Anda di halaman 1dari 4

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

OLEH:

JULI YANTI SIPAHUTAR

NPM : 19.15.076

PEMINATAN : AKK

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM MAGISTER

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA

TAHUN 2020
Buatkan dan Uraikan Tentang tinjauan pustaka SIK dengan uraian sebagai berikut :

1. Latar Belakang pentingnya SIK :

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan masyarakart yang optimal. Pembangunan kesehatan

diselenggarakan dengan berdasarkan kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu secara pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat

dalam mendukung dan tercapainya visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yaitu Terwujudnya

Masyarakat Sleman Sehat yang Mandiri, Berdaya Saing dan Berkeadilan. Sistem informasi

kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh tingkat pemerintah secara

sistematis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.Sistem informasi

manajemen kesehatan sebagai sub sistem dalam sistem administrasi kesehatan merupakan

kesatuan/rangkaian kegiatankegiatan yang mencakup seluruh jajaran upaya kesehatan diseluruh

jenjang administrasi yang mampu memberikan informasi kepada administrator atau sumber daya

yang terkait didalam sistem informasi kesehatan untuk dasar pertimbangan menentukan

kebijakan dan pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsifungsi administrasinya. Dalam

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan telah diamanatkan bahwa untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan

yang diselenggarakan melalui sistem informasi dan lintas sektorial. Seiring dengan era

desentralisasi berbagai sistem informasi kesehatan telah dikembangkan baik di pemerintahan

pusat melalui kementerian kesehatan, pemerintahan daerah juga di berikan otonomi untuk

mengembangkan sistem informasinya, baik ditingkat dinas kesehatan, puskesmas dan rumah

sakit daerah

2. Dasar Hukum

Dasar hukum sistem informasi kesehatan. Dasar hukum pengembangan sistem informasi

kesehatan di Indonesia adalah :

1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 :

Setiap Orang Berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan

pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,

menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis sayuran

yang tersedia.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan

3. Peraturan Pemerintah RI Nomor. 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan

4. Peraturan Menteri Kesehatan No : 1144/MENKES/PER/VII/2010 Tentang organisasi dan tata

kerja kementrian kesehatan mengamatkan pusat data dan informasi (PUSDATIN) sebagai

pelaksana tugas kementrian kesehatan dibidang data dan informasi kesehatan

5. KEPMENKES RI Nomor : 511 Tahun 2020 tentang kebijakan strategi pengembangan Sistem

Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)

6. KEPMENKES RI Nomor : 932/MENKES/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan

pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota

7. KEPMENKES RI Nomor : 004/MENKES/SK/I/2003 tentang kebijakan dan startegi

desentralisasi bidang kesehatan

8. Keputusan menteri kesehatan Nomor : 128 Tahun 2004 tentang kebijakan dasar pusat

kesehatan masyarakat

9. Keputusan menteri kesehatan RI Nomor : 837 Tahun 2007 tentang pengembangan jaringan

computer (SIKNAS) online sistem informasi kesehatan nasional

3. Tujuan :

Tujuan dikembangkannya sistem informasi kesehatan adalah :

1. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan sub sistem dari sistem kesehatan nasional

(SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan di setiap

jenjang administratif kesehatan baik ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada

tingkat pelaksana teknis seperti rumah sakit ataupun puskesmas

2. Dalam bidang kesehatan banyak dikembangkan bentuk-bentuk SIK dengan tujuan agar dapat

mentransformasi data yang tersedia melalui sistem pencatatan rtin maupun non rutin menjadi

sebuah informasi

Upaya pemantapan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan ditujukan kearah

terbentuknya suatu sistem informasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna untuk

mampu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu dalam bentuk yang sesuai dengan

kebutuhan untuk :
- Pengambilan keputusan diseluruh tingkat administrasi dalam rangka perencanaan, pergerakan,

pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan penilaian.

- Mengatasi masalah-masalah kesehatan melalui syarat dini dan upaya penanggulangannya

- Meningkatan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang

kesehatan

4. Manfaat :

Menurut WHO sistem informasi mempunyai manfaat antara lain :

1. Membantu pengambilan keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan,

memantau perkembangan, dan meningkatkannya

2. Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta melakukan

berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.

Manfaat adanya sistem informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan adalah :

1. Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan pelayanan

kesehatan

2. Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat

3. Semua kegiatan difasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara terstruktur)

5. Kesimpulan

Sistem informasi kesehatan merupakan sarana untuk menunjang pelayanan kesehatan yang

diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan

informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau di

rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, bahkan juga informasi yang lengkap, tepat,

akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata

dan terlaksana dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai