Khutbah 1
َ ص َر َو ْال فُ َؤ
اد ُك ُّل َ َالس ْم َع َو ْال ب
َّ ك بِ ِه ِع ْل ٌم ۚ إِ َّن َ َْس ل َ ف َم ا لَ يُ َو اَل تَ ْق
ان َع ْن هُ َم ْس ئُ و اًلَ ك َك ٰ ُأ
َ ِولَ ئ
Jamaah sholat jumat rahimakumullah
Pada kesempatan yang mulia ini, izinkan khotib berwasiat khususnya kepada
diri khotib pribadi dan umumnya kepada jamaah sholat jumat sekalian, mari
senantiasa menjaga kualitas ketaqwaan kita kepada Allah subhanahu wata'ala. Mari
selalu berusaha sekuat tenaga kita untuk taat dan patuh kepada perintah Allah
subhanahu wata'ala. Dan mari selalu menjaga diri kita dari ma’siyat kepada Allah
subhanahu wata'ala.
2
Sungguh Allah subhanahu wata'ala adalah dzat yang paling tahu apa saja
yang ada di alam semesta ini, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi, baik
dalam terang maupun dalam gelap gulita, baik yang diucapkan atau yang dipendam
Dua hal pokok yang diperintahkan Allah subhanahu wata'ala kepada kita
dalam menjalani hidup di dunia ini. Yaitu: bersyukur dan bertauhid. Sebaliknya,
dua hal pokok yang dilarang Allah subhanahu wata'ala supaya jangan sampai
telah menerima sedemikian banyak anugerah baik yang kita sadari maupun yang
sudah kita terima, baik sadar ataupun tidak, kita sudah menerima dan menikmati
hanya memuja-muja dan mengandalkan Allah dalam segala hal kehidupan ini.
Seperti pernyataan yang kita lafadzkan setiap hari dalam surat al fatihah ayat 5:
ُ َّاك نَ ْس تَ ِع
ين َ َّاك نَ ْع ب ُُد َو إِ ي
َ إِ ي
5. Hanya kepada engkau kami menghamba, dan hanya kepada Engkaulah kami
mengharap pertolongan.
"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".
QS. Ali Imran: 173
4
ير
ُ صِ َّنِ ْع َم ْال َم ْو لَ ٰى َو نِ ْع َم الن
Dialah Allah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. (QS. Al anfal ayat
40)
الم
ُ ُّهَّللا ُ اَل إِ ٰلَ هَ إِ اَّل هُ َو ْال َح ُّي ْال قَ ي
وم
َ ص ِّد قًا لِ َم ا بَ ي َْن يَ َد ي ِْه َو أَ ْن َز َل التَّ ْو َر اةَ ق ُم ِّ اب بِ ْال َح
َ َْك ْال ِك ت
َ نَ َّز َل َع لَ ي
َ َو ا إْل ِ ْن ِج
يل
ِ ات هَّللا
ِ َين َك فَ ُر وا بِ آي َ ان ۗ إِ َّن الَّ ِذ َ َاس َو أَ ْن َز َل ْال فُ رْ ق ِ َِّم ْن قَ ْب ُل هُ دًى لِ لن
ٍ َيز ُذ و ْان تِ ق
ام ٌ يد ۗ َو هَّللا ُ َع ِزٌ لَ ه ُْم َع َذ ابٌ َش ِد
Allah, tidak ada sesembahan kecuali Dia yang maha hidup kekal dan terus
pedoman dalam menjalani hidup berupa al-Quran sebagai pembenar dari kitab
yang telah dirubah oleh oknum. Yaitu kitab taurat dan injil.
mengingkari ayat-ayat Allah maka kepadanya akan mendapatkan siksa yang berat.
maka al-quran itu mestinya dibaca dahulu, kemudian dipahami, baru dikerjakan.
Seperti ketika kita membeli alat elektronik misalnya, saat pertama membeli
mesin cuci misalnya, kita membaca dulu buku pedomannya, mulai merakit,
sana-sini, langsung tekan tombol sana-sini, setelah meledak baru membuka buku
pedoman.
6
membenarkan tindakannya.
Hal ini tidak sesuai prosedur jikalau alquran sebagai pedoman hidup umat
Islam, mestinya dibaca dan dipahami terlebih dahulu, kemudian aktivitas sehari-
harinya dicocokkan dengan isi pedoman. Sehingga setiap hari ia berusaha menjadi
lebih baik lagi, menjadi lebih baik dari kemarin, karena dalam memegangi
dilakukannya.
Allah berfirman:
ان َع ْن ُه َم سْ ُئ و اًل
َ ِك َك َ ٰ ُأ
َ ول ئ
7
Dan janganlah kamu ikut-ikutan terhadap sesuatu yang kamu sendiri tidak
Pedoman dalam ayat ini sangat tegas, dan sesuai dengan konteks kita zaman
dan lain sebagainya. kita dituntut untuk pintar menerima informasi. harus pintar
mengelola pengetahuan dan harus pintar memahami ilmu. sungguh. dalam banjir
informasi dan data, bersamaan itu pula banjir kebohongan, dusta dan kesalahan.
Masalahnya tidak semua orang dapat melihat dengan jernih mana kebenaran dan
QS. Al isra ayat 36 sebagai pedoman umat Islam mengingatkan, jangan ikut-
ikutan kalau kamu tidak paham. Jangan ikut marah kalau baru katanya-katanya.
Jangan ikut sebarkan info yang kamu sendiri belum tahu betul itu fakta atau hoaks.
Khutbah 2
9