Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Pelayanan laboratorium kesehatan merupakan salah satu sarana yang

diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik. Laboratorium klinik adalah

laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan specimen

klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk

menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan, dan pemulihan kesehatan13.

Pelayanan yang diinginkan pengguna jasa laboratorium adalah hasil

pemeriksaan yang dapat dipercaya, berkualitas, harga yang sepadan dan ketepatan

waktu. Ketepatan waktu tersebut dianalisis dengan Turnaround Time (TAT)14.

2.1.1 Turnaround Time (TAT)

TAT adalah waktu dari sampel diterima oleh laboratorium sampai

keluarnya hasil yang sudah divalidasi . TAT yang cepat akan memberikan hasil

laboratorium menjadi lebih cepat kepada pasien, hal ini dapat meningkatkan

kepuasan pelanggan15.

TAT laboratorium sangat penting dalam bidang patologi anatomi dan

patologi klinik16. Pengujian total TAT dimulai dari permintaan pemeriksaan

pemeriksaan kemudian dilakukan pengambilan sampel, waktu yang dibutuhkan

untuk transportasi ke laboratorium, sampel diterima dilaboratorium, proses

sentrifugasi, waktu transportasi dalam dan antara laboratorium, waktu analisis,


1
waktu setelah hasil pemeriksaan selesai dan telah diverivikasi, dan waktu saat

hasil diberikan kepada dokter17.

TAT terdiri dari tiga fase yaitu fase pra-analitik, analitik, dan pasca

analitik, sebagai berikut8,18:

Tahapan pra-analitik meliputi:

1) Permintaan Pemeriksaan dan Pengambilan sampel

Tahapan ini dimulai dari permintaan pemeriksaan pasien, administrasi, hingga

pengambilan sampel pasien. Melakukan verifikasi data pasien adalah hal yang

penting untuk melihat identitas pasien, jenis pemeriksaan, dan kelengkapan

data pasien. Pengambilan sampel harus dilakukan oleh petugas yang

kompeten sehingga dapat meminimalisir kegagalan pengambilan. Sampel

yang telah diambil, kemudian dilabel baik manual atau menggunakan

barcode.

2) Pengumpulan dan preparasi sampel

Pengolahan sampel dilakukan sesuai jenis pemeriksaan, contohnya untuk

pemeriksaan darah lengkap, sampel yang digunakan adalah whole blood yang

sudah dicampur dengan EDTA.

3) Penanganan sampel dan pengumpulan sampel ke laboratorium

Penanganan specimen harus menggunakan cara yang tepat untuk menjamin

kualitas dari specimen tersebut dengan memperhatikan stabilitas specimen,

suhu, wadah untuk menyimpan specimen saat transportasi.


Tahapan analitik meliputi:

1) Pengerjaan sampel

Pemeriksaan specimen dilakukan berdasarkan metode metode masing-masing

pemeriksaan baik menggunakan alat automatis atau manual. Peralatan harus

selalu dilakukan pemeliharaan, kalibrasi dan melakukan quality control.

2) Hasil keluar yang telah diverivikasi

Hasil pemeriksaan yang selesai dikerjakan, kemudian dilakukan verifikasi

untuk memastikan bahwa hasil yang keluar sudah benar dan sesuai prosedur.

Tahapan pasca analitik meliputi:

1) Pencatatan

Hasil pemeriksaan dicatat, dan dilakukan validasi sebelum hasil diberikan

kepada pasien.

2) Pelaporan hasil

Hasil pemeriksaan yang telah divalidasi dapat diberikan kepada pasien.

Sumber: Kilgore et.al, 1998

Gambar 2.1.1 fase turnaround time (TAT)


2.1.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi TAT

Pemanjangan TAT hanya 28% yang disebabkan oleh fase analitik, dan

sisanya disebabkan oleh fase pra analitik seperti transportasi sampel dan post

analitik seperti pelaporan hasil. Faktor yang dapat mempengaruhi TAT dibagi

menjadi dua, yaitu faktor intralaboratorium dan ekstralaboratorium. Faktor intra-

laboratorium adalah faktor proses yang meliputi tahapan pra analitik, analitik, dan

pasca analitik. Faktor ekstralaboratorium seperti tipe institusi, kapasitas tempat

tidur, lokasi, dan faktor yang lebih spesifik yaitu jenjang staff, kebijakan, kasus

campuran, dan geografis yang berpengaruh pada waktu transportasi19.

2.1.2.1 Faktor intralaboratorium

Faktor intralaboratorium yang mempengaruhi TAT adalah9,20:

1) Pra Analitik:

 Sistem permintaan pemeriksaan yang masih manual.

 Teknik pengumpulan sampel mulai dari jenis tabung sampel (manual,

vacutainer gel), sistem pelabelan, tingkat keberhasilan pengambilan sampel.

 Pengiriman dan transportasi sampel mulai dari tabung pengiriman sampai

dengan rute pengiriman sampel.

2) Analitik:

 Jenis alat yang digunakan seperti spesifikasi alat, otomatisasi alat.

 Pemeliharaan peralatan.

 Jumlah alat sesuai dengan jumlah sampel yang diminta.

 Sistem keluar hasil secara komputerisasi.


3) Pasca analitik:

 Sistem pencatatan yang manual.

 Kesalahan validasi.

 Keterlambatan pelaporan dan petugas.

2.1.2.2 Faktor ekstralaboratorium

Faktor ekstralaboratorium yang dapat mempengaruhi TAT adalah sebagai

berikut:

1) Sumber daya manusia (SDM)

Sumber daya manusia merupakan sarana utama dari setiap manajemen untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, terutama pada pelayanan kesehatan

membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai keahlian di

bidang kesehatan secara professional. Kualitas pelayanan yang dibutuhkan oleh

pasien salah satunya adalah kecepatan waktu pelayanan. Untuk mewujudkan

kebutuhan pasien selain SDM yang ahli juga harus memperhatikan jumlah SDM

yang dibutuhkan. Jumlah SDM yang kurang maka akan meningkatkan beban kerja

pegawai sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan. Beban kerja

yang tinggi akan menyebabkan ketepatan waktu menyelesaikan pemeriksaan

menjadi rendah 3,20,21.

2) Fasilitas yang tersedia

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 47 Tahun 2016, fasilitas pelayanan

adalah suatu alat atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya

pelayanan kesehatan22. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan, sarana


teknologi telekomunikasi dan informatika, dan penempatan ruangan yang

strategis23.

3) Metode

Metode adalah cara yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan dalam

organisasi agar dapat mencapai tujuan. Metode yang digunakan seperti Standar

Operasional Prosedur (SOP), alur pemeriksaan, dan Standar Pelayanan Minimal

(SPM), sehingga pelayanan dapat berjalan efektif dan efisien3,24.

2.1.3 Metode untuk meningkatkan TAT

Pencapaian TAT didapat dengan mempertimbangkan semua aspek yang

berkaitan dengan pemeriksaan laboratorium dimulai dari permintaan pemeriksaan

hingga pelaporan hasil. Semua informasi yang berhubungan dengan pemeriksaan

laboratorium seperti ketersediaan tabung specimen dan penanganan specimen oleh

petugas menggunakan alat otomatis. Kesalahan pada specimen harus dikoreksi

untuk memperbaiki TAT. Petugas sampling dan metode transportasi adalah hal

yang sangat penting dan berpengaruh terhadap TAT25.


Tabel 2.1.3 Improvement of Turnaround Time (TAT)

Sumber: Howanitz, et.al. 2001

2.1.4 Pendekatan Proses Kualitas Pelayanan Laboratorium

Standar internasional ISO mengembangkan pemakaian pendekatan proses

pada masa pembuatan, penerapan, dan peningkatan sistem manajemen mutu yang

efektif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Proses dalam ISO 9000:2000

yaitu kumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana berubahnya input

(material, persyaratan, peralatan, instruksi) menjadi output (barang, jasa).

Suatu proses sebagai hubungan dari orang, material, metode, mesin, dan

peralatan dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan nilai tambah output bagi

pelanggan.
Pendekatan proses menurut ISO 9000:2000 adalah identifikasi yang

sistematis dan pengelolaan proses yang digunakan dan keterangan yang

mempengaruhi setiap proses. Keuntungan menggunakan pendekatan proses yaitu

kesempatan peningkatan menjadi prioritas; hasil-hasil menjadi meningkat,

konsisten, dan dapat dipercaya; biaya menjadi lebih rendah dan waktu siklus

menjadi lebih pendek.

Pendekatan proses inti di laboratorium dapat digambarkan sebagai berikut:

Proses Manajemen

Pelanggan/
Interested
Parties
Pelanggan/ Interested Parties
Proses Inti

Proses Manajemen

Sumber: Suardi, 2004


Gambar 2.1.4 Pendekatan Proses

Terdapat tiga proses pada pendeketan proses, yaitu6,26:

1) Proses inti

Proses inti memberikan kontribusi besar dalam mencapai kepuasan

pelanggan, memiliki hubungan langsung dengan pelanggan dan mendapat efek

langsung dari pelanggan. Dalam proses inti terdapat kumpulan aktivitas yang

bekerja secara bersamaan untuk menghasilkan nilai bagi pelanggan misalnya

proses dilaboratorium dimana petugas melayani permintaan pemeriksaan


pelanggan. Contoh dari proses inti pada laboratorium yaitu proses pra analitik,

analitik, dan pasca analitik.

2) Proses pendukung

Proses pendukung berfungsi sebagai pendukung pada proses inti dan

menghasilkan data, informasi, atau mengatur administrasi yang terprosedur.

Proses pendukung menyediakan input yang dipakai oleh proses inti dalam

menghasilkan nilai bagi pelanggan misalnya proses pengembangan karyawan,

proses sistem informasi. Contoh dari proses ini adalah sumber daya manusia,

pengelolaan pemasok, kelengkapan peralatan.

3) Proses manajemen

Proses manajemen berfungsi untuk melakukan perencanaan, pengendalian

dan pembuatan keputusan. Proses manajemen menentukan operasional dari suatu

sistem seperti tatakelola laboratorium dan manajemen strategi. Contohnya adalah

audit dan standar operating prosedur.


2.2 Kerangka Konsep

INTI:
1. Pra analitik:
- Registrasi dan
pengambilan
spesimen
- Penanganan sampel
2. Analitik:
- Proses pemeriksaan
3. Pasca analitik:
- Validasi dan
pelaporan hasil

MANAJEMEN:
Pencapaian TAT
- Standar
Operating
Prosedur

PENDUKUNG:
1. Beban Kerja
2. Kinerja Alat

Gambar 2.2.1 kerangka konsep


2.3 Definisi Oprasional dan Istilah

2.3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala

Pencapaian Waktu proses yang Menghitung Format 1. Tercapai, bila Ordinal


TAT terdiri dari tahap pra TAT isian TAT ≥ 90%.
analitik (60 menit), berdasarkan pencapaian 2. Tidak tercapai,
analitik (100 menit), data TAT bila TAT ≤
pasca analitik selama sekunder 90%.
35 menit dan waktu
total selama 180
menit dengan
parameter Kolesterol
total, LDL, HDL,
Trigliserida
menggunakan
autoanalyzer.
Standar Prosedur pelaksanaan Observasi Lembar 1. Patuh. Nominal
Operasional pelayanaan terhadap dan Observasi 2. Tidak patuh.
Prosedur/ pasien yang harus wawancara
Instruksi dipatuhi oleh petugas
kerja

Beban Kerja Proporsi antara waktu Observasi Format 1. Tinggi bila Ordinal
yang tersedia dengan dan isian diatas standar
tugas yang harus wawancara jumlah kinerja.
dilaksanakan beban 2. Rendah bila
kerja dibawah
standar
kinerja
Kinerja alat Performansi alat yang Observasi Lembar 1. Error Nominal
digunakan dalam Observasi 2. Tidak error
pemeriksaan lemak
lengkap dengan
indikator error pada
alat
2.3.2 Definisi Istilah

Istilah Definisi

Pra analitik Tahap pemeriksaan laboratorium yang dimulai dari registrasi,


pengambilan darah, kemudian dilakukan pendistribusian
sampel ke bidang analisis dilaboratorium.

Analitik Tahap pemeriksaan laboratorium yang dimulai dari


diterimanya sampel oleh bagian pemeriksaan kemudian
dilakukan proses pemeriksaan menggunakan autoanalyzer
hingga hasil keluar dari alat.

Pasca analitik Tahap pemeriksaan laboratorium yang dimulai dari validasi


hasil pemeriksaan dengan mencocokkan data pasien, data
pemeriksaan, kemudian dilakukan interpretasi hasil setelah itu
dilakukan pelaporan hasil dengan mencetak hasil pemeriksaan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai