T.A 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
didasari prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi
yang menjadi esensi dari kegiatan ini. Seperti yang dikemukakan National
Joint Practice Commision (1977) yang dikutip Siegler dan Whitney (2000)
bahwa tidak ada definisi yang mampu menjelaskan sekian ragam variasi dan
respek baik setuju atau ketidaksetujuan yang dicapai dalam interaksi tersebut.
1
menghasilkan outcome yang lebih baik bagi pasien dalam mecapai upaya
bersama untuk merawat pasien. Kadangkala itu terjadi dalam hubungan yang
Bekerja bersama dalam kesetaraan adalah esensi dasar dari kolaborasi yang
kita gunakan untuk menggambarkan hubungan perawat dan tim medis lainnya.
kemungkinan dapat terwujud jika individu yang terlibat merasa dihargai serta
terlibat secara fisik dan intelektual saat memberikan bantuan kepada pasien.
perawat klinik bekerja dengan tim medis lainnya untuk memberikan pelayanan
yang holistik kepada pasien sehingga kualitas perawatan dan kepuasan pasien
akan meningkat, serta adanya efisiensi biaya perawatan. Perawat dan tim
berbagi nilai-nilai dan pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang
2
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
dari :
1. Definisi Kolaborasi
2. Tujuan Kolaborasi
3. Manfaat Kolaborasi
4. Karakteristik Kolaborasi
8. Kriteria Kolaborasi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
perawat klinik bekerja dengan dokter dan tim medis lainnya untuk memberikan
4
profesional untuk masalah-masalah dalam team dari pada menyalahkan
B. Tujuan
klien. Agar hubungan kolaborasi dapat optimal, semua anggota profesi harus
dan pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang berkonstribusi terhadap
Tim satu disiplin ilmu meliputi : tim perawat, tim dokter, tim
sekelompok professional yang mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan
berbeda keahlian. Tim akan berfungsi baik, jika terjadi adanya konstribusi dari
jawab dan saling menghargai sesama anggota tim. Perawat sebagai anggota
membawa perspektif yang unik dalam tim inter disiplin. Perawat memfasilitasi
5
mendiagnosis, mengobati dan mencegah penyakit. Pada situasi ini dokter
Mereka sering berkonsultasi dengan anggota tim lain sebagai membuat relevan
pemberian pengobatan. Tim multi disiplin meliputi: tim operasi, tim infeksi
C. Manfaat kolaborasi
profesional.
D. Karakteristik Kolaborasi
6
6. Implementasi solusi dibagi kepada beberapa partisipan yang terlibat.
1. Komunikasi
tim.
non verbal serta dapat dilihat dan dirasakan dalam penerapannya sehari-hari.
harga diri, kepercayaan diri, emosi, lingkungan serta waktu, feed back juga
4. Pengambilan keputusan
anggota tim.
5. Manajemen konflik
7
harapan, mengidentifikasi kompetensi, mengidentifikasi tumpang tindih
profesional yang mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum, dan berbeda
keahlian. Tim akan berfungsi baik jika terjadi adanya kontribusi dari anggota
meliputi pasien, perawat, dokter, fisioterapis, pekerja sosial, ahli gizi, manager,
dan apoteker. Oleh karena itu, tim kolaborasi hendaknya memiliki komunikasi
yang efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai antar sesama anggota
tim.
hanya dapat dicapai jika pasien sebagai pusat anggota tim. Perawat sebagai
8
berkonsultasi dengan anggota tim lainnya sebagaimana membuat referal
pemberian pengobatan.
keluarga merupakan orang terdekat dari pasien atau individu yang memiliki
diantaranya:
1. Kerjasama
suatu keputusan yang diperoleh dari hasil konsensus dan harus terlibat
dalam pelaksanaannya.
2. Komunikasi
9
relevan untuk membuat keputusan klinis. Otonomi mencakup kemandirian
3. Koordinasi
4. Kepercayaan
Tanpa rasa pecaya, kerjasama tidak akan ada, asertif menjadi ancaman,
H. Kriteria Kolaborasi
10
kondisi klien demi mencapai tujuan (Hoffart & Wood, 1996; Wlls, Jonson &
Sayler, 1998).
a. Tim Perawat
b. Tim dokter
c. Tim administrasi
a. Tim operasi
penting untuk memperbaiki. Agar perawat dapat berperan secara optimal dalam
yang berpusat pada kebutuhan kesehatan klien, bukan pada kelompok pemberi
11
anggota terhadap nilai-nilai profesional. Menurut Baggs dan Schmitt, 1988.
dan tanggung jawab, melakukan kerja sama dan koordinasi dengan komunikasi
terbuka.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
klien. Agar hubungan kolaborasi dapat optimal, semua anggota profesi harus
B. Saran
jika tidak ada kolaborasi antara perawat dan tim medis yang lain maka perawat
dengan baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
14