Anda di halaman 1dari 10

ISOLASI ZAT

TRIA PRAYOGA
ISOLASI KOFEIN
Alat-alat
Soxhlet, vakum evaporator, erlenmeyer, gelas ukur, corong pisah, penyaring buchner,
cawan penguap, lempeng silika gel 60 f254, bejana KLT, kertas saring, spektrofotometer
UV-VIS, spektrometer inframerah, alat titik lebur dan alat gelas lainnya.
Bahan kimia dan pereaksi
Etanol, kloroform, benzena, etil asetat, asam nitrat, amonium hidroksida, natrium
hidroksida, magnesium oksida, asam sulfat, dan pereaksi murexide.
Bahan simplisia
Daun teh (thea sinensis, suku theaceae), biji kopi (coffea sp. Semen suku rubiaceae)
CARA KERJA
Serbuk daun teh sejumlah 100 g ditempatkan dalam alat soxhlet, lalu diekstraksi
menggunakan 400 ml etanol, selama 3 jam. Ekstrak pindahkan ke dalam cawan
penguap yang telah berisi 50 gram magnesium oksida dalam 300 ml air, kemudian
diuapkan di atas penangas air hingga kering (sesekali diaduk). Residu dididihkan
dengan 500 ml air dan kemudian dua kali dengan 250 ml air. Larutan residu disaring
panas-panas dengan corong buchner. Filtrat ditambahkan dengan 50 ml asam sulfat
10%, kemudian diuapkan dengan vakum hingga volume tinggal lebih kurang 1/3
volume asal, lalu disaring dalam keadaan panas dan filtrat disari menggunakan 30 ml
kloroform beberapa kali.
CARA KERJA
Warna kuning muda larutan kloroform dihilangkan dengan penambahan beberapa ml
larutan natrium hidroksida 1%, kemudian tambahkan air dengan volume yang sama.
Lapisan kloroform dipisahkan dan diuapkan perlahan-lahan, residu kofein yang terjadi
direkristalisasi dengan air panas, atau dapat dilakukan pemurnian secara sublimasi.
PEMERIKSAAN KUALITATIF HASIL
ISOLASI KOFEIN
Pemeriksaan kualitatif hasil isolasi dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Reaksi warna Murexide
Kristal kofein dalam sebuah cawan ditambah beberapa tetes asam nitrat, diuapkan
hingga kering, lalu ditambahkan beberapa tetes ammonium hidroksida, akan
terjadi warna lembayung.
2. Penentuan titik lebur kofein 235°C.
PEMERIKSAAN KUALITATIF HASIL
ISOLASI KOFEIN
3. Uji KLT dengan kondisi sebagai berikut :

a. Fase diam : Lempeng silika gel 60 F254

b. Fase gerak : Benzena-etil asetat (70:30)

c. Larutan deteksi : Larutan anisaldehid-H2SO4

Pengamatan dilakukan pada sinar tampak setelah perlakuan (dipanaskan pada lempeng pemanas suhu 40-60°C).
Bandingkan dengan pembanding kofein. Warna dan nilai Rf dicatat.

4. Penentuan spektrum absorpsi, dibandingkan dengan kofein pembanding, Panjang gelombang maksimum 278 nm.

5. Penentuan spektrum menggunakan spectrometer infra merah. Perhatikan puncak yang terjadi pada bilangan
gelombang 3134, 2850, 1705, 1660, 1604, 1548, 1440, 1470, 1358, 1230, 1197, 1020, dan 740 cm-1.
ISOLASI PIPERIN
Alat-alat
Soxhlet, vakum evaporator, lemari pemanas (oven), erlenmeyer, gelas ukur, corong pisah,
penyaring buchner, cawan penguap, lempeng silika gel 60 f254, bejana KLT, kertas saring,
spektrofotometer UV-VIS, spektrometer inframerah, alat titik lebur dan alat gelas lainnya.
Bahan kimia dan pereaksi
Etanol, KOH, benzena, etil asetat, anisaldehid, asam sulfat, dan piperin standar.
Bahan simplisia
Piper retrofracti fructus (Piper retrofractum), Piperis nigri semen (P. nigrum, P. cubeba) suku
Piperaceae.
CARA KERJA
Serbuk simplisia ditimbang sejumlah 10 g, kemudian disari dengan 150 ml etanol 95%
dengan alat soxhlet selama 2 jam. Larutan disaring, dipekatkan dengan vakum pada
suhu 60°C, kemudian ditambah 10 ml KOH-etanol, dan larutan didekantasi. Ekstrak
jernih (larutan KOH-alkohol) dibiarkan semalam dalam lemari pendingin. Kristal
jarum warna kuning yang timbul dipisahkan dan dicuci dengan etanol 95%, kemudian
keringkan dalam lemari pemanas pada suhu 40°C.
PEMERIKSAAN KUALITATIF HASIL
ISOLASI PIPERIN
Pemeriksaan kualitatif hasil isolasi dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Penentuan titik lebur kristal yang diperoleh TL = 125-126°C.
2. Uji KLT dengan kondisi sebagai berikut :
a. Fase diam : Lempeng silika gel 60 F254
b. Fase gerak : Benzena-etil asetat (70:30)
c. Larutan deteksi : Larutan anisaldehid-H2SO4
Pengamatan dilakukan pada sinar tampak setelah perlakuan (dipanaskan pada
lempeng pemanas suhu 40-60°C). Bandingkan dengan pembanding piperin,
warna dan nilai Rf dicatat.
PEMERIKSAAN KUALITATIF HASIL
ISOLASI PIPERIN
4. Penentuan spektrum absorpsi, dibandingkan dengan piperin pembanding, pada
panjang gelombang maksimum 254 nm.
5. Penentuan spektrum menggunakan spektrometer infra merah. Perhatikan puncak
yang terjadi pada bilangan gelombang 3000,1635,1580, 1495 dan 1635 cm-1.

Anda mungkin juga menyukai