Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

PERAN ISTRI NELAYAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN


PENDAPATAN KELUARGA

Andi Kurniawati

Akademi Akuntansi Effendi Harahap


e-mail : pamungkas_andi14@yahoo.com

ABSTRACT
This research
household incomes in terms of the type of work and the income earned as well as the
contribution of such the revenues to increase household income. The research was conducted
in 2016 in Tasikagung village of Rembang Regency. Survey method was used in this study.
The selection of respondents used a purposive sampling. The data were analyzed
descriptively. The r Tasikagung Villages has
400.000, -
/month. Work performed by the wife and the head of the family in the fisher households have
the same characteristics, is highly dependent on the season. Increasing the participation of
wife and family members in work is one of the current strategic effort to increase the
househods revenue. Business development outside of the fisheries sector is very important
because the level of income from the fisheries sector is still low and heavily depend on the
season.
Keywords : Role, Fisher Man Wife, Income, Household

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran istri nelayan dalam meningkatkan
pendapatan rumah tangga menurut jenis pekerjaan yang dilakukan dan pendapatan yang
diperoleh serta besarnya sumbangan pendapatan tersebut untuk meningkatkan pendapatan
rumah tangga. Penelitian dilakukan pada tahun 2016 di Desa Tasikagung Rembang. Metode
penelitian menggunakan metode survei. Pengambilan responden dilakukan secara purposive
sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar istri nelayan di Desa Tasikagung Rembang memiliki pekerjaan sebagai
pengolah produk perikanan . Rerata besarnya nilai pendapatan istri nelayan adalah
Rp.400.000,-/bln. Pekerjaan yang dilakukan oleh istri dan kepala keluarga dalam rumah
tangga nelayan memiliki karakteristik yang sama, sangat tergantung pada musim.
Meningkatkan partisipasi istri dan anggota keluarga dalam bekerja merupakan salah satu
usaha strategis saat ini untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Pengembangan usaha
diluar sektor perikanan sangat penting dilakukan, mengingat tingkat pendapatan dari sektor
perikanan masih rendah karena sangat dipengaruhi oleh musim.
Kata kunci: Peran, Istri Nelayan, Pendapatan, Rumah tangga

77
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

Pendahuluan Asian Development Bank


Nelayan merupakan orang yang menyatakan penduduk miskin hidup
secara aktif melakukan pekerjaan dalam dengan penghasilan di bawah US$2.
operasi penangkapan ikan dan binatang Dengan kurs sekitar Rp13.000 per dolar,
lainnya. Penangkapan ikan berlangsung di penghasilan sebulan penduduk miskin di
perairan umum seperti sungai, danau, bawah Rp780.000. ADB mencatat ada
waduk dan rawa; serta serta penangkapan 11,3 persen penduduk Indonesia berada di
ikan di laut. Pekerjaan pada tanaman air, bawah kemiskinan. Berdasarkan data BPS
seperti rumput laut dikategorikan sebagai pada bulan Maret 2015, penduduk miskin
budidaya sumber daya kelautan dan di Indonesia (penduduk dengan
pesisir. Sumber pendapatan utama bagi pengeluaran per kapita per bulan di bawah
nelayan yaitu berasal dari usaha Garis Kemiskinan) mencapai 28,59 juta
penangkapan ikan sedangkan pendapatan orang (11,22 persen), bertambah sebesar
dari luar usaha penangkapan ikan, 0,86 juta orang dibandingkan dengan
biasanya lebih rendah (Sajogya 1996). kondisi September 2014 yang sebesar
Menurut Sitorus (1994) pendapatan 27,73 juta orang (10,96 persen).
adalah jumlah kegunaan yang dapat Pendapatan pada usaha penangkapan baik
dihasilkan melalui suatu usaha. Pada di laut maupun di perairan umum sangat
hakikatnya jumlah uang yang diterima bergantung kepada jenis armada yang
oleh seseorang produsen (nelayan/petani digunakan. Nelayan di Indonesia adalah
ikan) untuk produksi yang dijualnya nelayan kecil yang menggunakan perahu
tergantung dari: tanpa motor dan perahu motor tempel.
1. Jumlah uang yang harus dikeluarkan Nelayan yang menggunakan kapal ini rata-
oleh konsumen rata melakukan operasi penangkapan ikan
2. Jumlah produk yang dipasarkan hanya 1 hari alias one day fishing. Daya
3. Biaya-biaya untuk menggerakan jelajah perahu sangat terbatas sehingga
produk ke pasar operasi penangkapan juga relatif dekat.
Di Indonesia rata rata rumah Biasanya tempat-tempat tersebut sudah
tangga yang mengandalkan hidupnya dari jenuh atau mengalami tangkap lebih
menangkap ikan di perairan umum dan karena banyaknya kapal/perahu yang
laut sebanyak 964.231 atau sekitar 1,5 beroperasi pada daerah yang sama.
persen dari rumah tangga di Indonesia. Produktivitas penggunaan perahu
Dari jumlah itu, kebanyakan berada di berbanding lurus dengan hasil tangkapan.
provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data Perahu tanpa motor hanya menghasilkan
tersebut, rumah tangga nelayan laut yang rata-rata 14 kilogram dalam setiap operasi
tergolong miskin ada 23,79 persen, penangkapan.
nelayan di perairan umum 24,98 persen, (https://beritagar.id/artikel/berita/)
sedangkan budidaya 23,44 persen. Usaha Penelitian yang dilakukan oleh
penangkapan ikan di laut memiliki Nurhayati (2007) juga menunjukkan
pendapatan per kapita lebih besar bahwa yang mempengaruhi kemiskinan
dibandingkan dengan rumah tangga usaha dalam rumah tangga adalah pendapatan
penangkapan ikan di perairan umum dan dan pendidikan, sedangkan yang
rumah tangga usaha budidaya ikan. mempengaruhi pendapatan adalah tenaga
Berdasarkan data BPS, pendapatan per kerja dan investasi. Penelitian tersebut
kapita nelayan di perairan umum adalah menunjukkan betapa erat kaitannya antara
Rp642.350, sedangkan nelayan laut kondisi kemiskinan rumah tangga dengan
Rp737.030. Pendapatan rumah tangga anggota rumah tangga yang bekerja dan
nelayan di perairan umum adalah Rp. tingkat pendidikan anggota rumah tangga.
2.338.600 dan nelayan laut Rp. 3.030.200. Seperti yang diungkapkan oleh Handayani
78
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

dan Artini (2009) bahwa perempuan kepada perencanaan dan keputusan yang
bekerja adalah untuk membantu ekonomi mempengaruhi komunitasnya (Foy, 1994).
keluarga. Hal ini diperkuat oleh Menurut Mubarak (2010) pemberdayaan
pernyataan Boserup (1984), bahwa sebagai masyarakat dapat diartikan sebagai upaya
salah satu anggota keluarga, istri nelayan untuk memulihkan atau meningkatkan
mempunyai andil yang tidak kecil di kemampuan suatu komunitas untuk
dalam menambah pendapatan dan mampu berbuat sesuai dengan harkat dan
mewujudkan kesejahteraan keluarga. Pada martabat mereka dalam melaksanakan
umumnya istri nelayan bekerja dibidang hak-hak dan tanggung jawabnya selaku
perikanan juga, baik sebagai pemasar hasil anggota masyarakat.
tangkapan ikan dan pengolah, namun tidak Partisipasi masyarakat dalam
sedikit juga yang bekerja diluar sektor perumusan program pemberdayaan
perikanan seperti menjadi buruh pabrik. membuat masyarakat tidak semata-mata
Permasalahan bagi tenaga kerja berkedudukan sebagai konsumen
perempuan adalah adanya perbedaan upah program, tetapi juga sebagai produsen
yang diterima. Upah bagi tenaga kerja karena telah ikut serta terlibat dalam
wanita cenderung lebih rendah proses pembuatan dan perumusannya,
dibandingkan tenaga kerja pria. Tenaga sehingga masyarakat merasa ikut
kerja wanita dipandang hanya sebagai memiliki program tersebut dan
pelengkap dari tenaga kerja pria karena itu mempunyai tanggung jawab bagi
imbalan yang mereka terima lebih rendah keberhasilannya serta memiliki motivasi
dari tenaga kerja pria (Maulana yang lebih bagi partisipasi pada tahaptahap
Firdaus,2015). Ketidakpastian pendapatan berikutnya (Soetomo, 2006).
yang diperoleh oleh kepala keluarga Pemberdayaan merujuk pada
sebagai nelayan mendorong anggota kemampuan orang, khususnya kelompok
rumah tangga lainnya seperti istri dan anak rentan dan lemah sehingga mereka
untuk bekerja sehingga dapat memenuhi memiliki kekuatan atau kemampuan
kebutuhan hidup rumah tangga. Istri dalam :
nelayan memiliki peran penting dalam 1. Memenuhi kebutuhan dasarnya
peningkatan pendapatan rumah tangga. sehingga mereka memiliki
kebebasan (freedom), dalam arti
Landasan Teori bukan saja bebas dalam
Konsep Pemberdayaan Masyarakat mengemukakan pendapat, melainkan
Pemberdayaan menurut arti secara bebas dari kelaparan, bebas dari
bahasa adalah proses, cara, perbuatan kebodohan, bebas dari kesakitan;
membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk 2. Menjangkau sumber-sumber
melakukan sesuatu atau kemampuan produktif yang memungkinkan
bertindak yang berupa akal, ikhtiar atau mereka dapat meningkatkan
upaya (Depdiknas, 2003). Masyarakat pendapatannya dan memperoleh
adalah kesatuan hidup manusia yang barang-barang dan jasa-jasa yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat mereka perlukan; dan
istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, 3. Berpartisipasi dalam proses
dan yang terikat oleh suatu rasa identitas pembangunan dan keputusan
bersama (Koentjaraningrat, 2009). Dalam keputusan yang mempengaruhi
beberapa kajian mengenai pembangunan mereka (Suharto 2005).
komunitas, pemberdayaan masyarakat
sering dimaknai sebagai upaya untuk Jimmu, (2008) menyatakan bahwa
memberikan kekuasaan agar suara mereka pengembangan masyarakat tidak hanya
didengar guna memberikan kontribusi sebatas teori tentang bagaimana
79
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

