Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN


KAWASAN PERMUKIMAN
O
Jln. Jaksa Agung Suprapto No. 9A Telp (0323) 321496, 322925 Fax. (0323) 322925
SAMPANG - 69213

TATA CARA PENYELENGGARAAN


IMB DI KABUPATEN SAMPANG

 DASAR HUKUM TENTANG PENYELENGGARAAN IMB


1. Peraturan Menteri PUPR RI Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan
Gedung (Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 276) sebagaimana telah diubah dengan
Permen PUPR RI Nomor 06/PRT/M/2017 tentang Perubahan atas Permen PUPR RI
05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung (Berita Negara RI Tahun 2017
Nomor 534).
o Pasal 39 ayat 1 berbunyi : Penerbitan dokumen IMB sebagaimana dimaksud dalam
pasal 34 huruf c dilaksanakan melalui mekanisme :
a. Pemerintah daerah menghitung dan menetapkan nilai retribusi.
b. Pemohon melakukan pembayaran retribusi dan menyerahkan bukti pembayaran
retribusi (Surat Setor Retribusi Daerah ) kepada pemerintah daerah.
c. Pemerintah daerah mengesahkan dokumen rencana teknis,dan
d. Pemerintah daerah menerbitkan dokumen IMB.
KESIMPULAN:
Berdasarkan pasal diatas bahwa dinas teknis/DPRKP hanya menghitung nilai
retribusi, terkait tentang PENARIKAN RETRIBUSI berdasarkan permendagri
138/2017 tentang Pelayan Terpadu Satu Pintu diintegrasikan kepada DPMPTSP.
1. Peraturan Menteri PUPR RI Nomor 19/PRT/M/2018 tentang Penyelenggaraan IMB dan
SLF Bangunan Gedung melalui Pelayanan Perizinan berusaha terintegrasi secara
elektronik.
o Pasal 2 ayat 1 berbunyi : Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai Pedoman bagi
penyelenggara Bangunan gedung dalam perizinan IMB dan SLF melalui SIMBG yang
terintegrasi dengan OSS.
o Pasal 2 ayat 2 berbunyi : Peraturan Menteri ini bertujuan untuk mewujudkan
kemudahan perizinan IMB dan SLF melalui SIMBG yang terintergasi dengan OSS
bagi pelaku usaha dalam rangka tertib administrasi dan teknis bangunan gedung.
KESIMPULAN :
Bahwa penyelenggaraan IMB dan SLF melalui SIMBG yang mengacu kepada prosedur
yang ada pada Permen PUPR No. 05 /2016 dan Permen PUPR No. 06/2017.
2. Permendagri Nomor 138 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP).
o Pasal 18 ayat 2 berbunyi : Dalam hal suatu perizinan dan non perizinan yang
dikenakan retribusi daerah, besarnya dihitung dan ditetapkan oleh pejabat perangkat
daerah terkait yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
o Pasal 18 ayat 3 berbunyi : Pelaksanaan Retribusi daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dapat diintegrasikan dalam pelayanan perizinan di PTSP.
o Pasal 19 berbunyi : Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan perizinan dan non
perizinan PTSP tidak dibebani target penerimaan retribusi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 18 ayat 2.
KESIMPULAN :
Berdasarkan pasal tersebut bahwa OPD terkait perizinan dan non perizinan dalam hal
ini masalah IMB dilakukan oleh dinas teknis/DPRKP hanya menghitung dan
menetapkan nilai retribusi bukan menarik Retribusi Daerah. Untuk pelaksanaan
Penarikan Retribusi daerah dapat diintegrasikan di PTSP (DPMPTSP).
3. Peraturan Bupati Sampang Nomor 35 Tahun 2018 tentang Pendelegasian Kewenangan
Bupati di Bidang Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sampang.
o Pada pasal 4 ayat 1 berbunyi “Pendelegasian kewenangan penerbitan perizinan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1), meliputi penetatapan kelengkapan
berkas, pemberkasan, penerbitan, penandatangan, penomoran dan penarikan
retribusi”.
KESIMPULAN:
Berdasarkan pasal tersebut penarikan retribusi dilaksanakan oleh DPMPTSP bukan
kepada DPRKP, hal ini terkait tanggung jawab secara administratif.
4. Peraturan Bupati Sampang Nomor 13 Tahun 2019 tentang Petunjuk teknis
penyelenggaraan bangunan gedung Kabupaten Sampang.
o Dalam lampiran I terdapat Bagan Tata Cara Penyelenggaraan IMB, Penghitungan
Retribusi IMB, Papan IMB,Pemeriksaan Dokumen Persyaratan Administatif dan
Teknis (ceklist dokumen).
o Dalam lampiran IX terdapat Bagan Tata Cara Pelaksanaan Layanan Online
Permohonan Penertiban IMB.

 PERMASALAHAN DI LAPANGAN
1. Penyelenggaran IMB Tahun 2018 pada Kabupaten Sampang sudah sesuai dengan aturan
yang ada.
2. Untuk penyelenggaraan IMB pada Tahun 2019 tidak sesuai dengan peraturan yang ada,
prosedur penyelenggaraan IMB mengalami perubahan terkait dengan KEBIJAKAN
PIMPINAN DAERAH. Adapun hal-hal terjadinya perubahan penyelenggaraan IMB
sebagai berikut:
a. Pada tanggal 23 April 2018 Kepala DPMPTSP membuat surat kepada Ketua Tim TAPD
Kab. Sampang (Sekda Kab.Sampang) Perihal Usulan Pemindahan target Retribusi IMB
TA.2019. Isi Surat terkait dengan Permendagri Nomor 138 Tahun 2017 tentang
penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah pada Pasal 19 dan Pasal 18 ayat
2. Berkenaan dengan hal tersebut maka usulan perubahan target retribusi IMB yang
semula berada di DPA DPMPTSP Kabupaten Sampang untuk TA.2019 dipindahkan ke
DPRKP dengan kode rekening 4.1.2.26 (Retribusi IMB).
b. Pada tanggal 14 September 2018 Sekretratis Derah Kabupaten Sampang membuat surat
kepada DPRKP Perihal Pemindahan Target Retribusi IMB. Isi surat menindaklanjuti
surat dari DPMPTS tanggal 23 April 2018. Maka bersama ini disampaikan bahwa untuk
Tahun 2019 target Retribusi IMB SETUJU dipindahkan ke DPRKP dan untuk
penerbitan izinnya tetap dikeluarkan oleh DPMPTSP. Berkenaan dengan hal tersebut
diperintahkan kepada Kepala DPRKP untuk mencantumkan target Retribusi IMB pada
Dokumen Pelaksaan Anggaran Pendapatan Tahun 2019.
3. Sehingga dengan adanya Kebijakan Pimpinan Daerah, maka penyelenggaraan IMB
dilimpahkan kepada DPRKP meliputi : Pemeriksaan Dokumen Teknis (Tim Teknis
Perizinan DPMPTSP), Penghitungan Nilai Retribusi dan PENARIKAN RETRIBUSI
(Bendahara Penerimaan Retribusi).

 SARAN TINDAK LANJUT


1. Berdasarkan peraturan yang ada terkait tentang penyelenggaraan IMB bahwa dinas
teknis/DPRKP hanya menghitung dan menetapkan nilai retribusi, sedangkan untuk
PENARIKAN RETRIBUSI berdasarkan permendagri 138/2017 diitegrasikan kepada
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam hal ini DPMPTSP.
2. Adanya pendelegasian seluruh kewenangan perizinan dan non perizinan kepada Kepala
DPMPTSP, maka Kepala DPMPTSP bertanggung jawab secara administratif,
sedangkan tanggung jawab teknis berada pada perangkat daerah. Untuk pengawasan
dan evaluasi setelah terbitnya perizinan dan non perizinan menjadi tanggung jawab
perangkat daerah terkait.
3. Perlu adanya perubahan nilai retribusi IMB sebesar Rp. 2.500 menjadi Rp. 10.000,-. Hal ini
untuk menaikkan nilai retribusi dan menambah PAD Daerah. Dalam menaikkan tarif
retribusi harus dilakukan kajian daerah sekitar (Kabupaten Bangkalan atau Kab.
Pamekasan) dengan kondisi penghasilan masyarakat yang hamper sama.
4. Berdasarkan perbup no.13/2019 ada beberapa penggolongan objek IMB antara lain
bangunan gedung, prasarana bangunan gedung, dan bangunan prasarana. Sasaran target
IMB untuk menambah nilai PAD Daerah adalah:
a. Para PNS yang memiliki rumah tinggal harus mempunyai IMB dan menjadikan
persyaratan ketika kenaikan pangkat, dan memberikan sanksi penundaan kenaikan
pangkat.
b. Bangunan Gedung yang dibangun kolektif/Developer perumahan untuk membuatkan
IMB setiap rumah yang dibangun, dan memberikan sanksi pemberhentian kegiatan
pembangunan perumahan.
c. Bangunan gedung tidak sederhana untuk kepentingan umum dan bangunan gedung
sederhana untuk kepentingan umum (bangunan gedung komersil antara lain Rumah
makan, hotel, toko, SPBU, dll), dan memberikan sanksi penutupan kegiatan usaha
sampai mengurus ijin IMB.
d. Bangunan Prasarana untuk kepentingan umum (kolam renang, taman bermain, dll), dan
memberikan sanksi penutupan kegiatan usaha sampai mengurus ijin IMB.
e. Bangunan gedung tidak sederhana untuk hunian/rumah tinggal lantai 2 keatas, dan
memberikan saksi pemutusan aliran listrik/air.
f. Bangunan gedung sederhana satu lantai untuk rumah tinggal dan memberikan saksi
pemutusan aliran listrik/air.
5. Berdasarkan sasaran diatas yang menjadi prioritas untuk memenuhi target retribusi adalah
point 4 (a), 4(b),4(c),4(d). Dimana bangunan yang akan menjadi target adalah ASN dan
bangunan untuk kepentingan umum(komersil).
6. Diharapkan adanya sosialisasi kepada masyarakat melalui himbauan langsung (sosialisasi),
melalui media elektronik (radio/koran).

Anda mungkin juga menyukai