Anda di halaman 1dari 12

Disusun Oleh :

Kelompok 1
Asmarini
Amiruddin
Kusmiati
Nurhabibah

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN ABDI NUSANTARA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN 2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemimpin merupakan salah satu elemen terpenting yang tak akan pernah hilang dari
kehidupan sosial manusia. Dia muncul karena adanya berbagai perbedaan dalam kehidupan
manuisa yang heterogen, yang kemudian butuh untuk disatukan diselaraskan dan diarahkan agar
perbedaan-perbedaan itu tidak melahirkan konflik. Pada dasarnya pemimpin ada untuk itu. Dia
bagai “orang terpilih” karena semua pihakyang berbeda pendapat setuju untuk menjadikannya
penengah. Oleh sebab itu kebanyakan pemimpin sejati yang kita kenal adalah orang yang
memiliki kelebihan-kelebihan dibanding manusia kebanyakan. Ini sangat wajar dan memang
seharusnya begitu, karena tak mungkin ia akan disepakati menjadi pemimpin kalau ia tak punya
hal-hal yang membuat orang lain “mengalah” kepadanya .Namun yang perlu dipahami adalah,
walaupun semua pemimpin memiliki tujuan dasar yang sama, mereka tetaplah individu yang
berbeda maka bukanlah sesuatu yang aneh jika cara mereka memimpin juga berbeda,inilah yang
kita kenal dengan Kepemimpinan.
Berdasarkan asumsi tersebut maka dapat dipahami jika ada seribu pemimpin sejak
peradaban manusia dimulai maka akan ada seribu gaya kepemimpinan yang juga ikut terbentuk.
Walaupun begitu, para peneliti telah mengelompokkan beragam kepemimpinan tersebut ke
dalam beberapa kelompok berdasarkan sifat maupun ciri umumnya, sehingga lebih mudah bagi
kita untuk mempelajarinya. Di antara jenis Kepemimpinan itu adalah kepemimpinan
transaksional dan transformasional. Kedua jenis kepemimpinan ini pertama kali diungkapkan
oleh Burn pada tahun 1978 dalam konteks politik, yang kemudian dikembangkan oleh Bass:1985
serta Berry dan Houston:1993 yang membawanya dalam konteks organisasional.
KepemimpinanTransaksional dan Transformasional sering disebutkan secara
berdampingan satu dengan yang lainnya ini karena pada dasarnya keduanya memilki perspektif
yang sama dalam hal seorang pemimpin harus memberikan “sesuatu” agar anggota bergerak
menuju tujuan organisasi, yang membedakan keduanya adalah apa “sesuatu” yang diberikan
tersebut. Lebih jelasnya akan dijelaskan padabagian berikutnya dari tulisan ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan Transaksional?
2. Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan Transformasional?
3. Apa perbedaan antara Kepemimpinan Transaksional dengan Kepemimpinan
Transformasional?
4. Bagaimana gaya pembuatan keputusan antara Kepemimpinan Transaksional
dengan Kepemimpinan Transformasional?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui Kepemimpinan Transaksional.
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Transformasional
3. Untuk mengetahui perbedaan antara Kepemimpinan Transaksional dengan
Kepemimpinan Transformasional.
4. Untuk menganalisis gaya pembuatan keputusan antara Kepemimpinan
Transaksional dengan Kepemimpinan Transformasional.

D. BATASAN MASALAH
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah untuk mengetahui Gaya Pembuat
Keputusan antara Kepemimpinan Transaksional dengan Kepemimpinan Transformasional.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kepemimpinan Transaksional
a. Pengertian
Model kepemimpinan yang terjadi ketika pola relasi antara pemimpin dengan
konstituen, maupun antara pemimpin dengan elit politiklainnya dilandasi oleh
semangat pertukaran kepentingan ekonomi ataupolitik untuk memelihara atau
melanjutkan status quo (Burns 1978).

Menurut Bycio dkk. (1995) serta Koh dkk. (1995), Kepemimpinan transaksional
adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpinmenfokuskan perhatiannya
pada transaksi interpersonal antarapemimpin dengan karyawan yang melibatkan
hubungan pertukaran.Pertukaran tersebut didasarkan pada kesepakatan mengenai
klasifikasisasaran, standar kerja, penugasan kerja, dan penghargaan.
Dari pengertian tersebut secara sederhana Kepemimpinan Transaksional dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan seorangpemimpin dalam menggerakkan
anggotanya dengan menawarkanimbalan/akibat terhadap setiap kontribusi yang
diberikan olehanggota kepada organisasi.

b. Karakteristik Kepemimpinan Transaksional


• Pengadaan Imbalan, pemimpin menggunakan serangkaian imbalan untuk
memotivasi para anggota, Imbalannya berupa kebutuhan tingkat fisiologis
(maslow).
• Eksepsi/pengecualian, dimana pemimpin akan memberi tindakan koreksi
atau pembatalan imbalan atau sanksi apabila anggota gagalmencapai
sasaran prestasi yang ditetapkan

c. Karakteristik Pemimpin Transaksionalis


• Mengetahui keinginan bawahan
• Terampil Memberikan imbalan atau janji yang tepat
• Responsif terhadap kepentingan bawahan

d. Kondisi yang dianggap pas dalam menerapkan KepemimpinanTransaksional


1. Internal
• Struktur Organisasi (mekanistik, peraturan, prosedur jelas,sentralisasi
tinggi)
• Teknologi Organisasi (teknologi proses, kontinue, mass-production)
• Sumber kekuasan & pola hubungan anggota organisasi (sumber
kekuasaaan di dalam struktur, hubungan formal)
• Tipe kelompok kerja(kerja tim, sifat pekerjaan umumnya
engineering/teknis)
2. Eksternal
• Struktur lingkungan luar(baik, norma kuat, status quo)
• Kondisi perubahan (lambat, tidakstabil, ketidakpastian rendah)
• Kondisi pasar( stabil)
• Pola hubungan kepemimpinan (orangtua/pimpinan sebagai:pengawas,
pengontrol, tidak ada hubungan emosional yang kental)

B. Kepemimpinan Transformasional
• Pengertian
Keller (1992) mengemukakan bahwa Kepemimpinan Transformational adalah sebuah
gaya kepemimpinan yangmengutamakan pemenuhan terhadap tingkatan tertinggi
darihirarki maslow yakni kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri.
Kepemimpinan transformasional inilah yang sungguh-sungguhdiartikan sebagai
kepemimpinan yang sejati karena kepemimpinanini sungguh bekerja menuju sasaran
pada tindakan mengarahkan organisasi kepada suatu tujuan yang tidak pernah
diraihsebelumnya. Para pemimpin secara riil harus mampu mengarahkanorganisasi
menuju arah baru (Locke, 1997).

Kepemimpinan ini juga didefinisikan sebagai kepemimpinan yangmembutuhkan


tindakan memotivasi para bawahan agar bersediabekerja demi sasaran-sasaran
"tingkat tinggi" yang dianggapmelampaui kepentingan pribadinya pada saat itu (Bass,
1985;Burns, 1978; Tichy dan Devanna, 1986, seperti dikutip olehLocke, 1997).

Sarros dan Butchatsky (1996), bahwa model kepemimpinantransformasional


merupakan konsep kepemimpinan yang terbaik dalam menguraikan karakteristik
pemimpin sehingga para pemimpinkita lebih berkerakyatan dan berkeadilan sosial.-
Secara sederhana dapat dipahami bahwa Kepemimpinan Transformasional adalah
kepemimpinan yang membawa organisasipada sebuah tujuan baru yang lebih besar
dan belum pernahdicapai sebelumnya dengan memberikan kekuatan mental
dankeyakinan kepada para anggota agar mereka bergerak secara sungguh-sungguh
menuju tujuan bersama tersebut dengan mengesampingkan kepentingan/keadaan
personalnya.

• Karakteristik Kepemimpinan Transformasional


• Adanya pemberian wawasan serta penyadaran akan misi,membangkitkan
kebanggaan, serta menumbuhkan sikap hormat dankepercayaan pada para
bawahannya (Idealized Influence -Charisma)
• Adanya proses menumbuhkan ekspektasi yang tinggi melaluipemanfaatan simbol-
simbol untuk memfokuskan usaha danmengkomunikasikan tujuan-tujuan penting
dengan cara yangsederhana (Inspirational Motivation).
• Adanya usaha meningkatkan intelegensia, rasionalitas, danpemecahan masalah
secara seksama (Intellectual Stimulation).
• Pemimpin memberikan perhatian, membina, membimbing, danmelatih setiap orang
secara khusus dan pribadi (IndividualizedConsideration).

• Karakteristik Pemimpin Transformasionalis


• Kharismatik
• Inspiratif dan motivatif.
• Percaya diri.
• Mampu berkomunikasi dengan baik.
• Visioner.
• Memiliki idealisme yang tinggi.

• Dimensi Kepemimpinan Transformasional


Selanjutnya, menurut Bass (1985;1998, dalam Tschannen-Moran, 2003) untuk dapat
menghasilkan produktivitas, kepemimpinan transformasional telah didefinisikan sebagai
“Fours I’s” individualized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation,
dan individualized consideration. Adapun dimensi-dimensi kepemimpinan
transformasional, sebagai berikut:
• “Individualized influence melalui model-model aturan bagi pengikut, yang mana
pengikut mengidentifikasi dan ingin melakukan Melebihi model tersebut.
Pemimpin-pemimpin menunjukkan standar tinggi dari tingkah laku moral dan
etika, serta menggunakan kemampuan untuk menggerakkan individu maupun
kelompok terhadap pencapaian misi mereka dan bukan untuk nilai perorangan.
• Inspirational motivation, pemimpin memberikan arti dan tantangan bagi
pengikut dengan maksud menaikkan semangat dan harapan, menyebarkan visi,
komitmen pada tujuan dan dukungan tim. Kepemimpinan transformasional
secara jelas mengkomunikasikan harapan-harapan, yang diinginkan pengikut
tercapai”. (Bass dan Avolio, 1994, dalam Tschannen-Moran, 2003).
• “Dalam memperkuat intellectual stimulation, pemimpin transformasional
menciptakan ransangan dan berpikir inovatif bagi pengikut melalui asumsi-asumsi
pertanyaan, merancang kembali masalah, menggunakan pendekatan pada situasi
lampau melalui cara yang baru.
• Untuk individualized consideration melalui pemberian bantuan sebagai
pemimpin, memberikan pelayanan sebagai mentor, memeriksa kebutuhan individu
untuk perkembangan dan peningkatan keberhasilan”. (Avolio, 1994, dalam
Tschannen-Moran, 2003)

• Kondisi yang dianggap pas dalam menerapkan KepemimpinanTransaksional


a. Eksternal
• Struktur lingkungan luar (ada tekanan terhadap situasi, ketidakpuasan
masyarakat )
• Kondisi perubahan (berubah cepat, bergejolak, ketidakpastian)
• Kondisi pasar (sering terjadi perubahan dan tak stabil)
• Pola hubungan kepemimpinan (pemimpin sebagai orang tua yangmembimbing ke
pencapaian tujuan, hubungan emosional dengananggota kental dan dekat)

b. Internal
• Struktur Organisasi (organik, prosedur adaptif, otoritas tidak jelas,desentralisasi)
• Teknologi Organisasi (teknologi batch/satu kali pengerjaan)
• Sumber kekuasan & pola hubungan anggota organisasi (sumberkekuasaan
penguasaan informasi, hubungan informal)
• Tipe kelompok kerja (kerja tim-variatif, sifat pekerjaan umumnyayang memerlukan
kreativitas tinggi, craft:keahlian, heuristic:tidakterstruktur, manajemen atas dan
menengah)
BAB III
PEMBAHASAN ANALISIS GAYA PEMBUATAN KEPUTUSAN
DAN CONTOH KASUS

A. ANALISIS GAYA TRANSAKSIONAL

• Anlisis Gaya Pembuat Keputusan pada Kepemimpinan Transaksional.


Gaya Kepemimpinan Transaksional dalam pembuatan keputusan dilakukan secara
otoritas karena pemimpin lebih menentukan gaya apa yang dikerjakan oleh pegawai
agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri, yaitu untuk mendapatkan imbalan
yang sebanyak-banyaknya. Dengan memberikan imbalan kepada pegawai yang
memiliki kinerja baik, maka pegawai akan termotivasi untuk terus meningkatkan kinerja
mereka.
Gaya kepemimpinan transaksional ini lebih menekankan kepada individu daripada
kepentingan organisasi. Karena asumsi dengan mementingkan kepentingan individu,
dalam hal ini para pegawainya, maka akan berdampak baik bagi organisasinya. Adapun
bentuk penghargaan bagi pegawai yang mempunyai kinerja bagus akan diberikan
imbalan, sedangkan bagi individu yang kinerjanya kurang bagus maka dia akan
diberikan hukuman.

• Kelebihan dan kekurangan


• Kelebihan
• Dapat memotivasi secara individu.
• Memingkatkan kinerja pagawai secara individu.
• Kekurangan
• Munculnya persaingan dalam individu.
• Illustrasi dan Contoh Kasus
Seorang walikota dari sebuah kota terkotor di dunia yang letaknya berada di salah
satu Negara Amerika Latin, berhasil mengubah negaranya menjadi negara terbersih di
dunia dengan melarang pembelian sayur kecuali dengan menukarnya dengan sampah.
Jadi masyarakat akan diberikan sayur yang merupakan salah satu makanan pokok
mereka hanya dengan mereka membawa sampah ketempat pembuangan yang telah
ditentukan pemerintah, disana masyarakat kemudian dapat menukar sampah tersebut
dengan sayur.

Analisis:
“Seorang walikota dalam mengatasi sampah, berinisiatif untuk dengan malarang
warganya untuk membeli sayur dengan uang, kecuali dengan menukarnya sampah”.
Dalam permasalahan ini, seorang Pemimpin menggunakan model atau gaya
kepemimpinan transaksional. Dimana dalam memotivasi individunya, Walikota
tersebut akan memberikan imbalan yaitu sayuran pada warganya.

B. GAYA TRANSFORMASIONAL
• Gaya Pembuatan Keputusan
Gaya kepemimpinan tranformasional dalam pengambilan keputusan lebih cenderung
diputuskan secara bersama, karena pemimpin disini mengkoordinasi dan memberi
arahan kepada kelompok yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mengapa kepemimpinan ini lebih cenderung
kedalam organisasinya ? karena kepemimpinan disini menggiring sumber daya manusia
yang dipimpin kearah pembinaan dan pengembangan organisasi, pengembangan visi
dan misi secara bersama. Kepemimpinan ini mendorong pengikutnya untuk lebih
menyadari pentingnya suatu hasil pekerjaan untuk lebih mendahulukan kepentingan
organisasi tersebut dari pada kepentingan individu.
• Ilustrasi dan Contoh Kasus.
Kepemimpinan ini sering muncul pada situasi-situasi yang monoton dan atau terpuruk
pada sebuah organisasi. Dimana organisasi menghadapi sebuah kondisi yang “luar
biasa”. Ilustrasi yang paling mudah dipahami menurut kami adalah saat seorang pelatih
tim sepak bola misalnya, yang akan berhadapan dengan tim yang selama ini dianggap
sebagai “raksasa” maka pelatih akan memberi motivasi dan sistem latihan baru untuk
meningkatkan kepercayaan diri dan kekuatan mental dari timnya. Adapun contoh
pemimpin transformasional sangatlah banyak dan yang paling tinggi di antara mereka
semua adalah Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.

Analisis :
Jadi dalam sebuah tim sepak bola, tidak lagi masalah pribadi namun menjadi masalah kelompok.
Sehingga dalam mencapai tujuan kelompok yaitu kemenangan dalam ajang sepak bola, maka
perlu motivasi untuk meningkatkan performa kelompok walaupun lawan yang dihadapi
merupakan lawan yang berbahaya. Dalam hal ini yang berperan sebagai pemimpin
Transformasional yaitu Pelatih Sepak Bola.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
• Kepemimpinan Transaksional dapat diartikan sebagai cara yang digunakan seorang
pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dengan menawarkan imbalan/akibat
terhadap setiap kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada organisasi.
• Kepemimpinan Transformasional adalah kepemimpinan yang membawa organisasi pada
sebuah tujuan baru yang lebih besar dan belum pernah dicapai sebelumnya dengan
memberikan kekuatan mental dan keyakinan kepada para anggota agar mereka bergerak
secara sungguh-sungguh menuju tujuan bersama tersebut dengan mengesampingkan
kepentingan/keadaan personalnya.
• Keduanya memiliki kesamaan dalam hal perlunya memberikan “sesuatu”kepada anggota
agar mereka bergerak sesuai tujuan organisasi, selain ituada juga tiga perbedaan antara
jenis kepemimpinan ini, yakni :
• Transaksional memberi imbalan berupa kebutuhan fisiologis bagipara anggotanya
sedangkan transformasional memberi inspirasidan motivasi untuk mendapatkan self
esteem/harga diri danaktualisasi diri.
• Dalam hal kepentingan yang didahulukan, kepemimpinantransaksional mementingkan
kepentingan pribadi anggota untukditukar dengan imbalan agar ia mau bekerja demi
kepentinganbersama sedangkan transformasional mementingkankepentingan bersama
dengan menjelaskan betapa pentingnya tersebut sehingga anggota rela mengesampingkan
kepentinganpribadinya.iii.Dalam hal situasi internal dan eksternal organisasi,
transaksional biasanya dipakai dalam situasi yang stabil dan dalam hal-halteknis yang
telah baku prosedurnya sedangkan Transformasionaldipakai dalam keadaan tak stabil dan
atau terpuruk serta dalamhal-hal yang bersifat strategis dan tak baku.
• Kepemimpinan transaksional lebih menekankan pada individu, sedangkan kepemimpinan
transformal lebih menekankan pada kepentingan oraganisasi dan mengesampingkan
kepentingan pribadi.

DAFTAR PUSTAKA
Innurma. (2013). Kepemimpinan transaksional dan transformasional. [Online].
Tersedia: http://innurma.blogspot.com/2013/01/kepemimpinan-
transaksional-dan.html [11 Nopember 2013].
Eka, Fadilla. (2013). Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional. [Online].
Tersedia http://fadillaweka.blogspot.com/2013/01/kepemimpinan-
transformasional-dan.html [11 Nopember 2013].

Anda mungkin juga menyukai