Anda di halaman 1dari 44

PRIORITAS PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR PUPR 2021-2024


DI JAWA TIMUR

Iwan Nurwanto
KEPALA PUSAT PEMROGRAMAN DAN EVALUASI KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PUPR
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Disampaikan pada:
Percepatan Pembangunan Infrastruktur
dalam Rangka Pemerataan Pembangunan
Ekonomi
Surabaya, 23 Oktober 2019
OUTLINE

1 2 3 4 5 6
Pendahuluan Arah Arahan Pengembangan Arahan Program Penutup
Kebijakan Pembangunan Kawasan- Prioritas
Nasional Infrastruktur Kawasan Tahun 2021 dan
PUPR 2020-2024 Prioritas Jangka Pendek
2022-2024

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
1
PENDAHULUAN

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TANTANGAN GLOBAL (1)

ANGKA HARAPAN HIDUP, AKSESIBILITAS AMAN AIR MINUM,


NEGARA-NEGARA ASEAN 2005 – 2017 (TAHUN) NEGARA-NEGARA ASEAN 2005 – 2017 (%)

Sumber: Sekretariat ASEAN, ASEAN stats database

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TANTANGAN GLOBAL (2)

AKSESIBILITAS SANITASI YANG LAYAK, POPULASI HIDUP DIBAWAH GARIS KEMISKINAN,


NEGARA-NEGARA ASEAN 2005 – 2017 (TAHUN) NEGARA-NEGARA ASEAN 2005 – 2017 (%)

Sumber: Sekretariat ASEAN, ASEAN stats database

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TANTANGAN GLOBAL (3)

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, ANGKA PENGANGGURAN,


NEGARA-NEGARA ASEAN 2005 – 2017 (TAHUN) NEGARA-NEGARA ASEAN 2005 – 2017 (%)

Sumber: Sekretariat ASEAN, ASEAN stats database

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TANTANGAN GLOBAL (4)
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, NEGARA-NEGARA ASEAN 2005 – 2017 (RIBU)

Sumber: Sekretariat ASEAN, ASEAN stats database

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KETERPADUAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
DAN PENGEMBANGAN WILAYAH
II. Kebijakan Pembangunan Kementerian PUPR
I. Kebijakan Pembangunan Nasional - RENSTRA Kementerian PUPR (Permen PUP III. Kebijakan Kementerian/Lembaga lain
- RPJPN (UU No.17 tahun 2007) No.13.1/PRT/M/2015) - Kementerian Pariwisata (KSPN)
- RPJMN 2015-2019 (Pepres No.2 tahun 2015) - Jalan (UU No. 38 tahun 2004) - Kementerian Perindustrian (Kawasan Industri)
- Nawacita (tercantum dalam RPJMN) - Pengelolaan Sampah (UU No. 18 tahun 2008) - Kementerian Perhubungan (Tol Laut dengan
- KEK (UU No. 39 tahun 2009) - Perumahan & Permukiman (UU No. 1 tahun Pelabuhan Utama dan Pelabuhan Pengumpul)
- KAPET (Kepres No. 150 tahun 2000) 2011); dll. - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
- Proyek Stretegis Nasional (Perpres No. 3 tahun 2016) Tertinggal, dan Transmigrasi (KTM Transmigrasi); dll

VIII. Rencana Pembangunan Infrastruktur PUPR


dan Wilayah secara Terpadu
• Teknis VI. Potensi Pendanaan
VII. Kebijakan Internasional • Pendanaan - APBN
- SDG’S • Sosial - Swasta
- New Urban Agenda • Lingkungan Hidup - APBD Provinsi
• Kelembagaan - APBD Kota/Kab

IV. Kebijakan Pembangunan Daerah


V. Kondisi/Potensi Wilayah Pengembangan
- RTRW Provinsi, Kota/Kab
Strategis (WPS)
- RPJMD

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
2
ARAH KEBIJAKAN NASIONAL
A. Visi Presiden RI Terpilih
B. Visi Indonesia 2045
C. RPJPN 2005-2025
D. RPJMN 2020-2024

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
5 POIN PIDATO VISI INDONESIA PRESIDEN JOKOWI
Infrastruktur
Konektivitas dengan Kawasan Produksi Rakyat,
Industri Kecil, Ekonomi Khusus, Pariwisata, Persawahan,
Perkebunan, Tambak Perikanan.

Sumber Daya Manusia


Aksentuasi pada : Kesehatan ibu hamil, bayi, balita,
anak usia sekolah; Pendidikan Vokasi; Lembaga Manajemen Talenta.

Investasi
Investasi terbuka untuk membuka lapangan kerja melaluii
percepatan proses perizinan & menghilangkan semua hambatan.

Reformasi Birokrasi
Reformasi Struktural dan Mindset.

Penggunaan APBN
Fokus dan tepat sasaran untuk memberikan manfaat sosial, ekonomi
dan kesejahteraan rakyat.
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Manusia Indonesia unggul, Ekonomi maju dan Pembangunan merata Negara demokratis, kuat,
berbudaya, dan menguasai iptek berkelanjutan dan inklusif dan bersih

PILAR PEMBANGUNAN INDONESIA 2045

PEMBANGUNAN MANUSIA PEMBANGUNAN EKONOMI PEMERATAAN KETAHANAN NASIONAL DAN


DAN PENGUASAAN IPTEK BERKELANJUTAN PEMBANGUNAN TATA KELOLA
Peningkatan Investasi KEPEMERINTAHAN
Percepatan Taraf Pendidikan
Rakyat Indonesia secara
dan Daya Saing Percepatan Pengentasan
Demokrasi Substantif
Merata Ekonomi Kemiskinan
Percepatan Industri dan
Peningkatan Peran Kebudayaan Pariwisata Reformasi Kelembagaan dan
Pemerataan Kesempatan
dalam Pembangunan Birokrasi
Usaha dan Pendapatan
Pembangunan Ekonomi
Peningkatan Sumbangan Ilmu Maritim
Penguatan Sistem Hukum
Pengetahuan dan Teknologi
Pemantapan Ketahanan Pemerataan Nasional dan Antikorupsi
dalam Pembangunan
Pangan dan Peningkatan Pembangunan Wilayah
Peningkatan Derajat Kesejahteraan Petani Politik Luar Negeri Bebas
Kesehatan dan Kualitas Hidup Aktif
Rakyat Peningkatan Ketahanan Pembangunan
Energi dan Air Infrastruktur yang
Merata dan Terintegrasi Penguatan Pertahanan dan
Reformasi Ketenagakerjaan Komitmen terhadap Keamanan
lingkungan Hidup
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH Sumber: Bappenas (2019)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN BERBASIS KEWILAYAHAN
SASARAN ARAH KEBIJAKAN
1. Pembangunan desa terpadu dan pengembangan kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi,
Meningkatnya Pemerataan kawasan perbatasan, dan daerah tertinggal
antarwilayah (KBI-KTI, Jawa- 2. Peningkatan peran dan efisiensi pelayanan kota kecil-menengah untuk meningkatkan sinergi
luar Jawa)
pembangunan perkotaan dan pedesaan;

3. Optimalisasi pengembangan pusat-pusat pertumbuhan wilayah (KEK, KI, KPBPB, Destinasi


Meningkatnya Keunggulan Wisata, dan kawasan lainnya yang telah ditetapkan)
Kompetitif Pusat-pusat 4. Optimalisasi Wilayah Metropolitan (WM) dan kota besar di luar Jawa
Pertumbuhan Wilayah 5. Pengembangan rencana pemindahan Ibukota keluar pulau Jawa ke posisi yang lebih
seimbang secara spasial dan ekonomi;

Meningkatnya Kualitas Dan 6. Peningkatan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan pemerintah desa
Akses Pelayanan Dasar, Daya (kelembagaan, keuangan dan SDM Aparatur)
Saing serta Kemandirian 7. Penataan pola hubungan pusat-daerah, pengembangan kerjasama antar-daerah, pola-
Daerah pola kolaborasi multipihak, dan menghasilkan inovasi daerah;

8. Penegakan rencana tata ruang yang berbasis mitigasi bencana melalui peningkatan efektivitas
Meningkatnya Sinergi instrumen pengendalian pemanfaatan ruang,
Pemanfaatan Ruang Wilayah 9. Penyelesaian tumpang tindih perizinan pemanfaatan ruang melalui pelaksanaan Kebijakan Satu Peta;
10. Peningkatan kepastian hukum hak atas tanah
11. Penyediaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum melalui pembentukan bank tanah

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH Sumber: Bappenas (2019)


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PN. 2
ISU STRATEGIS KEWILAYAHAN 2020-2024
KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH PEMANFAATAN RUANG
Konsentrasi kegiatan ekonomi masih terpusat di KBI terutama Pemanfaatan ruang belum sesuai dengan peruntukannya
Pulau Jawa menyebabkan terjadinya korban bencana alam dan
hambatan pembangunan infrastruktur.

PENGUATAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH


Tingkat keberhasilan pusat pertumbuhan baru yang rendah KEPASTIAN HUKUM HAK ATAS TANAH DAN
akibat konektivitas yang belum optimal KETIMPANGAN PEMILIKAN, PENGUASAAN,
PENGGUNAAN, DAN PEMANFAATAN TANAH
Cakupan bidang tanah bersertifikat yang masih rendah dan
PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN ketimpangan kepemilikan lahan antara rumah tangga tani
PENINGKATAN DAYA SAING DAERAH dan pemilik lahan
Akses dan kualitas pelayanan dasar yang masih terbatas
Ketergantungan APBD terhadap Dana Transfer yang tinggi
Proses perizinan yang lama dan berbiaya tinggi
FUNGSI IBUKOTA SEBAGAI PUSAT PEMERINTAHAN
PENGELOLAAN URBANISASI Dominasi wilayah metropolitan Jakarta dalam
Kontribusi urbanisasi terhadap pertumbuhan ekonomi perekonomian nasional dan tingginya gap dengan daerah
nasional yang rendah (1% urbanisasi menghasilkan hanya lain di Indonesia (kontribusi wilayah metropolitan Jakarta
1,4% PDB. Bandingkan dengan Cina dan Negara Asia Timur 20,85% dari PDB Nasional (BPS, 2018)
dan Pasifik lain yang rerata 2,7% PDB)
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH Sumber: Bappenas (2019)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PN. 2
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN WILAYAH RPJMN TEKNOKRATIK 2020-2024
1. Pengembangan komoditas 1. Pengembangan komoditas unggulan 1. Pengembangan komoditas 1. Pengembangan komoditas unggulan
unggulan tanaman perkebunan tanaman perkebunan dan industri batu unggulan tanaman pangan, tanaman perkebunan, perikanan,
dan industri makanan/minuman, bara, pengilangan migas, kayu, barang perikanan dan industri pengolahan industri pengolahan (kayu, gabus, dll)
karet, plastik, dan sektor dari kayu, gabus, serta pertambangan (barang galian bukan logam). serta sektor transportasi dan
perdagangan batu bara dan angkutan sungai, danau 2. Pengembangan pusat pergudangan.
2. Pembangunan pusat dan penyeberangan. pertumbuhan (WM, KI, KEK, 2. Pengembangan pusat pertumbuhan
pertumbuhan utama (KI, KEK, 2. Pembangunan pusat pertumbuhan utama KSPN, PKSN, pemulihan area utama (KI, KEK, KSPN)
KSPN, KPBPB, PKSN dan WM) (KI, KEK, KSPN, PKSN, dan WM) terdampak bencana)
SUMATERA KALIMANTAN SULAWESI MALUKU

JAWA - BALI PAPUA


1. Pengembangan komoditas
1. Pengembangan komoditas KEP. NUSA TENGGARA unggulan perikanan, tanaman
unggulan: industri pengolahan
tembakau, kulit, barang dari kulit, pangan, hortikultura,
1. Pengembangan komoditas unggulan: peternakan, tanaman pangan, dan pertambangan bijih logam dan
sektor perdagangan, pariwisata penyediaan akomodasi dan makan dan minum.
dan pangan. angkutan laut.
2. Pembangunan pusat pertumbuhan utama (KEK, KSPN, PKSN, KPPN, 2. Pengembangan pusat
2. Pembangunan pusat dan pemulihan area terdampak bencana)
pertumbuhan utama (KEK, KI, pertumbuhan utama (KI, KEK,
KSPN, dan WM) KSPN, PKSN)
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PN. 2
PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN UTAMA PRIORITAS 2020-2024
(RPJMN TEKNOKRATIK)

PULAU JAWA-BALI

DPP/KEK Tanjung Lesung;


DPP Kepulauan Seribu dan Kota Tua Jakarta;
DPP Borobudur dan sekitarnya;
DPP Bromo-Tengger-Semeru;
Destinasi Potensial Bandung-Pangandaran;
Destinasi Potensial Banyuwangi;
TWA Kamojang; TWA Papandayan;
TN Gunung Gede Pangrango; Wil. Metropolitan Jakarta; Rehab dan Rekon KI Semar Serang
TN Halimun Salak; TN/KSPN Gunung Merapi; Wil. Metropolitan Bandung; Daerah Terdampak KI Kendal
TN/KSPN Gunung Merbabu; Wil. Metropolitan Semarang; Bencana Selat Sunda* KI JIIPE Gresik
TN/KPPN Alas Purwo; TN/KPPN Meru Betiri; Wil. Metropolitan Surabaya; KI Madura
TN/KSPN Baluran; TWA Kawah Ijen Wil. Metropolitan Denpasar*;
Kota Baru Maja *
(*) Major Project RPJMN
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PN. 5
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024
Perluasan Infrastruktur Dasar Peningkatan Infrastruktur Ekonomi Peningkatan Infrastruktur Perkotaan

Akses Perumahan dan Permukiman yang Layak dan


Terjangkau Konektivitas Perkotaan
 Akses hunian layak untuk rumah tangga
 Konektivitas antarmoda dan multimoda untuk jalur  Angkutan massal perkotaan
Pengelolaan Air Tanah, Air Baku, Air Minum (Rumah utama logistik (barang) dan penumpang
 Efisiensi pasokan dan pemanfaatan
Tangga dan Industri)
energi dan ketenagalistrikan
 Pengamanan air tanah dan air baku berkelanjutan (rumah
tangga dan industri)  Transformasi digital untuk kota cerdas
(smart city)
 Akses layanan air minum yang layak, aman, terjangkau dan
Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi  Infrastruktur dan layanan dasar perkotaan
berkelanjutan
Akses Sanitasi Layak dan Aman  Optimalisasi pemanfaatan waduk multipurpose
 Akses sanitasi (air limbah dan sampah domestik) untuk mendukung kawasan prioritas (water, food,
 Layanan sanitasi berkelanjutan di kab/kota prioritas energy nexus)
 Pengentasan perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS)  Kinerja pengelolaan irigasi menuju modernisasi
irigasi (pemanfaatan waduk terbangun)
Keamanan dan Keselamatan Transportasi
 Penerapan lima pilar keselamatan jalan
 Keselamatan Pelayaran
Aksesibilitas Daerah Tertinggal
Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur
 Standar bangunan dan rantai pasokan konstruksi
 Aksesibilitas transportasi terpadu multimoda di
 Perlindungan terhadap daya rusak air
kawasan 3T sesuai karakteristik wilayah
 Ketahanan wilayah pantai di kawasan strategis terutama di
pesisir utara Pulau Jawa

Energi, Ketenagalistrikan dan Transformasi Digital

 Keberlanjutan (sustainibility) energi dan ketenagalistrikan melalui peningkatan EBT yang realistis  Penuntasan infrastruktur TIK
 Perluasan akses dan pemerataan (equity) energi dan ketenagalistrikan untuk memenuhi SPM  Pemanfaatan infrastruktur TIK
 Peningkatan ketahanan pasokan (security) energi dan ketenagalistrikan untuk mendukung kawasan prioritas  Fasilitas pendukung transformasi digital
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH Sumber: Bappenas (2019)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PN. 5 SASARAN UTAMA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024

INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR INFRASTRUKTUR EKONOMI INFRASTRUKTUR PERKOTAAN TRANSFORMASI DIGITAL

Rumah tangga menempati hunian Kereta cepat → Jakarta-Semarang & Angkutan massal
layak → 52,78% Jakarta-Mandung ICT development
6 kota metropolitan
Hunian dengan akses air minum Kereta barang → Makassar-Parepare index → 5,0 – 5,3
layak dan aman → 75,34% Hunian dengan akses
Standarisasi kinerja dan pengelolaan sampah terkelola baik
Hunian dengan akses sanitasi Kecepatan internet
pelabuhan terpadu → 7 pelabuhan hub 80% penanganan
layak → 90%, termasuk akses Fixed → 25 mbps
aman 20% 20% pengurangan
Mobile → 20 mbps
Sambungan rumah dengan akses air Standarisasi kinerja dan pengelolaan
minum layak perpipaan → 24,45 juta pelabuhan terpadu → 7 pelabuhan hub
Cakupan jaringan
serat optik
Jaringan irigasi baru → 500 ribu → 75% kecamatan
ha Jalan tol baru → 2.000 km ENERGI KETENAGA LISTRIKAN
Jalan nasional baru → 2.500 km
Tambahan air baku industri & Kondisi mantap jalan nasional → 98% Penyediaan energi
nasional → 375,9 mtoe Analog switch off
domestik → 90 m3/detik
→ 100% siaran digital
Penurunan waktu tempuh jalan utama Jaringan gas kota
Bendungan multiguna baru
pulau → 1,9 jam/100 km → 4 juta sambungan
→ 58 unit
rumah baru 3 start up
Water use efficiency → USD 5,3/m3 Rute pelayaran membentuk loop → 27% Unicorn baru
Konsumsu listrik per kapita
nasional → 1.500 kwh

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH Sumber: Bappenas (2019)


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REKAPITULASI KEBUTUHAN PENDANAN
RPJMN 2020-2024

TOTAL PENDANAAN PENGUATAN INFRASTRUKTUR PENDANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR

Rp 2.611,2 T Rp 1.226,2 T

SUMBER DAYA AIR BINA MARGA CIPTA KARYA PENYEDIAAN PERUMAHAN

Total: 178,688 T Total: 782,315 T Total: 154,926 T Total: 110,278 T


Fasilitasi penyediaan hunian baru layak
Bendungan 58,87 T Jalan Tol Baru 379,47 T Air Minum Layak dan Aman 78,4 T
27,8 T
Jaringan Irigasi 32,8 T Jalan Baru 218,24 T Sanitasi 52,1 T
Fasilitasi pembiayaan perumahan 53,5 T
Normalisasi Sungai dan Jembatan 14,23 T
Fasilitasi peningkatan fasilitas rumah
Revitalisasi Danau 24,1 T dll
23,8 T
dll
Fasilitasi penyediaan perumahan di
perkotaan 5T

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH Sumber: Bappenas (2019)


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
3
ARAHAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PUPR
2020-2024

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
VISIUM KEMENTERIAN PUPR 2030

SUMBER DAYA AIR BINA MARGA CIPTA KARYA PENYEDIAAN PERUMAHAN

Jalan Mantap 98%


Kapasitas Tampung 100% Air Minum 5,4 jt Backlog MBR
RENSTRA Jalan Tol 1000 Km
50 m3/c/th (baseline 2014) 0 ha Kumuh Pembangunan
PUPR Jalan Baru 2650 Km
Anggaran 100% Sanitasi 4,47 juta unit
2015 - 2019 Jembatan Baru/ FO 29.859 M
Rp.316 T Anggaran Rp.128 T Anggaran Rp.186 T
Anggaran Rp.278 T

Jalan Mantap 94% 5,4 jt Backlog MBR


Kapasitas Tampung Jalan Tol 824 Km 78% Air Minum Pembangunan Bendungan
memenuhi
GAP 57,75 m3/c/th Jalan Baru 1.320 Km 27.000 ha Kumuh 2,76 juta unit kapasitas 100%
2017 - 2019 Anggaran Jembatan Baru/FO 39.000 M 75% Sanitasi Anggaran Rp.414 T tampung 120 SMART LIVING
m3/kapita/tahun (Hunian
Rp.306 T Anggaran Rp.183 T Anggaran Rp.45 T 10% APBN/APBD Cerdas)
Investasi Rp.202 T 90% Masyarakat
Jalan Mantap 97% 5 jt Backlog MBR
Kapasitas Tampung Jalan Tol 1.500 Km 88% Air Minum Pembangunan
Jalan 99% mantap
VISIUM 68,11 m3/c/th Jalan Baru 2.500 Km 17.000 ha Kumuh 3,9 juta unit dengan
2020- 2024 Anggaran Jembatan Baru/FO 60.000 M 85% Sanitasi Anggaran Rp.780 T memanfaatkan
material lokal dan
Rp.577 T Anggaran Rp.330T Anggaran Rp.128 T 20%-30% APBN/APBD menggunakan
Investasi Rp.243T 70%-80% Swasta/Masyarakat teknologi recycle

Jalan Mantap 99% 3 jt Backlog MBR


Jalan Tol 2.000 Km 100% Air Minum Pembangunan
Kapasitas Tampung
VISIUM Jalan Baru 3.000 Km 0 ha Kumuh 4,88 juta unit
120 m3/c/th
2030 Jembatan Baru/FO 70.000 M 100% Sanitasi Anggaran Rp.1.220 T
Anggaran Rp.1.423 T
Anggaran Rp.448 T Anggaran Rp.170 T 20%-30% APBN/APBD
Investasi Rp.390 T 70%-80% Swasta/Masyarakat
Sumber: Peraturan Menteri PUPR No.26/PRT/M/2017 tentang Panduan Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian PUPR
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Peraturan Menteri PUPR No.13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR
AMANAT AGENDA GLOBAL

RAN MAPI
Menjawab tantangan penyelenggaraan
infrastruktur PUPR untuk kawasan rawan bencana
dan antisipasi dampak perubahan iklim.
Implikasi SDGs terhadap arahan pengembangan infrastruktur
PUPR :
• Dukungan terhadap perwujudan ketahanan air dan Layanan dasar dan perumahan yang aman dan
kedaulatan pangan termasuk peningkatan kapasitas air terjangkau
baku baik untuk irigasi maupun air bersih. Urbanisasi inklusif dan berkelanjutan
• Pengelolaan sumber daya air.
• Dukungan infrastruktur PUPR untuk mendorong Ketahanan terhadap bencana
perkembangan wilayah melalui pengembangan seluruh
kawasan strategis. Mengurangi dampak lingkungan
• Seluruh MBR memiliki akses terhadap air minum layak,
Memperkuat perencanaan pembangunan nasional dan PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG)
sanitasi layak, dan hunian layak.
daerah Mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari
• Peningkatan kinerja infrastruktur pendukung permukiman baik
dalam bentuk peningkatan cakupan pelayanan maupun Sistem transportasi untuk semua, meningkatkan perencanaan, penyusunan, pemantauan, dan evaluasi atas
peningkatan kapasitas infrastruktur eksisting agar seluruh kebijakan dan program pembangunan nasional yang
keselamatan jalan
masyarakat memiliki akses terhadap perumahan yang layak, memperhatikan kualitas hidup, pengalaman, aspirasi, kebutuhan
aman, terjangkau, termasuk penataan kawasan kumuh, Melindungi warisan budaya dan alam dunia dan permasalahan laki-laki dan perempuan (orang lanjut usia,
serta akses terhadap pelayanan dasar perkotaan sehingga anak-anak di bawah umur, difable, serta orang-orang yang tidak
terwujud kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan Mengurangi kerugian akibat bencana
mampu secara ekonomi), yang diperoleh dari indikator kesetaraan
berkelanjutan.
• Penyelenggaraan infrastruktur untuk mengurangi disparitas
Ruang terbuka publik dan hijau akses, kontrol, partisipasi dalam pembangunan dalam
antarwilayah. memperoleh manfaat hasil-hasil pembangunan.
• Adaptasi RANMAPI
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PETA RING OF FIRE Letak geografis di Ring of Fire (Cincin Api Pasifik) yg merupakan area tumbuhnya
75% seluruh gunung api di dunia menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara
yang sangat rentan terhadap bencana dari aktivitas geologi yaitu gempa bumi,
INDONESIA: tsunami dan gunung meletus.
“Center of Excellence” Geologi Lempeng Eurasia

Lempeng Pasifik

Lempeng Indo-Australia
Dampak Negatif
Dampak Positif
Erupsi Gunungapi (69 Gunungapi Aktif),
Tanah yang subur, 128 Cekungan Sedimen, Gempa Bumi (3 Lempeng Tektonik Aktif),
329 Manifestasi Panas Bumi, Tsunami dan Gerakan Tanah
421 Cekungan Air Tanah, 5 Jalur Metallogenik
Potensi Bencana Geologi
Potensi Sumber Energi

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH Sumber : Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, 2018
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TARGET PEMBANGUNAN TAHUN 2020-2024
INDEKS PEMBANGUNAN PERSENTASE KEMISKINAN RASIO GINI
MANUSIA

NASIONAL 71,39 NASIONAL 9,41% NASIONAL 0,382


Pulau Pulau Pulau
TARGET RPJMN Jawa-Bali TARGET RPJMN Jawa-Bali
TARGET RPJMN Jawa-Bali
2020-2024 74,19 2020-2024 8,32% 2020-2024 0,39
75,54 6,5 - 7 % 0,37 - 0,374

Jatim Jatim Jatim


70,77 10,85% 0,370

Banten Jateng Bali Banten Jateng Bali Banten Jateng Bali


5,25% 11,19% 3,91% 5,25% 11,19% 3,91% 0,365 0,361 0,366

Jakarta Jabar DIY Jakarta Jabar DIY Jakarta Jabar DIY


3,55% 7,25% 11,81% 3,55% 7,25% 11,81% 0,394 0,402 0,423
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
RANCANGAN AWAL VISI DAN MISI
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR 2020-2024
Perluasan Infrastruktur Dasar

“TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR DAN SDM PUPR YANG ANDAL


UNTUK INDONESIA YANG MAJU, ADIL, DAN MAKMUR”

Meningkatkan Mengembangkan Meningkatkan kualitas Meningkatkan efisiensi,


pembangunan pembangunan SDM PUPR untuk efektivitas dan
infrastruktur pekerjaan infrastruktur Pekerjaan peningkatan kualitas akuntabilitas pendanaan
umum dan Umum dan Perumahan hidup manusia pembangunan
perumahan rakyat yang Rakyat yang Indonesia menuju infrastruktur pekerjaan
terpadu dengan keberkelanjutan terwujudnya umum dan
pengembangan wilayah dengan kesejahteraan perumahan rakyat yang
guna mendukung memperhatikan masyarakat. didukung oleh industri
pertumbuhan ekonomi kelestarian lingkungan konstruksi yang
wilayah, peningkatan dan berbasis pada berkualitas dan inovasi
investasi dan daya saing mitigasi dan adaptasi teknologi dalam
global bencana serta kerangka reformasi
perubahan iklim. birokrasi
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PENDEKATAN KEWILAYAHAN Pembangunan infrastruktur PUPR difokuskan pada 35
Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yang
mencakup 97 kawasan strategis, untuk meningkatkan
daya saing dan mengurangi disparitas antar wilayah
Jalan Akses

Esensi:
Bendungan
1. pengembangan wilayah terpadu dengan
Perkotaan Industri
“market driven”.
Pembangkit
Listrik Perumahan 2. daya dukung dan daya tampung
Kawasan Permukiman
Perkotaan
z
Kawasan perdesaan
lingkungan
Sekolah 3. memfokuskan pengembangan infrastruktur
Pasar
menuju wilayah strategis
Pasar
IPAL
4. mendukung percepatan pertumbuhan
Rumah
Sakit kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS
Metropolitan Bandara
5. mengurangi disparitas antar kawasan di
dalam WPS.
Perkotaan Pariwisata
Pelabuhan
Pasar

Rumah
Sakit Sekolah
Untuk itu diperlukan:
• Keterpaduan Perencanaan antara
Infrastruktur dengan pengembangan
kawasan strategis dalam WPS.
Arus Perdagangan Ekspor
• Sinkronisasi Program antar infrastruktur
& Antarwilayah (Fungsi, Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana).
• Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan.

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Pulau-Pulau Kecil Terluar

35 WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu


WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang
WPS Pusat Pertumbuhan Baru
WPS Perbatasan Darat Negara
Ketapang-Pontianak-
Sabang-Banda Aceh-Langsa Singkawang-Sambas
1
Balikpapan-Samarinda-Maloy Bitung-Manado-Amurang-Kotamobagu
Medan-Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru

Batam-Tanjung Pinang Temajuk-Sebatik

2
Gorontalo-Kotamobagu Ternate-Sofifi-Daruba

29
3 24
21 23 25
Sorong-Manokwari

20 31 Biak-Manokwari-Bintuni
4 26
Sibolga-Padang-Bengkulu 32
Palu-Banggai
5
Jambi-Palembang-Pangkal 22
30
Pinang-Tanjung Pandan
27
6 33
Merak-Bakauhuni-Bandar 28 Mamuju-Makale-Palopo-
Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api Palangkaraya-Banjarmasin-Batulicin
Kendari-Bau Bau-Wangi
Jakarta-Cirebon-Semarang Wangi
8 34
7 Makassar-Pare Pare-Mamuju
9 11 Nabire-Enarotali-
13
10 12 Wamena
14
Jakarta-Bogor-Ciawi-Sukabumi 15 16 17
Tanjung Lesung-Sukabumi-Pangandaran-Cilacap Ambon-Masohi
18 19
Yogyakarta-Surakarta-Semarang Jayapura-Merauke
Semarang-Surabaya Kupang-Atambua

Yogyakarta-Prigi-Blitar Malang Waingapu-Labuan Bajo-Ende-Maumere


35
Malang-Surabaya-Bangkalan Sumbawa Besar-Dompu-Bima Pulau-pulau Kecil Terluar
Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi
Tanjung-Mataram-Mandalika

Gilimanuk-Denpasar-Padang Bay

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
USULAN INDIKATOR WPS 2020 - 2024

NO. INDIKATOR NO. INDIKATOR

Major Project RPJMN Teknokratis 2020 –


1 8 Pulau –Pulau Kecil Terluar (PPKT)
2024 (Terbangun/Belum)

2 Kawasan Metropolitan 9 Daerah Tertinggal

3 Kawasan Strategis Tematik (KSPN, KEK, KI) 10 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN)

Koridor Pengembangan Jalan Tol dan Jalan Utama


4 11 Kawasan Perbatasan/PKSN Perbatasan
Nasional (Trans/Lintas Pulau) (Terbangun/Belum)

12 Lokpri Perbatasan
5 Bendungan Terbangun dan Rencana

6 Usulan Ibukota Negara 13 Kota Baru

7 Ibukota Provinsi 14 Kota Kecil


BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ISU STRATEGIS INFRASTRUKTUR
JAWA TIMUR 2020-2024
Dukungan infrastruktur irigasi guna mendukung pengembangan komoditas unggulan

Dukungan infrastruktur guna mendukung Wilayah Metropolitan Surabaya, PKN Malang, PKN
Batu, dan pengembangan PKW prioritas

Dukungan infrastruktur jalan guna mendukung peningkatan aksesibilitas DPP/KSPN Bromo-


Tengger-Semeru, serta penguatan DPP Banyuwangi sebagai destinasi potensial

Dukungan infrastruktur guna mendukung pengembangan KPPN Banyuwangi yang berfokus


pada wisata alam melalui pengembangan desa wisata dan KPPN Pamekasan penghasil
komoditas agro

Dukungan infrastruktur guna mendukung penguatan konektivitas antara pusat pertumbuhan


dengan wilayah penyangga

Dukungan infrastruktur guna mendukung inisiasi pembangunan Kawasan Industri Madura


yang berbasis logistik, logam serta aneka industri
Dukungan infrastruktur air minum dan sanitasi untuk kabupaten prioritas di Provinsi Jawa Timur (Kab. Banyuwangi, Kab.
Pacitan, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kab. Magetan, Kota Kediri, Kab. Ponorogo, Kab. Tuban, Kab. Lumajang, Kab.
Ngawi, Kab. Nganjuk, Kab. Jombang, Kab. Tulungagung, Kab. Gresik, Kab. Sidoarjo, dan Kota Surabaya)
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
4
PENGEMBANGAN KAWASAN-
KAWASAN PRIORITAS
A. KI JIIPE
B. KSPN BROMO TENGGER SEMERU
C. KAWASAN SURAMADU
D. KAWASAN METROPOLITAN
GERBANGKERTOSUSILA
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
4.1

KAWASAN INDUSTRI JIIPE

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
JAVA INTEGRATED INDUSTRIAL PORT ESTATE (JIIPE)
4.2

KSPN BROMO TENGGER SEMERU


(BTS)

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
CAKUPAN WILAYAH
PENYUSUNAN RENCANA INDUK PARIWISATA TERPADU (RIPT/ITMP)

BROMO-TENGGER-SEMERU

Key Tourism Area :


A. Kabupaten Malang
B. Kabupaten Pasuruan
C. Kabupaten Lumajang
D. Kabupaten Probolinggo

Key Attraction:
Taman Nasional BTS dengan atraksi
utama: Gunung Bromo, Gunung
Batok, Gunung Pananjakan, Cemoro
Lawang, Savana Hill, Gunung Semeru
4.3

KAWASAN SURAMADU

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KONVERGENSI KEBIJAKAN: TUJUAN PENGEMBANGAN WILAYAH MADURA SEBAGAI ULTIMATE GOALS

Pengembangan Agropolitan, Minapolitan,


Pariwisata, Jasa, dan Industri

Pelabuhan Telaga Biru


Pelabuhan Pasongsongan

Pelabuhan Tanjung
Buluh Pandan
Minapolitan Pasongsongan
Kawasan Industri Agropolitan Ketapang,
Tj Buluh Pandan Tambelangen
Banyuates Agropolitan Rubaru
Bandara Trunojoyo

Agropolitan Rupanandur
Pelabuhan Kalianget
Agropolitan Soburbang

Minapolitan Bluto

Kwsn Industri KKJSM

Pelabuhan Talangsiring
Pelabuhan Socah Minapolitan Sreseh Minapolitan Galis, Pademau
Tlanakan

Pelabuhan Branta

Pelabuhan Taddan

Pelabuhan Pegagan

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


43
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
STRATEGI OPTIMALISASI DUKUNGAN INFRASTRUKTUR DI AREA HILIR/REGIONAL

Pembangunan Kawasan
Industri Tj Bulupandan Pembangunan Pelabuhan Pembangunan Pelabuhan
Regional Telaga Biru Regional Batu Kerbuy

Peningkatan Pelabuhan
Regional Kalianget Sumenep

Penataan Pasar di Jalan Pembangunan Pelabuhan Branta


Pengembangan Pelabuhan Lintas Tengah Madura (Pamekasan)
Tanjung Bulu Pandan Sebagai
Outlet Regional

Pembangunan Jalan Lintas Pembangunan Pelabuhan


Selatan Madura Taddan (Sampang)

Strategi Sumber Daya Air


Strategi Bina Marga
Strategi Cipta Karya
Strategi Penyediaan Perumahan
Strategi Non PUPR
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
4.4

KAWASAN METROPOLITAN
GERBANGKERTASUSILA

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Konsep Pengembangan
KAWASAN METROPOLITAN GERBANGKERTOSUSILA

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
5
ARAHAN PROGRAM PRIORITAS
TAHUN 2021 DAN
JANGKA PENDEK 2022-2024

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ARAHAN PROGRAM TAHUNAN 2021 PROVINSI JAWA TIMUR
Pembangunan Pengendali Banjir Kali Pembangunan Drainase Perkotaan Kota
Marmoyo Kota Surabaya; Surabaya;

Pembangunan Embung Peniwen Kab. Pembangunan SPAM di Kawasan


Malang; RSH/Rusunawa Bambe, Kec. Driyorejo,
Kab. Gresik;
Pembangunan Embung Air Baku
Kepuhkelagen Kab. Gresik; Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Kawasan Sumolepen Kota
Pembangunan intake dan transmisi Mojokerto;
lawang Kab. Malang;
Pembangunan IPAL Terpusat Kws
Pembangunan Embung Simbar Wangi Keputih Kota Surabaya;
(Selobale) di Kab. Trenggalek;

Pelebaran Jalan Menuju Standar Pembangunan Rusun MBR 5 Tipe 36-5


Lawean Sukapura; lantai Kab. Sidoarjo Tipe 36/4 Lantai
Desa Ngelom;
Pelebaran Jalan Menuju Standar Jalan
Menuju TN Bromo Tengger Semeru Pembangunan Rusus Untuk Nelayan di
Ruas Turen – Bts Kab. Lumajang; Kec. Pempe, Kab. Lumajang;

Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat Pembangunan Rusun MBR di Kel.


Surabaya (OWRR); Kalirejo, Kab. Malang

Pelebaran Probolinggo Grobogan


Wonorejo;

Pembangunan Underpass Jemursari;

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ARAHAN PJP 2022-2024 PROVINSI JAWA TIMUR
Pengendalian Banjir dan Pembuatan Pembangunan TPA Kab. Nganjuk;
Floodway Kali Kemuning; (2022) (2022)

Pembuatan Tanggul di Kabupaten Pembangunan IPA Kap 50 L/dt IKK


Lumajang; (2023) Sawahan; (2023)

Pengembangan Daerah Irigasi Pembangunan SPAM di IKK Bendungan


Bajulmati Bendungan Bajulmati; Kab. Trenggalek; (2023)
(2022-2023)
Pengembangan IPAL Komunal di Kab.
Pengembangan Daerah Irigasi Malang; (2022)
Ngasinan Bendungan Tugu; (2023)

Pembangunan Jalan Tembus Akses Pembangunan Rusunawa di Kab.


Bandara Blimbingsari; (2022) Sidoarjo; (2022)

Pelebaran Jalan Menambah Lajur Pembangunan Rusunawa Pekerja


Paiton (Bts Kab. Probolinggo/Binor) – Pelabuhan Ketapang; (2022)
Buduan; (2022-2023)
Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan/Peningkatan Jalan homestay untuk wisatawan KSPN BTS
Lintas Utara Madura 146,06 km; (2024) di Kab. Pasuruan; (2022)

Pembangunan Jalan Lingkar Genteng; Pembangunan rusunawa di Kawasan


(2022) Industri PIER; (2022-2023)

Pembangunan/Peningkatan Jalan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya


Lintas Tengah Selatan Madura 176,72 di Kota Probolinggo; (2022)
Km; (2022)

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
6
PENUTUP

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PENUTUP

Penyusunan program infrastruktur diarahkan untuk mendukung


1 pengembangan pusat-pusat prioritas berdasarkan arahan kebijakan
nasional (RPJMN, Renstra, dll).

2 Pembangunan infrastruktur sejalan dengan kebijakan nasional untuk


pengembangan SDM yang unggul termasuk SDM bidang konstruksi.

Keterbatasan kapasitas pendanaan infrastruktur yang berasal dari

3 APBN mendorong Pemerintah mengembangkan skema-skema


pembiayaan non APBN dengan mengoptimalkan potensi daerah dan
sumber-sumber lainnya.

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
EMAIL
penyusunanprogram.bpiw@pu.go.id

TELEPON
(021) 27517498

ALAMAT
Jl. Pattimura No.20,

TERIMA KASIH
Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan

WEBSITE
www.bpiw.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai