Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Penelitian Perawat Profesional

Volume 2 Nomor 2, Mei 2020


e-ISSN 2715-6885; p-ISSN 2714-9757
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK TANAMAN PAGODA TERHADAP


HEMOROID
Rifadly Yusril Maulana, Danang Samudro Wicaksono
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro No.1, Gedong
Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung, Indonesia 35145
*rifadlyyusril@gmail.com (085215178428)

Hemoroid atau yang dikenal sebagai wasir/ambeiyen merupakan kondisi peradangan dan
melebarnya pembuluh darah vena di sekitar anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis.
Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan, atau inflamasi vena hemoroidalis yang
disebabkan oleh konstipasti dan mengedan berulang, serta pola makan rendah serat. Bunga
Pagoda dapat menjadi alternatif dalam mengurangi keluhan hemoroid dikarenakan daun dan
akarnya mengandung senyawa fenolik yang berfungsi sebagai anti-inflamasi dan analgesik.
Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk melaporkan temuan ilmiah terbaru tentang peran
kandungan Bunga Pagoda pada hemoroid dengan menghambat proses inisiasi dari inflamasi
seperti menghambat pelepasan histamine dan mediator inflamasi, meningkatkan peristaltik usus,
dan mengurangi pembengkakan serta perdaraan hemoroid. Metode yang digunakan dalam
artikel ini adalah penelusuran artikel dengan metode literature searching melalui database
NCBI dan Google Scholar. Tahun penerbitan sumber pustaka adalah dari tahun 1992 sampai
tahun 2018 dengan 20 sumber pustaka. Tema yang dikumpulkan terkait dengan kandungan
Bunga Pagoda terhadap hemoroid. Hasil dari sintesis artikel yang telah ditemukan yaitu Bunga
Pagoda bermanfaat untuk mengurangi gejala hemoroid.

Kata kunci: anti-inflamasi, clerodendrum, hemoroid

THE EFFECT OF ANTIINFLAMMATION PAGODA TOWARD


HEMORRHOID

ABSTRACT
Hemorrhoid is an inflammatory condition and the dilation of veins around the anus that comes
from the hemorrhoidal plexus. Hemorrhoids arise due to dilatation, swelling, or inflammation
of the hemorrhoidal veins caused by repeated constipation and straining, and a low-fiber diet.
Pagoda flowers can be an alternative in reducing hemorrhoid complaints because the leaves
and roots contain phenolic compounds that function as anti-inflammatory and analgesic
properties. The purpose of this literature review is to report the latest scientific findings on the
role of Pagoda Flowers in hemorrhoids by inhibiting the initiation of inflammation such as
inhibiting the release of histamine and inflammatory mediators, increasing intestinal peristalsis,
and reducing swelling and hemorrhoidal inflammation. The method used in this article is article
search with literature searching method through the NCBI database and Google Scholar. The
year of publication of library resources is from 1992 to 2018 with 20 library sources. The theme
collected is related to the content of Pagoda Flowers against hemorrhoids. The results of the
synthesis of articles that have been found that the Pagoda Flower is useful for reducing the
symptoms of hemorrhoids.

Keywords: anti-inflamation, clerodendrum, hemorrhoid

131
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 2 Hal 131 – 138, Mei 2020
Global Health Science Group

PENDAHULUAN hemoroid paling paling banyak diderita


Hemoroid atau yang dikenal sebagai pada kelompok usia 45-54 tahun
wasir/ambeiyen merupakan kondisi sebanyak 15 orang (24,2%) dan
peradangan dan melebarnya pembuluh kelompok jenis kelamin laki-laki
darah vena di sekitar anus yang berasal sebanyak 40 orang (64,5%) (Putra,
dari pleksus hemoroidalis (Simadibrata, 2013).
2014). Pleksus hemoroidalis terdiri dari
vena dan arteri yang fungsinya sebagai Terapi pada penderita hemoroid dapat
katup pada sfingter ani untuk bekerja berupa farmakologi dan non-
(Ulima, 2012). Hemoroid menyebabkan farmakologi sesuai dengan keparahan
perdarahan, pembengkakan, dan nyeri derajat hemoroid. Pada hemorrhoid
pada bantalan anal (Dorland, 2011). derajat I dan II terapi yang diberikan
berupa terapi lokal dan himbauan
Terdapat berbagai faktor sebagai tentang perubahan pola makan. Selain
etiologi perkembangan hemoroid, itu dilakukan juga skleroterapi, yaitu
diantaranya yaitu konstipasi dan penyuntikan larutan kimia yang
mengejan yang berkepanjangan. Selain merangsang dengan menimbulkan
itu terdapat dilatasi abnormal dan peradangan steril yang pada akhirnya
distorsi saluran vaskular, bersama menimbulkan jaringan parut. Untuk
dengan perubahan destruktif pada pasien derajat III dan IV, terapi yang
jaringan ikat pendukung dalam kanalis dipilih adalah terapi bedah yaitu dengan
anal, reaksi inflamasi, dan hiperplasia hemoroidektomi (Murbawani, 2006).
vaskular ditemukan pada banyak kasus
hemoroid (Lohsiriwat, 2012). Terapi non-farmakologi yang dapat
digunakan dalam penyembuhan
Hemoroid diderita oleh 5% seluruh hemoroid salah satunya dengan
penduduk dunia (Slavin, 2008). memanfaatkan Bunga Pagoda atau
National Center for Health Statistics Clerodendrum japonicum yang dikenal
(NCHS) melaporkan terdapat 10 juta luas oleh masyarakat sebagai
orang di Amerika Serikat mengalami pengobatan pada hemoroid. Tinjauan
hemoroid. Prevalensi hemoroid yang pustaka ini bertujuan untuk mengetahui
dilaporkan di Amerika Serikat adalah kandungan Bunga Pagoda yang
4,4%, dengan puncak kejadian pada memiliki manfaat terhadap hemoroid
usia antara 45- 65 tahun. Sedangkan derajat awal.
pada usia dibawah 20 tahun penyakit
hemoroid ini jarang terjadi. Prevalensi METODE
meningkat pada ras Kaukasian dan Metode yang digunakan dalam
individu dengan status ekonomi tinggi penulisan artikel ini adalah Literature
(Chong dan Bartolo, 2008). Prevalensi review melalui proses literature
hemoroid di Indonesia berdasarkan data searching. Sumber pustaka yang
dari Kementerian Kesehatan yang digunakan dalam artikel ini berjumlah
diperoleh dari rumah sakit di 33 20 sumber pustaka baik yang berasal
provinsi terdapat 355 rata-rata kasus dari buku, jurnal nasional atau
hemoroid, baik hemoroid ekternal internasional, maupun website.
maupun internal (Kemenkes, 2008). Penelusuran sumber pustaka dalam
Penelitian yang telah dilakukan di artikel ini melalui database NCBI dan
RSUD Dr. Soedarso Pontianak periode Google Scholar dengan kata kunci
2009-2012 menunjukkan bahwa Hemorrhoid, Clerodendrum,

132
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 2 Hal 131 – 138, Mei 2020
Global Health Science Group

Antiinflamation. Pemilihan artikel memiliki manfaat antiinflamasi dan


sumber pustaka dilakukan dengan antinosiseptik pada dosis 20, 50, dan
melakukan peninjauan pada judul dan 100 mg/kg pada tikus yang diinduksi
abstrak yaitu membahas tentang inflamasi Carrageenan, didapatkan hasil
pengaruh neuroprotektor astaxanthin bahwa Clerodendrum menurunkan
terhadap pencegahan penyakit edema, enzim lisosom, dan protein
Alzheimer. Tahun penerbitan sumber terikat karbohidrat Prakash et al., 2014.
pustaka dalam penulisan artikel ini
adalah 1992 hingga tahun 2018. Sementara itu penelitian mengenai
metanolik Clerodendrum yang
HASIL dilakukan oleh Ibrahim et al.
Skrining fitokimia awal ekstrak menunjukkan Pagoda menghambat
Clerodendrum menunjukkan adanya mediator utama inflamasi dengan dosis
kandungan pitosterol, triterpenoid, 50, 100, dan 200 mg/kg pada tikus yang
flavinoid, lakton, lemak dan asam diinduksi formalin Ibrahim et al. 2014
lemak, glikosida, senyawa fenolik dan
tanin. Senyawa fenolik memiliki sifat Selain itu bunga pagoda juga
biologis seperti anti-apoptosis, anti- mengandung steroid. Ada banyak
penuaan, anti-kanker, anti-inflamasi, steroid yang dilaporkan dari tanaman
antiaterosklerosis, perlindungan dan mereka disebut phosterosteroid.
kardiovaskular, peningkatan fungsi Total empat puluh tiga steroid dan
endotel, penghambatan angiogenesis glikosida steroid telah diperoleh dan
dan aktivitas proliferasi sel (Wang, diidentifikasi dari spesies
2018). Clerodendrum (Wang, 2018).

Clerodendrum disebutkan dalam PEMBAHASAN


perjanjian Charaka dan Sushruta Hemoroid adalah kelompok jaringan
sebagai obat analgesik, anti-inflamasi pembuluh darah, otot polos, dan
dan antipiretik dan juga dalam jaringan ikat yang terletak di sepanjang
pengobatan tradisional diambil untuk saluran anus dalam tiga kolom—posisi
mengevaluasi aktivitas anti-inflamasi lateral kiri, anterior kanan, dan posterior
akut. Ekstrak Clerodendrum oleh kanan. Karena beberapa tidak
diinduksi carrageenin pada kaki edema mengandung dinding berotot, kluster ini
tikus Wistar Albino, pada dosis 150 dapat dianggap sebagai sinusoid
mg/kg (P=0,01) dan 300 mg/kg (P = daripada arteri atau vena (Shafik, 2009).
0,05) menunjukkan aktivitas anti- Hemoroid timbul karena dilatasi,
inflamasi yang signifikan dalam pembengkakan, atau inflamasi vena
mengurangi respon edema kaki, hemoroidalis yang disebabkan oleh
mengurangi enzim lisosom, karbohidrat faktor pencetus. Faktornya antara lain
terikat protein, dan kadar protein fase mengedan pada buang air besar yang
akut. Penelitian lain menunjukkan sulit, pola buang air besar yang salah (di
bahwa ekstrak daun Pagoda memiliki jamban duduk, buang air sambil
aktivitas anti-inflamasi sebesar 50 melakukan aktivitas lain seperti
mg/kg (Hafiz, Rosidah and Silalahi, membaca), peningkatan tekanan
2016). intraabdomen karena tumor, kehamilan,
usia tua, konstipasi kronik, kurang
Pada penelitian lain yang dilakukan makanan berserat, dan lainnya
Prakash et al. jenis Clerodendrum (Simadibrata, 2009).

133
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 2 Hal 131 – 138, Mei 2020
Global Health Science Group

yang meningkatkan tekanan intra


Hemoroid berada dibawah lapisan epitel abdominal akan memperparah kondisi
anal canal dan terdiri dari plexus bantalan dan bantalan menjadi semakin
arteriovenosus terutama antara cabang membesar. Perdarahan yang timbul dari
terminal arteri rektal superior dan arteri pembesaran hemoroid disebabkan oleh
hemoroid superior. Selain itu hemoroid trauma mukosa lokal atau inflamasi
juga menghubungkan antara arteri yang merusak pembuluh darah di
hemoroid dengan jaringan sekitar. bawahnya (Acheson dan Schofield,
Persarafan pada bagian atas anal canal 2006).
disuplai oleh plexus otonom, bagian
bawah dipersarafi oleh saraf somatik Sel mast juga memiliki peran terhadap
rektal inferior yang merupakan akhir patogenesis hemoroid, melalui mediator
percabangan saraf pudendal (Snell, dan sitokin yang dikeluarkan oleh
2006). granul sel mast. Pada tahap awal
vasokonstriksi terjadi bersamaan
Hemoroid dibagi menjadi hemoroid dengan peningkatan vasopermeabilitas
eksterna dan interna. Hemoroid eksterna dan kontraksi otot polos yang diinduksi
disebabkan oleh dilatasi vena hemoroid oleh histamin dan leukotrin. Ketika
inferior, sedangkan hemoroid interna vena submukosal meregang akibat
merupakan dilatasi dari pleksus rektalis dinding pembuluh darah pada hemoroid
superior dan media. melemah, akan terjadi ekstravasasi sel
darah merah dan perdarahan. Sel mast
Terdapat 4 derajat hemoroid interna, juga melepaskan platelet-activating
yaitu: pada hemoroid derajat I, terjadi factor sehingga terjadi agregasi dan
perdarahan, namun tidak ada trombosis yang merupakan komplikasi
penonjolan pada anus. Pada hemoroid akut hemoroid (Taweevisit et al, 2008).
derajat II, terjadi perdarahan dan
terdapat penonjolan pada anus dengan Penatalaksanaan hemoroid dibagi
reposisi spontan. Pada hemoroid derajat menjadi terapi bedah dan konservatif,
III, terjadi perdarahan dan terdapat terapi konservatif sendiri dibagi menjadi
penonjolan pada anus dengan reposisi terapi farmakologi dan non-
manual. Dan pada hemoroid derajat IV, farmakologi. Pada pembedahan terdapat
terjadi perdarahan dan terdapat indikasi yaitu jika terdapat hemoroid
penonjolan pada anus namun tidak interna berulang, hemoroid III dan IV
dapat direposisi kembali (Riwanto, dengan gejala, mukosa rektum
2010). prolapsus, hemoroid interna dengan
penyakit penyerta seperti fisura,
Patogenesis hemoroid yaitu adanya kegagalan terapi konservatif, dan
degenerasi yang dapat memperlemah permintaan pasien. Adapun terapi
jaringan penyokong, usaha pengeluaran konservatif yaitu pada terapi non
feses yang keras dan mengedan secara farmakologis meliputi perubahan pola
berulang menyababkan tekanan makan tinggi serat serta banyak minum
terhadap bantalan anal meningkat dan air putih, rutin melakukan olahraga,
terjadi prolapsus. Akibatnya aliran balik memperbaiki perilaku defekasi seperti
vena yang ada pada bantalan mengalami tidak mengedan keras dan
gangguan. konsumsi serat yang tidak menggunakan jamban jongkok. Terapi
adekuat, berlama-lama ketika buang air farmakologis terdiri dari obat
besar, serta kondisi seperti kehamilan simptomatik untuk mengurangi keluhan

134
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 2 Hal 131 – 138, Mei 2020
Global Health Science Group

gatal, nyeri, iritasi kulit anus. Obat Kandungan ini diklaim dapat mengatasi
pencahar seperti Natrium dioctyl hemoroid, selain itu juga dapat
sulfosuccinat dengan dosis 300mg/hari. mengatasi nyeri reumatoid, batuk darah,
Obat suplemen serat. Obat untuk dan disentri (Thomas, 2006).
menghentikan perdarahan seperti
diosmin dan hesperidin. Serta obat yang Menurut Eshalora tahun 2010 dalam
berfungsi mengurangi inflamasi, edema, buku Weny Musa, daun berkhasiat
dan prolapsus seperti sebagai anti radang dan banyak
diosminthesperidin (Suprijono, 2009) digunakan untuk obat luar seperti bisul,
koreng dan luka memar. Bunga
Clerodendrum adalah genus tanaman berkhasiat untuk penambah darah pada
berbunga dalam keluarga Lamiaceae penderita anemia, mengobati keputihan,
(Verbenaceae). Perkiraan jumlah wasir berdarah, dan susah tidur
spesies di Clerodendrum sangat (insomnia). Akar berkhasiat sebagai
bervariasi, dari sekitar 150 hingga peluruh kencing (diuretik), dan untuk
sekitar 500 dan merupakan tanaman asli pembekuan darah serta penyakit-
di daerah beriklim tropis dan hangat di penyakit seperti sakit pinggang
dunia, dengan sebagian besar spesies (lumbago), nyeri pada rematik,
terjadi di Afrika tropis dan Asia selatan, tuberkulosis paru (TB paru) yang
tetapi dengan beberapa di antaranya. disertai batuk darah, berak darah
Amerika tropis dan Australasia utara, (disentri), dan bengkak (edema), akibat
dan beberapa meluas ke utara ke zona terbentur benda keras (Musa, 2017).
beriklim di Asia timur. Nama lainnya
yaitu Cleodendrum kaempferi, Menurut penelitian lain, akar bunga
Cloedendrum peniculatum, atau pagoda berkhasiat sebagai antiradang,
Volkameria japonica (Wang, 2018). peluruh kencing, dan mencegah
pembekuan darah. Daun dari bunga
Bunga pagoda merupakan perdu pagoda memiliki khasiat sebagai anti
merangga yang dapat mencapai tinggi radang dan mengeluarkan nanah.
hingga 1-3 meter. Batangnya penuh Bunganya berkhasiat sedatif dan
dengan rambut halus, daun tunggal, menghentikan perdarahan (Dalimartha,
bertangkai, letak berhadapan, bentuk 2008). Bunga Pagoda telah digunakan
bulat telur lebar, pangkal berbentuk untuk pengobatan tradisional di India,
jantung, daun tua bercagap menjari, Cina dan Jepang dalam pengobatan
panjang dapat mencapai 30 cm. Bunga rematik, neuralgia, maag, peradangan,
majemuk yang terdiri atas bunga kecil- dan penyembuhan luka. Pada
kecil yang berkumpul menjadi bentuk pengobatan tradisional Thailand, bunga
piramid, berwarna merah, keluar dari Pagoda telah digunakan sebagai obat
ujung tangkai, memiliki buah bulat. antipiretik dan anti-inflamasi. Meskipun
(Wijayakusuma, 1992). ada beberapa laporan sebelumnya dari
kegiatan farmakologis bunga Pagoda
Pada bagian akar dan daun bunga tetapi bukti pendukung untuk keamanan
pagoda diteliti mengandung flavonoid, atau toksisitasnya masih terbatas. Obat-
iso-prenepolymer, galactinol, obatan herbal sering dianggap aman
stigmosterol, cyrthopillyn, melissyl (Musa, 2017).
alcohol y-sitosterol, n-pentacosane,
clerosterol, picein, Mekanisme aktivitas ekstrak etanol
friedelin,epifriedelinol, clerodendrin. daun bunga Pagoda sebagai anti-

135
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 2 Hal 131 – 138, Mei 2020
Global Health Science Group

inflamasi berhubungan dengan perdarahan pada hemoroid dan


mekanisme senyawa fitokimia dalam melancarkan pengeluaran tinja.
menekan peradangan. Senyawa
fitokimia yang memiliki aktivitas anti- DAFTAR PUSTAKA
inflamasi adalah fenolik (flavonoid), Acheson, A.G. & Scholefield, J. H.,
alkaloid, dan terpenoid. Berdasarkan (2008). Management of
literatur, senyawa fitokimia sebagai Haemorrhoids. British Medical
aktivitas anti-inflamasi yang paling Journal;336: 380-383.
banyak dibahas adalah senyawa doi: 10.1136/bmj.39465.674745.8
flavonoid. Aktivitas anti-inflamasi 0
flavonoid didasarkan pada sifat
antioksidan dari kelompok fenoliknya Ahmadu, A.A., Zezi, A.A., Yano, A.H.
(Hafiz, Rosidah and Silalahi, 2016). (2007). Anti-Diarrheal Activity
of the Leaf Extracts of Daniellia
Kerusakan sel akan memicu proses Oliveri Hutch and Dalz
homeostasis dalam bentuk fase respons (Fabaceae) and Ficus Sycomorus
akut (APR) yang diprakarsai oleh Miq (Moraceae). African:
makrofag atau monosit. Makrofag African Journal; [Online]
melepaskan sitokin. Secara lokal, sel-sel Tersedia dari
stroma juga melepaskan sitokin seperti http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pm
IL-1, IL-6 dan TNF. Sitokin dan TNF c/articles/PMC2816518/
menginduksi ekspresi gen. Dalam
Chong, P.S, and Bartolo, D.C.C.
proses ini, mediator yang dilepaskan
(2008). Hemorrhoids and fissure
akan mempromosikan kemotaksis
in ano. Gastroenterology Clinics
mediator inflamasi, melebarkan
of North America; 37: 627– 644.
pembuluh darah dengan NO dan
memengaruhi fluiditas darah untuk Dalimartha, S. (2008). Atlas Tumbuhan
edema. Proses ini dapat dihambat oleh Obat Indonesia, Jilid 5, Cetakan.
flavonoid, suatu aktivitas antioksidan 1. Puspa Swara, Jakarta.
dan menghambat reaksi berantai yang
memicu peradangan. Dorland, N. (2011). Kamus Saku
Flavonoid juga dapat menghambat Kedokteran Dorland. Edisi ke 28.
proses inisiasi dari inflamasi seperti Mahode AA, editor. Jakarta: EGC
menghambat pelepasan histamine dan
mediator inflamasi yang dapat Hafiz, I., Rosidah and Silalahi, J.
meningkatkan peristaltik usus (Ahmadu, (2016). Antioxidant and anti-
2007). inflammatory activity of pagoda
leaves (clerodendrum paniculatum
SIMPULAN l.) ethanolic extract in white male
Tumbuhan Bunga Pagoda rats (Rattus novergicus).
(Clerodendrum japonicum) dapat International Journal of
menjadi alternatif dalam mengurangi PharmTech Research, 9(5), pp.
keluhan hemoroid dikarenakan daun 165–170
dan akarnya mengandung senyawa Ibrahim S.R.M., Alshali K.Z., Fouad
fenolic termasuk alkaloid, flavonoid, M.A., Elkhayat E.S., Haidari
steroid, yang berfungsi sebagai anti- R.A.A., Mohamed G.A. Chemical
inflamasi dan analgesik sehingga constituents and biological
mengurangi pembengkakan dan investigations of the aerial parts of

136
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 2 Hal 131 – 138, Mei 2020
Global Health Science Group

Egyptian Clerodendrum apendiks, kolon, dan anorektum.


inerme. Bull Fac Pharm Cairo Dalam: Sjamsuhidajat R, Jong
Univ. 2014;52:165–170. WD (eds). Buku ajar ilmu bedah.
Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Buku
Kementrian Kesehatan. (2008). Data Kedokteran EGC, pp: 788-92
Kasus Hemoroid di Provinsi.
Slavin, J.L. (2008). Position statement
Lohsiriwat, V. (2012). Hemorrhoids: of the American Dietetic
From basic pathophysiology to Association: health implications
clinical management. World J of dietary fiber. Journal of the
Gastroenterology;18(17): p2009- American Dietetic
17. Association.;108(10):1716–1731.
Snell, R. S. 2012. Perineum. Anatomi Suprijono, A. (2009). Hemorrhoid.
Klinik untuk Mahasiswa Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Kedokteran Universitas Islam
EGC; p381-414 Sultan AgungSultan Agung. Vol
XLIV NO. 118 Juni – Agustus
Murbawani, E.A. (2006). Wasir Karena
2009
Kurang Serat. Online. Tersedia
dari www. suaramerdeka. com. Thomas S. C. (2006). Taiwanese
Native Medical Plant. Taylor and
Simadibrata, M. (2014). Hemoroid.
Francis Group. USA
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta:Interna Publishing; p869- Ulima, B. (2012). Fakor Risiko
71. Kejadian Hemorrhoid Pada Usia
21-30 Tahun [Karya Tulis
Musa, W.J.A. (2017). Solasi senyawa
Ilmiah]. Semarang.Universitas
antifeedant dari tumbuhan
Diponegoro; p9-16.
clerodendrum paniculatum.
Kalasan, Sleman, Yogyakarta Wang, J.-H., Luan, F., He, X.-D.,
Wang, Y., & Li, M.-X. (2018).
Prakash B.N., Saravanan S.,
Traditional uses and
Pandikumar P., Krishna K.B., Raj
pharmacological properties of
M.K., Ignacimuthu S. (2014).
Clerodendrum phytochemicals.
Anti-inflammatory and anti-
Journal of Traditional and
arthritic effects of 3-hydroxy, 2-
Complementary Medicine, 8(1),
methoxy sodium butanoate from
24–38.
the leaves of Clerodendrum
doi:10.1016/j.jtcme.2017.04.001
phlomidis L.f. Inflamm
Res. 63:127–138. Wijayakusuma, H. (1992). Tanaman
Berkhasiat obat di indonesia
Putra, O.S. (2013). Pola kasus
volume 1. Pustaka Kartini
distribusi hemoroid di rsud
dokter soedarso pontianak
periode januari 2009-desember
2012. Skripsi. Fakultas
kedokteran Universitas
Tanjungpura Pontianak
Riwanto, I. (2010). Usus halus,

137
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 2 Hal 131 – 138, Mei 2020
Global Health Science Group

138

Anda mungkin juga menyukai