OLEH :
KELOMPOK 3
1. FITRIYANI LUNETO, S.Kep
2. FIKRAN HAIKAL HAMID, S.Kep
3. HAFRIYANA AHMAD, S.Kep
4. FUJI ASTUTI DUKALANG, S.Kep
5. BAMBANG F. KAMARU, S.Kep
6. HENDRA, S.Kep
7. PRATIWI USMAN, S.Kep
8. EVELINE ADIPATI, S.Kep
9. ZULAN NURAIN ISHAK, S.Kep
10. INDA APRIANA D. K. ABDURRAHMAN, S.Kep
11. VINKI SEPTIANINGSIH PASUMA, S.Kep
12. FITRIYA ANDRIYANI PUHI, S.Kep
13. SEPTIAN DWI P. LAMATO, S.Kep
14. NADYA TIARA LARASATI, S.Kep
2021
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PENYULUHAN KESEHATAN
“ REMATIK “
5 Menit Penutup
Memperhatikan
1. Kontrak selanjutnya Menjawab salam
2. Salam penutup
E. Kriteria Evaluasi
Struktur :
Seluruh peserta (lansia) hadir mengikuti penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Kantor Desa Huntu Barat
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
Proses : lansia mengikuti ceramah, mendemonstrasikan latihan rentang
gerak dan bertanya.
Akhir :
1. Menyebutkan pengertian rematik (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara lengkap (20%)
- Dapat menyebutkan pengertian secara tidak lengkap (10%)
- Tidak dapat mengulang kembali pengertian rematik (0%)
2. Menyebutkan penyebab Rematik ( 20% )
- Dapat menyebutkan 2 penyebab penyakit rematik ( 20 % ).
- Menyebutkan 1 penyebab rematik ( 10 % )
- Tidak mampu menyebutkan penyebab rematik ( 0 )
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit Rematik ( 20 % )
- Dapat menyebutkan 4 tanda dan gejala penyakit rematik ( 20 % ).
- Menyebutkan 2 tanda dan gejala rematik ( 10 % )
- Tidak mampu menyebutkan tanda dan gejala rematik ( 0 )
4. Cara pencegahan rematik ( 20 % )
- Menyebutkan 3 cara pencegahan rematik ( 20 % )
- Menyebutkan 1-2 cara pencegahan rematik ( 10 % )
- Tidak bisa menyebutkan cara pencegahan rematik ( 0 ).
5. Cara perawatan rematik ( 20 % )
- Menyebutkan 3 cara perawatan penyakit rematik ( 20 % )
- Menyebutkan 1 atau 2 cara perawatan penyakit rematik ( 10 % )
- Tidak bisa menyebutkan cara perawatan penyakit rematik ( 0 ).
Kriteria Evaluasi
80 % : Penyuluhan berhasil
70 – 80 % : Mengulang hal – hal penting yang kurang dipahami
60 % : Penyuluhan tidak berhasil
F. Media
Flip Chart
Leaflet
G. Metoda
Ceramah
tanya jawab
Diskusi
Demonstrasi
H. Penanggung Jawab Kegiatan
Hendra, S.Kep
Vinki Septianingsih Pasuma, S.Kep
Nadya Tiara Larasati, S.Kep
Zulan Nurain Ishak, S.Kep
Materi Penyuluhan :
PERAWATAN PENYAKIT REUMATIK
A. PENGERTIAN
C. MANIFESTASI KLINIK
Ada beberapa gambaran / manifestasi klinik yang lazim ditemukan pada
penderita Reumatik. Gambaran klinik ini tidak harus muncul sekaligus pada
saat yang bersamaan oleh karena penyakit ini memiliki gambaran klinik yang
sangat bervariasi.
a. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, kurang nafsu makan, berat
badan menurun dan demam. Terkadang kelelahan dapat demikian
hebatnya.
b. Poliartritis simetris (peradangan sendi pada sisi kiri dan kanan) terutama
pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi di tangan, namun biasanya tidak
melibatkan sendi-sendi antara jari-jari tangan dan kaki. Hampir semua
sendi diartrodial (sendi yang dapat digerakan dengan bebas) dapat
terserang.
c. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam, dapat bersifat umum tetapi
terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan
sendi pada osteoartritis (peradangan tulang dan sendi), yang biasanya
hanya berlangsung selama beberapa menit dan selama kurang dari 1 jam.
d. Artritis erosif merupakan merupakan ciri khas penyakit ini pada
gambaran radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan
pengikisan ditepi tulang
e. Deformitas : kerusakan dari struktur penunjang sendi dengan perjalanan
penyakit. Pergeseran ulnar atau deviasi jari, pergeseran sendi pada tulang
telapak
tangan dan jari, deformitas boutonniere dan leher angsa adalah beberapa
deformitas tangan yang sering dijumpai pada penderita. . Pada kaki
terdapat tonjolan kaput metatarsal yang timbul sekunder dari subluksasi
metatarsal. Sendi-sendi yang besar juga dapat terserang dan mengalami
pengurangan kemampuan bergerak terutama dalam melakukan gerakan
ekstensi.
f. Nodula-nodula reumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada
sekitar sepertiga orang dewasa penderita rematik. Lokasi yang paling
sering dari deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku) atau di
sepanjang permukaan ekstensor dari lengan, walaupun demikian tonjolan)
ini dapat juga timbul pada tempat-tempat lainnya. Adanya nodula-nodula
ini biasanya merupakan petunjuk suatu penyakit yang aktif dan lebih
berat.
g. Manifestasi ekstra-artikular (diluar sendi): reumatik juga dapat
menyerang organ-organ lain diluar sendi. Jantung (perikarditis), paru-paru
(pleuritis), mata dan pembuluh darah dapat rusak.
D. PENATALAKSANAAN / PERAWATAN
Tujuan utama dari program penatalaksanaan/ perawatan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk menghilangkan nyeri dan peradangan
2. Untuk mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal dari
penderita
3. Untuk mencegah dan atau memperbaiki deformitas yang terjadi pada sendi
Ada sejumlah cara penatalaksanaan yang sengaja dirancang untuk
mencapai tujuan- tujuan tersebut di atas, yaitu :
a. Pendidikan
Langkah pertama dari program penatalaksanaan ini adalah
memberikan pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada
penderita, keluarganya dan siapa saja yang berhubungan dengan
penderita. Pendidikan yang diberikan meliputi pengertian,
patofisiologi (perjalanan penyakit), penyebab dan perkiraan
perjalanan (prognosis) penyakit ini, semua komponen program
penatalaksanaan termasuk regimen obat yang kompleks, sumber-
sumber bantuan untuk mengatasi penyakit ini dan metode efektif
tentang penatalaksanaan yang diberikan oleh tim kesehatan. Proses
pendidikan ini harus dilakukan secara terus-menerus.
b. Istirahat
Merupakan hal penting karena reumatik biasanya disertai rasa lelah
yang hebat. Walaupun rasa lelah tersebut dapat saja timbul setiap hari,
tetapi ada masa dimana penderita merasa lebih baik atau lebih berat.
Penderita harus membagi waktu seharinya menjadi beberapa kali
waktu beraktivitas yang diikuti oleh masa istirahat.
c.Latihan Fisik dan Termoterapi
Latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi
sendi. Latihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi
yang sakit, sedikitnya dua kali sehari. Obat untuk menghilangkan nyeri
perlu diberikan sebelum memulai latihan. Kompres panas pada sendi
yang sakit dan bengkak mungkin dapat mengurangi nyeri. Mandi
parafin dengan suhu yang bisa diatur serta mandi dengan suhu panas
dan dingin dapat dilakukan di rumah. Latihan dan termoterapi ini
paling baik diatur oleh pekerja kesehatan yang sudah mendapatkan
latihan khusus, seperti ahli terapi fisik atau terapi kerja. Latihan yang
berlebihan dapat merusak struktur penunjang sendi yang memang
sudah lemah oleh adanya penyakit.
Adapun latihan fisik (rentang gerak sendi) sebagai berikut:
a. Bagian Kepala :
b. Bagian Leher
c. Bagian Punggung
d. Bahu :
e. Bokong / Panggul
d. Diet/ Gizi
Penderita Reumatik tidak memerlukan diet khusus. Ada sejumlah
cara pemberian diet dengan variasi yang bermacam-macam, tetapi
kesemuanya belum terbukti kebenarannya. Prinsip umum untuk
memperoleh diet seimbang adalah penting.
e. Obat-obatan
Pemberian obat adalah bagian yang penting dari seluruh program
penatalaksanaan penyakit reumatik. Obat-obatan yang dipakai untuk
mengurangi nyeri, meredakan peradangan dan untuk mencoba
mengubah perjalanan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Febriana (2015). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Rheumatoid
Arthritis Ankle Billateral Di RSUD Saras Husada Purworejo.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Medicastore.com. (2007) Osteoatritis diakses pada 20 Januari 2021.
http://medicastore.com/penyakit/17/Osteoatritis.html