SKRIPSI
Oleh
NUR SEHA
H1A1 15 313
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Oheo K Haris, S.H., LL.M., M.Sc. La Ode M. Sulihin, S.H., M.H.
NIP. 1973 0616 2002 12 1 001 NIP. 1987 1206 2015 04 1 001
Mengetahui,
HALAMAN PENGESAHAN
i
Disusun oleh :
Nur Seha
H1A1 15 313
Telah dipertahankan dan diterima oleh panitia ujian skripsi pada Program Studi
Ilmu Hukum Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo pada
hari Jumat, 05 Juli 2019 dan dinyatakan lulus.
PANITIA UJIAN
ii
S.H., LL.M., M.Sc. sebagai pembimbing I dan juga kepada Bapak La Ode. M.
Sulihin, S.H., M.H. sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam
menjatuhkan putusan Nomor 265/Pid.Sus/2017/Pn.Mtr dan putusan Nomor 574
K/Pid.Sus/2018.
Tipe penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
normatif. Pada penelitian ini menggunakan 3 jenis metode pendekatan, yaitu:
Metode pendekatan konseptual (Conceptual Approach) Metode pendekatan
Perundang-undangan (Statute Approach), Metode pendekatan kasus (Case
Approach). Sumber data utama pada penelitian ini adalah bahan hukum bukan
data atau fakta sosial. Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan cara
penelitian kepustakaan .Kegiatan yang dilakukan dalam analisis data penelitian
hukum normatif dengan cara data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif
kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, menyimpulkan bahwa pertimbangan hakim
dalam menjatuhkan putusan Nomor 265/Pid.Sus/2017/Pn/Mtr dan putusan Nomor
574 K/Pid.Sus/2018 bahwa majelis hakim dalam pertimbangannya memiliki
perbedaan pendapat atau penafsiran terhadap kasus Baiq Nuril sehingga terjadilah
disparitas putusan di kedua putusan tersebut. terdapat banyak faktor yang
mendasari terjadinya disparitas. Sebelum hakim menjatuhkan putusan terhadap
seorang terdakwa, hakim memiliki banyak pertimbangan, diantaranya
pertimbangan yuridis dan non-yuridis (sosiologis). Dari ke dua pertimbangan
tersebut Majelis Hakim kemudian mengambil keputusan apakah akan
menjatuhkan putusan bebas, lepas atau pemidanaan. Berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan hakim di tingkat Pengadilan Negeri, terdakwa atas nama Baiq Nuril
Maknun diputus bebas di dalam putusan Nomor 265/Pid.Sus/2017/Pn/Mtr
sedangkan di tingkat kasasi terdawa di putus bersalah dan terbukti melakukan
tindak pidana, sehingga dijatuhi hukuman selama 6 (enam) bulan penjara dan
pidana denda selama Rp. 500.000.000.00 (lima ratus juta rupiah) subsideir 3 bulan
penjara.
ABSTRACT
Nur Seha, Stambuk H1A1 15 313, Title of the study "Ratio Decidendi
Regarding Offenses of All Lawsuits for Forced Defense (Study of the decision of
the Kolaka District Court Number: 165/Pid.B/2011/PN.Klk.)". Guided by Mr. Dr.
iii
Oheo K Haris, S.H., LL.M., M.Sc. as mentor I and also to Mr. La Ode. M. Sulihin,
S.H., M.H. as counselor II.
This study aims to determine the consideration of judges in making
decisions Number 265 / Pid.Sus / 2017 / Pn.Mtr and decisions Number 574 K /
Pid.Sus / 2018.
The type of research conducted in this study is normative research. In this
study using 3 types of approach methods, namely: Conceptual Approach Method
Method of Statute Approach, Case Approach Method. The main data source in
this study is legal material not social data or facts. Legal material collection
techniques carried out by means of library research. Activities carried out in the
analysis of normative legal research data by means of the data obtained were
analyzed descriptively qualitatively.
Based on the results of the study, concluded that the judge's judgment in
making decision Number 265 / Pid.Sus / 2017 / Pn / Mtr and the decision Number
574 K / Pid.Sus / 2018 that the panel of judges in its consideration had
differences of opinion or interpretation of the Baiq Nuril case so that it happened
disparity in decisions in both decisions. there are many factors underlying the
occurrence of disparity. Before the judge decides a defendant, the judge has many
considerations, including judicial and non-juridical (sociological) considerations.
Of the two considerations, the Panel of Judges then made a decision on whether
to give a free, release or conviction. Based on the considerations of judges at the
District Court level, the defendant in the name of Baiq Nuril Maknun was severed
freely in the decision Number 265 / Pid.Sus / 2017 / Pn / Mtr while in the court of
appeal the defendant was found guilty and convicted of a criminal offense for 6
(six) months in prison and a fine of Rp. 500,000,000.00 (five hundred million
rupiah) subside 3 months in prison.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
iv
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kepada Allah SWT dengan ucapan Alhamdulillah dan Salam
dan karunia Allah SWT penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini,
dan juga kepada ayahanda Suaib atas doa, motivasi, juga atas dukungannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kepada adik Melan dan Varil
atas dukungannya. Sekali lagi penulis ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT.
dan bantuan dari berbagai pihak, dimana pihak yang paling berkontribusi dalam
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Dr. Oheo K Haris, S.H., LL.M.,
M.Sc. sebagai pembimbing I dan juga kepada Bapak La Ode M. Sulihin, S.H.,
M.H. sebagai pembimbing II, Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Dr. Sabrina Hidayat, S.H., M.H, Bapak Iksan, S.H., M.H., dan Ibu
v
Sitti Aisah Abdullah, S.H., M.H. selaku penguji yang telah memberikan kritik,
Penulis menyadari bahwa penelitian ini sulit dapat terwujud tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Si., M.Sc. sebagai Rektor
2. Bapak Dr. Herman, S.H., LL.M. sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas
Halu Oleo.
3. Bapak Dr. Guasman Tatawu, S.H., M.H. sebagai Wakil Dekan Bidang
4. Ibu Heryanti, S.H., M.H. sebagai Wakil Dekan Bidang Umum, Perencanaan
5. Bapak Lade Sirjon, S.H., LL.M. sebagai Wakil Dekan Dekan Bidang
6. Ibu Nur Intan, S.H., M.H., sebagai Ketua Jurusan Ilmu Hukum Fakultas
Halu Oleo.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan saran yang sifatnya
vi
membangun demi kesempurnaan skripsi ini menjadi bahan bacaan yang
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................ii
ABSTRAK................................................................................................................iii
ABSTRACT .............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ..............................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
viii
ix
i
BAB I
PENDAHULUAN
yang dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan mereka. Salah satu yang
menjadi tanda perkembangan globalisasi yang tidak bisa dihindari yaitu, dengan
adanya perkembangan teknologi yang menjadikan saat ini menjadi era teknologi
baik di masa kini, maupun di masa yang akan datang. 1 Menurut Dikdik J.
pelopor, yang akan mengintegrasikan seluruh sistem dunia, baik dalam aspek
Pada sekarang ini, kita dapat melihat dan merasakan perkembangan teknologi
menggunakan salah satu alat elektronik yang canggih yaitu android atau
1
dunia internet. Secara harfiah internet (kependekan dari interconnected-
Kebutuhan manusia akan informasi dan saling bertukar informasi untuk keperluan
saat ini masing-masing sudah terkoneksi dan salah satu hal yang paling menarik
Dari kemajuan teknologi tersebut, dapat kita lihat dari banyaknya media
sosial yang diciptakan sebagai alat komukasi alternatif yang digunakan oleh
masyarakat. Beberapa aplikasi media sosial yang digunakan oleh manusia berupa
social networks adalah youtube, facebook, twitter, instagram, whatsapp dan lain-
lain. Dari semua kemajuan ini tentunya memiliki dampak-dampak tersendiri yang
pastinya akan berakibat pada penggunanya. Akibat tersebut dapat dirasakan oleh
penggunanya baik itu yang berdampak positif ataupun berdampak negatif. Semua
kebalikannya, bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan hal ini berlaku
untuk segala bidang keilmuan yang ingin kita bagi atau kita share, karena media
keperluan apapun itu, dan sebagainya. Sementara itu, dampak negatif yang
mungkin dapat dirasakan oleh para pengguna internet atau social networks
3
Darma, dkk, 2010, Buku Pintar Menguasai Internet, Mediakita, Jakarta, hlm.1
4
Daryanto, 2004, Mamahami Kerja Internet, Rama Widya, Bandung, hlm.10
2
diantaranya adalah membuka ruang terjadinya penipuan, pemalsuan, prostitusi
online dan hal-hal yang dapat merusak pola berfikir seseorang ketika membuka
halaman atau web yang memiliki muatan asusila yang dapat menjadi pemicu
terjadinya sebuah tindak pidana yang nantinya akan menimbulkan jatuhya korban.
Hal ini nantinya akan merusak moral para penerus bangsa dan negara Indonesia
informasi yang sedemikian rupa, dunia telah memasuki era baru komunikasi,
dunia menjadi tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial secara
informasi saat ini telah menjadi pedang bermata dua, karena selain memberikan
tersebut.
Sekarang ini, telah lahir rezim hukum baru yang dikenal dengan hukum
technology), hukum dunia maya (virtual world law), hukum mayantara, istilah-
istilah yang dikenal untuk tindak pidana di bidang informasi transaksi elektronik
5
Budi Suharyanto, 2013, Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cyber crime) : Urgensi
Pengaturan dan Celah Hukumnya, Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 1-2
3
adalah cybercrime.6 Untuk mengantisipasi dampak dari teknologi informasi yang
berkaitan dengan kejahatan atau tindak pidana tentang teknologi informasi, pada
Transaksi Elektronik.
dilarang dan juga beserta ancaman sanksi pidana bagi siapa saja yang melanggar
elektronik menurut Sufriadi dari Institut for Criminal Justice Reform (ICJR)
adanya cyber crime. Walaupun, beberapa pasal mengandung arti multitafsir, salah
6
Didik Endro Purwoleksono, 2017, Tindak Pidana Di Bidang Media Sosial, Surabaya, ,
hlm. 1-2
7
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20141117121718-12-11947/penegak-hukum-
diminta-bijak-tegakkan-uu-ite senin, 17/11/2014, 12:18 WI B diakses pada Jumat 8 Febrari 2019
4
satunya Pasal 27 ayat (1). Pasal tersebut memungkinkan adanya kesalahan dalam
juga yang menganggap bahwa, berciuman di muka umum bukanlah suatu bentuk
kesusilaan melainkan hal yang wajar dari segi pandangan masyarakat mereka,
baik itu dalam bentuk kata, tulisan atau vidio yang dimuat secara elektronik. Hal
telah menjadi alat balas dendam yang digunakan seseorang kepada pihak yang
bermasalah dengannya terutama dalam hal informasi dan transaski elektronik. Hal
Baiq Nuril Maknun adalah seorang guru honorer yang bekerja di SMA N
7 Mataram yang sering mendapat telepon dari Kepala Sekolah SMA N 7 Mataram
5
bukan istrinya pada Baiq Nuril. Karena seringnya Muslim menghubungi Nuril
Pada bulan Agustus 2012, sekitar pukul 16.30 WITA bertempat di rumah
Nuril. Merasa terganggu dengan hal itu, akhirnya Nuril merekam pembicaraannya
perempuan lain selain istrinya kepada Baiq Nuril. Hal ini dilakukan karena Nuril
merasa sangat terganggu dengan yang di bicarakan oleh H. Muslim dan untuk
perempuan.
Nuril menyimpan rekaman tersebut selama 1 tahun tanpa ada niat untuk
Dinas Kebersihan Kota Mataram, teman kerja Nuril bernama H. Imam Mudawin
Muslim dan Nuril dengan tujuan untuk digunakan sebagai bahan laporan ke
DPRD Kota Mataram. Pada saat itu, Nuril berfikir bahwa rekaman tersebut akan
Mudawin, agar H. Muslim, dapat dihukum dan tidak melakukan hal itu lagi.
6
dan Mulhakim. Mulhakim telah meng-copy sebanyak 7 kali dan telah
masing dan rekaman tersebut di jadikan data laporan ke Dinas Pendidikan Kota
Mataram.
Pasal 27 ayat (1) undang-undang informasi dan transaksi elektronik dan terdaftar
di kepanitraan pengadilan dengan Nomor Perkara 265/ Pid.Sus/ 2017 / PN. Mtr
dan didakwa menggunakan Pasal 27 ayat (1) jo. Pasal 45 Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (ITE) oleh Jaksa.
ketentuan pidana Pasal 27 ayat (1) jo. Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elekktronik dan Pasal 191 ayat
bersangkutan menyatakan Baiq Nuril Maknun tidak terbukti secara sah dan
jaksa.8
putusan yang dijatuhkan hakim kepada Baiq Nuril Maknun di tingkat Pengadilan
8
Putusan Nomor 265/Pid.Sus/2017/PN. Mtr
7
Negeri, maka jaksa mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Setelah diajukan
26 Juli 2017 dan menyatakan Baiq Nuril bersalah dan terbukti melakukan
perbuatan pada Pasal 27 ayat (1) jo. Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (ITE) dan dijatuhkan pidana
penjara selama 6 (enam) bulan dan pidana denda sejumlah Rp. 500.000,00 (lima
ratus juta rupiah) subsidair 3 bulan penjara pada Baiq Nuril Maknun.9
menjatuhkan putusan pada tingkat Pengadilan Negeri dan Mahkamah Agung pada
B. Rumusan Masalah
8
Putusan Nomor 265/Pid.Sus/2017/PN.Mtr dan Putusan Nomor 574
K/Pid.Sus/2018?
C. Tujuan Penelitian
Secara spesifik maksud dan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
A. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana
pidana, peristiwa pidana serta tindak pidana. menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia arti delik ialah perbuatan yang dapat dikenakan hukuman karena
yaitu delictum, di Jerman disebut delict, dalam bahasa Prancis disebut delit
dan dalam bahasa Belanda sering disebut delict atau strafbaar feit.10
dengan kesalahan.12
10
Leden Marpaung, 2009, Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana, Cetakan Keenam, Sinar
Grafika, Jakarta, hlm. 7
11
Ibid. hlm.3.
12
Agus Rusianto, 2016, Tindak Pidana & Pertangung Jawaban Pidana, Kencana, Jakarta.
hlm.2.
13
Ibid.
10
Tindak pidana merupakan suatu istilah yang mengandung pengertian
dasar dalam ilmu hukum, istilah yang dibentuk dengan kesadaran dalam
dalam lapangan hukum pidana.14 Istilah tindak dari tindak pidana adalah
merupakan singkatan dari tindakan atau petindak. Artinya ada orang yang
petindak. Tindakan yang dilakukannya itu harus bersifat melawan hukum dan
unsur yaitu unsur objektif dan subyektif. Unsur obyektif merupakan unsur
yang terdapat dari luar diri manusia, berupa : suatu tindakan, suatu akibat, dan
14
Ibid.
15
S.R.Sianturi, 2002, Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia Dan Penerapannya, Storia
Grafika, Jakarta, hlm. 210
16
Agus Rusianto, Op.Cit. hlm.3
17
Russel Butarbutar, 2016, Kompilasi Hukum Pidana Dan Aplikasinya Di Masyarakat,
Garnata Publishing, Bekasi, hlm. 3- 4
11
keadaan. Sedangkan unsur subyektif adalah unsur-unsur dari perbuatan yang
Asas hukum pidana menyatakan “tidak ada hukuman kalau tidak ada
kesalahan” (an act does not reus facit reum nisi mens sit rea). Kesalahan
pakar hukum pidana telah menyetujui 3 (tiga) bentuk kesengajaan, yakni 18:
a. Tidak berhati-hati
Sedangkan unsur objektif adalah unsur yang bersal dari luar diri
18
Ibid
19
Russel Butarbutar, Ibid, hlm. 3-4
12
hukum, misalnya badan, kemerdekaan, hak milik, kehormatan dan
sebagainya
c. Keadaan-keadaan (circumstances)
kesimpulan bahwa unsur dari tindak pidana pada umumnya terdiri dari dua
B. Pertanggungjawaban Pidana
pelaku jika telah melakukan suatu tindak pidana dan memenuhi unsur-unsur yang
suatu ketentuan pidana dari sudut pandang umum dan pribadi dianggap patut.
melakukan tindak pidana, karena adanya faktor dalam diri pembuat maupun factor
20
S.R. Sianturi,Op.Cit. hlm. 2
13
di luar diri pembuat. Seseorang yang telah melakukan tindak pidana akan dipidana
apabila dalam keadaan yang dijelaskan dalam MvT (memorie van teolicthing)21.
membuktikan adanya kesalahan, unsur tadi harus dibuktikan lagi. Mengingat hal
ini sukar untuk dibuktikan dan memerlukan waktu yang cukup lama, maka unsur
tanda yang menunjukkan bahwa seorang terdakwa memiliki jiwa tidak normal.
Dalam hal ini, hakim memerintahkan pemeriksaan yang khusus terhadap keadaan
jiwa terdakwa sekalipun tidak diminta oleh pihak terdakwa. Jika hasilnya masih
sehingga kesalahan tidak ada dan pidana tidak dapat dijatuhkan berdasarkan asas
(teorekeningsvatbaar), apabila : 22
a. Keadaan jiwanya :
21
Agus Rusianto, Op.Cit. hlm. 2
22
S.R.Sianturi, Ibid.
14
3. Tidak terganggu karena terkejut, hypnotism, amanah yang meluap,
b. Kemampuan jiwanya :
macam tindak pidana yang dilakukan dengan modus yang modern, yakni dengan
Salah satunya adalah tindak pidana pornografi sebenarnya telah diatur dalam
pada buku kedua XIV Kejahatan Terhadap Kesusilaan, kemudian lebih khusus
lagi diatur dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi (UU
Informsi Dan Transaksi Elektronik, khususnya dalam Pasal 27 ayat (1) yang
berbunyi “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
15
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
kesusilaan”. 23
menurut Didik Purwoleksono yang di kutip dari kegiatan Gelar Inovasi Guru
Hoax di Media Sosial”, pada tanggal 16 Maret 2017 adalah sebagai berikut :
2. Menggunakan Teknik yang canggih dan rumit untuk dapat dibuktikan jika
b. Masyarakat informasi
c. Tidak ada batasan teritorial (borderless), artinya yang ada adalah batasan
“technology”
Lalu Heru Sujamawardi, 2018, Analisis Yuridis Pasal 27 (1) Undang-Undang Nomor 19
23
Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
Dan Transaksi Elektronik, Jurnal Fakultas Hukum Universitas Maranatha Christiawan, hlm. 87
16
1. Pengertian Cybercrime
kejahatan dapat dilakukan di mana saja, baik dalam ruang nyata maupun
ruang maya (cyberspace). Hal ini terjadi karena era globalisasi membuka
Crime and Justice yang menjelaskan bahwa ada 2 kategori cyber crime, yaitu:
24
Widodo, 2013, Memerangi Cybercrime. Karakteristik, Motivasi, dan Strategi
Penangananya dalam Perspektif Kriminologi, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, hlm. 1
25
Widodo, Ibid.
17
penggelapan dan pencurian harta benda atau digunakan untuk
layanan”
2. Pengertian Cybercriminal
cybercrime, baik pelaku secara langsung maupun pelaku yang turut serta
26
Widodo. Ibid. hlm. 4
18
ditentukan oleh bentuk tindak pidana, karena di dalamnya terkandung siapa
unsur-unsur tindak pidana dan ketentuan pidananya mengacu pada buku I dan
dan/atau sistem elektronik milik orang lain secara tidak sah, yaitu :
27 ayat (4);
19
f. Menimbulkan rasa kebencian berdasarkan Suku, Agama, Ras,
28 ayat (2);
29;
perbuatan berupa :
Pasal 33;
28
Widodo, Ibid. hlm. 9-10
20
Di dalam dunia informasi transaksi elektronik terdapat beberapa
a. Informasi Elektronik
tanda, kode akses, simbol atau perforasi yang telah diolah yang
elektronik yang telah diolah, memiliki arti, dan dapat dipahami oleh
b. Dokumen Elektronik
21
tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memilki makna
aau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahami.30
d. Sistem Elektronik
22
dengan kebutuhan penggunanya. Aman berarti sistem elektronik terlindungi
Dari apa yang telah disebutkan dan diterangkan diatas dapat kita
semua kegiatan yang berkaitan dengan distribusi dan transmisi yang dilakukan
secara elektronik.
dimaksudkan untuk menjaga agar putusan yang diambil tidak mengakibatkan rasa
tidak puas, tidak bertumpu pada keadilan yang dapat menjatuhkan wibawa
pengadilan.34
Pengadilan Negeri (PN), Pengadilan Tinggi (PT) dan Mahkamah Agung (MA).
Di dalam tingkatan yag sudah disebutkan tadi terdapat dua jenis kewenangan,
yaitu Judex Facti dan Judex Juris. Kewenagan Judex Facti terdapat pada
33
Ibid
34
Tri Andriasman, 2010, Hukum Acara Pidana, Universitas Lampung, Lampung, hlm. 68.
23
tingkatan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi, sedangkan kewenagan Judex
Facti yang berarti berhak untuk memeriksa fakta-fakta dan bukti-bukti yang
berhubungan dengan perkara yang sedang diadili, dan Judex Juris adalah
dari putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi teradap perkara tertentu
pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang terbuka yang dapat berupa
pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta
35
https://id.m.wikipedia.org/wiki/judex_facti_dan_judex_juris
36
Lilik Mulyadi, 2010, Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana Indonesia, Citra
Aditya Bakti, Bandung, hlm. 45.
37
Pasal 1 butir 11 KUHAP
24
(vrijspraak) dijatuhkan kepada terdakwa apabila majelis hakim atau
yang diambil oleh hakim di muka persidangan didasarkan pada surat dakwaan
Pasal 191 KUHAP. Dengan demikian surat dakwaan dari penuntut umum
hakim untuk menjatuhkan pidana, tetapi hakim tidak terikat kepada surat
dakwaan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari bunyi Pasal 183 KUHAP
2. Konsep Disparitas
pidana yang sama terhadap tindak pidana yang sama (same offence) atau
38
Andi Hamzah, 1996, Pengantar Hukum Acara Pidana, Liberty,Yogyakarta, hlm.167
39
Pasal 183 KUHAP
25
terhadap tindak-tindak pidana yang sifat berbahanya dapat
dari hukum itu sendiri. Di dalam sistem hukum positif di Indonesia, hakim
dirasa paling tepat. Selain itu hakim juga memiliki kebebasan untuk
40
Yusti Prabowati Rahayu, 2005, Di Balik Putusan Hakim (Kajian Psikologi Dalam
Perkara Pidana), Citra Media, Sidoarjo, hlm. 38-39.
41
Muladi dan Barda Nawawi Arief, 1998, Teori-Teori dan Kebijakan Pidana, Alumni,
Bandung, hlm. 56-57
26
Selain itu disparitas dalam penjatuhan sanksi menjadi penting untuk juga
dilacak, dimana dalam dua atau lebih perkara dengan kondisi yang telah
1. Faktor internal, faktor yang bersumber dari pribadi hakim yang bersifat
pada akhirnya semua hal tersebut di kembalian lagi pada hakim yang akan
bukan tanpa batas, terdapat asas nulla poena sine lege yang memberi batas
42
Agus Maksum Mulyohadi, Disparitas Putusan Hakim Atas Perkara Pidana Anak Dalam
perspektif Perlindungan Hak-Hak Anak (Studi Kasus Pengadilan Negeri Boyolali Tahun 2009 –
2013).
27
kepada hakim untuk memutuskan sanksi pidana berdasarkan takaran yang
takaran, masalah disparitas akan tetap terjadi karena jarak antara sanksi
dan universal, dan merupakan suatu basis utama, dalam tata kelola hukum, atas
suatu peristiwa dan keadaan hukum, yang tentunya telah mengakibatkan hukum
dalam artian yang kongkret. Pembuktian dalam hukum acara pidana, merupakan
43
Eva Achjani Zulfa dan Indriyanto Seno Adji, Pergeseran paradigma pemidanaan, Lubuk
Agung, Bandung, 2011, hlm. 33.
28
bagian yang sangat esensial, guna menentukan nasib seorang terdakwa. Bersalah
upaya untuk membuktikan kebenaran dari isi surat dakwaan, yang disampaikan
terdakwa telah bersalah dan tindak pidana apakah yang dilakukan serta hukuman
sebagai berikut :
a. Suatu bukti haruslah haruslah relevan dengan sengketa atau perkara yang
d. Dalam konteks pengadilan, setiap bukti yang relevan dan dapat diterima harus
29
untuk menentukan dan menyatakan tentang kesalahan seseorang. Konklusi
seseorang dapat dijatuhkan pidana, atau dapat dibebaskan dari dakwaan, karena
tidak terbukti melakukan tindak pidana, ataukah dilepaskan dari tuntutan hukum,
karena apa yang didakwakan terbukti, tetapi perbuatan itu bukan merupakan suatu
tindak pidana.46
1. Pengertian Pembuktian
dalam artian yang luas. Dalam arti luas, berarti memperkuat kesimpulan
hakim dengan syarat-syarat bukti yang sah. Selanjutnya dalam arti sempit,
itu dibantah oleh tergugat, sementara hal itu tidak dibantah, maka tidak perlu
yang cukup kepada hakim yang memeriksa perkara yang bersangkutan guna
46
Lilik Mulyadi. Pembalikan Beban Pembuktian Tindak Pidana Korupsi (Bandung:
Alumni, 2007), hlm. 76.
47
Eddy O.S. Hiariej, Ibid, hlm. 6-7
48
Syaiful Bakhri, 2018, Dinamika Hukum Pembuktian - Dalam Capaian Keadilan ,
Rajawali Pers, Depok, hlm. 18.
30
persengketaan atau perkara dimuka pengadilan. Pembuktian terjadi bila mana
Alat bukti yang sah telah diatur dalam Pasal 184 ayat (1) KUHP
yaitu :
a. Keterangan Saksi
b. Keterangan Ahli
pemeriksaan”.
c. Surat
Surat dapat dinilai sebagai alat bukti telah diatur dalam Pasal 187
KUHAP, surat yang dimaksud adalah surat yang dinilai dengan alat
49
R. Subekti, 2008, Hukum Pembuktian, Pradnya Paramita, Jakarta, hlm. 1-2.
31
dibuat atas sumpah jabatan dan atau surat yang dikuatkan dengan
sumpah.
d. Petujuk
Alat bukti petunjuk dapat ditemukan pada Pasal 188 ayat (1), (2)
dan (3). Menurut Pasal 188 ayat (1) yang dimaksud dengan alat bukti
persesuaian baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan
tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak
pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi sesuatu tindak pidana
e. Keterangan Terdakwa
tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami
sendiri”.
menyatakan bahwa alat bukti elektronik merupakan alat bukti yang sah. Hal
itu terdapat di dalam Pasal 5 ayat (1) yang berbunyi “Informasi Elektronik
hukum yang sah”. Jadi dapat disimpulkan bahwa alat bukti elektronik adalah
32
alat bukti yang sah menurut undang-undang informasi dan transaksi
elektronik walaupun tidak terdapat di dalam Pasal 184 ayat (1) KUHP.
4. Asas-Asas Pembuktian
Secara universal terdapat beberapa asas penting dalam hukum pidana yang
b. presumtion of innocence
c. legalitas
d. adversary.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Lilik Mulyadi, 2007, Pembalikan Beban Pembuktian Tindak Pidana Korupsi Alumni,
51
33
yang tertulis dalam produk hukum tertulis berbagai aspek teori hukum relevan
semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum
hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi. Pemahaman akan pandangan-
dihadapi.54
3. Pendekatan kasus (case aproach), yang perlu dipahami oleh peneliti adalah
ratio decidenci, yaitu alasan-alasan hukum yang digunakan oleh hakim untuk
52
Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, hlm. 136.
53
54
Ibid. hlm. 177
55
Ibid. hlm. 93-94
34
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
penelitian, dan lain-lain melalui inventarisasi data secara sistematis dan terarah,
apakah satu aturan bertentangan dengan aturan lain atau tidak, sehingga data yang
beratkan pada penggunaan dan kepustakaan atau data sekunder yang berupa bahan
hukum primer, sekunder dan tersier yang ditunjang oleh data primer, metode
peraturan perundang-undangan.
sebagai berikut :
35
Bahan-bahan hukum sekunder berupa bahan hukum yang memberi
penjelasan terhadap bahan hukum primer antara lain buku, tulisan ilmiah,
memilih sejumlah buku yang menyangkut masalah yang dihadapi penulis, studi
yang diperoleh dari buku-buku pustaka atau bacaan lain yang memiliki hubugan
36
BAB IV
37
Dalam menjatuhkan sebuah putusan, baik itu ditingkat Pengadilan Negeri
tersebut, maka penulis akan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh terhadap
undang informasi dan transaksi elektronik antara terdakwa atas nama Baiq
luar kantor sekolah yaitu di Hotel Puri Saron, Senggigi. Sesampainya mereka
kecil untuk bermain di kolam renang, sementara itu korban dan Landriati
kembali ke kamar hotel. Pada sore harinya di bulan Agustus 2012, sekitar
38
Desa Parampuan, Kecamatan Lauapi Kabupaten Lombok Barat, terdakwa
untuk digunakan sebagai bahan laporan ke DPRD Kota Mataram. Pada saat
Mudawin, agar korban, dapat dihukum dan tidak melakukan hal itu lagi.
Rahayu dan Mulhakim. Mulhakim telah meng-copy sebanyak 7 kali dan telah
39
dan transaksi. Kemudian, hakim menjatuhkan puutusan bebas kepada
selama 6 (enam) bulan dan pidana denda sejumlah Rp. 500.000.000 (lima
ratus juta rupiah) subsidair 3 bulan penjara berdasarkan putusan Nomor 574
sebagai berikut :
Bahwa ia terdakwa Baiq Nuril Maknun pada hari dan tanggal yang
tidak dapat diingat lagi pada bulan Desember 2014 sekitar pukul 14.00
WITA, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Desember 2014,
suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
peristiwa :
a. Pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi pada bulan Agustus
40
Lombok Barat, Terdakwa menerima telepon dari saksi korban H. Muslim
terdakwa.
b. Kemudian, pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi pada bulan
terdakwa diantar oleh saksi Husnul Aini menemui saksi Lalu Agus Rofiq
meminta HP Nokia milik terdakwa yang dipinjam oleh saksi Lalu Agus
“pak haji saja yang saya berikan rekaman ini, orang lain tidak ada saya
kasih”.
41
tanggal 17 November 2016 yang ditandatangani oleh Dr. Syariuddin,
3. Pembuktian
bukti berupa :
Muslim.
b. 1 (satu) buah Laptop Toshiba warna Coklat ukuran 10 inch Nomor seri
5C115626K, satu buah kabel data warna hitam, satu buah HP merek
card/external micro 2 G3, dan 1 (satu) buah memori card merk V-Gen 2
c. 1 (satu) buah HP merk Nokia warna Hitam Silver Type RM-578 Code
untuk dimusnahkan
42
Selain barang bukti Penuntut Umum juga telah menghadirkan saksi-
berikut :
Australia, saksi (korban) sering melihat video porno artis film porno
5. Pada malam hari, saksi (korban) dapat tidur apabila sudah berkhayal
43
saksi yang seolah-olah berhubungan badan (bersetubuh) dengan artis
yang direkam oleh terdakwa tersebut benar merupakan suara saksi dan
Mataram;
sebagai berikut :
44
yaitu ketika H. Imam Mudawin sedang mencolokkan perangkat
4. Saksi melihat kejadian itu dalam jarak kurang lebih 5 (lima) meter,
dan setelah itu saksi sempat mendengarkan hasil rekaman yang dicopy
di persidangan;
pemberitahuan terdakwa;
sebagai berikut :
45
komputer laptop merek Toshiba warna coklat ukuran 10 inch milik
digital tersebut;
handphone terdakwa adalah milik saksi, yang kemudian kabel data itu
Indonesia;
itu;
46
8. Data rekaman yang disimpan di komputer laptop merek Toshiba
komputer laptop merek Toshiba milik saksi, karena saksi diminta oleh
10. Sebelum menghapus data rekaman itu, saksi telah back-up dan
47
d. Saksi Hj. Indah Deporwati, di bawah sumpah pada pokoknnya
maksud untuk didengar saksi dan sebagai bahan laporan oleh saksi ke
48
kepada saksi, rekamannya sangat jelas, tetapi sekarang terdengar tidak
jelas;
berikut :
49
Terhadap keterangan saksi H. Muhajidin tersebut Terdakwa
dilakukan terdakwa;
terdakwa bersama anaknya yang masih kecil diajak kerja lembur oleh
50
H. Muslim bersama Landriati di sebuah kamar hotel Puri Saron,
Senggigi;
tersebut;
51
sekarang bukti rekaman dan handphone Samsung warna hitam silver
disaksikan oleh saksi Husnul Aini dan Lalu Agus Rofiq (kakak ipar
terdakwa);
4. Tuntutan
52
Tuntutan Penuntut Umum pada pokoknya menuntut agar Majelis
(1) jo. Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
kurungan.
H. Muslim.
seri 5c115626K, satu buah kabel data warna hitam, satu buah HP
53
card/external micro 2 G3, dan 1 (satu) buah memori card merk V-Gen
c. 1 (satu) buah HP merk Nokia warna Hitam Silver Type RM-578 Code
untuk dimusnahkan;
menyatakan terdakwa atas nama Baiq Nuri Maknun bebas, memulihkan hak-
hak terdakwa, serta membebankan biaya perkara kepada negara karena tidak
terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang
Pasal 27 ayat (1) jo. Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
Amar putusan pada putusan No. 574 K/ Pid. Sus/ 2018 yang intinya
menyatakan terdakwa Baiq Nuril Maknun terbukti secara sah melakukan tindak
melanggar kesusilaan. Maka dari itu, terdakwa di jatuhkan pidana penjara selama
6 (enam) bulan dan pidana denda sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus juta rupiah)
54
dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar maka diganti
dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan serta menetapkan masa penahanan
yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang
dijatuhkan.
C. Pertimbangan Hakim
pada pokoknya menerangkan hal yang sama tentang isi rekaman di dalam
terjadi.
Terdakwa didakwa melanggar Pasal 27 ayat (1) jo. Pasal 45 ayat (1)
Elektronik yang berbunyi “setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
bahwa Terdakwa atas nama Baiq Nuril Maknun tidak terbukti melakukan
55
Berdasarkan fakta persidangan terungkap bahwa yang aktif mentransfer data
Hanafi, Surian dan H. Isin yang dapat dikategorikan ke dalam perbuatan yang
memori kasasi pada tanggal 1 Agustus 2017 dan memori kasasinya telah
dalam tenggang waktu dan cara menurut undang-undang. Oleh karena itu,
yang diajukan penuntut umum dapat dibenarkan, karena putusan judex facti
yang menjatuhkan putusan bebas terhadap terdakwa atas nama Baiq Nuril
tidak tepat dan salah menerapkan hukum peraturan hukum dan tidak
56
delik yang terdapat dalam Pasal 27 ayat (1) jo. Pasal 45 ayat (1) Undang-
Transaksi Elektroik dan oleh karena itu terdakwa harus dijatuhi pidana.
265/Pid.Sus/2017/Pn.Mtr.
terdakwa memilki 3 (tiga) orang anak yang masih membutuhkan kasih sayang
terdakwa;
6. Analisis Putusan
57
(pengadilan) berpendapat bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan
yang artinya seseorang dapat dikatakan benar atau salah berdasarkan alat
bukti yang telah ditetapkan oleh undang-undang, oleh karena itu sistem
tidaknya seseoran terikat pada alat bukti yang terdapat dalam undang-undang
satu pihak yang merasa keberatan atau kurang puas terhadap putusan yang
tidak dapat diajukan ke Mahkamah Agung. Namun hal itu kini sudah tidak
berlaku lagi pada kasus Baiq Nuril Maknun yang diputus bebas berdasarkan
yang mengatakan frasa “kecuali terhadap putusan bebas” dalam Pasal 244
58
KUHAP tidak mempunyai kekuatan hukum tetap/mengikat. Hal itulah yang
hukum dan keadilan dengan tidak memihak atau tidak berat sebelah dalam
yang berbunyi “hakim dan hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti dan
masyarakat”. Dalam hal ini, hakim tidak dibenarkan untuk memilih siapa atau
pihak mana yang akan dibela. Karena dalam menjatuhkan putusannya, hakim
harus selalu memihak kepada kebenaran. Dalam hal tidak memihak diartikan
orang.
sebagai hal yang harus dimuat di dalam putusan. Seperti surat dakwaan,
59
perundang-undangan. Sedangkan yang dimaksud dengan pertimbangan non
nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat, hal itulah yang
putusan yang terjadi antara putusan No. 265/Pid.Sus/2017/ PN. Mtr dan
Putusan No. 574 K/ Pid.Sus/ 2018, dapat kita lihat bersama adanya perbedaan
sangat terlampau jauh. Dalam kasus disparitas dapat terjadi di antara putusan-
bukanlah putusan yang sama terhadap perkara yang sama, tetapi adanya
berbeda di tingkat pengadilan yang berbeda. Contohnya judex facti dan judex
juris, kewenangan judex facti terdapat pada pengadilan yang berada di bawah
56
Suparman Marzuki, Disparitas Putusan Hakim “Identifikasi dan Implikasi” Komisi
Yudisial Republik Indonesia, Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial Republik Indonesia, Jln. Kramat
Raya 57 Jakarta Pusat, diakses pada 22 Juni 2019
57
Oheo K Haris, 3 November 2017 “Telaah Yuridis Penerapan Sanksi Di Bawah Minimum
Khusus Pada Perkara Pidana Khusus”, http://orcid.org/0000-0002-1964-7555, diakses pada 27
Juni 2019
60
Mahkamah Agung seperti Pengadilan Negeri (PN) dan Pengadilan Tinggi
Tinggi terhadap suatu perkara, apakah sudah benar atau masih terdapat
hukum yang termuat dalam berkas perkara. Dalam kasus ini alasan mengapa
terjadi putusan judex facti dikarenakan penuntut umum dan judex juris
Mengenai judex juris Selain itu masih terdapat beberapa faktor yang
putusan yang telah disebutkan tersebut, hal itu kembali lagi kepada hakim
lumrah terjadi di dalam peradilan Indonesia tapi jauh lebih baik apabila tidak
61
sistem maksimum minimum hakim menjatuhkan sanksi pidana selalu
mengacu pada KUHP yang terdapat pada Pasal 12 ayat (2) serta Pasal 18 ayat
yang ada hanyalah pembatasan maksimal dan minimal saja dan hal tersebut
telah sesuai dengan Asas nulla poena sine lege yang telah memberi batas
untuk mencapai putusan yang benar dan adil bagi kedua belah pihak.
melanggar Pasal 27 ayat (1) jo. Pasal 45 ayat (1) undang-undang informasi
terhadapnya.
oleh para saksi yang dihadirkan di muka persidangan terbukti bahwa yang
58
Ibid, Oheo K Haris
62
aktif melakukan pemindahan data elektronik serta mentransmisikan,
muatan yang melanggar kesusilaan, juga terdapat usur tanpa hak yang berarti
bahwa seseorang tidak dapat dijatuhi pidana apabila hal itu adalah haknya.
Jika kita melihat kondisi yang dialami oleh Baiq Nuril Maknun yang telah
Muslim, maka Baiq Nuril memiliki hak untuk menunjukkan apa yang sudah
dialaminya dan hal itulah juga yang dilihat dari hakim pada Pengadilan
semua perbuatan yang diatur di dalam Pasal 27 ayat (1) baru dapat dikenakan
elektronik. Jika melihat dari beberapa keterangan yang diberikan oleh saksi
dan ahli di persidagan bahwa baiq nuril tidak terbukti melakukan tindak
onus probandi/ actore non probante dan reus absolvitur yang mengatakan
63
mendakwa dia yang harus membuktian/kalau tidak dapat dibuktikan harus
diputus bebas”.
kasus transaksi informasi elektronik oleh Baiq Nuril. Putusan tersebut berisi
Muslim serta adanya perbuatan perekaman ilegal yang dilakukan oleh Baiq
Nuril.59 Hal ini dimuat dalam dakwaan penuntut umum yang menerangkan
59
https://m.detiknews, 2 Kesalahan Baiq Nuril di mata MA : Perekaman Ilegal dan
menyebarluaskan, Senin 08 Juli 2019, diakses pada Rabu, 10 Juli 2019
64
seperti yang menjadi tuntutan jaksa. Pada Mahkamah Agung penulis melihat
bahwa Baiq Nuril hanya sebagai pegawai honorer yang bekerja di SMAN 7
keadilan
c. Diskriminasi
ketidaksetaraan status sosial antara para pihak yang berperkara serta adanya
65
terjadi bukan hanya karena disebabkan oleh faktor ekonomi dan lingkungan
bulan dan pidana denda sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Mahkamah Agung yang memutus bersalah Baiq Nuril, jika dikaitkan dengan
hukum maka tujuan yang lainnya tidak dapat dicapai atau dimuat dalam suatu
yang merasa nama baiknya serta kelurganya menjadi malu karena telah
elektronik. Namun, disisi lain dan hal itulah yang terjadi pada Baiq Nuril di
60
Herman, 2018 “Upaya Non Penal dalam Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi”, Halu
Oleo Law Review (HOLREV) vol 2, Issue 1, http://dx.doi.org/10.33561/holrev.v2i1, diakses pada
tanggal 27 Juni 2019.
61
Aditya Wiguna Sanjaya, Antinomi Kepastian Hukum dan Keadilan dalam Kasus Baiq
Nuril, Mahasiswa Program Doctor Ilmu Hukum Universitas Brawijaya Malang
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
67
perbedaan versi keterangan saksi korban H. Muslim antara yang diterangkan di
yang terdiri dari 5 (lima) sub barang bukti digital bahwa tidak ditemukan data-
B. Saran
68
1. Semestinya, hakim dalam memutus perkara harus mempertimbangkan dengan
tepat sesuai dengan fakta-fakta yang ada dalam persidangan sehingga dapat
mencapai kepastian hukum dan keadilan bagi semua pihak serta masyarakat
secara luas.
karena tidak dapat dipungkiri bahwa media elektronik sekarang ini dapat
dalam kasus pelecehan secara verbal yang dilakukan oleh H. Muslim. Hakim
69
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Agus Rusianto, 2016, Tindak Pidana & Pertangung Jawaban Pidana, Kencana,
Jakarta.
Dikdik M. Arief Mansur dan Elisatris Gultom, Cyber Law Aspek Hukum
Teknologi Informasi, 2005, Refika Aditama, Bandung.
Eddy O.S. Hiariej, 2012, Teori dan Hukum Pembuktian, Erlangga, Jakarta.
Lilik Mulyadi, 2010, Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana Indonesia,
Citra Aditya Bakti, Bandung.
B. Peraturan Perundang-Undangan
C. Jurnal
Aditya Wiguna Sanjaya, Antinomi Kepastian Hukum dan Keadilan dalam Kasus
Baiq Nuril, Mahasiswa Program Doctor Ilmu Hukum Universitas
Brawijaya Malang. Dikases pada 10 Juli 2019
Herman 2018 Upaya Non Penal dalam Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi,
Halu Oleo Law Review (HOLREV) vol 2, Issue 1,
http://dx.doi.org/10.33561/holrev.v2i1, diakses pada tanggal 27 Juni
2019.
2
Lalu Heru Sujamawardi 2018 Analisis Yuridis Pasal 27 (1) Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Maranatha Christiawan.
D. Putusan
E. Internet
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20141117121718-12-11947/penegak-
hukum-diminta-bijak-tegakkan-uu-ite-senin, 17/11/2014, 12:18 WIB
diakses pada Jumat 8 Februari 2019