125-Article Text-211-1-10-20161014
125-Article Text-211-1-10-20161014
Juli 2007 Upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu 123
R.H. ROESHADI
* Disampaikan pada Upacara Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi
pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Sabtu 29 April 2006 di Medan
|
| Maj Obstet
124 Roeshadi Ginekol Indones
Indonesia dan Departemen Kesehatan pada tahun matian maternal (Sofoewan S., 2003).
2002, oleh Yayasan Bina Pustaka Sarwono Pra- Dalam proses perkembangannya kehamilan da-
wirohardjo telah diterbitkan Buku Panduan Prak- pat disertai hipertensi. Hipertensi yang terjadi da-
tis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. lam kehamilan bisa tanpa gejala-gejala klinis lain-
Buku ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara nya atau dengan gejala klinis yang dapat mengan-
optimal oleh setiap insan kesehatan (bidan, dok- cam nyawa ibu hamil.
ter, dokter spesialis Obstetrik dan Ginekologi) di Menurut Report on The National High Blood
seluruh pelosok tanah air. Pressure Education Program Working Group on
Tetapi pada kenyataannya AKI hanya berhasil di- High Blood Pressure in Pregnancy (AJOG Vol 183,
turunkan menjadi 334 per 100.000 pada tahun 1997 5 July 2000). Hipertensi dalam kehamilan diklasi-
dan menjadi 307 per 100.000 pada tahun 2003 fikasi sebagai berikut:
menurut survei demografi kesehatan Indonesia. 1. Hipertensi Gestasional
Berbagai faktor penyebab seringkali dijumpai se- Pada kehamilan dijumpai tekanan darah ≥ 140/90
cara bersamaan dan tumpang tindih turut menye- mmHg, tanpa disertai proteinuria dan biasanya
babkan angka kematian ibu yang terjadi (Siregar tekanan darah akan kembali normal sebelum 12
M., 1998), di antaranya: minggu pascapersalinan.
N Status gizi, higiene, sanitari, kesadaran hidup se- 2. Preeklampsia
hat dan jangkauan serta mutu pelayanan kese- Apabila dijumpai tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
hatan. setelah kehamilan 20 minggu disertai dengan
N Status ekonomi, pendidikan, ketidaktahuan, tra- proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau pemeriksaan
disi sosial budaya dan geografis. dengan dipstick ≥ 1 +.
N Status reproduksi seperti kehamilan risiko tinggi 3. Eklampsia
yang tidak disadari masalahnya oleh ibu hamil. Ditemukan kejang-kejang pada penderita pre-
Di samping itu pada penanganan kasus sering eklampsia, dapat disertai koma.
ditemukan Trias Tiga Terlambat yang akan mem- 4. Hipertensi Kronik
perbesar angka kematian ibu, di antaranya: Dari sebelum hamil, atau sebelum kehamilan 20
1. Terlambat memutuskan untuk mencari pertolong- minggu, ditemukan tekanan darah ≥ 140/90
an bagi kasus kegawatdaruratan obstetri. mmHg dan tidak menghilang setelah 12 minggu
pascapersalinan.
2. Terlambat mencari tempat rujukan yang disebab-
kan oleh keadaan geografis dan masalah trans- 5. Hipertensi Kronis dengan Super Imposed Pre-
portasi. eklampsia
Pada wanita hamil dengan hipertensi kronis,
3. Terlambat memperoleh penanganan yang ade-
muncul proteinuria ≥ 300 mg/24 jam setelah ke-
kuat di tempat rujukan karena kurangnya sumber
hamilan 20 minggu, dapat disertai gejala dan
daya dan fasilitas kesehatan pada pusat rujukan.
tanda preeklampsia lainnya.
Telah diketahui bahwa tiga penyebab utama ke-
matian ibu dalam bidang obstetri adalah: pendarah-
an 45%, infeksi 15% dan hipertensi dalam keha- PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
milan (preeklampsia) 13%. Sisanya terbagi atas
penyebab partus macet, abortus yang tidak aman
Angka kejadian preeklampsia dan eklampsia adalah
dan penyebab tidak langsung lainnya (SKRT, 1995).
6%-8% di antara seluruh wanita hamil (Norwitz
Dalam perjalanannya, berkat kemajuan dalam bi- E.R. dkk., 1999) di beberapa rumah sakit di Indo-
dang anestesia, teknik operasi, pemberian cairan in- nesia angka ini sangat bervariasi seperti yang ter-
fus dan transfusi dan peranan antibiotik yang se- lihat pada tabel di bawah ini.
makin meningkat, maka penyebab kematian ibu
karena pendarahan dan infeksi dapat diturunkan
dengan nyata. Sebaliknya pada penderita preeklamp- Tabel 1. Angka Kejadian Preeklampsia dan Eklampsia di be-
sia, karena ketidaktahuan dan sering terlambat men- berapa rumah sakit di Indonesia (Girsang E. 2004)
cari pertolongan setelah gejala klinis berkembang
Tahun Rumah Sakit Persen (%) Penulis
menjadi preeklampsia berat dengan segala komplika-
1993 - 1997 RSPM 5,75 Simanjuntak J.
sinya, angka kematian ibu bersalin belum dapat ditu- 1996 - 1997 12 Rumah Sakit 0,8 - 14 Tribawono A.
runkan. 1995 - 1998 RSHS 13,0 Maizia
Malahan menurut laporan di beberapa rumah 2000 - 2002 RSHAM-RSPM 7,0 Girsang E.
2002 RSCM 9,17 Priyatini
sakit di Indonesia, angka ini telah menggeser pen-
darahan dan infeksi sebagai penyebab utama ke-
|
Vol 31, No 3 |
Juli 2007 Upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu 125
Sampai sekarang penyebab preeklampsia dan ek- N Riwayat penderita hipertensi dan penyakit ginjal.
lampsia masih tanda tanya, penyakit ini masih dise- N Multipara dengan umur lebih dari 35 tahun.
but Disease of Theory (Chesley 1978), beberapa
faktor risiko pada penyakit ini antara lain adalah:
N Nullipara, terutama usia ≤ 20 tahun, dan keha- PATOGENESIS PREEKLAMPSIA
milan yang langsung terjadi setelah perkawinan DAN EKLAMPSIA
(Robillard P.Y., 1994).
N Sejarah pernah menderita preeklampsia dan e- Pada saat ini ada 4 hipotesa yang mendasari pato-
klampsia pada kehamilan terdahulu. genesa dari preeklampsia (Dekker G.A., Sibai B.M.,
N Sejarah penderita preeklampsia dan eklampsia 1998) sebagai berikut:
dalam keluarga. 1. Iskemia Plasenta
N Kehamilan ganda, diabetes mellitus, hydrops Peningkatan deportasi sel trofoblas yang akan
foetalis, mola hidatidosa dan antiphospolipid menyebabkan kegagalan invasi ke arteri sperialis
antibodies, infeksi saluran kemih. dan akan menyebabkan iskemia pada plasenta.
Circulating factor(s)
STBM Cytokines Lipid
(IL-6, TNF-α) peroxides
Oxidative stress
2. Mal Adaptasi Imun dilator seperti prostasiklin dan nitrat oksida, di-
Terjadinya mal adaptasi imun dapat menyebab- bandingkan dengan vasokonstriktor seperti endo-
kan dangkalnya invasi sel trofoblas pada arteri thelium I, tromboxan dan angiotensin II sehingga
spiralis. Dan terjadinya disfungsi endotel dipicu akan terjadi vasokonstriksi yang luas dan terjadilah
oleh pembentukan sitokin, enzim proteolitik dan hipertensi.
radikal bebas. Peningkatan kadar lipid peroksidase juga akan
3. Genetic Inprenting mengaktifkan sistem koagulasi, sehingga terjadi
Terjadinya preeklampsia dan eklampsia mungkin agregasi trombosit dan pembentukan thrombus.
didasarkan pada gen resesif tunggal atau gen Secara keseluruhan setelah terjadi disfungsi en-
dominan dengan penetrasi yang tidak sempurna. dotel di dalam tubuh penderita preeklampsia jika
Penetrasi mungkin tergantung pada genotip ja- prosesnya berlanjut dapat terjadi disfungsi dan
nin. kegagalan organ seperti:
4. Perbandingan Very Low Density Lipoprotein (VLDL) N Pada ginjal: hiperurikemia, proteinuria dan gagal
dar albumin yang rendah, pengangkatan kele- dai dengan edema paru dan edema menyeluruh.
bihan asam lemak nonesterifikasi dari jaringan N Pada darah dapat terjadi trombositopenia dan
dengan titik temunya pada invasi trofoblas dan ter- tumbuhan janin, hipoksia janin dan solusio pla-
jadinya iskemia plasenta. senta.
Menurut Jaffe dkk. (1995) pada preeklampsia
ada dua tahap perubahan yang mendasari patoge-
nesanya. Tahap pertama adalah: hipoksia plasenta PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA
yang terjadi karena berkurangnya aliran darah
dalam arteri spiralis. Hal ini terjadi karena kega- Oleh kelompok kerja penyusunan pedoman penge-
galan invasi sel trofoblas pada dinding arteri spi- lolaan hipertensi dalam kehamilan di Indonesia dari
ralis pada awal kehamilan dan awal trimester kedua Himpunan Kedokteran Feto Maternal POGI pada
kehamilan sehingga arteri spiralis tidak dapat me- bulan Juli 2005 pada PIT XV di Batam, telah di-
lebar dengan sempurna dengan akibat penurunan terbitkan buku Pedoman Pengelolaan Hipertensi
aliran darah dalam ruangan intervilus diplasenta se- dalam Kehamilan di Indonesia. Diharapkan buku
hingga terjadilah hipoksia plasenta. tersebut dapat digunakan sebagai pedoman penge-
Hipoksia plasenta yang berkelanjutan ini akan lolaan preeklampsia di Indonesia.
membebaskan zat-zat toksis seperti sitokin, radikal Dalam pengelolaan klinis, preeklampsia dibagi
bebas dalam bentuk lipid peroksidase dalam sirku- sebagai berikut:
lasi darah ibu dan akan menyebabkan terjadinya N Disebut preeklampsia ringan jika ditemukan:
stres oksidatif yaitu suatu keadaan di mana radikal – Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg, tetapi kurang
bebas jumlahnya lebih dominan dibandingkan an- dari 160/110 mmHg.
tioksidan (Robert J.M., 2004). – Proteinuria ≥ 300 mg/24 jam, atau pemeriksaan
Stres oksidatif pada tahap berikutnya bersama dipstick ≥ 1 +.
dengan zat toksis yang beredar dapat merangsang N Ditegakkan diagnosa preeklampsia berat jika di-
terjadinya kerusakan pada sel endotel pembuluh temukan tanda dan gejala sebagai berikut (Sibai
darah yang disebut disfungsi endotel yang dapat B.M., 2003):
terjadi pada seluruh permukaan endotel pembuluh – Tekanan darah pasien dalam keadaan istirahat:
darah pada organ-organ penderita preeklampsia. sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolik ≥ 110 mmHg.
Pada disfungsi endotel terjadi ketidakseimbang- – Proteinuria ≥ 5 gr/24 jam atau dipstick ≥ 2 +.
an produksi zat-zat yang bertindak sebagai vaso- – Oligouria < 500 ml/24 jam.
|
Vol 31, No 3 |
Juli 2007 Upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu 127
eklampsia berat. Bisa terjadi antepartum pada 69% di antaranya 3%-7% pada nullipara dan 0,8-5%
kasus dan sisanya pada 31% kasus terjadi pascaper- pada multipara. Beberapa peneliti lain menemukan
salinan. preeklampsia dan eklampsia terjadi pada 75%-80%
Kriteria diagnosis sindroma HELLP ditegakkan nullipara (Norwitz E.R. dkk., 1999). Adi Putra
berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium. Dise- (2005) menemukan pada 44% nullipara dan (Su-
but sindroma HELLP komplit bila dijumpai SGOT katendal K., 2004) pada 39% nullipara.
> 70 iu/l, LDH > 600 iu/l, bilirubin > 1,2 mg/dl, Di samping itu faktor risiko lainnya seperti se-
trombosit < 100.000/mm3, dan disebut sindroma jarah pernah menderita preeklampsia dan eklamp-
HELLP parsial jika hanya ditemukan perubahan sia, riwayat keluarga penderita preeklampsia dan
pada salah satu atau lebih, tetapi tidak semua dari eklampsia, kehamilan ganda, diabetes mellitus, hy-
parameter di atas (Audibert dkk., 1996). drops foetalis, mola hydatidosa, antiphospolipid
Sedangkan Martin 1991, hanya mengelompok- antibodies, riwayat hipertensi kronis, penyakit
kan sindroma HELLP berdasarkan jumlah trom- ginjal, infeksi saluran kencing, multipara dengan
bosit, disebut kelas I jika jumlah trombosit ≤ usia ≥ 35 tahun ikut berperan dalam mencetuskan
50.000/mm3, kelas II jika jumlah trombosit > penyakit ini.
50.000/mm3 - ≤ 100.000/mm3 dan kelas III jika Oleh karena itu dalam pengawasan antenatal se-
jumlah trombosit > 100.000/mm3 - ≤ 150.000/mm3. leksi kasus sejak dini sudah harus dimulai dengan
Pada umumnya penanganan penderita Sindroma lebih meningkatkan peran petugas kesehatan di
HELLP lebih sulit bila dibandingkan dengan pe- Puskesmas dan Poliklinik ibu hamil untuk me-
nanganan penderita preeklampsia berat, karena ngenali semua faktor risiko antara lain dengan:
pada penderita Sindroma HELLP umumnya telah N Menyaring semua kehamilan primigravida, teru-
terjadi multiorgan disfungsi. Prioritas utama pena- tama ibu hamil dengan usia ≤ 20 tahun, ibu
nganannya adalah stabilisasi kondisi ibu terutama kawin langsung hamil dan semua ibu hamil de-
terhadap tekanan darah, keseimbangan cairan dan ngan risiko tinggi terhadap preeklampsia dan
gangguan pembekuan darah. Kontrol terhadap te- eklampsia.
kanan darah yang tinggi perlu segera dilakukan N Harus diberi pelayanan khusus dan diminta un-
terutama bila dijumpai tanda-tanda iritabilitas sya- tuk datang melakukan pemeriksaan antenatal se-
raf pusat dan kegagalan ginjal. Seperti penanganan cara teratur sejak awal trimester I kehamilan.
preeklampsia, pemberian magnesium sulfat masih
merupakan pilihan utama. Transfusi darah dan pem-
berian trombosit harus diperhitungkan untuk mem- PENCEGAHAN
berantas anemia, atau jika ditemui kadar trombosit
≤ 50.000/mm3.
Usaha pencegahan preeklampsia dan eklampsia su-
Pemberian kortiko steroid dapat dipertimbang- dah lama dilakukan, telah banyak penelitian dila-
kan terutama untuk pematangan paru, meningkat- kukan untuk menilai manfaat berbagai kelompok
kan kadar trombosit dan memperbaiki fungsi hepar. bahan-bahan non-farmakologi dan bahan farmako-
Terminasi kehamilan harus segera dilakukan, tanpa logi seperti: diet rendah garam, vitamin C, α toco-
memandang usia kehamilan terutama setelah sta- pherol (Vit. E), beta karoten, minyak ikan (eico-
bilitas keadaan ibu tercapai. sapen tanoic acid), zink, magnesium, diuretik, anti-
Pemberian kortiko steroid pascapersalinan dapat hipertensi, aspirin dosis rendah dan kalsium untuk
diulangi dengan tujuan untuk mempercepat per- mencegah terjadinya preeklampsia dan eklampsia.
baikan laboratorium dan keadaan penderita (Martin Sayangnya berbagai cara di atas belum mewu-
J.N. dkk., 1997). judkan hasil yang menggembirakan (Nortwitz E.R.
dkk., 1999).
UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK Belakangan juga diteliti manfaat penggunaan
MENURUNKAN ANGKA KESAKITAN DAN anti-oxidant seperti N. Acetyl cystein yang diberi-
kan bersama dengan vitamin A, B6, B12, C, E, dan
ANGKA KEMATIAN IBU PENDERITA
berbagai mineral lainnya (Rumiris D. dkk., 2005)
PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA yang nampaknya dapat menurunkan angka kejadian
preeklampsia pada kasus risiko tinggi.
SELEKSI KASUS Pada pasien dengan risiko tinggi terjadinya pre-
eklampsia, pemeriksaan antenatal trimester II harus
Seperti disebutkan sebelumnya preeklampsia dan dilakukan secara teratur untuk menilai keadaan ibu
eklampsia dapat terjadi pada 6%-8% wanita hamil, dan kesejahteraan janin.
|
| Maj Obstet
130 Roeshadi Ginekol Indones
kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih Atas kerjasama yang baik dan dorongan dari Staf
dan penghormatan yang sedalam-dalamnya kepada Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedok-
Pemerintah Republik Indonesia c.q. Departemen teran Universitas Sumatera Utara di antaranya:
Pendidikan dan Kebudayaan, yang telah memberi- Prof. Dr. T.M.A. Chalik, SpOG(K), Prof. Dr. Ha-
kan kepercayaan pada saya untuk menduduki ja- monangan Hutapea, SpOG(K), Prof. Dr. dr. M.
batan guru besar. Thamrin Tanjung, SpOG(K), Dr. Hesti RPO Sitom-
Kepada Bapak Prof. Dr. Chairuddin P. Lubis pul, SpOG, Dr. Maciste LB Raja, SpOG, Dr. Raja
DTM&H, SpA(K) selaku Rektor dan Ketua Senat Malem Kaban SpOG, Dr. Jose Iskandar, SpOG, Dr.
Universitas Sumatera Utara yang telah banyak men- Stefen Sutejo D. SpOG, Dr. Zulkarnaini Tala,
dukung, membimbing dan membantu saya dalam SpOG, Dr. Amiruddin Siregar, SpOG(K), Dr. Aboe
menjalankan tugas serta menyetujui pengesahan Bakar Umar, SpOG, Alm. Dr. Baren Ratur Sembi-
untuk jabatan Guru Besar ini, saya sampaikan ring, SpOG, Dr. Daulat H. Sibuea, SpOG(K), Dr.
terima kasih yang setulus-tulusnya. Semoga Allah T.M. Hanafiah, SpOG(K), Dr. Sutrisno Hadi, SpOG,
SWT selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya Dr. Zaman Kaban, SpOG, Dr. Budi R. Hadibroto,
kepada beliau untuk memimpin Universitas Su- SpOG(K), Dr. M. Fauzie Sahil, SpOG(K), serta
matera Utara yang kita banggakan. seluruh tenaga paramedis dan tenaga administrasi
Terima kasih juga saya sampaikan pada Bapak saya ucapkan terima kasih.
dan Ibu para anggota Senat Universitas Sumatera Kepada Prof. Jusuf Hanafiah, SpOG(K) sebagai
Utara, Tim Penilai Kenaikan Pangkat Universitas Kepala Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Sumatera Utara yang telah menyetujui pengesahan Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun
saya untuk jabatan guru besar. 1978, sekali lagi saya ucapkan terima kasih yang
Kepada Prof. Dr. T. Bahri Anwar Johan, SpJP(K) telah memberi kesempatan pada saya untuk me-
sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Su- ngikuti M. Med Course in Obstetric and Gineco-
matera Utara beserta seluruh Anggota Senat Guru logy di Kandang Kerbau Hospital University of
Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Singapore di bawah bimbingan Alm. Prof. Dr. SS.
Utara yang telah memberikan dukungan dan me- Ratnam dan Prof. Wong Hock Boan Director of
nyetujui pengesahan jabatan Guru Besar ini, saya Post Graduate Medical Study.
ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT selalu Sembah sujud dan ucapan terima kasih yang
melindungi dan membalas kebaikannya. sedalam-dalamnya saya sampaikan kepada kedua
Kepada Alm. Prof. Dr. E. Kosin dan Alm. Dr. almarhum orang tua saya Alm. R. Roeshadi dan
Kosman yang telah menerima saya bekerja dan me- Almh. Zenab yang dengan bersusah payah telah
mulai karir sebagai staf pengajar di bagian Parasi- membesarkan dan mendidik 16 orang anak-
tologi Fakultas Kedokteran USU saya ucapkan anaknya.
terima kasih. Meskipun bukan dari keluarga mampu dan ber-
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan ke- pendidikan, tetapi kedua orang tua saya telah ber-
pada Prof. Dr. M. Jusuf Hanafiah, SpOG(K) dan juang sekuat tenaga untuk mendorong anak-anak-
Alm. Prof. Dr. E. Kosin yang telah memberi ke- nya mencapai jenjang pendidikan tinggi.
sempatan pada saya untuk mengikuti Program Kepada kedua mertua saya, Alm. dr. M. Arifin,
Pendidikan DTM&H di Mahidol University, Bang- Internist beserta Almh. Nuritja saya ucapkan terima
kok Thailand. kasih yang tidak terhingga, atas dorongan beliau
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga juga yang tidak henti-hentinya kepada saya untuk men-
saya sampaikan kepada Prof. Dr. M. Jusuf Hana- capai jabatan guru besar seperti sekarang ini.
fiah, SpOG(K), Dr. Erjan Albar, SpOG(K), dan Semoga Allah SWT mengampuni dan memberikan
Prof. Dr. Herbert Hutabarat, SpOG, yang telah tempat yang sebaik-baiknya kepada Alm. kedua
menerima dan mendidik saya di Bagian Obstetri orang tua dan mertua saya.
dan Ginekologi. Demikian pula kepada Alm. Prof. Kepada Alm. abang, kakak dan adik saya yang
Dr. Pandapotan Simanjuntak, MPH, SpOG, Dr. berjumlah 15 orang serta kakak dan adik ipar, saya
Agustinus Wilaras, SpOG, Alm. Prof. Dr. Rustam ucapkan terima kasih banyak atas rasa persauda-
Mochtar MPH, SpOG dan Prof. Dr. Djafar Siddik, raan dan saling membantu, di antaranya pada ka-
SpOG(K) atas dorongan dan bimbingannya. kanda Alm. Prof. RA Soekemi, Apt, R. Santoso
Kepada Dr. Agustinus Wilaras, SpOG yang telah Roeshadi dan Rr. Sri Kusbandini yang telah men-
memberikan perhatian khusus dan bimbingan se- dorong, membantu dan kadang bertindak sebagai
lama saya menjalani pendidikan PPDS, sekali lagi ganti orang tua dalam menghadapi berbagai ma-
saya ucapkan terima kasih. salah dalam kehidupan saya.
|
| Maj Obstet
132 Roeshadi Ginekol Indones
Akhirnya kepada istri saya tercinta dr. Yuritna nancy", National High Blood Pressure Education Program
Haryono Sp.THT(K) yang telah mendampingi saya Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy, Am
selama 33 tahun menghadapi berbagai suka duka J Obstet Gynecol, 183; S1, 2000
4. Norwitz ER, Robinson JN, Rifke JT. Prevention of Pre-
dalam kehidupan dan tidak henti-hentinya dengan
eclampsia: Is it Possible? Clin Obstet Ginecology 1999;
sabar mendorong saya untuk mencapai jabatan guru
42(3): 436-54
besar, saya mohon maaf dan terima kasih yang ti- 5. Girsang E. Analisa Tekanan Darah dan Proteinuria sebagai
dak terhingga atas pengertian dan kesetiaan men- Faktor Prognosa. Kematian Maternal dan Perinatal pada Pre-
dampingi sampai saat ini. eklampsia Berat dan Eklampsia. Tesis Bagian Obgin FK USU
Kepada anak saya dr. Hayu Lestari Haryono, yang RSUP. H. Adam Malik/RSUD Dr. Pirngadi Medan, 2004
sekarang sedang meniti karir di bidang Obstetri dan 6. Jaffe R, Dorgan A, Abramowitz JS. Color Doppler Imaging
Ginekologi saya ucapkan selamat, teruslah berusaha of the Utero Placental Circulation in the First Trimester:
mencapai jenjang yang lebih tinggi. Terima kasih Value in Inpredicting Pregnancy Failure or Complication.
papa ucapkan atas dorongan dari Ririn beserta mama Am J Obstet Gynecol 1995; 130 (2 PT 1): 102-5
yang tidak henti-hentinya mendukung dalam menca- 7. Dekker GA, Sibai BM. Ethiology and Pathogenesis of Pre-
pai jabatan guru besar. eclampsia: Current Concept. Am J Obstet Gynecol 1998;
Pada kesempatan ini saya juga ingin mengenang 179: 1359-75
8. Dekker GA. Risk Factor for Preeclampsia in Clinical
guru-guru saya yang telah mendidik dan mem-
Obstetrics and Gynecology, 1999; Vol. 42: 422
bimbing saya untuk mengikuti pendidikan ke jen- 9. Robillard PY, Holsey TC, Perianin J, Janky E, Miri EH,
jang yang lebih tinggi. Mereka adalah guru-guru Papiernik E. Association of Pregnancy - induced Hyperten-
saya dari SR Percobaan Negeri Medan, SMP sion With Duration of Sexual Cohabitation Before Concep-
Negeri II Medan dan SMA Katolik Medan. Kepada tion. Lancet 1994; 344: 973-5
mereka saya ucapkan terima kasih. 10. Robert JM, Carl A Hubel. Oxydative Stress in Preeclamp-
Kepada semua pihak dan seluruh anggota panitia sia. AJOG 2004; 190: 117-8
yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan acara 11. Robson SC. Hypertention and Renal Disease in Pregnancy.
ini, saya mengucapkan terima kasih banyak, se- In: Keith DE, Eds Dewhurt’s Textbook of Obstetrics and
moga Allah SWT membalas budi baik saudara Gynecology for Post Graduate 6th ed. Blackwell Science
sekalian dengan berlipat ganda. Inc, USA, 1999: 165-85
12. Pedoman Pengelolaan Hipertensi dalam Kehamilan di In-
Saya menyadari, masih banyak lagi ucapan te-
donesia, Kelompok Kerja Penyusunan Pedoman Pengelo-
rima kasih yang seharusnya dan selayaknya saya
laan Hipertensi dalam Kehamilan di Indonesia, Himpunan
sampaikan ke berbagai pihak yang tidak mungkin
Kedokteran Feto Maternal POGI Edisi Kedua, 2005
saya sebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, 13. Sibai BM. Diagnosis and Management of Gestational Hy-
untuk ini saya mohon maaf yang setulus-tulusnya. pertention and Preeclampsia Obstet Gynecol 2003; 102:
181-92
Bapak Rektor dan Hadirin sekalian yang saya 14. Lipstein H, et al. Current Concept of Eclampsia. American
muliakan, Journal of Emergency Medicine 2003; 21(3): 233-7
15. Sibai BM, Gus Dekker GA, Michael Kupferminc. Pre-
Pada akhirnya dari lubuk hati yang paling dalam,
eclampsia. Lancet 2005; 365: 785-99
saya mengucapkan terima kasih atas segala perha- 16. Sibai BM. Diagnosis, Prevention, and Management of
tian dan kesabaran dalam mengikuti acara pengu- Eclampsia, Obstetrics & Gynecology, 2005; 105: 405-10
kuhan hari ini. 17. Baker PN, Kingdom J. Preeclampsia New Current Perspec-
tives on Management. The Parthenon Publishing Group,
Wabillahi taufik wal hidayah
New York, USA, 2004: 133-43
Wassalamualaikum warahmatullahi wabara- 18. Brown MA. Diagnosis and Classification of Preeclampsia
katuh. and Hypertensive Disorders of Pregnancy. In Belfort MA,
Thornton S, Saade GR. Hypertension in Pregnancy, Marcel
Dekker, Inc. New York, 2003: 1-14
RUJUKAN 19. Chronic Hypertension in Pregnancy; ACOG Practice Bul-
letin; number 29, July 2001
1. Masroel Siregar. Kebijaksanaan dan Strategi Penurunan AKI 20. Churchil D, Beevers DG. Definitions and Classification
di SUMUT, Kumpulan Makalah Seminar Bantuan Penuh Systems of the Hypertensive Disorders in Pregnancy. In
Kasus Emergensi Obstetri Medan, Oktober, 1998 Churchil D, Beevers DG. Hypertension in Pregnancy. BMJ
2. Sofoewan S. Preeklampsia - Eklampsia di beberapa Rumah Books, London, 1999
Sakit di Indonesia, Patogenesis dan Kemungkinan Pencega- 21. Sibai BM. Magnesium Sulfat Prophylaxis in Preeclampsia
hannya. MOGI 2003; 27: 141-51 Lessons Learned from recent Trials. Am J Obstet Gynecol
3. "Report of the National High Blood Pressure Education 2004, 190: 1520-6
Program Working Group on High Blood Pressure in Preg- 22. Zhang J, Meikle S, Trumble A. Severe Maternal Morbidity
|
Vol 31, No 3 |
Juli 2007 Upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu 133
Associated With Hypertensive Disorders in Pregnancy in 28. Martin JN, Perry KG. et al. Better Maternal Outcomes are
the United States Hypertens Pregnancy 2003; 22: 203-12 Achieved with Dexamethasone Therapy for Post Partum
23. Brown MA., et al. Efficacy and Safety of Nifedipine Tablets HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzymes, and Low
for Acute Treatment of Severe Hypertension Pregnancy. Thrombosit Counts) Syndrome. Am J Obstet Gynecol 1997;
AJOG, 2002; 187: 1046-50 177: 1011-17
24. Magan EF, Martin RW, Isaacs JD, et al. Corticosteroids for 29. M.A.G. Chorman, L.M.E. McCowen, R.A. North. Mid Tri-
the Enhancement of Fetal Lung Maturity: Impact on the mester Uterine Artery Doppler Screening as a Predictor of
Gravida with Preeclampsia and the HELLP Syndrome. Aust Adverse Pregnancy Outcomes in High Risk Women. Ultra-
MJ J Obstet Gynecol 1993; 33: 127-30 sound Obstet Gynecol 2000; 15: 7-12
25. Ramin KD. The Prevention and Management of Eclampsia. 30. Khairani S. Luaran Ibu dan Bayi pada Penderita Sindroma
Obstet Gynecol Clin N Am 1999; 26: 489-503 HELLP yang diberi Deksametason dan N-Acetyl Cysteine,
26. Pedoman Penanganan Penderita Preeklampsia Berat dan Tesis Bagian Obgin FK USU, 2004
HELLP Syndrome, Satgas Penanganan Penderita Pre- 31. Rushadi RH. Hypertension in Pregnancy. Disampaikan
eklampsia Berat dan HELLP Syndrome Bagian/UPF pada Pertemuan The Third New Trend in Cardiovascular
Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan FK-USU RSUD. Management Medan. Juni 2005
Dr. Pirngadi Medan 2002 32. Magan EF, et al. Antepartum Corticosteroids: Disease Sta-
27. Audibert F, et al. Clinical Utility of Strict Diagnostic Cri- bilization in Patients with the Syndrome of Hemolysis, Ele-
teria for the HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzymes, vated Liver Enzymes, and Low Plateletes (HELLP). AJOG
and Low Platelets) Syndrome. AJOG 1996; 175: 460-4 1994; 174(4): 1148-53