mengembangkan daerah pedesaan tetapi kegiatan sosial, dan mandiri dalam


memiliki arti yang kemungkinan melaksanakan tugas-tugas kehidupannya
perkembangan di tingkat masyarakat. (Sipahelut, 2010).
Pembangunan masyarakat seharusnya Konsep pemberdayaan
mencerminkan tindakan masyarakat dan menekankan bahwa orang memperoleh
kesadaran atas identitas diri. Komitmen ketrampilan, pengetahuan, dan kekuasaan
dalam rangka pengembangan masyarakat yang cukup untuk mempengaruhi
harus mengenali keterkaitan antara kehidupannya dan kehidupan orang lain
individu dan masyarakat dimana mereka yang menjadi perhatiannya (Pearson et al,
berada. Masyarakat adalah sebuah 1994 dalam Sukmaniar, 2007).
fenomena struktural dan bahwa sifat Pemahaman mengenai konsep
struktural dari kelompok atau masyarakat pemberdayaan tidak bisa dilepaskan dari
memiliki efek pada cara orang bertindak, pemahaman mengenai siklus
merasa dan berpikir. Tapi ketika kita pemberdayaan itu sendiri, karena pada
melihat struktur tersebut, mereka jelas hakikatnya pemberdayaan adalah sebuah
tidak seperti kualitas fisik dari dunia luar. usaha berkesinambungan untuk
Mereka bergantung pada keteraturan menempatkan masyarakat menjadi lebih
reproduksi sosial, masyarakat yang hanya proaktif dalam menentukan arah kemajuan
memiliki efek pada orang-orang sejauh dalam komunitasnya sendiri. Artinya
struktur diproduksi dan direproduksi program pemberdayaan tidak bisa hanya
dalam apa yang orang lakukan. Oleh dilakukan dalam satu siklus saja dan
karena itu pengembangan masyarakat berhenti pada suatu tahapan tertentu, akan
memiliki epistemologis logis dan yang tetapi harus terus berkesinambungan dan
dasar dalam kewajiban sosial yang kualitasnya terus meningkat dari satu
individu memiliki terhadap masyarakat tahapan ke tahapan berikutnya (Mubarak,
yang mengembangkan bakat mereka. 2010).
Pemberdayaan ini memiliki tujuan Menurut Wilson (1996) terdapat 7
dua arah, yaitu melepaskan belenggu tahapan dalam siklus pemberdayaan
kemiskinan dan keterbelakangan dan masyarakat. Tahap pertama yaitu
memperkuat posisi lapisan masyarakat keinginan dari masyarakat sendiri untuk
dalam struktur kekuasaan. Pemberdayaan berubah menjadi lebih baik. Pada tahap
adalah sebuah proses dan tujuan. kedua, masyarakat diharapkan mampu
Sebagai proses, pemberdayaan adalah melepaskan halangan-halangan atau
serangkaian kegiatan untuk memperkuat factor-faktor yang bersifat resistensi
kekuasaan atau keberdayaan kelompok terhadap kemajuan dalam dirinya dan
lemah dalam masyarakat, termasuk komunitasnya. Pada tahap ketiga,
individu-individu yang mengalami masyarakat diharapkan sudah menerima
masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, kebebasan tambahan dan merasa memiliki
maka pemberdayaan merujuk pada tanggung jawab dalam mengembangkan
keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh dirinya dan komunitasnya. Tahap keempat
sebuah perubahan sosial; yaitu yaitu upaya untuk mengembangkan peran
masyarakat yang berdaya, memiliki dan batas tanggung jawab yang lebih luas,
kekuasaan atau mempunyai pengetahuan hal ini juga terkait dengan minat dan
dan kemampuan dalam memenuhi motivasi untuk melakukan pekerjaan
kebutuhan hidupnya baik yang bersifat dengan lebih baik. Pada tahap kelima ini
fisik, ekonomi maupun sosial seperti hasil-hasil nyata dari pemberdayaan mulai
memiliki kepecayaan diri, mampu kelihatan, dimana peningkatan rasa
menyampaikan aspirasi, mempunyai memiliki yang lebih besar menghasilkan
mata pencaharian, berpartisipasi dalam keluaran kinerja yang lebih baik. Pada
80
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

tahap keenam telah terjadi perubahan perbandingan antara indeks harga yang
perilaku dan kesan terhadap dirinya, diterima nelayan (It) dengan Indeks harga
dimana keberhasilan dalam peningkatan yang dibayar nelayan (Ib). It adalah
kinerja mampu meningkatkan perasaan produksi yang dihasilkan oleh nelayan dan
psikologis di atas posisi sebelumnya. Pada Ib adalah segala konsumsi RTP (rumah
tahap ketujuh masyarakat yang telah tangga nelayan), biaya produksi dan
berhasil dalam memberdayakan dirinya, Penambahan Barang Modal (BPPBM).
merasa tertantang untuk upaya yang lebih Apabila NTN lebih dari 100, maka dapat
besar guna mendapatkan hasil yang lebih dikatakan petani mengalami surplus.
baik. Siklus pemberdayaan ini Harga produksi naik lebih besar dari
menggambarkan proses mengenai upaya kenaikan harga konsumsinya atau
individu dan komunitas untuk mengikuti pendapatan nelayan naik, lebih besar dari
perjalanan kearah prestasi dan kepuasan pengeluarannya. Dan apabila NTN sama
individu dan pekerjaan yang lebih tinggi. dengan 100, berarti nelayan mengalami
impas, kenaikan atau penurunan harga
Pendapatan Nelayan produksinya sama dengan kenaikan atau
Pendapatan merupakan hasil dari penurunan harga barang konsumsi,
penjualan barang dan pemberian jasa dan pendapatan nelayan sama dengan
diukur dengan jumlah yang dibebankan pengeluarannya. Sedangkan jika NTN
kepada langganan, klaim atas barang dan kurang dari 100 berarti nelayan mengalami
jasa yang disiapkan untuk mereka. defisit, kenaikan harga produksi relatif
Menurut Mulyadi (2005), pendapatan para lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan
nelayan penggarap ditentukan secara bagi harga barang konsumsinya, pendapatan
hasil dan jarang diterima sistem upah /gaji nelayan turun dan lebih kecil dari
tetap yang diterima oleh nelayan. Dalam pengeluarannya.
sistem bagi hasil bagian yang dibagi ialah
pendapatan setelah dikurangi ongkos- Metode Penelitian
ongkos eksploitasi yang dikeluarkan pada 1. Lokasi Penelitian
waktu beroperasi ditambah dengan ongkos Penelitian ini dilakukan di Desa
penjualan hasil. Dalam hal ini, termasuk Tasikagung Kecamatan Rembang
ongkos bahan bakar oli, es dan garam serta Kabupaten Rembang merupakan salah
biaya makan para awak kapal dan satu desa nelayan di pesisir pantura
pembayaran retribusi. Pada umumnya Jawa Tengah yang memiliki potensi
biaya lain yang masih termasuk ongkos besar di bidang perikanan, namun istri
eksploitasi seperti biaya reparasi nelayan yang berperan serta dalam
merupakan tanggungan dari pemilik alat usaha produktif di bidang perikanan
dan boat. Dalam hal bagi hasil yang dibagi masih belum terlalu banyak.
adalah hasil penjualan ikan hasil 2. Jenis dan Sumber Data
tangkapan. Pendapatan nelayan merupakan Jenis dan sumber data yang digunakan
sumber utama para nelayan untuk dalam penelitian ini adalah data
mencukupi kebutuhan hidup. primer, yaitu data yang diperoleh
Pendapatan nelayan bersumber dari langsung di lapangan baik melalui
pendapatan bersih hasil melaut dengan wawancara dengan pihak terkait,
maksud pendapatan yang sudah tidak kuisioner, dan observasi langsung,
dipotong oleh biaya untuk melaut. serta data sekunder, yaitu data yang
Pendapatan nelayan dapat diproksikan telah diolah dan diperoleh dari
dengan Nilai Tukar Nelayan atau disingkat pemerintah setempat maupun pihak-
NTN yang dapat dijadikan indikator dari pihak terkait.
kesejahteraan nelayan yang merupakan 3. Metode Pengumpulan Data
81
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

Data yang dikumpulkan dalam yang diterima juga bervariasi berdasarkan


penelitian ini, dilakukan pekerjaan yang dilakukan istri nelayan
menggunakan teknik : yang bekerja sebagai pengolahan hasil
a. Wawancara bebas yaitu teknik perikanan berjumlah 120 responden
untuk memperoleh informasi dan dengan pendapatan rata-rata perbulan
melengkapi data dengan sebesar Rp. 400.000. Wanita nelayan
mewawancarai pihak-pihak merupakan potensi besar yang terlupakan.
terkait, baik itu pihak pemerintah, Jumlah wanita yang lebih besar daripada
swasta, dan masyarakat. laki-laki di Desa Tasikagung ternyata
b. Observasi yaitu teknik yang berbanding terbalik dengan perannya
digunakan untuk melengkapi data dalam perekonomian. Wanita usia
dengan melihat dan mencermati produktif lebih banyak menganggur
secara langsung ke obyek yang daripada turut serta dalam kegiatan
akan diteliti. produktif, sehingga bukan tidak mungkin
c. Metode dokumentasi yaitu teknik wanita hanya akan menjadi beban
dengan menelaah dokumen pembangunan. Keengganan wanita
dokumen dan laporan laporan nelayan untuk masuk dalam kegiatan
yaitu data sekunder yang produktif antara lain disebabkan oleh
berhubungan dengan tujuan budaya masyarakatnya yang masih
penelitian. melarang wanita untuk bekerja. Bagi
d. Kuisioner merupakan teknik mereka wanita hanya bertugas di dapur
mengumpulkan data dengan dan mengurus anak-anak. Namun seiring
memberikan beberapa pertanyaan dengan tekanan ekonomi yang semakin
kepada setiap responden berat wanita semakin terdorong untuk
berdasarkan data-data yang meringankan beban keluarganya, sehingga
dibutuhkan dalam penelitian. mereka ikut serta dalam kegiatan
4. Populasi dan Sampel produktif.
Populasi dari penelitian ini adalah istri Hasil yang didapat dari penelitian
nelayan yang ada di Desa Tasikagung ini, bahwa bekerja di pasar tenaga kerja
Kecamatan Rembang Kabupaten dilakukan istri nelayan sebagai pekerjaan
Rembang. Sedangkan sampel yang sampingan sekaligus untuk menambah
akan diambil dalam penelitian ini penghasilan guna mencukupi kebutuhan
hanyalah 120 orang saja yang hidup sehari-hari. Desa Tasikagung
dianggap telah mewakili dari Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang
keseluruhan istri nelayan Desa merupakan salah satu desa nelayan di
Tasikagung Kecamatan Rembang pesisir pantura Jawa Tengah yang
Kabupaten Rembang memiliki potensi besar di bidang
perikanan, namun istri nelayan yang
Hasil Dan Pembahasan berperan serta dalam usaha produktif di
Kondisi Kehidupan Rumah Tangga bidang perikanan masih belum terlalu
Nelayan banyak. Kurang lebih ada 48 orang wanita
Pendapatan yang diperoleh istri nelayan yang bekerja di sektor perikanan
nelayan dan setiap usaha yang dilakukan dan hanya 10% yang mempunyai usaha
tidak sepenuhnya dipengaruhi curahan jam pengolahan sendiri sedangkan yang
kerja yang dihabiskan untuk melakukan lainnya hanya bekerja sebagai buruh dalam
pekerjaan tersebut. Dan berbagai jenis usaha pengolahan ikan. Sedangkan
usaha yang dilakukan oleh istri nelayan kontribusi wanita nelayan yang bekerja di
dalam peran menambah pendapatan rumah sektor perikanan khususnya buruh
tangga dapat diketahui bahwa pendapatan pengolah ikan baik pemindangan,
82
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

pengeringan maupun pembuatan kerupuk budidaya perikanan, rumput laut, atau


pada kenyataannya cukup besar. Hal ini yang lainnya. Yang paling umum
terbukti dari persentase rata-rata kontribusi membutuhkan keterlibatan perempuan
wanita nelayan dalam pendapatan keluarga adalah budi daya rumput laut dan
38,14 %-43,47%. pengolahannya. Industri makanan
(http://www.rembang.org). dengan mengolah bahan baku rumput
laut menjadi berbagai jenis produk
Mata Pencaharian Alternatif Istri dapat menjadi matapencaharian
Nelayan alternatif bagi rumah tangga nelayan
Dalam kaitanya dengan penciptaan dan hal ini dapat dikelola sepenuhnya
mata pencaharian alternatif bagi rumah oleh kaum perempuan.
tangga nelayan, khususnya perempuan 2. Penentuan atas jenis usaha sebagai
pesisir, ada tiga hal yang perlu matapencaharian alternatif akan
diperhatikan. berpengaruh terhadap pilihan teknologi
1. Jenis-jenis matapencaharian alternatif dan peralatan yang dibutuhkan untuk
yang akan dikelola perempuan pesisir mendukung usaha tersebut. Sebaiknya,
sangat bergantung pada struktur dan jenis teknologi dan peralatan yang akan
potensi sumber daya ekonomi lokal, digunakan adalah teknologi tepat guna.
baik yang tersedia di kawasan pesisir, Ciri-ciri teknologi demikian adalah
maupun dengan mendayagunakan efektif dan efisien daya kerjanya,
potensi sumber daya laut. Identifikasi mudah dipahami dan bisa
potensi sumber daya alam ini sangat dioperasionalkan sesuai dengan kualitas
penting, karena menjadi dasar aktivitas tenaga kerja yang ada, perawatan
ekonomi alternatif. Lahan pesisir bisa ekonomis dan terjangkau
dikembangkan untuk kegiatan pertanian pembiayaannya jika terjadi kerusakan,
tanaman bahan pangan (holtikultura) bahan konstruksi peralatan yang
dan buah-buahan. Di Pesisir Timur, dibutuhkan mudah diperoleh,
Taman Nasional Baluran, Situbondo, menghasilkan produk yang berkualitas,
rumah tangga nelayan-nelayan dan tidak mencemari lingkungan.
tradisional, di samping melakukan Dengan kemajuan teknologi
penangkapan, juga menanam lombok, komunikasi-informasi dan publikasi
tomat, terung, dan sebagainya. Karena media massa, seperti internet, buku,
kualitas produksi bagus, para pedagang majalah, surat kabar, dan brosur-
menjual lombok dan tomat tersebut ke brosur, akses untuk memperoleh
Kota Malang dan Surabaya. Di Pesisir informasi teknologi yang relevan
Selatan Jember, lahan pesisir ditanami dengan kebutuhan tidak begitu sulit.
tembakau, lombok, kacang, jagung, Akan tetapi, untuk mayarakat pesisir
semangka, dan peternakan lele. Seluruh yang berada di daerah terpencil dan
aktivitas pertanian tersebut melibatkan miskin, kesulitan akses informasi dan
partisipasi kaum perempuan. Misalnya, teknologi peralatan masih dirasakan.
dalam kegiatan peternakan lele, kaum Kesulitan ini lebih disebabkan oleh
perempuan terlibat mempersiapkan keterbatasan kemampuan ekonomi dan
anggaran produksi, membeli persediaan mobilitas manusia, minat warga yang
pakan ke luar desa, memberi/manabur kurang, jarak yang jauh dengan pusat-
pakan, menimbang hasil panen, dan pusat informasi, dan terbatasnya sarana-
melakukan transaksi penjualan hasil prasarana transportasi.
panen dengan pedagang. Potensi 3. Jaringan pemasaran yang luas dan jauh
sumber daya laut (perairan pantai), bisa untuk menjamin keberlanjutan usaha
didayagunakan untuk kegiatan dari matapencaharian alternatif. Selama
83
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

ini produk-produk indutri kecil- nelayan melalui kegiatan pemberdayaan


menengah di desa-desa nelayan dan pendampingan intensif selama tiga
memiliki jangkauan konsumen dan tahun berkesinambungan. Istri nelayan
wilayah pemasaran yang terbatas, diberi pengetahuan dan pelatihan budi
maksimal berbasis hanya di tingkat daya rumput laut dan perempuan pesisir
kabupaten terdekat (Kusnadi dkk. dilatih mengolah bahan baku rumput
2005). Sebagai contoh, usaha laut menjadi produk: perkedel, krupuk,
pembuatan agar-agar, bakso ikan, donat, dan produk makanan lainnya
permen, manisan, dan dodol dari bahan . Istri nelayan perlu diberi pengetahuan
baku rumput laut yang dikelola oleh tentang budi daya rumput laut dan
kaum perempuan (isteri nelayan) bisnis produk makanan olahan berbahan
anggota Kelompok Nelayan Makmur, baku rumput laut ke beberapa daerah.
di Desa Dungkek, Sumenep Timur. Bimbingan pengolahan yang higienis
Desa ini cukup terisolasi secara dan berkualitas, strategi pemasaran, dan
geografis dan berjarak sekitar 25-30 pengemasan produk yang menawan
Km dari Kota Sumenep. Teknologi dan juga dilakukan dengan mendatangkan
peralatan yang digunakan untuk para pakar. ( Kusnadi,2015 )
menghasilkan produk-produk tersebut
diperoleh dari bantuan lembaga Program Pemberdayaan Istri Nelayan
perguruan tinggi yang sedang Salah satu pendekatan yang dinilai
melakukan pemberdayaan di Desa sangat efektif dan mampu meningkatkan
Dungkek. Para pemberdaya masyarakat pendapatan rumah tangga nelayan adalah
tersebut mentransfer pengetahuan dengan mengikut sertakan istri nelayan
pengolahan rumput laut melalui secara utuh dalam kegiatan yang
kegiatan pelatihan. Usaha ini terhenti memberikan tambahan pendapatan rumah
setelah kenaikan harga bahan bakar tangga . Menurut Friedman (1992), bahwa
minyak pada akhir bulan Mei lalu, yang pendekatan pemberdayaan yang menjadi
berdampak pada peningkatan biaya- tulang punggung pembangunan alternatif
biaya produksi dan harga jual produk menekankan pada pemberdayaan rumah
bertambah mahal. Jika akan dipasarkan tanggga. Senada dengan Friedman,
ke Kota Sumenep, biaya-biaya Sumodiningrat (1996) mengatakan
ekonominya juga akan bertambah. pemberdayaan masyarakat merupakan
Selama ini, pemasarannya masih upaya untuk memandirikan masyarakat
bersifat lokal dan sudah pasti lewat perwujudan potensi kemampuan
kemampuan daya serap pasar sangat yang mereka miliki untuk menentukan
terbatas. Pemberdayaan kaum pilihan kegiatan yang paling sesuai bagi
perempuan ini bersifat instan atau kemajuan diri mereka masing-masing.
sesaat, tanpa pendampingan intensif Menurut Kusmastanto.T. (2003), program
yang berkelanjutan. Hal yang berbeda pemberdayaan di suatu daerah harus
terjadi dalam pemberdayaan perempuan memiliki beberapa karakteristik antara lain
pesisir di wilayah Pesisir Utara Taman (1). Orientasi kebutuhan,yang didasarkan
Nasional Bali Barat (Fitriana, 2007). kepada kebutuhan kelompok, (2) prakarsa
WWF-Indonesia memiliki program lokal, dimana bentuk pemberdayaan yang
konservasi terumbu karang dan adaptasi dikembangkan harus berdasarkan prakarsa
perubahan iklim di kawasan taman masyarakat lokal, 270 (3) pengembangan
nasional tersebut. Salah satu kegiatan sumberdaya lokal dan (4) kelestarian dan
untuk mendukung program tersebut keberlanjutan lingkungan. Dari hasil
adalah pengentasan kemiskinan wawancara dengan istri nelayan, para istri
masyarakat lokal, yakni masyarakat nelayan menginginkan untuk mempunyai
84
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

pekerjaan yang dapat membantu Untuk menunjang pemeliharaan


pendapatan rumah tangga, namun mereka ikan , salah satu program
tidak mengetahui pekerjaan apa yang bisa pemberdayaan yang dapat
mereka lakukan, karena keterbatasan dilakukan oleh istri nelayan adalah
pengetahuan dan modal. Tingkat pembuatan pakan ikan. Program ini
pendidikan yang umumnya sangat rendah akan sangat membantu petani ikan
inilah yang menyulitkan istri nelayan dalam penyediaan pakan yang
untuk melaksanakan pekerjaan yang dapat harganya cukup mahal. Menurut
menambah penghasilan rumah tangganya. Watanabe, (1988), untuk
Disamping pendidikan formal yang meningkatkan produksi budidaya
rendah, para istri nelayan ini juga tidak ikan dapat dicapai dengan
mempunyai keahlian dan ketrampilan yang mempercepat pertumbuhan ikan
dapat membantu mereka dalam mencari yang dalam hal ini dibutuhkan
tambahan pendapatan rumah tangganya. pakan. Pakan yang dapat
Salah satu cara memanfaatkan waktu luang mendukung pertumbuhan ikan
yang tersisa melalui jalur pendidikan dan haruslah mempunyai kualitas baik
pelatihan. Pendidikan disini berupa dan sesuai dengan kebutuhan ikan
pendidikan informal melalui penyuluhan budidaya. Sejauh ini masyarakat
dengan cara ceramah dan diskusi. belum mampu untuk membuat atau
Sedangkan pelatihan yang diberikan memproduksi pelet sendiri
berupa pelatihan yang berkaitan dengan melainkan hanya membeli buatan
potensi yang ada, baik potensi sumberdaya pabrik di toko-toko terdekat.
alam maupun potensi sumberdaya Ketidakmampuan ini dikarenakan
manusianya. keterbatasan pengetahuan petani,
Adapun program atau kegiatan baik karena tidak mempunyai
yang dapat dilakukan dengan melihat pendidikan di bidang perikanan
potensi sumberdaya alam dan sumberdaya khususnya nutrisi ikan maupun
manusia (isteri nelayan) tersebut adalah karena masyarakat tidak
sebagai berikut : berkeinginan untuk
1. Bidang Perikanan mempelajarinya secara otodidak.
Masyarakat nelayan dapat melakukan Untuk membantu meningkatkan
budidaya ikan didalam keramba. Dari kemampuan dan keinginan petani
hasil wawancara dengan istri nelayan dalam membuat pakan ikan sendiri,
diketahui, bahwa suami mereka maka perlu dilakukan
melakukan usaha budidaya ikan dalam pemberdayaan istri nelayan dengan
keramba ini disebabkan semakin melakukan pelatihan pembuatan
berkurangnya jumlah tangkapan yang pakan ikan. Implementasi program
mereka peroleh, dengan demikian untuk pemberdayaan istri nelayan dapat
menambah penghasilan para nelayan dilakukan melalui pelatihan
melakukan usaha ini. Namun tidak pembuatan pakan ikan ini telah
semua nelayan dapat melakukan dilaksanakan pada saat penelitian.
budidaya ikan dalam keramba, hanya Pada pelatihan tersebut, istri
nelayan yang mempunyai modal saja nelayan sangat berminat sekali
yang dapat membudidayakan ikan dengan usaha pelatihan pembuatan
dalam keramba.Hal hal yang dapat pakan ikan ini (pellet). Sebab
dilakukan dalam budidaya ikan di menurut mereka, mereka belum
keramba antara lain: pernah mendapatkan pelatihan
a. Pembuatan Pakan Ikan seperti ini. Dengan pelatihan ini
mereka berharap dapat mengisi
85
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

waktu luang mereka melakukan cangkang kerang, pasir dan sisik ikan
pekerjaan yang dapat menghasilkan ini diharapkan akan memberikan bekal
pendapatan. Dengan demikian pengetahuan kepada para peserta
program ini sangat cocok sekali sehingga bisa mengolah sendiri segala
dikembangkan di daerah penelitian. potensi kelautan yang dimiliki menjadi
b. Pengolahan Hasil Perikanan barang yang bernilai jual. Cangkang
Program pemberdayaan yang dapat kerang adalah komoditas hasil laut yang
dikembangkan dengan melihat mempunyai potensi bisnis tinggi. Selain
potensi sumberdaya alamnya dagingnya bisa dikonsumsi, kulit atau
adalah pengolahan hasil perikanan . cangkang kerang ternyata juga
Kegiatan pelatihan yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang
diberikan kepada istri nelayan ini sebagai bahan baku pembuatan aneka
berupa pelatihan pembuatan ikan kerajinan tangan unik. Salah satu
asap dengan mempergunakan alat produk menarik dari kerajinan dari
yang sederhana, pelatihan Cangkang Kerang adalah bros
pembuatan ikan pressto, pelatihan cangkang kerang. Umumnya, bros
pembuatan nuggut ikan, dan cangkang kerang laut ini dipergunakan
pelatihan pembuatan kerupuk ikan. untuk busana penunjang penampilan,
Dari hasil wawancara dengan para khususnya bagi kaum wanita. Bros dari
istri nelayan, diketahui bahwa cangkang kerang yang cantik dan unik
mereka belum pernah mendapatkan dapat membuat penampilan perempuan
program pelatihan seperti ini. lebih menarik.
Untuk itu mereka berharap sekali 3. Pembentukan Lembaga Kelompok
adanya bantuan dari pihak-pihak Usaha Bersama
yang terkait untuk dapat Berdasarkan Amanat UUD 1945 Pasal
melaksanakan kegiatan ini. Karena 33 : Ekonomi Nasional Dibangun
menurut responden, dengan Berdasarkan usaha bersama dan
pelatihan ini mereka akan dapat Amanat UU No. 31 Tahun 2004 tentang
memanfaatkan hasil tangkapan Perikanan (Bab X Pemberdayaan
ikan dan hasil budidaya ikan dan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan
akan meningkatkan harga jual ikan Kecil)
apabila dilakukan pengolahan. a. Pasal 60 : penyediaan skim kredit
2. Bidang Ketrampilan bagi nelayan kecil; diklat dan
Menurut Sumodiningrat (1996), penyuluhan; penumbuhkembangan
pemberdayaan masyarakat merupakan kelompok nelayan kecil dan
upaya untuk memandirikan masyarakat Koperasi Perikanan . Nelayan Kecil
lewat perwujudan potensi kemampuan : orang yang mata pencahariannya
yang mereka miliki untuk menentukan melakukan penangkapan ikan
pilihan kegiatan yang paling sesuai bagi untuk memenuhi kebutuhan hidup
kemajuan diri mereka masing-masing. sehari-hari, tanpa atau
Dengan melihat potensi istri nelayan menggunakan kapal berukuran < 5
dari segi umur diketahui bahwa GT.
sebagian besar responden berada pada b. Pasal 61 : Harus mendaftarkan diri,
tingkat sangat produktif. Melihat usaha dan kegiatannya kepada
potensi dari diri mereka belum instansi perikanan setempat, tanpa
termanfaatkan. Untuk itu perlu dipungut biaya.
dilakukan program pemberdayaan istri c. Pasal 62 : pemerintah
nelayan berupa pelatihan ketrampilan mengusahakan dana untuk
seperti pelatihan kerajinan tangan dari memberdayakan nelayan
86
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

