Anda di halaman 1dari 6

FORMAT LAPORAN ANALISIS SINTETIS TINDAKAN

Analisis sintesis tindakan Asuhan keperawatan kebutuhan pola aktifitas Pada An.A
Diruang Anggrek 1 RSUD dr.Soedirman Mangun Sumarso ,Wonogiri

Hari : Selasa
Tanggal : 16 oktober 2018
Jam : 09.00- 14.00

A. Keluhan utama
Klien mengeluhkan nyeri di bagian tangan kanannya setelah operasi akibat
jatuh di kamar mandi sehingga menyulitkan nya untuk beraktifitas
B. Diagnosa medis
Neglected Radius sinistra + Olecranon sinistra
C. Diagnosa keperawatan
Hambatan mobilitas fisiki berhubungan dengan tindakan invasif pembedahan
D. Data pendukung
Ds : klien mengatakan tangan kanannya nyeri sehingga sulit untuk digerakka
dan beraktivitas normal
Do :
 aktivitas klien dibantu keluarganya
 Penkajian skala aktivitas bernilai 2 (membutuhkan bantuan dan
pengawasan)
 Pengkajian kekuatan otot bernilai 2 pada ekstremitas kanan atas dan
bernilai 5 pada ekstremitas kanan bawah. Kiri bawah dan kiri atas.
E. Dasar pemikiran
Neglected merupakan suatu keadaan kelalaian dalam melakukan
penanganan medis akibat fraktur, yaitu melakukan pengobatan sendiri
sehingga menimbulkan masalah baru. Hal inilah yang di alami oleh An.A
sehingga menyebabkan pembengkakan pada bagian olecranon yang
berakibat sulit nya siku untuk digerakkan. Hal ini membutuhkan tindkan invasif
pembedahan. Efek dari tindakan invasif ini dapat menyebabkan gangguan
pemenuhan pola aktifitas pergerakan.
F. Prinsip tindakan keperawatan
Prinsip tindakan keperawatan yang dilakukan adalah meningkatkan kekuatan
tonus otot akibat imobilisasi. Standar operasional yang digunakan adalah
menggunakan SOP Rom aktif dan pasif
Standar Operasional Prosedur
Pelatihan ROM (Range Of Motion)
                                                                                            

A.    Definisi
Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang
diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit,
diabilitas, atau trauma. Dimana klien menggerakan masing-masing
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Atau
juga dapat di definisikan sebagai jumlah maksimum gerakan yang mungkin
dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, dan
transfersal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke
belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal
melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan
dan belakang. Potongan transfersal adalah garis horizontal yang membagi
tubuh menjadi bagian atas dan bawah.
B.    Tujuan
1.      Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot
yang dapat dilakukan secara aktif maupun pasif tergantung
dengan keadaan pasien.
2.      Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan
otot.

C. Manfaat
1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
2. Mengkaji tulang sendi, otot
3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
4. Memperlancar sirkulasi darah
D.    Jenis ROM
1. ROM aktif : Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien
dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan
rentang gerak sendi normal (klien aktif).
2. ROM pasif : Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai
dengan rentang gerak yang normal (klien pasif).
E.    Indikasi
1.    Klien dengan tirah baring yang lama.
2.    Stroke atau penurunan tingkat kesadaran.
3.    Kelemahan otot.
4.    Fase rehabilitasi fisik.
F.     Kontra Indikasi
1.  Klien dengan fraktur.
2.  Klien dengan peningkatan tekanan intrakranial.
3.  Trombus/emboli pada pembuluh darah.
4.  Kelainan sendi atau tulang.
5.  Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung).
G. GERAKAN ROM AKTIF
1.      Fleksi
2.      Ekstensi
3.      Hiperekstensi
4.      Rotasi
5.      Sirkumsisi
6.      Supinasi
7.      Pronasi
8.      Abduksi
9.      Adduksi
10.  Oposisi

   LATIHAN AKTIF ANGGOTA GERAK ATAS DAN BAWAH


a.      Latihan I
1) Angkat tangan yang kontraktur menggunakan tangan yang sehat ke
atas.
2) Letakkan kedua tangan diatas kepala.
3) Kembalikan tangan ke posisi semula.
b.      Latihan II
1) Angkat tangan yang kontraktur melewati dada ke arah tangan yang
sehat.
2) Kembalikan keposisi semula.
c.       Latihan III
1) Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat ke atas.
2) Kembalikan ke posisi semula.
d.      Latihan IV
1) Tekuk siku yang kontraktur menggunakan tangan yang sehat.
2) Luruskan siku kemudian angkat ke atas.
3) Letakkan kembali tangan yang kontraktur ditempat tidur.
e.       Latihan V
1) Pegang pergelangan tangan yang kontraktur menggunakan tangan
yang sehat angkat ke atas dada.
2) Putar pergelangan tangan ke arah dalam dan ke arah keluar.
f.       Latihan VI
1) Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan tangan yang sehat kemudian
luruskan.
2) Putar ibu jari yang lemah menggunakan tangan yang sehat.
g.      Latihan VII
1) Letakkan kaki yang sehat dibawah yang kontraktur.
2) Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat
dibawah pergelangan kaki yang kontraktur.
3) Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki yang sehat,
kemudian turunkan pelan-pelan.
h.      Latihan VIII
1) Angkat kaki yang kontraktur menggunakan kaki yang sehat ke atas
sekitar 3cm.
2) Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian ke
sisi yang satunya lagi.
3) Kembalikan ke posisi semula dan ulang sekali lagi.
4) Latihan IX
5) Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pegang pada lutut
yang kontraktur dengan tangan yang lain.
6) Dengan tangan yang lainnya penokong memegang oinggang
pasien.
7) Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya.
8) Kembalikan ke posisi semula dan ulangi sekali lagi.
G. Analisis tindakan
1. Tindakan keperawatan yang diberikan adalah memberikan latihan rom aktif
pasif yang berfungsi untuk menguatkan tonus otot dan memperlancar
sirkulasi darah,sehingga diharapkan dapat mempercepat proses
penyembuhan
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Dalam pemberian terapi latihan Rom akttif dan pasif harus berdasarkan
prosedur agar tidak terjadi kesalahan dalam pergerakan sendi yang nantinya
akan memperlambat proses penyembuhan. Tindakan Rom aktif dan pasif
harus dilakukan perlahan sesuai dengan progres dan kemampuan dari klien
itu sendiri.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
Tindakan keperawatan lain yang dilakukan adalah managen nyeri yang pada
hal ini adalah meningkatkan kemampuan klien agar mampu mengontrol
nyerinya yaitu dengan mengajarkan latihan nafas dalam dan memodifikasi
lingkungan agar tercipta suasana aman dan nyaman.
J. Evaluasi hasil
S : Klien mengatakan masih sulit untuk beraktifitas dikarenakan
tangannya masih terasa lemah dan nyeri
O :
 klien menunjukkan ekspresi meringis ketika beraktifitas di tempat tidur
terutama bila melakukan pergerakan yang melibatkan tangannya.
 TD :130/80 mmhg
 N : 80x/ menit
 RR : 18x/menit

K. Evaluasi diri (berisi tentang kesenjangan langkah prosedur yang telah


dilakukan dengan SOP nya
Klien masih belum mampu secara maksimal melakukan latihan ! dan latihan 4
dikarenakan kemampuan klien untuk menggerakkan tangan yang cidera
masih kurang, sehingga latihan harus dilakukan secara perlahan dan
bertahan agar tidak menambah cidera pada klien.

L. Daftar pustaka/referensi
Perry & Potter. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses
dan Praktik. Edisi 4 Jakarta : EGC
Tarwoto & Wartonah, 2010. Kebutuhan Dasar Manusia & Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

 Santosa, Budi. 2010. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2011-2015


Jakarta: Prima Medika

Anda mungkin juga menyukai