PEMBAHASAN
2
g. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk
hubungan persahabatan, persaudaraan atau silaturahmi dengan sesama manusia.
h. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik dalam diri sendiri maupun dengan orang
lain.
i. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
Tujuan Bimbingan dan Konseling Sosial menurut para ahli :
a. Supaya orang-perorangan atau kelompok orang yang dilayani menjadi mampu menghadapi tugas
perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu
dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana serta mengambil beraneka tindakan
penyesuaian diri secara memadai (Winkle (2005:32).
b. Untuk membantu individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-
bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status
social ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini bimbingan
dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam hidupnya yang
memiliki wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian, dan keterampilan yang tepat
berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya.
3
C. Masalah sosial
Masalah sosial adalah ketika terjadinya suatu kesenjangan antara kondisi masyarakat
yang diharapkan dengan kenyataan yang ada. Menurut Parillo dalam Soetomo (1995), untuk
dapat memahami pengertian masalah sosial perlu memperhatikan empat komponen antara lain:
(1) masalah tersebut bertahan untuk suatu pereode tertentu; (2) dirasakan dapat menyebabkan
berbagai kerugian fisik atau mental, baik pada individu maupun masyarakat; (3) merupakan
pelanggaran terhadap nilai-nilai atau standart social dari satu atau beberapa sendi kehidupan
masyarakat dan (4) menimbulkan kebutuhan akan pemecahan.
Menurut Mubarroq, masalah sosial yang menjadi bidang kajian bimbingan konseling
sosial antara lain: (1) rasa rendah diri yang berlebihan, (2) merasa terasing sehingga seseorang
mengasingkan diri, (3) sulit bergaul dengan orang lain, (4) takut pada orang yang belum dikenal
sehingga seseorang selalu mencurigai siapapun yang bukan dari komunitasnya, (5) kesulitan
mendekati lawan jenis, (6) iri, dengki dan dendam pada orang lain yang memiliki kelebihan
disbanding dirinya, (7) merasa diri lebih hebat dari orang lain, sehingga seseorang merasa tidak
pantas untuk bergaul dengan masyarakat.
4
dilandasi oleh rasa kebangsaan tinggi serta diiringi dengan adanya rasa toleransi, tenggang rasa,
tidak mau menang sendiri, dan juga rasa memberi dan menerima di tengah lingkungan yang
memiliki banyak perbedaan. Selain itu, bimbingan sosial juga membantu mengembangkan
kemampuan berkomunikasi yang efektif di tengah masyarakat yang luas.
Aspek-aspek bimbingan dan konseling sosial secara rinci diuraikan sebagai berikut:
a. Pemantapan kemampuan berkomunikasi secara efektif melalui lisan maupun tulis. Dengan
kemampuan komunikasi yang efektif, maka konseli dapat menyampaikan gagasan dan
pikirannya kepada orang lain
b. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan gagasan secara argumentasi dengan
cara yang dinamis, kreatif, efektif dan produktif agar mudah dimengerti oleh orang lain
c. Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial di rumah, sekolah, maupun
masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai agama, sopan-santun, tata krama, adat, hukum,
ilmu, dan kebiasaan.
d. Pemantapan hubungan antar masyarakat yang dinamis, harmonis dan produktif, dengan teman
sebaya di sekolah, serta dengan individu yang lebih tua dan lebih muda di lingkungan
masyarakat dan keluarga.
e. Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan di sekolah agar para siswa terutama siswa baru
tidak terkejut dengan kondisi dan peraturan yang harus mereka patuhi dan menjalankannya
secara efektif serta bertanggung jawab.
5
Juga bagaimana masyarakat luas mengembangkan dirinya agar dapat membentuk kebiasaan
tolerensi antar umat beragama.