Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PERCOBAAN KE-3

SISTEM PERIODIK UNSUR

Disusun oleh:
Wulan Purnama – Kelompok 10 (201904067)

PROGRAM STUDI GIZI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA
PALU
2020
PERCOBAAN 3
SISTEM PERIODIK UNSUR
I. Tujuan
1. Mempelajari kereaktifan unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah.
2. Memahami perubahan-perubahan yang terjadi selama percobaan.
3. Memahami dan mengetahui sifat periodik unsur (golongan alkali dan
golongan alkali tanah).
II. Dasar Teori
Unsur-unsur alkali, golongan I A dalam tabel periodik dan alkali tanah
golongan II A tergolong logam yang aktif. Alkali lebih aktif dibandingkan
alkali tanah. (Etna, 2014)
Unsur golongan I A (kecuali hidrogen) mempunyai kecenderungan
melepaskan elektron. Akibatnya, unsur ini bersifat logam yang disebut
logam alkali, karena oksidasinya dalam air membentuk larutan basa
(alkalis). Sebagai logam, alkali bersifat penghantar panas dan listrik,
mempunyai titik lebur relatif lebih rendah dari logam lain. Hal ini
disebabkan oleh logam alkali hanya melepaskan satu elektron, sehingga
ikatan logam dalam kristalnya lemah (Syukri, 1999 : 605)
Logam alkali tanah, yaitu unsur-unsur golongan II A, terdiri atas
Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium
(Ba), dan Radium (Ra). Unsur-unsur II A umumnya ditemukan di dalam
tanah berupa senyawa tak larut, sehingga disebut logam alkali tanah. Sifat
kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam
alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Unsur golongan ini
bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali namun tingkat
kebasaannya lebih lemah. (Fadlyansyah, dkk, 2014)
Spektrum nyala pada unsur golongan I dan II memberi warna-warna
yang khas pada nyala api biasa. Dalam pekerjaan laboratorium analitik, uji
nyala sering digunakan untuk mengungkapkan ada tidaknya berbagai unsur
alkali dan alkali tanah (keenan, 1984 : 153)
Warna yang berbeda itu disebabkan oleh panjang gelombang yang
berbeda. Berarti jarak orbital dari tiap atom unsur selalu berbeda. Jarak
antara orbital ternyata tidak ada yang sama untuk setiap atom unsur. (Etna,
2014)
III. Alat
1. Gelas arloji 1 buah\
2. Kawat nikrom 1 buah
3. Spiritus
4. Tabung reaksi 2 buah
5. Rak tabung reaksi
6. Gelas Kimia 2 buah
7. Pipet ukur 5 ml 1 buah
8. Macis
9. Sendok spatula 1 buah
IV. Bahan
1. Kristal NaCl
2. Kristal KCl
3. Kristal CaCl2
4. Kristal SrCl2
5. Kristal BaCl2
6. HCl Pekat
V. Prosedur Kerja/Cara Kerja
1. Uji Nyala Senyawa NaCl

Tempatkan senyawa/kristal NaCl di atas gelas arloji dengan


menggunakan spatula.

Masukkan HCl pekat ke dalam tabung reaksi I dan II


Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam HCl I lalu di bakar

Celupkan kembali ujung kawat nikrom ke dalam tabung HCl II,


kemudian tempelkan kawat nikrom ke dalam Kristal NaCl yang akan
diuji sehingga ada Kristal yang menempel

Masukkan ujung kawat tersebut ke dalam nyala api. Catat warna


nyala yang dihasilkan pada table hasil pengamatan.

2. Uji Nyala Senyawa KCl

Tempatkan senyawa/kristal KCl di atas gelas arloji dengan


menggunakan spatula.

Masukkan HCl pekat ke dalam tabung reaksi I dan II

Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam HCl I lalu di bakar

Celupkan kembali ujung kawat nikrom ke dalam tabung HCl II,


kemudian tempelkan kawat nikrom ke dalam Kristal KCl yang akan
diuji sehingga ada Kristal yang menempel
Masukkan ujung kawat tersebut ke dalam nyala api. Catat warna
nyala yang dihasilkan pada table hasil pengamatan.

3. Uji Nyala Senyawa CaCl2

Tempatkan senyawa/kristal CaCl2 di atas gelas arloji dengan


menggunakan spatula.

Masukkan HCl pekat ke dalam tabung reaksi I dan II

Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam HCl I lalu di bakar

Celupkan kembali ujung kawat nikrom ke dalam tabung HCl II,


kemudian tempelkan kawat nikrom ke dalam Kristal CaCl2 yang akan
diuji sehingga ada Kristal yang menempel

Masukkan ujung kawat tersebut ke dalam nyala api. Catat warna


nyala yang dihasilkan pada table hasil pengamatan.

4. Uji Nyala Senyawa SrCl2

Tempatkan senyawa/kristal SrCl2 di atas gelas arloji dengan


menggunakan spatula.

Masukkan HCl pekat ke dalam tabung reaksi I dan II


Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam HCl I lalu di bakar

Celupkan kembali ujung kawat nikrom ke dalam tabung HCl II,


kemudian tempelkan kawat nikrom ke dalam Kristal SrCl2 yang akan
diuji sehingga ada Kristal yang menempel

Masukkan ujung kawat tersebut ke dalam nyala api. Catat warna


nyala yang dihasilkan pada table hasil pengamatan.

5. Uji Nyala Senyawa BaCl2

Tempatkan senyawa/kristal BaCl2 di atas gelas arloji dengan


menggunakan spatula.

Masukkan HCl pekat ke dalam tabung reaksi I dan II

Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam HCl I lalu di bakar

Celupkan kembali ujung kawat nikrom ke dalam tabung HCl II,


kemudian tempelkan kawat nikrom ke dalam Kristal BaCl2 yang akan
diuji sehingga ada Kristal yang menempel
Masukkan ujung kawat tersebut ke dalam nyala api. Catat warna
nyala yang dihasilkan pada table hasil pengamatan.

VI. Data Pengamatan


Tabel pengamatan warna nyala senyawa alkali dan alkali tanah
No Senyawa Warna Nayala
1. NaCl Kuning
2. KCl Ungu/Lembayung
3. CaCl2 Merah Kekuningan
4. SrCl2 Merah Karmin
5. BaCl2 Hijau Kekuningan

VII. Pembahasan
Sistem periodik unsur pada golongan I A (alkali) dan golongan II A
(alkali tanah) akan menghasilkan bermacam-macam warna yang berbeda
saat pengujian ujia nyala. Pada percobaan yang dilakukan juga
menggunakan garam klorida untuk melakukan suatu proses uji nyala, karena
garam klorida dari unsur golongan alkali dan alkali tanah yang ketika terjadi
pembakaran akan menunjukkan atau menghasilkan warna yang spesifik.
Percobaan kali ini menggunakan 5 buah sampel, sampel tersebut
merupakan garam Kristal alkali dan alkli tanah. Berdasarkan hasil
percobaan sampel yang pertama adalah NaCl yang saat melakukan
percobaan uji nyala menghasilkan warna nyala kuning. Ini diperkirakan
karena saat membersihkan kawat nikrom dilakukan dengan kurang tepat.
Percobaan yang kedua yaitu KCl yang saat kita melakukan percobaan uji
nyala menghasilkan warna nyala ungu. Percobaan ketiga yaitu CaCl2 yang
menghasilkan warna nyala merah kekuningan dan senyawa ini mudah
menguap, mungkin ini dikarenakan saat membersihkan kawat nikrom
dilakukan kurang optimal. Pada percobaan keempat yaitu SrCl2 yang
menghasil warna nyala yaitu merah karmin dan yang terakhir yaitu BaCl2
yang menberikan warna nyala hijau kekuningan.
Untuk uji nyala ini digunakan larutan HCl , karena larutan HCl dapat
melarutkan zat-zat pengotor yang masih melekat pada kawat nikrom yang
akan digunakan pada saat uji nyala, sehingga pengotor tersebut dapat
menguap dengan mudah dari kawat nikrom dan dapat membuat kawat
tersebut benar-benar bersih. Untuk indikator dari kawat nikrom yang bersih
ketika dia dibakar akan menyebabkan warna yang sama dengan api nyala.
Kemudian larutan HCl juga digunakan sebagai bahan yang akan
memudahkan suatu Kristal atau senyawa yang akan dilakukan suatu uji nyala
akan lebih mudah menempel pada kawat nikrom. `
VIII. Tugas
1. Spesi yang member warna nyala adalah kation. Dikarenakan kation dari
unsur alkali dan alkali tanah memilki warna yang khas. Pada NaCl,
kation adalah Na, dimana natrium memilki warna khas kuning. Pada
KCl, kation adalah K, dimana kalium memilki warna khas ungu. Pada
CaCl2, kation adalah Ca, dimana kalsium memiliki warna khas merah
kekuningan. Pada SrCl2 kation adalah Sr, dimana stronsium memiliki
warna khas merah karmin. Dan pada BaCl2, kation adalah Ba, dimana
barium memilki warna khas hijau kekuningan.
2. Unsur dapat menghasilkan spektrum warna disebabkan karena adanya
elektron-elektron yang tereksitasi ke tingkat energy yang lebih tinggi
ketika menyerap energy (dalam bentuk api). Ketika berada pada tingkat
energy yang lebih tinggi, elektron-elektron ini akan kembali ke keadaan
dasar (dapat terjadi sekaligus atau tidak terjadi sekaligus). Perpindahan
elektron ini melibatkan sejumlah energy tertentu yang dilepaskan sebagai
energy cahaya, dan masing-masing memilki warna tertentu. Sebagai
akibat dari semua perpindahan elektron ini, sebuah spektrum garis yang
berwarna akan dihasilkan.
3. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
nyala-nyala senyawa NaCl adalah kuning, KCl adalah ungu, CaCl2
adalah merah kekuningan, SrCl2 adalah merah karmin, dan BaCl2 adalah
hijau kekuningan.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan
yaitu :
a. Unsur-unsur alkali dan alkali tanah bersifat basa, sama-sama reaktif, dan
merupakan logam yang bersifat konduktor panas yang baik.
b. Warna nyala pada senyawa NaCl adalah kuning, senyawa KCl yaitu
ungu, senyawa CaCl2 berwarna merah kekuningan, senyawa SrCl2
berwarna merah karmin, dan yang terakhir senyawa BaCl2 berwarna
hijau kekuningan.
c. Warna nyala pada logam alkali dan alkali tanah diakibatkan adanya
spektrum nyala yang dipengaruhi panjang gelombang. Akibat
perpindahan elektron ke orbital yang kosong dan memiliki tingkat energy
yang lebih tinggi
d. Warna nyala pada logam alkali dan alkali tanah yang berbeda disebabkan
oleh panjang gelombang yang berbeda.
Daftar Pustaka
Etna. Alkali dan alkali tanah. Yogyakarta: Fakultas Kimia UGM, 2011. 44 P
Syukri S. Kimia dasar 3. 1 st ed. Bandung: ITB, 1999. 56 p.
Fadlyansyah. Alkali tanah. Lombok: Universitas Mataram. 2014, 125 p.
Keenan, dkk. Ilmu kimia untuk universitas. 6ed. Jakarta: Erlangga, 1984. 154 p.

Anda mungkin juga menyukai