d. Pasal 63 : pengusaha perikanan bagi istri nelayan untuk menambah


mendorong kemitraan usaha yang pendapatan rumah tangga rata-rata
saling menguntungkan dengan selama 6 jam per hari.
kelompok nelayan. 2. Program pemberdayaan istri nelayan
Diharapkan KUB ini dapat yang dapat dilaksanakan dengan
memberikan motivasi kepada istri melihat potensi sumberdaya manusia
nelayan dalam melakukan usaha untuk dan sumberdaya alam yang dimiliki
menambah pendapatan keluarganya. dapat dilaksanakan program atau
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kegiatan bidang perikanan seperti
di daerah penelitian belum ada pembuatan pakan ikan, pengolahan
dibentuk Kelompok Usaha Bersama. hasil perikanan berupa pembuatan
Menurut responden, mereka sangat ikan asap,, ikan presto dan kerupuk
menginginkan sekali dibentuknya KUB ikan; program pelatihan ketrampilan
ini. Karena dengan KUB mereka seperti menjahit, dan program
mempunyai wadah yang dapat pelatihan pembuatan souvenir dari
memberikan motivasi untuk berusaha cangkang kerang; dan program
dan menyalurkan ketrampilan mereka. pembentukan Kelompok Usaha
Menurut responden, KUB ini juga Bersama yang akan menjadi wadah
dapat menjadi jalan bagi mereka untuk bagi istri nelayan untuk berusaha
berhubungan dengan pemerintah dan
pihak terkait untuk mendapatkan
modal usaha kecil. Modal untuk Daftar Pustaka
berusaha merupakan masalah yang
Eni Yulinda, 2015, Pemberdayaan Istri
selalu ditemui dalam masyarakat desa.
Nelayan Untuk Meningkatkan
Begitupun dengan istri nelayan di
Pendapatan Rumah Tangga di
daerah penelitian. Masalah utama yang
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten
mereka hadapi adalah modal awal
Kampar Propinsi Riau, Perpustakaan
untuk melakukan kegiatan atau
Universitas Riau
usaha.(Eni Yulinda, 2015 )
Friedman, John, 1992, Empowerment, The
Politics of Alternative Development,
Penutup
Cambridge, USA, Blackwell
1. Dari hasil penelitian dapat
Publishers
disimpulkan bahwa istri nelayan
(47%) tergolong usia sangat produktif
Heni Mulya, 2011, Peranan Keluarga
Tingkat pendidikan istri nelayan
Dalam Pendidikan Anak Di Desa
masih tergolong rendah yakni
Tasikagung Rembang, Skripsi
mayoritas berpendidikan dasar
UNNES
sebanyak 70 %. Sebahagian besar
(70%) tidak bekerja yang
Kammaluddin, L.M. 1994. Strategi
menghasilakan dan hanya 30 % yang
Penyiapan dan Pengembangan
bekerja membantu pendapatan rumah
Kualitas Sumberdaya Manusia pada
tangganya. Pendapatan rata-rata istri
Pembangunan Agribisnis Perikanan
nelayan yang bekerja Rp.400.000,- per
Indonesia. Makalah pada Seminar
bulan . Sumbangan yang diberikan
Sehari Himpunan Sosial Ekonomi
oleh istri nelayan yang bekerja
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
terhadap pendapatan rumah tangganya
masing-masing sebesar 38,14 %-
43,47%. Dari curahan waktu bekerja
87
Jurnal Saintek Maritim, Volume XVII Nomor 1, September 2017 ISSN : 1412-6826

Kusumastanto, T. 2003. Ocean Policy,


dalam membangun Negeri bahari di
Era Otonomi Daerah, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta

Kusnadi. 2000. Nelayan : Strategi


Adaptasi dan Jaringan Sosial.
Penerbit Humaniora Utama Press.
Bandung. Mutawali. 1987. Peranan
Wanita dalam Pembangunan Desa,
Penerbit PT. Karya Nusantara
Bandung.

Martia, 2014, Analisis Pendapatan Istri


Nelayan Dalam Meningkatkan
Pendapatan Keluarga, Skripsi
Universitas Diponegoro

88

Anda mungkin juga menyukai