Oleh
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DEFINISI :
Hiperemesis Grafidarum adalah mual muntah yang berlebihan (>10 kali/
hari) sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan
dapat membahayakan hidup ibu hamil. (Arief. B., 2009)
ETIOLOGI :
Manuaba (2008), faktor-faktor penyebab hiperimisis gravidarium yang
ditemukan antara lain :
1. Faktor predisposisi, sering terjadi pada primigravida, mola
hidatidosa, diabetes dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar
HCG. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan
ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang
peranan karena kedua keadaan tersebut hormon khorionik
gonadrotopin dibentuk berlebihan.
2. Faktor organik, masuknya vili khorialis dalam siklus marternal dan
perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari
ibu.
3. Faktor alergi, sebagai salah satu respon dari jaringan.
4. Faktor psikologis, faktor ini memegang peranan penting pada
hiperemisis gravidarum walaupun hubungannya dengan terjadinya
hiperemisis gravidarum belum diketahui secara pasti.
PATOFISIOLOGI
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Kolaborasi :
6. Kolaborasi pemberian diuretic, jika perlu
Manajemen Muntah :
Observasi :
1. Identifikasi karakteristik muntah
2. Periksa volume muntah
3. Identifikasi factor penyebab muntah
4. Monitor keseimbangan cairan dan
elektrolit
Terapeutik
5. kontrol faktor lingkungan penyebab
muntah
6. kurangi atau hilangkan factor penyebab
muntah
7. berikan dukungan fisik saat muntah
8. berikan kenyamanan selama muntah
Edukasi
9. Anjurkan untuk membawa kantong
plastic
10. Anjurkan untuk memperbanyak istirahat
Kolaborasi
11. Kolaborasi pemberian antimietik, jika
perlu
3. Intoleransi Aktivitas (D.0056) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Energi
Kategori :Fisiologis
selama 3 x 24jam, diharapkan masalah Observasi
Subkategori : Aktivitas/istirahat
Definisi : Ketidakcukupan energi keperawatan tentang intoleransi aktivitas 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
untuk melakukan aktivitas sehari-
dapat teratasi dengan kriteria hasil: mengakibatkan kelelahan
hari.
Toleransi aktivitas : 2. Monitor kelelahan fisik atau emosional
1. Kemudahan dalam melakukan Terapeutik
aktivitas sehari-hari. 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus
4. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau
aktif
5. Berikan aktivitas distraksi yang menenagkan
Edukasi
6. Anjurkan tirah baring
7. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
8. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang
9. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
KASUS PNC
Ny. N usia 26 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan terasa nyeri dan
berat pada payudara memerah sebelah kanan sejak 3 hari yang lalu, serta
merasa panas jika diraba pada payudara yang bengkak, dan ibu merasa cemas
dengan keadaan payudara yang mulai membesar sebelah kanan. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD: 120/70 mmHg, SB: 370C, Nadi: 88 x/m, RR: 20 x/m.
MASTITIS
DEFINISI
Mastitis adalah infeksi peradangan pada mammae, terutama pada primipara
yang biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus. Infeksi ini terjadi
melalui luka pada putting susu, tetapi juga melalui peredarana darah
(Prawirohadjo, 2001)
ETIOLOGI
Mastitis disebabkan oleh statis ASI dalam duktus dan berlanjut karena infeksi
bakteri. Menurut Mansyur dan Dahlan (2014), mastitis disebabkan oleh
beberapa hal antara lain :
Payudara bengkakyang tidak disusui secara adekuat, akhirnya menjadi mastitis.
Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadinya infeksi pada
payudara.
Breast Holder (Bra) yang terlalu ketat.
Diet yang jelek (kurang nutrisi) dan kurang istirahat akan mudah terkena
infeksi.
PATOFISOLOGI MASTITIS
Lubang Duktus
Laktiferus Lebih
Terbuka
Reaksi Imun
Dx. ANSIETAS Penekanan reseptor nyeri