelompok kerja Madrasah Aliyah wilayah IV
Lombok barat masih belum mampu menganalisis Bonstingl, John Jay. 2001. Schools of Quality.
keterkaitan antara instrumen akreditasi, petunjuk Thousand Oaks, Califirnia: Corwin Press,
teknis pengisian instrumen akreditasi, dan Inc.
instrumen pengumpulan data dan informasi McGinn, N., & Borden, A. 1995. Framing
pendukung; 2) Kemampuan peserta untuk Questions Constructing Answers, Linking
menganalisis ketiga komponen perangkat akreditasi Research with Educational Policy for
ini dapat dikembangkan melalui proses diskusi dan Developing Countries.Harvard:
pelatihan/pendampingan yang berkelanjutan; 3) BookCrafters Inc.
Kesadaran dan semangat peserta untuk Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, tentang
meningkatkan pemahaman tentang instrumen Standar Nasional
akreditasi merupakan modal utama untuk Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan. 2015.
melakukan evaluasi diri sekolah dalam upaya Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan. Dalam Mengelola Kurikulum: Evaluasi
Diri Sekolah. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Saran Soedjiharto. 2005. Pokok-Pokok Pikiran tentang
Akreditasi Nasional Sekolah dalam
Berdasarkan proses dan hasil yang diperoleh Rangka Pembangunan Bangsa dan
dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini Kaitannya dengan Upaya Penjaminan
dapat dikemukakan saran antara lain: 1) perlu Mutu Pendidikan serta Prosedur
adanya kerjasama antara Lembaga Pendidikan Pelaksanaannya, Jakarta: Depdiknas.
Tinggi, Dinas Pendidikan, Lembaga Penjaminan Disajikan dalam Rapat Koordinasi PPPG
Mutu Pendidikan untuk mengawal penjaminan dan LPMP, tanggal 27 Mei 2005.
mutu (Quality Assurance) dan peningkatan mutu Subangun dan Isroin, L. 2018. Penerapan Evaluasi
(Quality Improvement) pada Lembaga pendidikan Diri Sekolah Dasar Model EMI di
dasar dan menengah secara berkelanjutan, 2) Kabupaten Ponorogo Tahun 2017. Jurnal
Kerjasama yang berkelanjutan dapat dalam bentuk Pendidikan Edutama. Vol. 5 No.1 Hal.
pertukaran informasi, pelatihan teknis, maupun 81-90.
pendampingan yang mengarah pada penjaminan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang
maupun peningkatan mutu pendidikan. Sistem Pendidikan Nasional.
U.S. Department of Education, U.S. Education
Standard. 2008. National Standard.
Ucapan Terimakasih Washington,D.C.: Education World.
Diakses 20 Oktober 2008, dari
Dengan terlaksananya kegiatan pengabdian http://www.education-world.com.
pada masyarakat ini, disampaikan ucapan Waskito. 2005. Paradigma Kualitas Pendidikan
terimakasih kepada Rektor dan Ketua LPPM dan Sistem Penjaminan Mutu. Jakarta:
Universitas Mataram yang telah memberikan dana Depdiknas.
DIPA BLU dengan Surat Perjanjian Nomor
1320/UN18/LPPM/2018. Ucapan terima kasih juga

36

Anda mungkin juga menyukai