Anda di halaman 1dari 7

KULIAH PENYAKIT TROPIK

Pengertian Pencegahan dan Tingkatan Pencegahan Penyakit

Disusun oleh :

1. Marya Yenita Sitohang 25010113120022

2. Norma Dewi Suryani 25010113120106

3. Diana Kusmi Tridiantari 25010113120181

4. Istiqomah 25010113120198

5. Rofida Ulinnuha 25010113120077

6. Wiwin Rahma Dhiana 25010113120116

7. Wahyuni C. Sinaga 25010113120048

Kelas Peminatan dan Penyakit Tropik

FAKULTAS KESEHATAN MASYARKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

2016
1. Pengertian Pencegahan Penyakit

Pencegahan penyakit merupakan upaya menghalangi perkembangan penyakit dan


kesakitan agar tidak mencapai tahap lanjut yang lebih buruk. Perkembangan penyakit
diketahui melalui riwayat alamiah penyakit, artinya dengan mengetahui perjalanan penyakit
dari waktu ke waktu serta perubahan yang terjadi disetiap masa/fase tersebut, dapat
dipikirkan upaya-upaya pencegahan apa yang sesuai. Upaya pencegahan yang dilakukan
akan sesuai dengan perkembangan patologis penyakit tersebut dari waktu ke waktu, sehingga
upaya pencegahan itu dibagi atas berbagai tingkat seseuai dengan perjalanan penyakit.

Kemungkinan suatu penyakit dapat dicegah sehingga tidak mengganggu kesehatan


masyarakat, besarnya sangat terbatas. Antara lain tergantung pada riwayat almiah penyakit
yang ingin dicegah, kedalaman pengetahuan dan kemajuan teknologi kedokteran. Terdapat
penyakit yang relatif dapat mudah dicegah dan sebaliknya terdapat penyakit yang sulit
bahkan tidak dapat dicegah.

Pengetahuan tentang besarnya kemungkinan pencegahan penyakit akan sangat


bermanfaat dalam menentukan pilihan prioritas penyakit yang akan diberantas. Penyakit
yang sepenuhnya dicegah misalnya polio, mendapat prioritas utama untuk diberantas.
Walaupun semua penyakit adalah masalah kesehatan yang penting, pilihan memang selalu
harus dilakukan. Penyakit yang lebih mudah dicegah, mudah menular dan mengenai banyak
populasi tentu akan didahulukan.

Pendekatan atau strategi pencegahan dibagi dalam bentuk pendekatan populasi dan
pendekatan individual berdasarkan kelompok risiko tinggi. Pendekatan populasi melakukan
penekanan pencegahan penyakit berdasarkan banyaknya penduduk yang terpapar. Sedangkan
pendekatan risiko tinggi, menekankan pentingnya pencegahan berdasarkan kelompok yang
berisiko tinggi. Antara kedua pendekatan ini, secara umum masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Variasi pilihan akan banyak ditentukan oleh keadaan masing-
masing penyakit.

2. Tahapan Pencegahan Penyakit


Tahapan pencegahan penyakit meliputi 4 tahap, yaitu :

1. Tahap primordial

Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menghindari kemunculan dan kemapanan di
bidang sosial, ekonomi, dan pola kehidupan yang diketahui mempunyai kontribusi untuk
meingkatkan risiko penyakit. Upaya ini sesuai dengan masalah penyakit tidak menular
yang saat ini cenderung menunjukkan peningkatan. Contohnya adalah :

a. Adanya peraturan pemerintah tentang larangan merokok di tempat-tempat


umum

b. Adanya aturan tentang gizi

c. Impor dan ekspor makanan

d. Penanganan komprehensif rokok

e. Pencegahan hipertensi dan promosi aktivitas fisik/olahraga

Pencegahan awal ini diarahkan untuk mempertahankan kondis dasar atau status
kesehatan masyarakat yang bersifat positif yang dapat mengurangi kemungkinan suatu
penyakit atau faktor risiko yang dapat berkembanga atau memberikan efek patologis.
Upaya pimordial adalah mempertahankan kondisi kesehatan yang positif yang dapat
melindungi masyarakat dari gangguan kondisi kesehatan yang sudah baik.

2. Pencegahan Primer

Pencegahan primer merupakan segala kegiatan yang dapat menghentikan kejadian


suatu penyakit atau gangguan kesehatan sebelum hal itu terjadi. Tujuan pencegahan
primer adalah untuk mengurangi insidensi penyakit dengan cara mengendalikan
penyebab-penyebab penyakit dan faktor risikonya. Pencegahan ini meliputi tiga aspek,
yaitu :

a. Promosi kesehatan

b. Pendidikan kesehatan

c. Perlindungan kesehatan
Pencegahan primer dilakukan dengan dua cara yaitu

a. Menjauhkan agen untuk dapat kontak atau memampar pejamu

b. Menurunkan kepekaan pejamu (host susceptibility)

Intervensi ini dilakukan sebelum perubahan patologis terjadi (fase


prepatogenesis). Jika suatu penyakit lolos dari pencegahan primordial, maka giliran
pencegahan tingkat pertama ini dilakukan. Apabila penyebab penyakit dapat lolos dari
upaya pencegahan, maka penyakit akan timbul yang secara epidemiologi tercipta
sebagai suatu penyakit yang endemis atau yang lebih berbahaya, apanila timbul dalam
bentuk Kejadian Luar Biasa).

Contohnya adalah pengurangan polusi udara di perkotaan dengan pengukuran


sulfur dioksida dan emisi-emisi lainnya yang berasal dari mobil dan industri.
Penggunaan kondom untuk pencegahan infeksi HIV.

3. Pencegahan Sekunder

Pencegahan ini lebih ditujukan untuk mengobati para penderita dan mengurangi
akibat-akibat yang lebih serius dari penyakit melalui diagnosis dini dan pemberian
pengobatan. Program skrining sering dilakukan pada program kesehatan. Pencegahan
sekunder merupakan metode efektif untuk melakukan intervensi, karena deteksi yang
dilakukan masih dalam periode dini (tahap pra klinik). Contohnya : skrining hipertensi
dan pengobatan hipertensi pada usia lanjut.

Bentuk utama pencegahan tingkat kedua (sekunder) adalah penyaringan atau


screening. Dengan skrining diharapkan dapat dideteksi indikator fisiologi awal (early
psuyhological indicator) yang ada sebelum orang menunjukkan keluhannya. Contoh
skrining aalah papsmear untuk kanker serviks, tes pendengaran untuk kerusakan
ketulian, skin test untuk tuberkulin, VDRR untuk sifilis dan vhenylalanine test untuk
thenylketonuria (PKU) retardasi mental.

4. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier merupakan pembatasan terhadap segala ketidakmampuan
dengan menyediakan rehabilitasi saat penyakit, cidera, atau ketidakmampuan sudah
terjadi dan menimbulkan kerusakan. Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi
komplikasi penyakit yang sudah terjadi. Sasaran pencegahan tersier adalah membantu
mereka yang terkena penyakit dan mengalami cidera atau ketidakmampuan untuk
menghindari penggunaan yang tidak bermanfaat dari pelayanan kesehatan agar tidak
terjadi ketergantungan kepada praktisi kesehatan dan instistusi pelayanan kesehatan.

Rehabilitasi merupakan upaya yang dlakukan untuk memulihkan seseorang yang


sakit sehingga menjadi manusia yang lebih berdaya guna, produktif dn memberikan
kualitas hidup sebaik mungkin. Misalnya rehabilitasi luka-luka, terapi latihan untuk
mempertahankan kondisi otot, pergerakan, dan mencegah kontraktor bagi penderita
paralise akibat stroke.

Tabel 1. Tingkat Pencegahan dan Kelompok Targetnya Menurut Fase Penyakit

Tingkat Pencegahan Fase Penyakit Kelompok Target

Primordial Kondisi normal Populasi total dan


kesehatan kelompok terpilih
Primer Keterpaparan faktor Populasi total dan
penyebab khusus kelompok terpilih dan
individu sehat
Sekunder Fase patogenisitas awal Pasien

Tersier Fase lanjut penyakit Pasien


(pengobatan dan
rehabilitasi)

Daftar Pustaka :

Adnani, Hariza. 2010. Prinsip Dasar Epidemiologi. Jogyakarta: Nuha Medika.


Bustan, MN. 2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : Asdi Mahasatya

Marya Yenita Sitohang, dkk .2016. Pengertian Pencegahan dan Tingkatan Pencegahan
Penyakit.Makalah

Diakses di : https://karyatulisilmiah.com/makalah-pengertian-pencegahan-dan-tingkatan-
pencegahan-penyakit/ Pada Minggu, 17 Januari 2021

Redaksi Halodoc. Gangguan Muskuloskeletal., 27 November 2019.

Diakses di : https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-muskuloskeletal pada Minggu, 17


Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai