Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG

PROGRAM
PEMANTAUAN, PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI
PERALATAN MEDIS

RSUD PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI


Jl. Kantil No. 14 Telp. (0276) 321065
KABUPATEN BOYOLALI

PROGRAM
PEMANTAUAN, PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI
PERALATAN MEDIS
RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

1. PENGERTIAN

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional


yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Undang undang NO. 23 tahun 1992 tentang kesehatan dan peraturan
pemerintah No. 72 tahun 1998, bertujuan untuk melindungi pemberi dan
penerima jasa pelayanan kesehatan serta memberikan kepastian dan
perlindungan hukum dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat .
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan diperlukan
tersedianya alat kesehatan yang berkualitas yaitu alat kesehatan yang
terjamin ketelitian, ketepatan dan keamanan penggunaannya .
Kondisi standar alat kesehatan yang baik merupakan hal yang
mutlak diatur dan diawasi baik oleh penyedia pelayanan kesehatan, pasien
serta oleh Pemerintah dalam hal ini Kementrian kesehatan dalam menjaga
pelayanan kesehatan yang bermutu
Dalam rangka mendukung kondisi peralatan medis yang standar,
handal dan berfungsi dengan baik serta aman bagi pasien pengguna dan
lingkungan kerja, maka perlu dilakasanakan kegiatan pemeliharaan
peralatan medis. Yaitu dengan melaksanakan kegiatan Inspeksi dan
Pemeliharaan Preventive ( IPM ). Prosedur yang digunakan dalam
melakukan kegiatan IPM harus dilakukan sebelum pelaksanaan inspeksi
atau pekerjaan pemeliharaan melalui kajian yang cermat dari setiap jenis
peralatan (atau model).

Kebanyakan prosedur IPM yang dilengkapi oleh tenaga teknik dari


bagian Elektromedik. Dalam beberapa kasus,bagaimanapun,tugas-tugas
yang rutin dan mudah untuk dilaksanakan,diselesaikan oleh pengguna.
Hal ini menghemat waktu untuk personil teknis dalam melakukan tugas-
tugas teknis yang lebih kompleks dan kritis dan juga membuat pengguna
mempunyai perasaan memiliki.

Jenis inspeksi yang mungkin dilakukan pengguna adalah melakukan


pemeriksaan sebelum digunakan atau pemeriksaan harian. Contoh Jika
memungkinkan adalah kalibrasi harian monitor glukosa darah,pengujian
Harian defibrillator atau memeriksa kalibrasi Peralatan laboratorium. Ini
adalah tanggung jawab bagian Elektromedik. Untuk melatih pengguna
dalam melakukan tugas ini.

Ketika pada saat kegiatan IPM terdapat masalah pada peralatan,


perbaikan peralatan tersebut dapat dijadwalkan untuk dilakukan
perbaikan tanpa mengganggu kegiatan IPM yang dilakukan,atau perbaikan
tersebut dapat diselesaikan sebagai dari bagian proses IPM. Jika kegiatan
IPM atau perbaikan terkait tidak dapat diselesaikan dalam perioda yang
telah ditentukan sebelumnya, permintaan surat perintah perbaikan/
pemeliharaan (work order) harus tetap ada, dan petugas pemelihara harus
memeriksa atau memperbaiki peralatan secepat mungkin. Peralatan medis
yang memiliki prioritas yang lebih tinggi yang sebelumnya tidak dilakukan
kegiatan IPM pada periode sebelumnya, harus dilakukan terlebih dahulu.

Rentang waktu inspeksi dan pemeliharaan peralatan kesehatan


didasarkan pada kriteria yang direkomendasikan pabrikan seperti tingkat
risiko dan pengalaman dari rumah sakit.

Semua peralatan termasuk dalam program ini diperiksa dan diuji


sebelum penggunaan awal dan pada interval yang ditetapkan, biasanya
disebut sebagai perawatan pencegahan (PM).

Jadwal pemeliharaan peralatan kesehatan yang sistematis menjamin


peralatan tersebut aman digunakan dan memperoleh pemanfaatan
maksimal dengan biaya yang wajar. Keuntungan lain adalah
meminimalkan risiko klinis dan fisik.

Setiap peralatan kesehatan mempunyai klasifikasi risiko


berdasarkan:

 Fungsi peralatan kesehatan: Penghantar energi, pemantau pasien,


atau peralatan untuk kenyamanan pasien.
 Resiko fisik
 Preventif pemeliharaan
 Riwayat insiden

2. TUJUAN

Terciptanya proses pemantauan, pemeliharaan dan kalibrasi peralatan


medis yang berkesinambungan, agar tercapai kondisi laik pakai untuk
menjamin ketelitian, ketepatan serta keamanan peralatan medis dalam
rangka mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

3. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. Penyusunan program pemantauan / kalibrasi alat medis yang ada


dilingkungan RSUD Pandan Arang Boyolali dilakukan oleh penanggung
jawab alat medis.
b. Pemantauan, pemeliharaan dan kalibrasi alat medis yang ada di
RSUD Pandan Arang Boyolali dilakukan secara internal dan external
oleh teknisi elektromedik dan pihak Ke III yang merupakan badan
penyelenggaran pengujian kalibrasi alat kesehatan baik pemerintah
maupun pihak swasta yang mempunyai kwalifikasi sebagai
penyelenggara pengujian kalibrasi.
c. Pelaksanaan program kalibrasi peralatan kesehatan dilakukan sesuai
dengan PERMENKES 363/1998 dengan beberapa kriteria yaitu :
 Belum memiliki sertifikat dan tanda lulus pengujian atau
kalibrasi.
 Masa berlaku sertifikat dan tanda lulus pengujian telah habis.
 Diketahui penunjukannya atau keluarannya atau kinerjanya atau
keamannya tidak sesuai lagi, walaupun sertifikat dan tanda
masih berlaku .
 Telah mengalami perbaikan, walaupun sertifikat dan tanda masih
berlaku.
 Telah dipindahkan, bagi yang memerlukan instalasi, walaupun
sertifikat dan tanda masih berlaku.
 Atau jika tanda laik pakai pada alat kesehatan hilang atau rusak
sehingga tidak dapat memberikan informasi yang sebenarnya .
 Kalibrasi hanya diperuntukan alat yang sedang dioperasionalkan,
bukan diperuntukan bagi alat yang rusak. Alat yang rusak harus
diperbaiki dahulu, kemudian baru dapat dilakukan kalibrasi
untuk memastikan bahwa alat tersebut LAIK ( Layak dan Baik )
untuk digunakan .
 Alat kesehatan dinyatakan lulus pengujian atau kalibrasi bila
Penyimpangan hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai yang
diabadikan pada alat kesehatan tersebut tidak melebihi
penyimpangan yang diijinkan.
 Nilai hasil pengukuran keselamatan kerja, berada dalam nilai
ambang batas yang dijinkan

5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Pelaksanaan pengawasan pemeliharaan dan kalibrasi dilingkungan


RSUD Pandan Arang Boyolali dilakukan berdasarkan aspek yang
meliputi periode atau selang waktu suatu alat, tergantung pada
karakteristik dan tujuan pemakaiannya. ditinjau dari tujuan
pemakaiannya, semakin kritis dampak hasil ukurnya semakin
pendek selang pelaksanaan IPMnya. Secara umum selang kalibrasi
dipengaruhi oleh jenis alat ukur, frekuensi pemakaian dan
pemeliharaan, biasanya dinyatakan dalam beberapa cara yaitu :
 Dinyatakan dalam satu kalender, misalnya 6 (enam) bulan
sekali, setahun sekali dst.
 Dinyatakan dalam pemakian, misal: 1000 jam pakai, 5000 jam
pakai, dst.
 Kombinasi cara pertama dan kedua diatas, misalnya 6 bulan
atau 1000 jam pakai, tergantung mana yang terlebih dahulu
dicapai.

b. Pelaksanaan kalibrasi dilengkapi dengan data atau hasil kalibrasi


yang berisi data yang berhubungan dengan hasil pengukuran yang
biasanya merupakan hasil perbandingan dengan alat ukur standar
yang tertelusur dari setiap alat yang meliputi :
 Kesalahan penunjukan instrument ukur, sistem pengukuran
atau bahan ukur, atau pemberian nilai pada tanda skala
tertentu.
 Suatu kalibrasi dapat menentukan sifat - sifat metrology lain.
 Hasil kalibrasi dapat dicatat dalam suatu dokumen, yang
disebut sebagai sertifikat kalibrasi atau laporan kalibrasi.
 Hasil kalibrasi dapat dinyatakan sebagai suatu faktor kalibrasi,
atau sebagai suatu deret faktor kalibrasi dalam bentuk kurva
kalibrasi .
 Suatu kegiatan bisa dikatakan merupakan kegiatan kalibrasi,
jika menghasilkan : ( Sertifikat kalibrasi, Lembar hasil / laporan
kalibrasi yang memuat / mencantumkan / berisi: angka
penyimpangan yang diperkenankan.

c. Volume pekerjaan, kemampuan teknis, tingkat teknologi peralatan,


fasilitas kerja dan prosedur pembiayaan, menjadi aspek landasan
pelaksanaan kalibrasi maka pelaksanaan kalibrasi alat kesehatan
dapat dibagi menjadi 2 pelaksanaan yaitu :
 Dilaksanakan oleh teknisi elektromedik atau teknisi yang telah
mendapat pelatihan .
 Dilaksankan oleh pihak ke III yang mempunyai kualifikasi dan
kompetensi
d. Pengawasan alat kesehatan atau kalibrasi dapat dilakukan secara
internal oleh pihak rumah sakit dengan memenuhi beberapa
kriteria yaitu :
 Alat kalibrasi yang mampu telusur.
 Mempunyai teknisi yang berkualifikasi dan sertifikasi .
 Mempunyai metode/prosedur kalibrasi.
 Mempunyai kondisi akomodasi lingkungan yang memadai.
 Secara umum juga harus mempunyai ruangan yang kondisi
lingkungannya terjaga.

6. SASARAN

a. Memberikan rasa aman kepada pasien bahwa alat kesehatan


difungsikan oleh tenaga medis yang sudah aman dan layak untuk
digunakan sesuai dengan prosedur pelayanan kesehatan

b. Pengawasan alat atau kalibrasi dibagi menjadi 2 kriteria yaitu :


terencana dan tidak terencana .

 Kalibrasi terencana adalah kegiatan kalibrasi yang dilaksanakan


terhadap alat sesuai dengan jadwal yang telah disusun. Jadwal
disusun dengan memperhatikan jangka waktu sertifikat kalibrasi
berakhir .
 Kalibrasi tidak terencana adalah kegiatan kalibrasi yang
dilaksanakan terhadap alat yang belum memiliki sertifikat, setelah
dilakukan perbaikan atau alat yang terindikasi mempunyai
penurunan daya kinerja .

7. JADWAL KEGIATAN

Terlampir

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Evalusi pelaksanaan

No Kegiatan Waktu Yang Pelaporan Ket


Mengevaluasi

1 Melaksanakan kegiatan 1 Ka IPSRS Direktur


perencanaan dan tahun
pemilihan kebutuhan
alat medis
2 Melaksanakan kegiatan 3 Ka IPSRS Direktur
pemeriksaan dan uji bulan
coba alat baru
3 Melaksanakan kegiatan 12 Ka IPSRS Direktur
kalibrasi. bulan

4 Melaksanakan kegiatan 3 Ka IPSRS Direktur


pemeliharaan preventive bulan

5 Melaksanakan kegiatan 1 Ka IPSRS Direktur


Perbaikan alat medis bulan
2. Pelaporan
Dalam pelaksanaan program Pengelolaan peralatan medis, di lakukan teknisi
elektromedis dilaporkan tiap bulan ke Ka IPSRS untuk dibuat laporan bulanan
berdasarkan hasil rapat rutin bulanan dan rapat khusus.hasil evaluasi
dilaporkan kepada direktur. Setelah satu tahun ,dilakukan evaluasi tahunan
dan di laporkan kepada direktur.

Kepala Instalasi Pemeliharaan


Sarana Rumah Sakit
RSUD Pandan Arang Boyolali

Danang Adi Prabowo, SST


NIP. 19780221 200604 1 004

Ka Sub Bag Umum

Daru Gravianto, S.Ikom


NIK.

Anda mungkin juga menyukai