Anda di halaman 1dari 35

Dosen Pembimbing : Dr. Agus Budiman, M.Pd., M.T.

Nama Peserta PPG : Angger Reda Tama


No. Peserta PPG : 19030342710837
Penugasan : Revisi Bahan Ajar KD Pengetahuan dan Keterampilan
Sekolah Asal : SMK YPT 1 Purbalingga

GABUNGAN BAHAN AJAR KD


PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Disusun oleh Angger Reda Tama

DAFTAR ISI TUGAS


Halaman
A. Modul KD Pengetahuan......................................... 1
B. Modul KD Keterampilan....................................... 19

A. Perbaikan bahan ajar KD Pengetahuan B. Perbaikan bahan ajar KD Keterampilan


mengacu pada feedback Tugas 2.1 Bahan mengacu pada feedback Tugas 2.2 Bahan
Ajar. Ajar.
1. Relevan dan mengacu pada kompetensi yang 1. Relevan dan mengacu pada kompetensi yang
harus dicapai peserta didik: Baik harus dicapai peserta didik: Sangat Baik
Criterion Feedback Criterion Feedback
Relevan dan mengacu KD. Relevan dan mengacu pada KD
2. Kecukupan cakupan/keluasan materi yang keterampilan
disajikan: Baik. 2. Kecukupan cakupan/keluasan materi yang
Criterion Feedback disajikan: Sangat Baik
Cakupan luas. Criterion Feedback
3. Disajikan secara sistematis dan kontekstual: materi cukup luas
Baik 3. Disajikan secara sistematis dan kontekstual:
Criterion Feedback Baik.
Sistematis dan kontekstual. Criterion Feedback
4. Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta Sistematika dan kontekstual
didik: Baik 4. Sesuai dengan tingkat perkembangan
Criterion Feedback peserta didik: Baik.
Sesuai. Criterion Feedback
5. Menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang Sesuai dengn perkembangan
baik dan benar. 5. Menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang
Criterion Feedback baik dan benar: Baik
Baik dan benar. Criterion Feedback
6. Menggunakan pilihan kata (diksi) yang tepat: Bahasa indonesia yang baik
Baik 6. Menggunakan pilihan kata (diksi) yang
Criterion Feedback tepat: Baik
Diksi tepat. Criterion Feedback
7. Isi/koIsi/konten kontekstual nten Diksi yang tepat
kontekstual: Baik 7. Isi/koIsi/konten kontekstual nten
Criterion Feedback kontekstual; Baik
Kontekstual. Criterion Feedback
Konten dan kontekstual
Dosen Pembimbing : Dr. Agus Budiman, M.Pd., M.T.
Nama Peserta PPG : Angger Reda Tama
No. Peserta PPG : 19030342710837
Penugasan : Revisi Bahan Ajar KD Pengetahuan
Sekolah Asal : SMK YPT 1 Purbalingga

MODUL MATERI UNIT KOPLING


Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Disusun oleh Angger Reda Tama

Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan cara perawatan kopling.
3.15 Mendiagnosis kerusakan Kopling.

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menunjukkan jenis-jenis kopling. Setelah itu peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan pengertian tersebut.
2. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi komponen sistem kopling dengan baik dan
benar.
3. Peserta didik dapat menginterprestasikan cara kerja sistem kopling. Setelah itu
diharapkan peserta didik mampu menyimpulkan cara kerja sistem kopling dengan
baik dan benar.
4. Peserta didik dapat menjelaskan urutan cara perawatan unit kopling sesuai manual
book.
5. Peserta didik dapat menjelaskan prosedur perbaikan sistem kopling sesuai SOP
(Standard Operation Procedurs).
6. Peserta didik dapat memahami K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam
menerapkan cara perawatan sistem kopling.
7. Peserta didik mampu memahami diagnosis penyebab kerusakan yang ada pada
manual book. Setelah itu diharapkan peserta didik dapat mendiagnosis penyebab
kerusakan pada sistem kopling.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 1


Daftar Isi

Daftar Isi ...................................................................................................................... 2


Menerapkan Cara Perawatan dan Diagnosis Unit Kopling ........................................ 3
A. Deskripsi.............................................................................................................. 3
B. Dasar Teori .......................................................................................................... 3
a. Pengertian Pemindah Tenaga (Powertrain) .................................................... 3
b. Pengertian dan Fungsi Kopling (Clutch)......................................................... 3
c. Letak Kopling (Clutch) ................................................................................... 4
d. Jenis-jenis Kopling Secara Umum .................................................................. 4
e. Komponen-komponen Kopling Plat Gesek ..................................................... 7
f.Cara Kerja Kopling ........................................................................................... 9
g. Jenis-jenis Sistem Pengoperasian Kopling.................................................... 10
C. Pemeliharaan Unit Kopling ..................................................................................... 12
D. Diagnosis Gejala Kerusakan kopling. ..................................................................... 16
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 18

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 2


Menerapkan Cara Perawatan dan Diagnosis Unit Kopling

A. Deskripsi
Pada pembahasan KD 3.1 Menerapkan cara perawatan kopling ini akan
dijelaskan tentang fungsi dan cara kerja kopling, komponen unit kopling, hingga
pemeriksaan kerusakan komponen kopling. Hasil pembelajaran pada kompetensi dasar
ini diharapkan siswa akan dapat:

1) memahami pengertian “kopling” (Clutch) dan letak kopling pada kendaraan,


2) menyebutkan peranan dan fungsi kopling pada suatu kendaraan,
3) memahami cara kerja komponen pengoperasian kopling,
4) mengidentifiikasi komponen-komponen utama dari kopling dan komponen
pengoperasiannya,
5) menjelaskan urutan proses pemeliharaan unit kopling dan komponen-komponen
sistem pengoperasiannya,
6) menerangkan/melakukan sistem perawatan berkala,
7) memahami K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam menerapkan cara
perawatan sistem kopling, dan
8) mampu mendiagnosis penyebab kerusakan yang ada pada manual book. Setelah itu
diharapkan peserta didik dapat mendiagnosis penyebab kerusakan pada sistem
kopling.

B. Dasar Teori
a. Pengertian Pemindah Tenaga (Powertrain)
Pemindah tenaga (powertrain) pada kendaraan merupakan kumpulan unit
yang berfungsi memindahkan putaran dan tenaga dari mesin (engine) menuju ke
roda penggerak (wheel drive). Urutan pemindah tenaga meliputi mesin, kopling,
transmisi, poros propeler jika ada, diferensial, poros roda penggerak, roda.

b. Pengertian dan Fungsi Kopling (Clutch)


Kopling adalah salah satu unit pemindah tenaga yang berfungsi memutus
dan menghubungkan putaran dan tenaga dari mesin menuju transmisi dengan
cepat dan sempurna. Kopling memiliki peranan penting pada unit pemindah
tenaga, karena jika kopling tidak memutuskan putaran dan tenaga dari mesin maka
transmisi tidak dapat melakukan perpindahan roda gigi kecepatan.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 3


c. Letak Kopling (Clutch)
Kopling pada kendaraan terletak di antara mesin dan transmisi. Letak unit
kopling pada kendaraan secara skema dapat dilihat pada Gambar 1. berikut ini.

Gambar 1. Letak Kopling (Clutch) pada kendaraan

Urutan pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (engine) ke sistem


pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (clutch) diteruskan ke transmisi ke
poros propeler, poros roda (axle shaft), diferensial, kemudian ke roda.

d. Jenis-jenis Kopling Secara Umum


Jenis-jenis yang digunakan pada kendaraan secara umum sebagai berikut.
1. Kopling Gesek
Kopling gesek merupakan suatu jenis kopling yang menggunakan gaya gesek
untuk mencapai fungsi kerjanya dalam memutus dan menghubungkan putaran
dan daya. Jenis kopling ini dibagi menjadi dua yaitu:
a) Kopling Gesek Plat Tunggal yaitu suatu jenis kopling gesek yang hanya
menggunakan satu plat gesek saja. Kopling ini lingkungan kerjanya
tidak boleh terkena pelumas sehingga termasuk kopling kering (dry
clutch). Contoh kopling pada mobil dengan transmisi manual.

Gambar 2. Kopling Gesek Plat Tunggal

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 4


b) Kopling Gesek Plat Ganda yaitu suatu jenis kopling gesek yang hanya
menggunakan dua atau lebih plat gesek. Lingkungan kerjanya harus
terendam oli sehingga termasuk kopling basah (wet clucth).Contoh
kopling pada sepeda motor dengan transmisi manual.

Gambar 3. Kopling Gesek Plat Ganda

b. Kopling Hidrolik (Hydraulic Clucth)


Kopling hidrolik merupakan suatu jenis kopling yang menggunakan gaya
hidrolis untuk mencapai fungsi kerjanya dalam memutus dan menghubungkan
putaran dan daya. Contoh penggunaan kopling hidrolik digunakan untuk
kopling pada transmisi otomatis jenis planetary gear. Kopling hidrolik ini
sering disebut torque converter.

Gambar 4. Kopling Hidrolik (Torque Converter)

c. Kopling Magnet (Magnetic Clutch)


Kopling magnet merupakan suatu jenis kopling yang menggunakan gaya
elektomagnetik untuk mencapai fungsi kerjanya dalam memutus dan

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 5


menghubungkan putaran dan daya. Contoh penggunaan kopling
Magnetdigunakan pada pulley kompresor AC Mobil.

Gambar 5. Kopling Magnet (Magnetic Clutch)

d. Kopling Sentifugal (centrifugal clutch)


Kopling sentrifugal merupakan suatu jenis kopling yang menggunakan
gaya sentrifugal dan gaya gesek untuk mencapai fungsi kerjanya dalam
memutus dan menghubungkan putaran dan daya. Digunakan untuk kopling
sepeda motor manual dan juga Mobil dengan transmisi jenis CVT pada driven
pulley.

Gambar 6. Kopling Sentifugal


e. Kopling Satu Arah (One Way Clutch)
Kopling satu arah adalah suatu jenis kopling yang hanya meneruskan
putaran dan daya satu arah saja. Digunakan untuk kopling stater pada sepeda
motor ATV.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 6


Gambar 7. Kopling Satu Arah

e. Komponen-komponen Kopling Plat Gesek


Dari berbagai jenis-jenis kopling yang akan kita pelajari lebih lengkap adalah
koling gesek plat tunggal yang banyak digunakan pada mobil, truk, dan bus yang
menggunakan transmisi manual.

Gambar 8. Komponen-komponen Kopling Plat Gesek

Berikut ini merupakan komponen-komponen kopling gesek plat tunggal.


1. Garpu pembebas atau release fork berfungsi untuk menekan release
bearing dengan adanya gaya dari sistem pengoperasian kopling untuk
membebaskan hubungan antara mesin dan transmisi.
2. Bantalan pembebas atau release bearing atau juga sering disebut dengan
drag laher merupakan komponen pada sistem kopling yang berfungsi untuk
menekan pegas penekan pada clutch cover ketika pedal ditekan. Bagian
release bearing yang berhubungan dengan pegas penekan dapat berputar
bebas, sedangkan bagian release bearing yang berhubungan dengan release
fork tidak dapat berputar.

Release bearing harus diperiksa secara berkala, pemeriksaan yang dilakukan


pada release bearing meliputi keausan release bearing dan kekocakkan atau
putaran dari release bearing apakah lancar atau tidak.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 7


3. Cover clutch atau tutup kopling berfungsi sebagai tempat dudukan
komponen-komponen kopling. Pada umumnya terdapat dua tipe berdasarkan
pegas penekan yang digunakan, yaitu tipe pegas diafragma dan tipe pegas
coil. Cover clutch ini digunakan sebagai tutup kopling yang dipasangkan pada
fly wheel (roda gila) dengan sambungan baut.

Clutch cover ini sebagai dudukan dari pegas penekan, yang nantinya ketika
pegas penekan ini ditekan oleh release bearing maka pegas penekan akan
mengungkit plat penekan sehingga plat penekan tidak akan menekan plat
kopling atau dengan kata lain plat kopling menjadi bebas dan putaran dari
mesin tidak diteruskan ke transmisi.

Gambar 9. Komponen-komponen Clutch Cover


Berikut ini merupakan fungsi komponen-komponen clutch cover.
 Pressure plate atau plat penekan berfungsi untuk menekan plat kopling
untuk menghubungkan tenaga dari mesin ke transmisi.
 Diaphragm spring atau pegas diafragma berfungsi memberikan gaya
tekan kepada plat penekan saat pedal kopling tidak diinjak. Selain itu
juga berfungsi mengungkit plat penekan (pressure plate) ketika pedal
kopling diinjak.
 Strap berfungsi sebagai penahan plat penekan (pressure plate) dan
mengkaitkan dengan tutup kopling (clutch cover)
 Retracting spring berfungsi untuk mengikat pressure plate dengan strap
dan clutch cover.

4. Clutch disc atau piringan kopling berfungsi meneruskan putaran dan tenaga
dari fly wheel menuju ke input shaft pada transmisi.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 8


Gambar 10. Komponen-komponen Clutch Disc

Berikut ini merupakan komponen-komponen clutch disc.


 Clutch hub pada plat kopling merupakan bagian yang berhubungan
dengan input poros transmisi. Pada clutch hub ini terdapat alur splines
yang berfungsi untuk menghubungkan plat kopling dengan poros input
transmisi sehingga ketika plat kopling berputar maka poros input
transmisi juga ikut berputar.
 Facing atau kanvas kopling merupakan bidang yang berfungsi
memperbesar gaya gesek agar clutch disc terkunci dengan kuat dengan
fly wheel pada saat pedal kopling tidak diinjak.
 Rivet atau paku keling berfungsi mengkaitkan facing dengan cushion
plate dan juga mengkaitkan cushion plate dengan disc plate.
 Cushion plate pada plat kopling berfungsi tempat dudukan dari kanvas
kopling (facing).
 Torsion spring damper/torsional spring merupakan peredam pegas yang
berfungsi untuk meredam terjadinya kejutan saat kopling mulai
terhubung dan pada saat akselerasi maupun deselerasi. Adapun peredam
yang terbuat dari karet (rubber) yang disebut torsion dumper.
 Disc plate berfungsi sebagai rangka dudukan komponen-komponen
clutch disc.

f. Cara Kerja Kopling


1. Pada Saat Pedal Kopling Diinjak
Saat pedal kopling di injak maka release fork akan menekan release bearing
ke depan sekaligus menekan diafragma spring sehingga diafragma spring
akan mengungkit pressure plate. Dengan demikian disc clutch akan terbebas
sehingga putaran mesin tidak di teruskan ke poros input transmisi.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 9


Gambar 11. Cara Kerja Kopling

2. Pada Saat Pedal Kopling Dilepaskan


Saat kopling di lepas maka release fork kembali ke posisi semula dan release
bearing tidak menekan diafragma spring sehingga pressure plate kembali
menekan clutch disc dengan fly wheel sehingga daya dari mesin di teruskan
ke poros input transmisi.

g. Jenis-jenis Sistem Pengoperasian Kopling


Jenis-jenis sistem pengoperasian kopling yaitu: 1) sistem mekanik
kabel (cable mechanism), 2) sistem mekanik batang penghubung (linkage
mechanism), 3) sistem hidraulik (hydraulic system), dan 4) sistem pneumatik-
hidrolik (pneumatic-hydarulic/servo hydraulic).

1) Sistem mekanik kabel (cable mechanism) merupakan suatu sistem


pengoperasian yang menggunakan kabel baja sebagai media penerus
gaya tekan dari pedal kopling. Kelebihan sistem ini meliputi lebih
fleksibel sehingga penempatannya tidak memakan banyak ruang dan
daya pijaknya lebih ringan dibandingkan tipe linkage. Namun serat
kabelnya dapat putus.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 10


Gambar 12. Cable Mechanism

2) Sistem mekanik batang penghubung (linkage mechanism merupakan


suatu sistem pengoperasian yang menggunakan konstruksi batang
penghubung sebagai media penerus gaya tekan dari pedal kopling.
Kelebihan sistem ini lebih awet dibandingkan sistem pengoperasian
lainnya. Namun sistem ini memakan ruang.

Gambar 13. Linkage Mechanism

3) Sistem hidrolik (hydraulic system) merupakan suatu sistem


pengoperasian yang menggunakan sistem hidrolik sebagai media penerus
gaya tekan dari pedal kopling. Kelebihan sistem ini gaya pijakan pedal
kopling lebih ringan dibandingkan mekanik kabel dan batang
penghubung. Namun sistem ini perawatannya lebih sulit dan rentan
terjadi kebocoran pada seal piston.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 11


Gambar 14. Hydraulic System

4) Sistem pneumatik-hidrolik (pneumatic-hydraulic system) merupakan


suatu sistem pengoperasian yang menggunakan sistem hidrolik dan
penumatik sebagai media penerus gaya tekan dari pedal kopling.
Kelebihan sistem ini yaitu jangkauan lebih jauh dan gaya pijakan pedal
kopling lebih ringan dibandingkan mekanik kabel dan batang
penghubung. Namun sistem ini perawatannya lebih sulit dan rentan
terjadi kebocoran. Pada umumnya digunakan pada bus long chassis
karena jarak pengemudi dengan mesin dan pemindah tenaga yang jauh
terletak dibelakang.

Gambar 15. Pneumatic-Hydraulic System

C. Pemeliharaan Unit Kopling


Pemeliharaan atau sering disebut dengan maintenace bertujuan untuk
menjaga kinerja suatu komponen kendaraan tetap baik, dan mencegah atau
menghindari terjadinya kerusakan pada komponen tersebut. Hal ini tentunya juga
diperlukan terhadap unit kopling dan komponen pengoperasiannya. Hal ini

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 12


mengingat fungsi dari unit kopling dan komponen pengoperasiannya sangat
penting bagi lajunya kendaraan bermotor, dan terjadinya kerusakan pada sistem
ini akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan secara menyeluruh.

1) Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling sistem mekanis.


Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalah menyetel
kebebasan pedal kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai mulai
menekan. Fungsi kebebasan kopling ini dimaksudkan agar saat pedal kopling
dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya bantalan tekan tidak
menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin. Sehingga akan
mengurangi kerja bantalan tekan dan mengurangi kemungkinan terjadinya
gesekan. Setiap kendaraan berbeda-beda, maka sebaiknya berapa besarnya
kebebasan pedal kopling dilihat pada buku manualnya.

Gambar 16. Perawatan dan Penyetelan Mekanisme Kopling

Perawatan dan penyetelan yang perlu dilakukan terhadap unit kopling


sistem mekanik adalah memberi pelumasan dan melakukan penyetelan.

Pada bagian kait perlu dilumasan menggunakan greeze, untuk


menghindarkan keausan pada ujung-ujung kabel kopling. Pada bagian-bagian
yang ditujunjuk pada gambar tersebut terjadi penggeseran dengan
pembebanan, sehingga kemungkinan terjadi keausan cukup tinggi.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 13


Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal
kopling. Untuk berapa besar kebebasan pedal kopling, sangat bervariasi antar
merk kendaraan. Oleh karena itu, perlu melihat spesifikasi kendaraan yang
akan distel, dalam buku manual.

Cara penyetelannya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai


berikut:

a). Siapkan alat yang diperlukan


b). Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.
c). Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.
d). Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabel kopling.
e). Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil. Atau keraskan
mur penyetel bila jarak kebebasan lebih besar dari spesifikasi.
f). Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai
dengan spesifikasi.
g). Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum baik,
ulangi langkah 5, 2 dan 3, hingga diperoleh hasil yang baik.
h). Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.

2) Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling sistem hidrolis.


Unit kopling dan komponen operasional dengan sistem hidrolis
pemeliharaannya agak lebih rumit dibandingkan yang sistem mekanik.
Namun demikian masih tergolong sederhana dan mudah.

Dalam melakukan pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi minyak


hidrolis baik kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas terkait dengan berapa
lama minyak tersebut telah digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer
perjalanannya atau dapat juga dilihat dari warna minyak hidrolis. Bila sudah
berwarna gelap, berarti minyak sudah waktunya diganti. Ini merupakan salah
satu unsur pemeliharaan berkala. Bila sudah pada waktu pengantian, maka
minyak perlu diganti dengan yang baru.

Prosedur penggantian minyak hidrolis koplingadalah sebagai berikut:

a). Siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolis yang baru, kunci
bleeding, slang elastis kecil, dan penampung minyak hidrolis.
b). Kendorkan baut bleeder
c). Pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung
minyak hidrolis.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 14


d). Tekan pedal kopling beberapa kali sampai dengan minyak yang
direservoir habis.
e). Tuangkan minyak hidrolis yang baru.
f). Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa
elastis keluar minyak yang baru. Jaga minyak yang direservoir agar tidak
kehabisan.
g). Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyak yang baru,
pedal kopling pertahankan pada posisi tertekan.
h). Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.
i). Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bila ringan tidak
menggerakan tuas pembebas kopling, berarti sistem kemasukan udara.
j). Maka lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampai udara
keluar dari sistem.
k). Ulangi langkah 9). Hingga diperoleh penekanan yang baik.
l). Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum, dan
pasang tutup reservoir.
m). Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan.

Selanjutnya proses penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis,


dengan langkah sebagai berikut:

a). Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan


b). Menyetel kebebasan pedal kopling, seperti terlihat pada gambar 25
berikut ini.

Gambar 17. Penyetel Pedal kopling sistem hidrolis.

a. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.


b. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
c. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
d. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod master silinder.
e. Penyetelan kebebasan bantalan tekan, seperti terlihat pada gambar
berikut ini.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 15


Gambar 18. menyetel kebebasan bantalan tekan

a. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel


b. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
c. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
d. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.

D. Diagnosis Gejala Kerusakan kopling.


Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada
rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly)

a). Kopling selip


b). Bergetar
c). Gerakan kendaraan yang mengejut
d). Suara berisik yang tidak lazim
e). Tidak ada gerakan
Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab, dan proses
perawatan atau perbaikannya. Hasil analisis seperti terlihat pada tabel berikut
ini.

Tabel 1.1 Diagnosis Unit Kopling

Gejala-gejala Penyebab Perawatan Perbaikan

1. Kopling Slip * Gerak bebas pedal Stel kebebasan


kopling berlebihan pedal kopling

* Terdapat oli pada Bongkar &


permuka-an disc bersihkan

* Permukaan Disc Bongkar & gerinda/


bergelom-bang ganti

* Pegas kopling lemah Bongkar & ganti

* Kabel kopling berkarat Lepas beri oli Lepas & ganti

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 16


* Kapas kopling habis Bongkar & ganti

2. Kopling ber- * Permukaan disc Perbaiki/ganti


getar mengkilat

* Terdapat oli pada plat Bongkar &


kopling bersihkan atau ganti

* Dreg Lager menggeser Bongkar & lumasi


atau ganti

* Pegas kopling lemah Bongkar & ganti

* Kelingan kampas lepas Bongkar & ganti

* Kontak permukaan disc Bongkar & gerinda


rusak atau ganti

* Dudukan mesin atau Periksa & ganti


trans-misi rusak

3. Gerakan ken- * Kebebasan pedal Stel kebebasan


daraan yang kopling terlalu kecil pedal kopling
mengejut
* Keausan pada Periksa & ganti
sambungan
pengoperasian kopling

* Kabel kopling Periksa & ganti


memanjang

* Minyak rem habis Periksa & isi

4. Suara berisik * Dreg Lager rusak Bongkar & ganti


yang tidak
lazim * Pilot bearing rusak Bongkar & ganti

* Kebebasan pedal Stel kebebasan


kopling berlebihan pedal kopling

5. Tidak ada * Plat kopling habis Bongkar & ganti


gerakan
* Kebebasan Pedal Stel kebebasan
kopling pedal kopling

* Baut pemegang unit Bongkar & keraskan


rumah kopling kendor

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 17


Daftar Pustaka

Anonim (1994). Training Manual Drive Train Group, Jakarta : Penerbit PT. Toyota-Astra
Motor.
Anonim (tt). Step 2 Materi Pelajaran Chassis Group, Jakarta : Penerbit PT. Toyota-Astra
Motor.
Anonim (2004). N-Step Step 2 Chasis Training Materials text, Jakarta: Penerbit PT.
NISSAN.
Anonim, Pemeliharaan/Servis Kopling Dan Komponen-Komponennya Sistem
Pengoperasian (OPKR-30-001B) Departemen Pendidikan Nasional, 2004.
Wiranto Arismunandar dan Osamu Hirao; Pedoman Untuk mencariSumber Kerusakan,
merawat, dan menjalankan kendaraan bermotor. Jakarta : PT. Pradnya Paramita,
1991.

Angger Reda Tama Modul Materi Unit Kopling Halaman | 18


Dosen Pembimbing : Dr. Agus Budiman, M.Pd., M.T.
Nama Peserta PPG : Angger Reda Tama
No. Peserta PPG : 19030342710837
Penugasan : Revisi Bahan Ajar KD Keterampilan
Sekolah Asal : SMK YPT 1 Purbalingga

MODUL
PERAWATAN BERKALA PADA KOPLING DAN PERBAIKANNYA
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Disusun oleh Angger Reda Tama

Kompetensi Dasar
4.1 Merawat berkala kopling
4.15 Memperbaiki kopling

Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran merawat berkala kopling kali ini diharapkan:
1. peserta didik dapat melakukan perawatan kopling sesuai SOP dan urutan yang ada
pada lembar kerja praktikum,
2. selanjutnya peserta didik dapat mengukur celah gerak bebas pedal kopling,
3. peserta didik mampu menyetel celah bebas pedal kopling sesuai manual book,
4. peserta didik mampu mendeteksi letak kerusakan komponen kopling,
5. Setalah itu peserta diharapkan mampu memperbaiki kerusakan mekanisme system
penggerak kopling, dan
6. peserta didik dapat menyelesaikan hasil perbaikan mekanisme sistem penggerak
kopling sesuai SOP pada manual book.

Angger Reda Tama Halaman | 19


Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................................................ 20


Perawatan Berkala pada Kopling dan Perbaikannya .............................................................. 21
A. Deskripsi ........................................................................................................................... 21
B. Dasar Teori ........................................................................................................................ 21
1. Cara Kerja Kopling ........................................................................................................ 21
2. Pemeliharaan Unit Kopling ............................................................................................ 22
C. Jobsheet Perawatan Berkala Kopling dan Perbaikannya.................................................... 27
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 34

Angger Reda Tama Halaman | 20


Perawatan Berkala pada Kopling dan Perbaikannya

A. Deskripsi
Pada pembahasan perawatan kopling dan perbaikannya akan dijelaskan tentang
cara perbaikan berkala pada kopling, memeriksa kerusakan, dan perbaikannya. Hasil
pembelajaran pada kompetensi dasar ini diharapkan:
1) peserta didik dapat melakukan perawatan kopling sesuai SOP dan urutan yang ada
pada lembar kerja praktikum,
2) selanjutnya peserta didik dapat mengukur celah gerak bebas pedal kopling,
3) peserta didik mampu menyetel celah bebas pedal kopling sesuai manual book,
4) peserta didik mampu mendeteksi letak kerusakan komponen kopling,
5) Setalah itu peserta diharapkan mampu memperbaiki kerusakan mekanisme system
penggerak kopling, dan
6) peserta didik dapat menyelesaikan hasil perbaikan mekanisme sistem penggerak
kopling sesuai SOP pada manual book.

B. Dasar Teori
1. Cara Kerja Kopling
1. Pada Saat Pedal Kopling Diinjak
Saat pedal kopling di injak maka release fork akan menekan release bearing
ke depan sekaligus menekan diafragma spring sehingga diafragma spring
akan mengungkit pressure plate. Dengan demikian disc clutch akan terbebas
sehingga putaran mesin tidak di teruskan ke poros input transmisi.

Gambar 1. Cara Kerja Kopling

2. Pada Saat Pedal Kopling Dilepaskan


Saat kopling di lepas maka release fork kembali ke posisi semula dan release
bearing tidak menekan diafragma spring sehingga pressure plate kembali
menekan clutch disc dengan fly wheel sehingga daya dari mesin di teruskan
ke poros input transmisi.

Angger Reda Tama Halaman | 21


2. Pemeliharaan Unit Kopling
Pemeliharaan atau sering disebut dengan maintenace bertujuan untuk
menjaga kinerja suatu komponen kendaraan tetap baik, dan mencegah atau
menghindari terjadinya kerusakan pada komponen tersebut. Hal ini tentunya juga
diperlukan terhadap unit kopling dan komponen pengoperasiannya. Hal ini
mengingat fungsi dari unit kopling dan komponen pengoperasiannya sangat
penting bagi lajunya kendaraan bermotor, dan terjadinya kerusakan pada sistem
ini akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan secara menyeluruh.
a. Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling sistem mekanis.
Proses penyetelan kopling yang perlu dilakukan adalah menyetel
kebebasan pedal kopling, yaitu saat pedal tidak diinjak sampai mulai
menekan. Fungsi kebebasan kopling ini dimaksudkan agar saat pedal kopling
dilepas, unit pengoperasian kopling khususnya bantalan tekan tidak
menyentuh unit kopling yang berputar bersama mesin. Sehingga akan
mengurangi kerja bantalan tekan dan mengurangi kemungkinan terjadinya
gesekan. Setiap kendaraan berbeda-beda, maka sebaiknya berapa besarnya
kebebasan pedal kopling dilihat pada buku manualnya.

Gambar 2. Perawatan dan Penyetelan Mekanisme Kopling


Perawatan dan penyetelan yang perlu dilakukan terhadap unit kopling
sistem mekanik adalah memberi pelumasan dan melakukan penyetelan. Pada
bagian kait perlu dilumasan menggunakan greeze, untuk menghindarkan
keausan pada ujung-ujung kabel kopling. Pada bagian-bagian yang ditujunjuk
pada gambar tersebut terjadi penggeseran dengan pembebanan, sehingga
kemungkinan terjadi keausan cukup tinggi.
Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal
kopling. Untuk berapa besar kebebasan pedal kopling, sangat bervariasi antar

Angger Reda Tama Halaman | 22


merk kendaraan. Oleh karena itu, perlu melihat spesifikasi kendaraan yang
akan distel, dalam buku manual.
Cara penyetelannya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai
berikut:
1. Siapkan alat yang diperlukan
2. Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.
3. Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.
4. Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabel kopling.
5. Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil. Atau keraskan
mur penyetel bila jarak kebebasan lebih besar dari spesifikasi.
6. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai
dengan spesifikasi.
7. Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum baik,
ulangi langkah 5, 2 dan 3, hingga diperoleh hasil yang baik.
8. Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.

b. Proses perawatan dan penyetelan mekanisme Kopling sistem hidrolis.


Unit kopling dan komponen operasional dengan sistem hidrolis
pemeliharaannya agak lebih rumit dibandingkan yang sistem mekanik.
Namun demikian masih tergolong sederhana dan mudah.
Dalam melakukan pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi minyak
hidrolis baik kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas terkait dengan berapa
lama minyak tersebut telah digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer
perjalanannya atau dapat juga dilihat dari warna minyak hidrolis. Bila sudah
berwarna gelap, berarti minyak sudah waktunya diganti. Ini merupakan salah
satu unsur pemeliharaan berkala. Bila sudah pada waktu pengantian, maka
minyak perlu diganti dengan yang baru.
Prosedur penggantian minyak hidrolis koplingadalah sebagai berikut:
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolis yang baru, kunci
bleeding, slang elastis kecil, dan penampung minyak hidrolis.
2. Kendorkan baut bleeder
3. Pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung
minyak hidrolis.
4. Tekan pedal kopling beberapa kali sampai dengan minyak yang
direservoir habis.
5. Tuangkan minyak hidrolis yang baru.

Angger Reda Tama Halaman | 23


6. Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa
elastis keluar minyak yang baru. Jaga minyak yang direservoir agar tidak
kehabisan.
7. Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyak yang baru,
pedal kopling pertahankan pada posisi tertekan.
8. Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.
9. Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bila ringan tidak
menggerakan tuas pembebas kopling, berarti sistem kemasukan udara.
10. Maka lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampai udara
keluar dari sistem.
11. Ulangi langkah 9). Hingga diperoleh penekanan yang baik.
12. Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum, dan
pasang tutup reservoir.
13. Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan.

Selanjutnya proses penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis,


dengan langkah sebagai berikut:
1. Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan
2. Menyetel kebebasan pedal kopling, seperti terlihat pada gambar 25
berikut ini.

Gambar 3. Penyetel Pedal kopling Sistem Hidrolis

3. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.


4. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
5. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
6. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod master silinder.
7. Penyetelan kebebasan bantalan tekan, seperti terlihat pada gambar
berikut ini.

Angger Reda Tama Halaman | 24


Gambar 4. Menyetel Kebebasan Bantalan Tekan
8. Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel
9. Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual
10. Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
11. Bila beda lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.

c. Gejala Kerusakan kopling.


Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada
rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly).
1. Kopling selip
2. Bergetar
3. Gerakan kendaraan yang mengejut
4. Suara berisik yang tidak lazim
5. Tidak ada gerakan

Dari gejala-gejala tersebut dapat dianalisis faktor penyebab, dan proses


perawatan atau perbaikannya. Hasil analisis seperti terlihat pada tabel berikut
ini.

Tabel 1. Penanganan Gejala Kerusakan


Gejala-gejala Penyebab Perawatan Perbaikan
1. Kopling Slip * Gerak bebas pedal Stel kebebasan
kopling berlebihan pedal kopling
* Terdapat oli pada Bongkar &
permuka-an disc bersihkan
* Permukaan Disc Bongkar & gerinda/
bergelom-bang ganti
* Pegas kopling lemah Bongkar & ganti
* Kabel kopling berkarat Lepas beri oli Lepas & ganti
* Kapas kopling habis Bongkar & ganti

Angger Reda Tama Halaman | 25


2. Kopling ber- * Permukaan disc Perbaiki/ganti
getar mengkilat
* Terdapat oli pada plat Bongkar &
kopling bersihkan atau ganti
* Dreg Lager menggeser Bongkar & lumasi
atau ganti
* Pegas kopling lemah Bongkar & ganti
* Kelingan kampas lepas Bongkar & ganti
* Kontak permukaan disc Bongkar & gerinda
rusak atau ganti
* Dudukan mesin atau Periksa & ganti
trans-misi rusak
3. Gerakan ken- * Kebebasan pedal Stel kebebasan
daraan yang kopling terlalu kecil pedal kopling
mengejut * Keausan pada Periksa & ganti
sambungan
pengoperasian kopling
* Kabel kopling Periksa & ganti
memanjang
* Minyak rem habis Periksa & isi
4. Suara berisik * Dreg Lager rusak Bongkar & ganti
yang tidak * Pilot bearing rusak Bongkar & ganti
lazim * Kebebasan pedal Stel kebebasan
kopling berlebihan pedal kopling
5. Tidak ada * Plat kopling habis Bongkar & ganti
gerakan * Kebebasan Pedal Stel kebebasan
kopling pedal kopling
* Baut pemegang unit Bongkar & keraskan
rumah kopling kendor

Angger Reda Tama Halaman | 26


C. Jobsheet Perawatan Berkala Kopling dan Perbaikannya

PERAWATAN BERKALA KOPLING DAN PERBAIKANNYA


Mata Pelajaran : Pemeliharan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
Nama : Nilai Sikap : Catatan:
NIS/Kelas : Nilai Keterampilan:

1. TUJUAN
Hasil praktikum perawatan berkala pada kopling dan perbaikannya
diharapkan:
1. peserta didik dapat melakukan perawatan kopling sesuai SOP dan urutan yang
ada pada lembar kerja praktikum,
2. selanjutnya peserta didik dapat mengukur celah gerak bebas pedal kopling,
3. peserta didik mampu menyetel celah bebas pedal kopling sesuai manual book,
4. peserta didik mampu mendeteksi letak kerusakan komponen kopling,
5. Setalah itu peserta diharapkan mampu memperbaiki kerusakan mekanisme
system penggerak kopling, dan
6. peserta didik dapat menyelesaikan hasil perbaikan mekanisme sistem
penggerak kopling sesuai SOP pada manual book.

2. ALAT, MEDIA, DAN BAHAN


1. Alat
- Kunci Ring ( 12, B ), (14-15), (18-17), (22), (24)
- Kunci Pas (12-13), (14,17)
- Kunci Sok 12 dan 17
- Obeng min ( - )
- Kunci T (14)
- Dongkrak
- Jangka sorong
- Dial indikator
- Strip Gauge
2. Media
- Satu Unit Sistem Kopling lengkap beserta komponennya pada kendaraan.
3. Bahan
- Grace (gemuk)
- Minyak Dot 3 atau Dot 4 (Jika pengoperasian unit koling menggunakan
sistem hidrolik)

Angger Reda Tama Halaman | 27


3. KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja yang perlu diperhatikan dalam kegiatan praktek ini yaitu:
1) berdo’alah sebelum memulai pekerjaan,
2) menerapkan budaya industri 5 S,
3) gunakanlah pakaian kerja ( wearpack ),
4) gunakan sarung tangan,
5) gunakan kacamata bening agar mata tidak terkena debu ketika dibawah
kendaraan,
6) gunakanlah alat-alat sebagaimana fungsinya,
7) melakukan blocking pada roda sebelum mendongkrak kendaraan,
8) gunakan jack stand setelah mendongkrak,
9) lakukan penyetelan sesuai standar dan manual book kendaraan, dan
10) jangan bersenda gurau saat bekerja.

4. LANDASAN TEORI
Tabel Penanganan Gejala Kerusakan Kopling
Gejala-gejala Penyebab Perawatan Perbaikan
1. Kopling Slip * Gerak bebas pedal Stel kebebasan
kopling berlebihan pedal kopling
* Terdapat oli pada Bongkar &
permuka-an disc bersihkan
* Permukaan Disc Bongkar & gerinda/
bergelom-bang ganti
* Pegas kopling lemah Bongkar & ganti
* Kabel kopling berkarat Lepas beri oli Lepas & ganti
* Kapas kopling habis Bongkar & ganti
2. Kopling ber- * Permukaan disc Perbaiki/ganti
getar mengkilat
* Terdapat oli pada plat Bongkar &
kopling bersihkan atau ganti
* Dreg Lager menggeser Bongkar & lumasi
atau ganti
* Pegas kopling lemah Bongkar & ganti
* Kelingan kampas lepas Bongkar & ganti
* Kontak permukaan disc Bongkar & gerinda
rusak atau ganti
* Dudukan mesin atau Periksa & ganti
trans-misi rusak

Angger Reda Tama Halaman | 28


3. Gerakan ken- * Kebebasan pedal Stel kebebasan
daraan yang kopling terlalu kecil pedal kopling
mengejut * Keausan pada Periksa & ganti
sambungan
pengoperasian kopling
* Kabel kopling Periksa & ganti
memanjang
* Minyak rem habis Periksa & isi
4. Suara berisik * Dreg Lager rusak Bongkar & ganti
yang tidak * Pilot bearing rusak Bongkar & ganti
lazim * Kebebasan pedal Stel kebebasan
kopling berlebihan pedal kopling
5. Tidak ada * Plat kopling habis Bongkar & ganti
gerakan * Kebebasan Pedal Stel kebebasan
kopling pedal kopling
* Baut pemegang unit Bongkar & keraskan
rumah kopling kendor

5. PROSES KERJA
1. Pemeriksaan Awal
Menganalisis gejala kerusakan pada kopling dan mekanisme
pengoperasiannya.

2. Pembongkaran
a) Lepaslah baut kabel yang terpasang pada transmisi
b) Letakkan dongkrak dibawah transmisi.
c) Lepaskan stang transmisi
d) Lepaskan semua baut yang mengikat pada gear box / transmisi
e) Dongkrak transmisi ke atas
f) Lepaskan semua baut atau mur pada transmisi yang mengikat transmisi
dengan mesin
g) Turunkan dongkrak secara perlahan
h) Lepaskan transmisi hingga tidak menempel pada mesin
i) Lepaskan rumah kopling dan komponen-komponennya dengan melepas
baut yang terpasang pada roda gila ( Fly Wheel )
j) Lepaskan bantalan pembebas, karet pelindung debu dan garpu.

Angger Reda Tama Halaman | 29


3. Pemeriksaan Lanjutan
a. Ukur kedalaman paku keeling dengan jangka sorong
Hasil : .... mm
Standar kedalaman paku keling pada manual book kendaraan : .... mm
Kesimpulan : ganti/tidak diganti (coret salah satu)

Gambar 2.1 Ukur kedalaman paku keeling dengan jangka sorong

b. Ukur kerataan plat penekan kopling, gunakan strip gauge.


Hasil : .... mm.
Standar pada manual book kendaraan : .... mm
Kesimpulan : ganti/tidak diganti (coret salah satu)

c. Ukur ketebalan fly wheel, gunakan strip gauge.


Hasil : .... mm.
Standar pada manual book kendaraan : .... mm
Kesimpulan : ganti/tidak diganti (coret salah satu)

Gambar 2.2 Pengukuran Ketebalan Fly Wheel

d. Periksa bantalan pilot (pilot bearing) macet atau tidak


Hasil : ...... mm .
Standar pada manual book kendaraan : .... mm
Kesimpulan : ganti/tidak diganti (coret salah satu)

Angger Reda Tama Halaman | 30


Gambar 2.3 Periksa Bantalan Plat
e. Ukur kedalaman dan lebar keausan diafragma, gunakan jangka sorong
Hasil : .... mm
Standar pada manual book kendaraan : .... mm
Kesimpulan : ganti/tidak diganti (coret salah satu)

Gambar 2.4 Ukur kedalaman dan lebar keausan diafragma


f. Periksa Bantalan Pembebas
Hasil : .... mm
Standar pada manual book kendaraan : .... mm
Kesimpulan : ganti/tidak diganti (coret salah satu)

Gambar 2.5 Pemeriksaan Release Bearing

Angger Reda Tama Halaman | 31


4. Pemasangan
a. Pasang plat kopling pada roda gila menggunakan center clutch.

Gambar 2.6 Pemasangan Plat Kopling pada roda gila


b. Pasang tutup kopling

Gambar 2.7 Pemasangan Tutup Kopling


c. Langkah selanjutnya periksa kembali kerataan diafragma dan stel pegas

Gambar 2.8 Pemeriksaan Diafragma dan Stel Pegas


d. Olesi dengan grase release fork, alur plat kopling

Gambar 2.9 Pengolesan Alur Plat Kopling

Angger Reda Tama Halaman | 32


e. Karet pelindung dan release fork dipasang
f. Pegas pemegang dipasang
g. Pasang klip sebagai pengaman bantalan
h. Angkat gear box / transmisi untuk memasangkan dengan mesin
i. Pasangkan semua baut dan mur
j. Pasangkan stang transmisi
k. Pasangkan kembali kapel dengan transmisi
l. Penyetelan ketinggian pedal kopling dan free play
Hasil Penyetelan
Free Play/Gerak Bebas Pedal : .... mmm
Standar free play pada manual book: .... mm
Ketinggian Pedal: .... mm
Standar ketinggian pedal kopling pada manual book kendaraan: .... mm

5. Uji Coba
Nyalakan mesin kendaraan, kemudian injak pedal kopling dan rasakan apakah
masih mengganjal atau tidak tarikan dari kopling. Setelah itu masukkan gigi
dari (N) menuju gigi (I) apakah terdengar bunyi kasar tidak, jika dirasa telah
halus dalam perpindahan giginya, lakukan perpindahan gigi pada percepatan
selanjutnya. Selnjutnya jika pedal kopling dilepas perlahan kendaraan dapat
melaju/tidak.
Hasil dari uji coba: ….......................................................

6. Kesimpulan

Angger Reda Tama Halaman | 33


Daftar Pustaka

Maleev, V.L., terjemahan oleh Bambang Priambodo; Operasi dan Pemeliharaan Mesin
Diesel..Jakarta : Penerbit Erlangga, 1991.
Nakoela Soenarto dan Shoichi Furuhama, Motor Serba Guna. Jakarta : PT. Pradnya
Paramita. 1985.
Tim Dinas Pendidikan Nasional, Pemeliharaan/Servis Kopling Dan Komponen-
Komponennya Sistem Pengoperasian (OPKR-30-001B) Departemen Pendidikan
Nasional, 2004.
Tim Toyota Astra. Training Manual Drive Train Group, Jakarta : Penerbit PT. Toyota-
Astra Motor, 1994.
Tim Toyota Astra. New Step 2 Materi Pelajaran Chassis Group, Jakarta : Penerbit PT.
Toyota-Astra Motor, 1994.
Toboldt, William. K dan Johnson, Larry; Automotive Encyclopedia, Illinois : The Good-
heart - Willcox Company, inc. 1983.
Wiranto Arismunandar dan Osamu Hirao; Pedoman Untuk mencariSumber Kerusakan,
merawat, dan menjalankan kendaraan bermotor. Jakarta : PT. Pradnya Paramita,
1991.

Angger Reda Tama Halaman | 34

Anda mungkin juga menyukai